2. Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, Eliksir adalah
sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau
sedap, mengandung selain bahan obat, juga zat
tambahan seperti Gula dan atau zat pemanis
lainnya, zat pewarna, zat pewangi dan zat pengawet;
digunakan sebagai obat dalam.
Pelarut utama digunakan adalah Etanol. Etanol pada
eliksir paracetamol tidak kurang dari 6,5% dan tidak
lebih dari 10,5%
Tujuan pembuatan sediaan elixir mengandung
hanya 1 zat aktif, larutan jernih, tidak perlu dikocok
lagi
3. Acetaminophenum(Paracetamol)
Pemerian: hablur atau serbuk putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan, larut dalam :
- 70 bagian air
- 13 bagian aseton
- 9 bagian propilenglikol
- 7 bagian etanol 95%
- 40 bagian gliserol
Aethanolum(Etanol)
Pelarut utama eliksir paracetamol
Glycerolum(Gliserol)
Pemerian: Cairan seperti sirop; jernih; tidak berwarna; tidak berbau; manis
diikuti rasa hangat; higroskopik
Propilenglycolum(Propilen glikol)
Pemerian : Cairan kental; jernih; tidak berwarna; tidak berbau; rasa agak
manis; higroskopik
4. Syrupus Simplex(Sirup simplex)
Mengandung 64% - 66% gula
Methylis Parabenum(Nipagin)
digunakan sebagai pengawet
Zat perwarna(Essense Strowberry)
Zat pengharum(Essense Strowberry)
Aqua destilata
5. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Siapkan alat dan bahan
Timbang bahan sesuai dengan perhitungan, kaliberasi
botol dan beker glass
Paracetamol + etanol 95% aduk ad larut + propilenglikol
+ gliserol + syrup simplex aduk ad homogen (bagian A)
Essense strowberry larutkan dalam 5ml air dingin(bagian
B)
Campurkan bagian A dengan bagian B dengan
pengadukan
Tambah pengharum sambil diaduk ad homogen
Evaluasi Eliksir
Masukan sediaan eliksir ke dalam wadah botol 100 ml
6. Uji organoleptis
Bentuk : larutan jernih
Warna : merah bening
Rasa dan bau : Strowberry
Evaluasi pH
Ambil 50ml larutan eliksir dan masukan dalam beker glass, ukur pH dengan
pHmeter
pH = 6,5
7. Berat jenis menggunakan alat piknometer
Berat Jenis =
We - Wp
Wa - Wp
Wp : piknometer dalam keadaan kosong
Wa : Piknometer berisi aqua dest
We : Piknometer berisi eliksir
BJ =
8. Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, krim adalah
sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung
air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Bila dalam resep krim diencerkan(dilarutkan) dalam
air, dapat pula ditumbuhi jamur. Untuk mencegah
krim tidak menjadi busuk ditambah nipagin sebagai
pengawet(Moh. Anief, 1998).
Krim kloramfenikol bertipe A/M(air dalam minyak)
9. Chloramphenicol(Kloramfenikol)
Pemerian : hablur halus berbentuk jarum atau lempeng
memanjang; putih sampai putih kelabu; tidak berbau; rasa sangat
pahit
Khasiat : Antibiotik
Acidum Stearicum(Asam stearat)
Pemerian : zat padat keras; hablur putih atau kuning pucat
Triaethanolaminum
Pemerian : cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; higroskopis
Adeps Lanae(Lemak bulu domba)
Pemerian : zat serupa lemak; liat; lekat; kuning muda atau kuning pucat
Paraffin Liquidum(Paraffin cair)
Pemerian : Cairan kental; transparan; tidak berwarna
Methylis Parabenum(Nipagin)
Khasiat : zat pengawet
Parfum(Jasmine Oil)
Aqua dest
10. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Siapkan alat dan bahan
Timbang bahan sesuai dengan perhitungan
Buat basis krim : asam stearat+TEA+adeps lanae+paraffin
cair+ sebagian aq dest dalam cawan porselin dilebur
diatas watterbath hingga melebur sempurna(campuran I)
Masukkan kloramfenikol kedalam mortir + nipagin aduk
ad homogen + sisa aq dest aduk ad homogen(campuran
II)
Campurkan campuran I & II dalam mortir yang
panas, aduk cepat.
Tambahkan parfum, aduk ad homogen
Masukan dalam pot
Lakukan evaluasi
11. Uji organoleptis
Bentuk : Setengah padat
Warna : putih krim
Bau : melati
Evaluasi pH
Ambil 1 gram krim dan didespersikan dalam 10ml aquadest, kemudian
dihomogenkan. Ukur pH dengan pHmeter
pH =
Homogenitas
Krim yang dihasilkan homogeny dan lembut
12. Tes daya menyebar salep
Berat tutup kaca eksentensometer = .. gram
r = jari-jari lingkaran(cm)
L= r2
Krim
Tanpa Beban
r
L
Beban 50 gram
r
L
Beban 100 gram
r
L
Replikasi I
Replikasi II
Replikasi III
Luas rata2
Uji daya sebar dengan 3 kali replikasi pengujian yang diperoleh terhadap luas
permukaan krim kloramfenikol pada alat ekstensometer dengan tanpa beban
adalah ,, gram, beban 50 gram adalah ,, gram, pada beban 100 gram adalah
,, gram. Berarti krim kloramfenikol mampu menyebar dengan cukup luas
dipermukaan kulit jika digunakan
13. Tes daya menyebar salep
GRAFIK
14
12
10
8
Replikasi I
6
Replikasi II
4
Replikasi III
Luas Rata-rata
2
0
Tanpa
Beban
Beban 50 Beban 100
gram
gram
14. Tes daya melekat salep
Replikasi I
1,2 detik
Replikasi II
0,34 detik
Replikasi III
0,37 detik
Rata-rata
0,75 detik
Uji daya lekat dengan 3 kali replikasi pengujian yang diperoleh hasil rata-rata
0,75 detik untuk daya lekat dari krim kloramfenikol terhadap alat penguji
15. Eliksir Paracetamol
1. Eliksir paracetamol memenuhi standar evaluasi
2. Dalam pembuatan sediaan eliksir paracetamol harus
memperhatikan kejernihan dan kelarutan zat
aktif(paracetamol)
Krim Kloramfenikol
1. Krim kloramfenikol yang dibuat bentuknya setengah
padat, bau melati, warna sediaan putih.
2. Dalam pembuatan krim kloramfenikol harus
memperhatikan kestabilan dan kelarutan zat
aktif(kloramfenikol)