SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Eva A. van Reijmersdal, Peter C. Neijens, and Edith G. Smit
                                  University of Amsterdam

                                   Di presentasikan oleh
                       Johny Herfan dan Andrew Romual
                            Mahasiswa Pascasarjana IISIP
            pada Mata Kuliah Seminar Perilaku Konsumen
Latar Belakang Masalah
 Penempatan Merek, penggabungan merek ke dalam isi editorial
  secara sengaja merupakan praktek yang sedang berkembang
  pesat di dalam Televisi Program sekarang ini (Law & Braun,
  2000)
 Pengetahuan tentang Efek dari Citra Merek untuk para
  Pengiklan tentunya sangat berguna. Dan tentunya sangat
  dibutuhkan untuk membangun suatu kerangka teori terhadap
  cara kerja Penempatan Merek.
 Meskipun telah banyak penelitian tentang Penempatan Merek,
  tetapi efek dari Citra Merek tentunya masih belum tergali.
 Dengan mengetahui Efek Penempatan Merek pada program
  Televisi terhadap Citra Merek, maka kita akan mempunyai
  implikasi teoritis yang penting untuk memahami cara kerja
  Penempatan Merek.
Teori
 Human Associative Memory (HAM) – Anderson &
  Bauer.
 Teori HAM menyatakan bahwa asosiasi saling
  terhubung satu sama lain melalui jaringan.
 Asosiasi akan diperkuat ketika dua rangsangan
  disajikan bersama-sama.
 Teori HAM menyatakan bahwa pengulangan
  diperlukan agar supaya hubungan antara asosiasi
  terbangun (Van Osselaer & Janiszewki, 2001).
Rumusan Masalah
 Variabel penting dari efek pesan persuasif adalah
  pengulangan, dimana Penempatan Merek adalah
  bentuk dari pesan persuasif.
 Belum adanya penelitian yang menitik beratkan pada
  efek dari frekuensi pemaparan terhadap Penempatan
  Merek, maka frekuensi pemaparan akan diteliti.
 Efek dari pengulangan pemaparan terhadap
  Penempatan Merek terhadap Citra Merek akan diteliti.
Pertanyaan Penelitian
 Apakah ada hubungan antara Memori akan Merek
  terhadap Citra Merek?
 Apakah pemaparan yang diulang-ulang terhadap
  Penempatan Merek tidak mempengaruhi aspek dari
  Citra Merek yang tidak berhubungan dengan Citra
  Program?
 Apakah pemaparan yang diulang-ulang terhadap
  Penempatan Merek tidak mempengaruhi sikap
  terhadap Merek?
Tujuan Penelitian
 Untuk mendapatkan wawasan tentang efek
  pemaparan dari Penempatan Merek pada Program
  Televisi terhadap Citra dari Merek dan untuk
  mendapatkan wawasan ke dalam proses yang
  mendasari efek ini.
 Untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan
  antara Memori dan Citra Merek.
Metodologi Penelitian
 Objek Penelitian
 Partisipan survey adalah 655 responden yang dilakukan dengan
  cara menghimbau responden untuk melakukan kunjungan link
  ke web site program dan TV dari web site Universitas
  Amsterdam dan melakukan online kuesioner.
 50.9% responden bukanlah pemirsa dan 49.1% merupakan
  pemirsa dari program tersebut. Usia rata-rata adalah 33
  thn, 74.8% adalah wanita sehingga merupakan cerminan dari
  acara tersebut. 44.2% responden adalah lulusan sarjana S1 atau
  lebih.
 Partisipan eksperimen adalah 139 responden yang masih
  berstatus kuliah pada dua universitas di belanda, yang pada
  akhirnya akan diberi hadiah voucher.
 77.7% responden adalah wanita, dengan perkiraan umur rata-
  rata 23 tahun.
 Data Yang digunakan
 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
 Primer, yaitu data yang didapat langsung dari pihak
 yang bersangkutan. Variabel yang digunakan adalah
 Variabel dependent (terikat ( Y )) dan Variabel
 independent (bebas ( X)).
 Metode Pengumpulan Data / Variabel
 Survey, melalui online kuesioner
 Eksperimen
 Hipotesis
 Tidak adanya hubungan antara Memori akanMerek
  dengan Citra dari Merek
 Adanya pengaruh dari penempatan merek pada
  program Televisi terhadap Citra dari Merek
 Alat Analisis Yang digunakan
 Pada kondisi survey:
  Analisa konten
  Pearson correlation coefficient
 Pada kondisi eksperimen:
  Principal component analysis
 Validity Reliability
 Uji Validitas
  Tentang uji validitas ini dapat disampaikan hal-hal
  pokoknya, sebagai berikut:
  Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir
  pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat
  mendefinisikan suatu variabel.
  Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung
  suatu kelompok variabel tertentu.
  Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya
  dibandingkan dengan r tabel | df=n-k dengan tingkat
  kesalahan 5%
  Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut valid
 Uji Reliabilitas
 Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal
 pokoknya, sebagai berikut:
 Untuk menilai Kestabilan ukuran dan konsistensi
 responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tsb
 mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu
 variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan
 Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama
 terhadap seluruh pertanyaan.
 Jika nilai alpha>0.60, disebut reliable
 Pembuktian Hipotesis
 Desain Studi
 Dua studi dilakukan untuk melihat efek dari frekuensi
  pemaparan terhadap Citra Merek dan untuk menelaah
  peran dari memori (survei & eksperimen).
 Kedua studi menitik beratkan pada efek dari
  Penempatan Merek pada informasi program TV,
  Je Echte Leeftijd (Your Real Age), dengan ikut sertanya
  beberapa pengiklan.
 Semua pengiklan berhubungan dengan iklan merek
  kesehatan, yang mana merupakan tema utama dari
  program TV tersebut.
 Penelitian menitik beratkan pada iklan merek Slim-Fast
  (meal replacements), karena merupakan iklan merek yang
  muncul di dalam empat episode dan merek tersebut telah
  diintegrasikan ke dalam konten editorial.
 Program juga menyertakan laporan tentang merek dimana
  terdapat pengerjaan dietician terhadap Slim-Fast yang
  menjelaskan tentang bagaimana caranya mengurangi berat
  tubuh dengan menggunakan Slim-Fast meal replacements
 Studi 1: Survei
 Program TV Je Echte Leeftijd (Your Real Age) disiarkan
  pada channel komersial Belanda RTL4.
 Program menitikberatkan pada “Umur Sesungguhnya”
  seseorang, berdasarkan catatan medik kesehatan,
  hubungan relationships, nutrisi dan perawatan
  internal dan eksternal dari tubuh mereka.
 Disaat program pemirsa dihimbau untuk
  mengunjungi program dari Web site dan kemudian
  umur sesungguhnya akan dihitung melalui pengisian
  kuesioner tentang gaya hidup mereka.
 Di dalam setiap tujuh episode, dua pesohor akan
  dimunculkan di studio dan akan membicarakn
  tentang gaya hidup mereka dan apa saja yang telah
  mereka lakukan untuk menjaga tubuhnya tetap muda.
 Dimana para pesohor tersebut tidak mendukung satu
  merek produk apapun.
 Konten Analisis
 Dua ahli kode yang telah terlatih menganalisa semua
  episode dan memberikan kode terhadap nama
  merek, durasi dalam detik, dan modality-nya
  (visual, audio atau audiovisual dan digunakannya atau
  tidak).
 Inter-coder reliability sangat tepat untuk
  Vast majority (80%) dari variabel yang dikodekan
  (Cohen’s Kappa > 1.00) dan 20% variabel yang lain
  (Cohen’s Kappa > 0.78).
 Pearson correlation coefficient menunjukkan bahwa
 pengkodean durasi dalam detik adalah sangat reliable
 (Pearson’s r = .97, p < .001)
 Frekuensi Pemaparan diukur dengan menanyakan
  responden sehingga menunjukkan episode yang mana
  yang telah dilihat secara khusus.
 Untuk mengfasilitasi ulang responden, pada pilihan
  jawaban disertakan tanggal dari episode tersebut
  disiarkan serta tamu yang hadir pada episode tersebut.
 Konten Analisa menunjukkan pada bagian mana Slim-
  Fast muncul sehingga frekuensi pemaparan dari tiap
  responden bisa dideterminasikan.
 Frekuensi Pemaparan tidak secara normal
  didistribusikan (Skewness > 1; Kurtosis > 3)
 Untuk analisanya Pemaparan harus dibagi menjadi
  tiga katagori.
 Katagorinya: “nol”, artinya tidak ada episode yang
  ditonton, “satu”, dan “dua atau lebih” episode ditonton
  (Skewness > 1.32; Kurtosis > .475).
 Berdasarkan penelitian sebelumnya, pengenalan/
  pengingatan diukur dengan menanyakan seseorang
  untuk menandai merek yang telah mereka lihat dalam
  program, dengan menggunakan daftar merek yang
  beberapa memang muncul di dalam program dan
  sebagian lagi tidak muncul.
 Nilai Rata-rata Pengenalan 16.3.
 Citra Merek diukur pada skala 1 (tidak setuju
  sepenuhnya) ke 5 (sepenuhnya setuju), dengan tiga
  pernyataan “Saya rasa Slim-Fast …” yang masing-
  masing diisi dengan atribut yang berbeda-beda, yaitu
  “menyehatkan”, “membugarkan”, dan “menambah
  energi”.
 Atribut ini berdasarkan objektif dari pengiklan dan
  dengan turut memperhatikan nilai citra merek dan
  konsep program yang telah diformulasikan oleh
  produser.
 Analisa Prinsip Komponen dengan rotasi varimax
  menunjukkan bahwa item dari citra-citra tersebut
  semuanya telah tercakup pada satu faktor
  (EV = 2.48; R2 = .83; Cronbach’s alpha = .89).
 Nilai Mean dari faktor ini, bernama “kuat” digunakan
  pada analisa.
 Citra Program diukur dengan cara yang sama yaitu
  dengan menggunakan pernyataan “ Saya rasa Umur
  Sesungguhnya saudara …”
 Analisa Prinsip Komponen dengan rotasi varimax
  menunjukkan bahwa item dari citra-citra tersebut
  semuanya telah tercakup pada satu faktor
  (EV = 2.1; R2 = .70; Cronbach’s alpha = .78).
 Sebagaimana dengan yang dimaksudkan oleh
  produser maka program tersebut terlihat sebagai kuat
  (M = 3.48, SD = .72).
 Karena 77.5% responden mempunyai nilai antara skala
  3 dan 4, citra program dianggap konstan.
 Perilaku terhadap penempatan merek diukur dengan
    menanyakan kepada responden, sehingga terindikasi
    perilaku keseluruhan mereka terhadap penempatan
    merek dari program yaitu pada skala 1 (sangat
    negatif) ke 5 (sangat positif)
   (M = 2.83, SD = .83)
   Penggunaan Merek diukur dengan pertanyaan
   “Seberapa sering saudara menggunakan Slim-Fast?”
   Skala 1 (tidak pernah) ke 5 (setiap hari)
   (M = 1.29, SD = .92).
 Citra Merek
 Dilakukan GLM univariate analysis dengan faktor citra
    “kuat” sebagai dependent variabel dan pemaparan sebagai
    faktor indipendent.
   Terdapat efek yang signifikan
   Pencitraan Merek dari seseorang yang telah menyaksikan
    episode program lebih dari dua kali adalah lebih sepakat
    terhadap citra dari program (M = 3.48, SD = .72).
   Tabel 1 menunjukkan bahwa citra dari Slim-Fast adalah
    lebih kuat untuk pemirsa yang telah menyaksikan dua atau
    lebih episode daripada yang tidak.
   Efek dari pencitraan merek muncul setelah dua atau lebih
    pemaparan
 Hubungan antara Memori akan Merek dan Citra Merek
 Dilakukan GLM univariate analysis, dengan citra merek sebagai
  dependent variabel dan memori sebagai independent faktor.
 Tidak ada efek dari memori akan merek terhadap citra merek.
 Responden yang mengenali/mengingat Slim-Fast sebagai merek
  yang telah mereka lihat dalam program, tidak mempunyai
  pencitraan yang berbeda terhadap merek tersebut bila
  dibandingkan responden yang tidak mengenalinya.
 Memori akan merek tidak memegang peranan dalam efek dari
  citra merek.
 Pengaturan terhadap Penjelasan alternatif
 Untuk mengatur penjelasan alternatif pengaturan
  frekuensi dan perilaku terhadap penempatan merek,
  penggunaan merek, umur, pendidikan, dan gender
  diteliti.
 Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel-
  variabel ini, artinya bahwa efek dari frekuensi
  pemaparan terhadap citra merek tidak bisa dijelaskan
  melalui variabel-variabel pengaturan ini.
Tabel 1
                             Exposure
                 Zero          One           Two+                F
Vigorous
Slim-Fast     2.44a (.88)   2.48ab (.78)   2.80b (.87)    F(1,473) = 3.92*



     Mean untuk Citra Merek setelah Frekuensi Pemaparan yang berbeda
Tabel 2
                                    Measure
                         Pre-                   Post-          F(1,82)
Healthy                2.62 (.98)             2.83 (.87)       4.49*
Fit                    2.86 (.94)             2.87 (.81)         .01
Energic                2.73 (.81)             2.68 (.86)         .16
Proud                  2.61 (.79)             2.48 (.88)        1.95
Unreliable             3.07 (.72)             3.06 (.91)         .01
Brand attitude         2.52 (.77)             2.53 (.73)         .02


Mean untuk Citra Merek dan Perilaku Merek dalam penghitungan Pre- dan Post-

More Related Content

Similar to Efek penempatan merek dari televisi terhadap citra merek

Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
Isti Isti
 

Similar to Efek penempatan merek dari televisi terhadap citra merek (20)

Jurnal Ekonomi
Jurnal EkonomiJurnal Ekonomi
Jurnal Ekonomi
 
Pertemuan v
Pertemuan   vPertemuan   v
Pertemuan v
 
Skripsiku Experiental Marketing
Skripsiku Experiental MarketingSkripsiku Experiental Marketing
Skripsiku Experiental Marketing
 
Jurnal sendiri
Jurnal sendiriJurnal sendiri
Jurnal sendiri
 
Jurnal sendiri
Jurnal sendiriJurnal sendiri
Jurnal sendiri
 
Makalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensiMakalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensi
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Bab 3.pdf
Bab 3.pdfBab 3.pdf
Bab 3.pdf
 
Power point mr
Power point mrPower point mr
Power point mr
 
Power point mr
Power point mrPower point mr
Power point mr
 
Power point mr
Power point mrPower point mr
Power point mr
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Ppt jurnal mr
Ppt jurnal   mrPpt jurnal   mr
Ppt jurnal mr
 
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI KONSUMEN DI KOMUNITAS MEREK VIRTUAL TERHADAP TI...
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI KONSUMEN DI KOMUNITAS MEREK VIRTUAL TERHADAP TI...ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI KONSUMEN DI KOMUNITAS MEREK VIRTUAL TERHADAP TI...
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI KONSUMEN DI KOMUNITAS MEREK VIRTUAL TERHADAP TI...
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
PPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptxPPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptx
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
 
Absensi journal
Absensi journalAbsensi journal
Absensi journal
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

Efek penempatan merek dari televisi terhadap citra merek

  • 1. Eva A. van Reijmersdal, Peter C. Neijens, and Edith G. Smit University of Amsterdam Di presentasikan oleh Johny Herfan dan Andrew Romual Mahasiswa Pascasarjana IISIP pada Mata Kuliah Seminar Perilaku Konsumen
  • 2. Latar Belakang Masalah  Penempatan Merek, penggabungan merek ke dalam isi editorial secara sengaja merupakan praktek yang sedang berkembang pesat di dalam Televisi Program sekarang ini (Law & Braun, 2000)  Pengetahuan tentang Efek dari Citra Merek untuk para Pengiklan tentunya sangat berguna. Dan tentunya sangat dibutuhkan untuk membangun suatu kerangka teori terhadap cara kerja Penempatan Merek.  Meskipun telah banyak penelitian tentang Penempatan Merek, tetapi efek dari Citra Merek tentunya masih belum tergali.  Dengan mengetahui Efek Penempatan Merek pada program Televisi terhadap Citra Merek, maka kita akan mempunyai implikasi teoritis yang penting untuk memahami cara kerja Penempatan Merek.
  • 3. Teori  Human Associative Memory (HAM) – Anderson & Bauer.  Teori HAM menyatakan bahwa asosiasi saling terhubung satu sama lain melalui jaringan.  Asosiasi akan diperkuat ketika dua rangsangan disajikan bersama-sama.  Teori HAM menyatakan bahwa pengulangan diperlukan agar supaya hubungan antara asosiasi terbangun (Van Osselaer & Janiszewki, 2001).
  • 4. Rumusan Masalah  Variabel penting dari efek pesan persuasif adalah pengulangan, dimana Penempatan Merek adalah bentuk dari pesan persuasif.  Belum adanya penelitian yang menitik beratkan pada efek dari frekuensi pemaparan terhadap Penempatan Merek, maka frekuensi pemaparan akan diteliti.  Efek dari pengulangan pemaparan terhadap Penempatan Merek terhadap Citra Merek akan diteliti.
  • 5. Pertanyaan Penelitian  Apakah ada hubungan antara Memori akan Merek terhadap Citra Merek?  Apakah pemaparan yang diulang-ulang terhadap Penempatan Merek tidak mempengaruhi aspek dari Citra Merek yang tidak berhubungan dengan Citra Program?  Apakah pemaparan yang diulang-ulang terhadap Penempatan Merek tidak mempengaruhi sikap terhadap Merek?
  • 6. Tujuan Penelitian  Untuk mendapatkan wawasan tentang efek pemaparan dari Penempatan Merek pada Program Televisi terhadap Citra dari Merek dan untuk mendapatkan wawasan ke dalam proses yang mendasari efek ini.  Untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan antara Memori dan Citra Merek.
  • 7. Metodologi Penelitian  Objek Penelitian  Partisipan survey adalah 655 responden yang dilakukan dengan cara menghimbau responden untuk melakukan kunjungan link ke web site program dan TV dari web site Universitas Amsterdam dan melakukan online kuesioner.  50.9% responden bukanlah pemirsa dan 49.1% merupakan pemirsa dari program tersebut. Usia rata-rata adalah 33 thn, 74.8% adalah wanita sehingga merupakan cerminan dari acara tersebut. 44.2% responden adalah lulusan sarjana S1 atau lebih.  Partisipan eksperimen adalah 139 responden yang masih berstatus kuliah pada dua universitas di belanda, yang pada akhirnya akan diberi hadiah voucher.  77.7% responden adalah wanita, dengan perkiraan umur rata- rata 23 tahun.
  • 8.  Data Yang digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari pihak yang bersangkutan. Variabel yang digunakan adalah Variabel dependent (terikat ( Y )) dan Variabel independent (bebas ( X)).
  • 9.  Metode Pengumpulan Data / Variabel  Survey, melalui online kuesioner  Eksperimen
  • 10.  Hipotesis  Tidak adanya hubungan antara Memori akanMerek dengan Citra dari Merek  Adanya pengaruh dari penempatan merek pada program Televisi terhadap Citra dari Merek
  • 11.  Alat Analisis Yang digunakan  Pada kondisi survey: Analisa konten Pearson correlation coefficient  Pada kondisi eksperimen: Principal component analysis
  • 12.  Validity Reliability  Uji Validitas Tentang uji validitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut: Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel | df=n-k dengan tingkat kesalahan 5% Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut valid
  • 13.  Uji Reliabilitas Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut: Untuk menilai Kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tsb mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Jika nilai alpha>0.60, disebut reliable
  • 14.  Pembuktian Hipotesis  Desain Studi  Dua studi dilakukan untuk melihat efek dari frekuensi pemaparan terhadap Citra Merek dan untuk menelaah peran dari memori (survei & eksperimen).  Kedua studi menitik beratkan pada efek dari Penempatan Merek pada informasi program TV, Je Echte Leeftijd (Your Real Age), dengan ikut sertanya beberapa pengiklan.
  • 15.  Semua pengiklan berhubungan dengan iklan merek kesehatan, yang mana merupakan tema utama dari program TV tersebut.  Penelitian menitik beratkan pada iklan merek Slim-Fast (meal replacements), karena merupakan iklan merek yang muncul di dalam empat episode dan merek tersebut telah diintegrasikan ke dalam konten editorial.  Program juga menyertakan laporan tentang merek dimana terdapat pengerjaan dietician terhadap Slim-Fast yang menjelaskan tentang bagaimana caranya mengurangi berat tubuh dengan menggunakan Slim-Fast meal replacements
  • 16.  Studi 1: Survei  Program TV Je Echte Leeftijd (Your Real Age) disiarkan pada channel komersial Belanda RTL4.  Program menitikberatkan pada “Umur Sesungguhnya” seseorang, berdasarkan catatan medik kesehatan, hubungan relationships, nutrisi dan perawatan internal dan eksternal dari tubuh mereka.  Disaat program pemirsa dihimbau untuk mengunjungi program dari Web site dan kemudian umur sesungguhnya akan dihitung melalui pengisian kuesioner tentang gaya hidup mereka.
  • 17.  Di dalam setiap tujuh episode, dua pesohor akan dimunculkan di studio dan akan membicarakn tentang gaya hidup mereka dan apa saja yang telah mereka lakukan untuk menjaga tubuhnya tetap muda.  Dimana para pesohor tersebut tidak mendukung satu merek produk apapun.
  • 18.  Konten Analisis  Dua ahli kode yang telah terlatih menganalisa semua episode dan memberikan kode terhadap nama merek, durasi dalam detik, dan modality-nya (visual, audio atau audiovisual dan digunakannya atau tidak).  Inter-coder reliability sangat tepat untuk Vast majority (80%) dari variabel yang dikodekan (Cohen’s Kappa > 1.00) dan 20% variabel yang lain (Cohen’s Kappa > 0.78).
  • 19.  Pearson correlation coefficient menunjukkan bahwa pengkodean durasi dalam detik adalah sangat reliable (Pearson’s r = .97, p < .001)
  • 20.  Frekuensi Pemaparan diukur dengan menanyakan responden sehingga menunjukkan episode yang mana yang telah dilihat secara khusus.  Untuk mengfasilitasi ulang responden, pada pilihan jawaban disertakan tanggal dari episode tersebut disiarkan serta tamu yang hadir pada episode tersebut.  Konten Analisa menunjukkan pada bagian mana Slim- Fast muncul sehingga frekuensi pemaparan dari tiap responden bisa dideterminasikan.
  • 21.  Frekuensi Pemaparan tidak secara normal didistribusikan (Skewness > 1; Kurtosis > 3)  Untuk analisanya Pemaparan harus dibagi menjadi tiga katagori.  Katagorinya: “nol”, artinya tidak ada episode yang ditonton, “satu”, dan “dua atau lebih” episode ditonton (Skewness > 1.32; Kurtosis > .475).
  • 22.  Berdasarkan penelitian sebelumnya, pengenalan/ pengingatan diukur dengan menanyakan seseorang untuk menandai merek yang telah mereka lihat dalam program, dengan menggunakan daftar merek yang beberapa memang muncul di dalam program dan sebagian lagi tidak muncul.  Nilai Rata-rata Pengenalan 16.3.
  • 23.  Citra Merek diukur pada skala 1 (tidak setuju sepenuhnya) ke 5 (sepenuhnya setuju), dengan tiga pernyataan “Saya rasa Slim-Fast …” yang masing- masing diisi dengan atribut yang berbeda-beda, yaitu “menyehatkan”, “membugarkan”, dan “menambah energi”.  Atribut ini berdasarkan objektif dari pengiklan dan dengan turut memperhatikan nilai citra merek dan konsep program yang telah diformulasikan oleh produser.
  • 24.  Analisa Prinsip Komponen dengan rotasi varimax menunjukkan bahwa item dari citra-citra tersebut semuanya telah tercakup pada satu faktor (EV = 2.48; R2 = .83; Cronbach’s alpha = .89).  Nilai Mean dari faktor ini, bernama “kuat” digunakan pada analisa.  Citra Program diukur dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan pernyataan “ Saya rasa Umur Sesungguhnya saudara …”
  • 25.  Analisa Prinsip Komponen dengan rotasi varimax menunjukkan bahwa item dari citra-citra tersebut semuanya telah tercakup pada satu faktor (EV = 2.1; R2 = .70; Cronbach’s alpha = .78).  Sebagaimana dengan yang dimaksudkan oleh produser maka program tersebut terlihat sebagai kuat (M = 3.48, SD = .72).  Karena 77.5% responden mempunyai nilai antara skala 3 dan 4, citra program dianggap konstan.
  • 26.  Perilaku terhadap penempatan merek diukur dengan menanyakan kepada responden, sehingga terindikasi perilaku keseluruhan mereka terhadap penempatan merek dari program yaitu pada skala 1 (sangat negatif) ke 5 (sangat positif)  (M = 2.83, SD = .83)  Penggunaan Merek diukur dengan pertanyaan  “Seberapa sering saudara menggunakan Slim-Fast?”  Skala 1 (tidak pernah) ke 5 (setiap hari)  (M = 1.29, SD = .92).
  • 27.  Citra Merek  Dilakukan GLM univariate analysis dengan faktor citra “kuat” sebagai dependent variabel dan pemaparan sebagai faktor indipendent.  Terdapat efek yang signifikan  Pencitraan Merek dari seseorang yang telah menyaksikan episode program lebih dari dua kali adalah lebih sepakat terhadap citra dari program (M = 3.48, SD = .72).  Tabel 1 menunjukkan bahwa citra dari Slim-Fast adalah lebih kuat untuk pemirsa yang telah menyaksikan dua atau lebih episode daripada yang tidak.  Efek dari pencitraan merek muncul setelah dua atau lebih pemaparan
  • 28.  Hubungan antara Memori akan Merek dan Citra Merek  Dilakukan GLM univariate analysis, dengan citra merek sebagai dependent variabel dan memori sebagai independent faktor.  Tidak ada efek dari memori akan merek terhadap citra merek.  Responden yang mengenali/mengingat Slim-Fast sebagai merek yang telah mereka lihat dalam program, tidak mempunyai pencitraan yang berbeda terhadap merek tersebut bila dibandingkan responden yang tidak mengenalinya.  Memori akan merek tidak memegang peranan dalam efek dari citra merek.
  • 29.  Pengaturan terhadap Penjelasan alternatif  Untuk mengatur penjelasan alternatif pengaturan frekuensi dan perilaku terhadap penempatan merek, penggunaan merek, umur, pendidikan, dan gender diteliti.  Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel- variabel ini, artinya bahwa efek dari frekuensi pemaparan terhadap citra merek tidak bisa dijelaskan melalui variabel-variabel pengaturan ini.
  • 30. Tabel 1 Exposure Zero One Two+ F Vigorous Slim-Fast 2.44a (.88) 2.48ab (.78) 2.80b (.87) F(1,473) = 3.92* Mean untuk Citra Merek setelah Frekuensi Pemaparan yang berbeda
  • 31. Tabel 2 Measure Pre- Post- F(1,82) Healthy 2.62 (.98) 2.83 (.87) 4.49* Fit 2.86 (.94) 2.87 (.81) .01 Energic 2.73 (.81) 2.68 (.86) .16 Proud 2.61 (.79) 2.48 (.88) 1.95 Unreliable 3.07 (.72) 3.06 (.91) .01 Brand attitude 2.52 (.77) 2.53 (.73) .02 Mean untuk Citra Merek dan Perilaku Merek dalam penghitungan Pre- dan Post-