WTO dan AFTA keduanya merupakan organisasi regional yang bertujuan menghapuskan hambatan perdagangan antar negara anggotanya. WTO bekerja untuk menyelesaikan sengketa perdagangan global sedangkan AFTA fokus pada kerja sama ekonomi di Asia Tenggara.
2. KELOMPOK II
1) MUH. RIJAL SHAFAR
2) ISMAYANTI
3) HIJRATUL HASANAH
4) MUH. ICHSAN N
5) ISMA AULIA HIDAYAH
6) KHAERUNNISA RAMADHANI
7) M. RIDHA PAHMI ALAM
8) MUH. IQBAL SALEH
9) MUH. NOVAL RAMADHANI PUTRA
3. WTO (WORLD TRADE ORGANIZATION)
Merupakan suatu tempat yang dituju oleh negara-negara anggotanya untuk
menyelesaikan masalah-masalah perdagangan yang di hadapi satu sama lain.
Jantung dari WTO adalah berbagai persetujuan yang merupakan bagian dari Agreement
Establishing the WTO yang telah dirundingkan dan ditanda – tangani oleh pemerintah
mayoritas negara-negara di dunia . Berbagai persetujuan tersebut berisi peraturan-
peraturan sebagai dasar hukum bagi perdagangan Internasional antar negara anggotanya.
Berbagai persetujuan tersebut pada intinya merupakan suatu kontrak yang mengikat
pemerintah negara anggota untuk menjaga agar kebijakan perdagangan mereka tidak
melewati batas-batas yang telah disepakati.
4. WTO berdiri dan memulai operasionalnya pada tanggal 1 Januari 1995.
Lahir dari serangkaian perundingan yg dikenal dengan sebutan perundingan
Putaran Uruguay (Uruguay Round negotitions).
Perundingan tesebut dimulai pada tahun 1986 di Punta del este , Uruguay dan
berakhir dengan ditandatangani Agreement Establishing the WTO di Marrakesh ,
Maroko pada April 1994.
Sebelum tahun 1995 berlaku General Agreement on Tariffs and trade 1947 (GATT
1947) yng merupakan cikal bakal dari pembentukan WTO .
GATT 1947 berisikan hasil perundingan penurunan tarif perdagang an antara
negara anggota utk tdk mengeluarkan peraturan yang menghambat perdagangan.
Kelemahan dari GATT 1947 adalah tidak mempunyai kelembagaan yang tetap ,
sehingga dipandang perlu untuk membentuk suatu lembaga yang pada akhirnya
berbentuk WTO
5. TUJUAN & FUNGSITujuan :
1) (Preambule Agreement Establishing the WTO ) Meningkatkan standard hidup,kesempatan
kerja, pertumbuhan dan perluasan ekonomi. Dengan memperhatikan perlindungan terhadap
lingkungan hidup dan kebutuhan negara berkembang .
2) INSTRUMENT untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai persetujuan mengenai pengurangan
hambatan perdagangan (trade barriers) yg merupakan bagian Agreement Estyablishing the
WTO.
3) Penghapusan diskriminasi (PRINSIP NON-DISKRIMINASI)
4) PRINSIP MOST-FAVOURED-NATION(MNF) TRETMENT. Perlakuan khusus yang diberikan
oleh suatu negara anggota kepada negara anggota tertentu harus diberikan kepada seluruh
negara anggota.
5) PRINSIP NATIONAL TREATMENT. Perlakuan khusus yang diberikan atas produk
barang/jasa domestik suatu negara anggota harus diberikan kepada produk barang / jasa dari
seluruh negarta anggota masuk dipasar domestik negara anggota tersebut.
6. Fungsi, menurut pasal III Agreement Establishing The WTO :
1) Memfasilitasi implementasi berbagai persetujuan dalam agreement
Establishing the WTO.
2) Sebagai forum negosiasi untuk negara anggota
3) Menyelesaikan sengketa perdagangan
4) Menelaah kebijakan perdagangan
5) Melakukan kerjasama dengan organisasi Internasional lainnya
6) Memberikan bantuan teknis kepada negara berkembang.
7. KEANGGOTAAN WTO
Negara-negara anggota WTO mewakili 92 % populasi global dan 95 % dari total
perdagangan dunia.
Sampai saat ini anggota WTO berjumlah 157 negara.
Wilayah pabean terpisah (separate Cutoms territories ) dari negara anggota yng memiliki
otonomi penuh dalam hal hubungan eksternal perdagangannya dan hal lain yng diatur
dalam Agreement Establishing the WTO dapat juga menjadi anggota WTO.
Saat ini ada 3 anggota WTO yng bukan negara tetapi wilayah pabean terpisah , yaitu
Hongkong-China; Macau-China, dan China Taipei.
Sekitar ¾ dari total jumlah anggota WTO merupakan negara berkembang.
8. AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)
Merupakan suatu kerjasama regional di Asia Tenggara untuk menghapuskan trade
barriers antar negara ASEAN. Munculnya kerja sama regional di bidang ekonomi
merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai blok-blok ekonomi sebagai
respons terhadap globalisasi dan perdagangan bebas atau dengan kata lain sebagai
antiklimaks dari globalisasi, terlebih terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 yang
menimpa semua negara ASEAN.
Perjanjian AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke
IV di Singapura tahun 1992 .
Awalnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan
negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN
9. TUJUAN & FUNGSI
1) Untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
2) Untuk menarik investor asing dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota
ASEAN.
3) Liberalisasi perdagangan, mengurangi kendala tarif dan non tarif antarnegara anggota.
4) Efisiensi produksi dalam rangka meningkatkan daya saing jangka panjang.
5) Ekspansi perdagangan intraregional memberikan konsumen di ASEAN lebih banyak
pilihan serta kualitas produk lebih baik.
10. KEANGGOTAAN AFTA
Keanggotaan AFTA yang terdiri atas sepuluh negara anggota dan terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu enam negara penanda tangan CEPT (Indonesia,
Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam) dan empat
negara bergabung kemudian (Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos).
Pemberlakukan kesepakatan AFTA terhadap enam negara penanda tangan
secara serentak akan efektif pada tahun 2015, dan sedangkan untuk Vietnam
tahun 2013, Laos dan Myanmar tahun 2015, dan Kamboja pada tahun 2017.
Pada waktu yang ditentukan tersebut semua produk harus masuk dalam skema
CEPT (Common Effective Preferential Treatment).