Dokumen tersebut membahas tentang kepatuhan pengobatan tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang. Pengobatan TB harus dilakukan secara teratur dan lengkap selama 6-8 bulan agar dapat menyembuhkan pasien, mencegah kematian, kekambuhan penyakit, dan menurunkan penularan. Bila tidak patuh, pasien berisiko menderita TB yang resisten terhadap obat.

1. INSTALASI PROMOSI
KESEHATAN
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG
Jl. Prabu Geusan Ulun No.41-Jl.
Palasari No.80 Tlp.(0261)202021
Fax.204970 Sumedang 45311
KEPATUHAN
PENGOBATAN
TB PARU
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN
SUMEDANG
KEPATUHAN TERHADAP
PENGOBATAN
Membutuhkan partisifasi aktif
pasien dalam manajemen
keperawatan diri dan kerja sama
antara pasien dengan petugas
kesehatan (Depkes RI, 2007).
Penderita yang patuh berobat
adalah yang menyelesaikan
pengobatan secara teratur dan
lengkap tanpa terputus selama
minimal 6 bulan sampai dengan 8
bulan

2. TUJUAN PENGOBATAN TB
1. Untuk menyembuhkan penderita,
2. Mencegah kematian,
3. Mencegah kekambuhan, dan
4. Menurunkan tingkat penularan.
PENGOBATAN TB PARU
 Tahap awal, Mendapat obat setiap
hari untuk mencegah terjadinya
resistensi obat. Bila pengobatan
tahap intensif tersebut diberikan
secara tepat, biasanya penderita
menular menjadi tidak menular.
 Tahap Lanjutan, Pada tahap
lanjutan penderita mendapat jenis
obat lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Tahap lanjutan penting untuk
membunuh kuman persisten
sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan.
 Obat yang diberikan dalam bentuk
kombinasi dari beberapa jenis,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat
selama 6-8 bulan, supaya semua
kuman dapat dibunuh.
 Dosis tahap intensif dan dosis tahap
lanjutan ditelan sebagai dosis
tunggal, sebaiknya pada saat perut
kosong.
EFEK BILA TIDAK PATUH
DALAM PENGOBATAN TB
PARU
1. TB Resisten Obat
Kuman TB sudah mengalami
kekebalan terhadap Obat Anti
Tuberkulosis. Artinya, obat tersebut
tak lagi dapat membunuh kuman
penyebab penyakitnya. TB resisten
bisa terjadi akibat pasien tidak
meminum obat dengan disiplin atau
menghentikan pengobatan sebelum
saatnya.
2. Kumannya sudah menjadi sangat
kuat dan superbandel, pengobatan
menjadi lebih lama 18-24 bulan.
3. Pengobatan lebih sulit, panduannya
lebih rumit, jumlah obat lebih
banyak. Dan, efek samping
pengobatan menjadi lebih berat.