SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
HUKUM - HUKUM
TERMODINAMIK
A
KELOMPOK 9
Michael
Hutagaol
Widya
Herliana Dwi
Rambe
Mita Oktavia
Simanjuntak
Pengertia
n
01
DAFTAR PEMBAHASAN
Hukum 0
Termodinamika
02
Hukum II
Termodinamika
04
Hukum I
Termodinamika
03 05 Hukum III
Termodinamika
06
Contoh
Penerapan
dalam
Kehidupan
sehari - hari
01
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum tentang hubungan
kalor dan usaha. Termodinamika sendiri berasal dari dua kata, yaitu thermos yang artinya panas
dan dynamic yang artinya perubahan. Dalam ilmu termodinamika, ada yang disebut dengan
Sistem, Lingkungan, dan Batasan Sistem..
(Rudolf Julius Emanuel Clausius (lahir Rudolf Gottlieb; 2 Januari 1822 – 24 Agustus 1888),
adalah seorang fisikawan dan matematikawan Jerman yang dianggap sebagai salah satu
pencetus konsep dasar sains termodinamika).
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan
usaha pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah
satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya yang berhubungan dengan
termodinamika.
Pengertian
Hukum 0 Termodinamika berbunyi:
"Jika dua buah sistem mempunyai kesetimbangan termal
dengan sistem ke-3, maka ketiganya akan mempunyai
kesetimbangan termal satu sama lain."
Apa sih, kesetimbangan termal itu?
Kesetimbangan termal adalah kondisi di mana suhu dari
sistem-sistem yang terlibat adalah sama atau tidak ada
kalor yang mengalir. Jadi, jika ada benda A dan benda B
yang dikatakan mencapai kesetimbangan termal, artinya
benda A dan benda B tersebut memiliki suhu yang sama
dan tidak ada kalor yang mengalir di antara keduanya.
Kalor sendiri mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem
bersuhu rendah. Oleh karena itu, jika suhu kedua sistem
sama, maka kalor tidak akan mengalir di antara
keduanya.
HUKUM 0
TERMODINAMIKA
02
Contoh penerapan Hukum 0
Termodinamika dalam kehidupan
sehari-hari adalah alat ukur suhu
(termometer).
https://youtu.be/flUKA0xu6sY
HUKUM I TERMODINAMIKA
03
Dari persamaan atau rumus tersebut, kita perlu
mengetahui aturan nilai positif dan negatif, yakni sebagai
berikut:
ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan
suhu dan bertanda negatif (-) jika sistem mengalami
penurunan suhu.
Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor dan
bertanda negatif (-) jika sistem melepas kalor.
W bertanda positif (+) jika sistem melakukan usaha dan
https://youtu.be/WwZ7DdrtbEk
Hukum II Termodinamika dibagi menjadi dua macam, yaitu
Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor dan
Hukum II Termodinamika tentang Entropi.
Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor berbunyi:
"Kalor mengalir secara spontan (alamiah) dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah, dan tidak mengalir secara
spontan dalam arah kebalikannya."
Sedangkan Hukum II Termodinamika tentang Entropi berbunyi:
"Dalam sebuah sistem tertutup, setiap proses termodinamika
akan menghasilkan peurbahan entropi lebih besar dari 0
untuk proses irreversible, dan perubahan entropi sama
dengan 0 untuk proses reversible."
https://youtu.be/1dsh_f4VIgA
HUKUM II
TERMODINAMIKA
04
Entropi adalah besaran yang menggambarkan tingkat keacakan
sistem. Semakin acak benda maka benda akan semakin
homogen (sejenis) dan entropinya akan semakin besar. Kamu
bisa perhatikan ilustrasi di atas untuk lebih memahami tentang
entropi.
Secara spontan (alamiah), sistem akan selalu menuju homogen
(menjadi lebih acak), sehingga entropi akan selalu semakin
besar (perubahan entropi positif).
Selain itu, dalam termodinamika, ketika ada perbedaan suhu
antara sistem yang terlibat, maka sistem akan selalu menuju
suhu yang homogen (kesetimbangan termal).
Hukum III Termodinamika berbunyi :
“Pada saat suatu sistem mencapai temperatur
nol absolute, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum”.
Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut
(temperatur dalam kelvin), semua prosesnya akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekat nilai
minimum.
Selain itu, untuk entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
HUKUM III
TERMODINAMIKA
05
https://youtu.be/0fPBxti-IRY
Aplikasi termodinamika yang sangat sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari termos, mesin kendaraan bermotor, lemari
es, dan pendingin ruangan (AC). Jadi, beberapa contoh aplikasi
termodinamika dalam kehidupan sehari-hari di antaranya termos,
mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan
(AC).
Hukum 0 Termodinamika :
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai fenomena yang
menggambarkan hukum ke 0 termodinamika. Misalnya pada saat
kita membuat air hangat untuk mandi. Kita mencampur air panas
dengan air dingin. Pada saat air panas dicampur dengan air
dingin, maka kalor akan berpindah dari air panas ke air dingin.
CONTOH PENERAPAN
TERMODINAMIKA
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI - HARI
06
Hukum I Termodinamika :
Penerapan hukum termodinamika I juga terdapat
pada termos, dengan menggunakan bahan yang
bersifat adiabatik, sehingga menghambat
terjadinya pertukaran kalor antara sistem ke
lingkungan dan sebaliknya, sehingga tidak terjadi
penurunan suhu. Termos juga merupakan
contoh sistem terisolasi yang cukup mudah
ditemukan.
Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan
sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar
karena adanya ruang hampa udara di antara tabung
bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos
tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari
sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya
Hukum II Termodinamika :
Contoh penerapan hukum II Termodinamika:
Mesin pendingin atau refrigerator adalah mesin yang dipaksa mengalir dari
benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem.
Contohnya adalah kulkas dan AC.
Koefisien daya guna merupakan ukuran penampilan dari mesin pendingin
yang diberi lambang Kp. Di mana, rumusannya adalah:
Semakin tinggi nilai Kp, maka mesin pendingin tersebut akan semakin baik.
Misalnya, pada kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya
guna sebesar 2 hingga 6.
Hukum III Termodinamika :
Contoh penerapan Hukum 3 Termodinamika adalah Superkonduktor. Superkonduktor adalah suatu material
yang dapat menghantarkan listrik tanpa adanya hambatan. Superkonduktor dapan mengalirkan arus listrik
tanpa kehilangan daya sedikitpun.
Medan magnet akibat pembelokan dari logam superkonduktor
Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol ketika material didinginkan di bawah temperatur
kritis. Arus listrik yang mengalir dalam loop kawat superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa
sumber listrik. Superkonduktor membutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 39 kelvin (minus 234 C,
dikurangi 389 F) untuk superkonduktor konvensional (Suprihatin, 2008).
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories
Thanks!

More Related Content

Similar to HUKUM TERMODINAMIKA

Perubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalorPerubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalorChoi Fatma
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPeddek
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasJefris Okdean
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamikaradar radius
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaJho Baday
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaJho Baday
 
Entropi dan hukum termodinamika sujono
Entropi dan hukum termodinamika sujonoEntropi dan hukum termodinamika sujono
Entropi dan hukum termodinamika sujonoJho Baday
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaarykustriani
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaarykustriani
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaarykustriani
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaDwira Alvionita
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaarykustriani
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikahilalhidayatullah
 

Similar to HUKUM TERMODINAMIKA (20)

dv.pptx
dv.pptxdv.pptx
dv.pptx
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum Termodinamika
 
Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
 
Perubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalorPerubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalor
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamika
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamika
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamika
 
Modul 7 biologi kb 2
Modul 7 biologi kb 2Modul 7 biologi kb 2
Modul 7 biologi kb 2
 
Entropi dan hukum termodinamika sujono
Entropi dan hukum termodinamika sujonoEntropi dan hukum termodinamika sujono
Entropi dan hukum termodinamika sujono
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamikaBentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

HUKUM TERMODINAMIKA

  • 3. Pengertia n 01 DAFTAR PEMBAHASAN Hukum 0 Termodinamika 02 Hukum II Termodinamika 04 Hukum I Termodinamika 03 05 Hukum III Termodinamika 06 Contoh Penerapan dalam Kehidupan sehari - hari
  • 4. 01 Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum tentang hubungan kalor dan usaha. Termodinamika sendiri berasal dari dua kata, yaitu thermos yang artinya panas dan dynamic yang artinya perubahan. Dalam ilmu termodinamika, ada yang disebut dengan Sistem, Lingkungan, dan Batasan Sistem.. (Rudolf Julius Emanuel Clausius (lahir Rudolf Gottlieb; 2 Januari 1822 – 24 Agustus 1888), adalah seorang fisikawan dan matematikawan Jerman yang dianggap sebagai salah satu pencetus konsep dasar sains termodinamika). Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan usaha pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya yang berhubungan dengan termodinamika. Pengertian
  • 5. Hukum 0 Termodinamika berbunyi: "Jika dua buah sistem mempunyai kesetimbangan termal dengan sistem ke-3, maka ketiganya akan mempunyai kesetimbangan termal satu sama lain." Apa sih, kesetimbangan termal itu? Kesetimbangan termal adalah kondisi di mana suhu dari sistem-sistem yang terlibat adalah sama atau tidak ada kalor yang mengalir. Jadi, jika ada benda A dan benda B yang dikatakan mencapai kesetimbangan termal, artinya benda A dan benda B tersebut memiliki suhu yang sama dan tidak ada kalor yang mengalir di antara keduanya. Kalor sendiri mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem bersuhu rendah. Oleh karena itu, jika suhu kedua sistem sama, maka kalor tidak akan mengalir di antara keduanya. HUKUM 0 TERMODINAMIKA 02 Contoh penerapan Hukum 0 Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari adalah alat ukur suhu (termometer). https://youtu.be/flUKA0xu6sY
  • 6. HUKUM I TERMODINAMIKA 03 Dari persamaan atau rumus tersebut, kita perlu mengetahui aturan nilai positif dan negatif, yakni sebagai berikut: ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu dan bertanda negatif (-) jika sistem mengalami penurunan suhu. Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor dan bertanda negatif (-) jika sistem melepas kalor. W bertanda positif (+) jika sistem melakukan usaha dan https://youtu.be/WwZ7DdrtbEk
  • 7. Hukum II Termodinamika dibagi menjadi dua macam, yaitu Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor dan Hukum II Termodinamika tentang Entropi. Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor berbunyi: "Kalor mengalir secara spontan (alamiah) dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya." Sedangkan Hukum II Termodinamika tentang Entropi berbunyi: "Dalam sebuah sistem tertutup, setiap proses termodinamika akan menghasilkan peurbahan entropi lebih besar dari 0 untuk proses irreversible, dan perubahan entropi sama dengan 0 untuk proses reversible." https://youtu.be/1dsh_f4VIgA HUKUM II TERMODINAMIKA 04
  • 8. Entropi adalah besaran yang menggambarkan tingkat keacakan sistem. Semakin acak benda maka benda akan semakin homogen (sejenis) dan entropinya akan semakin besar. Kamu bisa perhatikan ilustrasi di atas untuk lebih memahami tentang entropi. Secara spontan (alamiah), sistem akan selalu menuju homogen (menjadi lebih acak), sehingga entropi akan selalu semakin besar (perubahan entropi positif). Selain itu, dalam termodinamika, ketika ada perbedaan suhu antara sistem yang terlibat, maka sistem akan selalu menuju suhu yang homogen (kesetimbangan termal).
  • 9. Hukum III Termodinamika berbunyi : “Pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolute, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut (temperatur dalam kelvin), semua prosesnya akan berhenti dan entropi sistem akan mendekat nilai minimum. Selain itu, untuk entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. HUKUM III TERMODINAMIKA 05 https://youtu.be/0fPBxti-IRY
  • 10. Aplikasi termodinamika yang sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari termos, mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan (AC). Jadi, beberapa contoh aplikasi termodinamika dalam kehidupan sehari-hari di antaranya termos, mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan (AC). Hukum 0 Termodinamika : Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai fenomena yang menggambarkan hukum ke 0 termodinamika. Misalnya pada saat kita membuat air hangat untuk mandi. Kita mencampur air panas dengan air dingin. Pada saat air panas dicampur dengan air dingin, maka kalor akan berpindah dari air panas ke air dingin. CONTOH PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI 06
  • 11. Hukum I Termodinamika : Penerapan hukum termodinamika I juga terdapat pada termos, dengan menggunakan bahan yang bersifat adiabatik, sehingga menghambat terjadinya pertukaran kalor antara sistem ke lingkungan dan sebaliknya, sehingga tidak terjadi penurunan suhu. Termos juga merupakan contoh sistem terisolasi yang cukup mudah ditemukan. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya
  • 12. Hukum II Termodinamika : Contoh penerapan hukum II Termodinamika: Mesin pendingin atau refrigerator adalah mesin yang dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Contohnya adalah kulkas dan AC. Koefisien daya guna merupakan ukuran penampilan dari mesin pendingin yang diberi lambang Kp. Di mana, rumusannya adalah: Semakin tinggi nilai Kp, maka mesin pendingin tersebut akan semakin baik. Misalnya, pada kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna sebesar 2 hingga 6.
  • 13. Hukum III Termodinamika : Contoh penerapan Hukum 3 Termodinamika adalah Superkonduktor. Superkonduktor adalah suatu material yang dapat menghantarkan listrik tanpa adanya hambatan. Superkonduktor dapan mengalirkan arus listrik tanpa kehilangan daya sedikitpun. Medan magnet akibat pembelokan dari logam superkonduktor Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol ketika material didinginkan di bawah temperatur kritis. Arus listrik yang mengalir dalam loop kawat superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa sumber listrik. Superkonduktor membutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 39 kelvin (minus 234 C, dikurangi 389 F) untuk superkonduktor konvensional (Suprihatin, 2008).
  • 14. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories Thanks!