SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asfiksia neonatus akan terjadi apabila saat lahir mengalami gangguan pertukaran
gas dan transport O2 sehingga penderita kekurangan persediaan O2 dan kesulitan
pengeluran CO2. Pada keadaan ini biasanya bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur segera setelah lahir. Sampai sekarang asfiksia masih merupakan salah satu penyebab
pentiong morbilitas dan mortalitas perinatal. Banyak kelainan pada masa neonatus
mempunyai kaitan dengan faktor asfiksia ini.
Pada penderita asfiksia yang dipelajari di RSCM / FKUL didapatkan bahwa sindrom
gangguan napas. Aspirasi melonium, infeksi dan kejang merupakan penyakit, yang sering
terjadi pasca asfiksia. Pada penderita asfiksia dapat pula ditemukan penyakit lain yaitu
gangguan fungsi jantung, renjatan neonatus, gangguan fungsi ginjal, atau kelainan
gastrointestinal. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran telah benyak berperan dalam
menurunkan angka kematian dan kesakitan neonatus.
B.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
Agar mehasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan.
Sistem pernapasan asfiksia diruang perina lantai RS Fatmawati Jakarta.
2.Tujuan Khusus
a.Agar mahasiswa dapat memahami pengertian tentang asfiksia.
b.Agar mahasiswa dapat mamahami asuhan keperawatan asfiksia dengan benar.
c.Agar mahasiswa dapat memahami tanda dan gejala asfiksia.
d.Agar mahasiswa dapat penularan / proses terjadinya asfiksia pada neonatus.
e.Pelaksanaan pengkajian terhadap klien dengan asfiksia neofatus.
f. Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan asfiksia neonatus.
g. Membuat rencana keperawatan pada klien dengan asfiksia.
C. Metode Penulisan
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1.Wawancara
2.Pemeriksaan Fisik
3.Studi kepustakaan
4.Konsultasi pembimbing
D.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
b.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
c.Metode Penulisan
d.Sismatika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
1.Pengertian
2.Etiologi
3.Patofisiologi
4.Tanda dan gejala / manifestasi klinik
5.Penatalaksanaan
6.Komplikasi
7.Prognosis
8.Pemeriksaan Penunjang
B. KONSEP ASKEP ASFIKSIA
1.Pengkajian
2.Diagnosa
3.intervensi Keperawatan
4.Evaluasi
BAB III TINJAUAN KASUS
Yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksaaan ,
Evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Terdiri dari perbandingan antara Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi menurut teori dan kasus.
BAB V PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1.Pengertian
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas
secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir
2.Etiologi
- Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan komplikasi, misalnya DM,
PEB, eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan (<>
- Terjadi apabila saat lahir bayi mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2
sehingga kekurangan persediaan O2 dan kesulitab pengeluaran CO2.
- Faktor yang terdapat pada janin / bayi karena sperti adanya gangguan aliran tali pusat
yang menumbung, tali pusat melilit leher.
- Terjadinya depresi pernapasan bayi karena obat / analgetik yang diberikan pada ibu.
- Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan (aplasia paru,
atresia saluran napas).
3.
O2 dan gangguan CO2
Metabolisme anaerob Glikolisis glikogen tubuh
Gangguan keseimbangan asam basa asidosis metabolik
Gangguan fungsi organ tubuh
Perubahan sirkulasi kardiovaskuler ditandai dengan penurunan TD dan frekuensi denyut jantung
Patofisiologi
(Sumber : A.H Markum. Buku Ajar IKA Jilid I : 1991 : 261)
4.Tanda dan Gejala
- Distes pernafasan (Apnu / megap-megap)
- Detak jantung <>
- Refleks / respons bayi lemah
- Tonus otot menurun
- Warna kulit biru / pucat
- Berdasarkan skor apgar menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :
 Asfiksia ringan : Skor apgar 4 – 6
 Asfiksia berat : Skor apgar 1 – 3
5.Penatalaksanaan
- Resultasi dengan langkah mengikuti ABC
A : Pertahankan jalan napas bebas, jika perlu dengan intubasi endotrakeal.
B : Bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif
menggunakan bag and mask atau lewat pipa endotrakeal.
C : Pertahankan sirkulasi jika perlu dengan kompresi dada dan obat-obatan
- Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and
mask selama 15 – 30 detik.
- Pada asfiksia berat dapat mencetuskan syok kardiogenik. Pada keadaan ini diberikan
dopamin per infus 5 – 20 mg/KgBB/mnt
- Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil, berikan narcan 0,1
mg/KgBB subkutan/ intramuskular/ intravena/ melalui pipa endotrakeal.
6.Komplikasi
Edema otal, perdarahan otak, anusia dan oliguria, hiperbilirubinumia, enterokolitis,
nekrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan
pneumotoraks.
7.Prognosis
a.Asfiksia Ringan : Tergantung pada kecepatan penatalaksanaan
b.Asfikisia Berat : Dapat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama kelainan saraf.
Asfiksia dengan PH 6,9 dapat menyababkan kejang sampai koma dan kelainan
neurologis permanen, misalnya retardasi mental.
8.Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
Biasanya ditemukan menurunya kadar hematokrit dan peninggian trombosit akibat
hiperaktivitas sumsum tuklang.
 Fungsi Lumbal
Untuk menunjukan adanyan cairan spinal yang bercampur darah atau xantokrom
disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta penurunan
glukosa.
 USG
Untuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat perdarahan.
B.ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
a.Identitas klien / bayi dan keluarga
b.Riwayat kehamilan ibu dan persalinan ibu
c.Pengukuran hasil nilai apgar score
Bila nilainya 0 – 3 asfiksia berat, bila nilainya 4 – 6 asfiksia ringan
d.Pengkajian dasar data neotalus
1) Sirkulasi
- Nadi apical mungkin cepat/tidak dan teratur/tidak.
- Murmur jantung yang dapat didengar.
2) Neurosensori
- Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak buncit.
- Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh, sutura mungkin mudah
digerakkan, fontanel mungkin besar.
- Reflek tergantung pada usia gestasi.
3) Pernapasan
- Nilai apgar mungkin rendah
- Pernapasan mungkin dangkal, tidak teratur
- Mengorok, pernapasan cuping hidung, retrakasi suprasternal
- Adanya bunyi mengi selama fase inspirasi dan ekspirasi
- Warna kulit
4) Keamanan
- Suhu berfluktuasi dengan mudah
- Menangis mungkin lemah
- Menggunakan otot-otot bantu napas
5) Makanan / Cairan
Berat badan kurang dari 2500 gr
2.Diagnosa Keperawatan
1) Pola napas tidak efektif
2) Kerusakan pertukaran gas
3.Intervensi Keperawatan
1) Pola Napas Tidak Efektif
- Penghisapan selang endotrakeal sebelum pemberian surfaktan untuk memastika
bahwa jalan napas bersih
- Hindari penghisapan sedikitnya 1 jam setelah pemberian surfaktan untuk
meningkatkan absorpsi ke dalam alvelolar
- Observasi peningkatan pengembangan dada setelah pemberian surfaktan.
- Turunkan pengaturan, ventilator, khususnya tekanan inspirsi puncak dan oksigen
untuk mencegah hipoksemia dan distensi pau yang berlebihan.
- Tinjau ulang riwayat ibu terhadap obat-obatan yag dapat memperberat depresi
pernafasan pada bayi
2) Kerusakan Pertukaran Gas
- Pantau masukan dan haluasan cairan ; timbang berat badan sesuai indikasi
- Tingkatkan istirahat minimal rangsangan dan penggunaan energi
- Pantau jumlah pemberian oksigen dan durasi pemberian
- Berikan makanan dengan selang nasogastrik / orgastrik sebagai pengganti pemberian
makan dnegan ASI bila tepat.
- Observasi tanda dan lokasi sianosis.
4.Evaluasi
- Meningkatkan fungsi pernapasan optimal
- Mencegah / menurunkan resiko terhadap potesial komplikasi
- Kerusakan pertukaran gas tidak terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Mansjoer, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III Jakarta FKUI.
Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III EGC : Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi. 8 EGC, Jakarta.
Markum. AN. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I BCS. IKA Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Wong. Donna L. 2004. Pedoman Kilinis Keperawatan Pediktif. EGC. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusDokter Tekno
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumOperator Warnet Vast Raha
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
Gangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danGangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danM Ikromi
 
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Dani Syahrial
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsdian esvani
 

What's hot (13)

A S F I K S I A
A S F I K S I AA S F I K S I A
A S F I K S I A
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
Apnea pada neonatus
Apnea pada neonatusApnea pada neonatus
Apnea pada neonatus
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Gangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danGangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus dan
 
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rds
 

Similar to Bab i

100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksiaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumSeptian Muna Barakati
 
Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1SehabAlGaruty
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post maturSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbcSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbcWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuSeptian Muna Barakati
 

Similar to Bab i (20)

100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1
 
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asfiksia neonatus akan terjadi apabila saat lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga penderita kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluran CO2. Pada keadaan ini biasanya bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Sampai sekarang asfiksia masih merupakan salah satu penyebab pentiong morbilitas dan mortalitas perinatal. Banyak kelainan pada masa neonatus mempunyai kaitan dengan faktor asfiksia ini. Pada penderita asfiksia yang dipelajari di RSCM / FKUL didapatkan bahwa sindrom gangguan napas. Aspirasi melonium, infeksi dan kejang merupakan penyakit, yang sering terjadi pasca asfiksia. Pada penderita asfiksia dapat pula ditemukan penyakit lain yaitu gangguan fungsi jantung, renjatan neonatus, gangguan fungsi ginjal, atau kelainan gastrointestinal. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran telah benyak berperan dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan neonatus. B.Tujuan Penulisan 1.Tujuan Umum Agar mehasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan. Sistem pernapasan asfiksia diruang perina lantai RS Fatmawati Jakarta. 2.Tujuan Khusus a.Agar mahasiswa dapat memahami pengertian tentang asfiksia. b.Agar mahasiswa dapat mamahami asuhan keperawatan asfiksia dengan benar. c.Agar mahasiswa dapat memahami tanda dan gejala asfiksia.
  • 2. d.Agar mahasiswa dapat penularan / proses terjadinya asfiksia pada neonatus. e.Pelaksanaan pengkajian terhadap klien dengan asfiksia neofatus. f. Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan asfiksia neonatus. g. Membuat rencana keperawatan pada klien dengan asfiksia. C. Metode Penulisan Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1.Wawancara 2.Pemeriksaan Fisik 3.Studi kepustakaan 4.Konsultasi pembimbing D.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN a.Latar Belakang b.Tujuan Penulisan 1.Tujuan Umum 2.Tujuan Khusus c.Metode Penulisan d.Sismatika Penulisan BAB II TINJAUAN TEORI
  • 3. A. PENGERTIAN 1.Pengertian 2.Etiologi 3.Patofisiologi 4.Tanda dan gejala / manifestasi klinik 5.Penatalaksanaan 6.Komplikasi 7.Prognosis 8.Pemeriksaan Penunjang B. KONSEP ASKEP ASFIKSIA 1.Pengkajian 2.Diagnosa 3.intervensi Keperawatan 4.Evaluasi BAB III TINJAUAN KASUS Yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksaaan , Evaluasi. BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari perbandingan antara Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi menurut teori dan kasus.
  • 4. BAB V PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran. BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar 1.Pengertian Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir 2.Etiologi - Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan komplikasi, misalnya DM, PEB, eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan (<> - Terjadi apabila saat lahir bayi mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga kekurangan persediaan O2 dan kesulitab pengeluaran CO2. - Faktor yang terdapat pada janin / bayi karena sperti adanya gangguan aliran tali pusat yang menumbung, tali pusat melilit leher. - Terjadinya depresi pernapasan bayi karena obat / analgetik yang diberikan pada ibu. - Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan (aplasia paru, atresia saluran napas). 3. O2 dan gangguan CO2
  • 5. Metabolisme anaerob Glikolisis glikogen tubuh Gangguan keseimbangan asam basa asidosis metabolik Gangguan fungsi organ tubuh Perubahan sirkulasi kardiovaskuler ditandai dengan penurunan TD dan frekuensi denyut jantung Patofisiologi (Sumber : A.H Markum. Buku Ajar IKA Jilid I : 1991 : 261) 4.Tanda dan Gejala - Distes pernafasan (Apnu / megap-megap) - Detak jantung <> - Refleks / respons bayi lemah - Tonus otot menurun - Warna kulit biru / pucat - Berdasarkan skor apgar menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :  Asfiksia ringan : Skor apgar 4 – 6
  • 6.  Asfiksia berat : Skor apgar 1 – 3 5.Penatalaksanaan - Resultasi dengan langkah mengikuti ABC A : Pertahankan jalan napas bebas, jika perlu dengan intubasi endotrakeal. B : Bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif menggunakan bag and mask atau lewat pipa endotrakeal. C : Pertahankan sirkulasi jika perlu dengan kompresi dada dan obat-obatan - Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and mask selama 15 – 30 detik. - Pada asfiksia berat dapat mencetuskan syok kardiogenik. Pada keadaan ini diberikan dopamin per infus 5 – 20 mg/KgBB/mnt - Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil, berikan narcan 0,1 mg/KgBB subkutan/ intramuskular/ intravena/ melalui pipa endotrakeal. 6.Komplikasi Edema otal, perdarahan otak, anusia dan oliguria, hiperbilirubinumia, enterokolitis, nekrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan pneumotoraks. 7.Prognosis a.Asfiksia Ringan : Tergantung pada kecepatan penatalaksanaan b.Asfikisia Berat : Dapat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama kelainan saraf. Asfiksia dengan PH 6,9 dapat menyababkan kejang sampai koma dan kelainan neurologis permanen, misalnya retardasi mental.
  • 7. 8.Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium Biasanya ditemukan menurunya kadar hematokrit dan peninggian trombosit akibat hiperaktivitas sumsum tuklang.  Fungsi Lumbal Untuk menunjukan adanyan cairan spinal yang bercampur darah atau xantokrom disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta penurunan glukosa.  USG Untuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat perdarahan. B.ASUHAN KEPERAWATAN 1.Pengkajian a.Identitas klien / bayi dan keluarga b.Riwayat kehamilan ibu dan persalinan ibu c.Pengukuran hasil nilai apgar score Bila nilainya 0 – 3 asfiksia berat, bila nilainya 4 – 6 asfiksia ringan d.Pengkajian dasar data neotalus 1) Sirkulasi - Nadi apical mungkin cepat/tidak dan teratur/tidak. - Murmur jantung yang dapat didengar.
  • 8. 2) Neurosensori - Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak buncit. - Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh, sutura mungkin mudah digerakkan, fontanel mungkin besar. - Reflek tergantung pada usia gestasi. 3) Pernapasan - Nilai apgar mungkin rendah - Pernapasan mungkin dangkal, tidak teratur - Mengorok, pernapasan cuping hidung, retrakasi suprasternal - Adanya bunyi mengi selama fase inspirasi dan ekspirasi - Warna kulit 4) Keamanan - Suhu berfluktuasi dengan mudah - Menangis mungkin lemah - Menggunakan otot-otot bantu napas 5) Makanan / Cairan Berat badan kurang dari 2500 gr 2.Diagnosa Keperawatan 1) Pola napas tidak efektif
  • 9. 2) Kerusakan pertukaran gas 3.Intervensi Keperawatan 1) Pola Napas Tidak Efektif - Penghisapan selang endotrakeal sebelum pemberian surfaktan untuk memastika bahwa jalan napas bersih - Hindari penghisapan sedikitnya 1 jam setelah pemberian surfaktan untuk meningkatkan absorpsi ke dalam alvelolar - Observasi peningkatan pengembangan dada setelah pemberian surfaktan. - Turunkan pengaturan, ventilator, khususnya tekanan inspirsi puncak dan oksigen untuk mencegah hipoksemia dan distensi pau yang berlebihan. - Tinjau ulang riwayat ibu terhadap obat-obatan yag dapat memperberat depresi pernafasan pada bayi 2) Kerusakan Pertukaran Gas - Pantau masukan dan haluasan cairan ; timbang berat badan sesuai indikasi - Tingkatkan istirahat minimal rangsangan dan penggunaan energi - Pantau jumlah pemberian oksigen dan durasi pemberian - Berikan makanan dengan selang nasogastrik / orgastrik sebagai pengganti pemberian makan dnegan ASI bila tepat. - Observasi tanda dan lokasi sianosis. 4.Evaluasi - Meningkatkan fungsi pernapasan optimal
  • 10. - Mencegah / menurunkan resiko terhadap potesial komplikasi - Kerusakan pertukaran gas tidak terjadi DAFTAR PUSTAKA Arif, Mansjoer, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III Jakarta FKUI. Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III EGC : Jakarta. Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi. 8 EGC, Jakarta. Markum. AN. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I BCS. IKA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Wong. Donna L. 2004. Pedoman Kilinis Keperawatan Pediktif. EGC. Jakarta.