SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persoalan mengutip dan menulis sumber rujukan dalam dunia kepenulisan
bukanlah persoalan yang sederhana. Karena itu, tidak mengherankan jika
kemudian keinginan menulis pada saat penulis akan mencurahkan gagasannya
terasa mulai terhadang oleh berbagai aturan/etika dan teknik menulis ilmiah,
akhirnya gagal menulis. Ditambah lagi dengan adanya ketentuan ancaman pidana
dan denda bagi pelanggar/plagiator/pembajak hak cipta (UU RI Nomor 19 Tahun
2002 Tentang Hak Cipta). Akan tetapi dengan suatu persyaratan menyebutkan
atau mencantumkan sumbernya serta dalam rangka kemajuan perkembangan
pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan
kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari penciptanya, tidak dianggap sebagai pelanggaran (butir a Pasal 15 UU
Nomor 19 Tahun 2002). Sedang yang dimaksud dengan kepentingan yang wajar
dari pencipta atau pemegang hak cipta adalah suatu kepentingan yang didasarkan
pada keseimbangan dalam menikmati manfaat ekonomi atas suatu ciptaan.
Memang kesalahan-kesalahan di dalam mengutip dan menuliskan daftar pustaka
sebagai sumber rujukan di dalam membuat karya tulis ilmiah kenyataannya masih
saja ada dan sering terjadi. Terlebih-lebih pada era ”Information Communication
Technology (ICT)” yang makin mempermudah penulis mencari dan mengambil
sumber rujukan, gambar atau tabel, serta makalah dan informasi lainnya, baik
melalui “download internet” maupun pengambilan melalui peralatan “scanner”.
Kenyataan di atas sangat dimungkinkan karena banyak penulis yang kurang
cermat, atau mungkin mengabaikan etika menulis ilmiah, atau mungkin juga
belum mau belajar dan tidak mau mencari tahu mengapa teknik mengutip dan
menuliskan daftar pustaka harus sedemikian rupa. Kecenderungan para penulis
lebih sering mencontoh dengan melihat langsung dari tulisantulisan, thesis,
skripsi, desertasi, dan atau dari majalah-majalah serta laporan-laporan tanpa
mengetahui aturan sesungguhnya. Untuk itu ulasan praktis minimal di dalam
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 2
tulisan “Teknik-Teknik Mengutip dan Mencantumkan Daftar Pustaka di dalam
Karya Tulis Ilmiah” ini dipandang penting, agar pada giliran berikutnya dapat
menjadi versi untuk acuan para Widyaiswara, dapat dipegang secara konsisten,
mempermudah keinginan menulis dengan hasil yang bebas dari pelanggaran etika
dan teknik menulis ilmiah, serta berharapan agar keaslian (orisinalitas) isi dari
gagasan tulisan benar-benar terjaga dan sekaligus tetap menghargai karya-karya
cipta orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan
1. Bagaiamana mengutip yang baik?
2. Bagimanan teknik-teknik mengutip?
3. Bagaimana membedakan antara kutipan lansung dan kutipan tidak
lansung?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis kutipan
2. Untuk mengetahui cara mengutip yang baik
3. Untuk memahami dan menerapkan teknik menguti
4. Untuk membedakan kutipan lansung dan tidak lansung.
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa
maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan
itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet,
dan lain sebagainya.
2.2 Prinsip-prinsip dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan
orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar
dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari
sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti
sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan
membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
2. Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya:
 Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
 Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin
kiri sampai margin kanan).
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 4
2.3 Jenis-jenis Kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan
Kutipan tidak langsung. Disini akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan
tersebut.
1. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya,
atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak
boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan
kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit
tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan
kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika
ada kesalahan dari kutipan yang kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf
atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku
[ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital,
garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [
huruf miring dari pengutip ], [ ejaan disesuaikan dengan EYD ], dll.
2. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya
dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan
teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat
dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan
perut) seperti telah dicontohkan.
2.4 Kutipan pada catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah
setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk
memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber
kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Cara penulisan catatan kaki
memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Hal ini diterapkan agar
penggunaan catatan kaki tersebut memang benar-benar berguna dan mudah
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 5
dimerngeti. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara
penulisan catatan kaki:
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat
belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya
dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan
catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian
bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan
kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor
2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-
ulang keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan
op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku
tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak
dibalik
2.5 Teknik Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya
sebagai berikut.
1. Perujukan Kutipan Langsung
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 6
a.Kutipan Kurang dari 4 Baris
Kutipan yang tidak lebih dari empat baris atau di bawah 40 kata ditulis
di antara tanda kutip sebagai bagian terpadu dari teks karangan. Adapun
pengarang (yang diikuti tahun dan nomor halaman) dapat ditulis secara
terpadu dengan teks atau ditempatkan di dalam tanda kurung.
1) Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Tommy F. Awuy (Kompas 1 April 2001) mengomentari Supernova
dari dua segi, yaitu pemikiran multidisipliner dan pembaruan.
2) Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbit dan
nomor halaman.
Contoh:
Jadi, novel Supernova dapat dilihat dari dua segi, yaitu pemikiran
multi-disipliner dan pembaruan. (Tommy F. Awuy, Kompas 1
April 2001).
3) Jika ada tanda kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
Contoh:
Selanjutnya van Dijk (dalam Brown and Yule, 1996:246)
berpendapat “skemata dikatakan sebagai struktur-struktur
pengetahuan tingkat tinggi yang kompleks (dan bahkan
konvensional atau tetap) yang berfungsi sebagai ‘perancah ideasi’
(ideational).
b. Kutipan lebih dari 4 baris
Kutipan yang lebih dari 4 baris atau 40 kata ke atas ditulis tanpa
tanda kutip pada tempat khusus yang dipisahkan dari teks utama, dengan
pinggir kiri-kanan yang berbeda, dengan spasi tunggal. Kutipan yang
berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks
yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan
dan diketik spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 7
Mengenai keadaan ini Ajib Rosidi (dalam Mulyana, 2000: 7)
menegaskan bahwa:
Para pengajar dan sastrawan sudah lama terdengar mengeluh
mengenai buruknya pembelajaran (bahasa dan sastra) kita baik di
tingkat sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Kurikulum yang
tak jelas arahnya dan pengajar yang jumlahnya dan kemampuannya
tidak memadai, bahan-bahan yang jauh dari lengkap semuanya
menyebabkan pembelajaran sastra hanya seadanya.
c.Kutipan yang sebagian dihilangkan
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik
berspasi […]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah
kalimat, maka ketiga titik berspasi itu di tambahkan sesudah titik yang
mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu
alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi
sepanjang satu baris halaman. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik itu –
baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan – harus dimasukkan
dalam tanda kutip sebab unsur yang harus dihilangkan itu dianggap
sebagai bagian dari kutipan.
Jika dalam kutipan langsung terdapat kata-kata atau kalimat yang
dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga buah titik,
dan kalimat dengan empat titik.
1) Penghilangan kata-kata
Tenaga-tenaga penjualan yang sukses, politisi, guru, dokter, dan
pemimpin keagamaan semuanya cenderung orang yang
mempunyai tingkat kecerdasan antar pribadi yang tinggi.
Kecerdasan intera pribadi…adalah kemampuan yang korelatif,
tetapi terarah kedalam diri. Kemampuan tersebut adalah
kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan
mengacu pada cirri serta kemampuan untuk menggunakan model
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 8
tadi sebahai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif
(Gardner dalam Coleman, 1994: 315).
2) Penghilangan Kalimat
Gerak manipulative adalah keterampilan yang memerlukan
koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain….yang
termasuk gerak manipulative antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar.” (Asim, 1995: 315.
2. Perujukan Kutipan Tidak Langsung
Tanpa memperhitungkan jumlahnya, kutipan tidak langsung ditulis
sebagai bagian terpadu dari teks karangan. Cara menulis sumber rujukan sama
dengan penulisan kutipan langsung.
a. Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Gunawan (1995:223) menyimpulkan bahwa perkembangan manusia lebih
cepat dibandingkan simpanse ketika ia mampu berbicara.
b. Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.
Contoh:
Perkembangan manusia lebih cepat dibandingkan Simpanse ketika ia
mampu berbicara (Gunawan, 1995: 223).
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Dalam
membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang
lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar
dalam mengutip dari tulisan orang lain. Terdapat beberapa jenis kutipan,
antara lain adalah Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Catatan kaki
berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan
mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Cara
penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan.
Adapun teknik dalam mengutip ada dua, yaitu rujukan langsung dan rujukan
tidak langsung.
3.2 Saran
Persoalan mengutip dan menulis sumber rujukan dalam dunia kepenulisan
bukanlah persoalan yang sederhana. Ada ketentuan ancaman pidana dan
denda bagi pelanggar/plagiator/pembajak hak cipta (UU RI Nomor 19
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta). Akan tetapi dengan suatu persyaratan
menyebutkan atau mencantumkan sumbernya serta dalam rangka
kemajuan perkembangan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari penciptanya, tidak dianggap
TEKNIK MENGUTIP
MOH. IMAM BAHRUL ULUM
1
0
sebagai pelanggaran (butir a Pasal 15 UU Nomor 19 Tahun 2002). Oleh
sebab itu, budayakan teknik mengutip dengan baik dan benar dan
janganlah membajak hasil karya orang lain dengan tidak mencantumkan
kutipan pada suatu tulisan yang dikutip dari hasil karya orang lain.

More Related Content

Similar to Teknik_Mengutip.pdf

9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptx9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptxssuser374c75
 
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan Contohnya
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan ContohnyaKutipan: Macam, Cara Penulisan dan Contohnya
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan ContohnyaIkeWanusmawatie1
 
APA Dan MLA Edisi Baru
APA Dan MLA Edisi BaruAPA Dan MLA Edisi Baru
APA Dan MLA Edisi BaruScott Donald
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisanevinurleni
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahf471h
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipantiharum
 
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem Rujukan
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem RujukanCatatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem Rujukan
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem RujukanBonadea Visakha
 
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiahMerangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiahKastam Syamsi S
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiahbusitisahara
 
Kutipan presentasi
Kutipan presentasiKutipan presentasi
Kutipan presentasiIkak Waysta
 
Penulisan kutipan
Penulisan kutipanPenulisan kutipan
Penulisan kutipanRock Holik
 
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.Nini Ibrahim01
 
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptx
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptxKELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptx
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptxDewiBalqis3
 
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTuplick Luffy
 
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptxPenulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptxkhulelbuyun1
 
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiahBab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiahTika D'Zinkrax
 

Similar to Teknik_Mengutip.pdf (20)

9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptx9_Ringkasan_abstrak.pptx
9_Ringkasan_abstrak.pptx
 
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan Contohnya
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan ContohnyaKutipan: Macam, Cara Penulisan dan Contohnya
Kutipan: Macam, Cara Penulisan dan Contohnya
 
APA Dan MLA Edisi Baru
APA Dan MLA Edisi BaruAPA Dan MLA Edisi Baru
APA Dan MLA Edisi Baru
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiah
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
 
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem Rujukan
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem RujukanCatatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem Rujukan
Catatan Kaki atau Footnote sebagai Sistem Rujukan
 
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiahMerangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
Merangkum dan mengutip dalam penulisan karya ilmiah
 
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdf
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdfCatatan-Kaki-Footnote_new.pdf
Catatan-Kaki-Footnote_new.pdf
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah
 
'MAKALAH_KUTIPAN.pdf
'MAKALAH_KUTIPAN.pdf'MAKALAH_KUTIPAN.pdf
'MAKALAH_KUTIPAN.pdf
 
Kutipan presentasi
Kutipan presentasiKutipan presentasi
Kutipan presentasi
 
Penulisan kutipan
Penulisan kutipanPenulisan kutipan
Penulisan kutipan
 
Abstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak dan Daftar PustakaAbstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak dan Daftar Pustaka
 
Tulisan ilmiah
Tulisan ilmiahTulisan ilmiah
Tulisan ilmiah
 
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
Mengembangkan Teori yang Mendasari Sebuah Penelitian.
 
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptx
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptxKELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptx
KELOMPOK 8 SLIDE ONLY.pptx
 
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
 
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptxPenulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
Penulisan Rujukan dan Daftar_Pustaka.pptx
 
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiahBab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiah
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Teknik_Mengutip.pdf

  • 1. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan mengutip dan menulis sumber rujukan dalam dunia kepenulisan bukanlah persoalan yang sederhana. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian keinginan menulis pada saat penulis akan mencurahkan gagasannya terasa mulai terhadang oleh berbagai aturan/etika dan teknik menulis ilmiah, akhirnya gagal menulis. Ditambah lagi dengan adanya ketentuan ancaman pidana dan denda bagi pelanggar/plagiator/pembajak hak cipta (UU RI Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta). Akan tetapi dengan suatu persyaratan menyebutkan atau mencantumkan sumbernya serta dalam rangka kemajuan perkembangan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari penciptanya, tidak dianggap sebagai pelanggaran (butir a Pasal 15 UU Nomor 19 Tahun 2002). Sedang yang dimaksud dengan kepentingan yang wajar dari pencipta atau pemegang hak cipta adalah suatu kepentingan yang didasarkan pada keseimbangan dalam menikmati manfaat ekonomi atas suatu ciptaan. Memang kesalahan-kesalahan di dalam mengutip dan menuliskan daftar pustaka sebagai sumber rujukan di dalam membuat karya tulis ilmiah kenyataannya masih saja ada dan sering terjadi. Terlebih-lebih pada era ”Information Communication Technology (ICT)” yang makin mempermudah penulis mencari dan mengambil sumber rujukan, gambar atau tabel, serta makalah dan informasi lainnya, baik melalui “download internet” maupun pengambilan melalui peralatan “scanner”. Kenyataan di atas sangat dimungkinkan karena banyak penulis yang kurang cermat, atau mungkin mengabaikan etika menulis ilmiah, atau mungkin juga belum mau belajar dan tidak mau mencari tahu mengapa teknik mengutip dan menuliskan daftar pustaka harus sedemikian rupa. Kecenderungan para penulis lebih sering mencontoh dengan melihat langsung dari tulisantulisan, thesis, skripsi, desertasi, dan atau dari majalah-majalah serta laporan-laporan tanpa mengetahui aturan sesungguhnya. Untuk itu ulasan praktis minimal di dalam
  • 2. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 2 tulisan “Teknik-Teknik Mengutip dan Mencantumkan Daftar Pustaka di dalam Karya Tulis Ilmiah” ini dipandang penting, agar pada giliran berikutnya dapat menjadi versi untuk acuan para Widyaiswara, dapat dipegang secara konsisten, mempermudah keinginan menulis dengan hasil yang bebas dari pelanggaran etika dan teknik menulis ilmiah, serta berharapan agar keaslian (orisinalitas) isi dari gagasan tulisan benar-benar terjaga dan sekaligus tetap menghargai karya-karya cipta orang lain. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan 1. Bagaiamana mengutip yang baik? 2. Bagimanan teknik-teknik mengutip? 3. Bagaimana membedakan antara kutipan lansung dan kutipan tidak lansung? 1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis kutipan 2. Untuk mengetahui cara mengutip yang baik 3. Untuk memahami dan menerapkan teknik menguti 4. Untuk membedakan kutipan lansung dan tidak lansung.
  • 3. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Kutipan Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. 2.2 Prinsip-prinsip dalam mengutip Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita. 2. Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya:  Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.  Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
  • 4. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 4 2.3 Jenis-jenis Kutipan Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan tidak langsung. Disini akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut. 1. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan yang kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ], [ ejaan disesuaikan dengan EYD ], dll. 2. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah dicontohkan. 2.4 Kutipan pada catatan kaki Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Cara penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Hal ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memang benar-benar berguna dan mudah
  • 5. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 5 dimerngeti. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan catatan kaki: 1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks. 2. Catatan kaki diketik berspasi satu. 3. Diberi nomor. 4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri. 5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri). 6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks. 7. jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah. 8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki. 9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang- ulang keterangan catatan kaki. 10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya. 11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik 2.5 Teknik Mengutip Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut. 1. Perujukan Kutipan Langsung
  • 6. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 6 a.Kutipan Kurang dari 4 Baris Kutipan yang tidak lebih dari empat baris atau di bawah 40 kata ditulis di antara tanda kutip sebagai bagian terpadu dari teks karangan. Adapun pengarang (yang diikuti tahun dan nomor halaman) dapat ditulis secara terpadu dengan teks atau ditempatkan di dalam tanda kurung. 1) Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu. Contoh: Tommy F. Awuy (Kompas 1 April 2001) mengomentari Supernova dari dua segi, yaitu pemikiran multidisipliner dan pembaruan. 2) Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbit dan nomor halaman. Contoh: Jadi, novel Supernova dapat dilihat dari dua segi, yaitu pemikiran multi-disipliner dan pembaruan. (Tommy F. Awuy, Kompas 1 April 2001). 3) Jika ada tanda kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’) Contoh: Selanjutnya van Dijk (dalam Brown and Yule, 1996:246) berpendapat “skemata dikatakan sebagai struktur-struktur pengetahuan tingkat tinggi yang kompleks (dan bahkan konvensional atau tetap) yang berfungsi sebagai ‘perancah ideasi’ (ideational). b. Kutipan lebih dari 4 baris Kutipan yang lebih dari 4 baris atau 40 kata ke atas ditulis tanpa tanda kutip pada tempat khusus yang dipisahkan dari teks utama, dengan pinggir kiri-kanan yang berbeda, dengan spasi tunggal. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan dan diketik spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
  • 7. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 7 Mengenai keadaan ini Ajib Rosidi (dalam Mulyana, 2000: 7) menegaskan bahwa: Para pengajar dan sastrawan sudah lama terdengar mengeluh mengenai buruknya pembelajaran (bahasa dan sastra) kita baik di tingkat sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Kurikulum yang tak jelas arahnya dan pengajar yang jumlahnya dan kemampuannya tidak memadai, bahan-bahan yang jauh dari lengkap semuanya menyebabkan pembelajaran sastra hanya seadanya. c.Kutipan yang sebagian dihilangkan Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi […]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu di tambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik itu – baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan – harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang harus dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan. Jika dalam kutipan langsung terdapat kata-kata atau kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga buah titik, dan kalimat dengan empat titik. 1) Penghilangan kata-kata Tenaga-tenaga penjualan yang sukses, politisi, guru, dokter, dan pemimpin keagamaan semuanya cenderung orang yang mempunyai tingkat kecerdasan antar pribadi yang tinggi. Kecerdasan intera pribadi…adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah kedalam diri. Kemampuan tersebut adalah kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu pada cirri serta kemampuan untuk menggunakan model
  • 8. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 8 tadi sebahai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif (Gardner dalam Coleman, 1994: 315). 2) Penghilangan Kalimat Gerak manipulative adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain….yang termasuk gerak manipulative antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar.” (Asim, 1995: 315. 2. Perujukan Kutipan Tidak Langsung Tanpa memperhitungkan jumlahnya, kutipan tidak langsung ditulis sebagai bagian terpadu dari teks karangan. Cara menulis sumber rujukan sama dengan penulisan kutipan langsung. a. Nama pengarang disebut terpadu dalam teks. Contoh: Gunawan (1995:223) menyimpulkan bahwa perkembangan manusia lebih cepat dibandingkan simpanse ketika ia mampu berbicara. b. Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Contoh: Perkembangan manusia lebih cepat dibandingkan Simpanse ketika ia mampu berbicara (Gunawan, 1995: 223).
  • 9. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Cara penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Adapun teknik dalam mengutip ada dua, yaitu rujukan langsung dan rujukan tidak langsung. 3.2 Saran Persoalan mengutip dan menulis sumber rujukan dalam dunia kepenulisan bukanlah persoalan yang sederhana. Ada ketentuan ancaman pidana dan denda bagi pelanggar/plagiator/pembajak hak cipta (UU RI Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta). Akan tetapi dengan suatu persyaratan menyebutkan atau mencantumkan sumbernya serta dalam rangka kemajuan perkembangan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari penciptanya, tidak dianggap
  • 10. TEKNIK MENGUTIP MOH. IMAM BAHRUL ULUM 1 0 sebagai pelanggaran (butir a Pasal 15 UU Nomor 19 Tahun 2002). Oleh sebab itu, budayakan teknik mengutip dengan baik dan benar dan janganlah membajak hasil karya orang lain dengan tidak mencantumkan kutipan pada suatu tulisan yang dikutip dari hasil karya orang lain.