Dokumen tersebut membahas mengenai hibah kepada daerah, khususnya hibah air limbah setempat (ALS). Hibah ALS bersumber dari APBN dengan alokasi Rp150 miliar untuk 83 daerah guna membangun tangki septik dan resapan untuk 25.000 rumah. Kinerja penyaluran hibah ALS rata-rata 51,4% dari alokasi APBN selama 5 tahun terakhir. Ada 6 daerah yang mengundurkan diri dari program hibah
SOSIALISASI PEMINATAN PRORGAM HIBAH AIR LIMBAH TERPUSAT APBN TA 2024
1. Innovative | Integrity | Impactful
SOSIALISASI PEMINATAN
PRORGAM HIBAH
AIR LIMBAH TERPUSAT
APBN TA 2024
2. 2
www.djpk.kemenkeu.go.id
APBN SEBAGAI INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL UNTUK MEWUJUDKAN
TUJUAN NEGARA
F U N GSI
APBN
ALOKASI DISTRIBUSI STABILISASI
Mengurangi pengangguran,
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian
Memelihara
keseimbangan
fundamental
perekonomian
Pemerataan berdasarkan
keadilan
BELANJA
PENDAPATAN
SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN
• Utang (SBN, Pinjaman)
• Investasi (a.l infrastruktur)
INSTRUMEN APBN
• Penerimaan Negara Bukan Pajak
• Pajak
• Bea Cukai
• Hibah
• Pemerintah Pusat (KL dan Non KL)
• Transfer ke Daerah
BELANJA
PENDAPATAN
SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN
• Penerimaan Pembiayaan
• Pengeluaran Pembiayaan
INSTRUMEN APBD
• Penerimaan Asli Daerah
• Transfer ke Daerah
• Pendapatan Lainnya
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang Jasa
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT ADIL DAN
MAKMUR
3. 3
www.djpk.kemenkeu.go.id
KONSEPSI DESENTRALISASI FISKAL
Otonomi Daerah dan Desentralisasi fiskal merupakan alat untuk mencapai tujuan bernegara,
yaitu pemerataan kesejahteraan di seluruh pelosok NKRI
Pemerintah Pusat Pemerintahan Daerah
DESENTRALISASI FISKAL
Kemampuan Keuangan Yang Adil
Dan Selaras
Spending Quality
Belanja Daerah Yang Berkualitas dan
Sinergis
Pendapatan
Asli Daerah
pendanaan
sesuai potensi
Dana Bagi
Hasil
menutup
vertical
imbalance
Dana Alokasi
Umum
menutup
horizontal
imbalance
Dana Alokasi
Khusus, Insentif
Fiskal &
Pembiayaan
instrumen akselerasi
Dana Otsus,
Keistimewaan, &
Dana Desa
pengakuan
kekhususan
Penganggara
n Berkualitas
Pengembanga
n Aparatur
Penguatan
Pengawasan
Dana Abadi Daerah
Harmonisasi &
Sinergi Fiskal
Pengaturan lain tentang belanja daerah diatur dalam
UU 23/2014
LINGKUP UU HKPD
Pemerataan
Kesejahteraan
Di Seluruh
Pelosok NKRI
Mewujudka
n Alokasi
Sumber
Daya
Nasional
yang
Efektif &
Efisien
Penyerahan
Sebagian
Urusan
Pemerintahan
Konkuren
kepada Daerah
DESENTRALISASI FISKAL
Fiscal Resources Allocation
LINGKUP UU HKPD
4. 4
www.djpk.kemenkeu.go.id
IMPLEMENTASI HIBAH KEPADA DAERAH DALAM UU HKPD
Hibah kepada Daerah menjadi bagian dari Dana Alokasi Khusus sesuai Pasal 131 dalam UU 1/2022
tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah
Adanya keterlibatan DJPK dalam proses
perencanaan Hibah kepada Daerah mulai dari
penilaian usulan kegiatan dan rencana daerah
penerima dengan Bappenas
Sinkronisasi tema, arah kebijakan, dan daerah
prioritas penerima Hibah kepada Daerah
mengikuti arah kebijakan DAK
Penyesuaian tata kelola Hibah Daerah dengan
siklus pengalokasian Transfer ke Daerah (TKD)
sehingga perlu percepatan proses
pengalokasian Hibah kepada Daerah
dibandingkan skema sebelumnya
Mempertahankan fleksibiltas perubahan alokasi
Hibah kepada Daerah dalam rangka percepatan
penarikan pinjaman dan hibah luar negeri dalam
proses revisi anggaran/DIPA BUN
Penyesuaian peraturan pelaksanaan dan proses
bisnis Hibah kepada Daerah yang mencakup antara
lain:
• RPMK tentang Pengelolaan Hibah kepada Daerah
• Pengalihan dari BA 999.02 ke 999.05
• Mekanisme pengajuan kebutuhan pendanaan dan
perubahan anggaran/revisi DIPA
• Perubahan klasifikasi anggaran
• Penentuan PPA dan KPA
• Pergeseran antar BA BUN
• Mekanisme pelaporan dan akuntansi
5. 5
www.djpk.kemenkeu.go.id
SIKLUS PERENCANAAN - PENGALOKASIAN HIBAH KEPADA DAERAH
PERENCANAAN HIBAH KEPADA DAERAH UU NO 1/2022
Hibah Reguler (bersumber dari PHLN dan PDN)
Usulan Pemda
Usulan program dari KL
teknis dan rencana
pembiayaan hibah dari
Pinjaman dan Hibah LN
(PHLN) maupun
Penerimaan Dalam
Negeri (PDN)
Pemerintah Pusat
membahas Program,
Menu dan Kegiatan
Hibah Daerah
Feb-Mar
Sosialisasi
Apr- Juli
KL Teknis
Penilaian
Agu - Sep
KL Teknis,dan
Kemenkeu
Pembahasan
dengan DPR
Sep - Okt
Kemenkeu dan
Banggar DPR
• Surat Penetapan
Pemberian Hibah (SPPH)
• Penetapan Perjanjian
Hibah Daerah (PHD)
Perpres Alokasi
Okt
Kemenkeu
Nov - Jan Feb - Des
Rencana
Komprehensif
dan Rencana
Tahunan Penyaluran
KL Teknis dan
Pemda
Kemenkeu dan
Pemda
6. 6
www.djpk.kemenkeu.go.id
ARAH KEBIJAKAN HIBAH DAERAH TA 2024
Peningkatan penyediaan layanan infrastruktur
dasar (air minum dan sanitasi).
Penguatan sentra pertanian berbasis
komoditas unggulan serta peningkatan
kapasitas petani.
Peningkatan konektivitas dan mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah urban.
Penanganan pemulihan infrastruktur dan
perekonomian daerah pasca bencana alam.
Penguatan kualitas pelaksanaan kegiatan
melalui monev dan sinergi antar K/L untuk
mendorong peningkatan capaian output.
PERKEMBANGAN HIBAH DAERAH TA 2020-2023 KEBIJAKAN TA 2024
2020 2021 2022 2023
Alokasi 8.91 7.54 7.01 3.43
Realisasi 6.25 4.29 5.76 0.326
Realisasi% 70.15% 56.90% 82.17% 9.50%
Growth Alokasi -15% -7% -51%
8.91
7.54
7.01
3.43
6.25
4.29
5.76
0.326
-15%
-7%
-51%
-1500.00%
-1300.00%
-1100.00%
-900.00%
-700.00%
-500.00%
-300.00%
-100.00%
100.00%
300.00%
0
2
4
6
8
10
12
Alokasi Realisasi Realisasi% Growth Alokasi
• Rata-rata penyaluran TA. 2020-2022 sebesar 69,74%.
• Progress realisasi sampai dengan akhir mid Mei 2023 sebesar 9,50%
• Pada periode tahun 2020-2023, alokasi hibah daerah berfluktuasi mengikuti :
proyeksi kemajuan pekerjaan sesuai Loan/Grant Agreement;
kemampuan pelaksanaan oleh pemda.
Catatan:
- Alokasi TA 2023 sesuai dengan KMK 154 Tahun 2023
- Realisasi TA 2023 sampai dengan 15 Mei 2023
7. 7
www.djpk.kemenkeu.go.id
KETENTUAN UMUM PENYALURAN HIBAH KEPADA DAERAH
• Melaksanakan
kegiatan di
daerah dengan
dana APBD
• Melakukan verifikasi
teknis atas pelaksanaan
kegiatan di daerah
• Menerbitkan
rekomendasi teknis
penyaluran dana hibah
Kementerian/ Lembaga
selaku EA
• Mengajukan permintaan
penyaluran kepada
Kementerian Keuangan
dengan dilampiri
rekomendasi teknis dari
Kementerian/Lembaga
dan dokumen pendukung
lainnya
Pemerintah Daerah
Memproses
permintaan
penyaluran Hibah
Daerah
Kementerian
Keuangan
Hibah yang bersumber dari APBN
dilakukan melalui Pemindahbukuan RKUN
ke RKUD
Hibah yang bersumber dari PHLN dapat
dilakukan melalui:
• Pemindahbukuan RKUN ke RKUD
• Pembayaran Langsung,
• Rekening Khusus,
• Letter of Credit, dan/atau
• Pembiayaan Pendahuluan
Pemerintah
Daerah
Prinsip Umum Penyaluran Hibah kepada Daerah
1. Penyaluran Hibah dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
capaian kinerja
2. Penyaluran Hibah dilakukan berdasarkan output base atau
performance base
3. Pemda melaksanakan kegiatan terlebih dahulu dengan dana APBD
(prefinancing), kemudian dimintakan reimbursement ke DJPK
4. Tata cara penerbitan surat pertimbangan/rekomendasi
penyaluran Hibah dari Kementerian/Lembaga selaku EA
mengacu kepada petunjuk teknis/pelaksanaan Hibah yang
ditetapkan oleh EA.
1. Penyaluran Hibah dilakukan berdasarkan surat permintaan penyaluran
Hibah dari Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kuasa oleh Kepala
Daerah kepada KPA BUN Pengelolaan DTK.
2. Surat permintaan penyaluran Hibah dilengkapi dengan dokumen
pendukung sebagai berikut:
a. SPTJM;
b. surat rekomendasi penyaluran Hibah dari EA;
c. salinan rekening RKUD;
d. surat kuasa dalam hal dikuasakan; dan
e. dokumen lain yang dipersyaratkan dalam PHD/PPH.
Persyaratan Penyaluran:
8. 8
www.djpk.kemenkeu.go.id
PROFIL HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT (ALS) TA 2023
Definisi dan Sumber Pendanaan:
Hibah Sanitasi/Air Limbah Setempat (ALS) adalah hibah yang dananya
bersumber dari penerimaan dalam negeri (APBN) dengan alokasi TA 2023
sebesar Rp 150 miliar (besaran dana hibah Rp 6 juta/KK, target output
25.000 Rumah Terlayani (RT), untuk 83 pemerintah daerah).
Tujuan:
• Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
dengan penyediaan prasarana bidang air limbah berupa tangki septik
yang sesuai dengan persyaratan teknis untuk mendukung Layanan
Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT);
• Mendorong Pemerintah Daerah agar meningkatkan investasinya dalam
penyediaan prasarana air limbah dan terjadi peningkatan layanan
terhadap masyarakat yang mendapatkan akses sistem pengelolaan air
limbah yang layak dan aman sesuai kriteria teknis.
Jangka Waktu:
1 Tahun Anggaran 2023
Mekanisme Penyaluran
RKUD (Rekening Kas Umum Daerah)
Kriteria Daerah Penerima Hibah:
• Belum memiliki akses sanitasi layak atau sudah memiliki namun
tidak sesuai standar teknis;
• Berada pada area permukiman di Perkotaan atau Perdesaan dan
dapat meliputi MBR dengan daya listrik terpasang ≤ 1300 VA dan
tidak memiliki daya listrik;
• Diutamakan pada area target pelayanan IPLT serts berkontribusi
besar dalam pengendalian pencemaran limbah domestic
• Tidak diusulkan dalam program sanitasi lain pada tahun anggaran
sama;
• Bukan penerima manfaat yang dipertanggung jawabkan dalam
Program HALS pada tahun anggaran sebelumnya;
• Memiliki lahan sebagai lokasi pembangunan tangki septik;
• Memiliki sumber air bersih untuk memastikan keberfungsian dan
keberlanjutan pemanfaatan tangki septik;
• Berada pada area yang dapat diakses sarana pengangkut lumpur
tinja;
• Berada pada wilayah administrasi daerah peserta Hibah;
• Bersedia memenuhi persyaratan sebagai pelanggan LLTT; dan
• Bukan merupakan fasilitas umum atau sosial.
Latar Belakang:
• Pengelolaan air limbah domestik di Indonesia 85% menggunakan sistem
setempat, dimana 95% air limbah nya dibuang dengan tidak aman;
• Kurangnya langkah strategis dalam pembenahan layanan air limbah domestik
melalui pengelolaan lumpur tinja yang terpadu dan berkelanjutan, termasuk
pengendalian unit setempat.
Executing Agency:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Lingkup Kegiatan:
Pembangunan Tangki Septik dan Resapan
9. 9
www.djpk.kemenkeu.go.id
KINERJA HIBAH ALS
Rata-rata penyaluran Hibah ALS dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (TA 2018-2022)
dibandingkan dengan alokasi APBN tergolong rendah, yaitu 51,4%
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Alokasi 200 100 80 100 100 150
Realisasi 53.09 73.14 43.61 61.70 66.44 -
Persentase 26.54% 73.14% 54.51% 61.70% 66.44% 0.00%
0
50
100
150
200
250
Alokasi Realisasi Persentase
PERKEMBANGAN HIBAH ALS TA 2018-2023 EVALUASI PROGRAM HIBAH ALS TA 2023
• Dari 83 daerah yang dianggarkan dalam SPPH, terdapat 6 daerah yang mengundurkan
diri dari program Hibah ALS TA 2023, terdiri dari 2 daerah yang secara resmi menolak
tidak bersedia (Kab. Kaur dan Kab. Belu) dan 4 daerah (Kab. Bandung, Kab. Flores Timur,
Kab. Halmahera Timur, dan Kab. Manokwari) tidak mengirimkan surat secara resmi
sehingga potensi 805 target output tidak tercapai atau sekitar 3,2%;
• Terdapat 8 daerah yang bersedia menerima Hibah ALS dengan target output dibawah
yang telah dialokasikan dalam SPPH, yaitu Kab. Aceh Selatan, Kab. Agam, Kab. Grobogan,
Kab. Pekalongan, Kab. Karanganyar, Kab. Balangan, Kab. Bulukumba, dan Kab. Pohuwato
sehingga 576 potensi output tidak tercapai atau sekitar 2,3%.
• Perjanjian Hibah Daerah (PHD) telah ditandatangani oleh pemerintah daerah dan
Kementerian Keuangan pada bulan Maret, April, dan Mei 2023
TANTANGAN PELAKSANAAN 2023
• Pemantapan koordinasi antara DJPK, K/L, dan Pemda
• Keterbatasan personil APIP untuk reviu
• Penyiapan kelengkapan persyaratan reimbursement
Terdapat 3 daerah (Tanah Bumbu, Mataram, dan Kota Padang) yang pada TA 2018 dan
2021 kinerja penyerapannya rendah, agar tidak terulang kembali pada TA 2023
10. 10
www.djpk.kemenkeu.go.id
INDIKASI KEBUTUHAN DANA HIBAH SANITASI TA 2024
DASAR HUKUM
Surat Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR No. PS.0403-Dc/791 tanggal 7 Juli 2023 hal Peminatan Program Hibah Air
Limbah Setempat TA 2024 dan No. PS.0403-Dc/792 tanggal 7 Juli 2023 hal Peminatan Program Hibah Air Limbah Terpusat TA 2024
TANTANGAN PELAKSANAAN 2024
▪ Mempertahankan komitmen daerah dalam mengalokasikasn anggaran Program Hibah ALS dalam APBD tahun anggaran berlaku
setelah ditetapkan sebagai penerima program hibah melalui SPPH.
▪ Kesesuaian Daftar Calon Penerima Manfaat (DCPM) yang diajukan daerah dengan kriteria penerima manfaat yang dipersyaratkan
dan rencana pembangunan di lapangan.
11. 11
www.djpk.kemenkeu.go.id
RANCANGAN JADWAL PEMBAHASAN RUU APBN TA 2024 - MASA PERSIDANGAN I
Pandangan
Fraksi
Penyampaian
RUU dan NK
Tanggapan
Pemerintah
Rapat Kerja Banggar
dengan Pemerintah dan
BI (Penyampaian Pokok-
pokok RUU dan
Pembentukan Tim Panja)
Pembahasan Asumsi
Dasar RUU APBN
Pembahasan RKA KL
dan Usulan program
yang didanai DAK
16 Agt 22 Agt 29 Agt
30 Agt
Rapat Paripurna Rapat Kerja Komisi
31 Agt – 4 Sep 31 Agt – 8 Sep
Rapat Kerja
Banggar
Penetapan Postur
Sementara RUU
APBN
Materi Belanja
Pemerintah
Pusat
Materi Transfer
ke Daerah dan
Dana Desa
Rapat Tim Perumus
- Asumsi Dasar
- Belanja Pempus
- Belanja TKD
8 Sep
12 Sep
14 Sep
Rapat Panja
5 - 6 Sep
Rapat Kerja
Banggar
Pembahasan Asumsi
Dasar, Pendapatan
dan Pembiayaan
Rapat Internal
Banggar
Persiapan Raker
Postur Sementara
RUU APBN
7 Sep
Rapat Kerja dengan
Mitra
Penyesuaian RKA KL
sesuai hasil
pembahasan Banggar
Rapat Draft RUU
dan Timus Panja
RUU
12 – 15 Sep
15 Sep
Rapat Internal
Banggar
Rapat Paripurna
Penyampaian Laporan
hasil Pembicaraan Tk I
/Pembahasan RUU APBN
18 Sep
Rapat Kerja Banggar
Penandatanganan
Naskah RUU APBN
19 Sep
21 Sep
12. TERIMA KASIH
Subdit Hibah Daerah
Dit. Dana Transfer Khusus
DJPK
subdithibahdaerah@gmail.com
www.djpk.kemenkeu.go.id
021 150420