1. Teknik Debat dan Diskusi
Kelompok
Disusun Oleh
Dinda Atika Komariah (1513000041)
Indri Sri Mawaddah (1513000050)
Rini Anggraini (1513000063)
Sahla Nabila (1513000066)
Siti Nurul Hayati (1513000069)
2. Pengertian Debat
Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan suatu masalah.
Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilka
n melalui voting atau keputusan juri.
Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya kebanyakan
hanya hendak mempertahankan pendapat masing-masing dibandingkan mendengar
pendapat dari orang lain dan berkehendak agar peserta lain menyetujui pendapatnya.
Oleh karena itu, dalam debat terdapat unsur pemaksaan kehendak.
3. Unsur – Unsur Debat
Ada beberapa unsur debat yang harus di perhatikan, diantaranya adalah :
4. 1 2
3
Pembicara pertama dipanggil seb
agai Perdana Menteri (Prime Mini
ster)
dan sebagainya
4Tim Negatif (yang menentang mo
si) disebut Oposisi (Opposition)
5
Penonton/juri dipanggil Member
s of the House (Sidang Dewan ya
ng Terhormat)
6
Topik debat disebut mosi (motio
n)
Tim Afirmatif (yang setuju terhad
ap mosi) sering disebut juga Peme
rintah (Government),
Pemimpin/wasit debat (chairpers
on) dipanggil Speaker of The Hou
se
5. Teknik Debat
Berikut adalah 6 teknik debat yang dapat dilakukan ketika debat sedang berlangsung
1 2
3
45
6
Menolak argumentasi law
an secara langsung
Menghindari pokok-poko
k pembicaraan
Mengalihkan pokok
pembicaraan pada hal-hal l
ain
Menolak argumentasi law
an secara tidak langsung
Menggunakan argumenta
si
lawan sendiri
Menunjuk pada segi atau sud
ut
lain dari pendapat atau argu
men lawan
6. Etiket atau Norma Dalam Berdebat dan Bertanya
1 2 3 4
5 6 7 8
Pengetahuan yang
sempurna mengenai
pokok pembicaraan
Kopetensi atau
kemampuan
menganalisis
Pengertian mengenai
prinsip-prinsip
argumentasi
Apresiasi terhadap
kebenaran-kebenaran
fakta
Kecakapan
menemukan buah
pikiran yang keliru
dengan penalaran
Keterampilan dalam
pembuktian
kesalahan
Pertimbangan
dan persuasi
Keterarahan, kelancaran
dan kekuatan dalam cara
atau penyapaian pidato.
7. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/
kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu
ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang
baik dan benar.
Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah
diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.
8. Jenis – Jenis Diskusi
1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan
kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengark
an pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/
masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya.
4. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan
pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
.
5. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusa
n
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
6. Konferensi
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah
yang dihadapi bersama.
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksika
n/
dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh
seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-
9. Hal – Hal yang Perlu di Hindari Dalam
Diskusi Kelompok
1. Mendominasi
2. Membiarkan monopoli
3. Membiarkan distorsi
4. Tergesa-gesa meminta respon
5. Membiarkan peserta enggan
partisipasi
6. Tidak memperjelas pikiran
anggota
7. Memaksakan pendapat sendiri
8. Berselisih
9. Bersilat lidah
10. Mencemooh
11. Berbicara terlalu banyak
12. Bertingkah berlebihan
13. Lupa diri
14. Mengalami kehilangan
kesabaran
15. Terlambat memulai diskusi
16. Menggunakan kata kata
yang tidak dimengerti
peserta
17. Mencela diskusi
10. Etika Bagi Pembicara
1. Berbicara sesuai dengan topik yang diminta atau dengan tujuan
diadakannya diskusi.
2. Pembicara mencoba terlebih dahulu alat bantu yang akan digunakan.
3. Waktu berbicara, pembicara menjaga kontak mata dengan lawan bicara /
hadirin dan tidak hanya melihat ke layar tayangan.
4. Mengakui argumentasi yang lebih kuat (tidak berdebat kusir).
5. Mengakui jika tidak mengetahui sesuatu yang ditanyakan peserta.
6. Tidak menganggap adanya pertanyaan yang tolol.
7. Tidak melebihi waktu yang disediakan untuknya.
8. Mengusai permasalahan.
9. Menggunakan alat bantu secara efektif (kalau tersedia)