SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PENATAUSAHAAN ARSIP DIGITAL NOTA DINAS & SURAT
LAINNYA
PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI
KEPULAUAN RIAU
Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti siding praktik kerja industri
DISUSUN OLEH:
NAMA SISWA: DESI SAFITRI
NIS:
JURUSAN: AKUNTANSI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL-
AZHAR BATAM
JL.GUNUNG BROMO – BALOI INDAH – BATAM
INDONESIA
3.1.1 Penatausaan Arsip Dikital Nota Dinas & Surat Lainnya.
Definisi dari Penatausahaan,Arsip
Digital,Nota Dinas dan Surat lainnya.
a. Penatausahaan adalah kegiatan yang
nyaris dilakukan sepanjang tahun
anggaran. Kegiatan ini bertumpu pada
tugas dan tanggungjawab Bendahara.
b. Arsip Digital adalah suatu arsip yang
telah mengalami perubahan dari bentuk
fisik seperti lembaran kertas menjadi
data elektronik, ataupun data yang
memang dari awalnya terbuat dari data
digital dengan metode penyimpanan juga
didalam media digital seperti flasdisk,
server dan lain – lain.
c. Nota Dinas adalah naskah dinas intern di lingkungan unit kerja yang dibuat oleh pejabat
yang berwenang dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung jawab jabatan
kedinasan yang ditujukan kepada pejabat lain di lingkup internal unit organisasi yang
bersangkutan guna menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau
penyampaian pendapat kepada pejabat lain.
d. Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak
kepada pihak lain dengan tujuan memberitahukan maksud pesan dari si pengirim.
3.1.2 Prinsip Penatausahaan Arsip Digital Nota Dinas
Prinsip pengelola arsip digital Jika dilihat dari
arti kata, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
bahwa istilah digital “berhubungan dengan
angka-angka untuk sistem perhitungan
tertentu”. Sementara jika dikaitkan dengan
istilah digitalisasi, digitalisasi adalah “proses
pemberian atau pemakaian sistem digital.”
Berdasarkan arti kata dari digital/digitalisasi,
maka kaitan antara istilah digital/digitalisasi
dengan arsip adalah dalam konteks medianya.
Dimana penyimpanan arsip dilakukan dalam
bentuk digital, sehingga menjadi arsip
digital/disebut sebagai arsip digital.
Prinsip pengelolaan nota dinas adalah Nota dinas memuat hal yang bersifat rutin,
berupa catatan ringkas dan lengkap, dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh
pejabat yang dituju. Nota dinas tidak boleh digunakan untuk membuat putusan mutasi
pegawai. Nota dinas digunakan untuk komunikasi dari bawahan kepada atasan atau
antar pejabat yang setingkat atau dari atasan kepada bawahan.
3.1.3 Sistem Pembuatan Nota Dinas
Nota dinas dibuat secara sistematis yang
memuat:
a. Alinea pembuka, yaitu memuat uraian
gagasan dari pengirim nota dinas agar dibaca,
dipahami, dipelajari, dan sampai
dengan diterima atau ditolak oleh penerima
nota dinas.
b. Alinea isi, yaitu memuat uraian antara lain:
Pembahasan
1. Dasar pertimbangan (data, informasi,
dan fakta), analisis, dan akibat/implikasi yang
timbul selanjutnya.
2. Ketaatan kepatuhan kepada ketentuan
aturan yang berlaku, yaitu memuat uraian
tentang ketentuan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum
dalam menjalankan kewenangan serta tugas
dan fungsi.
3. Analisis risiko, yaitu memuat uraian
jenis risiko yang mungkin timbul, akibat atau
konsekuensi yang dapat terjadi sebagai akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau
kejadian yang akan datang serta
mitigasi terhadap risiko tersebut.
b. Pendapat, yaitu memuat uraian pikiran jangka panjang, buah pemikiran tentang sesuatu
hal, bertindak yang mungkin atau pemecahan masalah.
c. Rekomendasi, yaitu memuat uraian permintaan perhatian, menganjurkan, saran, dan usul
tindakan yang perlu dilakukan.
3. Alinea penutup, yaitu memuat kalimat penutup yang singkat, padat, dan jelas.
3.1.4 Ruang Lingkup Penggunaan Nota Dinas
Ruang lingkup penggunaan nota dinas yaitu:
a. Nota dinas pejabat Eselon I kepada Menteri Keuangan atau sebaliknya;
b. Nota dinas antar pejabat di lingkungan unit organisasi Eselon I , kantor pusat (misalnya
pejabat Eselon I I kepada pejabat Eselon I atau sebaliknya, antar pejabat Eselon II , pejabat
Eselon III kepada pejabat Eselon II atau sebaliknya, antar pejabat Eselon III
dalam lingkungan unit organisasi Eselon II, pejabat Eselon IV kepada pejabat Eselon III atau
sebaliknya, atau antar pejabat Eselon IV dalam lingkungan unit organisasi Eselon III) ;
c. Nota dinas antar pejabat di lingkungan Kantor Wilayah (misalnya pejabat Eselon III
kepada pejabat Eselon II atau sebaliknya, antar pejabat Eselon III dalam lingkungan kantor
wilayah, pejabat Eselon IV kepada pejabat Eselon III atau sebaliknya, atau antar pejabat
Eselon IV dalam lingkungan kantor wilayah);
d. Nota Dinas di lingkungan kantor pelayanan dan UPT (misalnya pejabat Eselon IV kepada
pejabat Eselon III atau sebaliknya, atau antar pejabat Eselon IV dalam lingkungan kantor
pelayanan) .
3.1.5 Susunan Pembuatan Nota Dinas
a. Kepala Nota Dinas
Bagian kepala nota dinas terdiri dari:
1. kepala nota dinas yang berisi logo Kementerian
Keuangan, nama instansi, dan alamat
instansi/satuan organisasi yang
ditulis secara simetris;
2. garis pemisah horisontal atas dengan panjang
sama dengan lebar ruang penulisan nota dinas
dengan ukuran tebal 1 1/2 pt;
3. tulisan nota dinas dicantumkan di bawah nama
instansi, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
4. kata nomor ditulis dengan huruf kapital di bawah
tulisan Nota Dinas;
5. singkatanYth. ditulis di bawah nomor diikuti
tanda baca titik dua ( :);
6. kata Dari diikuti tanda baca titik dua ( :), ditulis di
bawah singkatan Yth.;
7. kata Sifat ditulis di bawah kata Dari diikuti tanda
baca titik dua ( :);
8. kata Lampiran ditulis di bawah kata Sifat diikuti
tanda baca titik dua ( :), apabila tidak ada lampiran
tidak perlu
dicantumkan tulisan Lampiran;
9. kata Hal diikuti tanda baca titik dua ( :), mencantumkan masalah pokok nota dinas ditulis
sesingkat mungkin, diawali
huruf kapital pada setiap kata dan tidak diakhiri tanda baca titik (31) ;
10. kata Tanggal ditulis paling bawah diikuti tanda baca titik dua ( : ) dengan huruf awal
kapital;
11. garis pemisah horisontal bawah dengan panjang sama dengan lebar ruang penulisan
nota dinas dengan ukuran tebal 3/4 pt.
b. Batang Tubuh Nota Dinas
Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari:
1. alinea pembuka; berisi latar belakang/dasar pemikiran, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
tata urutan, dan pengertian
2. alinea isi;
3. alinea penutup; terdiri dari hal yang harus diperhatikan dan penjabaran lebih lanjut, serta
alamat pembuat pedoman yang ditujukan kepada para pembaca/pengguna atau mereka
yang akan menyampaikan saran penyempurnaan
c. Kaki Nota Dinas
Bagian kaki nota dinas terdiri dari:
1. nama jabatan penandatangan nota dinas tidak perlu dicantumkan apabila nama jabatan
penandatangan sama dengan nama pengirim. Namun, apabila menggunakan untuk beliau
(u.b.), nama jabatan penandatangan perlu dicantumkan dan ditulis dengan huruf awal
kapital serta diakhiri dengan tanda baca koma.
2. tanda tangan pejabat;
3. Nama lengkap penandatangan surat, ditulis dengan huruf awal kapital, tanpa diberi tanda
baca apa pun, dan di bawahnya ditulis NIP tanpa tanda baca titik;
4. kata Tembusan yang ditulis lengkap di margin kiri bawah diikuti tanda baca titik dua (:) dan
tidak diberi garis bawah. Frase Kepada Yth. atau Disampaikan kepada Yth. tidak
perlu dicantumkan, dan tidak perlu ditambahkan pula kata sebagai laporan, arsip, atau istilah
sejenisnya.
3.1.6 Sistem Pemberkasan Arsip
a. Membentuk berkas baru (folder I
ordner)
1. Bila berkas belum memiliki kode dan
indeks, maka staf petugas harus
membentuk berkas yang baru dengan
cara sebagai berikut:
- Menganalisa isi arsip
- Membuat folder ordner baru
dengan kode dan indeks baru
2. Menjajarkan berkas arsip dalam
folder 1 ordner sesuai dengan urutannya
yaitu berdasarkan kelompok fungsi atau
kegiatan.
b. Memasukan berkas yang sudah ada bila arsip yang tercipta dan diterima sudah memiliki
folder atau berkasnya, maka berdasarkan analisis isi arsip dapat langsung dimasukan kedalam
folder I ordner tersebut.
c. Membuat daftar pencarian arsip dan indeks Arsip yang sudah
diberkaskan dibuat daftar pencarian arsip untuk memberikan
informasi arsip apa saja yang tercipta dan diterima selama
melakukan kegiatan tersebut. Daftar harus selalu di update
sehingga perkembangan kepemilikan arsip yang ada dapat
diketahui. Untuk memudahkan penggunaan daftar maka perlu
dibuatkan indeks. Indeks dibuat dengan cara mendaftarkan
membuat kelompok arsip kegiatan, sub kegiatan yang
menunjukan kode. Kode untuk menunjukan lokasi dimana arsip
itu disimpan.
3.1.7 Sistem Penyusutan Arsip
1. Pemindahan Arsip Inaktif Dari Unit
a. Pengolah Ke Unit Kearsipar.
Pada Unit Pengolah
- Melakukan pemilahan atau
penyortiran terhadap arsip yang
telah melampaui jangka waktu
simpan aktif
2. Memasukkan folder arsip ke dalam boks arsip inaktif dan menuliskan identitas arsip pada
boks tersebut
3. Membuat daftar arsip inaktif yang akan dipindahkan sesuai dengan arsip yang dimasukkan
ke dalam boks arsip inaktif
4. Membuat nota dinas kepada unit kearsipan sebagai pemberitahuan akan melakukan
pemindahan arsip ke unit kearsipan
5. Memindahkan arsip inaktif ke unit kearsipan dengan· berita acara pemindahan arsip
beserta daftar arsip inaktif.
b. Pada Unit Kearsipan
1. Memerika kecocokan daftar arsip inaktif yang
dipindahkan dengan fisik arsip, baik jenis maupun
jumlah
2. Memberikan nornor urut arsip yang diterima pada
tiap boks arsip inaktif sesuai nornor yang tersedia
pada rak arsip
3. Menyusun boks arsip inaktif yang diterima sesuai
dengan pola penataan arsip yang berlaku:
4. Merekam daftar arsip inaktif beserta lokasi pennyimpanan boks arsip inaktif pada rak arsip
ke dalam sistem informasi kearsipan untuk memudahkan temu kembali.
3.1.8Sistem Pemusnahan Arsip
a. Unit kearsipan melakukan penyortiran
dan penelitian atas arsip yang disimpan,
apakah terdapat arsip yang sudah habis
retensinya dan tidak memiliki nilai guna.
Apabila terdapat arsip yang masuk dalam
jenis tersebut, unit kearsipan mengajukan
usulan pemusnahan arsip kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai u.p. Sekretaris
Jenderal Bea dan Cukai beserta dattar arsip
usul musnah.
b. Kriteria arsip yang dapat diusulkan untuk
dimusnahkan antara lain, yaitu:
1. Tidak memiliki nilai guna, baik nilai guna
primer (nilai adrninistrasi, hukum,
keuangan dan ilmiah) maupun nilai guna
sekunder (nilai guna evidential,
informasional dan intrinsik)
2. Telah habis masa retensinya dan
berketerangan "rnusnah" atau "dinilai
kembali" berdasarkan JRA
3. Tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4. Tidak berkaitan dengan penyelesaian
proses suatu perkara.
c. Pembentukan panitia pemusnahan arsip
Panitia pemusnahan arsip dibentuk dengan
Keputusan Kepala Satuan Kerja (setingkat
eselon I untuk satuan keria pusat dan eselon II
untuk satuan kerja vertikal) yang arsipnya akan
dimusnahkan. Panitia pemusnahan arsip,
sekurangkurangnya memenuhi unsur
1. Kepala satuan keria yang arsipnya akan dimusnahkan sebagai pengarah
2. Pimpinan unit kearsipan sebagai ketua merangkap anggota
3. Arsiparis danl atau pelaksana yang ditunjuk selaku pengelola arsip sebagai anggota.
Panitia pemusnahan arsip mempunyai
tugas antara lain:
1. Melakukan penyortiran arsip dari bahan non
arsip, seperti: amplop, map, blanko formulir
dan berkas lain yang tidak mengandung
informasi pelengkap arsip
2. Melakukan pemusnahan bahan non arsip
3. Menata dan mengelompokkan arsip yang
akan dimusnahkan
4. Membuat dattar arsip usul musnah
5. Melakukan penilaian awal arsip yang akan
dimusnahkan
6. Menqajukan usul pemusnahan arsip yang
tidak bernilai guna
7. Membantu panitia penilai arsip dalam
melakukan penilaian arsip yang diusulkan
dimusnahkan
8. Melakukan pemusnahan arsip yang telah
ditetapkan musnah dengan Keputusan Menteri
Keuangan

More Related Content

Similar to laporan praktik kerja industri

Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Latifah Ratantri
 
Tugas Rekod Elektronik
Tugas Rekod ElektronikTugas Rekod Elektronik
Tugas Rekod ElektronikHairul Falah
 
Rekod Elektronik MKRI
Rekod Elektronik MKRIRekod Elektronik MKRI
Rekod Elektronik MKRIRiani Puri
 
Pedoman16 surat-menyurat
Pedoman16 surat-menyuratPedoman16 surat-menyurat
Pedoman16 surat-menyuratalalrahmat
 
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdftata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdfArifinOfficial1
 
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptx
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptxMateri Kesekretariatan HMTE Ukri.pptx
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptxIlhamRamadhan47100
 
Materi Seminar Tnde di LIPI
Materi Seminar Tnde di LIPIMateri Seminar Tnde di LIPI
Materi Seminar Tnde di LIPITotot Susanto
 
Anjab administrasiumum
Anjab administrasiumumAnjab administrasiumum
Anjab administrasiumumiimpunya3
 
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.pptfdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.pptSuyatnoGanteng
 
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanModul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanFlorencia Monica
 
Pekerjaan kantor dan tata usaha
Pekerjaan kantor dan tata usahaPekerjaan kantor dan tata usaha
Pekerjaan kantor dan tata usahaNuiiul Muurz
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptKhamimChusni1
 
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptx
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptxPenyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptx
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptxwahyuwdy
 

Similar to laporan praktik kerja industri (20)

Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
 
Tugas Rekod Elektronik
Tugas Rekod ElektronikTugas Rekod Elektronik
Tugas Rekod Elektronik
 
Rekod Elektronik MKRI
Rekod Elektronik MKRIRekod Elektronik MKRI
Rekod Elektronik MKRI
 
Pedoman16 surat-menyurat
Pedoman16 surat-menyuratPedoman16 surat-menyurat
Pedoman16 surat-menyurat
 
SLIDE TND 22.ppt
SLIDE TND 22.pptSLIDE TND 22.ppt
SLIDE TND 22.ppt
 
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdftata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
 
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptx
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptxMateri Kesekretariatan HMTE Ukri.pptx
Materi Kesekretariatan HMTE Ukri.pptx
 
Materi Seminar Tnde di LIPI
Materi Seminar Tnde di LIPIMateri Seminar Tnde di LIPI
Materi Seminar Tnde di LIPI
 
Anjab administrasiumum
Anjab administrasiumumAnjab administrasiumum
Anjab administrasiumum
 
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.pptfdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
 
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaanModul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
Modul 12 dan 13 peny arsip dan pemeliharaan
 
Bagian bagian surat
Bagian bagian suratBagian bagian surat
Bagian bagian surat
 
Pekerjaan kantor dan tata usaha
Pekerjaan kantor dan tata usahaPekerjaan kantor dan tata usaha
Pekerjaan kantor dan tata usaha
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.ppt
 
Kasubag umum
Kasubag umumKasubag umum
Kasubag umum
 
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptx
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptxPenyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptx
Penyusunan Naskah Dinas dan Pengelolaan Arsip Aktif.pptx
 
Klasifikasi surat
Klasifikasi suratKlasifikasi surat
Klasifikasi surat
 
Manajemen kearsipan
Manajemen kearsipanManajemen kearsipan
Manajemen kearsipan
 
Kearsipan
Kearsipan Kearsipan
Kearsipan
 
Manajemen kearsipan
Manajemen kearsipanManajemen kearsipan
Manajemen kearsipan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

laporan praktik kerja industri

  • 1. LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PENATAUSAHAAN ARSIP DIGITAL NOTA DINAS & SURAT LAINNYA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti siding praktik kerja industri DISUSUN OLEH: NAMA SISWA: DESI SAFITRI NIS: JURUSAN: AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL- AZHAR BATAM JL.GUNUNG BROMO – BALOI INDAH – BATAM INDONESIA
  • 2. 3.1.1 Penatausaan Arsip Dikital Nota Dinas & Surat Lainnya. Definisi dari Penatausahaan,Arsip Digital,Nota Dinas dan Surat lainnya. a. Penatausahaan adalah kegiatan yang nyaris dilakukan sepanjang tahun anggaran. Kegiatan ini bertumpu pada tugas dan tanggungjawab Bendahara. b. Arsip Digital adalah suatu arsip yang telah mengalami perubahan dari bentuk fisik seperti lembaran kertas menjadi data elektronik, ataupun data yang memang dari awalnya terbuat dari data digital dengan metode penyimpanan juga didalam media digital seperti flasdisk, server dan lain – lain. c. Nota Dinas adalah naskah dinas intern di lingkungan unit kerja yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung jawab jabatan kedinasan yang ditujukan kepada pejabat lain di lingkup internal unit organisasi yang bersangkutan guna menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian pendapat kepada pejabat lain. d. Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan tujuan memberitahukan maksud pesan dari si pengirim.
  • 3. 3.1.2 Prinsip Penatausahaan Arsip Digital Nota Dinas Prinsip pengelola arsip digital Jika dilihat dari arti kata, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa istilah digital “berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu”. Sementara jika dikaitkan dengan istilah digitalisasi, digitalisasi adalah “proses pemberian atau pemakaian sistem digital.” Berdasarkan arti kata dari digital/digitalisasi, maka kaitan antara istilah digital/digitalisasi dengan arsip adalah dalam konteks medianya. Dimana penyimpanan arsip dilakukan dalam bentuk digital, sehingga menjadi arsip digital/disebut sebagai arsip digital. Prinsip pengelolaan nota dinas adalah Nota dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas dan lengkap, dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju. Nota dinas tidak boleh digunakan untuk membuat putusan mutasi pegawai. Nota dinas digunakan untuk komunikasi dari bawahan kepada atasan atau antar pejabat yang setingkat atau dari atasan kepada bawahan.
  • 4. 3.1.3 Sistem Pembuatan Nota Dinas Nota dinas dibuat secara sistematis yang memuat: a. Alinea pembuka, yaitu memuat uraian gagasan dari pengirim nota dinas agar dibaca, dipahami, dipelajari, dan sampai dengan diterima atau ditolak oleh penerima nota dinas. b. Alinea isi, yaitu memuat uraian antara lain: Pembahasan 1. Dasar pertimbangan (data, informasi, dan fakta), analisis, dan akibat/implikasi yang timbul selanjutnya. 2. Ketaatan kepatuhan kepada ketentuan aturan yang berlaku, yaitu memuat uraian tentang ketentuan peraturan perundang- undangan yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan kewenangan serta tugas dan fungsi. 3. Analisis risiko, yaitu memuat uraian jenis risiko yang mungkin timbul, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi sebagai akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang serta mitigasi terhadap risiko tersebut.
  • 5. b. Pendapat, yaitu memuat uraian pikiran jangka panjang, buah pemikiran tentang sesuatu hal, bertindak yang mungkin atau pemecahan masalah. c. Rekomendasi, yaitu memuat uraian permintaan perhatian, menganjurkan, saran, dan usul tindakan yang perlu dilakukan. 3. Alinea penutup, yaitu memuat kalimat penutup yang singkat, padat, dan jelas. 3.1.4 Ruang Lingkup Penggunaan Nota Dinas Ruang lingkup penggunaan nota dinas yaitu: a. Nota dinas pejabat Eselon I kepada Menteri Keuangan atau sebaliknya; b. Nota dinas antar pejabat di lingkungan unit organisasi Eselon I , kantor pusat (misalnya pejabat Eselon I I kepada pejabat Eselon I atau sebaliknya, antar pejabat Eselon II , pejabat Eselon III kepada pejabat Eselon II atau sebaliknya, antar pejabat Eselon III dalam lingkungan unit organisasi Eselon II, pejabat Eselon IV kepada pejabat Eselon III atau sebaliknya, atau antar pejabat Eselon IV dalam lingkungan unit organisasi Eselon III) ; c. Nota dinas antar pejabat di lingkungan Kantor Wilayah (misalnya pejabat Eselon III kepada pejabat Eselon II atau sebaliknya, antar pejabat Eselon III dalam lingkungan kantor wilayah, pejabat Eselon IV kepada pejabat Eselon III atau sebaliknya, atau antar pejabat Eselon IV dalam lingkungan kantor wilayah); d. Nota Dinas di lingkungan kantor pelayanan dan UPT (misalnya pejabat Eselon IV kepada pejabat Eselon III atau sebaliknya, atau antar pejabat Eselon IV dalam lingkungan kantor pelayanan) .
  • 6. 3.1.5 Susunan Pembuatan Nota Dinas a. Kepala Nota Dinas Bagian kepala nota dinas terdiri dari: 1. kepala nota dinas yang berisi logo Kementerian Keuangan, nama instansi, dan alamat instansi/satuan organisasi yang ditulis secara simetris; 2. garis pemisah horisontal atas dengan panjang sama dengan lebar ruang penulisan nota dinas dengan ukuran tebal 1 1/2 pt; 3. tulisan nota dinas dicantumkan di bawah nama instansi, ditulis dengan huruf kapital secara simetris; 4. kata nomor ditulis dengan huruf kapital di bawah tulisan Nota Dinas; 5. singkatanYth. ditulis di bawah nomor diikuti tanda baca titik dua ( :); 6. kata Dari diikuti tanda baca titik dua ( :), ditulis di bawah singkatan Yth.; 7. kata Sifat ditulis di bawah kata Dari diikuti tanda baca titik dua ( :); 8. kata Lampiran ditulis di bawah kata Sifat diikuti tanda baca titik dua ( :), apabila tidak ada lampiran tidak perlu dicantumkan tulisan Lampiran;
  • 7. 9. kata Hal diikuti tanda baca titik dua ( :), mencantumkan masalah pokok nota dinas ditulis sesingkat mungkin, diawali huruf kapital pada setiap kata dan tidak diakhiri tanda baca titik (31) ; 10. kata Tanggal ditulis paling bawah diikuti tanda baca titik dua ( : ) dengan huruf awal kapital; 11. garis pemisah horisontal bawah dengan panjang sama dengan lebar ruang penulisan nota dinas dengan ukuran tebal 3/4 pt. b. Batang Tubuh Nota Dinas Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari: 1. alinea pembuka; berisi latar belakang/dasar pemikiran, maksud dan tujuan, ruang lingkup, tata urutan, dan pengertian 2. alinea isi; 3. alinea penutup; terdiri dari hal yang harus diperhatikan dan penjabaran lebih lanjut, serta alamat pembuat pedoman yang ditujukan kepada para pembaca/pengguna atau mereka yang akan menyampaikan saran penyempurnaan c. Kaki Nota Dinas Bagian kaki nota dinas terdiri dari: 1. nama jabatan penandatangan nota dinas tidak perlu dicantumkan apabila nama jabatan penandatangan sama dengan nama pengirim. Namun, apabila menggunakan untuk beliau (u.b.), nama jabatan penandatangan perlu dicantumkan dan ditulis dengan huruf awal kapital serta diakhiri dengan tanda baca koma.
  • 8. 2. tanda tangan pejabat; 3. Nama lengkap penandatangan surat, ditulis dengan huruf awal kapital, tanpa diberi tanda baca apa pun, dan di bawahnya ditulis NIP tanpa tanda baca titik; 4. kata Tembusan yang ditulis lengkap di margin kiri bawah diikuti tanda baca titik dua (:) dan tidak diberi garis bawah. Frase Kepada Yth. atau Disampaikan kepada Yth. tidak perlu dicantumkan, dan tidak perlu ditambahkan pula kata sebagai laporan, arsip, atau istilah sejenisnya. 3.1.6 Sistem Pemberkasan Arsip a. Membentuk berkas baru (folder I ordner) 1. Bila berkas belum memiliki kode dan indeks, maka staf petugas harus membentuk berkas yang baru dengan cara sebagai berikut: - Menganalisa isi arsip - Membuat folder ordner baru dengan kode dan indeks baru 2. Menjajarkan berkas arsip dalam folder 1 ordner sesuai dengan urutannya yaitu berdasarkan kelompok fungsi atau kegiatan.
  • 9. b. Memasukan berkas yang sudah ada bila arsip yang tercipta dan diterima sudah memiliki folder atau berkasnya, maka berdasarkan analisis isi arsip dapat langsung dimasukan kedalam folder I ordner tersebut. c. Membuat daftar pencarian arsip dan indeks Arsip yang sudah diberkaskan dibuat daftar pencarian arsip untuk memberikan informasi arsip apa saja yang tercipta dan diterima selama melakukan kegiatan tersebut. Daftar harus selalu di update sehingga perkembangan kepemilikan arsip yang ada dapat diketahui. Untuk memudahkan penggunaan daftar maka perlu dibuatkan indeks. Indeks dibuat dengan cara mendaftarkan membuat kelompok arsip kegiatan, sub kegiatan yang menunjukan kode. Kode untuk menunjukan lokasi dimana arsip itu disimpan. 3.1.7 Sistem Penyusutan Arsip 1. Pemindahan Arsip Inaktif Dari Unit a. Pengolah Ke Unit Kearsipar. Pada Unit Pengolah - Melakukan pemilahan atau penyortiran terhadap arsip yang telah melampaui jangka waktu simpan aktif
  • 10. 2. Memasukkan folder arsip ke dalam boks arsip inaktif dan menuliskan identitas arsip pada boks tersebut 3. Membuat daftar arsip inaktif yang akan dipindahkan sesuai dengan arsip yang dimasukkan ke dalam boks arsip inaktif 4. Membuat nota dinas kepada unit kearsipan sebagai pemberitahuan akan melakukan pemindahan arsip ke unit kearsipan 5. Memindahkan arsip inaktif ke unit kearsipan dengan· berita acara pemindahan arsip beserta daftar arsip inaktif. b. Pada Unit Kearsipan 1. Memerika kecocokan daftar arsip inaktif yang dipindahkan dengan fisik arsip, baik jenis maupun jumlah 2. Memberikan nornor urut arsip yang diterima pada tiap boks arsip inaktif sesuai nornor yang tersedia pada rak arsip 3. Menyusun boks arsip inaktif yang diterima sesuai dengan pola penataan arsip yang berlaku: 4. Merekam daftar arsip inaktif beserta lokasi pennyimpanan boks arsip inaktif pada rak arsip ke dalam sistem informasi kearsipan untuk memudahkan temu kembali.
  • 11. 3.1.8Sistem Pemusnahan Arsip a. Unit kearsipan melakukan penyortiran dan penelitian atas arsip yang disimpan, apakah terdapat arsip yang sudah habis retensinya dan tidak memiliki nilai guna. Apabila terdapat arsip yang masuk dalam jenis tersebut, unit kearsipan mengajukan usulan pemusnahan arsip kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Sekretaris Jenderal Bea dan Cukai beserta dattar arsip usul musnah. b. Kriteria arsip yang dapat diusulkan untuk dimusnahkan antara lain, yaitu: 1. Tidak memiliki nilai guna, baik nilai guna primer (nilai adrninistrasi, hukum, keuangan dan ilmiah) maupun nilai guna sekunder (nilai guna evidential, informasional dan intrinsik) 2. Telah habis masa retensinya dan berketerangan "rnusnah" atau "dinilai kembali" berdasarkan JRA 3. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 4. Tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara. c. Pembentukan panitia pemusnahan arsip Panitia pemusnahan arsip dibentuk dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja (setingkat eselon I untuk satuan keria pusat dan eselon II untuk satuan kerja vertikal) yang arsipnya akan dimusnahkan. Panitia pemusnahan arsip, sekurangkurangnya memenuhi unsur
  • 12. 1. Kepala satuan keria yang arsipnya akan dimusnahkan sebagai pengarah 2. Pimpinan unit kearsipan sebagai ketua merangkap anggota 3. Arsiparis danl atau pelaksana yang ditunjuk selaku pengelola arsip sebagai anggota. Panitia pemusnahan arsip mempunyai tugas antara lain: 1. Melakukan penyortiran arsip dari bahan non arsip, seperti: amplop, map, blanko formulir dan berkas lain yang tidak mengandung informasi pelengkap arsip 2. Melakukan pemusnahan bahan non arsip 3. Menata dan mengelompokkan arsip yang akan dimusnahkan 4. Membuat dattar arsip usul musnah 5. Melakukan penilaian awal arsip yang akan dimusnahkan 6. Menqajukan usul pemusnahan arsip yang tidak bernilai guna 7. Membantu panitia penilai arsip dalam melakukan penilaian arsip yang diusulkan dimusnahkan 8. Melakukan pemusnahan arsip yang telah ditetapkan musnah dengan Keputusan Menteri Keuangan