5. • Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap
isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan
iklim (Temukan)
• Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap
isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan
iklim (Bayangkan)
• Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
(Lakukan)
• Melengkapi proses pembelajaran dengan berbagi karya (video,
makalah/laporan, poster/infografis) serta melakukan evaluasi
dan refleksi (Bagikan)
6. • Sosialisasi
Kegiatan
dengan orang
tua siswa
• Pengenalan dan deskripsi terkait proyek
yang akan dilaksanakan
• Penguatan komitmen untuk berkolaborasi
aktif dalam mendukung pelaksanaan proyek
• Membuka peluang munculnya donatur
proyek dari kalangan orang tua murid
7. Pemaparan berbagai sumber
relevan terkait jenis sampah,
dampak buruk terhadap
lingkungan dan keberlangsungan
kehidupan, peran gas metana
dalam pemanasan global,
pengelolaan, macam-macam
solusi yang dapat diambil.
2. Pembangunan Literasi Murid
metana
8. 60% sampah yang
terbuang di TPA
adalah sampah
organik,
pengelolaan yang
buruk
menimbulkan
banyak masalah.
9.
10. Tragedi ledakan TPA
Leuwigajah di Bandung
(2005) menghilangkan 157
nyawa, 137 rumah, 2 desa,
dan 8,4 hektar lahan
pertanian.
11. Memberikan kesempatan
kepada murid untuk
mendapatkan pengalaman
langsung yang bermakna
tentang pengelolaan sampah di
daerahnya serta berinteraksi
langsung dengan petugas untuk
mendapatkan berbagai
informasi yang relevan
12. Alternatif solusi
yang dapat
diambil
• Pembuatan pupuk kompos (konvensional/
takakura)
• Dijadikan pakan ternak
• Briket (Bahan bakar alternatif gas dan
minyak)
• Obat berbagai penyakit
• Pupuk cair organik
• Skin-care dan kecantikan
18. ALAT YANG DIBUTUHKAN
Wadah plastik
bertutup
Kertas lakmus atau
pH meter
Pisau dan
talenan
TDS meter
Timbangan
Alat tulis
Botol bekas
untuk hasil
panen
20. SISA BUAH / SAYURAN
Semua jenis buah / sayuran dapat
digunakan untuk membuat Eco-
Enzyme selama:
• BELUM dimasak (masih mentah)
• TIDAK kering dan TIDAK keras
• TIDAK berlemak (jangan gunakan
daging alpukat, durian, kelapa,
dan buah berlemak lainnya)
• TIDAK busuk, berjamur, dan
berulat
21. GULA YANG BOLEH DIPAKAI
Jenis gula yang bisa
digunakan:
-Molase atau tetes tebu
-Gula merah (gula tebu,
aren, kelapa, lontar, dll)
-BUKAN gula pasir
(karena banyak
senyawa alami yang
sudah hilang)
22. CARA MENAKAR BAHAN
Gunakan timbangan untuk mendapatkan
takaran yang tepat.
Hitung volume wadah terlebih dahulu. Jumlah
air maksimal adalah 60% dari volume wadah.
Misal volume wadah 100 liter, maka jumlah air
maksimal adalah 60 liter. 60 liter air = 60 kg air.
Cara menghitung cepat jumlah gula dan sisa
buah / sayuran:
-Tentukan jumlah air
-Jumlah air ÷ 10 = jumlah gula
-Jumlah gula x 3 = jumlah sisa
buah/sayuran
24. Mendatangkan narasumber
selain bertujuan untuk
memberikan pengalaman
belajar yang berbeda
kepada murid, juga dapat
menjamin validitas
informasi yang dipaparkan
5. Mengundang Narasumber Berkompeten
25. Pengumpulan
bahan dan alat
( harus fresh,
tidak boleh
lebih 2 hari)
Kolaborasi
kerjasama
mencincang bahan,
memasukkan
kewadah dengan
campuran air dan
eco enzim
6. Aksi
Dipermentasi
selama
kurang lebih
3 bulan
26. Setelah selesai anak diberi kebebasan
untuk menyampaikan hasil dngan
caranya sendiri misal : poster, laporan,
video design grafis/ infografis dll
27. • Diseminasi pada
komunitas belajar guru
(KKG/ MGMP/ MKKS).
• Diseminasi ke sekolah
lain dengan melibatkan
murid sebagai rekan
28. Kolaborasi
• Mendorong murid untuk bekerja sama
dan belajar satu sama lain
• Kerjasama dan dukungan dari orang
tua/ komite
Inovasi
• Memperkenalkan suatu metode/
teknik/ strategi baru yang belum
pernah diterapkan pada proses
pembelajaran di sekolah
Berpihak pada murid
• Murid bebas menentukan
perannya dalam kelompok
kerja.
• Menentukan jenis bahan baku
apa yang akan digunakan.
• Bebas memilih cara
penyampaian laporan kegiatan