SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG
EKONOMI DAN PERDAGANGAN
GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADES
Indonesia telah bergabung menjadi peserta dalam GATT sejak
tanggal 24 februari 1950, atau tiga tahun setelah disepakatinya
persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan (GATT) pada
tahun 1947. Sebagai tindak lanjut dari Bretton Wood Conference,
dan setelah terbentuknya PBB, maka pada tahun 1948 di Havana
dibentuk pula ITO (Internasional Trade Organization). Namum,
Amerika menolak perjanjian karena kepentingan Amerika dalam
perdagangan internasional akan terbatasi sehingga lembaga ini
tidak pernah efektif. Pada tanggal 30 Oktober 1947, GATT telah
disahkan oleh beberapa negara, yakni Australia, Belgia, Brasil,
Birma, Kanada, Ceylon, Chili, Cina, Kuba, Cekoslovakia, Prancis,
India, Lebanon, Luxemburg, Belanda, Selandia Baru, Nowergia, dan
Amerika.
ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI
DAN PERDAGANGAN (LANJUTAN…)
Pada akhir dekade ini, GATT telah beranggotakan
sebanyak 130 negara. Walaupun GATT telah merupakan
perjanjian yang melibatkan banyak negara, tetapi
sekretariat GATT tidak pernah menjadikannya sebagai
organisasi internasional. Adapun maksud dirikannya
GATT adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip umum
tentang liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat
multilateral dengan melalui pengurangan tarif,
menghapuskan kendala perdagangan, dan
menghapuskan praktik perlakuan diskriminasi
antarnegara dalam perdagangan internasional.
KLAUSULA “MOST FAVOURED NATION” (MFN)
 Klausula ini merupakan isu sentral dari GATT yang menyatakan
bahwa para pihak harus berdasarkan prinsip nondiskriminasi antar
pihak dalam perdagangan internasional dengan meminta semua
anggota GATT untuk memberikan konsesi serupa. Akan tetapi,
GATT memberikan eksepsi, yakni tidak untuk transaksi komersial
yang tidak berupa produk, seperti transportasi, transfer paten,
lisensi, dan hal-hal lain yang invisible, termasuk perpindahan
modal.
 Dalam klausula MFN ada pengecualian lain, yakni terhadap
barang-barang atau produk yang harus dilindungi dari persaingan
asing. Hal ini pun dibenarkan oleh provisi GATT, tetapi hanya
dengan melalui pengenaan tarif. seperti tarif bea masuk terhadap
produk luar negeri. Klausula pengenaan tarif ini secara progresif
dapat dikurangi melalui negosiasi sampai pada level kesepahaman
bersama dan mutual commitment. Hal ini tidak bisa diaplikasikan
pada zone perdagangan bebas, negara yang membentuk custom
union, atau adanya tawaran kekhususan /keistimewaan terhadap
negara berkembang.
KLAUSULA “MOST FAVOURED NATION” (MFN) LANJUTAN….
 Selain hal di atas, GATT melarang menggunakan restriksi
kuantatitatif, misalnya kuota ekspor impor, membatasi ekspor
dan impor lisensi, dan pengontrolan pembayaran tentang
transaksi produk sebagai dalih perlindungan. Masih ada
exemption (kelonggaran) dalam hal kesulitan neraca
pembayaran. Merujuk artikel XIV, negara berkembang dapat
menikmati fasilitas preferential treatment (pengkhususan
perlakuan). Selain adanya klausula MFN, GATT mengharuskan
anggotanya menghormati prinsip NTB (Non Tariff Barrier) yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara anggota.
 Klausula yang ketiga yaitu prinsip “angka bea terikat”. Setiap
negara sepakat dalam menerima kewajiban-kewajiban GATT,
atas seperangkat angka / tingkat tarif maksimum yang
spesifik, yang tidak boleh dikenakan tanpa pembenaran
khusus.
ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA (WTO)
 Setelah tujuh setengah perdebatan dan negosiasi, putaran Uruguay tentang GATT
akhirnya dapat dilengkapi pada tanggal 15 April 1994 dengan 111 negara dari 125
negara yang menandatangani final document. Persetujuan final WTO (World Trade
Organization) diterima oleh 104 negara dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995 dan
81 anggota menunjukkan representasi dari 90% perdaganga internasional, termasuk
triad power (Jepang, Amerika, dan Eropa). Satu instrumen hukum yang sangat
berperan adalah DSU (Dispute Settlement Body) atau lembaga penyelesaian sengketa
antaranggota yang bertikai sejauh menyangkut perdagangan internasional.
 Dengan melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang pengesahan Agreement
Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentuk Organisasi
Perdagangan Dunia), maka Indonesia terikat oleh segala ketentuan yang dituangkan
dalam Marrekesh Agreement tersebut. Ada lima belas item atau agenda yang disepakati
dalam persetujuan tersebut, seperti diuraikan berikut :
 Tarif, tindakan nontarif, produk-produk tropis, produk-produk yang berasal dari sumber
daya alam, tesktil dan pakaian jadi, pertanian, pasal-pasal GATT, persetujuan
pengaturan hasil perundingan multilateral, subsidi dan tindakan penyeimbang,
penyelesaian sengketa, aspek-aspek dagang yang terkait dengan hak-hak atas
kekayaan intelektual, termasuk perdagangan barang palsu, ketentuan investasi yang
berkaitan dengan perdagangan fungsionalisasi sistem GATT, tindakan pengamanan, dan
jasa.
FUNGSI WTO
Dalam menjalankan program-programnya, WTO mempunyai
fungsi sebagai berikut :
 Mendukung pelaksanaan, administrasi, dan penyelenggaraan
persetujuan yang telah dicapai untuk menwujudkan sasaran
persetujuan-persetujuan.
 Merupakan forum perundingan bagi negara anggota mengenai
persetujuan yang telah dicapai, termasuk keputusan-keputusan
yang ditentukan kemudian dalam penemuan tingkat menteri.
 Mengadminitrasikan pelaksanaan ketentuan mengenai
penyelesaian sengketa perdagangan.
 Mengadminitrasikan mekanisme tinjauan kebijakan dibidang
perdagangan.
 Menciptakan kerangka kerja sama internasional dengan Dana
Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia serta badan-badan
lain yang terafiliasi.
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi perdagangan dunia dilengkapi dengan organ-organ yang struktur
organisasi sebagai berikut :
 Ministerial Conference (Konferensi Tingkat Menteri) yang merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi yang mengadakan pertemuan secara
reguler setiap dua tahun sekali.
 General Council (Dewan Umum) yang bertugas sebagai pelaksana harian,
terdiri atas wakil para anggota. Mereka mengadakan pertemuan sesuai
kebutuhan.
 Council for Trade in Goods (Dewan Perdagangan Barang) yang bertugas
memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang perdagangan
barang.
 Council for Trade in Services (Dewan Perdagangan Jasa) yang bertugas
memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang perdagangan
jasa.
 Council for Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Dewan
untuk Aspek-aspek Dagang yang Terkait dengan Hak-hak Atas Kekayaan
intelektual.
 Dispute Settlementy Body (Badan Penyelesaian Sengketa) yang
menyelenggarakan forum penyelesaian sengketa perdagangan antaranggota.
INTERNASIONAL MONETARY FUNDS (IMF)
 Perbedaan prinsipil antara Bank Dunia dan IMF selain sama-sama keuangan
internasional. Menurut John Maynard Keynes (UK) dan Harry Dexter
(USA) dengan mendasarkan pada article VI IMF agreement, bahwa maksud
yang esensial adalah pembentukan sistem moneter internasional yang
menuju pada suatu frame work yang dapat memfasilitasi pertukaran
barang, servis (jasa), dan modal di antara negara-negara anggota untuk
terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 STRUKTUR ORGANISASI IMF
Data terakhir menunjukkan bahwa keanggotaan IMF pada tahun 1975
mencapai 179 negara, termasuk negara-negara bekas pecahan Uni soviet.
Hak dan kewajiban anggota ditentukan oleh kuota yang mereflesikan
kemampuan ekonomi dan finansial negara anggota tersebut. Organ inti dari
IMF terdiri atas Dewan Gubernur dibantu oleh seorang wakil yang
dicalonkan anggota. Selain Dewan Gubernur juga ada Dewan Eksekutif yang
terdiri atas 20 anggota dengan ketentuan lima anggota ditunjuk dan 15
anggota dipilih.
Negara yang berhak menunjuk adalah lima negara yang memiliki kuota lima
terbesar dari total kuota di IMF, yaitu Inggris, Amerika, Prancis, Jerman,
dan Jepang.
BANK DUNIA ( WORLD BANK )
Bank dunai atau secara resmi bersama IBRD (Internasional Bank for
Reconstruction and Development) merupakan saudara kembar dari
IMF yang lahir dari Bretton Wood Conference. Sebagainama
tercantum dalam Pasal 1 ketentuan tersebut, tugas World Bank
adalah sebagai Berikut :
 Membantu rekonstruksi dan pembangunan di wilayah negara
anggota.
 Mempromosikan investasi swasta asing dengan menjamin dan
berpartisipasi dalam pinjaman serta segala sesuatu yang berkaitan
dengan dunia investasi swasta.
 Mempromosikan program pinjaman jangka panjang dalam
perdagangan internasional, menyeleksi proyek-proyek yang penting
untuk dibantu yang akan berpengaruh terhadap investasi
internasional. Sesungguhnya, Bank Dunia ini bertujuan melakukan
rekonstruksi setelah perang dunai II pecah.
BANK DUNIA ( WORLD BANK ) LANJUTAN…
Dalam operasionalnya, Bank Dunia
dilengkapi dengan beberapa organ, seperti
IFC (Internasional Finance Corporation) dan
IDA (Internasional Development
Association). Selain lembaga tersebut,
world bank didukung oleh lembaga
penyelesaian sengketa internasional
dibidang investasi, yakni The Internasional
Centre for Invesment Dispute (ICSID) serta
Multilateral Invesment Guarante Agency
(MIGA).

More Related Content

Similar to ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Sella Simamora
 
Sejarah minat (wto&afta)
Sejarah minat (wto&afta)Sejarah minat (wto&afta)
Sejarah minat (wto&afta)Hijratul Hasanah
 
Booklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaBooklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaArdi Green
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationFuad Nasir
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...claramonalisa09
 
PPT_WTO.pptx
PPT_WTO.pptxPPT_WTO.pptx
PPT_WTO.pptxigom_24
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxRIhsanFadhelAhmad1
 
Hk-Perdagangan Internasional- K12.ppt
Hk-Perdagangan Internasional- K12.pptHk-Perdagangan Internasional- K12.ppt
Hk-Perdagangan Internasional- K12.pptSolehuddinSyaiful
 
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptxSlide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptxFajri71
 
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptxrizalbasthomy
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...claramonalisa09
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...megiirianti083
 
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...riskaanngrain
 
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...Univ of Brawijaya
 
04. PPT Sejarah Minat XII.pptx
04. PPT Sejarah Minat XII.pptx04. PPT Sejarah Minat XII.pptx
04. PPT Sejarah Minat XII.pptxfika saadah
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...lenianggr
 
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...Sri yamandawati
 

Similar to ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN (20)

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
 
Sejarah minat (wto&afta)
Sejarah minat (wto&afta)Sejarah minat (wto&afta)
Sejarah minat (wto&afta)
 
Booklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan ftaBooklet panduan wto dan fta
Booklet panduan wto dan fta
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
 
pertemuan 1.ppt
pertemuan 1.pptpertemuan 1.ppt
pertemuan 1.ppt
 
PPT_WTO.pptx
PPT_WTO.pptxPPT_WTO.pptx
PPT_WTO.pptx
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Hk-Perdagangan Internasional- K12.ppt
Hk-Perdagangan Internasional- K12.pptHk-Perdagangan Internasional- K12.ppt
Hk-Perdagangan Internasional- K12.ppt
 
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptxSlide HEI 6.  (KAEDAH DASAR  PRINSIP HEI).pptx
Slide HEI 6. (KAEDAH DASAR PRINSIP HEI).pptx
 
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx
4_K6 APEC GATT WTO FIX.pptx
 
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
14. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdgangan internasional, univer...
 
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...
Bisnis Internasional, 2, Riska Anggraini, Hapzi Ali, Lembaga-Lembaga Bisnis I...
 
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...
Makalah - Kerjasama Multilateral Indonesia dengan WTO (World Trade Organizati...
 
04. PPT Sejarah Minat XII.pptx
04. PPT Sejarah Minat XII.pptx04. PPT Sejarah Minat XII.pptx
04. PPT Sejarah Minat XII.pptx
 
Afzhan perdagangan internasional
Afzhan perdagangan internasionalAfzhan perdagangan internasional
Afzhan perdagangan internasional
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
 
Uu no 17_2017
Uu no 17_2017Uu no 17_2017
Uu no 17_2017
 
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
 

More from dianpipit

Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensiChapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensidianpipit
 
6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliabilitydianpipit
 
5. analisis swot-r2
5. analisis swot-r25. analisis swot-r2
5. analisis swot-r2dianpipit
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansidianpipit
 
Studi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesStudi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesdianpipit
 
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabelStudi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabeldianpipit
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value addeddianpipit
 
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modaldianpipit
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modaldianpipit
 
4. biaya modal
4. biaya modal4. biaya modal
4. biaya modaldianpipit
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modaldianpipit
 
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modaldianpipit
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangandianpipit
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan internationaldianpipit
 

More from dianpipit (15)

Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensiChapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
Chapter 13 kewajiban lancar, provisi, kontijensi
 
6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability6 8-1 sasia information system control for system reliability
6 8-1 sasia information system control for system reliability
 
5. analisis swot-r2
5. analisis swot-r25. analisis swot-r2
5. analisis swot-r2
 
Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansi
 
Studi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlinesStudi kasus singapore airlines
Studi kasus singapore airlines
 
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabelStudi kasus hertz menjadi nirkabel
Studi kasus hertz menjadi nirkabel
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added
 
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
 
5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal5. manajemen struktur modal
5. manajemen struktur modal
 
4. biaya modal
4. biaya modal4. biaya modal
4. biaya modal
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal
 
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
2. nilai waktu uang dan teknik anggaran modal
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan international
 

ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN

  • 1. ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADES Indonesia telah bergabung menjadi peserta dalam GATT sejak tanggal 24 februari 1950, atau tiga tahun setelah disepakatinya persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan (GATT) pada tahun 1947. Sebagai tindak lanjut dari Bretton Wood Conference, dan setelah terbentuknya PBB, maka pada tahun 1948 di Havana dibentuk pula ITO (Internasional Trade Organization). Namum, Amerika menolak perjanjian karena kepentingan Amerika dalam perdagangan internasional akan terbatasi sehingga lembaga ini tidak pernah efektif. Pada tanggal 30 Oktober 1947, GATT telah disahkan oleh beberapa negara, yakni Australia, Belgia, Brasil, Birma, Kanada, Ceylon, Chili, Cina, Kuba, Cekoslovakia, Prancis, India, Lebanon, Luxemburg, Belanda, Selandia Baru, Nowergia, dan Amerika.
  • 2. ORGANISASI INTERNASIONAL BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN (LANJUTAN…) Pada akhir dekade ini, GATT telah beranggotakan sebanyak 130 negara. Walaupun GATT telah merupakan perjanjian yang melibatkan banyak negara, tetapi sekretariat GATT tidak pernah menjadikannya sebagai organisasi internasional. Adapun maksud dirikannya GATT adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip umum tentang liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat multilateral dengan melalui pengurangan tarif, menghapuskan kendala perdagangan, dan menghapuskan praktik perlakuan diskriminasi antarnegara dalam perdagangan internasional.
  • 3. KLAUSULA “MOST FAVOURED NATION” (MFN)  Klausula ini merupakan isu sentral dari GATT yang menyatakan bahwa para pihak harus berdasarkan prinsip nondiskriminasi antar pihak dalam perdagangan internasional dengan meminta semua anggota GATT untuk memberikan konsesi serupa. Akan tetapi, GATT memberikan eksepsi, yakni tidak untuk transaksi komersial yang tidak berupa produk, seperti transportasi, transfer paten, lisensi, dan hal-hal lain yang invisible, termasuk perpindahan modal.  Dalam klausula MFN ada pengecualian lain, yakni terhadap barang-barang atau produk yang harus dilindungi dari persaingan asing. Hal ini pun dibenarkan oleh provisi GATT, tetapi hanya dengan melalui pengenaan tarif. seperti tarif bea masuk terhadap produk luar negeri. Klausula pengenaan tarif ini secara progresif dapat dikurangi melalui negosiasi sampai pada level kesepahaman bersama dan mutual commitment. Hal ini tidak bisa diaplikasikan pada zone perdagangan bebas, negara yang membentuk custom union, atau adanya tawaran kekhususan /keistimewaan terhadap negara berkembang.
  • 4. KLAUSULA “MOST FAVOURED NATION” (MFN) LANJUTAN….  Selain hal di atas, GATT melarang menggunakan restriksi kuantatitatif, misalnya kuota ekspor impor, membatasi ekspor dan impor lisensi, dan pengontrolan pembayaran tentang transaksi produk sebagai dalih perlindungan. Masih ada exemption (kelonggaran) dalam hal kesulitan neraca pembayaran. Merujuk artikel XIV, negara berkembang dapat menikmati fasilitas preferential treatment (pengkhususan perlakuan). Selain adanya klausula MFN, GATT mengharuskan anggotanya menghormati prinsip NTB (Non Tariff Barrier) yang dapat menghambat perdagangan antarnegara anggota.  Klausula yang ketiga yaitu prinsip “angka bea terikat”. Setiap negara sepakat dalam menerima kewajiban-kewajiban GATT, atas seperangkat angka / tingkat tarif maksimum yang spesifik, yang tidak boleh dikenakan tanpa pembenaran khusus.
  • 5. ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA (WTO)  Setelah tujuh setengah perdebatan dan negosiasi, putaran Uruguay tentang GATT akhirnya dapat dilengkapi pada tanggal 15 April 1994 dengan 111 negara dari 125 negara yang menandatangani final document. Persetujuan final WTO (World Trade Organization) diterima oleh 104 negara dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995 dan 81 anggota menunjukkan representasi dari 90% perdaganga internasional, termasuk triad power (Jepang, Amerika, dan Eropa). Satu instrumen hukum yang sangat berperan adalah DSU (Dispute Settlement Body) atau lembaga penyelesaian sengketa antaranggota yang bertikai sejauh menyangkut perdagangan internasional.  Dengan melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentuk Organisasi Perdagangan Dunia), maka Indonesia terikat oleh segala ketentuan yang dituangkan dalam Marrekesh Agreement tersebut. Ada lima belas item atau agenda yang disepakati dalam persetujuan tersebut, seperti diuraikan berikut :  Tarif, tindakan nontarif, produk-produk tropis, produk-produk yang berasal dari sumber daya alam, tesktil dan pakaian jadi, pertanian, pasal-pasal GATT, persetujuan pengaturan hasil perundingan multilateral, subsidi dan tindakan penyeimbang, penyelesaian sengketa, aspek-aspek dagang yang terkait dengan hak-hak atas kekayaan intelektual, termasuk perdagangan barang palsu, ketentuan investasi yang berkaitan dengan perdagangan fungsionalisasi sistem GATT, tindakan pengamanan, dan jasa.
  • 6. FUNGSI WTO Dalam menjalankan program-programnya, WTO mempunyai fungsi sebagai berikut :  Mendukung pelaksanaan, administrasi, dan penyelenggaraan persetujuan yang telah dicapai untuk menwujudkan sasaran persetujuan-persetujuan.  Merupakan forum perundingan bagi negara anggota mengenai persetujuan yang telah dicapai, termasuk keputusan-keputusan yang ditentukan kemudian dalam penemuan tingkat menteri.  Mengadminitrasikan pelaksanaan ketentuan mengenai penyelesaian sengketa perdagangan.  Mengadminitrasikan mekanisme tinjauan kebijakan dibidang perdagangan.  Menciptakan kerangka kerja sama internasional dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia serta badan-badan lain yang terafiliasi.
  • 7. STRUKTUR ORGANISASI Organisasi perdagangan dunia dilengkapi dengan organ-organ yang struktur organisasi sebagai berikut :  Ministerial Conference (Konferensi Tingkat Menteri) yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang mengadakan pertemuan secara reguler setiap dua tahun sekali.  General Council (Dewan Umum) yang bertugas sebagai pelaksana harian, terdiri atas wakil para anggota. Mereka mengadakan pertemuan sesuai kebutuhan.  Council for Trade in Goods (Dewan Perdagangan Barang) yang bertugas memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang perdagangan barang.  Council for Trade in Services (Dewan Perdagangan Jasa) yang bertugas memantau pelaksanaan persetujuan yang dicapai di bidang perdagangan jasa.  Council for Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Dewan untuk Aspek-aspek Dagang yang Terkait dengan Hak-hak Atas Kekayaan intelektual.  Dispute Settlementy Body (Badan Penyelesaian Sengketa) yang menyelenggarakan forum penyelesaian sengketa perdagangan antaranggota.
  • 8. INTERNASIONAL MONETARY FUNDS (IMF)  Perbedaan prinsipil antara Bank Dunia dan IMF selain sama-sama keuangan internasional. Menurut John Maynard Keynes (UK) dan Harry Dexter (USA) dengan mendasarkan pada article VI IMF agreement, bahwa maksud yang esensial adalah pembentukan sistem moneter internasional yang menuju pada suatu frame work yang dapat memfasilitasi pertukaran barang, servis (jasa), dan modal di antara negara-negara anggota untuk terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  STRUKTUR ORGANISASI IMF Data terakhir menunjukkan bahwa keanggotaan IMF pada tahun 1975 mencapai 179 negara, termasuk negara-negara bekas pecahan Uni soviet. Hak dan kewajiban anggota ditentukan oleh kuota yang mereflesikan kemampuan ekonomi dan finansial negara anggota tersebut. Organ inti dari IMF terdiri atas Dewan Gubernur dibantu oleh seorang wakil yang dicalonkan anggota. Selain Dewan Gubernur juga ada Dewan Eksekutif yang terdiri atas 20 anggota dengan ketentuan lima anggota ditunjuk dan 15 anggota dipilih. Negara yang berhak menunjuk adalah lima negara yang memiliki kuota lima terbesar dari total kuota di IMF, yaitu Inggris, Amerika, Prancis, Jerman, dan Jepang.
  • 9. BANK DUNIA ( WORLD BANK ) Bank dunai atau secara resmi bersama IBRD (Internasional Bank for Reconstruction and Development) merupakan saudara kembar dari IMF yang lahir dari Bretton Wood Conference. Sebagainama tercantum dalam Pasal 1 ketentuan tersebut, tugas World Bank adalah sebagai Berikut :  Membantu rekonstruksi dan pembangunan di wilayah negara anggota.  Mempromosikan investasi swasta asing dengan menjamin dan berpartisipasi dalam pinjaman serta segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia investasi swasta.  Mempromosikan program pinjaman jangka panjang dalam perdagangan internasional, menyeleksi proyek-proyek yang penting untuk dibantu yang akan berpengaruh terhadap investasi internasional. Sesungguhnya, Bank Dunia ini bertujuan melakukan rekonstruksi setelah perang dunai II pecah.
  • 10. BANK DUNIA ( WORLD BANK ) LANJUTAN… Dalam operasionalnya, Bank Dunia dilengkapi dengan beberapa organ, seperti IFC (Internasional Finance Corporation) dan IDA (Internasional Development Association). Selain lembaga tersebut, world bank didukung oleh lembaga penyelesaian sengketa internasional dibidang investasi, yakni The Internasional Centre for Invesment Dispute (ICSID) serta Multilateral Invesment Guarante Agency (MIGA).