Ringkasan dokumen tersebut adalah:
SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan visi dan misi berdasarkan konteks wilayah Jawa Barat untuk menghasilkan lulusan berkualitas sesuai kebutuhan industri. Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan karakteristik daerah dan industri mitra.
3. Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan
visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran Anda dalam kegiatan
tersebut?
2. Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana
menghadapinya?
3. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum
operasional-nya sendiri?
4. Komponen KOSP
1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Perencanaan Pembelajaran
5. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
▪ Visi: Peserta didik menjadi subjek tujuan jangka panjang
▪ Misi: Bagaimana mencapai visi
▪ Tujuan: Gambaran tahapan penting sesuai misi
6. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
(SMK)
Visi dan Misi : Lingkup satuan pendidikan
Tujuan : Lingkup program keahlian sesuai analisis
kebutuhan dunia kerja
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
● Perwakilan warga satuan pendidikan
● Data dari situasi dan kondisi nyata
● Cukup waktu untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan
dokumentasi data
● Informasi yang relevan untuk strategi atau solusi
14.
15.
16. Proses Berpikir
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Perumusan Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan
Menggunakan berbagai cara yang sesuai dengan
kebutuhan dengan hasil selaras antar komponen
25. Contoh: SMKN 1 Tasikmalaya
Karakteristik SMKN 1 Tasikmalaya
SMK Negeri Tasikmalaya dahulu namanya Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri yang didirikan pada tanggal 1
Agustus 1957 dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI tanggal 6 September 1957 No.
280/B/III/Kdj/57. beridirinya SMK Negeri diprakarsai oleh Kepala SMEP Negeri Tasikmalaya beserta beberapa tokoh
masyarakat dan orangtua murid pada waktu itu dengan mendapat restu dari Kepala Daerah dan Komandan Resimen Infantri
XI Priangan Timur di Tasikmalaya. Selain itu, sambutan masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya terhadap didirikannya SMK di
Tasikmalaya cukup besar. Hal itu dapat dimengerti mengingat bahwa masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya mempunyai
tata hidup ekonomi yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan indusri kerajinan terutama masyarakat
sekitar Kecamatan Cipedes.
SMKN 1 Tasikmalaya secara geografis administratif berada di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Perekonomian di Kecamatan Cipedes terus berkembang, terutama di Kelurahan Nagasari. Hal ini ditandai dengan
terdapatnya industri rumah tangga di kelurahan ini terbanyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Salah satunya dapat
dilihat dari jumlah industri batik yang ada pada Kelurahan Nagasari sebanyak 20 unit usaha, Kelurahan Cipedes 2 unit usaha,
Kelurahan Sukamanah 3 unit usaha, dan Kelurahan Panglayungan 1 unit usaha. Kecamatan Cipedes memiliki berbagai jenis
industri seperti industri bordir, industri batik, industri pembuat baju, dan lain-lain. Akan tetapi hanya jenis industri batik
yang banyak berkembang dan hampir mendominasi di satu kelurahan dari empat kelurahan yang ada.
Kondisi Kecamatan Cipedes terutama Kelurahan Nagasari sebagaimana digambarkan tersebut menjadi salah satu dasar
pertimbangan pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya. Program pengembangan SMKN 1 Tasikmalaya salah satunya difokuskan
untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam
pembukaan program keahlian di SMKN 1 Tasikmalaya berikut kurikulumnya.
26. SMKN 1 Tasikmalaya memiliki lima program keahlian, yakni Akuntasi dan Keuangan Lembaga, Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis, Pemasaran, Broadcasting dan Perfilman, serta Perhotelan. Kelima program keahlian tersebut sangat relevan
dengan potensi ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sekolah umumnya masyarakat Jawa Barat dan
Indonesia.
SMKN 1 Tasikmalaya merupakan SMK tertua di Kota Tasikmalaya terutama untuk rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi
tersebut tentunya memberi dampak positif, salah satunya adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat
sebagai pencetak lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir panjang
untuk membangun kemitraan dengan SMKN 1 Tasikmalaya. Kemitraan tersebut dibangun dalam berbagai kegiatan di
antaranya dalam kegiatan sinkronisasi kurikulum magang guru dan siswa, uji sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan,
pembentukan kelas industri dan sebagainya. Berikut ini beberapa industri yang sudah membangun kemitraan dengan SMKN
1 Tasikmalaya sampai dengan tahun 2021.
27.
28. Bagaimana dengan kurikulum operasional SMKN 1 Tasikmalaya? Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA. Kurikulum Perhotelan saat ini berlandaskan kepada:
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Pendidikan pada SMK dan MAK
3. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan
4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata
Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan
Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik, guru, dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar
mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya
berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerjja Lapangan
(PKL), yaitu pengalaman belajar langsung di Industri untuk membangun kebiasaan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan
keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat
terhadap program yang ditawarkan SMKN 1 Tasikmalaya ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 119 orang (Guru 100 orang dan Tenaga Kependidikan 19 orang), dan sebagian besar
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh SMKN 1 Tasikmalaya cukup lengkap, meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik
yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang BP/BK, BKK, Masjid, Hot
Spot, Perpustakaan, Minimarket dan Kafetaria, Ballroom, Kamar Hotel, Lapangan Olahraga, Ruang LSP, Ruang OSIS, Sanggar Pramuka, CCTV,
dan lain-lain.
29. SMKN 1 Tasikmalaya termasuk salah satu sekolah dengan jumlah peserta didik di atas 1000 orang. Pada Tahun Pelajaran 2021/2022
jumlah peserta didik SMKN 1 Tasikmalaya mencapai 1921 orang yang tersebar ke dalam 5 program keahlian. Dalam pengembangan
peserta didik, SMKN 1 Tasikmalaya membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong-Royong. Nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan tadarus pagi, shalat dhuka, kegiatan infak
shadaqah, wirausaha siswa, dan sebagainya.
Untuk mendukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMKN 1 Tasikmalaya memetakan karir peserta didik sejak peserta didik
duduk di Kelas X Semester I. pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan. Pemetaan
dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orangtuanya. Hasil pemetaan dijadikan landasan dalam pembentukan rombongan
belajar atau kelas. Dengan demikian rombongan belajar pada setiap program keahlian dapat diklasifikasikan menjadi kelas wirausaha,
kelas bekerja, dan kelas melanjutkan. Peserta didik pada ketiga kelompk tersebut mendapatkan pola pembelajaran yang berbeda
terutama terkait kedalaman materi pembelajaran.
Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMKN 1 Tasikmalaya? Sesuai dengan visi SMKN 1 Tasikmalaya sebagai sekolah pelopor dan
unggul, SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa keunggulan di antaranya:
1. Sudah menerapkan prinsip-prinsip Badan Layanan Umum Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
2. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti gerakan pagi mengaji, peserta didik mendorong kendaraannya dari
gerbang sampai tempat parkir begitupun sebaliknya.
3. Memiliki layanan teaching factory (Tefa) sepert SmeaMart di Pemasaran, Café dan Restoran, Edotel di Perhotelan.
4. Memiliki desain kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri serta diimplementasikan dalam pembelajaran dengan
menggunakan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan.
5. Memiliki pemetaan karir siswa sejak Kelas X (Wirausaha, Bekerja, dan Melanjutkan) yang kemudian dijadikan dasar dalam
pembentukan rombongan belajar.
6. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibuktikan dengan terbentuknya kelas industri di program keahlian Perhotelan.
7. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata pelajaran tersebut.
30. Visi dan Misi SMKN 1 Tasikmalaya
Dasar penetapan visi, misi dan tujuan sekolah sebagai SKPD harus merujuk kepada visi, misi dan tujuan yang ada pada RPJMD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Di mana visi Provinsi Jawa Barat ditegaskan yaitu Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin
dengan Inovasi dan Kolaborasi, dengan misi pembangaunan yang berhubungan dengan pendidikan sebagai berikut: Melahirkan
Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia, dan Produktif melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif. Misi ini
diarahkan untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas hingga ujung batas wilayah; agar rakyat Jawa Barat dapat
menikmati pendidikan dan kesehatan; perempuan Jawa Barat mampu mengekspresikan potensi kebaikannya dengan optimal, dan
para pemuda menyadari panggilan jiwanya dan dapat berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan
kesejahteraan sosial dapat mendukung lahirnya masyarakat yang bahagia. Permasalahan kesenjangan sosial menjadi salah satu
masalah yang vital di Provinsi Jawa Barat. Kebahagiaan diperoleh dari terjaminnya kehidupan yang layak dan bermartabat bagi
masyarakat, bukan hanya dirasakan golongan ekonomi menengah ke atas. Kesejahteraan sosial juga mendorong lahirnya masyakat
yang berkualitas dan produktif. Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran masyarakat untuk seluas-luasnya,
baik perorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemayarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi,
badan usaha, dan lembaga kesejahteraan.
Visi dan misi tersebut berlandaskan pada permasalahan bidang pendidikan di Provinsi Jawa Barat, di antaranya:
a. Belum meratanya akses pendidikan.
b. Belum optimalnya mutu pendiidikan.
c. Belum optimalnya tata kelola pendidikan.
d. Belum link dan match lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha.
e. Masih rendahnya minat baca masyarakat.
31. Kelima permasalahan di atas memiliki akar masalah sebagai berikut:
a. Belum meratanya distribusi guru antar daerah.
b. Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi.
c. Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih relatif rendah.
d. Nilai rata-rata ujian nasional masih rendah.
e. Belum sinergisnya pembagian tata kelola pendidikan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait dengan kewenangan.
f. Rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di tingkat pendidikan menengah.
g. Program kegiatan masih belum menyasar peningkatan mutu dan daya saing pendidikan.
h. Pengangguran terbesar lulusan pendidikan menengah kejuruan.
i. Masih belum meratanya akses dan partisipasi pendidikan terutama di pendidikan menengah dan tinggi.
j. Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat.
k. Masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan, baik sarana prasaranannya,
koleksi, SDM, maupun aspek-aspek perpustakaan lainnya.
l. Belum terintegrasinya layanan perpustakaan sekolah dengan perpustakaan daerah milik pemerintah dalam memberikan layanan literasi
melalui program perpustakaan keliling.
m. Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengelola perpustakaan sekolah untuk bekerjasama dengan komunitas literasi seperti forum
perpustakaan desa/kelurahan atau forum perpustakaan taman bacaan masyarakat.
32. Selain berlandaskan pada visi dan misi Provinsi Jawa Barat, perumusan visi dan misi SMKN 1 Tasikmalaya juga harus mengacu kepada arah
kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terutama yang terkait dengan tatakelola pendidikan yang akuntabel, di mana berkaitan
dengan hal tersebut kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 adalah:
1. Penyempurnaan sistem manajemen dalam pelaporan kinerja pemerintah.
2. Mengarahkan kepada instansi di lingkungan Dinas Pendidikan menerapkan e-budgeting sebagai upaya e-government.
3. Menerapkan Open Government dalam lingkungan Dinas Pendidikan.
Berdasarkan visi dan misi pemerintah Provinsi Jawa Barat serta arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka SMKN 1
Tasikmalaya merumuskan visi dan misi sebagai berikut:
Visi SMKN 1 Tasikmalaya yaitu: “Dengan Iman dan Taqwa SMKN 1 Tasikmalaya menjadi SMK Pelopor dan Unggul sebagai Badan Layanan
Umum Daerah padaTahun 2023”
Untuk menunjang visi tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menerapkan misi sebagai berikut:
a. Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam manajemen mutu berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan
publik sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
b. Mengembangkan kurikulum yang mengacu pada pemenuhan seluruh Standar Nasional Pendidikan, diperkaya dengan standar
internasional.
c. Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, memiliki kompetensi teknis di berbagai bidang.
d. Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan Dunia
Usaha dan Industri.
e. Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring dan industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas spiritual, emosional, dan
intelektual sehingga mampu bersaing di era global.
33. Tujuan SMKN 1 Tasikmalaya
Adapun yang menjadi tujuan SMKN 1 Tasikmalaya yaitu terwujudnya:
a. Manajemen sekolah yang dikelola secara profesional dan terstandar dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dilaksanakan secara konsisten.
b. Harapan pelanggaran (siswa dan orangtua serta stakeholders lainnya).
c. Kurikulum versi SMKN 1 Tasikmalaya.
d. Peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, beriman dan bertaqwa, produktif, kreatif, kompetitif, serta
berjiwa wirausaha untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri.
e. Sosok guru dan tenaga kependidikan yang memiliki berbagai keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya.
f. Revitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan industri.
g. Revitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar industri.
h. Kerjasama yang semakin erat dan luas cakupannya dengan sekolah jejaring/sekolah aliansi serta sekolah lainnya dalam lingkup
lokal, regional dan nasional.
i. Kerjasama dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional.
j. Kerjasama sekolah dengan mitra industri baik dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan tujuan tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya menetapkan sasaran dan program untuk ketercapaian visi dan misi serta tujuan
seperti yang tergambar dalam tabel pada halaman berikut.
34.
35. No Misi Tujuan Sasaran Program
2.2 Mempersiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat
menengah yang profesional, beriman dan bertaqwa, produktif,
kreatif, kompetitif serta berjiwa wirausaha untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha dan industri
2.2.1 Tersusunnya kurikulum pendidikan karakter versi SMKN 1
Tasikmalaya
2.2.2 Terlaksananya Gerakan Sekolah Menyenangkan
2.2.3 Tersusunnya komposisi kelas berdasarkan minat karir siswa
2.2.4 Kuatnya literasi peserta didik
2.2.5 Kuatnya penguasaan bahasa asing peserta didik
2.2.6 Terlibatnya IDUKA dalam proses pembelajaran
• Optimalisasi PPDB dan MPLS
• Redesain kurikulum PAI dan PPKn versi SMKN 1 Tasikmalaya
• Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan
• Pemetaan siswa ke dalam kelas wirausaha, bekerja, dan
melanjutkan
• Pengadaan buku-buku referensi dan perpustakaan digital
• Penguatan bahasa Jepang dan Mandarin untuk kelas bekerja
dan wirausaha
• Penguatan TOEIC bagi peserta didik
• Pemetaan kompetensi dasar dan gizi peserta didik baru
• Pengembangan laboratorium wirausaha di daerah asal
peserta didik kelas wirausaha
• Pembelajaran di IDUKA
• Mendatangkan guru tamu sesuai dengan minat karir peserta
didik
3 Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan
yang profesional, memiliki kompetensi teknis di
berbagai bidang
3.1 Membekali guru dengan berbagai keterampilan teknis
yang menunjang tugas profesinya
3.1.1 Guru memiliki sertifikat teknis yang mendukung kinerjanya • Diklat dan sertifikat kompetensi teknis level IV bagi guru
produktif sesuai dengan kompetensi keahliannya
• Diklat dan sertifikasi teknis bagi guru kelompok A dan B
• Program magang dan sertifikasi industri
3.2 Membekali tenaga kependidikan dengan berbagai
keterampilan teknis yang menunjang tugas profesinya
3.2.1 Tenaga kependidikan memiliki keterampilan teknis Diklat dan sertifikasi kompetensi teknis bagi tenaga
kependidikan
4 Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan
standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan
Industri
4.1 Merevitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan kebutuhan
industri
4.1.1 Dimilikinya ruangan teori atau praktik sesuai dengan standar
industri
Pembangunan infrastruktur
4.2 Merevitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan standar
IDUKA
4.2.1 Dimilikinya peralatan praktik sesuai dengan standar IDUKA Revitalisasi peralatan praktik siswa
5 Mengembangkan kerjasama dengan sekolah jejaring
dan industri untuk menghasilkan lulusan yang cerdas
spiritual, emosional, dan intelektual sehingga mampu
bersaing di era global
5.1 Meningkatnya kerjsama dengan sekolah jejaring/sekolah
aliansi
5.1.1 Meningkatnya kualifikasi akreditasi
5.1.2 Meningkatnya mutu lulusan dan meningkatnya kerjasama
pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa
Pengembangan kerjasama dengan sekolah aliansi
5.2 Meningkatnya kerjasama sekolah dengan institusi
pasangannya baik dalam negeri maupun luar negeri
5.2.1 Memperbanyak MOU untuk peningkatan mutu praktik kerja
lapangan
5.2.2 Meningkatnya kompetensi siswa dengan membentuk kelas
industri
5.2.3 Meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja baik
di dalam maupun luar negeri
• Perluasan kemitraan dengan IDUKA
• Implementasi PKL berbasis skema sertifikasi
• Uji sertifikasi siswa oleh industri
• Optimalisasi peran BKK SMKN 1 Tasikmalaya
36. Analisis Lingkungan dan Strateginya
Analis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Tasikmalaya dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar
pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi kelayakan pengembangan sekolah.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Peluang (Opportunities)
1) Program keahlian yang dibuka di SMKN ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan di sekolah lain di wilayah KCD XII.
2) Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di industri mitra sekolah yang relevan dengan program keahlian
yang dibuka di SMKN 1 Tasikmalaya.
3) Tersedianya Bursa Kerja Khusus di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah dikenal industri dan perusahaan.
4) Adanya dukungan dari instansi lain terutama dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, terutama dalam
pengembangan program keahlian unggulan seperti pada bidang keahlian Bisnis Manajemen, Seni dan Industri Kreatif, serta
Pariwisata.
5) Hubungan dengan instansi vertikal di tingkat kota cukup baik.
6) Perkembangan bisnis di Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat begitu pesat.
Tantangan (Threats)
!) Kompetensi bursa kerja yang relatif selektif.
2) Dengan adanya otonomi daerah, dana bantuan operasional sekolah terbatas.
3) Komputerisasi mutlak diperlukan untuk mengakses data/informasi dengan cepat.
4) Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi global serta bahasa asing lainnya mutlak diimplementasikan dalam pembelajaran.
5) Pemberian sertifikasi dari industri yang belum seragam.
37. 2. Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan (Strengths)
SMKN 1 Tasikmalaya memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
1) SMKNN 1 Tasikmalaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki branding image positif di masyarakat sebagai pencetak
lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri.
2) SMKN 1 Tasikmalaya menjadi satu-satunya SMK dalam bidang hospitality di KCD XII yang ditetapkan sebagai SMK Pusat
Keunggulan.
3) Sekolah secara geografis berada di pusat kota sehingga mudah diakses kendaraan umum dari berbagai jurusan angkutan kota.
4) Memiliki sumber daya tenaga pendidik yang memadai untuk pengembangan sekolah dengan strata pendidikan minimal sarjana,
dan memiliki sertifikat profesi pendidik dengan indikator sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru kejuruan pernah mengikuti diklat di tingkat nasional dan memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan
oleh industri melalui LSP.
b. 24 orang guru kejuruan yang telah mempunyai sertifikat sebagai asesor dari BNSP.
c. Sebagian guru normatif/adaptif telah memiliki sertifikat penataran tingkat nasional.
d. Beberapa orang guru berhasil menerbitkan buku teks pelajaran dan buku non-teks serta ber-ISBN.
5) Seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh guru SMKN 1 Tasikmalaya.
6) Kemampuan staf administrasi relatif baik.
7) Fasilitas pembelajaran memadai dengan lingkungan sekolah cukup nyaman.
8) Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun dengan industri lainnya.
9) Keterserapan lulusan cukup tinggi dan menempati pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian yang didapatkannya.
38. Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal.
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis.
3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif.
4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relatif beragam.
5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orangtua/wali siswa terbatas.
Strategi SMKN 1 Tasikmalaya
Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang beb. Kelemahan (Weaknesses)
1) Pengembangan budaya kerja pada peserta didik belum maksimal.
2) Belum lengkapnya dokumen kurikulum dan portofolio pendukung penyelenggaraan program keahlian di tingkat teknis.
3) Program bilingual dalam pembelajaran belum efektif.
4) Kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan relatif beragam.
5) Alokasi dana operasional pendidikan terbatas, dan penggalangan dana dari orangtua/wali siswa terbatas.
39. Strategi SMKN 1 Tasikmalaya
Menyikapi hasil analisis tersebut, SMKN 1 Tasikmalaya merancang beberapa strategi di antaranya:
a. Menerapkan prinsip Gerakan Sekolah Menyenangkan untuk memperkuat pengembangan karakter siswa termasuk di dalamnya
pengembangan budaya kerja.
b. Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen kurikulum yang diikuti seluruh guru serta melibatkan industri
mitra.
c. Menetapkan program penguatan bahasa untuk guru dan siswa. Selain bahasa Inggris, juga diperkenalkan bahasa asing lainnya yaitu
bahasa Jepang, Korea dan Perancis.
d. Optimalisasi peran MGMP satuan pendidikan sebagai wahana pengembangan diri guru melalui program “Jumat Keramat”.
e. Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan sebagai dasar penyelenggaraan workshop atau pelatihan bagi guru
dan tenaga kependidikan.
f. Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching factory.
40. Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan, dan
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
per Jenjang Pendidikan
● Jenjang SMALB:
https://drive.google.com/file/d/19GwFmU_8TcTycnDcE9UfIzlUmX0ctWrb/vie
w?usp=sharing
● Jenjang SMK:
https://drive.google.com/drive/folders/1goN0ga2zsRAKOZHMJAqrliBokWMZk
h4q?usp=sharing