4. 01
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum tentang hubungan
kalor dan usaha. Termodinamika sendiri berasal dari dua kata, yaitu thermos yang artinya panas
dan dynamic yang artinya perubahan. Dalam ilmu termodinamika, ada yang disebut dengan
Sistem, Lingkungan, dan Batasan Sistem..
(Rudolf Julius Emanuel Clausius (lahir Rudolf Gottlieb; 2 Januari 1822 – 24 Agustus 1888),
adalah seorang fisikawan dan matematikawan Jerman yang dianggap sebagai salah satu
pencetus konsep dasar sains termodinamika).
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan
usaha pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah
satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya yang berhubungan dengan
termodinamika.
Pengertian
5. Hukum 0 Termodinamika berbunyi:
"Jika dua buah sistem mempunyai kesetimbangan termal
dengan sistem ke-3, maka ketiganya akan mempunyai
kesetimbangan termal satu sama lain."
Apa sih, kesetimbangan termal itu?
Kesetimbangan termal adalah kondisi di mana suhu dari
sistem-sistem yang terlibat adalah sama atau tidak ada
kalor yang mengalir. Jadi, jika ada benda A dan benda B
yang dikatakan mencapai kesetimbangan termal, artinya
benda A dan benda B tersebut memiliki suhu yang sama
dan tidak ada kalor yang mengalir di antara keduanya.
Kalor sendiri mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem
bersuhu rendah. Oleh karena itu, jika suhu kedua sistem
sama, maka kalor tidak akan mengalir di antara
keduanya.
HUKUM 0
TERMODINAMIKA
02
Contoh penerapan Hukum 0
Termodinamika dalam kehidupan
sehari-hari adalah alat ukur suhu
(termometer).
https://youtu.be/flUKA0xu6sY
6. HUKUM I TERMODINAMIKA
03
Dari persamaan atau rumus tersebut, kita perlu
mengetahui aturan nilai positif dan negatif, yakni sebagai
berikut:
ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan
suhu dan bertanda negatif (-) jika sistem mengalami
penurunan suhu.
Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor dan
bertanda negatif (-) jika sistem melepas kalor.
W bertanda positif (+) jika sistem melakukan usaha dan
https://youtu.be/WwZ7DdrtbEk
7. Hukum II Termodinamika dibagi menjadi dua macam, yaitu
Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor dan
Hukum II Termodinamika tentang Entropi.
Hukum II Termodinamika tentang Arah Aliran Kalor berbunyi:
"Kalor mengalir secara spontan (alamiah) dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah, dan tidak mengalir secara
spontan dalam arah kebalikannya."
Sedangkan Hukum II Termodinamika tentang Entropi berbunyi:
"Dalam sebuah sistem tertutup, setiap proses termodinamika
akan menghasilkan peurbahan entropi lebih besar dari 0
untuk proses irreversible, dan perubahan entropi sama
dengan 0 untuk proses reversible."
https://youtu.be/1dsh_f4VIgA
HUKUM II
TERMODINAMIKA
04
8. Entropi adalah besaran yang menggambarkan tingkat keacakan
sistem. Semakin acak benda maka benda akan semakin
homogen (sejenis) dan entropinya akan semakin besar. Kamu
bisa perhatikan ilustrasi di atas untuk lebih memahami tentang
entropi.
Secara spontan (alamiah), sistem akan selalu menuju homogen
(menjadi lebih acak), sehingga entropi akan selalu semakin
besar (perubahan entropi positif).
Selain itu, dalam termodinamika, ketika ada perbedaan suhu
antara sistem yang terlibat, maka sistem akan selalu menuju
suhu yang homogen (kesetimbangan termal).
9. Hukum III Termodinamika berbunyi :
“Pada saat suatu sistem mencapai temperatur
nol absolute, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum”.
Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut
(temperatur dalam kelvin), semua prosesnya akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekat nilai
minimum.
Selain itu, untuk entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
HUKUM III
TERMODINAMIKA
05
https://youtu.be/0fPBxti-IRY
10. Aplikasi termodinamika yang sangat sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari termos, mesin kendaraan bermotor, lemari
es, dan pendingin ruangan (AC). Jadi, beberapa contoh aplikasi
termodinamika dalam kehidupan sehari-hari di antaranya termos,
mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan
(AC).
Hukum 0 Termodinamika :
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai fenomena yang
menggambarkan hukum ke 0 termodinamika. Misalnya pada saat
kita membuat air hangat untuk mandi. Kita mencampur air panas
dengan air dingin. Pada saat air panas dicampur dengan air
dingin, maka kalor akan berpindah dari air panas ke air dingin.
CONTOH PENERAPAN
TERMODINAMIKA
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI - HARI
06
11. Hukum I Termodinamika :
Penerapan hukum termodinamika I juga terdapat
pada termos, dengan menggunakan bahan yang
bersifat adiabatik, sehingga menghambat
terjadinya pertukaran kalor antara sistem ke
lingkungan dan sebaliknya, sehingga tidak terjadi
penurunan suhu. Termos juga merupakan
contoh sistem terisolasi yang cukup mudah
ditemukan.
Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan
sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar
karena adanya ruang hampa udara di antara tabung
bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos
tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari
sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya
12. Hukum II Termodinamika :
Contoh penerapan hukum II Termodinamika:
Mesin pendingin atau refrigerator adalah mesin yang dipaksa mengalir dari
benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem.
Contohnya adalah kulkas dan AC.
Koefisien daya guna merupakan ukuran penampilan dari mesin pendingin
yang diberi lambang Kp. Di mana, rumusannya adalah:
Semakin tinggi nilai Kp, maka mesin pendingin tersebut akan semakin baik.
Misalnya, pada kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya
guna sebesar 2 hingga 6.
13. Hukum III Termodinamika :
Contoh penerapan Hukum 3 Termodinamika adalah Superkonduktor. Superkonduktor adalah suatu material
yang dapat menghantarkan listrik tanpa adanya hambatan. Superkonduktor dapan mengalirkan arus listrik
tanpa kehilangan daya sedikitpun.
Medan magnet akibat pembelokan dari logam superkonduktor
Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol ketika material didinginkan di bawah temperatur
kritis. Arus listrik yang mengalir dalam loop kawat superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa
sumber listrik. Superkonduktor membutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 39 kelvin (minus 234 C,
dikurangi 389 F) untuk superkonduktor konvensional (Suprihatin, 2008).
14. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories
Thanks!