2. LATAR BELAKANG
Kesehatan yang baik bergantung pada lingkungan dan
kondisi tubuh manusia. Penyakit yang tersebar
dipengaruhi oleh keadaan manusia, agen patogen dan
lingkungannya. Setiap manusia, baik itu klien atau
petugas kesehataan beresiko terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang sewaktu-waktu dapat menurun.
Adanya hal tersebut menimbulkan sebuah kesimpulan
bahwa setiap manusia dapat mengalami infeksi baik
ringan maupun akut. Maka dari itu sebelum infeksi
menjadi hal yang sulit dikendalikan, penting bagi kita
untuk mengetahui dan mempelajari infeksi beserta
dengan pencegahan dan penanganannya agar dapat
menghindari resiko yang fatal.
4. PENGERTIAN INFEKSI
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies
asing terhadap organisme inang dan bersifat paling
membahayakan inang, biasanya menyerang jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal
maupun sistemik. Organisme penginfeksi atau patogen
menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat
memperbanyak diri yang pada akhirnya merugikan
inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan
dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan
organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang
terhadap infeksi disebut peradangan.
10. TIPE INFEKSI
Infeksi Nosokomial
Infeksi yang didapat dari rumah sakit
Infeksi Oportunistik
Infeksi yang agentnya mencari inang dengan
daya tahan tubuh rendah (berdasar peluang)
Infeksi Lokal
Infeksi yang menyerang pada bagian spesifik
dan hanya terjadi pada organ yang dihinggapi
agent
11. Infeksi Akut
Infeksi yang muncul dalam waktu singkat
Infeksi Sistemik
Infeksi yang terjadi akibat tersebarnya agent
dan menyerang organ lain
Infeksi Bacterimia
Infeksi yang terjadi ketika ditemukan bakteri
pada darah
Infeksi Septikimia
Infeksi yang merupakan multiplikasi bakteri
dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik
12. PENANGANAN INFEKSI
PENCEGAHAN :
Memilih pola hidup sehat
Mendidik individu agar terhindar dari infeksi melalui upaya
imunisasi, vaksinasi, perbaikan nutrisi, istirahat yang cukup, dan
menghindari stress.
Membiasakan diri mencuci tangan karena cuci tangan merupakan
salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol infeksi.
Mencegah penyebaran kuman melalui tidakan desinfeksi atau
sterilisasi.
Waspada terhadap isu lingkungan mengenai penyakit menular.
Mengurangi sumber infeksi pada manusia dengan terapi atau
pengobatan
Pengawasan sanitasi air, makanan, tempat kerja, tempat tidur dan
pembuangan sampah
Pemusnahan hospes reservoar dan vektor
Pertahanan biologik terhadap penularan parasit (kekebalan)
13. STUDI KASUS INFEKSI
Contoh kasus : TBC
Agent : Myobacterium tuberculosis
Host : Manusia
Environment : berdasarkan pada penularan baik secara
langsung atau tidak langsung dari
reservoir
Reservoir : Manusia (orang penderita TBC)
Port. Of Exit : Saluran nafas atau mukus
Port. Of Entry : Saluran nafas atau dinding mukosa
Transmission : Kontak udara secara langsung atau
terkena mukus penderita secara tidak
sengaja (droplet nuclei)
14. Gejala :
• Batuk yang lama lebih dari 2 minggu
• Berat badan turun
• Demam
• Keluar keringat pada malam hari
• Mudah lelah
• Hilang nafsu makan
• Nyeri di bagian dada
• Batuk bercampur dahak/darah
15.
16. KESIMPULAN
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh
spesies asing terhadap organisme inang, dan
bersifat paling membahayakan inang. Ada 3
faktor yang menyebabkan infeksi yaitu agent,
host, dan environment. Infeksi juga memiliki
gejala yaitu peradangan dan tahapan khusus
yang menjadikannya ciri bahwa penyakit tersebut
merupakan infeksi. Infeksi juga memiliki
beberapa tipe. Pencegahan infeksi salah satunya
ialah dengan menerapkan pola hidup sehat.