SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1 | P a g e
KELOMPOK M.D.M.W.I
NAMA : DEDEK DARWANSYAH TANJUNG
IRFAN FAJARI
MAIYANDA KHAIRUL IKHWAN
M.CHALIK
WAWAN SYAHBANA
KELAS : XI KI-2
JURUSAN : KIMIA INDUSTRI
SMK NEGERI 3 MEDAN
Jl.STM NO.12 B Kp.Baru Medan 20219
Telp.(061) 7866530 – fax (061) 7853381
Website : www.smkn3medan.sch.id
E-mail : smektrimed@yahoo.co.id
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PTP.NUSANTARA
IV (PERSERO) Pabatu ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun
penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan Kunjungan Industri, buku selayang pandang, serta data-data dan keterangan dari
pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Usman lubis. selaku kepala sekolah SMK NEGERI 3 MEDAN yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Industri dan tour to
parapat.
2. Bapak Robi Purba . selaku kesiswaan / pembimbing lapangan Kunjungan Industri dan tour
yang telah membimbing kami selama berada disana.
3. Ibu nurfadliah. selaku wali kelas XI KI-2 / Guru pembimbing selama study tour.
4. Bapak syamsir . selaku guru pembimbing selama study tour.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan , terima kasih atas bantuan dan do’a restu
yang berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Industri / study tour.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan
kunjungan Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat,
khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Medan , 6 April 2015
(Penulis)
Dedek Darwansyah T
3 | P a g e
DAFTAR ISI
Hal
Cover ……………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (sejarah perusahaan secara singkat)............................ 5
1.2 Tujuan kunjungan industri.................................................................... 6
1.3 Manfaat kunjungan industri.................................................................. 6
BAB II ISI(PROSES)
A. produk yang di hasilkan ..................................................................…….. 7
B. Proses dari bahan baku hingga barang jadi .............................................. 7
2.1 Bahan Baku.......................................................................................... 7
2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit......................................................... 7
1 Stasiun Penerimaa Buah (Fruit Reception Station).............. 7
2. Timbangan............................................................................ 8
a. Penimbangan dan Pemindahan Buah ................................. 8
2.3 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)................................................. 9
1. Tujuan Perebusan.................................................................. 10
2.4. Stasiun Penebah (Threshing station) ................................................. 10
2.5 Stasiun Pengempaan (Pressing Station) ........................................... 12
1. Pelumatan (Digester) ............................................................ 12
2. Pegempaan (Pressing)........................................................... 12
3. Tangki Pemisahan Pasir (Desanding Device)....................... 13
4. Ayakan Getar (Vibrating Screen) ......................................... 13
5. Tangki Penampung (Crude Oil Tank).................................. 13
2.6 Stasiun Pemurnian (Clarification Station)......................................... 14
1. CST (Continuous Settling Tank) .......................................... 14
2. Pure Oil Tank........................................................................ 14
3. Vacum drayer........................................................................ 15
4. Sludge Oil Tank .................................................................... 15
5. Sludge Separator ................................................................... 15
4 | P a g e
6. Decanter................................................................................. 16
7. Fatfit....................................................................................... 16
8. Storage Tank ......................................................................... 16
C. Bahan bahan kimia yang di gunakan beserta fungsi dan dampak nya
Bagi konsumen .................................................................................... 17
D. Pemasaran ........................................................................................... 17
E. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat sekitar nya secara
Khusus dan masyarakat umum ............................................................ 17
F.Penanganan limbah ............................................................................... 18
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 19
3.2 Kesan ............................................................................................... 19
3.3 Saran/Pesan........................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 20
BAB V LAMPIRAN ( GAMBAR ) ................................................................... 21
5 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ( Sejarah perusahaan secara singkat)
Unit kebun pabatu berasal dari hak konsesi pabatu gunung kataran dan dolok
merawan milik handless vereninging amsterdam yang di ambil alih dan
dinasionalisasikan oleh pemerintah indonesia dari BOCM pada tahun 1957 dengan luas
areal keseluruhan saat itu 6.173,53 hektar.pada awal nya sampai dengan tahun 1938 , unit
kebun pabatu adalah perkebunan tembakau yang di kenversi oleh BOCM menjadi
perkebunan sawit.
Berdasarkan konstatering no : 110/-PPT/B, menteri dalam negeri Cq. Di rektorat
Jenderal agraria melalui surat keputusan no.:19/HGU/DA/-1976 tanggal 26 juni 1976
memberikan hak guna usaha kepada PNP-IV atas areal seluas 5.770,07 hektar yang
didasari atas pemeriksaan yang di lakukan oleh panitia B yang menetapkan bahwa areal
tersebut bebas dari pendudukan rakyat. Dengan luas kebun 5.770,07 hektar tersebut .unit
kebun pabatu ditopang oleh sumber daya manusia yang berjumlah : karyawan pimpinan
20 orang,tenaga pendidik 2 orang,karyawan pelaksana 1.186 orang, dan pengamanan 1
orang.
PTPN IV dibentuk berdasarkan PP nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan PTP yang
berada di wilayah sumatera utara dan akte notaris harun kamil, SH no.37 tanggal 11 maret
1996. Pengesahan dari menteri kehakiman dengan SK no. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8
agustus 1996, dan diumumkan dalam berita negara republik indonesia no. 81 tanggal 8
oktober 1996. Perubahan anggaran dasar berdasarkan akte no 18 dari notaris sri rahayu H.
Prasetio, SH tanggal 26 september 2002 yang disetujui oleh menteri kehakiman dan hak
asasi manusia RI dengan surat keputusan No.C-20652.HT.01.04 tanggal 23 oktober 2002.
Diubah terakhir kali berdasarkan akte notaris sri ismiyati SH Nomor 11 tanggal 4 agustus
2008, di umumkan dalam berita negara RI no. 90, tanggal 7 nopember 2008 , tambahan
berita negara no.22826. kantor pusat PTPN IV beralamat di JL.Letjend. suprapto No.
2,medan 20151 telp (061) 4154666 Fax (061) 4573117.
Unit kebun pabatu berjarak ± 0,7 KM dari kota tebing tinggi dan ± 88 KM dari kota
medan serta ± 40 KM dari kota pematang siantar. Unit kebun pabatu berada pada
ketinggian ± 300 meter di atas permukaan laut dengan topografi bergelombang, curah
6 | P a g e
hujan berdasarkan data stasiun penakar curah hujan unit kebun pabatu periode s/d februari
2012 sebesar rata rata ± 232 mm per tahun dan kelembapan udara 63,70 %.
1.2 Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai
berikut:
1. Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung
jawab.
5. Membantu siswa melaksanakan program diklat.
6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
7. Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan
Cara pemasarannya).
1.3 Manfaat Kunjungan Industri
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :
Bagi siswa
 Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
 Melihat secara langsung cara kerja produksi.
 Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah
Industri.
Bagi sekolah
 Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
 Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
Bagi Industri
 Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
 Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
 Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.
 Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.
7 | P a g e
BAB II
ISI (PROSES)
A PRODUK YANG DI HASILKAN.
Produk yang dihasilkan antara lain minyak sawit (crude palm oil=CPO) , inti sawit
(palm kernel=PK), palm kernel oil (PKO) , palm kernel meal (PKM) dan teh jadi.
B.PROSES DARI BAHAN BAKU HINGGA JADI.
2.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pada PTP. Nusantara IV Pabatu
adalah berupa buah kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) yang diperoleh dari kebun
milik perusahaan sendiri dan pembelian dari kebun masyarakat, adapun pembelian Tandan
Buah Segar yang dimaksud adalah buah kelapa sawit yang di beli dari rakyat atau lahan
perkebunan swasta sekitarnya. Sedangkan produk akhir yang dihasilkan oleh pabrik kelapa
sawit PTP. NUSANTARA IV PABATU adalah Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil
(CPO) dan inti kelapa sawit atau palm kernel oil (PKO). Selain itu, cangkang, tandan kosong
dan fiber yang merupakan produk sampingan yang masih digunakan.
2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit
Proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit untuk dijadikan minyak sawit
melalui proses pengolahan yang sesuai dengan satandar operasi prosedur pabrik, dan bahan
baku (raw material) yang sesuai mutu kriteria panen yang baik. Selain itu, perlu instalasi yang
baik dan memadai untuk memperoleh minyak sawit yang bermutu baik. terbagi atas beberapa
tahap yang di lakukan di beberapa stasiun yaitu:
1.Stasiun Penerimaan buah (Fruit Reception Station)
2.Stasiun Rebusan (Sterilizer Station)
3.Stasiun Penebah (Treshing Station)
4.Stasiun Kempa (Pressing Station)
5.Stasiun pemurnian (Clarification Station)
6.Stasiun pengolahan biji (Kernel Plant Station)
1. Stasiun Penerimaan buah (Fruit Reception Station)
8 | P a g e
Tanda Buah Segar yang berasal dari kebun-kebun diangkut ke pabrik dengan
menggunakan truk pengangkut untuk diolah. Pengangkutan secepatnya dilakukan setelah
pemanenan (diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipanen). Hal ini bertujuan untuk
mencegah kenaikan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) karena keterlambatan pemprosesan.
Adapun cara untuk megurangi kadar ALB yang tinggi adalah dengan cara melakukan
pencampuran antara buah lama dengan buah baru, maka buah baru yang akan dicampur harus
lebih banyak dari buah lama. Berikut adalah gambar penerimaan buah sawit (TBS).
2. Timbangan
Proses pengolahan dimulai dari penimbangan buah, bertujuan untuk mengetahui
jumlah produksi yang masuk Tandan Buah Segar baik dari kebun sendiri dan pembelian TBS
dan mengetahui produksi keluar (pengiriman Crude Palm Oil dan Inti Kelapa Sawit) serta
berat tandan rata-rata. Jenis timbangan yang digunakan adalah merek buatan lokal yang
berkapasitas 60 ton dengan menggunakan sistem Indikator/load cell dan sistem computer
a. Penimbangan Dan Pemindahan Buah (Fruit Loading Ramp dan Storage
Hopper)
Setelah dilakukan penimbangan, Tandan Buah Segar yang dibawa truk pengangkut
kemudian dipindahkan ke Loading Ramp. Pada Loading Ramp ini dilakukan sortasi buah,
yang bertujuan untuk mengetahui kriteria panen, nilai afdeling dan IPB (indeks pengutipan
brondolan) pada masing-masin kebun. Sortasi dilakukan terhadap setiap afdeling dengan
menentukan satu truk yang dianggap mewakili kebun asal. Sortasi Tandan Buah Segar
dilakukan berdasarkan kriteria panen yang dibagi berdasarkan fraksi buahnya. Fraksi yang
diinginkan pada proses pengolahan adalah Fraksi I, II, dan III, sedangkan fraksi-fraksi yang
lain (00, 0, IV Dan V) diharapkan sedikit mungkin masuk dalam proses pengolahan. Adapun
kriteria-kriteria panen dan syarat mutu Tandan Buah Segar dapat dilihat pada tabel 3.1
9 | P a g e
Tabel 3.1 Kriteria Panen dan Syarat Mutu Tandan Buah Segar
No Kematangan Fraksi Jumlah Brondolan Keterangan
1 Mentah
00
0
Tidak ada, buah berwarna hitam
1-12,5% buah luar membrondol
Sangat Mentah
Mentah
2 Matang
I
II
III
12,5-25%Buah luar membrondol
25-50 % Buah luar membrondol
50-76 % Buah luar membrondol
Kurang Matang
Matang I
Matang II
3
Lewat
Matang
IV
V
75-100% Buah luar membrondol
Buah dalam juga membrondol,
ada buah yang membusuk
Lewat Matang I
Lewat Matang
II
(Sumber : Pusat Penelitian Marihat, 1982)
Fruit Loading Ramp terdiri dari 10 Hopper penyimpanan untuk penimbunan TBS
dengan sudut kemiringan 120. Loading Ramp ini dilengkapi dengan:
1. Pintu Loading yang bekerja dengan sistem hidrolik.
2. Hopper dipasang jerjak-jerjak atau kisi-kisi.
Tandan Buah Segar dari Loading Ramp ini kemudian dimasukkan kedalam lori-lori
yaitu tempat meletakkan buah kelapa sawit untuk proses perebusan yang berkapasitas 2,5 ton
Tandan Buah Segar pada setiap lorinya. Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam lori dengan
membuka Pintu Loading yang diatur dengan sistem hidrolik. Sepuluh lori yang diisi penuh
dengan Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam Sterilizing, dengan menggunakan Capstand
yang berfungsi untuk menarik lori masuk dan keluar dari Sterilizing.
2.3 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)
Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan
Sterilizing. Setelah lori dimasukkan kedalam Sterilizing, dimana setiap Sterilizing ada 4 unit,
tiap unit berkapasitaas 10 lori, pintu Sterilizing ditutup rapat.
Proses perebusan dilakukan selama 100 menit panas 1500C dipakai dari uap bekas
turbin yang bertekanan 3 kg/cm2. Berikut adalah gambar perebusan TBS.
10 | P a g e
1. Tujuan Perebusan
Adapun proses perebusan bertujuan antara lain untuk:
a. Mematikan Aktifitas Enzim
Buah kelapa sawit mengandung enzim Lipase yang terus bekerja dalam buah kelapa
sawit sebelum enzim tersebut dimatikan. Enzim Lipase bertindak sebagai katalisator dalam
pembentukan ALB, maka untuk menghentikan aktivitas enzim tersebut dilakukan perebusan
minimal 1300C.
b. Mempermudah Pelepasan Buah Dari Tandan
Zat-zat Polisakarida yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang bersifat sebagai
perekat, apabila diberi uap panas maka akan terhidrolisa dan pecah menjadi Monosakarida
yang larut. Hidrolisa tersebut berlangsung pada buah menjadi matang dan proses hidrolisa ini
dipercepat dalam proses perebusan.
c. Memudahkan Pemisahan Minyak Dari Daging Buah
Daging buah yang telah direbus akan menjadi lunak dan akan mempermudah pada
proses pengepresan. Dengan demikian minyak yang ada dalam daging buah dapat dipisahkan
dengan mudah.
d. Menurunkan Kadar Air Dalam Buah
Perebusan buah dapat menyebabkan penurunan kadar air dalam buah dan inti, yaitu
dengan penguapan yang baik pada saat perebusan maupun sebelum pemipilan. Penurunan
kandungan air buah menyebabkan penyusutan buah sehingga terbentuk rongga-rongga
kosong pada daging buah yang mempermudah proses pengepresan.
e. Memudahkan Penguraian Serabut Pada Biji
Perebusan yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serabut dari
biji dalam polishing drum yang menyebabkan pemecahan biji lebih sulit dalam Ripple Mill.
f. Memisahkan Antara Inti dan Cangkang
Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air pada biji hingga 15% yang
menyebabkan inti susut dan cangkang biji tetap sehingga inti akan lepas dari cangkang.
2.4 Stasiun Penebah (Treshing Station)
Pada stasiun ini terdapat beberapa alat beserta fungsinya masing-masing, yaitu:
1. Hopper, sebagai penampung buah hasil rebusan.
2. Automatic Bunch Feeder, untuk mengatur meluncurnya agar tidak masuk sekaligus
ke drum berputar.
11 | P a g e
3. Drum berputar / Drum Bunch thresher (23-25 rpm), untuk perontokan buah dari
tandan yang berkapasitas 10 ton Tandan Buah Segar.
4. Fruit conveyer yang berfungsi untuk membawa brondolan yang telah rontok ke
elevator.
5. Fruit elevator yang berfugsi membawa keaatas buah masuk ke dalam digester.
6. Empty buch conveyer yang berfugsi membawa tandan kosong untuk di bawa ke
incinerator yang keluar dari drum tresher.
Lori-lori diangkat dengan menggunakan Hosting Crane, yang berdaya angkut 5 ton
dan dikendalikan oleh operator, kemudian dituangkan kedalam Hopper, selanjutnya lori
diturunkan untuk ditarik kembali ke Loading Ramp.
Buah didalam Hopper jatuh melalui Automatic Bunch Feeder kedalam drum berputar
yang berbentuk sillinder, drum ini dilengkapi dengan sudu-sudu dan spike yang memanjang
sepanjang drum. Dengan bantuan sudut-sudut dan spike ini buah terangkat dan jatuh
terbanting sehingga brondolan buah terlepas dari tandannya. Prinsip kerjanya adalah dengan
adanya gaya sentrifugal akibat putaran drum. Tandan yang masuk akan terbanting pada
dinding drum yang sedang berputar, Kemudian jatuh karena adanya gravitasi. Kapasitas
drum ini adalah 10 ton TBS.
Bantingan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan brondolan
terlepas dari tandannya dan melalui celah-celah drum jatuh kebagian bawah drum yaitu ke
Bottom Cross Cenveyor. Sedangkan tandan kosong akan terlempar keluar dan jatuh ke Empty
Bunch Conveyor dan dibawa ke incinerator untuk dibakar.
Brondolan yang berada pada Botton Cross Conveyor diangkut ke Fruit Elevator dan
ke Top Cross Conveyor kemudian diteruskan ke Fruit Distribution Conveyor untuk dibagi
dalam tiap-tiap Digester. Didalam proses perontokan buah, terkadang dijumpai brondolan
yang tidak lepas dari tandannya, hal ini disebabkan TBS terlalu mentah sehingga tidak
masak pada proses perebusan, terutama jika disusun brondolan sangat rapat dan padat
sehingga uap tidak dapat mencapai kebagian dalam tandan. Berikut adalah gambar nya.
12 | P a g e
2.5 Stasiun Pengempaan (Pressing Station)
Stasiun pengempaan adalah stasiun pengambilan minyak dari Pericarp (daging buah),
dilakukan dengan melumat dan mengempa. Pelumat dilakukan dalam Digester, sedangkan
pengempaan dilakukan dalam kempa ulir ( Screw Press).
1. Pelumatan (Digester)
Tujuan pelumatan agar daging buah terlepas dari biji dan menghancurkan sel-sel yang
mengandung minyak, sehingga minyak ini dapat diperas pada proses pengempaan. Pelumatan
dilakukan dalam Digester yang berbentuk silinder, disini terdapat 4 unit Digester, masing-
masing berkapasitas 6 ton.
Didalam Digester dipasang pisau pengaduk (digester arm) dan pisau pelempar
(expeller arm) yang berputar pada sumbunya sehingga diharapkan sebagian besar daging
buah terlepas dari bijinya. Pada pengadukkan dilakukan pemanasan untuk memudahkan
pelumatan buah dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar 90-95 0C.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pelumatan adalah sebagai berikut:
1. Tabung pelumatan harus berisi ¾ dari volume agar tekanan yang ditimbulkan dapat
mempertinggi gaya gesekan untuk memperoleh hasil yang sempurna.
2. Minyak terbentuk pada proses pelumatan harus dikeluarkan melalui Screen Base Plate,
karena bila minyak dan air terbentuk tidak dikeluarkan maka akan dapat bertindak
sebagai bahan pelumas sehingga gesekan akan berkurang.
2. Pengempaan (Pressing)
Maka hasil proses pengadukan dalam Digester masuk kedalam Screw Press yang
bertujuan untuk memeras daging buah sehingga dihasilkan minyak kasar (Crude Oil).
Tekanan kempa diatur oleh konis yang berada pada bagian ujung pengempaan dan dapat
digerakkan maju mundur secara sistem hidrolik, disini terdapat 4 unit Screw Press yang
berkapasitas 10 dan 15 ton dengan tekanan kempa 35-45 Kg/cm2. Pada proses pengempaan
dilakukan tambahan air panas (modulation water) ke dalam massa dari digester dan
penyemprotan air panas diatas cylinder press, sehingga minyak kasar yang keluar tidak
terlalu kental (diturunkan viskositasnya) dan pori-pori silinder press tidak tersumbat.
Tekanan kempa sangat berpengaruh pada proses ini, karena tekanan kempa terlalu
tinggi dapat menyebabkan inti pecah (hancur), losses (kerugian) inti tinggi, dan mempercepat
terjadi keausan pada Material Screw Press, sebaliknya jika tekanan kempa terlalu rendah
akan mengakibatkan losses (kerugian) minyak pada ampas press dan inti akan bertambah.
13 | P a g e
Hasil pengepresan adalah minyak kasar (Crude Oil) yang keluar dari pori-pori
Silinder Press, melalui Oil Gutter akan menuju ke Desanding Device (sandtrup tank) untuk
awal pengendapan crude oil.
Hasil lain adalah ampas kempa (terdiri dari biji, serat dan ampas), yang akan dipecah-
pecah untuk memudahkan pemisahan pada dipericarper dengan menggunakan Cake Breaker
Conveyer (CBC). Berikut adalah gambar pressing.
3. Tangki Pemisah Pasir (Desanding Device /sandtrup tank)
Minyak hasil pengempaan pada Screw Press merupakan minyak kasar yang masih
banyak mengandung kotoran-kotoran. Desanding device adalah sebuah bejana berbentuk
silinder (2 unit), untuk mengendapkan partikel-partikel atau pasir dan lumpur, dan minyak
pada posisi bagian atas kemudian secara gravitasi turun ke ayakan getar (Vibrating Sreen)
sedangkan kotoran dan lumpur berada pada posisi bagian bawah bejana dispui ke paret setiap
satu jam sekali dan mengalir ke fat- pit.
4. Ayakan Getar (Vibrating Screen)
Vibrating Screen adalah suatu alat ayakan yang terdiri dari 2 lapisan Screen dengan
ukuran masing-masing 30 mess untuk top screen dan 40 mess untuk Bottom Screen. Yang
digetarkan dengan kecepatan 1.500 rpm.
Proses penyaringan memakai Vibrating Screen bertujuan untuk memisahkan Non-oil
Solid (NOS) yang berukuran besar seperti serabut, pasir, tanah, kotoran-kotoran lain yang
terbawa dari Desanding Device. NOS yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke
Digester melalui Refuse Fruit Conveyor, sedangkan minyak turun ke dalam bak Crude Oil
Tank.
5. Tangki Penampung (Crude Oil Tank)
Minyak yang keluar dari Vibrating Screen ke Crude Oil Tank untuk ditampung
sementara sebelum dipompakan ke stasiun pemurnian. Pada Crude Oil Tank ini minyak
14 | P a g e
dipanaskan dengan steam menggunakan sistem pipa pemanas dan suhu 90-950 C.Dari sini
minyak dipompakan ke CST (Continuous Setting Tank). Minyak yang diperoleh dari
pemisahan belum siap dipasarkan, yaitu belum dimiliki spesifikasi kadar air dan kadar
kotoran yang ditentukan. Minyak sawit mentah harus melalui pemurnian dan pengeringan.
2.6 Stasiun pemurnian (Clarification Station)
Minyak kelapa sawit kasar berasal dari stasiun pengempaan masih banyak
mengandung kotoran – kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-
lain. Keadaan ini menyebabkan minyak mudah mengalami penurunan mutu sehingga sulit
dalam pemasaran. Dalam mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu
dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat
pengolah untuk memurnikan minyak produksi.
1. CST (Continuous Setting Tank)
Dari Crude Oil Tank, minyak dipompakan ke Continuous Setting Tank untuk
mengendapkan lumpur, pasir, dengan perbedaan berat jenisnya dan waktu pengendapannya,
maka minyak yang mempunyai densitasnya lebih ringan, maka akan terapung ke permukaan
bagian atas CST. Di kutip melalui bantuan skimmer (corong) yang bisa diset naik turun,
minyak masuk kedalamnya menuju ke Pure Oil Tank, sedangkan sludge (masih mengandung
minyak) yang densitasnya lebih berat turun ke bagian bawah keluar melalui under flow di
alirkan ke sludge oil tank.
2. Pure Oil Tank
Minyak dari CST menuju ke Pure Oil Tank untuk ditampung sementara waktu,
sebelum dialirkan ke Oil Purifier. Dalam Pure Oil Tank juga terjadi pemanasan (90-950 C).
Dengan tujuan untuk memudahkan pengurangan kadar air pada proses selanjutnya. Didalam
15 | P a g e
Oil Purifier dilakukan pemurnian berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan
gaya sentrifugal dengan kecepatan putarannya 7.500 rpm.
Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada Wlebih kecil
bergerak kearah poros dan keluar melalui sudut-sudut untuk dialirkan ke Vacum Drayer.
Kotoran dan air yang melekat pada dinding di Blow Down keseluruh pembuangan melalui
paret menuju ke Fat-Pit.
3. Vacum Drayer
Minyak yang keluar dari Oil Purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi
kadar air tersebut, minyak melalui pompa Oil Purifier dipompakan ke Vacum Drayer. Disini
minyak disemprot dengan menggunakan Nozzle (besi pemanas untuk menyerap minyak)
sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah, hal ini akan mempermudah
pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih tinggi dari air
akan turun kebawah dan kemudian di pompakan ke Storage Tank.
4. Sludge Oil Tank
Sludge yang masih mengandung minyak pada bagian CST di alirkan ke sludge oil
tank untuk pengendapan lumpur, sluge kembali dan dipanaskan dengan suhu 80-90
0C.Dengan menggunakan uap (steam) injeksi untuk memudahkan pemisahan lumpur, air dan
minyak. Dan setiap satu jam sekali di blow down kemudian di alirkan ke paret yang menuju
ke Fat-Pit.
Sludge dialirkan secara gravitasi melalui Self Cleaning Brush Strainer yang
merupakan saringan berbentuk selinder dan berlubang halus.Dengan adanya putaran poros,
timbul gaya sentrifugal dan minyak akan berada di bagian tengah di hisap oleh pompa
menuju Balancing Tank. Dari balancing tank ini sludge (yang masih mengandung lumpur
halus ) secara gravitasi di bagi masuk ke dalam Sludge Separator dan Decanter.
5. Sludge Separator
Pada Sludge Separator ini terjadi dua fase pemisahan yaitu minyak kasar dan sluge
(mengandung air). Pada bagian minyak dipisahkan dari NOS (non oil solid) berdasarkan
perbedaan densitas oleh gaya sentrifugal dengan kecepatan putaran 7.500 rpm, serta
dilakukan juga penambahan air pemanas dari Hot Water Tank.
Untuk memudahkan pemisahan minyak dengan sludge. Minyak yang mempunyai
densitas lebih kecil akan menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut-sudut (Paring
Disk), dan dialirkan kembali ke CST. Sedangkan Sludge (mengandung air) dan mempunyai
densitas lebih besar akan terdorong ke bagian dinding Bowl dan keluar melalui Nozzle,
kemudian Sludge keluar melalui saluran pembuangan menuju Fat-Pit.
16 | P a g e
6. Decanter
Pada Decanter terjadi tiga pemisahan tiga fase yaitu minyak, air dan padatan (Solid).
Decanter bekerja berdasarkan gaya sentrifugal terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yang diam
(Caning) dan bagian yang berputar merupakan tabung (Bowl) dengan putaran 3.500 rpm dan
didalamnya terdapat ulir (Screw Conveyor) dengan putaran sedikit lebih lambat dari putaran
tabung. Akibat gaya sentrifugal padatan bergerak kedinding Bowl dan didorong oleh Screw
dibawah. Padatan yang berbentuk lumpur dibuang, sedangkan cairan bergerak berlawanan
arah dengan padatan, akan terjadi pemisahan lebih lanjut akibat gaya sentrifugal. Cairan
dengan densitas lebih kecil yakni minyak akan menuju poros dan dialirkan kembali ke CST,
sedangkan air kotorannya dialirkan kesaluran pembuangan menuju Fat Pit.
7. Fat Pit
Fat-Pit adalah bak penampungan terakhir seluruh buangan (spui dari tangki-tangki),
air kondensat, pencucian alat-alat stasiun klarifikasinya yang mengandung minyak.
Kemudian dipanaskan dengan uap untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan
kotoran, dengan cara pengendapan, minyak yang terapung pada bagian atas yang ada di
permukaan di biarkan melimpah (dengan cara menyemprot dengan air oleh operator), dan di
tampung pada sebuah bak pinggiran kolam fat – pit, dan kemudian minyak dikutip di pompa
kembali ke CST untuk kemudian dimurnikan lagi.
8. Storage Tank
Minyak setelah melalui alat pengering (vacum dryer) dengan mutu standar melalui
pompa oil transfer pump, kemudian dipompakan ke Storage Tank (tangki timbun), dengan
suhu sampai 45-60oC. Setiap hari dilakukan pengujian mutu minyak sawit. Minyak yang
dihasilkan dari daging buah ini berupa minyak kasar atau disebut juga Crude Palm Oil
(CPO). Berikut adalah gambar storage tank minya CPO.
Berikut saya lampirkan diagram alir proses pengolahan TBS ( tandan buah sawit).
17 | P a g e
C. BAHAN BAHAN KIMIA YG DIGUNAKAN, FUNGSI NYA DAN DAMPAK
BAGI KONSUMEN.
Pada saat proses pengolahan TBS Menjadi CPO tidak ada digunakan bahan bahan
kimia. Hanya menambahkan air panas pada saat tahap pressing.
Bahan bahan kimia hanya digunakan pada saat pengujian mutu minyak CPO di laboratorium.
Penggunaan bahan bahan kimia hanya bertujuan untuk melakukan pengujian mutu minyak
CPO.
Pada tahap ini kami tidak di jelaskan bagaimana dampak dari penggunaan bahan bahan kimia
pada minyak CPO tersebut. Di karenakan pada saat kunjungan industri kami tidak di
perbolehkan masuk kedalam laboratorium pengujian mutu minyak CPO, berhubung karena
laboratorium lagi dalam perbaikan.
Menurut saya, sebagai mana kita tahu bahwa semua bahan bahan kimia mempunyai dampak
negatif terhadap kehidupan sehari hari. Tetapi itu semua tergantung terhadap konsentrasi atau
banyak nya bahan kima digunakan.
D. PEMASARAN
Hasil produk dari PTPN IV di pasarkan di dalam negeri maupun di ekspor ke luar
negeri. Dan ada juga sebagian perusahaan yang langsung datang untuk membeli produk yg di
hasilkan untuk di olah kembali menjadi berbagai produk lain nya, seperti produk
sabun,minyak goreng,dll.
Produk yang telah di hasilkan di kirim ke KIM baru selanjut nya di kirim belawan
untuk di pasarkan atau di ekspor di dalam maupun luar negeri.
Hasil dari limbah inti sawit di ekspor langsung ke belanda malalui pelabuhan belawan untuk
di olah lagi menjadi makanan hewan.
E. KONTRIBUSI PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT SEKITARNYA
DAN MASYARAKAT INDONESIA SECARA UMUM.
Setiap perusahaan yang berdiri pasti akan ada dampak positif dan dampak negatif nya
terhadap masyarakat sekitar maupun masyarakat umum.
Tetapi tergantung kepada perusahaan tersebut bagaimana cara untuk menetralisir dampak
tersebut terhadap masyarakat.
1. dampak negatif terhadap masyarakat
Dampak negatif terhadap masyarakat tentu saja ada, seperti limbah dari perusuhaan
tersebut yang mengakibatkan air tanah menjadi tercemar, tetapi itu semua dapat di netralisir
oleh perusahaan dengan cara mengambil simpati masyarakat dengan membangun rumah sakit
umum,membangun jalan umum, membangun jembatan,membangun sekolah untuk anak anak
18 | P a g e
masyarakat sekitar, dll. Dengan cara itu dampak negatif yang terjadi dapat di netralkan oleh
perusahaan terhadap masyarakat.
2. dampak positif terhadap masyarakat.
Banyak sekali dampak positif yang dapat di rasakan oleh masyarakat sekitar maupun
masyarakat umum, tanpa terkecuali kepada kami sendiri, yaitu yang telah memberikan izin
untuk melihat langsung bagaimana proses industri atau proses pengolahan kelapa sawit. Yang
tentu nya sangat berguna terhadap kami semua terutama kepada saya yang telah bisa melihat
langsung bagaimana proses kerja industri pengolahan CPO.
Adapun dampak positif perusahaan terhadap masyarakat adalah dengan cara :
1. Membangun masjid maupun gereja.
2. Membangun sekolah SLTP yakni SMP YAPENDAK pabatu.
3. Membangun rumah sakit umum pabatu
4. Membangun jembatan maupun jalan umum lainya
5. Memberikan bantuan kepada korban bencana alam maupun masyarakat yg kurang
mampu
6. Melakukan sosialiasi kepada masyarakat
7. Dan terutama memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar maupun
masyarakat umum lainya. Seperti menerima karyawan kepada siswa siswi yang telah
tamat sekolah sesuai jurusan nya. Terutama jurusan kimia.
F.PENANGANAN LIMBAH
Limbah dari perusahaan tersebut di olah kembali oleh perusahaan tersebut untuk di
ambil lagi hasil produk dari limbah tersebut.
Seperti limbah dari CPO yang telah di simpan di tempatnya di olah kembali untuk di ambil
kembali sedemikian persen minyak CPO yang terkandung dalam limbah tersebut.
Setelah limbah CPO tersebut di olah kembali, barulah hasil akhir dari limbah tersebut
di bawak ke pengolahan limbah air bersih. Untuk di olah lagi menjadi air bersih.
Limbah dari cangkang atau brondolan di olah kembali menjadi PKO,PKM dan untuk
pembangkit listrik ketel uap.
Cangkang tersebut di belah dan di ambil inti nya untuk di olah menjadi PKO dan PKM. Dan
cangkang yg telah di belah di bawak ke LTDS untuk di olah menjadi pembangkit listrik ketel
uap.
Dan limbah dari tandan kelapa sawit di haluskan di bawak ke tanaman kelapa sawit
baru kemudian di siram kan kepada tanaman tersebut. Berguna sebagai pupuk organik bagi
tanaman.
19 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil praktikum/kunjungan ke pabrik pengolahan kelapa sawit dapat di
ambil kesimpulan bahwa proses pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan minyak
kelapa sawit (CPO) melalui beberapa tahapan yaitu penimbangan, sortasi,
perebusan,gester, pengepressan, pemurnian dan penyimpanan.
b. Produksi Utama yang dihasilkan ”PTPN IV PABATU” berupa CPO,PKO, dan PKM
dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia bahkan ekspor ke luar negeri .
c. limbah dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut di olah kembali menjadi
PKO,PKM,air bersih,pembangkit tenaga listrik dan pupuk organik bagi tanaman kelapa
sawit PTPN IV.
3.2 kesan dan pesan
Kesan :
a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.
b. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung proses
kerja pengolahan kelapa sawit menjadi CPO.
c. Banyak pengalaman yang saya peroleh dan sangat banyak menambah wawasan
pengetahuan saya terutama di bagian industri.
d. pada saat tour ke parapat merupakan moment yang sangat menyenangkan dan
mengesankan buat kita semua terutama bagi saya, karena pada saat tour di parapat kami
bisa merasakan kekompakan satu sama lain antara siswa maupun dengan guru.
Saran/pesan :
a. Sebaiknya pimpinan/pembina di perusahaan tersebut lebih jelas dalam menerangkan
atau menjelaskan tentang bagian-bagian atau proses pengolahan kelapa sawit.
b. Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi agar siswa dapat mengetahui
proses pembuatannya.
c. sebaiknya pembina lebih banyak, dan sebaiknya pembina membawa siswa ke setiap
proses pengolahan yang ada di industri agar siswa dapat mengetahui semua proses yang
ada di industri pks pabatu ini.
d. sebaiknya siswa yang melakukan kunjungan industri ini di bagi menjadi beberapa
kelompok dan setiap kelompok diberikan pembina yang telah berpengalaman di dalam
20 | P a g e
bagian proses industri ini, agar semua siswa yang melakukan kunjungan industri dapat
bagian untuk mengetahui langsung bagaimana proses pengolahan nya.
e. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri dan tour ini tetap berjalan setiap
tahunnya.
PENUTUP
Demikianlah laporan yang saya buat ini, dengan ini saya sangat menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, apabilah terdapat
kesalahan dalam penulisan maupun perkataan saya mohon diberikan maaf dan masukan,
karena saya masih dalam tahap belajar. Kepada allah saya mohon ampun dan kepada
bapak/ibu guru saya mohon di beri maaf.
Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum wr.wb
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
~
21 | P a g e
MOMENT KEBERSAMAAN KELAS XI KI-2 WITH WALI KELAS
KETIKA DI PTPN IV PABATU & LAKE TOBA (PARAPAT)
22 | P a g e
MOMENT KEBERSAMAAN KELAS XI KI-2
KETIKA DI PTPN IV PABATU & LAKE TOBA (PARAPAT

More Related Content

What's hot

Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Hamka Cadaz
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Contoh teks persuasi
Contoh teks persuasiContoh teks persuasi
Contoh teks persuasiYudiHariadi
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Maulani Legowo
 
Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK MultimediaContoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK MultimediaMuhamad Nursidik
 
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASAN
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASANTOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASAN
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASANtiranurfitria19
 
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idContoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLFahmi Diin Al-haq
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriWijaya Hadi
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaMischaelle
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaAdhi Susanto
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 

What's hot (20)

Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Laporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyahLaporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyah
 
Matematika dasar bag1
Matematika dasar bag1Matematika dasar bag1
Matematika dasar bag1
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Contoh teks persuasi
Contoh teks persuasiContoh teks persuasi
Contoh teks persuasi
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)
 
Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK MultimediaContoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
Contoh Laporan Prakerin SMK Multimedia
 
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASAN
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASANTOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASAN
TOEFL (READING) SOAL & PEMBAHASAN
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idContoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.id
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
 
APPLICATION LETTER
APPLICATION LETTERAPPLICATION LETTER
APPLICATION LETTER
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 

Similar to Laporan kunjungan industri smkn 3 medan

KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...OktavianiDwiAstuti
 
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksm
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksmLaporan kunjungan industri pt. mirota ksm
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksmnaufalnathan11
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarMulianiAni2
 
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)Karina Natallia
 
Laporan pkl SMK
Laporan pkl SMKLaporan pkl SMK
Laporan pkl SMKHerman Shu
 
Laporan final prakerin
Laporan final prakerinLaporan final prakerin
Laporan final prakerinAndi Susanto
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiMulianiAni2
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...PT. Mencari Cinta Sejati
 
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-20192 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019SMKN6Tangsel
 
Laporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiLaporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiMulianiAni2
 
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-20193 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019SMKN6Tangsel
 
LAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docxLAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docxBudiKusuma15
 
Laporan coling suherman
Laporan coling suhermanLaporan coling suherman
Laporan coling suhermanMulianiAni2
 
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-20191 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019SMKN6Tangsel
 
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten aida rahmawati
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten   aida rahmawatiLaporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten   aida rahmawati
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten aida rahmawatiHospitality Industry
 
Laporan prakerin hesti xii akl
Laporan prakerin hesti xii aklLaporan prakerin hesti xii akl
Laporan prakerin hesti xii aklYudi Pujiadi
 
studi kelayakan agribisnis
studi kelayakan agribisnisstudi kelayakan agribisnis
studi kelayakan agribisnisluthfirafiq18
 

Similar to Laporan kunjungan industri smkn 3 medan (20)

KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
 
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksm
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksmLaporan kunjungan industri pt. mirota ksm
Laporan kunjungan industri pt. mirota ksm
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajar
 
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)
Laporan Prakerin Kelompok 7 (Vers. 1)
 
Laporan pkl SMK
Laporan pkl SMKLaporan pkl SMK
Laporan pkl SMK
 
Laporan final prakerin
Laporan final prakerinLaporan final prakerin
Laporan final prakerin
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldi
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
 
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-20192 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019
2 buku-panduan-prakerin-rpl-smkn-6-2019
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
Laporan upload
Laporan uploadLaporan upload
Laporan upload
 
Laporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiLaporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibi
 
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-20193 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019
3 buku-panduan-prakerin-bc-smkn-6-2019
 
LAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docxLAPORAN PKL .doc FIXS.docx
LAPORAN PKL .doc FIXS.docx
 
Laporan coling suherman
Laporan coling suhermanLaporan coling suherman
Laporan coling suherman
 
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-20191 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
 
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten aida rahmawati
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten   aida rahmawatiLaporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten   aida rahmawati
Laporan prakerin smk pariwisata baitul hamdi menes banten aida rahmawati
 
cth laporan
cth laporancth laporan
cth laporan
 
Laporan prakerin hesti xii akl
Laporan prakerin hesti xii aklLaporan prakerin hesti xii akl
Laporan prakerin hesti xii akl
 
studi kelayakan agribisnis
studi kelayakan agribisnisstudi kelayakan agribisnis
studi kelayakan agribisnis
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Laporan kunjungan industri smkn 3 medan

  • 1. 1 | P a g e KELOMPOK M.D.M.W.I NAMA : DEDEK DARWANSYAH TANJUNG IRFAN FAJARI MAIYANDA KHAIRUL IKHWAN M.CHALIK WAWAN SYAHBANA KELAS : XI KI-2 JURUSAN : KIMIA INDUSTRI SMK NEGERI 3 MEDAN Jl.STM NO.12 B Kp.Baru Medan 20219 Telp.(061) 7866530 – fax (061) 7853381 Website : www.smkn3medan.sch.id E-mail : smektrimed@yahoo.co.id
  • 2. 2 | P a g e KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PTP.NUSANTARA IV (PERSERO) Pabatu ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, buku selayang pandang, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Usman lubis. selaku kepala sekolah SMK NEGERI 3 MEDAN yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Industri dan tour to parapat. 2. Bapak Robi Purba . selaku kesiswaan / pembimbing lapangan Kunjungan Industri dan tour yang telah membimbing kami selama berada disana. 3. Ibu nurfadliah. selaku wali kelas XI KI-2 / Guru pembimbing selama study tour. 4. Bapak syamsir . selaku guru pembimbing selama study tour. 5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan , terima kasih atas bantuan dan do’a restu yang berhubungan dengan kegiatan Kunjungan Industri / study tour. Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan kunjungan Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya. Medan , 6 April 2015 (Penulis) Dedek Darwansyah T
  • 3. 3 | P a g e DAFTAR ISI Hal Cover ……………………………………………………………………………. 1 KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (sejarah perusahaan secara singkat)............................ 5 1.2 Tujuan kunjungan industri.................................................................... 6 1.3 Manfaat kunjungan industri.................................................................. 6 BAB II ISI(PROSES) A. produk yang di hasilkan ..................................................................…….. 7 B. Proses dari bahan baku hingga barang jadi .............................................. 7 2.1 Bahan Baku.......................................................................................... 7 2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit......................................................... 7 1 Stasiun Penerimaa Buah (Fruit Reception Station).............. 7 2. Timbangan............................................................................ 8 a. Penimbangan dan Pemindahan Buah ................................. 8 2.3 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)................................................. 9 1. Tujuan Perebusan.................................................................. 10 2.4. Stasiun Penebah (Threshing station) ................................................. 10 2.5 Stasiun Pengempaan (Pressing Station) ........................................... 12 1. Pelumatan (Digester) ............................................................ 12 2. Pegempaan (Pressing)........................................................... 12 3. Tangki Pemisahan Pasir (Desanding Device)....................... 13 4. Ayakan Getar (Vibrating Screen) ......................................... 13 5. Tangki Penampung (Crude Oil Tank).................................. 13 2.6 Stasiun Pemurnian (Clarification Station)......................................... 14 1. CST (Continuous Settling Tank) .......................................... 14 2. Pure Oil Tank........................................................................ 14 3. Vacum drayer........................................................................ 15 4. Sludge Oil Tank .................................................................... 15 5. Sludge Separator ................................................................... 15
  • 4. 4 | P a g e 6. Decanter................................................................................. 16 7. Fatfit....................................................................................... 16 8. Storage Tank ......................................................................... 16 C. Bahan bahan kimia yang di gunakan beserta fungsi dan dampak nya Bagi konsumen .................................................................................... 17 D. Pemasaran ........................................................................................... 17 E. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat sekitar nya secara Khusus dan masyarakat umum ............................................................ 17 F.Penanganan limbah ............................................................................... 18 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan........................................................................................ 19 3.2 Kesan ............................................................................................... 19 3.3 Saran/Pesan........................................................................................ 19 BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 20 BAB V LAMPIRAN ( GAMBAR ) ................................................................... 21
  • 5. 5 | P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ( Sejarah perusahaan secara singkat) Unit kebun pabatu berasal dari hak konsesi pabatu gunung kataran dan dolok merawan milik handless vereninging amsterdam yang di ambil alih dan dinasionalisasikan oleh pemerintah indonesia dari BOCM pada tahun 1957 dengan luas areal keseluruhan saat itu 6.173,53 hektar.pada awal nya sampai dengan tahun 1938 , unit kebun pabatu adalah perkebunan tembakau yang di kenversi oleh BOCM menjadi perkebunan sawit. Berdasarkan konstatering no : 110/-PPT/B, menteri dalam negeri Cq. Di rektorat Jenderal agraria melalui surat keputusan no.:19/HGU/DA/-1976 tanggal 26 juni 1976 memberikan hak guna usaha kepada PNP-IV atas areal seluas 5.770,07 hektar yang didasari atas pemeriksaan yang di lakukan oleh panitia B yang menetapkan bahwa areal tersebut bebas dari pendudukan rakyat. Dengan luas kebun 5.770,07 hektar tersebut .unit kebun pabatu ditopang oleh sumber daya manusia yang berjumlah : karyawan pimpinan 20 orang,tenaga pendidik 2 orang,karyawan pelaksana 1.186 orang, dan pengamanan 1 orang. PTPN IV dibentuk berdasarkan PP nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan PTP yang berada di wilayah sumatera utara dan akte notaris harun kamil, SH no.37 tanggal 11 maret 1996. Pengesahan dari menteri kehakiman dengan SK no. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 agustus 1996, dan diumumkan dalam berita negara republik indonesia no. 81 tanggal 8 oktober 1996. Perubahan anggaran dasar berdasarkan akte no 18 dari notaris sri rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 september 2002 yang disetujui oleh menteri kehakiman dan hak asasi manusia RI dengan surat keputusan No.C-20652.HT.01.04 tanggal 23 oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan akte notaris sri ismiyati SH Nomor 11 tanggal 4 agustus 2008, di umumkan dalam berita negara RI no. 90, tanggal 7 nopember 2008 , tambahan berita negara no.22826. kantor pusat PTPN IV beralamat di JL.Letjend. suprapto No. 2,medan 20151 telp (061) 4154666 Fax (061) 4573117. Unit kebun pabatu berjarak ± 0,7 KM dari kota tebing tinggi dan ± 88 KM dari kota medan serta ± 40 KM dari kota pematang siantar. Unit kebun pabatu berada pada ketinggian ± 300 meter di atas permukaan laut dengan topografi bergelombang, curah
  • 6. 6 | P a g e hujan berdasarkan data stasiun penakar curah hujan unit kebun pabatu periode s/d februari 2012 sebesar rata rata ± 232 mm per tahun dan kelembapan udara 63,70 %. 1.2 Tujuan Kunjungan Industri Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai berikut: 1. Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja. 2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan. 3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan. 4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab. 5. Membantu siswa melaksanakan program diklat. 6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir. 7. Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan Cara pemasarannya). 1.3 Manfaat Kunjungan Industri Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya : Bagi siswa  Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.  Melihat secara langsung cara kerja produksi.  Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah Industri. Bagi sekolah  Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.  Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan. Bagi Industri  Dapat berbagi ilmu dengan siswa.  Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.  Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.  Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.
  • 7. 7 | P a g e BAB II ISI (PROSES) A PRODUK YANG DI HASILKAN. Produk yang dihasilkan antara lain minyak sawit (crude palm oil=CPO) , inti sawit (palm kernel=PK), palm kernel oil (PKO) , palm kernel meal (PKM) dan teh jadi. B.PROSES DARI BAHAN BAKU HINGGA JADI. 2.1 Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pada PTP. Nusantara IV Pabatu adalah berupa buah kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) yang diperoleh dari kebun milik perusahaan sendiri dan pembelian dari kebun masyarakat, adapun pembelian Tandan Buah Segar yang dimaksud adalah buah kelapa sawit yang di beli dari rakyat atau lahan perkebunan swasta sekitarnya. Sedangkan produk akhir yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit PTP. NUSANTARA IV PABATU adalah Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit atau palm kernel oil (PKO). Selain itu, cangkang, tandan kosong dan fiber yang merupakan produk sampingan yang masih digunakan. 2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit untuk dijadikan minyak sawit melalui proses pengolahan yang sesuai dengan satandar operasi prosedur pabrik, dan bahan baku (raw material) yang sesuai mutu kriteria panen yang baik. Selain itu, perlu instalasi yang baik dan memadai untuk memperoleh minyak sawit yang bermutu baik. terbagi atas beberapa tahap yang di lakukan di beberapa stasiun yaitu: 1.Stasiun Penerimaan buah (Fruit Reception Station) 2.Stasiun Rebusan (Sterilizer Station) 3.Stasiun Penebah (Treshing Station) 4.Stasiun Kempa (Pressing Station) 5.Stasiun pemurnian (Clarification Station) 6.Stasiun pengolahan biji (Kernel Plant Station) 1. Stasiun Penerimaan buah (Fruit Reception Station)
  • 8. 8 | P a g e Tanda Buah Segar yang berasal dari kebun-kebun diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk pengangkut untuk diolah. Pengangkutan secepatnya dilakukan setelah pemanenan (diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipanen). Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) karena keterlambatan pemprosesan. Adapun cara untuk megurangi kadar ALB yang tinggi adalah dengan cara melakukan pencampuran antara buah lama dengan buah baru, maka buah baru yang akan dicampur harus lebih banyak dari buah lama. Berikut adalah gambar penerimaan buah sawit (TBS). 2. Timbangan Proses pengolahan dimulai dari penimbangan buah, bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi yang masuk Tandan Buah Segar baik dari kebun sendiri dan pembelian TBS dan mengetahui produksi keluar (pengiriman Crude Palm Oil dan Inti Kelapa Sawit) serta berat tandan rata-rata. Jenis timbangan yang digunakan adalah merek buatan lokal yang berkapasitas 60 ton dengan menggunakan sistem Indikator/load cell dan sistem computer a. Penimbangan Dan Pemindahan Buah (Fruit Loading Ramp dan Storage Hopper) Setelah dilakukan penimbangan, Tandan Buah Segar yang dibawa truk pengangkut kemudian dipindahkan ke Loading Ramp. Pada Loading Ramp ini dilakukan sortasi buah, yang bertujuan untuk mengetahui kriteria panen, nilai afdeling dan IPB (indeks pengutipan brondolan) pada masing-masin kebun. Sortasi dilakukan terhadap setiap afdeling dengan menentukan satu truk yang dianggap mewakili kebun asal. Sortasi Tandan Buah Segar dilakukan berdasarkan kriteria panen yang dibagi berdasarkan fraksi buahnya. Fraksi yang diinginkan pada proses pengolahan adalah Fraksi I, II, dan III, sedangkan fraksi-fraksi yang lain (00, 0, IV Dan V) diharapkan sedikit mungkin masuk dalam proses pengolahan. Adapun kriteria-kriteria panen dan syarat mutu Tandan Buah Segar dapat dilihat pada tabel 3.1
  • 9. 9 | P a g e Tabel 3.1 Kriteria Panen dan Syarat Mutu Tandan Buah Segar No Kematangan Fraksi Jumlah Brondolan Keterangan 1 Mentah 00 0 Tidak ada, buah berwarna hitam 1-12,5% buah luar membrondol Sangat Mentah Mentah 2 Matang I II III 12,5-25%Buah luar membrondol 25-50 % Buah luar membrondol 50-76 % Buah luar membrondol Kurang Matang Matang I Matang II 3 Lewat Matang IV V 75-100% Buah luar membrondol Buah dalam juga membrondol, ada buah yang membusuk Lewat Matang I Lewat Matang II (Sumber : Pusat Penelitian Marihat, 1982) Fruit Loading Ramp terdiri dari 10 Hopper penyimpanan untuk penimbunan TBS dengan sudut kemiringan 120. Loading Ramp ini dilengkapi dengan: 1. Pintu Loading yang bekerja dengan sistem hidrolik. 2. Hopper dipasang jerjak-jerjak atau kisi-kisi. Tandan Buah Segar dari Loading Ramp ini kemudian dimasukkan kedalam lori-lori yaitu tempat meletakkan buah kelapa sawit untuk proses perebusan yang berkapasitas 2,5 ton Tandan Buah Segar pada setiap lorinya. Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam lori dengan membuka Pintu Loading yang diatur dengan sistem hidrolik. Sepuluh lori yang diisi penuh dengan Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam Sterilizing, dengan menggunakan Capstand yang berfungsi untuk menarik lori masuk dan keluar dari Sterilizing. 2.3 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station) Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan Sterilizing. Setelah lori dimasukkan kedalam Sterilizing, dimana setiap Sterilizing ada 4 unit, tiap unit berkapasitaas 10 lori, pintu Sterilizing ditutup rapat. Proses perebusan dilakukan selama 100 menit panas 1500C dipakai dari uap bekas turbin yang bertekanan 3 kg/cm2. Berikut adalah gambar perebusan TBS.
  • 10. 10 | P a g e 1. Tujuan Perebusan Adapun proses perebusan bertujuan antara lain untuk: a. Mematikan Aktifitas Enzim Buah kelapa sawit mengandung enzim Lipase yang terus bekerja dalam buah kelapa sawit sebelum enzim tersebut dimatikan. Enzim Lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan ALB, maka untuk menghentikan aktivitas enzim tersebut dilakukan perebusan minimal 1300C. b. Mempermudah Pelepasan Buah Dari Tandan Zat-zat Polisakarida yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang bersifat sebagai perekat, apabila diberi uap panas maka akan terhidrolisa dan pecah menjadi Monosakarida yang larut. Hidrolisa tersebut berlangsung pada buah menjadi matang dan proses hidrolisa ini dipercepat dalam proses perebusan. c. Memudahkan Pemisahan Minyak Dari Daging Buah Daging buah yang telah direbus akan menjadi lunak dan akan mempermudah pada proses pengepresan. Dengan demikian minyak yang ada dalam daging buah dapat dipisahkan dengan mudah. d. Menurunkan Kadar Air Dalam Buah Perebusan buah dapat menyebabkan penurunan kadar air dalam buah dan inti, yaitu dengan penguapan yang baik pada saat perebusan maupun sebelum pemipilan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan buah sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada daging buah yang mempermudah proses pengepresan. e. Memudahkan Penguraian Serabut Pada Biji Perebusan yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serabut dari biji dalam polishing drum yang menyebabkan pemecahan biji lebih sulit dalam Ripple Mill. f. Memisahkan Antara Inti dan Cangkang Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air pada biji hingga 15% yang menyebabkan inti susut dan cangkang biji tetap sehingga inti akan lepas dari cangkang. 2.4 Stasiun Penebah (Treshing Station) Pada stasiun ini terdapat beberapa alat beserta fungsinya masing-masing, yaitu: 1. Hopper, sebagai penampung buah hasil rebusan. 2. Automatic Bunch Feeder, untuk mengatur meluncurnya agar tidak masuk sekaligus ke drum berputar.
  • 11. 11 | P a g e 3. Drum berputar / Drum Bunch thresher (23-25 rpm), untuk perontokan buah dari tandan yang berkapasitas 10 ton Tandan Buah Segar. 4. Fruit conveyer yang berfungsi untuk membawa brondolan yang telah rontok ke elevator. 5. Fruit elevator yang berfugsi membawa keaatas buah masuk ke dalam digester. 6. Empty buch conveyer yang berfugsi membawa tandan kosong untuk di bawa ke incinerator yang keluar dari drum tresher. Lori-lori diangkat dengan menggunakan Hosting Crane, yang berdaya angkut 5 ton dan dikendalikan oleh operator, kemudian dituangkan kedalam Hopper, selanjutnya lori diturunkan untuk ditarik kembali ke Loading Ramp. Buah didalam Hopper jatuh melalui Automatic Bunch Feeder kedalam drum berputar yang berbentuk sillinder, drum ini dilengkapi dengan sudu-sudu dan spike yang memanjang sepanjang drum. Dengan bantuan sudut-sudut dan spike ini buah terangkat dan jatuh terbanting sehingga brondolan buah terlepas dari tandannya. Prinsip kerjanya adalah dengan adanya gaya sentrifugal akibat putaran drum. Tandan yang masuk akan terbanting pada dinding drum yang sedang berputar, Kemudian jatuh karena adanya gravitasi. Kapasitas drum ini adalah 10 ton TBS. Bantingan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan brondolan terlepas dari tandannya dan melalui celah-celah drum jatuh kebagian bawah drum yaitu ke Bottom Cross Cenveyor. Sedangkan tandan kosong akan terlempar keluar dan jatuh ke Empty Bunch Conveyor dan dibawa ke incinerator untuk dibakar. Brondolan yang berada pada Botton Cross Conveyor diangkut ke Fruit Elevator dan ke Top Cross Conveyor kemudian diteruskan ke Fruit Distribution Conveyor untuk dibagi dalam tiap-tiap Digester. Didalam proses perontokan buah, terkadang dijumpai brondolan yang tidak lepas dari tandannya, hal ini disebabkan TBS terlalu mentah sehingga tidak masak pada proses perebusan, terutama jika disusun brondolan sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat mencapai kebagian dalam tandan. Berikut adalah gambar nya.
  • 12. 12 | P a g e 2.5 Stasiun Pengempaan (Pressing Station) Stasiun pengempaan adalah stasiun pengambilan minyak dari Pericarp (daging buah), dilakukan dengan melumat dan mengempa. Pelumat dilakukan dalam Digester, sedangkan pengempaan dilakukan dalam kempa ulir ( Screw Press). 1. Pelumatan (Digester) Tujuan pelumatan agar daging buah terlepas dari biji dan menghancurkan sel-sel yang mengandung minyak, sehingga minyak ini dapat diperas pada proses pengempaan. Pelumatan dilakukan dalam Digester yang berbentuk silinder, disini terdapat 4 unit Digester, masing- masing berkapasitas 6 ton. Didalam Digester dipasang pisau pengaduk (digester arm) dan pisau pelempar (expeller arm) yang berputar pada sumbunya sehingga diharapkan sebagian besar daging buah terlepas dari bijinya. Pada pengadukkan dilakukan pemanasan untuk memudahkan pelumatan buah dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar 90-95 0C. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pelumatan adalah sebagai berikut: 1. Tabung pelumatan harus berisi ¾ dari volume agar tekanan yang ditimbulkan dapat mempertinggi gaya gesekan untuk memperoleh hasil yang sempurna. 2. Minyak terbentuk pada proses pelumatan harus dikeluarkan melalui Screen Base Plate, karena bila minyak dan air terbentuk tidak dikeluarkan maka akan dapat bertindak sebagai bahan pelumas sehingga gesekan akan berkurang. 2. Pengempaan (Pressing) Maka hasil proses pengadukan dalam Digester masuk kedalam Screw Press yang bertujuan untuk memeras daging buah sehingga dihasilkan minyak kasar (Crude Oil). Tekanan kempa diatur oleh konis yang berada pada bagian ujung pengempaan dan dapat digerakkan maju mundur secara sistem hidrolik, disini terdapat 4 unit Screw Press yang berkapasitas 10 dan 15 ton dengan tekanan kempa 35-45 Kg/cm2. Pada proses pengempaan dilakukan tambahan air panas (modulation water) ke dalam massa dari digester dan penyemprotan air panas diatas cylinder press, sehingga minyak kasar yang keluar tidak terlalu kental (diturunkan viskositasnya) dan pori-pori silinder press tidak tersumbat. Tekanan kempa sangat berpengaruh pada proses ini, karena tekanan kempa terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah (hancur), losses (kerugian) inti tinggi, dan mempercepat terjadi keausan pada Material Screw Press, sebaliknya jika tekanan kempa terlalu rendah akan mengakibatkan losses (kerugian) minyak pada ampas press dan inti akan bertambah.
  • 13. 13 | P a g e Hasil pengepresan adalah minyak kasar (Crude Oil) yang keluar dari pori-pori Silinder Press, melalui Oil Gutter akan menuju ke Desanding Device (sandtrup tank) untuk awal pengendapan crude oil. Hasil lain adalah ampas kempa (terdiri dari biji, serat dan ampas), yang akan dipecah- pecah untuk memudahkan pemisahan pada dipericarper dengan menggunakan Cake Breaker Conveyer (CBC). Berikut adalah gambar pressing. 3. Tangki Pemisah Pasir (Desanding Device /sandtrup tank) Minyak hasil pengempaan pada Screw Press merupakan minyak kasar yang masih banyak mengandung kotoran-kotoran. Desanding device adalah sebuah bejana berbentuk silinder (2 unit), untuk mengendapkan partikel-partikel atau pasir dan lumpur, dan minyak pada posisi bagian atas kemudian secara gravitasi turun ke ayakan getar (Vibrating Sreen) sedangkan kotoran dan lumpur berada pada posisi bagian bawah bejana dispui ke paret setiap satu jam sekali dan mengalir ke fat- pit. 4. Ayakan Getar (Vibrating Screen) Vibrating Screen adalah suatu alat ayakan yang terdiri dari 2 lapisan Screen dengan ukuran masing-masing 30 mess untuk top screen dan 40 mess untuk Bottom Screen. Yang digetarkan dengan kecepatan 1.500 rpm. Proses penyaringan memakai Vibrating Screen bertujuan untuk memisahkan Non-oil Solid (NOS) yang berukuran besar seperti serabut, pasir, tanah, kotoran-kotoran lain yang terbawa dari Desanding Device. NOS yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke Digester melalui Refuse Fruit Conveyor, sedangkan minyak turun ke dalam bak Crude Oil Tank. 5. Tangki Penampung (Crude Oil Tank) Minyak yang keluar dari Vibrating Screen ke Crude Oil Tank untuk ditampung sementara sebelum dipompakan ke stasiun pemurnian. Pada Crude Oil Tank ini minyak
  • 14. 14 | P a g e dipanaskan dengan steam menggunakan sistem pipa pemanas dan suhu 90-950 C.Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Setting Tank). Minyak yang diperoleh dari pemisahan belum siap dipasarkan, yaitu belum dimiliki spesifikasi kadar air dan kadar kotoran yang ditentukan. Minyak sawit mentah harus melalui pemurnian dan pengeringan. 2.6 Stasiun pemurnian (Clarification Station) Minyak kelapa sawit kasar berasal dari stasiun pengempaan masih banyak mengandung kotoran – kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain- lain. Keadaan ini menyebabkan minyak mudah mengalami penurunan mutu sehingga sulit dalam pemasaran. Dalam mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi. 1. CST (Continuous Setting Tank) Dari Crude Oil Tank, minyak dipompakan ke Continuous Setting Tank untuk mengendapkan lumpur, pasir, dengan perbedaan berat jenisnya dan waktu pengendapannya, maka minyak yang mempunyai densitasnya lebih ringan, maka akan terapung ke permukaan bagian atas CST. Di kutip melalui bantuan skimmer (corong) yang bisa diset naik turun, minyak masuk kedalamnya menuju ke Pure Oil Tank, sedangkan sludge (masih mengandung minyak) yang densitasnya lebih berat turun ke bagian bawah keluar melalui under flow di alirkan ke sludge oil tank. 2. Pure Oil Tank Minyak dari CST menuju ke Pure Oil Tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum dialirkan ke Oil Purifier. Dalam Pure Oil Tank juga terjadi pemanasan (90-950 C). Dengan tujuan untuk memudahkan pengurangan kadar air pada proses selanjutnya. Didalam
  • 15. 15 | P a g e Oil Purifier dilakukan pemurnian berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal dengan kecepatan putarannya 7.500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada Wlebih kecil bergerak kearah poros dan keluar melalui sudut-sudut untuk dialirkan ke Vacum Drayer. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di Blow Down keseluruh pembuangan melalui paret menuju ke Fat-Pit. 3. Vacum Drayer Minyak yang keluar dari Oil Purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak melalui pompa Oil Purifier dipompakan ke Vacum Drayer. Disini minyak disemprot dengan menggunakan Nozzle (besi pemanas untuk menyerap minyak) sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah, hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih tinggi dari air akan turun kebawah dan kemudian di pompakan ke Storage Tank. 4. Sludge Oil Tank Sludge yang masih mengandung minyak pada bagian CST di alirkan ke sludge oil tank untuk pengendapan lumpur, sluge kembali dan dipanaskan dengan suhu 80-90 0C.Dengan menggunakan uap (steam) injeksi untuk memudahkan pemisahan lumpur, air dan minyak. Dan setiap satu jam sekali di blow down kemudian di alirkan ke paret yang menuju ke Fat-Pit. Sludge dialirkan secara gravitasi melalui Self Cleaning Brush Strainer yang merupakan saringan berbentuk selinder dan berlubang halus.Dengan adanya putaran poros, timbul gaya sentrifugal dan minyak akan berada di bagian tengah di hisap oleh pompa menuju Balancing Tank. Dari balancing tank ini sludge (yang masih mengandung lumpur halus ) secara gravitasi di bagi masuk ke dalam Sludge Separator dan Decanter. 5. Sludge Separator Pada Sludge Separator ini terjadi dua fase pemisahan yaitu minyak kasar dan sluge (mengandung air). Pada bagian minyak dipisahkan dari NOS (non oil solid) berdasarkan perbedaan densitas oleh gaya sentrifugal dengan kecepatan putaran 7.500 rpm, serta dilakukan juga penambahan air pemanas dari Hot Water Tank. Untuk memudahkan pemisahan minyak dengan sludge. Minyak yang mempunyai densitas lebih kecil akan menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut-sudut (Paring Disk), dan dialirkan kembali ke CST. Sedangkan Sludge (mengandung air) dan mempunyai densitas lebih besar akan terdorong ke bagian dinding Bowl dan keluar melalui Nozzle, kemudian Sludge keluar melalui saluran pembuangan menuju Fat-Pit.
  • 16. 16 | P a g e 6. Decanter Pada Decanter terjadi tiga pemisahan tiga fase yaitu minyak, air dan padatan (Solid). Decanter bekerja berdasarkan gaya sentrifugal terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yang diam (Caning) dan bagian yang berputar merupakan tabung (Bowl) dengan putaran 3.500 rpm dan didalamnya terdapat ulir (Screw Conveyor) dengan putaran sedikit lebih lambat dari putaran tabung. Akibat gaya sentrifugal padatan bergerak kedinding Bowl dan didorong oleh Screw dibawah. Padatan yang berbentuk lumpur dibuang, sedangkan cairan bergerak berlawanan arah dengan padatan, akan terjadi pemisahan lebih lanjut akibat gaya sentrifugal. Cairan dengan densitas lebih kecil yakni minyak akan menuju poros dan dialirkan kembali ke CST, sedangkan air kotorannya dialirkan kesaluran pembuangan menuju Fat Pit. 7. Fat Pit Fat-Pit adalah bak penampungan terakhir seluruh buangan (spui dari tangki-tangki), air kondensat, pencucian alat-alat stasiun klarifikasinya yang mengandung minyak. Kemudian dipanaskan dengan uap untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran, dengan cara pengendapan, minyak yang terapung pada bagian atas yang ada di permukaan di biarkan melimpah (dengan cara menyemprot dengan air oleh operator), dan di tampung pada sebuah bak pinggiran kolam fat – pit, dan kemudian minyak dikutip di pompa kembali ke CST untuk kemudian dimurnikan lagi. 8. Storage Tank Minyak setelah melalui alat pengering (vacum dryer) dengan mutu standar melalui pompa oil transfer pump, kemudian dipompakan ke Storage Tank (tangki timbun), dengan suhu sampai 45-60oC. Setiap hari dilakukan pengujian mutu minyak sawit. Minyak yang dihasilkan dari daging buah ini berupa minyak kasar atau disebut juga Crude Palm Oil (CPO). Berikut adalah gambar storage tank minya CPO. Berikut saya lampirkan diagram alir proses pengolahan TBS ( tandan buah sawit).
  • 17. 17 | P a g e C. BAHAN BAHAN KIMIA YG DIGUNAKAN, FUNGSI NYA DAN DAMPAK BAGI KONSUMEN. Pada saat proses pengolahan TBS Menjadi CPO tidak ada digunakan bahan bahan kimia. Hanya menambahkan air panas pada saat tahap pressing. Bahan bahan kimia hanya digunakan pada saat pengujian mutu minyak CPO di laboratorium. Penggunaan bahan bahan kimia hanya bertujuan untuk melakukan pengujian mutu minyak CPO. Pada tahap ini kami tidak di jelaskan bagaimana dampak dari penggunaan bahan bahan kimia pada minyak CPO tersebut. Di karenakan pada saat kunjungan industri kami tidak di perbolehkan masuk kedalam laboratorium pengujian mutu minyak CPO, berhubung karena laboratorium lagi dalam perbaikan. Menurut saya, sebagai mana kita tahu bahwa semua bahan bahan kimia mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan sehari hari. Tetapi itu semua tergantung terhadap konsentrasi atau banyak nya bahan kima digunakan. D. PEMASARAN Hasil produk dari PTPN IV di pasarkan di dalam negeri maupun di ekspor ke luar negeri. Dan ada juga sebagian perusahaan yang langsung datang untuk membeli produk yg di hasilkan untuk di olah kembali menjadi berbagai produk lain nya, seperti produk sabun,minyak goreng,dll. Produk yang telah di hasilkan di kirim ke KIM baru selanjut nya di kirim belawan untuk di pasarkan atau di ekspor di dalam maupun luar negeri. Hasil dari limbah inti sawit di ekspor langsung ke belanda malalui pelabuhan belawan untuk di olah lagi menjadi makanan hewan. E. KONTRIBUSI PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT SEKITARNYA DAN MASYARAKAT INDONESIA SECARA UMUM. Setiap perusahaan yang berdiri pasti akan ada dampak positif dan dampak negatif nya terhadap masyarakat sekitar maupun masyarakat umum. Tetapi tergantung kepada perusahaan tersebut bagaimana cara untuk menetralisir dampak tersebut terhadap masyarakat. 1. dampak negatif terhadap masyarakat Dampak negatif terhadap masyarakat tentu saja ada, seperti limbah dari perusuhaan tersebut yang mengakibatkan air tanah menjadi tercemar, tetapi itu semua dapat di netralisir oleh perusahaan dengan cara mengambil simpati masyarakat dengan membangun rumah sakit umum,membangun jalan umum, membangun jembatan,membangun sekolah untuk anak anak
  • 18. 18 | P a g e masyarakat sekitar, dll. Dengan cara itu dampak negatif yang terjadi dapat di netralkan oleh perusahaan terhadap masyarakat. 2. dampak positif terhadap masyarakat. Banyak sekali dampak positif yang dapat di rasakan oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat umum, tanpa terkecuali kepada kami sendiri, yaitu yang telah memberikan izin untuk melihat langsung bagaimana proses industri atau proses pengolahan kelapa sawit. Yang tentu nya sangat berguna terhadap kami semua terutama kepada saya yang telah bisa melihat langsung bagaimana proses kerja industri pengolahan CPO. Adapun dampak positif perusahaan terhadap masyarakat adalah dengan cara : 1. Membangun masjid maupun gereja. 2. Membangun sekolah SLTP yakni SMP YAPENDAK pabatu. 3. Membangun rumah sakit umum pabatu 4. Membangun jembatan maupun jalan umum lainya 5. Memberikan bantuan kepada korban bencana alam maupun masyarakat yg kurang mampu 6. Melakukan sosialiasi kepada masyarakat 7. Dan terutama memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar maupun masyarakat umum lainya. Seperti menerima karyawan kepada siswa siswi yang telah tamat sekolah sesuai jurusan nya. Terutama jurusan kimia. F.PENANGANAN LIMBAH Limbah dari perusahaan tersebut di olah kembali oleh perusahaan tersebut untuk di ambil lagi hasil produk dari limbah tersebut. Seperti limbah dari CPO yang telah di simpan di tempatnya di olah kembali untuk di ambil kembali sedemikian persen minyak CPO yang terkandung dalam limbah tersebut. Setelah limbah CPO tersebut di olah kembali, barulah hasil akhir dari limbah tersebut di bawak ke pengolahan limbah air bersih. Untuk di olah lagi menjadi air bersih. Limbah dari cangkang atau brondolan di olah kembali menjadi PKO,PKM dan untuk pembangkit listrik ketel uap. Cangkang tersebut di belah dan di ambil inti nya untuk di olah menjadi PKO dan PKM. Dan cangkang yg telah di belah di bawak ke LTDS untuk di olah menjadi pembangkit listrik ketel uap. Dan limbah dari tandan kelapa sawit di haluskan di bawak ke tanaman kelapa sawit baru kemudian di siram kan kepada tanaman tersebut. Berguna sebagai pupuk organik bagi tanaman.
  • 19. 19 | P a g e BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan a. Berdasarkan hasil praktikum/kunjungan ke pabrik pengolahan kelapa sawit dapat di ambil kesimpulan bahwa proses pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan minyak kelapa sawit (CPO) melalui beberapa tahapan yaitu penimbangan, sortasi, perebusan,gester, pengepressan, pemurnian dan penyimpanan. b. Produksi Utama yang dihasilkan ”PTPN IV PABATU” berupa CPO,PKO, dan PKM dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia bahkan ekspor ke luar negeri . c. limbah dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut di olah kembali menjadi PKO,PKM,air bersih,pembangkit tenaga listrik dan pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit PTPN IV. 3.2 kesan dan pesan Kesan : a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik. b. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung proses kerja pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. c. Banyak pengalaman yang saya peroleh dan sangat banyak menambah wawasan pengetahuan saya terutama di bagian industri. d. pada saat tour ke parapat merupakan moment yang sangat menyenangkan dan mengesankan buat kita semua terutama bagi saya, karena pada saat tour di parapat kami bisa merasakan kekompakan satu sama lain antara siswa maupun dengan guru. Saran/pesan : a. Sebaiknya pimpinan/pembina di perusahaan tersebut lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan tentang bagian-bagian atau proses pengolahan kelapa sawit. b. Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi agar siswa dapat mengetahui proses pembuatannya. c. sebaiknya pembina lebih banyak, dan sebaiknya pembina membawa siswa ke setiap proses pengolahan yang ada di industri agar siswa dapat mengetahui semua proses yang ada di industri pks pabatu ini. d. sebaiknya siswa yang melakukan kunjungan industri ini di bagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok diberikan pembina yang telah berpengalaman di dalam
  • 20. 20 | P a g e bagian proses industri ini, agar semua siswa yang melakukan kunjungan industri dapat bagian untuk mengetahui langsung bagaimana proses pengolahan nya. e. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri dan tour ini tetap berjalan setiap tahunnya. PENUTUP Demikianlah laporan yang saya buat ini, dengan ini saya sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, apabilah terdapat kesalahan dalam penulisan maupun perkataan saya mohon diberikan maaf dan masukan, karena saya masih dalam tahap belajar. Kepada allah saya mohon ampun dan kepada bapak/ibu guru saya mohon di beri maaf. Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum wr.wb SEKIAN DAN TERIMA KASIH ~
  • 21. 21 | P a g e MOMENT KEBERSAMAAN KELAS XI KI-2 WITH WALI KELAS KETIKA DI PTPN IV PABATU & LAKE TOBA (PARAPAT)
  • 22. 22 | P a g e MOMENT KEBERSAMAAN KELAS XI KI-2 KETIKA DI PTPN IV PABATU & LAKE TOBA (PARAPAT