1. PENINGKATAN PRODUKSI, MUTU DAN
EFISIENSI PRODUK PERTANIAN BERBASIS
PEMECAHAN MASALAH DENGAN
TEKNOLOGI SMART FARMING
Oleh :
TIM BAPELTAN LAMPUNG
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran umum
1. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta memahami
perkembangan teknologi Smart Farming sektor pertanian
era Revolusi Industri 4.0
2. Peserta dapat mengadapatasi pemanfaatan teknologi Smart
Farming era Revolusi Industri 4.0 untuk memecahkan
masalah pertanian yang dihadapi.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Menemukan masalah pertanian yang dihadapi dan akan
dipecahkan dengan teknologi smart farming.
2. Membuat perencanaan implementasi teknologi smart
farming di lokasi usaha taninya
3. REFLEKSI
• Bagaimana mutu pertanian kita selama ini?
• Bagaimana produktifitas tanaman kita selama
ini?
• Seberapa murah (efisien biaya produksi)
produk pertanian kita?
• Sebarapa menguntungkan pertanaman
(pertanian) yang kita kelola?
4. REFLEKSI
Apa pertanian yang kamu kelola?
Padi-kah?
Bawang merah-kah?
Cabai -kah?
Kakao-kah?
Kopi-kah?
Ternak sapi-kah?
5. Smart farming (pertanian cerdas)
• Apakah pertanian kita selama ini kurang
cerdas? Mengapa demikian?
• Jika iya, sekarang yang mau kita cerdaskan
apanya?
6. Smart farming (pertanian cerdas)
Jadi smart farming (pertanian cerdas) itu apa
sih?
Pertanian cerdas menurutmu?
...................................
Apakah kita benar-benar butuh pertanian
cerdas itu?
7. Smart farming (pertanian cerdas)
Jadi apa masalahmu?
Pada lahan bawang merah? Cabai? Padi? Sapi?
Kambing? Kakao? Sawit?
Teknologi cerdas berbasis IOT dan AI
Pertanian cerdas (smart farming) ada untuk
menjawab masalah, bukan malah membuat
tambah pusing
8. Smart farming (pertanian cerdas)
Haruskah Smart farming (pertanian cerdas)
selalu berbasis Internet of Thing (IOT) dan
Artificial Inteligent (AI)?
9. Smart farming (pertanian cerdas)
Ilustrasi: Tanaman Cabai dan Bawang? Cari video
di folder laptop atau youtube...
- Penyiraman dan pemupukan (ngocor)...
Diterapkan beli Gede....
- Ini tidak perlu IOT dan AI, hanya otomatisasi
sederhana tapi bisa menghemat tenaga kerja
yag besar
12. pertanian berbasis
• Smart farming adalah konsep
pada precision agriculture yang memanfaatkan
otomatisasi teknologi didukung oleh manajemen big
data, machine learning/kecerdasan buatan, dan
Internet of Things (IoT) demi meningkatkan kualitas
maupun kuantitas produksi
mengoptimalkan sumberdaya
dalam
lahan,
rangka
teknologi
budidaya, SDM, dan sumberdaya produksi yang lain
SMART FARMING?
13. Mengapa Perlu Smart Farming di
Indonesia?
• Populasi Indonesia pada 2019 adalah 268 juta dan akan menjadi 305 juta pada
2035 (bps.go.id)
• Meningkatnya populasi akan membawa beberapa tantangan untuk meningkatkan
produksi dan kualitas pangan dan bahan pertanian lain.
• Menarik minat generasi muda terjun di bidang pertanian
14. Smart Farming & Precision Farming
• Smart agriculture merupakan teknologi di era
Industri 4.0 untuk pengembangan pertanian
modern
• Disebutjuga sebagaiAgriculture 4.0
• Merupakan evolusi dari precision farming
Aplikasi dari smart agriculture mencakup monitoring hasil
pertanian, pemetaan lahan pertanian, manajemen irigasi,
penyimpanan produk pertanian, delivery produk pertanian ke
konsumen, dan lainnya
15. Penerapan teknologi
Internet of Things,
sensor, Sistim berbasis
lokasi, Robotika dan
kecerdasan buatan
dalam pertanian
Tujuannya untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil
pertanian dan mengoptimalkan
penggunaan tenaga kerja
Smart Agriculture
Penerapan teknologi
Digital dalam
pengelolaan pertanian
untuk memonitor dan
mengoptimalkan
produksi pertanian
Teknologi Digital digunakan
untuk mengukur dan
menganalisis kebutuhan
tanaman dan lahan pertanian
Precision Agriculture
19. Berbagai Tipe Teknologi yang Terlibat dalam sistem
Smart Farming
• Smart Farming menggunakan
terkoneksi
(computer,
dengan
tablet,
perangkat
smartphone)
informasi (hara
platform
teknologi
dalam
tanah,
pengumpulan
kelembaban udara, kondisi cuaca, hama
penyakit, kondisi tanaman ) yang diperoleh
dari lapang dari perangkat / sensor yang
diletakkan di lahan pertanian.
20. Smart Farming Memungkinkan
• Pengaplikasian nutrisi yang tepat, akurat, tertakar, dan terukur
• Pengaplikasian pestisida yang tepat, akurat, tertakar, dan
terukur
• Pemanfaatan sumber daya air (VRT, Variable Rate Irrigation)
yang tepat, tertakar dan terukur
• Prencanaan yang tepat, akurat, tertakar, dan terukur
• Kontrol atau pengendalian terhadap setiap kegiatan yang
tepat, akurat. tertakar dan terukur.
21. Pengembangan Teknologi 4.0 pada Smart Farming
• Smart farming meliputi identifikasi lahan,
cuaca,/iklim, identifikasi tanaman di setiap lokasi,
kondisi tanah,pupuk, benih pestisida, panen
kerusakan hasil oanen,jumlah produk, distribusi dan
pemasaran.
22. Penerapan Teknologi Smart Farming meliputi :
• Penyiapan SDM Pertanian
• Teknologi
• Pengetahuan / Knowledge
23. Smart Farming (Best Practices)
• Pemilihan lokasi
• Pengelolaan lahan
• Pemilihan varietas dan bibit
• Pemupukan
• Irigasi
• Pemangkasan dan pengelolaan tajuk
• Pengendalian hama, penyakit dan gulma
• Pemeliharaan buah
• Panen
• Penanganan pasca panen
• Logistik, distribusi
TANTANGAN DI TROPIS LEBIH BESAR
1. Keberawanan tinggi
2. Cuaca
3. Agroklimat beragam
4. OPT tinggi
24. Beberapa penerapan teknologi Smart Farming yang telah dikembangkan
Teknologi Pengamatan Kondisi Lingkungan Spesifik Lokasi
Iklim mikro pada
riil
lahan
untuk
budidaya
dasar
Pengamatan
memberikan
pengambilan
informasi
keputusan dalam pengelolaan
pertanian secara terukur dan presisi
Sumber : Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB