2. • Fobia sosial adalah suatu ketakutan yang
bermakna dan terus-menerus atas satu atau
lebih situasi-situasi sosial atau perbuatan/
penampilan (performance) tatkala orang
tersebut dihadapkan/dipertemukan dengan
orang-orang yang tak dikenalnya, atau
kemungkinan untuk diperhatikan dengan
cermat oleh orang lain.
Yaslinda Yaunin. Fobia Sosial. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012
3. Etiologi
• Faktor Perilaku
• Faktor Psikoanalitik
• Faktor Neurokimiawi
• Faktor Neuroendokrin
• Faktor Genetik
Yaslinda Yaunin. Fobia Sosial. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012
4. Gejala klinis
• Sangat cemas
• Sangat sadar dengan orang lain (mereka sangat khawatir
tentang bagaimana mereka sendiri akan bertindak)
• Sangat malu di depan orang lain
• Sangat takut bila dihakimi orang lain
• Takut bila orang lain tau dan meninggalkannya
• Gejala fisik
– memerah,
– berkeringat berat,
– gemetar,
– mual, dan
– mengalami kesulitan berbicara
Social Phobia (Social Anxiety Disorder). National Institute of Mental Health. u.s. Department
of Health and Human Services National Institutes of Health NI H Publication No. 07-4678
Revised 2007
5. PENATALAKSANAAN
Farmakologik
• Benzodiazepin: diazepam (dosis dewasa: 2-40 mg/hari),
alprazolam (0,5-6 mg/hari), dan klonazepam (0,5-4,0
mg/hari);
• Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): fl uvoksamin
(50-300 mg/hari), fluoksetin (10-40 mg/hari), paroksetin
(10-30 mg/hari), sertralin (50-100 mg/hari);
• Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs): fenelzin 45-90
mg/hari;
• Reversible inhibitors of monoamine oxidase A (RIMA):
moklobemid 300-450 mg/hari;
• β-Adrenergic receptor antagonists: propranolol 20-40 mg,
atenolol 50-100 mg setiap pagi atau satu jam sebelum
tampil.
Yaslinda Yaunin. Fobia Sosial. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012
6. Nonfarmakologik
• Penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif (cognitive
behaviour therapy) secara profesional akan sangat efektif. Terapi
perilaku kognitif dapat dilakukan sendiri atau dalam bentuk
kelompok.
• Terapi perilaku dengan cara desensitisasi (memperkenalkan/
mendekatkan kepada objek/ situasi yang ditakuti secara bertahap
mulai dari ringan sampai pada situasi yang paling ditakuti) atau
melalui latihan berulang- ulang, latihan di rumah (homework) dan
latihan relaksasi.
• Terapi perilaku kognitif dengan cara exposure (membawa pasien
langsung pada situasi yang ditakutinya), atau melalui feedback
videotape atau dengan fantasi, cukup menolong beberapa individu
yang takut bicara di depan umum dan bentuk fobia lainnya.
• Pada terapi perilaku kognitif, kemungkinan relaps kecil jika
dihentikan karena active coping dan adanya dorongan yang
menumbuhkan kepercayaan diri pasien.
• Kombinasi terapi farmakologik dan terapi perilaku kognitif bisa
memberikan perbaikan lebih bermakna khususnya pada pasien
dengan gangguan berat dengan hendaya cukup tinggi
Yaslinda Yaunin. Fobia Sosial. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012
7. PROGNOSIS
• Sekitar 15-20% kasus baru mencari
pengobatan gangguan psikiatri lainnya, seperti
depresi dan penyalahgunaan alkohol setelah
bertahun-tahun
Yaslinda Yaunin. Fobia Sosial. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012