SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TUGAS ANALISIS SISTEM & PROSEDUR KERJA
“SISTEM DALAM ORGANISASI”
Semester 6 Tahun Akademik 2015/2016
Disusun oleh :
Dori Novita Listyaningrum
162012023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan 5
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 5
BAB 2 – ISI
2.1 Peta Konsep 6
2.2 Rumusan Masalah 7
2.3 Pembahasan 8
• Konsep Sistem 8
• Teori Sistem Sosial Katz & Kahn 8
• Unsur Pokok Berpikir Sistem 8
• Syarat-Syarat Sistem 8
• Elemen-Elemen Sistem 9
• Tujuan Sistem 10
• Sifat-Sifat Sistem 10
• Klasifikasi Sistem 11
• Pendekatan Sistem 12
• Penerapan Sistem Dalam Pendidikan (Organisasi Pembelajaran) 14
• Karakteristik Sistem Organisasi 15
• Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem 16
• Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem 16
• Tahap Pengembangan Sistem Organisasi 17
• Jenis Sistem 17
2
• Ciri-Ciri Sistem 17
BAB 3 – PENUTUP
3.1 Simpulan 18
3.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB 1
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem berasal dari bahasa Yunani, system. Sehingga Gerald,et.al. (1981) dalam
Husaini (2009) mendefinisikan sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan
bekerjasama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara
itu Banghart (1990) dalam Husaini (2009) menyebutkan bahwa sistem ialah
sekelompok elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara bersama-sama diarahkan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Lebih jauh Murdick & Ross (1982) dalam
Husaini (2009) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat unsur yang melakukan suatu
kegiatan atau membuat skema dalam rangka mencapai tujuan dengan mengolah data
dan atau energi serta barang-barang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan
informasi dan energi atau benda.
Von Bertalanffy yang dikutip Karhi Nisjar dan Winardi (1997) dalam Kambey
(2006) menyebutkan bahwa a system is a complex of interacting elements (suatu sistem
adalah interaksi unsur-unsur yang bersifat kompleks). M.J. Alexander (1982) dalam
Kambey (2010) menyebutkan bahwa sistem merupakan sekelompok elemen, baik yang
bersifat fisik maupun non fisik yang menunjukkan suatu kumpulan yang saling
berhubungan satu sama lain dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih
tujuan sebagai sasaran akhir dari sistem tersebut. Lebih jauh James A. O’Brien (1990)
dalam Kambey (2010) memandang sistem dari sudut input, proses, dan output, dengan
demikian a system is a group of interrelated component working together toward a
common goal by accepting inputs and producing outputs in an organized transformation
process (sistem adalah sekumpulan komponen yang terhubung satu sama lainnya,
bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan dan
menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi yang terorganisir)
Aceng dan Suryadi (Tim Dosen UPI Bandung) (2009) menyebutkan bahwa
sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan
bersama. Pengertian inipun sejalan dengan Prajudio Atmosudirdjo (1979) dalam Aceng
dan Suryadi (2009) yang menyebutkan bahwa sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri
atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan
bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut
merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Lebih rinci
William A. Shorde (1995) dalam Eti Rochaety (2008) menyebutkan ada sekitar enam
ciri sebuah sistem, yaitu: perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan,
keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi korelasi, dan memiliki mekanisme kontrol
artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan sistem yang
bersangkutan.
4
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas dari mata kuliah Analisis Sistem dan Prosedur Kerja.
2. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Analisis Sistem dan Prosedur
Kerja.
3. Melatih kemampuan menulis ilmiah.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep Sistem
2. Teori Sistem Sosial Katz & Kahn
3. Unsur Pokok Berpikir Sistem
4. Syarat-Syarat Sistem
5. Elemen-Elemen Sistem
6. Tujuan Sistem
7. Sifat-Sifat Sistem
8. Klasifikasi Sistem
9. Pendekatan Sistem
10. Pendekatan-Pendekatan Sistem Organisasi
11. Penerapan Sistem Dalam Pendidikan (Organisasi Pembelajaran)
12. Karakteristik Sistem Organisasi
13. Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem
14. Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem
15. Tahap Pengembangan Sistem Organisasi
16. Jenis Sistem
17. Ciri-Ciri Sistem
BAB 2
ISI
5
2.2 Rumusan Masalah
6
UNSUR POKOK
PENERAPAN
SISTEM
KONSEP
SISTEM
ELEMEN
TUJUAN
A
SYARAT
TAHAP PENGEMBANGAN JENIS
CIRI-CIRI
SISTEM
TEORI
SISTEM
SOSIAL KATZ
& KAHN
SIFAT
KLASIFIKASI
PENDEKATAN
SISTEM
KARAKTERISTIK
MANFAAT KERUGIAN
Berdasarkan latar belakang makalah, ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep sistem dalam organisasi?
2. Bagaimana teori sistem sosial Katz & Kahn?
3. Apa saja unsur pokok berpikir sistem?
4. Apa saja syarat-syarat sistem?
5. Apa saja elemen-elemen sistem?
6. Mengapa sebuah sistem harus mempunyai tujuan?
7. Apa saja sifat-sifat sistem?
8. Bagaimana klasifikasi sistem?
9. Mengapa suatu organisasi perlu menggunakan pendekatan sistem?
10. Bagaimana penjabaran pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam sistem suatu
organisasi?
11. Bagaimana penerapan sistem dalam pendidikan (organisasi pembelajaran)?
12. Bagaimana karakteristik sistem organisasi?
13. Apa saja manfaat penggunaan pendekatan sistem?
14. Apa saja kerugian penggunaan pendekatan sistem?
15. Dimanakah letak analisis proses dalam tahap pengembangan sistem organisasi?
16. Berapakah jenis sistem yang ada dalam suatu organisasi?
17. Bagaimana ciri-ciri sistem?
2.3 Pembahasan
Konsep Sistem Dalam Organisasi
7
Sistem adalah konsep sinergi, dimana konsep ini mengandaikan bahwa di dalam
suatu sistem output dari organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual
atau output masing-masing bagian. Kegiatan bersama dari bagian yang terpisah tetapi
saling berhubungan secara bersama-sama akan menghasilkan efek total yang lebih
besar daripada jumlah bagian secara individu dan terpisah (Mudrick et.al:1984) dalam
Wahyudi (2004). Karena itulah sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan
di dalam tim. Selain itu cara pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjaan
secara integratif, baik menyangkut manusia, peralatan, metode, maupun sumberdaya
yang dimanfaatkan.
Teori Sistem Sosial Katz & Kahn
Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif
(verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasidan transmisi
makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-
bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau
peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.
Tiga Unsur Pokok Berpikir Sistem
1. Sains Sistem
Merupakan sebuah ekplorasi ilmiah tentang sistem dalam berbagai bidang ilmu.
2. Sistem Teknologi
Merupakan problem yang muncul dalam teknologi modern dan masyarakat.
3. Filsafat Sistem
Merupakan re-orientasi pemikiran dan pandangan dunia ilmiah tentang paradigma
baru (Husaini, 2009:42).
Syarat-Syarat Sistem
a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
c. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem.
e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Elemen-Elemen Sistem
8
Sistem (Kambey, 2010:36-39) dapat dikatakan memiliki elemen-elemen sebagai
berikut:
1. Tujuan
Sebuah sistem harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut
berfungsi sebagai motivasi untuk mengarahkan sistem. Tujuan sistem informasi
bergantung pada kegiatan yang ditangani oleh organisasi yang
mengimplementasikan sistem informasi tersebut.
2. Masukan (input)
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan
yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan). Pada sistem
informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya
surat pemberitahuan) serta instruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfer misi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk,
tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada
rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Pada sistem
informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam.
Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan
beberapa contoh proses.
4. Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan atau hasil pengoperasian dari suatu
sistem. Keluaran dalam sistem informasi dapat berupa produk akhir (finished
product), pelayanan manusia (human service), informasi rekomendasi, cetakan
laporan, dan sebagainya.
5. Mekanisme Pengendalian
Elemen mekanisme pengendalian merupakan unsur pengawasan dari pelaksanaan
proses pencapaian tujuan.
6. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen yang memberikan respons atas berjalannya suatu
sistem, berupa pemeliharaan, perbaikan sistem, dan pembaharuan sistem.
9
Tujuan Sistem
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan lain
berbeda-beda.
Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki
suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama
yang umum ada tiga macam (Hall, 2001) yaitu :
a) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
b) Untuk mendukung pengambilan keputusan
c) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang
ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem informasi lebih ditunjukkan pada
usaha menuju keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli
pesaing. Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi adalah untuk mengurangi antrian
(karena pemasukan data dapat dilakukan dengan cepat oleh kasir melalui pembacaan
barcode), meningkatkan keakurasian dan sekaligus palayanan kepada pelanggan, serta
mempercepat pemantauan terhadap sediaan barang. Pada bank, sistem informasi
ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah
dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di
counter-counter ATM, dan bahkan melakukan transfer via internet. Perusahaan buku
online dapat membantu pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan
dengan mudah dan sekaligus dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu
menyediakan toko atau ruang pemeran secara fisik.
Sifat-Sifat Sistem
(1) selalu terdiri dari lebih dari satu subsistem
(2) selalu merupakan bagian dari sistem yeng lebih besar
(3) dapat bersifat tertutup dan terbuka
(4) selalu memiliki batas-batas sistem
(5) sistem tertutup cenderung mengalami kemunduran (entropi)
(6) rasio input, proses, dan output diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan
dinamis dan mempertahankan kehidupannya
(7) memerlukan umpan balik untuk menjaga keseimbangan tersebut
10
(8) perubahan cepat memerlukan kewaspadaan dengan meningkatkan mutu
subsistem antara spesialisasi dan diferensiasi struktur
(9) akibat spesialisasi dan diferensiasi, batas sistem perlu diperluas
(10) bertambahnya interaksi dengan lingkungannya menyebabkan sulitnya pemecahan
masalah sebuah sistem karena itu muncul istilah kontingensi (situasional)
(11) menyeluruh (wholistic), yaitu dipahami sebagai kesatuan total bukan atomistic
(bagian-bagian)
(12) sinergi, yaitu bekerja bersama-sama, hasilnya lebih besar daripada bekerja
sendiri-sendiri (Husaini:2009).
Klasifikasi Sistem
Sebagai bagian yang sangat penting dalam mendukung suatu organisasi, maka
sistem dapat dilihat dalam beberapa jenis, menurut Kambey (2010:39-41) antara lain:
1. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses
alamiah, dan tidak terpengaruh campur tangan manusia; seperti sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human mode system) adalah sistem yang dirancang dan
diciptakan manusia; seperti sistem tata organisasi,dll.
2. Sitem terbuka (open system) dan sitem tertutup (Closed system)
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang selalu berhubungan dengan
lingkungan luarnya (interrelation) dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga
terjadi memberi dan menerima informasi, energy, dan materi-materi dari
lingkungannya.
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungannya, dan bekerja mengikuti pola yang tetap secara
sebab akibat (suatu saat sistem inipun akan dipengaruhi oleh lingkungannya).
3. Sistem sederhana (simple system) dan sistem kompleks (sophisticated system)
Pembagian sistem ini didasarkan pada tingkat kerumitannya. Sistem dibedakan
menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak
manusia).
4. Sistem deterministic (deterministic system) dan sistem probabilistic (probabilistic
system)
Sistem deterministic (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diramalkan secara tepat dan pasti, misalnya sistem komputer.
11
Sistem probabilistic (probabilistic system) adalah sistem yang tidak dapat diramal
dengan tepat dan pasti karena mengandung unsur kemungkinan, misalnya sistem
arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan
jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat
ditentukan dengan pasti.
5. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem
teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan
sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat,
misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem
transportasi.
Pendekatan Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan.
Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian-
bagian yang berkaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi
dengan lingkungan.
Model sistem sebagaimana digambarkan oleh Bertalanffy yang terkenal dengan
General System Theory (GST)-nya yang dikutip Husaini (2009) sebagai berikut; (1)
input organisasi; biasanya diperoleh dari lingkungan, seperti bahan mentah, manusia,
modal, dan informasi (2) proses transformasi; kegiatan dalam organisasi, seperti sistem
produksi, pengendalian, administrasi (3) output; keluaran yang dihasilkan ke
lingkungan, seperti produk, keuntungan, informasi (4) feedback; umpan balik
Sehingga setiap organisasi memiliki pendekatan-pendekatan dalam sistemnya
yang meliputi penerapan konsep-konsep dan strategi yang cocok dari teori-teori sistem
guna mempermudah pemahaman tentang organisasi dan praktik manajerialnya.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam sistem suatu organisasi
sebagaimana dikemukakan oleh Mamduh M. Hanafi (2003), dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Sistem terbuka
Sistem yang terbuka berarti sistem tersebut berinteraksi dengan lingkungan. Sebaliknya
sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungan. Semua
organisasi merupakan sistem terbuka, meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda.
12
2. Sub-sistem
Sub-sistem merupakan bagian dari sistem. Dalam sistem, sub-sub sistem saling
mempengaruhi. Sehingga agar dapat mengendalikan sistem dengan seksama dan
sinergis, maka sistem harus dilihat secara komprehensif, artinya sistem dapat terbangun
bila sub-sub sistem berfungsi secara sempurna.
3. Sinergi
Jika sub-sub sistem bekerjasama, maka hasil yang diperoleh akan lebih efektif
dibandingkan bekerja secara sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan dengan merger
dimana dua organisasi yang bersatu akan lebih efisien dibandingkan dengan jika dua
organisasi berjalan sendiri-sendiri, terutama pada organisasi-organisasi yang mengelola
produk.
4. Batasan sistem
Batasan sistem membatasi sistem dengan lingkungannya. Dalam sistem yang terbuka,
biasanya batas tersebut fleksibel, berbeda dengan sistem tertutup, batas tersebut kaku.
5. Aliran
Input akan mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem, dan keluar sebagai
output.
6. Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam pengendalian. Umpan
balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat dalam organisasi, kemudian
diproses lebih lanjut. Sehingga jika sesuatu melenceng dari rencana yang telah
ditetapkan, maka perbaikan bisa segera dilakukan.
7. Entropi
Entropi merupakan proses dimana sistem menuju ke kehancuran. Jika satu organisasi
tidak mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa menyesuaikan perubahan
selera konsumen/ stakeholders, maka akan mengalami kebangkrutan dan mati.
Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya, atau
berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang jelas.
Penerapan Sistem dalam Pendidikan
Salah satu konsep yang paling banyak dipakai dalam memahami organisasi ialah
dengan memandang organisasi sebagai sistem dan memandang organisasi sebagai
organisasi pembelajaran. Sistem terbagi dua, yaitu tertutup dan terbuka. Sistem tertutup
ialah sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya. Sebaliknya sistem terbuka
ialah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi pendidikan sebagai
13
sistem organisasi sosial dipengaruhi baik oleh lingkungan internalnya maupun
lingkungan eksternal organisasinya.
Secara total bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan
cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika
menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang
terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenal lebih dahulu. Secara mikro pendidikan
dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya
dalam usaha pendidikan. Sedangkan secara makro jangkauannya lebih luas.
Lingkungan internal bersifat langsung (mikro), maka peserta didik dan pendidik
merupakan elemen sentral. Karena pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka
memiliki tujuan, dimana untuk mencapai tujuan tersebut ada berbagai sumber dan
adapula kendala. Dengan memperhatikan berbagai sumber dan kendala, maka
ditetapkan bahan pengajaran; yang terdiri dari pengetahuan, teori, dan model
pendidikan yang telah dimiliki maupun yang berkembang yang disusun dan telah
diujicobakan para ahli, dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan
proses pendidikan. Sedangkan lingkungan internal bersifat makro yakni input (sumber
pendidikan), yang terdiri dari tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen, struktur
dan penjadwalan, isi (muatan) kurikulum, guru, alat bantu pembelajaran, fasilitas
(sarana prasarana), teknologi, pengawasan dan evaluasi, penelitian tindakan guna
perbaikan mutu, dan biaya dan output (hasil pendidikan).
Lingkungan eksternal bersifat langsung (mikro) yang terdiri atas para pesaing
(competitor), penyalur (supplier), pelanggan (customer), lembaga-lembaga keuangan
(financial institutions), pemerintah (government), organisasi kerja (labour unions),
media, dan kepentingan kelompok khusus (special-interst groups), dan lingkungan
eksternal tidak langsung (makro) meliputi teknologi, ekonomi, politik, dan sosial
(Wing:2006).
Sehingga peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan sistem berarti mulai
dari input, proses, output, sampai pada outcome pendidikan dilakukan dalam satu
sistem yang saling mempengaruhi. Agar proses ini berjalan secara terintegrasi,
dibutuhkan paradigma baru dalam pendekatan dalam pengelolaan sistem pendidikan
secara terpadu.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik, diantaranya yaitu :
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem
atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
14
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan
hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber
daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung
disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi
satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan
sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di
dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku
dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
15
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan
lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem
1. Mengoptimalkan hasil penggunaan sumber daya yang efisien.
2. Salah satu alat pengendali biaya.
3. Mengefisienkan aktivitas dalam kantor.
4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi.
5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya.
Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem
1. Pengoperasian kurang fleksibel.
2. Perubahan pada sistem atau subsistem, akan mengubah metode dan prosedur
suatu organisasi.
3. Memerlukan waktu sosialisasi.
4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.
Tahapan dalam Pengembangan Sistem
1. Batasi secara jelas proses yang perlu dipelajari.
2. Beri rencana tentang isi dan proses yang berjalan.
3. Analisis proses yang sedang berjalan.
4. Rencanakan proses yang dikembangkan.
5. Buat proses baru.
Jenis Sistem
1. Sistem pada tingkatan operasional
16
2. Sistem pada tingkatan staf (perkantoran)
3. Sistem pada tingkatan manajemen
4. Sistem pada tingkatan strategis
Ciri-Ciri Sistem
1. Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya.
Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing
hubungan.
2. Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan
antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan.
3. Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus,
yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
memperoleh energi dan informasi.
4. Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di
dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan atau
sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan bekerjasama membentuk suatu
aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang dimiliki oleh sistem
antara lain yaitu tujuan, masukan (input), proses, keluaran (output), mekanisme
pengendalian, dan umpan balik (feedback).
17
Sifat-sifat sistem antara lain: (1) selalu terdiri dari lebih dari satu subsistem, (2)
selalu merupakan bagian dari sistem yeng lebih besar, (3) dapat bersifat tertutup dan
terbuka, (4) selalu memiliki batas-batas sistem, (5) sistem tertutup cenderung
mengalami kemunduran (entropi), (6) rasio input, proses, dan output diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dinamis dan mempertahankan kehidupannya, (7)
memerlukan umpan balik untuk menjaga keseimbangan tersebut, (8) perubahan cepat
memerlukan kewaspadaan dengan meningkatkan mutu subsistem antara spesialisasi
dan diferensiasi struktur, (9) akibat spesialisasi dan diferensiasi, batas sistem perlu
diperluas, (10) bertambahnya interaksi dengan lingkungannya menyebabkan sulitnya
pemecahan masalah sebuah sistem karena itu muncul istilah kontingensi (situasional),
(11) menyeluruh (wholistic), yaitu dipahami sebagai kesatuan total bukan atomistic
(bagian-bagian), (12) sinergi, yaitu bekerja bersama-sama, hasilnya lebih besar
daripada bekerja sendiri-sendiri.
Sistem diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sistem alamiah dan sistem
buatan manusia, sistem terbuka dan sistem tertutup, sistem sederhana dan sistem
kompleks, sistem deterministic dan sistem probabilistic. Kemudian didalam pendekatan
yang dilakukan dalam sistem suatu organisasi adalah sistem terbuka, sub-sistem,
sinergi, batasan sistem, aliran, feedback, dan entropi.
3.2 Saran
Dengan tersusunnya makalah sederhana ini, penulis mendapatkan sedikit
gambaran mengenai sistem dalam organisasi. Penulis memberikan saran supaya, ketika
kita berada pada suatu lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem
informasi sebagai media dalam aktivitas lembaga atau organisasi. Dengan
memanfaatkan sistem didalam suatu organisasi, kita akan lebih terbantu dalam
pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. ERLANGGA.
Jakarta.
Hanafi, M. Mamduh. 2003. Manajemen.
Kambey, D.C. 2006. Landasan Teori Administrasi/Manajemen. Yayasan Tri Ganesha
Nusantara. Manado.
Kambey, D.C. 2010. Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Tri Ganesha Nusantara.
Manado.
18
Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2004. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi-
organisasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Rochaety, Eti dkk. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan). Bumi Aksara.
Jakarta Timur.
UPI Bandung. 2009. Manajemen Pendidikan. Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan. Alfabeta.
Bandung.
Winarno, W. Wing. 2006. Sistem Informasi Manajemen. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
http://taliabupomai.blogspot.com/2010/05/konsep-dasar-memahami-sistem-dalam.html
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197106141998031-
JONI_RAHMAT_PRAMUDIA/Teori-Organisasi-Komunikasi-
%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-klasifikasi-sistem.htm
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html
19

More Related Content

What's hot

Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianDesa Institute
 
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...Tri Widodo W. UTOMO
 
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Ian March
 
Korupsi, Kolusi, Nepotisme
Korupsi, Kolusi, NepotismeKorupsi, Kolusi, Nepotisme
Korupsi, Kolusi, NepotismeFair Nurfachrizi
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamRyan Imutz
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara BerkembangPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiSiti Sahati
 
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1Ade Iskandar
 
Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Frans Dione
 
1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalanRia Dj
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsinatal kristiono
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoTri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...
 
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
 
Korupsi, Kolusi, Nepotisme
Korupsi, Kolusi, NepotismeKorupsi, Kolusi, Nepotisme
Korupsi, Kolusi, Nepotisme
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Kerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islamKerangka ajaran islam
Kerangka ajaran islam
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara BerkembangPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance di Negara-negara Berkembang
 
e-BUDGETING
e-BUDGETINGe-BUDGETING
e-BUDGETING
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori Organisasi
 
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
 
Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi
 
1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan1 participatory rural appraisal-pengenalan
1 participatory rural appraisal-pengenalan
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 

Similar to SISTEMKERJA

Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...
Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...
Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...elsasriyulianti1
 
Kuliah 3 (teori sistem)
Kuliah 3 (teori sistem)Kuliah 3 (teori sistem)
Kuliah 3 (teori sistem)raaz5001
 
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]Erikson Hutabarat
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasiEka Satria
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiSyam Ancha
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIMandiri Sekuritas
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisDanielwatloly18
 
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang Studi Kasus: PT. PRIMA INREKS...
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKS...Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKS...
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang Studi Kasus: PT. PRIMA INREKS...Faishal Wafiq Zakiy
 
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...Jeffry Kurniawan
 
Makalah manajemen-perkantoran-21
Makalah manajemen-perkantoran-21Makalah manajemen-perkantoran-21
Makalah manajemen-perkantoran-21Fitriadye Banjang
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiFarichah Riha
 
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...Vhiie Audi
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiNurdin Al-Azies
 

Similar to SISTEMKERJA (20)

Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...
Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...
Sim elsa sri yulianti hapzi ali_analisis dan perancangan si_universitas mercu...
 
Kuliah 3 (teori sistem)
Kuliah 3 (teori sistem)Kuliah 3 (teori sistem)
Kuliah 3 (teori sistem)
 
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
 
Laporan KKP
Laporan KKPLaporan KKP
Laporan KKP
 
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang Studi Kasus: PT. PRIMA INREKS...
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKS...Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKS...
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang Studi Kasus: PT. PRIMA INREKS...
 
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...
Sim,jeffry kurniawan,hapzi ali,analisis dan perancangan sistem informasi penj...
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah manajemen-perkantoran-21
Makalah manajemen-perkantoran-21Makalah manajemen-perkantoran-21
Makalah manajemen-perkantoran-21
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
 
Laporan kp
Laporan kpLaporan kp
Laporan kp
 
Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)
 
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...
14, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Ka...
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasi
 
PPT_SIM_klmpk 1[1].pptx
PPT_SIM_klmpk 1[1].pptxPPT_SIM_klmpk 1[1].pptx
PPT_SIM_klmpk 1[1].pptx
 
Pengenalan Sistem
Pengenalan SistemPengenalan Sistem
Pengenalan Sistem
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 

More from Dorii Listypeach

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANUNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANDorii Listypeach
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANDorii Listypeach
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023Dorii Listypeach
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHDorii Listypeach
 
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023Dorii Listypeach
 

More from Dorii Listypeach (6)

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANUNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
 
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 

SISTEMKERJA

  • 1. TUGAS ANALISIS SISTEM & PROSEDUR KERJA “SISTEM DALAM ORGANISASI” Semester 6 Tahun Akademik 2015/2016 Disusun oleh : Dori Novita Listyaningrum 162012023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015 1
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 BAB 1 – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Tujuan 5 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 5 BAB 2 – ISI 2.1 Peta Konsep 6 2.2 Rumusan Masalah 7 2.3 Pembahasan 8 • Konsep Sistem 8 • Teori Sistem Sosial Katz & Kahn 8 • Unsur Pokok Berpikir Sistem 8 • Syarat-Syarat Sistem 8 • Elemen-Elemen Sistem 9 • Tujuan Sistem 10 • Sifat-Sifat Sistem 10 • Klasifikasi Sistem 11 • Pendekatan Sistem 12 • Penerapan Sistem Dalam Pendidikan (Organisasi Pembelajaran) 14 • Karakteristik Sistem Organisasi 15 • Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem 16 • Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem 16 • Tahap Pengembangan Sistem Organisasi 17 • Jenis Sistem 17 2
  • 3. • Ciri-Ciri Sistem 17 BAB 3 – PENUTUP 3.1 Simpulan 18 3.2 Saran 18 DAFTAR PUSTAKA 19 BAB 1 3
  • 4. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem berasal dari bahasa Yunani, system. Sehingga Gerald,et.al. (1981) dalam Husaini (2009) mendefinisikan sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan bekerjasama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara itu Banghart (1990) dalam Husaini (2009) menyebutkan bahwa sistem ialah sekelompok elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara bersama-sama diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Lebih jauh Murdick & Ross (1982) dalam Husaini (2009) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat unsur yang melakukan suatu kegiatan atau membuat skema dalam rangka mencapai tujuan dengan mengolah data dan atau energi serta barang-barang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan informasi dan energi atau benda. Von Bertalanffy yang dikutip Karhi Nisjar dan Winardi (1997) dalam Kambey (2006) menyebutkan bahwa a system is a complex of interacting elements (suatu sistem adalah interaksi unsur-unsur yang bersifat kompleks). M.J. Alexander (1982) dalam Kambey (2010) menyebutkan bahwa sistem merupakan sekelompok elemen, baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang menunjukkan suatu kumpulan yang saling berhubungan satu sama lain dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan sebagai sasaran akhir dari sistem tersebut. Lebih jauh James A. O’Brien (1990) dalam Kambey (2010) memandang sistem dari sudut input, proses, dan output, dengan demikian a system is a group of interrelated component working together toward a common goal by accepting inputs and producing outputs in an organized transformation process (sistem adalah sekumpulan komponen yang terhubung satu sama lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi yang terorganisir) Aceng dan Suryadi (Tim Dosen UPI Bandung) (2009) menyebutkan bahwa sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian inipun sejalan dengan Prajudio Atmosudirdjo (1979) dalam Aceng dan Suryadi (2009) yang menyebutkan bahwa sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Lebih rinci William A. Shorde (1995) dalam Eti Rochaety (2008) menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem, yaitu: perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi korelasi, dan memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan sistem yang bersangkutan. 4
  • 5. 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi tugas dari mata kuliah Analisis Sistem dan Prosedur Kerja. 2. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Analisis Sistem dan Prosedur Kerja. 3. Melatih kemampuan menulis ilmiah. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Konsep Sistem 2. Teori Sistem Sosial Katz & Kahn 3. Unsur Pokok Berpikir Sistem 4. Syarat-Syarat Sistem 5. Elemen-Elemen Sistem 6. Tujuan Sistem 7. Sifat-Sifat Sistem 8. Klasifikasi Sistem 9. Pendekatan Sistem 10. Pendekatan-Pendekatan Sistem Organisasi 11. Penerapan Sistem Dalam Pendidikan (Organisasi Pembelajaran) 12. Karakteristik Sistem Organisasi 13. Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem 14. Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem 15. Tahap Pengembangan Sistem Organisasi 16. Jenis Sistem 17. Ciri-Ciri Sistem BAB 2 ISI 5
  • 6. 2.2 Rumusan Masalah 6 UNSUR POKOK PENERAPAN SISTEM KONSEP SISTEM ELEMEN TUJUAN A SYARAT TAHAP PENGEMBANGAN JENIS CIRI-CIRI SISTEM TEORI SISTEM SOSIAL KATZ & KAHN SIFAT KLASIFIKASI PENDEKATAN SISTEM KARAKTERISTIK MANFAAT KERUGIAN
  • 7. Berdasarkan latar belakang makalah, ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep sistem dalam organisasi? 2. Bagaimana teori sistem sosial Katz & Kahn? 3. Apa saja unsur pokok berpikir sistem? 4. Apa saja syarat-syarat sistem? 5. Apa saja elemen-elemen sistem? 6. Mengapa sebuah sistem harus mempunyai tujuan? 7. Apa saja sifat-sifat sistem? 8. Bagaimana klasifikasi sistem? 9. Mengapa suatu organisasi perlu menggunakan pendekatan sistem? 10. Bagaimana penjabaran pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam sistem suatu organisasi? 11. Bagaimana penerapan sistem dalam pendidikan (organisasi pembelajaran)? 12. Bagaimana karakteristik sistem organisasi? 13. Apa saja manfaat penggunaan pendekatan sistem? 14. Apa saja kerugian penggunaan pendekatan sistem? 15. Dimanakah letak analisis proses dalam tahap pengembangan sistem organisasi? 16. Berapakah jenis sistem yang ada dalam suatu organisasi? 17. Bagaimana ciri-ciri sistem? 2.3 Pembahasan Konsep Sistem Dalam Organisasi 7
  • 8. Sistem adalah konsep sinergi, dimana konsep ini mengandaikan bahwa di dalam suatu sistem output dari organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual atau output masing-masing bagian. Kegiatan bersama dari bagian yang terpisah tetapi saling berhubungan secara bersama-sama akan menghasilkan efek total yang lebih besar daripada jumlah bagian secara individu dan terpisah (Mudrick et.al:1984) dalam Wahyudi (2004). Karena itulah sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan di dalam tim. Selain itu cara pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjaan secara integratif, baik menyangkut manusia, peralatan, metode, maupun sumberdaya yang dimanfaatkan. Teori Sistem Sosial Katz & Kahn Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasidan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk- bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi. Tiga Unsur Pokok Berpikir Sistem 1. Sains Sistem Merupakan sebuah ekplorasi ilmiah tentang sistem dalam berbagai bidang ilmu. 2. Sistem Teknologi Merupakan problem yang muncul dalam teknologi modern dan masyarakat. 3. Filsafat Sistem Merupakan re-orientasi pemikiran dan pandangan dunia ilmiah tentang paradigma baru (Husaini, 2009:42). Syarat-Syarat Sistem a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. c. Adanya hubungan diantara elemen sistem. d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Elemen-Elemen Sistem 8
  • 9. Sistem (Kambey, 2010:36-39) dapat dikatakan memiliki elemen-elemen sebagai berikut: 1. Tujuan Sebuah sistem harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut berfungsi sebagai motivasi untuk mengarahkan sistem. Tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani oleh organisasi yang mengimplementasikan sistem informasi tersebut. 2. Masukan (input) Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan). Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi. 3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfer misi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses. 4. Keluaran (output) Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan atau hasil pengoperasian dari suatu sistem. Keluaran dalam sistem informasi dapat berupa produk akhir (finished product), pelayanan manusia (human service), informasi rekomendasi, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Mekanisme Pengendalian Elemen mekanisme pengendalian merupakan unsur pengawasan dari pelaksanaan proses pencapaian tujuan. 6. Umpan Balik Umpan balik merupakan elemen yang memberikan respons atas berjalannya suatu sistem, berupa pemeliharaan, perbaikan sistem, dan pembaharuan sistem. 9
  • 10. Tujuan Sistem Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan lain berbeda-beda. Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam (Hall, 2001) yaitu : a) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen b) Untuk mendukung pengambilan keputusan c) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem informasi lebih ditunjukkan pada usaha menuju keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing. Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi adalah untuk mengurangi antrian (karena pemasukan data dapat dilakukan dengan cepat oleh kasir melalui pembacaan barcode), meningkatkan keakurasian dan sekaligus palayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap sediaan barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan mudah dan sekaligus dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu menyediakan toko atau ruang pemeran secara fisik. Sifat-Sifat Sistem (1) selalu terdiri dari lebih dari satu subsistem (2) selalu merupakan bagian dari sistem yeng lebih besar (3) dapat bersifat tertutup dan terbuka (4) selalu memiliki batas-batas sistem (5) sistem tertutup cenderung mengalami kemunduran (entropi) (6) rasio input, proses, dan output diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dinamis dan mempertahankan kehidupannya (7) memerlukan umpan balik untuk menjaga keseimbangan tersebut 10
  • 11. (8) perubahan cepat memerlukan kewaspadaan dengan meningkatkan mutu subsistem antara spesialisasi dan diferensiasi struktur (9) akibat spesialisasi dan diferensiasi, batas sistem perlu diperluas (10) bertambahnya interaksi dengan lingkungannya menyebabkan sulitnya pemecahan masalah sebuah sistem karena itu muncul istilah kontingensi (situasional) (11) menyeluruh (wholistic), yaitu dipahami sebagai kesatuan total bukan atomistic (bagian-bagian) (12) sinergi, yaitu bekerja bersama-sama, hasilnya lebih besar daripada bekerja sendiri-sendiri (Husaini:2009). Klasifikasi Sistem Sebagai bagian yang sangat penting dalam mendukung suatu organisasi, maka sistem dapat dilihat dalam beberapa jenis, menurut Kambey (2010:39-41) antara lain: 1. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alamiah, dan tidak terpengaruh campur tangan manusia; seperti sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human mode system) adalah sistem yang dirancang dan diciptakan manusia; seperti sistem tata organisasi,dll. 2. Sitem terbuka (open system) dan sitem tertutup (Closed system) Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya (interrelation) dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga terjadi memberi dan menerima informasi, energy, dan materi-materi dari lingkungannya. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dan bekerja mengikuti pola yang tetap secara sebab akibat (suatu saat sistem inipun akan dipengaruhi oleh lingkungannya). 3. Sistem sederhana (simple system) dan sistem kompleks (sophisticated system) Pembagian sistem ini didasarkan pada tingkat kerumitannya. Sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia). 4. Sistem deterministic (deterministic system) dan sistem probabilistic (probabilistic system) Sistem deterministic (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diramalkan secara tepat dan pasti, misalnya sistem komputer. 11
  • 12. Sistem probabilistic (probabilistic system) adalah sistem yang tidak dapat diramal dengan tepat dan pasti karena mengandung unsur kemungkinan, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti. 5. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi. Pendekatan Sistem Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian- bagian yang berkaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Model sistem sebagaimana digambarkan oleh Bertalanffy yang terkenal dengan General System Theory (GST)-nya yang dikutip Husaini (2009) sebagai berikut; (1) input organisasi; biasanya diperoleh dari lingkungan, seperti bahan mentah, manusia, modal, dan informasi (2) proses transformasi; kegiatan dalam organisasi, seperti sistem produksi, pengendalian, administrasi (3) output; keluaran yang dihasilkan ke lingkungan, seperti produk, keuntungan, informasi (4) feedback; umpan balik Sehingga setiap organisasi memiliki pendekatan-pendekatan dalam sistemnya yang meliputi penerapan konsep-konsep dan strategi yang cocok dari teori-teori sistem guna mempermudah pemahaman tentang organisasi dan praktik manajerialnya. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam sistem suatu organisasi sebagaimana dikemukakan oleh Mamduh M. Hanafi (2003), dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Sistem terbuka Sistem yang terbuka berarti sistem tersebut berinteraksi dengan lingkungan. Sebaliknya sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungan. Semua organisasi merupakan sistem terbuka, meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda. 12
  • 13. 2. Sub-sistem Sub-sistem merupakan bagian dari sistem. Dalam sistem, sub-sub sistem saling mempengaruhi. Sehingga agar dapat mengendalikan sistem dengan seksama dan sinergis, maka sistem harus dilihat secara komprehensif, artinya sistem dapat terbangun bila sub-sub sistem berfungsi secara sempurna. 3. Sinergi Jika sub-sub sistem bekerjasama, maka hasil yang diperoleh akan lebih efektif dibandingkan bekerja secara sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan dengan merger dimana dua organisasi yang bersatu akan lebih efisien dibandingkan dengan jika dua organisasi berjalan sendiri-sendiri, terutama pada organisasi-organisasi yang mengelola produk. 4. Batasan sistem Batasan sistem membatasi sistem dengan lingkungannya. Dalam sistem yang terbuka, biasanya batas tersebut fleksibel, berbeda dengan sistem tertutup, batas tersebut kaku. 5. Aliran Input akan mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem, dan keluar sebagai output. 6. Feedback Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam pengendalian. Umpan balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat dalam organisasi, kemudian diproses lebih lanjut. Sehingga jika sesuatu melenceng dari rencana yang telah ditetapkan, maka perbaikan bisa segera dilakukan. 7. Entropi Entropi merupakan proses dimana sistem menuju ke kehancuran. Jika satu organisasi tidak mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa menyesuaikan perubahan selera konsumen/ stakeholders, maka akan mengalami kebangkrutan dan mati. Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya, atau berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang jelas. Penerapan Sistem dalam Pendidikan Salah satu konsep yang paling banyak dipakai dalam memahami organisasi ialah dengan memandang organisasi sebagai sistem dan memandang organisasi sebagai organisasi pembelajaran. Sistem terbagi dua, yaitu tertutup dan terbuka. Sistem tertutup ialah sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya. Sebaliknya sistem terbuka ialah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi pendidikan sebagai 13
  • 14. sistem organisasi sosial dipengaruhi baik oleh lingkungan internalnya maupun lingkungan eksternal organisasinya. Secara total bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenal lebih dahulu. Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Sedangkan secara makro jangkauannya lebih luas. Lingkungan internal bersifat langsung (mikro), maka peserta didik dan pendidik merupakan elemen sentral. Karena pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka memiliki tujuan, dimana untuk mencapai tujuan tersebut ada berbagai sumber dan adapula kendala. Dengan memperhatikan berbagai sumber dan kendala, maka ditetapkan bahan pengajaran; yang terdiri dari pengetahuan, teori, dan model pendidikan yang telah dimiliki maupun yang berkembang yang disusun dan telah diujicobakan para ahli, dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan. Sedangkan lingkungan internal bersifat makro yakni input (sumber pendidikan), yang terdiri dari tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen, struktur dan penjadwalan, isi (muatan) kurikulum, guru, alat bantu pembelajaran, fasilitas (sarana prasarana), teknologi, pengawasan dan evaluasi, penelitian tindakan guna perbaikan mutu, dan biaya dan output (hasil pendidikan). Lingkungan eksternal bersifat langsung (mikro) yang terdiri atas para pesaing (competitor), penyalur (supplier), pelanggan (customer), lembaga-lembaga keuangan (financial institutions), pemerintah (government), organisasi kerja (labour unions), media, dan kepentingan kelompok khusus (special-interst groups), dan lingkungan eksternal tidak langsung (makro) meliputi teknologi, ekonomi, politik, dan sosial (Wing:2006). Sehingga peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan sistem berarti mulai dari input, proses, output, sampai pada outcome pendidikan dilakukan dalam satu sistem yang saling mempengaruhi. Agar proses ini berjalan secara terintegrasi, dibutuhkan paradigma baru dalam pendekatan dalam pengelolaan sistem pendidikan secara terpadu. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik, diantaranya yaitu : a. Komponen (components) Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 14
  • 15. b. Batas sistem (boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem (environments) Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem. d. Penghubung (interface) Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan. e. Masukan (input) Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f. Keluaran (output) Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. g. Pengolah (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan 15
  • 16. mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya. Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem 1. Mengoptimalkan hasil penggunaan sumber daya yang efisien. 2. Salah satu alat pengendali biaya. 3. Mengefisienkan aktivitas dalam kantor. 4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi. 5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya. Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem 1. Pengoperasian kurang fleksibel. 2. Perubahan pada sistem atau subsistem, akan mengubah metode dan prosedur suatu organisasi. 3. Memerlukan waktu sosialisasi. 4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi. Tahapan dalam Pengembangan Sistem 1. Batasi secara jelas proses yang perlu dipelajari. 2. Beri rencana tentang isi dan proses yang berjalan. 3. Analisis proses yang sedang berjalan. 4. Rencanakan proses yang dikembangkan. 5. Buat proses baru. Jenis Sistem 1. Sistem pada tingkatan operasional 16
  • 17. 2. Sistem pada tingkatan staf (perkantoran) 3. Sistem pada tingkatan manajemen 4. Sistem pada tingkatan strategis Ciri-Ciri Sistem 1. Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan. 2. Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan. 3. Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi. 4. Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar. BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan atau sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan bekerjasama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang dimiliki oleh sistem antara lain yaitu tujuan, masukan (input), proses, keluaran (output), mekanisme pengendalian, dan umpan balik (feedback). 17
  • 18. Sifat-sifat sistem antara lain: (1) selalu terdiri dari lebih dari satu subsistem, (2) selalu merupakan bagian dari sistem yeng lebih besar, (3) dapat bersifat tertutup dan terbuka, (4) selalu memiliki batas-batas sistem, (5) sistem tertutup cenderung mengalami kemunduran (entropi), (6) rasio input, proses, dan output diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dinamis dan mempertahankan kehidupannya, (7) memerlukan umpan balik untuk menjaga keseimbangan tersebut, (8) perubahan cepat memerlukan kewaspadaan dengan meningkatkan mutu subsistem antara spesialisasi dan diferensiasi struktur, (9) akibat spesialisasi dan diferensiasi, batas sistem perlu diperluas, (10) bertambahnya interaksi dengan lingkungannya menyebabkan sulitnya pemecahan masalah sebuah sistem karena itu muncul istilah kontingensi (situasional), (11) menyeluruh (wholistic), yaitu dipahami sebagai kesatuan total bukan atomistic (bagian-bagian), (12) sinergi, yaitu bekerja bersama-sama, hasilnya lebih besar daripada bekerja sendiri-sendiri. Sistem diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sistem alamiah dan sistem buatan manusia, sistem terbuka dan sistem tertutup, sistem sederhana dan sistem kompleks, sistem deterministic dan sistem probabilistic. Kemudian didalam pendekatan yang dilakukan dalam sistem suatu organisasi adalah sistem terbuka, sub-sistem, sinergi, batasan sistem, aliran, feedback, dan entropi. 3.2 Saran Dengan tersusunnya makalah sederhana ini, penulis mendapatkan sedikit gambaran mengenai sistem dalam organisasi. Penulis memberikan saran supaya, ketika kita berada pada suatu lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem informasi sebagai media dalam aktivitas lembaga atau organisasi. Dengan memanfaatkan sistem didalam suatu organisasi, kita akan lebih terbantu dalam pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. ERLANGGA. Jakarta. Hanafi, M. Mamduh. 2003. Manajemen. Kambey, D.C. 2006. Landasan Teori Administrasi/Manajemen. Yayasan Tri Ganesha Nusantara. Manado. Kambey, D.C. 2010. Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Tri Ganesha Nusantara. Manado. 18
  • 19. Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2004. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi- organisasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Rochaety, Eti dkk. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Usman, Husaini. 2009. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan). Bumi Aksara. Jakarta Timur. UPI Bandung. 2009. Manajemen Pendidikan. Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Winarno, W. Wing. 2006. Sistem Informasi Manajemen. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. http://taliabupomai.blogspot.com/2010/05/konsep-dasar-memahami-sistem-dalam.html http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197106141998031- JONI_RAHMAT_PRAMUDIA/Teori-Organisasi-Komunikasi- %5BCompatibility_Mode%5D.pdf http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-klasifikasi-sistem.htm http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html 19