SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Nama : Nensi Kelas : Konversi
NIM : 21.01.015P Mata Kuliah : Demografi Kesehatan
Seorang bayi perempuan, usia gestasi 26 minggu, berat badan 980 gram dan panjang badan 28
cm dengan diagnosis neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dan sesak napas akibat penyakit
membran hialin. Bayi lahir secara seksio sesarea atas indikasi ibu dengan preeklampsia berat. Pasien diberi
ventilasi tekanan positif dengan tekanan puncak inspirasi 25 cmH2O, puncak akhir ekspirasi adalah 5
cmH2O dan konsentrasi oksigen 30%. Usia 10 menit, bayi bernapas spontan, dengan saturasi perifer yang
terbaca adalah 92%. Bayi lalu dipindahkan ke ruang neonatal intensive care unit , dilakukan evaluasi
STABLE dan menggunakan non invasive positive pressure ventilator.
Hingga saat ini belum ada target
saturasi spesifik untuk bayi kurang bulan sehingga
digunakan target saturasi yang sama seperti pada bayi
cukup bulan, yaitu sebagai berikut :
ANALISAH KASUS
Hingga saat ini belum ada target saturasi spesifik untuk bayi kurang bulan
sehingga digunakan target saturasi yang sama seperti pada bayi cukup bulan, yaitu
sebagai berikut :
Pemberian oksigen inisial konsentrasi tinggi danrendah saat resusitasi tidak memberikan perbedaan
mortalitas yang bermakna. Dua dari tiga studi di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan mortalitas antara
kelompok yang diberi oksigen konsentrasi rendah dan konsentrasi tinggi.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Saugstad dilaporkan bahwa mortalitas lebih rendah pada
kelompok dengan oksigen konsentrasi rendah. Pada studi meta analisis yang dilakukan ei dkk7 laporan studi
yang dilakukan di atas tahun 2009, mortalitas pada kelompok dengan konsentrasi oksigen rendah jauh lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok dengan konsentrasi oksigen tinggi pada usia gestasi di bawah 28
minggu. Hal tersebut mungkin disebabkan karena klinisi memiliki kemampuan yang lebih baik terhadap
perubahan titrasi oksigen berdasarkan saturasi perifer.
SOLUSI PEMECAHAN KASUS
Panduan yang dirilis pada tahun 2010 oleh ILCOR dan telah diperbaharui pada
tahun 2015 merekomendasikan pemberian oksigen yang dititrasi hingga mencapai target
saturasi yang diinginkan.
Bayi prematur secara umum mendapatkan suplementasi oksigen untuk mencapai
saturasi perifer sesuai dengan bayi cukup bulan. The premature infants resuscitated with
oxygen or air trial, uji klinis menggunakan target saturasi oksigen dalam 15 hingga 20 menit
pertama dan membandingkan antara konsentrasi oksigen inisial yang rendah dan tinggi.
Pada kasus ini, pasien mendapatkan oksigen yang dimulai dengan konsentrasi
oksigen 30%. Berdasarkan studi yang ada, pemilihan konsentrasi oksigen ini sudah sesuai.
Oksigen dapat dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus ini,
konsentrasi oksigen dinaikkan hingga 50%. Hal yang perlu dipantau selanjutnya adalah
apakah terdapat luaran lain yang bermanifestasi pada pasien, misalnya displasia
bronkopulmonar, perdarahan intraventrikel, dan ROP. Berdasarkan studi yang ada dan
telah dibahas sebelumnya, penggunaan oksigen konsentrasi rendah dapat mengurangi
risiko terjadinya displasia bronkopulmonar.
Kesimpulan
Penggunaan konsentrasi oksigen rendah (21%-30%) pada saat resusitasi tidak
lebih inferior dibandingkan konsentrasi oksigen 100% terhadap luaran mortalitas, displasia
bronkopulmonar dan retinopathy of prematurity. Pemberian oksigen konsentrasi rendah
dapat mengurangi terjadinya stress oksidatif pada neonatus. Resusitasi neonatus dimulai
dengan konsentrasi oksigen rendah terlebih dahulu dan dapat dinaikkan bertahap sebanyak
10% setiap 60 detik untuk mencapai target saturasi yang diinginkan.
SATURASI BAYI PREMATUR

More Related Content

Similar to SATURASI BAYI PREMATUR

Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibuJurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibuputrahaw07
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuputrahaw07
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalSuzika Dewi
 
Askep asfi ksia neonatorum
Askep asfi ksia neonatorumAskep asfi ksia neonatorum
Askep asfi ksia neonatorumSehabAlGaruty
 
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Zaenal Arif
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaSeptian Muna Barakati
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ardsArmy Of God
 
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmoner
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmonerpaper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmoner
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmonerFeni Rahmawati
 

Similar to SATURASI BAYI PREMATUR (20)

Bab i8
Bab i8Bab i8
Bab i8
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibuJurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
 
Askep asfi ksia neonatorum
Askep asfi ksia neonatorumAskep asfi ksia neonatorum
Askep asfi ksia neonatorum
 
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
 
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmoner
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmonerpaper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmoner
paper gizi untuk bayi prematur dengan displasia bronkopulmoner
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
Postmatur
PostmaturPostmatur
Postmatur
 
TTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptxTTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptx
 
Jurnal 1 wawan
Jurnal 1 wawanJurnal 1 wawan
Jurnal 1 wawan
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

SATURASI BAYI PREMATUR

  • 1. Nama : Nensi Kelas : Konversi NIM : 21.01.015P Mata Kuliah : Demografi Kesehatan
  • 2. Seorang bayi perempuan, usia gestasi 26 minggu, berat badan 980 gram dan panjang badan 28 cm dengan diagnosis neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dan sesak napas akibat penyakit membran hialin. Bayi lahir secara seksio sesarea atas indikasi ibu dengan preeklampsia berat. Pasien diberi ventilasi tekanan positif dengan tekanan puncak inspirasi 25 cmH2O, puncak akhir ekspirasi adalah 5 cmH2O dan konsentrasi oksigen 30%. Usia 10 menit, bayi bernapas spontan, dengan saturasi perifer yang terbaca adalah 92%. Bayi lalu dipindahkan ke ruang neonatal intensive care unit , dilakukan evaluasi STABLE dan menggunakan non invasive positive pressure ventilator.
  • 3. Hingga saat ini belum ada target saturasi spesifik untuk bayi kurang bulan sehingga digunakan target saturasi yang sama seperti pada bayi cukup bulan, yaitu sebagai berikut : ANALISAH KASUS Hingga saat ini belum ada target saturasi spesifik untuk bayi kurang bulan sehingga digunakan target saturasi yang sama seperti pada bayi cukup bulan, yaitu sebagai berikut :
  • 4. Pemberian oksigen inisial konsentrasi tinggi danrendah saat resusitasi tidak memberikan perbedaan mortalitas yang bermakna. Dua dari tiga studi di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan mortalitas antara kelompok yang diberi oksigen konsentrasi rendah dan konsentrasi tinggi. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Saugstad dilaporkan bahwa mortalitas lebih rendah pada kelompok dengan oksigen konsentrasi rendah. Pada studi meta analisis yang dilakukan ei dkk7 laporan studi yang dilakukan di atas tahun 2009, mortalitas pada kelompok dengan konsentrasi oksigen rendah jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok dengan konsentrasi oksigen tinggi pada usia gestasi di bawah 28 minggu. Hal tersebut mungkin disebabkan karena klinisi memiliki kemampuan yang lebih baik terhadap perubahan titrasi oksigen berdasarkan saturasi perifer.
  • 5. SOLUSI PEMECAHAN KASUS Panduan yang dirilis pada tahun 2010 oleh ILCOR dan telah diperbaharui pada tahun 2015 merekomendasikan pemberian oksigen yang dititrasi hingga mencapai target saturasi yang diinginkan. Bayi prematur secara umum mendapatkan suplementasi oksigen untuk mencapai saturasi perifer sesuai dengan bayi cukup bulan. The premature infants resuscitated with oxygen or air trial, uji klinis menggunakan target saturasi oksigen dalam 15 hingga 20 menit pertama dan membandingkan antara konsentrasi oksigen inisial yang rendah dan tinggi.
  • 6. Pada kasus ini, pasien mendapatkan oksigen yang dimulai dengan konsentrasi oksigen 30%. Berdasarkan studi yang ada, pemilihan konsentrasi oksigen ini sudah sesuai. Oksigen dapat dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus ini, konsentrasi oksigen dinaikkan hingga 50%. Hal yang perlu dipantau selanjutnya adalah apakah terdapat luaran lain yang bermanifestasi pada pasien, misalnya displasia bronkopulmonar, perdarahan intraventrikel, dan ROP. Berdasarkan studi yang ada dan telah dibahas sebelumnya, penggunaan oksigen konsentrasi rendah dapat mengurangi risiko terjadinya displasia bronkopulmonar.
  • 7. Kesimpulan Penggunaan konsentrasi oksigen rendah (21%-30%) pada saat resusitasi tidak lebih inferior dibandingkan konsentrasi oksigen 100% terhadap luaran mortalitas, displasia bronkopulmonar dan retinopathy of prematurity. Pemberian oksigen konsentrasi rendah dapat mengurangi terjadinya stress oksidatif pada neonatus. Resusitasi neonatus dimulai dengan konsentrasi oksigen rendah terlebih dahulu dan dapat dinaikkan bertahap sebanyak 10% setiap 60 detik untuk mencapai target saturasi yang diinginkan.