Dokumen tersebut membahas biaya untuk menyewa sistem ERP, mulai dari biaya lisensi perangkat lunak, implementasi, lisensi tahunan, dan sewa cloud. Biaya investasi awal untuk 20 pengguna diperkirakan Rp888 juta, sedangkan biaya tahunan Rp150 juta. Menyewa ERP dianggap lebih murah dibanding membuat dan memiliki sendiri karena hanya membutuhkan biaya berkisar Rp2-15 juta per bulan.
1. Biaya Sewa Sistem ERP
Sumber: https://bukutansi.com/biaya-sewa-software-erp/
2. Pendahuluan
Perjalanan suatu bisnis tidak akan pernah bisa lepas dari
perkembangan teknologi. Bisnis dan teknologi seakan menjadi dua hal
yang saling berkaitan dan mempengaruhi, misalnya seperti penggunaan
software ERP dalam sebuah bisnis. Selain bertujuan untuk memastikan
perkembangan bisnis tersebut, penggunaan sistem ERP ini memiliki
tujuan yang beraneka ragam.
Beberapa tujuan penggunaan ERP dalam bisnis adalah untuk
optimatisasi dan integritas semua proses dalam berbisnis, membagikan
database yang umum dan praktik bisnis lewat interprise, menghasilkan
sebuah informasi yang sebenar-benarnya. Selain itu, ERP juga
memungkinkan adanya sebuah perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan
3. Keuntungan Menggunakan ERP
1. Sistem integrasi bisa membuat proses pengambilan keputusan
menjadi lebih efektif dan efisien
2. ERP bisa memungkinkan terjadinya sebuah integrasi secara global.
Permasalah umum berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa dan
budaya, bisa diselesaikan dengan lebih mudah dan secara otomatis.
Dengan begitu, data bisa diintegrasikan dengan lebih mudah
3. ERP tidak hanya berfungsi untuk memadukan data dan sumber daya
saja, namun juga bisa membantu menghilangkan kebutuhan
pemutakhiran dan pembetulan dari sistem komputer yang terpisah.
4. Keuntungan Menggunakan ERP
4. ERP bisa membuat terjadinya manajemen pengelola operasi.
Menggunakan ERP manajemen ini tidak hanya mampu digunakan
untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana keadaan kita saja,
melainkan juga bisa menjawab pertanyaan lain seperti apa yang harus
kita lakukan untuk menjadi lebih baik lagi.
5. Terakhir ERP juga bisa digunakan untuk membantu melancarkan
pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuannya untuk
memadukan semuanya.
5. Modul ERP
Sales Order Processing
Seluruh organisasi komersial tentunya mendapatkan keuntungan dan
sumber daya dari penjualan mereka. Sistem ERP mempunyai modul
penjualan yang bisa menerapkan fungsi penempatan pesanan,
penjadwalan pesanan, pengiriman dan invoice atau faktur, sehingga
semuanya bisa menjadi lebih mudah.
Purchasing
Sistem ERP mempunyai modul pembelian yang bisa membantu
mempercepat proses pembelian bahan baku dan perlengkapan lainnya
yang diperlukan. Sistem ini akan melakukan otomatisasi proses
identifikasi dari calon pemasok, negosiasi harga, pembelian dan proses
penagihan.
6. Modul ERP
CRM
Modul CRM bermanfaat untuk membantu meningkatkan kinerja penjualan
lewat layanan pelanggan yang lebih baik lagi dan menjalin hubungan yang sehat
dengan para pelanggan. Selain ini, modul ini juga bisa digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mengelola dan melacak informasi prospek dan
pelanggan, seperti riwayat komunikasi, panggilan pertemuan, data transaksi
yang mereka lakukan, durasi kontrak dan lain-lain
Production Planning
Modul produksi ini akan bermanfaat untuk membantu anda dalam
merencanakan dan mengoptimalkan kapasitas produksi, suku cadang,
komponen dan sumber daya material. Hal ini bisa dilakukan karena memang
dalam modul ini terdapat data produksi historis dan perkiraan penjualan
keuangan.
7. Modul ERP
Financial Accounting
Modul financial accounting yang ada pada sistem ERP adalah inti dari
seluruh sistem yang ada pada software ERP. Didalamnya terdapat
seluruh data keuangan yang dikumpulkan dari berbagai departemen
functional, selanjutnya akan menghasilkan sebuah laporan keuangan
Human Resources
Modul ini bisa membantu anda dalam mengelola sumber daya manusia
dan modal manusia. Modul HR ini secara berkala akan memeriksa
kelengkapan dari basis data karyawan, termasuk informasi kontak,
rincian gaji, absensi, evaluasi kinerja dan promosi.
8. Jenis ERP
On-Premise ERP
On premise ERP disebut juga dengan ERP konvensional atau ERP di
tempat. Sistem ERP ini dipasang secara lokal di perangkat keras dan
server komputer yang dikelola oleh staf TI yang ahli. Dengan begitu,
perusahaan bisa mengelola sistem ERP ini secara in-house. Investasi
awal untuk ERP yang satu ini terbilang tinggi. Hal ini karena,
perusahaan juga harus mempekerjakan staf TI.
Staf TI tersebut adalah orang yang nantinya akan bertangung jawab
untuk mengelola dan memelihara sistem ERP . Selain itu, dalam hal
upgradenya juga akan memerlukan banyak sekali usaha, karena tim
harus melakukan deployment pada beberapa komputer. Selanjutnya
tim akan menerapkan ulang berbagai penyesuaian dan integrasi dengan
sistem yang telah digunakan sebelumnya.
9. Jenis ERP
Cloud ERP
Software Cloud ERP adalah jenis ERP yang memungkinkan sebuah
perusahaan untuk mengelola data secara terpusat lewat koneksi
internet. Vendor ERP akan bertanggung jawab penuh pada kelancaran
sistem ini dan mengawasinya lewat back end. Jadi para pengguna
hanya membutuhkan username dan password saja untuk bisa
mengakses sistem dari browser.
Untuk masalah biaya investasi, jenis ERP ini bisa dibilang jauh lebih
rendah, terutama jika dibandingkan dengan biaya invenstasi ERP
konvensional. Namun, dalam penggunaaanya, anda akan dikenakan
biaya overhead yang harus dibayar selama menggunakan sistem ini.
Sistem ERP ini biasanya lebih populer di kalangan bisnis yang berskala
kecil dan menengah.
10. Jenis ERP
Hybrid ERP
Hybrid ERP adalah kombinasi dari On Promise ERP dan Cloud ERP, serta
solusi ERP. ERP jenis ini bermanfaat sebagai solusi logis untuk banyak
perusahaan yang ingin meningkatkan sistem ERP konvensional mereka
tanpa perlu mengubahnya.
Selain bermanfaat untuk memisahkan fungsi antara ERP konvensional
dan berbasis Cloud, Hybrid ERP juga akan membantu perusahaan untuk
mengintegrasi atau menambahkan fungsi ke sistem ERP yang ada
dengan biaya minimum.
11. Biaya Sewa Software ERP
Biaya Sewa Software ERP – Harga Aplikasi
Harga aplikasi ERP bisa dibilang sangat mahal. Contohnya dari sebuah
ERP yang banyak digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah
dengan jumlah pemakaian 20 secara bersamaan:
Harga aplikasinya saja sekitar 10.000 USD atau sekitar 120 juta rupiah,
sudah termasuk 3 user/pemakai.
Jika ada tambahan user maka akan tambah lagi sekitar 2000 USD atau
sekitar 24 juta per usernya. Apabila ingin tambah 17 maka biaya yang
harus dikeluarkan : 17 x 24 juta= 408 juta rupiah
Jadi total keseluruhan harga aplikasi untuk 20 user adalah 120 juta +
408 = 528 juta rupiah.
12. Biaya Sewa Software ERP
Biaya Sewa Software ERP – Biaya Implementasi
Selanjutnya biaya implementasi umumnya minimal sekitar 30.000 USD
atau sekitar 360 juta rupiah.
Biaya Sewa Software ERP – Biaya Lisensi Tahunan
Selanjutnya untuk biaya license tahunan yang harus dikeluarkan sekitar
17% dari harga aplikasi atau 17% x 408 juta = 90 juta per tahunnya.
13. Biaya Sewa Software ERP
Biaya Sewa Software ERP – Sewa Cloud
Biaya sewa cloud spesifikasi standarnya sekitar 5 juta per bulannya atau
sekitar 60 juta rupiah per tahunnya.
Jadi bila kita menjumlahkan semuanya, maka untuk biaya investasi awal
saja adalah 528 juta + 360 juta = 888 juta rupiah.
Untuk biaya tahunan yang harus dibayar = 90 juta + 60 juta = 150 juta
per tahunnya.
14. Kesimpulan
biaya untuk membuat dan memiliki ERP memang sangatlah mahal. Tak
heran jika kebanyakan hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang
menggunakan ERP karena mahalnya biaya tersebut. Namun belakangan
ada satu solusi selain membuat ERP sendiri yaitu menyewa ERP.
Berbeda dengan membuat dan memiliki ERP yang akan memerlukan
biaya yang besar di awal, menyewa ERP bisa dibilang tidak terlalu
memerlukan biaya yang besar. Untuk sewa ERP sebuah perusahaan
hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar 2 juta hingga 15 juta rupiah
per bulan, tergantung banyaknya user, jenis dan di mana anda
menyewa ERP.