SlideShare a Scribd company logo
1 of 568
Download to read offline
MENTORING-22
(CAHAYA INJIL)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents
PENDAHULUAN........................................................................................................ iii
Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu................................................................. 1
Biarkanlah UmatKu Pergi........................................................................................ 22
Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah........................................................ 30
Karunia Roh Kudus melalui Baptisan...................................................................... 55
Penyatuan dengan Kristus...................................................................................... 76
Pencobaan sesudah Baptisan 1 .............................................................................. 84
Pencobaan sesudah Baptisan 2 ............................................................................ 114
Berbahagialah Orang Yang Miskin Di Hadapan Allah ........................................... 148
Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut .......................................................... 172
Berbahagialah Orang Yang Murah Hatinya .......................................................... 195
Berbahagialah Orang Yang Berdukacita ............................................................... 220
Berbahagialah Orang yang Lapar dan Haus Akan Kebenaran .............................. 243
Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya............................................................... 269
Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai...................................................... 289
Berbahagialah Orang Yang Dianiaya Oleh Sebab Kebenaran............................... 313
Ucapan Bahagia Dan Buah Roh ............................................................................ 338
Ucapan Bahagia Dan Doa Bapa Kami.................................................................... 358
Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu......................................................... 378
Kamu Adalah Garam Dunia................................................................................... 393
Terang Dunia (I) .................................................................................................... 418
Terang Dunia (II) ................................................................................................... 433
Melebihi Kebenaran Orang-Orang Farisi.............................................................. 452
Jangan Membunuh............................................................................................... 482
Jangan Berzinah.................................................................................................... 502
Sumpah: Ya, Ya Atau Tidak, Tidak......................................................................... 526
PENUTUP .............................................................................................................. 560
ii | P a g e
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Apakah Injil itu? Kabar baik.
Apakah artinya bagiku?
Apakah itu penting bagiku?
Apa maknanya bagi dunia?
Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus?
Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia?
Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan
bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata:
II Korintus 2
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di
jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman
pengenalan akan Dia di mana-mana.
II Korintus 10
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Filipi 3
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus,
II Petrus 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
II Petrus 3
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan
sampai selama-lamanya.
iv | P a g e
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015
1 | C A H A Y A I N J I L
Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu
(Yohanes 14:18-23)
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang.
Pesan yang saya sampaikan ini ditujukan terutama kepada mereka
yang belum memiliki pengenalan akan Kekristenan, atau mereka yang
hampir percaya namun belum sepenuhnya mengerti; mereka yang
telah memiliki pengenalan akan Tuhan namun kurang memiliki
kedewasaan iman yang benar, dan yang terakhir kepada semua yang
merindukan akan pengenalan Firman Tuhan. Barangsiapa yang rindu
untuk melangkah lebih dalam memiliki hubungan yang baik dengan
Tuhan hendaklah kita mempelajari hubungan antara baptisan dan
kebangkitan.
Baptisan berarti kita rela menderita bersama Kristus, meninggalkan
cara hidup kita yang lama yang penuh dengan dosa kemudian bangkit
menuju hidup yang baru yaitu melalui kebangkitan hidup dari Kristus;
sebuah kehidupan yang memberi kebebasan dari dosa. Saat ini kita
melihat begitu banyak orang Kristen yang hidupnya masih belum
terbebaskan dari kekuatan dosa. Lalu kita bertanya, apakah mereka
sungguh-sungguh sudah mengerti hidup Kekristenan yang benar?
Jawaban ini bisa anda peroleh setelah kita selesai mempelajari
hubungan antara baptisan dengan kebangkitan.
Jawaban Yesus Atas Pertanyaan Filipus
Kita akan mulai dengan membaca Injil Yohanes pasal 14 yang akan
menjadi dasar eksposisi kita. Dalam bagian ini diceritakan tentang
percakapan Yesus dengan murid-muridnya yang dimulai oleh sebuah
pertanyaan yang muncul dari Filipus di Yohanes 14:8: Salah seorang
murid Tuhan yaitu Filipus berkata kepadaNya: "Tuhan, tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Ini merupakan
pertanyaan Filipus yang begitu tulus dan dalam, yang tidak
mengandung unsur dibuat-buat. Banyak orang berpendapat bahwa
pertanyaan Filipus ini merupakan suatu pertanyaan yang bodoh.
Namun sesungguhnya, pertanyaan ini sangat jauh dari kebodohan
karena mengungkapkan kejujuran hati Filipus yang sangat mendasar
dan mendalam sekali. Siapakah yang tidak ingin dapat melihat dan
2 | C A H A Y A I N J I L
mengenal Allah? "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami."
Yesus tidak meremehkan pertanyaan ini. Yesus berkata kepada Filipus,
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau
tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa; bagaimana engkau berkata; Tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami." Yesus mengungkapkan kekecewaannya karena Filipus tidak
dapat melihat dengan mata rohaninya. Jawaban yang dicarinya justru
sekarang ada di depan matanya sendiri, namun ia tidak melihatnya.
Yesus segera memberikan pengajaran yang panjang sampai berlanjut
ke pasal 15 dan 16. Inilah bukti pentingnya pertanyaan Filipus di mana
Yesus menggunakan tiga pasal berturut-turut untuk menjawab seputar
pertanyaan Filipus ini.
"Tunjukkanlah Bapa" Saya percaya tidak ada seorangpun Kristen sejati
yang berani berkata dengan pasti, "Aku telah melihat Allah" Jika kita
ingat akan peristiwa Ayub di sepanjang pencobaan yang dialaminya
sampai di bagian akhir dan pada puncaknya, Ayub berkata, "Hanya dari
kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5) Ayub adalah
seorang yang mengasihi Allah bahkan sebelum ia mengalami
pencobaan yang dahsyat. Namun pada waktu pencobaannya selesai,
Ayub mempunyai suatu pola berpikir yang baru dan tingkat pengenalan
yang lebih dalam akan Allah.
Banyak orang Kristen pada hari ini begitu sungguh-sungguh mencintai
Allah. Namun mereka tidak dapat berkata seperti Ayub, "Sekarang
mataku sendiri memandang Engkau, Sebelumnya, aku telah
mendengar engkau dengan telingaku dan apa yang telah kudengar
cukup membuatku lebih dalam untuk mencintaimu. Tetapi sekarang,
aku telah melihatnya dengan mataku sendiri. Melalui pencobaan yang
dialami, segala penderitaan menjadi berarti." Sama seperti tulisan
Rasul Paulus, "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
semuanya." (Filipi 3:8)
Apakah yang dikatakan Yesus selanjutnya dalam pasal 14 ini? Ayat 18:
"Aku tidak akan meninggalkan kamu;" - "Aku tidak akan
mengecewakanmu; Aku mengetahui kebutuhanmu, Aku tidak akan
3 | C A H A Y A I N J I L
meninggalkanmu; Aku tidak akan mengecewakanmu" - "Aku akan
datang kepadamu" Ayat 19: "Tinggal sesaat lagi dan dia tidak akan
melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku". Perhatikan baik-baik
perkataan ini.
Filipus bertanya "Tunjukkanlah" lalu Yesus menjawab "Kamu akan
melihat aku." "Dunia tidak akan melihat aku lagi karena aku akan
segera disalibkan," demikian penjelasannya di pasal selanjutnya. Dia
akan segera dipanggil. Dia akan mati untuk dosa-dosa kita. Tetapi ia
akan bangkit kembali. "Dunia, dari saat penyaliban, tidak akan
melihatnya lagi. Tetapi kamu akan melihat aku." Jangan meremehkan
pentingnya perkataan ini, "... kamu akan melihat Aku", yang dalam
bahasa Yunaninya berarti 'theōreō' (qewre,w). 'Theōreō' berarti
'melihat dengan mata'. "...kamu akan melihat aku." Ini artinya adalah
kita harus melihat dengan seksama. Dan selanjutnya Ia
berkata,"...sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup."
Yesus hidup agar kitapun mati & bangkit bersamanya
Baptisan adalah menderita bersama dengan Kristus. Sia-sia orang
dibaptis jika Yesus tidak hidup dan bangkit kembali. Baptisan hanya
memiliki arti jika Yesus bangkit. "Karena aku hidup," Yesus berkata,
"Kamu akan hidup." Hidup kita bersandar dan dipersatukan dengannya
di dalam baptisan namun jika ia sendiri tidak pernah bangkit, apakah
ada jalan keluar bagi kita?
Di 1 Korintus 15, Rasul Paulus berkata, jika Kristus tidak bangkit dan
hidup kembali pada hari ini, maka, "kita adalah orang yang paling
malang dari segala manusia."(ayat 19). Kita adalah orang yang paling
bodoh sekali! Di sinilah terletak inti pertanyaan Filipus. Dia ingin
mendapatkan kepastian bahwa Bapa sungguh nyata & hidup. Ia tidak
mau percaya dengan mitos, cerita dongeng atau filsafat yang sia-sia
karena Filipus dan semuanya akan menjadi orang yang paling malang
jika Yesus tidak bangkit kembali. Yesus mengerti akan kebutuhan kita
ini. Saya begitu terkesan dengan cara Yesus menjawab pertanyaan:
"Tunjukkanlah Bapa. Tunjukkanlah." Dan Yesus menjawab, "Kamu
akan melihat aku. Karena kamu melihat aku, kamupun akan melihat
Bapaku." Kemudian Yesus meneruskan di ayat ke 20, "Pada waktu
itulah kamu akan tahu, bahwa aku di dalam Bapaku dan kamu di dalam
aku dan aku di dalam kamu." Aku dipersatukan dengan Bapa. Bapa
4 | C A H A Y A I N J I L
dipersatukan dengan aku. Demikian pula, kamupun akan dipersatukan
di dalam Bapa."
Bagaimana hubungan Bapa dengan Kristus ini dipersatukan? Melalui
baptisan! "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi
satu roh dengan dia." (1 Korintus 6:17). Baptisan merupakan wujud
pernyataan terpenting yaitu kita mau menjadi satu dengan Yesus.
Seperti di dalam pemberkatan nikah dikatakan dua menjadi satu.
Sebelumnya, mereka harus dipersatukan hatinya terlebih dahulu.
Setelah itu diikuti oleh prosesi hukum antara kedua mempelai, di mana
hal ini dapat diilustrasikan seperti baptisan.
Yesus menyatakan dirinya pada yang melakukan perintahnya
Kemudian Yesus melanjutkan perkataannya seperti yang tertulias di
pasal 21, "Barangsiapa yang memegang perintahku dan melakukannya,
dialah yang mengasihi aku. Dan barangsiapa yang mengasihi aku, ia
akan dikasihi oleh Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan
menyatakan diriku kepadanya." Apakah arti kata "menyatakan" itu?
Dalam terjemahan bahasa Inggris dan Yunani, arti kata ini adalah
memperlihatkan: " ...kamu akan melihat Aku." "Aku akan menyatakan
diriku kepada orang yang memegang dan menjalankan perintahku."
Kemudian di ayat 22 dituliskan, "Yudas, yang bukan Iskariot, berkata
kepadanya: Tuhan, apakah sebabnya maka engkau hendak
menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Di sini, ia
berusaha menyederhanakan pertanyaan ini. Yesus tidak akan
menampakkan dirinya kepada orang yang tidak percaya. Hanya
melalui iman, kita dapat mengalami hidup dan memperoleh
keselamatan. Lalu wujud pernyataan iman kita berikutnya adalah
melalui pernyataan diri Kristus. Ia tidak akan menyatakan dirinya
kepada dunia. Dunia tidak mengenalnya karena dunia telah
menolaknya terlebih dahulu. Namun barangsiapa yang memegang
perkataannya dan menantikannya, maka ia akan menyatakan dirinya.
Sekali lagi, saya akan menekankan pentingnya arti "menyatakan" ini.
Ada bagian yang tidak diterjemahkan dari bahasa asli Yunani yaitu kata
"bagaimana caranya" - di dalam bahasa Yunaninya ','.
"Tuhan, apakah sebabnya(bagaimana caranya atau maksudnya) maka
5 | C A H A Y A I N J I L
engkau hendak menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada
dunia?"
Lalu Yesus menjawabnya dan berkata bahwa ia akan menyatakan
dirinya hanya kepada orang yang mencintainya. Inilah jawaban Yesus
seperti tertulis di dalam Yohanes 14:23, "Jika seorang mengasihi Aku,
ia akan menuruti firmanku dan akan datang kepadanya dan diam
bersama-sama dengan dia." "Apakah engkau ingin melihat Bapa? Saya
akan memberikan yang lebih baik dari pada itu. Bapaku akan datang
dan menyediakan rumah bagimu. Hanya itukah keinginanmu yaitu
melihat Bapa saja? Bagaimana jika Aku memberikan sesuatu yang lebih
dari apa kamu minta? Bapaku akan datang dan tinggal bersamamu."
Jawaban yang luar biasa sekali, bukan?
Ini suatu jawaban yang di luar dugaan! Ini suatu hal yang luar biasa !
Lalu Yesus menjawab, "Kamu hanya ingin sekilas melihat wajah
Bapaku? Cuma melihat saja? Saya akan berikan kamu yang lebih baik
dari yang kamu minta. Bukan hanya Bapa saja, tetapi aku dan Bapaku.
Kami akan datang dan tinggal bersamamu.
Arti kata "Menyatakan" secara historis & pengalaman
Ada dua cara pandangan untuk mempelajari arti kata "menyatakan" ini.
Untuk memahami Alkitab dengan benar, kita harus melihatnya dari
sudut historis serta pengalaman kita sehari-hari. Saya tidak takut
memakai pengalaman pribadi untuk mempelajari Firman Tuhan.
Bukankah iman Kristen sebenarnya didasarkan pada pengalaman
pribadi seperti yang tertulis di dalam seluruh bagian kitab Injil?
"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah
kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah
kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup - itulah yang
kami tuliskan kepada kamu." (1 Yohanes 1:1-3). Kehidupan rohani
saya berakar dalam pengalaman rohani saya dengan Tuhan. Tidak
mungkin anda dapat berkata "Aku bersyukur kepada Dia, yang
menguatkan aku: (1 Timotius 1:12) kalau anda sendiri tidak pernah
memiliki pengalaman rohani bersama Tuhan. Paulus berkata, "Aku
bersyukur kepada dia, yang menguatkan aku" karena dia pernah
bertemu dengannya: "Aku tahu kepada siapa orang yang kupercaya."
6 | C A H A Y A I N J I L
Sikap keyakinan seperti inilah yang harus dimiliki oleh kita semua
karena Yesus menginginkan kita untuk mengenalnya.
"Aku akan menyatakan diriku kepadamu. Aku ingin engkau bertemu
denganmu sehingga engkau tidak dipersalahkan jika engkau berkata,
"Aku telah bertemu dengan Allah." Sama seperti Ayub berkata, "Aku
telah mendengar tentang Engkau sebelumnya. Sekarang aku telah
bertemu denganMu." Saya tidak mempermasalahkan antara
mendengar tentang Allah dengan memperoleh iman melalui
pendengaran. Kedua-duanya dapat dibenarkan. Iman datang melalui
proses pendengaran. Tetapi seseorang harus melangkah lebih jauh
untuk mengenal Allah secara lebih dalam. Dan, inilah tantangan Tuhan:
"Temuilah Aku. Aku akan menyatakan diriku kepadamu."
Iman kita akan mulai bertumbuh dari saat kita menerima baptisan.
Baptisan ini sendiri hanyalah sebuah langkah awal dan bukannya
langkah akhir dari sebuah perjalanan. Inilah langkah awal perjalanan
bagi mereka yang ingin bertemu dengan Tuhan karena dia akan
menyatakan dirinya kepadamu. Saya memiliki keyakinan ini karena
saya percaya Yesus akan menggenapkan janjinya sebagai Juruselamat
yang hidup.
"Aku akan menyatakan diriku kepadamu"
Dalam konteks historis, pengertian utama "Kamu akan melihat aku"
dan "aku akan menyatakan diriku kepadamu" berkaitan dengan
konteks kebangkitan yang tertulis dalam Yohanes 16:16,17,18 dan
seterusnya. Di sini tertulis, "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat
aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat aku."
Mendengar itu beberapa dari murid-muridnya berkata seorang kepada
yang lain: "Apakah artinya ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja
dan kamu tidak melihat aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu
akan melihat aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" Maka kata mereka:
"Apakah artinya ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa
maksudnya."
Dan Yesus menjelaskan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu akan
menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan
berdukacita, air matamu akan membasahi mukamu, karena dia yang
engkau percayai, dia yang engkau tetapkan untuk mengikutinya
7 | C A H A Y A I N J I L
selama bertahun-tahun, engkau akan melihat dia tergantung di kayu
salib bangsa Romawi, dihukum mati, disiksa supaya menderita di kayu
salib. Dan seluruh pengharapanmu akan lenyap. Akhirnya kamu
berkata kepada dirimu sendiri, "Apakah yang telah kulakukan? Aku
telah menyerahkan seluruh hidupku, meninggalkan pekerjaanku untuk
mengikut dia. Lihatlah! Dia tak berdaya di atas kayu salib." Dunia akan
bergembira waktu aku pergi, tetapi hatimu akan hancur. Tetapi sesaat
lagi, kamu akan melihat aku! Dan sukacita yang engkau alami pada
saat melihatku kembali, tidak akan hilang selama-lamanya.
Seluruh bagian ini merupakan peristiwa yang akan dialami Yesus pada
waktu kebangkitannya. Bagian yang sangat penting sekali. Yesus
berkata kepada para muridnya bahwa mereka akan melihatnya dengan
mata mereka. Dengan indera penglihatan yaitu mata mereka akan
melihatnya ketika dia bangkit dari kematian, sehingga pikiran mereka
tidak akan ragu sedikitpun bahwa ia telah hidup kembali. Ia ingin
memberikan keyakinan ini kepada mereka. Yesus tidak berkata,
"Percayalah dengan iman bahwa engkau akan melihatku mati
disalibkan dan dikuburkan. Namun engkau tidak akan melihatku
kembali. Percayalah saja bahwa nantinya aku akan hidup kembali."
Hal Kebangkitan Yesus diulang 5 kali di Matius
Begitu pentingnya Yesus menjelaskan tentang hal kebangkitannya
sampai dia mengulanginya sebanyak lima kali dalam kitab Matius. Lima
kali Yesus mengulangi hal ini di hadapan para murid. Di Matius 6:21,
dia berkata bahwa ia akan mati selama tiga hari - kemudian ia akan
bangkit dari kematiannya! Hal ini diulangi sebanyak dua kali. Tiga kali
di waktu yang berbeda dia berkata, "Aku akan mati. Aku akan bangkit
kembali. Dan kamu akan melihat Aku." Matius 16:21, 17:9, 17:23,
20:19, 26:32 - lima kali semuanya. Kemudian ia mengulanginya
kembali sebanyak tiga kali ketika memberitahu berapa lama lagi
mereka akan menantinya, " .......tinggal sesaat lagi" Berapa lamakah?
Tiga hari lamanya.
Tidak ada keraguan sedikitpun yang tersirat dalam ucapan Yesus ini.
Tidak belit-belit: "Dunia tidak akan melihat aku lagi. Dan pada hari
yang ketiga aku akan dibangkitkan." "Tinggal sesaat lagi, aku akan
mati. Kamu tidak akan melihatku lagi. Namun di hari yang ketiga,
kamu akan melihatku kembali. Di Matius 26:32, ia bahkan
8 | C A H A Y A I N J I L
memberitahukan murid-muridnya untuk pergi ke Galilea di mana ia
akan bertemu dengan mereka di sana, "Aku akan mendahului kamu ke
Galilea."
Proses kebangkitan ini sangat menarik untuk kita pelajari. Pada
dasarnya ada tiga bagian penting dalam proses kebangkitan selama
empat puluh hari Yesus berada di dunia. Bagian pertama adalah pada
waktu ia berada di Yerusalem. Bagian berikutnya adalah pada waktu ia
berada di Galilea. Sedangkan bagian terakhir adalah waktu Yesus
kembali ke Yerusalem. Semua bagian ini telah direncanakan. Yesus
berpesan pada murid-muridnya, "Tinggallah di Yerusalem. Sesudah itu
pergilah ke Galilea. Lalu kembalilah ke Yerusalem." Dan ia naik ke
Surga dari Bukit Zaitun dengan dihadiri dan disaksikan oleh mata
mereka sendiri.
Kebangkitan adalah pusat dari pengajaran Yesus. Ia mengulangi hal ini
sebanyak lima kali. Seandainya saya seorang guru dan saya
memproklamirkan diri saya sebagai Mesias, Juruselamat dunia.
Beranikah saya berkata bahwa saya akan bangkit dalam waktu tiga hari
dan anda akan melihat saya? Pernyataan ini memiliki resiko yang besar
sekali karena kebenarannya dapat diuji.
Yesus bahkan menjelaskan bagaimana dia akan mati
Yesus berkata bahwa sesaat lagi ia akan mati. Dia juga meresponi
peringatan yang diberikan untuknya, "Pergilah, tinggalkanlah tempat
ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau!" Lalu Yesus berkata di
Lukas 13:32, "Pergilah dan katakanlah kepada serigala itu: Aku
mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok,
dan pada hari yang ketiga aku akan selesai." Ia juga berkata, "Sesaat
lagi, aku akan selesai. Hanya dalam hitungan hari, aku akan pergi." Dia
berkata kepada para muridnya, "Segala sesuatu yang kusampaikan dan
kunyatakan kepadamu, sesaat lagi akan terbukti kebenarannya.
Akupun berkata kepadamu bahwa aku akan disalibkan." Dia
menjelaskan dengan cara apakah ia akan mati. Dapatkah seseorang
mengetahui bagaimana ia akan mati? Tentu saja, tidak ada seorangpun
yang mengetahuinya!
Yesus juga berkata, "Pikullah salib dan ikutilah aku" sebagai implikasi
akan kematiannya di kayu salib. Di Yohanes 12, Yesus mengatakannya
9 | C A H A Y A I N J I L
dengan jelas, "apabila aku ditinggikan dari bumi" (ayat 32). Dan
Yohanes menuliskan, "Ini dikatakannya untuk menyatakan bagaimana
caranya ia akan mati" (ayat 33)
Yesus bangkit di tempat dia dibunuh
Pesan tentang kebangkitan Yesus ditulis secara berulang-ulang: Yesus
bangkit! Yesus telah dibangkitkan! Di kitab Kisah Para Rasul, tidak ada
satupun pesan yang disampaikan tanpa dikaitkan dengan kebangkitan
Yesus. Mulai dari pasal 2:22-23 dikatakan, "Dia yang diserahkan Allah
menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu
bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah
membangkitkan dia dengan melepaskan dia dari sengsara maut,
karena tidak mungkin ia tetap berada dalam kuasa maut itu."
Dimanakah mereka berkotbah? Di Yerusalem - tempat yang sama di
mana Yesus disalibkan beberapa hari sebelumnya! Di tempat inilah
juga kabar baik ini disampaikan. Bukan di bagian belahan bumi lainnya!
Mereka tidak menyampaikan berita ini di suatu tempat di mana para
pendengarnya tidak pernah mengenal Yesus sama sekali. Tetapi justru
mereka berkata-kata di hadapan orang-orang yang pernah
menyaksikan Yesus disalibkan, "Yesus telah bangkit dari kematiannya."
Tidak ada seorangpun yang berani menyangkalnya. Sebab jika ada
yang berani menyangkal kebenaran ini, dengan mudah mereka akan
berkata, "Buka saja kuburan dan keluarkan mayatnya. Lihatlah sendiri!
Inilah tubuh Yesus."
Penyaliban Yesus memiliki sebuah keuntungan yang besar karena,
tidak seperti kepala yang dipenggal, ia mati dengan tubuh yang masih
utuh. Bahkan anda dapat dengan mudah sekali mengenalinya: "Lihat,
Yesus ada di sini!" Terlebih lagi, pada zaman itu mereka menggunakan
proses pembalseman sehingga jenazah dapat bertahan lama. Pada
waktu Yesus dikuburkan, mereka menaruh rempah-rempah di atasnya.
Para wanita kemudian kembali untuk menuntaskan proses akhir
pembalseman tersebut, tapi mereka mendapatkan tubuhnya sudah
tidak berada di tempatnya lagi. Dia telah bangkit dari tempat
kematiannya!
Tidak ada yang dapat menyangkal kebangkitan Yesus
10 | C A H A Y A I N J I L
Ada beberapa orang yang berkata, "Saya percaya akan kebangkitan
Yesus tapi menurut saya arti kebangkitan di sini berarti rohnya yang
dibangkitkan." Mungkin yang dimaksud dari pernyataan Yesus bahwa
"Aku akan bangkit dalam waktu tiga hari," di sini adalah rohnya dan
bukan tubuh jasmaninya yang dibangkitkan. Namun keragu-raguan
inipun dijawab di dalam ayat Alkitab yaitu Yohanes 2:19 dimana Yesus
berbicara tentang tubuhNya, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari aku akan mendirikannya kembali." Alkitab sungguh memberikan
kita jawaban luar biasa atas keragu-raguan ini.
Tidak mungkin ia bertindak sebodoh itu dengan memberikan kesaksian
palsu yang dapat diperiksa kebenarannya. Ia berkata, "Dalam waktu
tiga hari, kamu dan orang banyak akan menyaksikan kematianku di
kayu salib." Prosesi kematian Yesus tidak dilaksanakan di dalam sebuah
penjara tertutup dimana publik tidak dapat menyaksikannya. Pada
umumnya seorang penjahat menjalani hukuman matinya di penjara
yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi dan tebal, terisolir dari
keramaian kota. Sebaliknya, Yesus dihukum mati di luar tembok
Yerusalem di mana orang banyak dapat menaiki tembok dan diizinkan
untuk berdiri di sepanjang jalan untuk melihat bagaimana ia akan
disalibkan. Terlebih lagi yang akan disalibkan pada hari itu bukan
hanya Yesus sendiri tetapi dua penjahat lainnya. Hampir semua orang
ingin menyaksikan kejadian ini karena hal ini akan menjadi suatu
catatan peristiwa sejarah yang besar sekali. Masyarakat pada saat
itupun diberitahu di mana ia akan dikuburkan yaitu di tanah milik Yusuf
Arimatea, seorang pembesar dan figur publik yang sangat dikenal pada
zaman itu. Mayat Yesus tidak disembunyikan di suatu tempat yang
sangat dirahasiakan, tapi sebaliknya ia dibawa ke lokasi yang sangat
dikenal oleh masyarakat pada zaman itu.
Bukan hanya para muridnya yang mendengar pernyataan Yesus bahwa
ia akan dibangkitkan. Ia juga menyampaikan hal itu kepada orang-
orang yang tidak percaya kepadanya. Dalam dua kali peristiwa ia
berbicara kepada para musuhnya, "Aku tidak akan memberi tanda, tapi
ada tanda padamu dari Nabi Yunus." Siapapun yang pernah ikut
Sekolah Minggu tentunya mengenal cerita nabi Yunus ditelan oleh
seekor ikan paus dan ia tinggal di dalam mulut ikan paus selama tiga
hari tiga malam dan lalu keluar kembali dalam keadaan hidup. Sama
halnya Yesus akan dikuburkan selama tiga hari lalu hidup kembali dan
keluar dari kematiannya
11 | C A H A Y A I N J I L
Yesus memberikan penjelasan yang lengkap sekali di Matius 12:39-40.
Di sini Yesus berkata, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan
tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam
perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juaga Anak Manusia akan
tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam" Yesus tidak
meninggalkan suatu pesan yang meragukan dan mengambang. Tanda
Yunus di sini diartikan yaitu masa tiga hari tiga malam di dalam perut
ikan paus. Kedua kalinya ia berkata kepada orang yang membencinya
di dalam pasal 16:4 supaya anda dan mereka ingat apa yang pernah
dikatakannya: "Tanda selain tanda Nabi Yunus! Dia akan bangkit
kembali!" Pada waktu mereka yang bersekongkol untuk membunuh
Yesus itu menghadap kepada Pontius Pilatus, mereka mengingatkan,
"Ketahuilah, dia berkata bahwa ia akan bangkit. Marilah kita berjaga-
jaga supaya para murid tidak dapat mencuri tubuhnya dan berkata,
"Dia bangkit kembali." Kita harus memberikan penjagaan yang ketat
untuk menjaga kuburan Yesus.
Jika Yesus memberitahu para musuhnya bahwa ia akan bangkit
kembali, berarti ia telah merencanakan cara menghilangkan keragu-
raguan yang akan timbul nantinya. Yesus memberi kesempatan kepada
pemerintah Romawi untuk mengawasi dan berjaga-jaga terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi. Di sinilah kemenangan mutlak
Yesus. Ketika para muridnya memberitakan bahwa Yesus telah bangkit
dari kuburnya, 50 hari setelah hari kematiannya, tidak ada seorangpun
yang berani membuka mulutnya untuk menyangkal perkataan murid-
murid ini. Tanpa kegentaran sedikitpun, mereka memberitakan kabar
bahwa Yesus telah bangkit di Yerusalem, tempat dimana ia telah
disalibkan. Dan semuanya yang mendengarkan berita luar biasa inipun
menjadi bungkam.
Kebangkitan Yesus membuat hidup kita berharga
Apakah yang terjadi selanjutnya untuk menggenapi ucapannya bahwa
ia akan menyatakan dirinya kepada kita? Setelah Yesus hidup kembali,
dia telah menampakkan dirinya berulang kali. Bukan hanya satu atau
dua kali saja, tapi Yohanes 21 mencatat bahwa di pagi-pagi buta, Yesus
telah menyatakan dirinya sebanyak tiga kali kepada para murid yang
sedang berkumpul. Selain itu, ia juga menyatakan dirinya kepada
orang-orang tertentu seperti, Maria Magdalena, Simon Petrus, dua
12 | C A H A Y A I N J I L
orang yang sedang dalam perjalanan ke Emaus dan di tempat-tempat
lainnya. Semuanya ini bahkan tidak terhitung ketika Paulus menuliskan
kronologi penglihatan akan kebangkitan Yesus di 1 Korintus 15.
Saya akan menyimpulkan seluruh bagian ini secara lebih sederhana.
Sama seperti Yesus ingin menyatakan kepada para muridnya bahwa ia
telah hidup kembali, demikian pula ia ingin menyatakan hal yang sama
kepada kita semua. Jika perkataan Yesus tidak menjadi suatu
kebenaran, maka tiada satupun di antara kita yang perlu
mempercayainya. Anda tidak perlu membuang waktu dengan hal-hal
yang sia-sia dan saya akan menyelesaikan pembahasan kita sampai di
sini saja. Tetapi, jika memang Yesus sungguh suatu kebenaran yang
hidup, maka konsekuensinya terhadap hidup kita adalah sangat tidak
terhitung sama sekali. Anda tidak dapat membayangkan betapa besar
akibat yang akan terjadi di dalam hidup kita ini. Jika Yesus sungguh
nyata bagimu dan ia telah menyatakan dirinya kepadamu, pada saat ini
juga hidupmu akan mengalami perubahan yang dahsyat, hatimu
seakan-akan terbakar oleh api yang berkobar-kobar. Dan api yang
telah saya miliki ini akan saya bagikan untuk anda. Jika anda pernah
membaca buku dan mendengar kesaksian saya sebelumnya, Yesus
telah menyatakan dirinya berulang kali dalam pengalaman hidup saya.
Saya tidak dapat menolak api yang menyala di dalam hati saya ini, api
yang mampu menelan habis segalanya.
Api yang sama ini jugalah yang membakar hati murid-murid Yesus
pada waktu itu. Mereka tidak menahan dirinya untuk tidak
memberitakan kabar bahwa Kristus yang hidup. Gereja pada masa
Perjanjian Baru memiliki perbedaan dengan gereja sekarang. Apakah
rahasia yang dimiliki gereja Perjanjian Baru yang tidak dimiliki oleh
gereja masa kini? Mereka bahkan tidak memiliki Kitab Suci seperti yang
kita miliki sekarang. Bedanya terletak di mana Yesus menyatakan
dirinya kepada mereka secara langsung! Sudahkah Yesus menyatakan
dirinya kepadamu? Hanya anda yang bisa menjawab pertanyaan ini.
Yesus akan menyatakan dirinya bila kita taat
Yesus ingin memenuhi janjinya untuk menyatakan dirinya kepadamu
juga pada saat ini."Barangsiapa memegang perintahku dan
melakukannya, dialah yang mengasihi aku, ia akan dikasihi oleh
Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriku
13 | C A H A Y A I N J I L
kepadanya" - apakah engkau taat? Arti kata "Barangsiapa" di sini
tidak ditujukan hanya kepada para muridnya saja. Yohanes 14:21
menuliskan, "Barangsiapa" - yang mentaatinya. Penggunaan kata
"Barangsiapa" adalah suatu ekspresi yang ditujukan kepada umum
atau siapapun juga jika kita melihat konteks asli dan bahasa
Inggrisnya. Subyek kata "barangsiapa' ini ditujukan kepada mereka
yang memegang perintahnya. Apakah engkau termasuk orang yang
memegang perintahnya atau tidak memperdulikan perintahnya?
Apakah isi perintahnya itu? "Pikullah salib dan ikutilah aku." "Kasihilah
sesamamu manusia." "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap
hatimu... kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi
dirimu sendiri." Inilah yang menjadi esensi dari perintahnya.
Di sini "Barangsiapa memegang perintahku dan melakukannya," - letak
kesulitannya adalah bagaimana melakukannya - "dialah yang
mengasihi aku; akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan
diriku kepadanya" - "Aku akan menyatakan diriku kepadanya!" Satu-
satunya cara untuk melakukan perintahnya adalah dengan iman, sebab
tanpa iman, anda tidak akan dapat menjalankan perintahnya - hanya
melalui iman, anda dapat menjalankan perintahnya.
Mari kita sekarang menyelidiki apakah Yesus adalah seorang
pembohong atau ia memang menyatakan dirinya. Orang yang tidak
beriman akan menyebut Yesus adalah seorang pembohong besar. Rasul
Yohanes berkata, "ia membuat dia menjadi pendusta" (1 Yohanes
5:10). Sekali lagi, janganlah kita berdalih mengatakan pengalaman
pribadi adalah suatu yang tidak dapat dipercayai dan membahayakan
hidup. Dimanakah letak bahayanya? Justru hidup anda akan lebih
berbahaya karena tidak mempercayai pernyataan Kristus setelah
kebangkitannya. Para rasulpun begitu gemetaran dan ketakutan pada
waktu Yesus datang dan masuk ke dalam ruangan mereka?
Pengalaman apakah yang mereka alami? Mereka tidak percaya dengan
mata mereka sendiri, "Apakah dia Yesus? Oh ya! Saya masih ingat
sedikit. Dia pernah berkata bahwa ia akan bangkit, tapi kami hanya
menganggap lalu saja" Tetapi lihatlah, dia sekarang berdiri di depan
kita! Bahkan tidak cukup itu saja, iapun menampakkan dirinya kembali
minggu berikutnya di Galilea. Inilah arti historis dari "Aku akan
menyatakan diriku." Saya harap anda sekarang dapat lebih mengerti
tentang arti kata "menyatakan" ini.
14 | C A H A Y A I N J I L
Memahami arti kata "Menyatakan"
Kata "menyatakan" digunakan beberapa kali di dalam kitab Perjanjian
Baru. Berdasarkan definisi yang dipakai oleh Liddel dan Scott (Liddel,
H.G. dan R. Scott, A Greek-English Lexicon), di dalam kamus bahasa
Yunani yang sangat diakui, kata "menyatakan" dimaksudkan adalah
'emphania'. Kata 'Emphania' yang sama dalam kitab Perjanjian Baru
muncul sebagai 'emphanēs' (v,) dan 'emphanizō'
(v,zw).
Kata 'emphanēs' berarti "terlihat dengan kasat mata". Dan penggunaan
ini juga digunakan dalam literatur bahasa Yunani, terutama
menerangkan bentuk fisik Allah yang dapat terlihat oleh manusia.
'Emphanizō' berarti menunjukkan, menyatakan, memperlihatkan. Kata
yang digunakan dalam pasal ini adalah menyatakan seperti yang kita
pelajari di dalam bukunya Arndt and Gingrich [Arndt, W.F. and
Gingrich, F.W., terjemahan dalam bahasa asli (Jerman) oleh Walter
Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early
Christian Literature]. Di sini kita melihat arti dasar "memperlihatkan
dengan mata' dalam pengertian sehari-hari dapat diartikan juga
sebagai: memberitahukan, menjelaskan, meyakinkan, menerangkan.
Kita harus mengalami Yesus yang hidup
Inilah maksud Yesus. Dia ingin anda memiliki keyakinan yang pasti
akan kehadirannya. Ini merupakan dasar yang penting karena segala
sesuatunya berakar dari pengertian ini! Tanpa hal ini, kita akan
dianggap orang yang bodoh karena mempercayai Kekristenan dan
segala filsafatnya. Mungkin kita membangun kepercayaan kita karena
melihat orang lain yang pandai dan terpandangpun percaya akan
Yesus. Jika seorang hamba Tuhan yang pandai dan dihormati dapat
percaya pada Yesus, maka tidak mungkin ia salah. Saya akan percaya
Yesus karena saya melihat si "A" yang pandai itupun juga percaya.
Namun sesungguhnya janganlah menaruh iman kepercayaan anda
seperti ini. Dengan cara inikah kepercayaan anda didasarkan? Anda
pasti akan mengalami jalan yang salah. Saya tidak berkata bahwa hal
ini seratus persen salah. Iman datangnya dari pendengaran, dan
pendengaran datang dari sebuah tempat. Namun, imanmu yang seperti
ini akan selalu memiliki masalah. Bagaimana jika si "A"itu ternyata
melakukan kesalahan? Bagaimanakah jika seorang hamba Tuhan itu
15 | C A H A Y A I N J I L
salah? Bagaimana jika saudara seiman kita juga salah? Hanya melalui
pernyataan Allah secara pribadi yang mampu menghilangkan segala
keragu-raguan kita. Inilah maksud pokok penjelasan saya. Jangan
tinggalkan sedikit keraguanpun di dalam hati anda masing-masing
karena api yang menyala ini tidak akan dapat membakar hati anda jika
hati anda memiliki keraguan. Anda akan terus menerus dihantui oleh
pertanyaan-pertanyaan yang meragukan. Benarkah dia? Sungguh-
sungguh nyatakah dia? Selama anda masih memiliki keraguan
sedikitpun, anda tidak akan dapat memiliki kepenuhan dan kekuatan
sama sekali.
Itulah sebabnya Yesus berkata, "Aku akan menyatakan diriku
kepadamu." Anda harus mengalaminya sendiri, bukan karena si "A"
atau hamba Tuhan atau saudara seiman yang mengalaminya. Anda
sendiri yang harus memiliki pengenalan ini. Seperti orang-orang yang
datang kepada para rasul setelah kebangkitannya, seperti Maria
Magdalena berkata, "Aku telah melihat Yesus." Ini baru dianggap
cukup.
Apakah kita rindu untuk mengalami Allah?
Pemakaian kata "menyatakan" di sini sangat berperan karena anda
tidak akan dapat memiliki hubungan yang tulus dan baik dengan Allah
jika di dalam hatimu yang terdalam tidak memiliki kerinduan untuk
melihat Allah. Inilah yang dikatakan Yesus di Matius 5:8:
"Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat
Allah." Jika anda tidak ingin melihat Allah, di manakah nilai dari janji itu
sendiri? Apa artinya anda memiliki "hati yang suci" jika anda tidak
memiliki keinginan untuk melihat Allah? Tidak ada gunanya sama
sekali. Hanya melalui kerinduan hati anda untuk melihat Allahlah,
kepuasanmu akan dipenuhi. Mereka akan melihat Allah!
Kita dapat belajar dari Musa, hamba Allah yang besar itu. Ada satu hal
yang begitu diinginkan dalam hidup Musa di atas segala-galanya, yaitu,
untuk dapat melihat Allah Yahweh. Kata yang digunakan di Keluaran
13:33 adalah kata yang sama artinya seperti yang tertulis di dalam
Yohanes 14. Dikatakan di sini Musa berkata kepada Tuhan, "Maka
sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapanMu,
beritahukanlah kiranya jalanMu kepadaku, sehingga aku mengenal
Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia dihadapanMu."
16 | C A H A Y A I N J I L
Perhatikan kata-kata berikut, "sehingga aku mengenal Engkau." Dalam
bahasa Ibrani, kata ini tidak diterjemahkan "sehingga aku mengenal
Engkau", tetapi "sehingga aku melihat jalanMu" Lalu di dalam ayat 18
bahasa Ibrani menuliskannya lebih spesifik: "Perlihatkanlah kiranya
kemuliaanMu kepadaku" Dan Yahweh mengabulkan permintaannya:
"Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu" Di
ayat 19 dan selanjutnya, Allah menampakkan diriNya kepada Musa
dengan cara tidak langsung karena tidak ada seorangpun yang dapat
hidup setelah melihat Allah - untuk memenuhi permintaan Musa ini.
Saya berani berbicara tentang hal ini dan saya percaya Yesuspun juga
berani berkata hal yang sama karena ia tidak takut anda menguji
kebenaran akan Firmannya ini. Allah ingin menyatakan diriNya
kepadamu. Ini adalah suatu kenyataan. Anda mungkin ragu dan
berkata, "Saya telah berusaha namun Ia tidak pernah menyatakan
diriNya kepadaku." Kalau demikian anda boleh mencari saya dan
berkata, "Eric, anda adalah seorang pembohong besar. Aku telah
memegang janji Allah dan perintahNya. Tapi Ia tidak pernah
menyatakan diriNya kepadaku." Andapun boleh berkata, "Semua ini
adalah sampah! Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu saya untuk hal
yang tidak masuk akal ini." Anda berhak mengutarakan isi hati anda
karena hanya ada dua kemungkinan yaitu perkataan saya benar atau
tidak, Allah adalah nyata atau tidak. Tidak ada kemungkinan lain di luar
hal ini.
Yesus menampakkan dirinya kepada banyak orang
Hati saya begitu bersemangat dan berkobar-kobar ketika
menyampaikan hal ini. Begitu banyak hal yang ingin saya sampaikan
seterusnya. Sebelumnya kita telah mempelajari pengertian historis dari
perkataan "Dia menyatakan" sebenarnya ditujukan kepada para rasul
yang dipilihnya: "Aku akan segera menyatakan diriku kepadamu
setelah kebangkitanku. Kamu akan melihat aku." Kita juga telah
membaca 1 Korintus 15 di mana di pasal ini disebutkan nama orang-
orang yang melihat penampakan Yesus. Jika anda membaca di seluruh
kitab Injil, di situ anda mempelajari bahwa masih banyak penampakan
Yesus di depan orang-orang lainnya. 1 Korintus 15:3-9 menuliskan
sebagai berikut:
17 | C A H A Y A I N J I L
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena
dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan,
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan
Kitab Suci; (lalu disebutkanlah kepada siapa sajakah Ia menampakkan
diri - pertama), bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas (yaitu,
Rasul Petrus), dan kemudian kepada kedua belas muridNya. Sesudah
itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara
sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang,
tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia
menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Dan yang paling akhir dari semuanya, Ia menampakkan diri juga
kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah
menganiaya Jemaat Allah.
Inilah sebagian dari nama-nama yang disebutkan. Dan perhatikan satu
hal, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menampakkan dirinya
kepada lima ratus orang sekaligus. Lima ratus orang!
Yesus menampakkan diri - bayangkan di tempat yang begitu padat dan
sesak - dan ia hadir di hadapan lebih dari 500 orang pada saat yang
sama, bukan silih berganti, tetapi sekaligus. Mereka semua ada di
dalam ruangan ini untuk melihatnya. Dan Rasul Paulus berkata kepada
jemaat di Korintus, "kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang. Anda boleh berbincang-bincang dengan mereka untuk
mengetahui kebenaran ini. Beberapa di antaranya telah meninggal
dunia sepanjang masa 20 tahun ini, tetapi kebanyakan masih hidup
sampai hari ini." Paulus memberitahukan hal ini supaya mereka dapat
bertanya kepada orang-orang yang masih hidup ini untuk mengecek
kebenaran bahwa benarkah Yesus menampakkan dirinya di hadapan
orang banyak ini.
Yesus tinggal selama empat puluh hari bersama para muridnya
Kisah Para Rasul 1 menjelaskan kita Yesus menampakkan dirinya
selama 40 hari untuk membuktikan kebangkitannya. Di pasal 1:3
tertulis: "Kepada mereka" - misalnya para muridnya - "Ia menunjukkan
dirinya setelah penderitaannya selesai" - setelah penderitaan yang
dialami dan kematiannya - "dan dengan banyak tanda ia membuktikan,
18 | C A H A Y A I N J I L
bahwa ia hidup. Sebab selama empatpuluh hari ia berulang-ulang
menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah." Di sini terdapat tambahan keterangan yang berhubungan
dengan Yohanes 14. Kisah Para Rasul 1:4 berkata: "Pada suatu hari
ketika ia makan bersama-sama dengan mereka" - perhatikan kata-kata
berikutnya - "ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan
menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa" - yaitu
kedatangan Roh Kudus. Suatu bagian kalimat yang menarik di sini,
"ketika ia makan bersama-sama dengan mereka". Di dalam terjemahan
RSV (Revised Standard Version) kata "makan" dituliskan "tinggal" Jadi
pengertian kedua kata ini adalah ia tinggal dan makan bersama-sama.
Kehadiran Yesus setelah kebangkitan tidak hanya dalam sekejap saja.
Ia bahkan berkumpul dan bersekutu bersama-sama dengan mereka.
Dia tidak hanya muncul dan sempat berkata, "Hei, aku ada di sini dan
hidup!" lalu menghilang lagi seperti datangnya petir atau halilintar. Dia
tidak hanya menampakkan diri saja. Ia bahkan tinggal bersama-sama
dengan mereka atau arti sesungguhnya dapat dikatakan ia bermalam
bersama mereka. Mereka berbicara sampai berjam-jam lamanya.
Mereka duduk dan makan bersama sehingga mereka dapat sepuas-
puasnya memandangi Yesus. Malahan, Ia menyuruh mereka untuk
menyentuh dirinya. "Rasakan saya! Lihatlah, ini adalah aku. Lihatlah
bekas luka yang ada di tanganku," katanya kepada Thomas. "Taruhlah
jarimu di bekas paku di tanganku dan kamu akan mengetahui bahwa
aku bukanlah hantu. Inilah aku yang kau lihat itu. Seperti yang aku
pernah katakan kepadamu bahwa kamu akan melihatku kembali."
Inilah pengalaman pribadi yang begitu berharga! Tidak heran para
muridnya langsung pergi dan bersemangat untuk memberitakan hal ini
karena mereka telah terbakar oleh api selama 40 hari! "Kami telah
melihat Yesus yang dibangkitakan! Apa yang telah kami lihat, apa yang
telah kami sentuh. Inilah berita yang kami sampaikan kepadamu."
Hari ini juga Yesus mau menampakkan dirinya kepada kita
Para Rasul, seperti yang dialami oleh dua orang dari Emaus, menikmati
kesempatan selama 40 hari untuk duduk bersama dan makan bersama
Yesus. Kesempatan yang begitu indah sekali! Mereka berjalan dan
berbincang dengan Yesus. Lalu bagaimanakah dengan kita pada masa
kini? Apakah kita memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang
terbakar oleh api Roh Kudus? Sayang sekali kita tidak dapat menikmati
19 | C A H A Y A I N J I L
pengalaman yang indah tersebut. Sekali lagi, Yohanes 14:
"Barangsiapa yang memegang perintahku." Yesus menyampaikan hal
ini kepada semua orang tanpa pengecualian. Ia menggunakan
perkataan, "Barangsiapa. Siapapun juga yang memegang perintahku,
aku akan menyatakan diriku kepadanya." Kalimat yang indah sekali.
Oleh sebab itu, saya menantang anda untuk menerima dan
memulainya.
Bagaimana caranya Yesus menyatakan dirinya kepada kita pada zaman
ini? Kita harus mengerti secara jasmani, tubuh Yesus sudah tidak
berada di dunia ini lagi. Tidak mungkin ia bersama-sama dengan kita
seperti para rasul bersamanya selama 40 hari karena ia telah diangkat
naik ke Surga. Dia tidak lagi menyatakan dirinya dalam bentuk fisik
karena ia sudah tidak berada di bumi lagi. Dia telah berada di sebelah
kiri Bapanya. Dia masih tetap akan menyatakan dirinya kepada kita,
tetapi bukan dalam bentuk jasmani.
Mari kita mengambil contoh Paulus pada waktu Yesus menampakkan
diri kepadanya. Apakah pada saat itu Yesus masih berada di bumi?
Tentu saja tidak. Dia telah bangkit. Namun penglihatan yang dialami
Paulus begitu nyata di dalam dirinya seakan-akan dia telah melihat
Yesus secara jasmani dan bahkan menyentuhkan tangannya ke tubuh
Yesus. Paulus sendiri menuliskan pengalamannya ini di dalam 1
Korintus 15, di mana ia sama sekali tidak membedakan antara
penglihatan yang dialaminya dengan penglihatan sesungguhnya pada
peristiwa kebangkitannya. Bagi Paulus, penglihatan yang dialaminya
pada waktu perjalanan ke Damaskus tidak jauh berbeda dengan
penglihatan yang dialami murid-murid Yesus selama ia belum terangkat
naik.
Demikian pula dengan pengalaman Stefanus seperti yang tertulis di
dalam Kisah Para Rasul 7. Pada waktu Stefanus akan mati dirajam
batu, dia menengadah ke atas dan berkata, "Sungguh, aku melihat
langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (ayat
58). Dan pada saat batu-batu tersebut menghunjam ke tubuhnya, dia
begitu tenggelam menikmati penglihatan akan Yesus sampai ia lupa
akan kesakitannya. Hanya sesaat sebelum kematian menjemputnya, ia
sempat berkata, "Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada
mereka!" Rasul Yohanes juga mengatakan hal yang sama pada saat ia
berada di pulau Patmos: bagaimana ia menikmati persekutuannya
20 | C A H A Y A I N J I L
dengan Yesus. Ia memperoleh penglihatan mengenai kebangkitannya.
Penglihatan ilahi adalah sesuatu yang nyata bahkan merupakan
sesuatu pengalaman yang sangat berharga dan unik untuk kita.
Penglihatan seperti inilah yang Yesus ingin nyatakan kepada diri saya
dan anda agar kita dapat menikmati dan mengalaminya.
Yesus bahkan ingin makan bersama dengan kita
Hal tentang penyataan Yesus, tidak hanya ada kitab Yohanes. Di
Wahyu 3:20, ayat yang begitu dikenal dikatakan bahwa, "Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan
ia bersama-sama dengan Aku." Bagaimanakah anda mengartikan
kalimat ini? Apakah Yesus bersungguh-sungguh berkata apa adanya
atau ia hanya berpuitis dengan perkataan ini? Perkataan "Aku akan
makan bersama-sama dengan engkau" berarti memang makan
bersama-sama denganmu.
Dari sini kita menyimpulkan satu hal yang penting lagi. Perkataan
"makan bersama-sama dengan dia" - barangsiapa yang membukakan
pintu - perhatikan sekali lagi, bagian ini tidak hanya ditujukan untuk
para rasul, tetapi siapa saja. Yesus akan datang ke dalam hidup kita
dan ia akan bersekutu denganmu begitu dekatnya sehingga anda
sungguh merasakan akan kehadirannya.
Berapa kali Yesus makan bersama-sama dengan orang-orang yang
melihatnya setelah kebangkitannya? Masih ingatkah kita pada saat
perjalanan ke Emaus, orang-orang ini berjalan dan berbincang
bersama-sama dengan Yesus, dan mereka berkata, "Tinggallah
bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan
matahari hampir terbenam." (Lukas 24:29-31). Dan mereka
mendesaknya untuk masuk ke dalam rumah. Di atas meja, ia
mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya, dan
mata mereka terbuka dan menyadari: "Dia adalah Yesus!" Mungkin
orang-orang mendadak mengenal tanda paku di tangannya pada saat
ia mengangkat kedua tangannya. Sekali lagi mereka mengamatinya
dengan seksama: "Dia sungguh-sungguh adalah Yesus!" Di meja
makan malam itulah dia menyatakan dirinya. Bukan di sepanjang
perjalanan, tetapi di saat menikmati makan malam!
21 | C A H A Y A I N J I L
Tidak berapa lama kemudian, anda ingat bahwa kedua murid ini berlari
kembali ke Yerusalem dengan hampir kehabisan napas dan berkata
kepada para rasul, "Kami telah melihat Yesus!" Ketika mereka masih
berbicara satu dengan yang lainnya, Yesus menampakkan dirinya.
Ingatkah betapa terkejutnya para rasul pada waktu itu? Dan Yesus
berkata, "Adakah padamu makanan di sini?" (ayat 41). Ya, kami
punya! Lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng, dan
dia makan bersama-sama di depan mata mereka. Sekali lagi, "Aku
akan makan malam bersama-sama denganmu."
Lalu masih ingatkah apa yang terjadi di danau Galilea? Mereka sedang
menangkap ikan lalu mereka mendengar suara orang memanggil
mereka dari tepi pantai, "Apakah engkau mendapatkan ikan?" "Tidak,
kami belum mendapatkan apapun." Lalu mereka pergi ke laut dan apa
yang terjadi selanjutnya? Bacalah Yohanes 21:9-13. Di ayat 13, dia
memberikan mereka roti dan ikan untuk dimakan bersama-sama. "Aku
akan makan bersama-sama denganmu."
Pelajaran rohani apakah yang kita dapatkan dari sini? Pesan apakah
yang hendak disampaikan Yesus melalui kejadian "makan bersama-
sama dengannya?" Seperti apakah suasana makan itu? Sangat santai
bukan? Ada suasana persahabatan, keakraban serta kehangatan pada
waktu menikmati hidangan malam bersama-sama ini. Pada umumnya
orang Timur sangat menyenangi saat makan bersama. Dengan rileks,
kita mulai berbincang-bincang dan sambil menikmati hidangan;
sepertinya makanan membukakan pikiran kita menjadi santai dan
akrab untuk mengobrol. Makan bersama dengan seseorang dapat
mengubah segala sesuatunya.
Persahabatan diperoleh lewat makan bersam
Seringkali kita berpandangan bahwa hubungan dengan Yesus dan Allah
Bapa selalu bersifat kaku dan formal. Banyak orang tidak dapat
mengucapkan doa kalau mereka tidak berlutut terlebih dahulu. Mereka
selalu beranggapan bahwa hubungan dengan Tuhan harus bersikap
formal, tidak nyaman, tegang, untuk dapat merasakan suasana rohani
yang lebih dalam. Tuhan tidak menginginkan hubungan yang selalu
seperti demikian. Dia ingin datang kepada kita seperti layaknya
seorang sahabat dekat sambil menikmati suasana makan bersama. Ada
diantara kita yang mungkin memperlakukan waktu berdoa kita seperti
22 | C A H A Y A I N J I L
menikmati hidangan, sehingga tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Jika
kita merasakan saat doa kita seperti formal dan kaku, maka dalam
waktu tiga menit saja kita akan mulai bosan dan lelah. Sebaliknya, jika
kita duduk dan makan bersama maka kita tidak akan tergesa-gesa
karena kita merasakan ada teman yang kita ajak untuk berbicara.
Suasana seperti inilah yang diinginkan Tuhan pada waktu kita datang
ke hadapanNya - rileks, bersahabat, keakraban, saling menghormati,
dan hangat!
Tahukah anda bahwa Allah menginginkan anda untuk memiliki
hubungan yang seperti ini denganNya? Datanglah pada Allah dan
taatinya semua perintah yang tertulis di Alkitab. Anda akan bertemu
dengan Allah melalui Yesus! Buktikanlah sendiri! Hatimu akan terbakar
seperti api yang menyala, dan pada akhirnya anda akan berkata,
"Sekali aku mendengarNya melalui telingaku. Sekarang aku telah
melihatNya. Aku telah menyaksikan kemuliaanNya dengan mataku."
Biarkanlah UmatKu Pergi
Khotbah ini disampaikan oleh Pendeta Eric Chang.
Pesan Baptisan di dalam ungkapan "Biarkanlah umatku pergi!"
Menyaksikan baptisan bukanlah suatu hal yang menarik jika kita tidak
mengetahui apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Apakah
sebenarnya arti baptisan? Dapatkah baptisan disimpulkan hanya
dengan satu kata saja? Satu kata yang akan selalu Anda ingat setiap
kali Anda menyaksikan baptisan. Apakah kiranya perkataan itu? Ketika
Anda menyaksikan orang dibaptis, Anda mungkin bertanya kepada diri
Anda, "Apa artinya semua ini? Buat apa mereka melakukan hal ini?"
Tadi kita baru saja mendengar penjelasan arti baptisan dalam kaitan
dengan memikul salib dan kematian, Anda mungkin bertanya, "Ada apa
dengan orang-orang ini? Apakah mereka telah bosan hidup sehingga
mereka lebih baik mati saja? Semuanya antri menuju kematian?
Apakah arti baptisan itu?
Suatu bagian dalam sejarah manusia yang sangat dramatis dan
signifikan adalah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dua juta
23 | C A H A Y A I N J I L
jiwa manusia, jumlah yang sangat besar sekali bahkan menurut
hitungan sekarang, berpindah keluar dari Mesir. Jumlah penduduk kota
Montreal pada tahun 1985 ini saja adalah berkisar dua juta jiwa.
Bayangkan Anda berdiri di puncak bukit dan memandang ke seluruh
perumahan yang didiami oleh 2 juta penduduk yang tersebar dari utara
ke selatan, timur hingga ke barat. Dan bayangkan sebanyak 2 juta
penduduk ini bersiap-siap untuk pindah keluar dari kota Montreal. Ini
akan memberikan Anda satu gambaran tentang eksodus. Dua juta
orang melakukan perjalanan! Tidaklah mengherankan ini merupakan
peristiwa yang sangat luar biasa di dalam sejarah. Dalam sekejap kota
Mesir kehilangan penduduk dengan jumlah yang sangat besar. Jika dua
juta jiwa manusia hijrah, Kanada akan mengalami malapetaka yang
besar. Dengan jumlah penduduk yang hanya sebesar 20 juta jiwa, 1/10
perpindahan populasi ini tentu saja akan berakibat fatal ditambah lagi
dengan masalah yang timbul karena hilangnya sumber daya manusia
yang produktif. Lewat peristiwa ini, muncullah ungkapan signifikan,
"Biarkanlah umatku pergi" (Keluaran 5:1, dst.) Saya percaya sebelum
ini Anda pernah mendengar kalimat ini meskipun Anda bukan seorang
Kristen, dan tidak begitu memahami gereja atau Alkitab. "Biarkanlah
umatku pergi", inilah arti Eksodus.
Inilah juga sebenarnya arti baptisan - "Biarkanlah umatku pergi." Maaf,
bukankah pertanyaan saya tadi adalah, "Bagaimana menggambarkan
baptisan hanya dengan satu perkataan saja?" Tetapi sekarang saya
memberikan satu ungkapan. Sebenarnya ungkapan ini dapat
diringkaskan dengan kata "Kemerdekaan atau kebebasan." Kata inilah
yang saya harap dapat Anda tanamkan di benak Anda.
Hidup Bukanlah Hanya Makanan dan Pakaian Saja
Tahukah Anda berapa banyak orang yang mempertaruhkan dan bahkan
kehilangan nyawanya untuk meninggalkan bagian Timur Jerman saat
tembok Berlin sedang dibangun? Nyawa mereka hanya satu. Tetapi
mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan! Hidup
menjadi tidak berarti tanpa adanya kebebasan. Apakah arti kebebasan
bagi Anda? Apakah penduduk yang tinggal di Berlin Timur mati
kelaparan? Tidak. Apakah mereka tidak memiliki makanan yang cukup?
Mungkin mereka tidak dapat memakan daging bistik setiap hari, tetapi
mereka tidak berada dalam situasi kelaparan.
24 | C A H A Y A I N J I L
"Lalu apa keberatan mereka untuk terus tinggal di Jerman Timur?
Mereka dapat makan secara berkecukupan. Memiliki pakaian yang
cukup untuk dipakai.
Apakah Anda kedinginan pada waktu musim dingin?"
"Tidak"
"Lalu, apakah yang menjadi keluhan Anda? Anda mempunyai makanan
dan pakaian yang cukup, janganlah mengeluh lagi!" Tetapi mereka
tidak puas.
"Mengapa demikian?" Mereka menginginkan kebebasan!
Anda mungkin berkata, "Ayo, bersikap rasionallah. Kamu mau
melompati tembok Berlin dan menuju Berlin Barat - kamu mungkin
akan kelaparan di sana nanti! Di sana siapa yang akan menjamin
hidupmu? Di Berlin Timur ini, setidaknya pemerintah akan memberimu
jaminan pekerjaan. Di Barat, tidak ada seorangpun yang akan
menjanjikanmu pekerjaan. Mungkin kamu tidak akan mempunyai
pekerjaan dan akan mengalami kelaparan."
"Lebih baik kami kelaparan tetapi bebas! Itu lebih baik buat kami."
"Tidak masuk akal. Kamu mau pergi ke Barat dan kelaparan di sana? Di
sini kamu mungkin akan mendapat pekerjaan yang layak. Kamu pergi
ke Barat, kamu tidak mempunyai apa-apa!"
Mereka masih berkeras untuk pergi! Mengapa? Hal ini ada kaitannya
dengan arti kehidupan. Kebebasan sangat berkaitan dengan arti
kehidupan.
Lihatlah orang-orang di Barat.
"Baiklah, apakah kamu memiliki pakaian yang cukup?"
"Ya!"
"Apakah kamu memiliki makanan yang cukup?"
"Ya!"
"Apakah hidupmu berkecukupan?"
25 | C A H A Y A I N J I L
"Lumayan."
Saya selalu teringat ketika pertama kali saya keluar dari daratan China
dan pergi ke negara Swiss, salah satu negara yang terkaya di Eropa.
Saya berkata kepada orang-orang, "Anda memiliki standar hidup yang
sangat tinggi di sini. Anda pasti orang-orang yang sangat berbahagia
sekali."
"Tidak!"
Hah! Saya menjadi terkejut sekali.
"Saya baru saja keluar dari Komunis China. Semua orang ingin keluar,
meskipun sampai Hong Kong saja sudah cukup, mereka bahkan tidak
terpikirkan untuk dapat menikmati standar hidup setinggi di negara
Swiss ini. Mereka cukup berbahagia hanya dengan berada di Hong
Kong, meskipun harus tinggal di dalam gua batu, atau pondok bambu
di daerah pergunungan yang sewaktu-waktu akan diancam tanah
longsor saat badai datang. Tetapi mereka mau menanggung resiko itu!
Dan Anda tinggal di Swiss dan Anda tidak merasa bahagia?
"Tidak!"
Mengapa? Karena hidup itu lebih dari makanan dan pakaian. Apakah
unsur yang lebih itu?
Kebebasan dari Dosa & Perbudakan
Jika Anda tidak begitu peduli akan kebebasan, maka tidak ada pesan di
sini buat Anda. Anda hanya akan menyia-yiakan waktu mendengarkan
khotbah ini. Saya harus meminta maaf. Tetapi jika Anda tertarik
dengan kebebasan, maka Alkitab ada pesan bagi Anda dan baptisan
juga memiliki arti yang khusus bagi Anda. Hidup itu lebih dari sekadar
makanan saja! Yesus berkata, hidup itu lebih dari pakaian. Anda boleh
memiliki pakaian dan makanan yang cukup; tetapi Anda belum tentu
memiliki kebebasan! Anda mungkin berkata, "Saya memiliki
kebebasan. Saya bisa mengikuti pemilu untuk menyatakan hak pilih
saya!" Bukan kebebasan itu yang saya maksudkan di sini. Yang saya
maksudkan adalah kebebasan dari dosa. Kebebasan dari perbudakan
yang menyesakkan. Anda merasa cemburu dengan seseorang dan
kecemburuan tersebut bisa saja membunuh Anda. Anda begitu
membenci seseorang di tempat kerja, atau, di sekolah dan kebencian
26 | C A H A Y A I N J I L
ini begitu meracuni Anda. Anda berada di bawah suatu ikatan yang
sama bahayanya dengan ikatan dosa lainnya. Anda tidak memiliki
kebebasan untuk menjadi orang yang Anda inginkan karena ada
kekuatan lain yang mengendali Anda.
Pekerjaan Anda memberi Anda tekanan. Atasan Anda menindas Anda.
Sahabat-sahabat Anda sering mempermainkan Anda. Anda harus hidup
sesuai dengan pengharapan mereka. Anda harus terus berusaha untuk
dapat menandingi gaya hidup mereka. Anda harus hidup sesuai dengan
pandangan orang-orang di sekitar Anda. Anda tidak bebas melakukan
apa yang Anda ingini! Anda harus menyenangkan hati orang ini dan
orang itu. Anda harus menyenangkan semua orang. Inikah yang
dinamakan kebebasan? Anda hidup di bawah belenggu dan dosa yang
menghancurkan diri.
Kebebasan Berkaitan Dengan Arti Kehidupan
Kebebasan - pikirkanlah sekali lagi! Malam ini sebelum Anda tidur,
pikirkanlah apa arti hidup ini. Pikirkanlah apa sesungguhnya tujuan
Anda belajar untuk mendapatkan gelar dan apa tujuan Anda berkerja
keras. Jika Anda tidak mau memikirkannya hal-hal ini, pesan ini juga
tidak akan memiliki arti apa-apa bagi Anda. Pesan di dalam Alkitab
adalah untuk mereka yang mau berpikir dan mengerti apa arti
kehidupan yang sesungguhnya. Jika Anda mau melupakan hal ini
dengan bermabuk-mabukan, menonton televisi, sehingga tidak lagi
memikirkan hal ini, tidak ada masalah! Tetapi pesan di dalam kitab Injil
tidak akan memiliki arti sama sekali bagi Anda. Tetapi pesan Alkitab
adalah bagi mereka yang bersungguh-sungguh memikirkan arti
kehidupan yang bukan hanya terdiri dari makanan dan pakaian, Alkitab
memiliki jawaban atas pertanyaan hidup Anda.
Di China, mereka memiliki makanan dan pakaian juga. Mereka tidak
sampai mati kelaparan. Kalau Anda ke China, Anda melihat orang-
orang di sana memiliki makanan dan pakaian yang cukup. Tetapi
bayangkan betapa banyaknya orang-orang yang berani berenang
menyeberangi laut yang yang dipenuhi dengan ikan hiu untuk
mencapai Hong Kong. Banyak yang tidak berhasil mencapainya karena
mati tenggelam atau diserang oleh ikan hiu yang ganas. Mereka tidak
pernah berhasil. Jadi, pilihan bagi mereka adalah bebas atau mati!
Apakah Anda masih ingin mendengar pesan ini?
27 | C A H A Y A I N J I L
Mengapa saya menjadi orang Kristen? Mengapa saudara kita tadi
menceritakan kepada kita bahwa dia meninggalkan segala masa depan
yang menjanjikan kemakmuran untuk melayani Tuhan? Mengapa? Ada
apa dengan orang-orang ini? Mereka melakukan semuanya ini karena
ada sesuatu yang lebih penting dari sekadar kemakmuran! Ada sesuatu
yang lebih bernilai dari pakaian dan makanan. Apa yang dapat Anda
perolehi dari kemakmuran? Berapa banyak pakaian yang dapat Anda
beli? Berapa banyak makanan yang dapat Anda makan? Sebagian
besar orang memakai waktunya untuk menikmati makanan dan
sebagian lagi berupaya memakai waktunya untuk mengurangi berat
badannya. Ini kenyataan yang sangat menarik di dalam masyarakat
masa kini! Kebebasan adalah jawaban bagi semuanya!
Kebebasan ini Berarti "Bebas" untuk Menikmati Hidup dengan
Arti dan Tujuan
1 Korintus 10:1-2 menuliskan "Saudara-sauara! Saudara hendaknya
mengingat apa yang terjadi kepada nenek moyang kita ketika mereka
mengikuti Musa. Mereka semua dilindungi oleh awan, dan dengan
selamat menyeberangi Laut Merah. 2
Untuk menjadi pengikut-pengikut
Musa, mereka semuanya dibaptis di dalam awan dan di dalam laut itu."
Jika Anda tidak mengerti Alkitab, perkataan ini akan sangat sulit
dimengerti. Tetapi arti sesungguhnya sangatlah sederhana. Hal ini
menceritakan tentang kisah Keluaran (Eksodus). Di Keluaran, umat
Israel mencari kebebasan. "Biarkan umatKu pergi", kata Musa kepada
Firaun, raja Mesir. Dan ketika bangsa Israel mau taat, sesuatu yang
luar biasa terjadi. Ketika mereka keluar dari kota perbudakan tersebut
dan mengikuti Musa, mereka melihat ke depan dan terlihat tiang awan.
Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa! Bukan awan yang di
atas langit tetapi di depan mereka! Tiang awan yang siap memimpin
perjalanan mereka ke depan. Dan pada waktu malam hari, tiang awan
itu berubah menjadi tiang api. Pagi dan siang mereka mengikuti awan
tersebut sampai mereka tiba di laut. Dan ketika mereka tiba di laut
tersebut, Anda yang telah menyaksikan filem "The Ten
Commandments' akan tahu apa yang terjadi - Allah membebaskan
umatnya! Allah kita adalah Allah yang berminat dengan kebebasan.
Kebebasan untuk Anda dan saya! Kebebasan untuk menikmati hidup
yang berarti dan memiliki tujuan. Apakah hidup Anda memiliki tujuan?
Jika Anda bukan seorang Kristen, apakah Anda merasa puas dengan
28 | C A H A Y A I N J I L
hidup yang Anda miliki di dunia pada masa ini? Jika Anda merasa puas,
kami tidak ada pesan buat Anda. Tetapi benarkah Anda puas?
Pada masa saya belum menjadi seorang Kristen, saya sering
memikirkan apa arti hidup ini. Saya adalah seorang yang ambisius.
Sangat berambisi. Saya selalu ingin mencapai yang terbaik. Tetapi
pertanyaan saya adalah: Untuk apa? Kemanakah semuanya ini akan
membawa saya? Apakah gunanya ini bagi saya? Saya harus mengakui
bahwa semuanya ini membawa saya pada akhir yang tidak bertujuan.
Harapan yang kosong! Saya menyadari bahwa semuanya sia-sia belaka
karena kita tidak bebas, di atas segala-galanya, kita tidak bebas dari
kesia-siaan. Hidup tanpa Tuhan selamanya akan menjadi sia-sia, dan
satu-satunya cara untuk merasa puas dalam hidup tanpa Tuhan adalah
dengan tidak memikirkan hal ini. Jangan pernah memikirkan kematian
yang akan terjadi! Orang Kristen selalu menakut-nakuti Anda dengan
kematian! Sayang sekali, kita semua akan mati pada suatu hari, cepat
atau lambat, walaupun kita tidak mau memikirkan hal ini. Apakah yang
sedang menanti kita di depan? Tetapi kita tidak pernah mau
memikirkan hal ini.
Baptisan Membebaskan Kita dari Hidup yang Sia-sia
Itulah sebabnya saya katakan bahwa Injil hanyalah bagi mereka yang
mau dengan serius berpikir dan memiliki keberanian untuk berkata,
"Saya akan berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi saya".
Adakah orang yang bebas dari rasa takut? Yang memiliki keberanian
untuk menghadapi realitas? Saya dapat berbicara panjang lebar dalam
membahas topik ini. Kebebasan adalah topik yang sangat yang besar,
tetapi saya mengharapkan ketika Anda melihat saudara-saudara kita
yang dibaptis, Anda akan mengerti mengapa mereka dibaptis.
Tujuannya adalah untuk dibebaskan dari dosa! Bebas dari kekuatan
dan ketakutan akan kematian! Bebas dari hidup yang penuh kesia-
siaan! Marilah kita jujur! Marilah kita dengan jujur berkata bahwa tanpa
Tuhan, hidup ini hanyalah akan berakhir di kuburan dan itu saja. Sama
sekali tidak akan membawa kita ke mana-mana!
Namun jika Anda cukup puas dengan kenyataan tersebut, bahwa hidup
ini hanya akan membawa Anda ke kuburan dan itu saja, maka Injil
tidak ada pesan bagi Anda. Tetapi jika Anda tidak mau hidup Anda
hanya sekadar berakhir di lubang kuburan, jika Anda tidak puas
dengan kenyataan ini, dan Anda mau dibebaskan dari kematian, maka
29 | C A H A Y A I N J I L
Injil dapat menawarkan sesuatu bagi Anda. Seperti yang telah saya
katakan, kebebasan dari kepalsuan berarti komitmen yang sungguh-
sungguh kepada kebenaran, Jika yang tersedia bagi kita hanya
kematian, Anda harus menerimanya dengan lapang dada. Tetapi kita
tahu ini bukan kenyataannya. Saudara kita yang dibaptis, mereka tidak
hanya tetap di dalam air sebagimana Yesus juga tidak tetap di
kuburan-Nya. Dia bangkit dari kematian, sama seperti mereka yang
dibaptis juga akan bangkit dari air untuk menerima hidup yang telah
diperbaharui, menuju kebebasan menjadi anak-anak Allah.
Kristus Telah Melepaskan Kita!
Saya sudah mengalami kebebasan tersebut dan itulah sebabnya saya
menyatakan hal ini dengan keyakinan! Jika saya tidak mengalami
kebebasan itu, jika Yesus berkata, "Karena itulah, kalau Anak
membebaskan kamu, kamu sungguh-sungguh bebas." (Yohanes 8:36)
dan saya merasa diri saya masih di bawah belenggu, maka saya akan
berkata, "Yesus, engkau ngomong kosong karena aku tidak bebas."
Tetapi saya mengalami kebebasan tersebut, dan saya memberitahu
semuanya ini kepada Anda dengan penuh keyakinan dan kepastian.
Saya mungkin dapat mengejar karir hidup yang lain. Saya tidak merasa
bahwa saya akan gagal dengan karir lain selain karir saya sekarang ini.
Prestasi saya tidak jelek di dunia ini. Tetapi mengapa saya, seperti
teman-teman pelayanan yang lainnya, berpaling dari mengejar dunia?
Karena saya tahu bahwa tidak ada kebebasan di dalam semua itu!
Semuanya akan berakhir di liang kuburan. Tidak ada prospek cerah
yang lain. Saya menemukan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan
membawa kita kepada suatu era kebebasan yang baru, yang disebut
sebagai 'kebangkitan' dan saya mengalami kekuatan yang
membebaskan, kekuatan dari kebangkitan itu. Kebebasan itu terjadi
sekarang bukan di waktu yang akan datang. Tanpa mengalami
kekuatan-Nya sekarang, bagaimana kita dapat mengetahui kekuatan-
Nya akan bekerja di masa akan datang? Tentu saja hal ini hanya satu
impian kosong belaka. Saya berani bersaksi tentang hal ini dengan
keyakinan karena saya tahu ini adalah benar. Saya telah mengalami
kebenaran itu.
Saudara-saudara kita yang sudah dibaptis ini telah mengalami
kebebasan dalam kehidupan mereka. Kebebasan membutuhkan kuasa
tanpa kuasa, tidak ada kebebasan. Kemiskinan adalah perbudakan.
30 | C A H A Y A I N J I L
Kurangnya kuasalah yang membawa kita kepada kemiskinan.
Kurangnya kekuatan dalam menangani situasi dan masalah membawa
diri kita ke dalam belenggu. Tanpa kekuatan, tidak ada kebebasan. Jadi
setiap kali Anda memikirkan kebebasan, Anda harus tahu tidak ada
kebebasan tanpa kekuatan. Kita sedang berbicara tentang satu-satunya
kekuatan yang penting, yaitu kekuatan rohani! Kekuatan dunia akan
berlalu, kekuasaan di dunia akan lewat. Bangsa-bangsa akan berlalu
dan Anda sendiri juga akan sirna karena kekuatan Anda tidak akan
bertahan. Tetapi kekuatan Allah tidak hilang begitu saja. Kekuatan
Allah adalah satu-satunya yang kita katakan di sini karena hanya itu
yang kekal selamanya. Ingatlah akan hal itu!
Setiap kali Anda melihat saudara kita masuk ke dalam air untuk
dibaptis, ingatlah: " "Kristus telah memerdekakan kita" (Galatia 5:1),
seperti yang dikatakan Rasul Paulus. Ingatlah bagian ini dengan baik.
Dan di lain kesempatan jika Anda menyaksikan suatu baptisan,
pikirkanlah, "Kristus telah memerdekakan kita, maka kita sungguh-
sungguh merdeka". Kristus telah memerdekakan kita! Sebelum Anda
tidur malam ini, tanyalah pada diri, "Sudah merdekakah saya?"
Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah
1 Petrus 3:21 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang.
Ada satu permasalahan besar sekarang ini karena banyak orang Kristen
yang sudah dibaptis sering kali menjalani hal itu tanpa pengetahuan
yang memadai tentang hal yang sedang mereka jalani itu. Dan saya
mendapati bahwa kita juga sering menerima limpahan persoalan ini di
dalam gereja kita, orang-orang yang dibaptis di tempat lain tanpa
memahami arti baptisan itu. Mungkin mereka mengira bahwa ini adalah
semacam cara untuk masuk ke dalam suatu klub, untuk bergabung
dengan satu kelompok masyarakat tertentu dan bahwa baptisan ini
adalah semacam upacara pelantikan anggota baru. Akibatnya, mereka
mengalami persoalan kerohanian sampai bertahun-tahun kemudian.
Sering kali saya harus mengadakan konseling bagi orang-orang ini
yang mengangkut permasalahan rohani mereka dan masuk ke dalam
'kehidupan Kristen' yang menyedihkan. Gereja dipenuhi oleh orang-
31 | C A H A Y A I N J I L
orang Kristen nominal, orang Kristen KTP, setengah Kristen,
seperempat Kristen, atau apapun itu. Kehidupan mereka diisi dengan
kekalahan, ketidakbahagiaan. Jelas ini bukanlah kehidupan Kristen
yang dimaksudkan.
Jadi hari ini saya ingin menguraikan kepada Anda, berdasarkan Alkitab,
agar setiap orang dapat memahami dengan jelas arti baptisan, makna
rohani dari baptisan. Uraian ini akan saya bagi ke dalam empat sub-
judul, empat poin. Yang pertama, sebenarnya, adalah bagian ayat yang
baru saja diacu oleh saudari Mae di 1 Petrus 3:21, yang nanti akan
saya bacakan untuk Anda. Saya juga berharap bahwa makna dari ayat
ini akan menjadi jelas nantinya bagi Anda. Uraian yang akan saya
sampaikan nanti tentang baptisan sama sekali bukanlah pendapat
pribadi saya. Sangatlah perlu bagi Anda untuk memahami apa yang
dikatakan oleh Firman Allah, dan saya harap Anda teliti baik-baik
Firman Allah mengenai baptisan.
Kata yang Tertulis di dalam Naskah Asli Yunaninya adalah
"Ikrar (=pledge)", Bukan "Memohon (=appeal)"
1 Petrus 3:21 berbunyi seperti ini, diambil dari Revised Standard
Version, yang penerjemahannya untuk bagian ini masih kurang baik
(dan versi LAI juga memakai makna yang sama di ayat ini, pent.), saya
akan bacakan untuk Anda, "Juga kamu sekarang diselamatkan oleh
kiasannya (mengacu kepada air bah di dalam kitab Kejadian; air bah
dikiaskan dengan baptisan), yaitu baptisan maksudnya bukan untuk
membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus". Dan
ayat 22: "yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga
sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-
Nya." Jadi kata 'kiasannya' berkaitan dengan peristiwa air bah dengan
acuan khusus, tentu saja, kepada bahtera yang menampung delapan
orang yang diselamatkan. Hanya delapan orang yang diselamatkan dari
air bah. Dari seluruh umat manusia di zaman itu, hanya delapan orang
yang diselamatkan dengan bahtera, melalui iman.
Disebutkan di sini bahwa baptisan itu untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah. Terjemahan ini, tentu saja, menimbulkan
masalah. Jika Anda mempunyai Alkitab versi NIV (New International
Version), Anda akan mendapatkan terjemahan yang benar. NIV
menerjemahkan ayat ini dengan sangat baik. Di dalam versi tersebut
32 | C A H A Y A I N J I L
dikatakan bahwa baptisan adalah, "ikrar dari hati nurani yang baik
kepada Allah (the pledge of a good conscience towards God)". Inilah
terjemahan yang tepat dan saya akan menjelaskan alasannya secara
singkat. Kata yang diterjemahkan dengan 'memohonkan' adalah kata
Yunani 'eperōthma' [evperw,qma]. Saya akan mengutipkan arti kata
tersebut dari Liddell dan Scott, dari kamus lengkap karangan mereka
[Liddell, H.G. dan R. Scott, A Greek - English Lexicon], yang
memberikan tiga arti untuk kata ini.
Arti yang pertama adalah pertanyaan. Yang kedua, jawaban atas
pertanyaan, dan secara khusus merupakan jawaban yang bersifat
menyetujui, atau memiliki makna persetujuan. Dan ketiga, kata ini
memiliki makna yang sejajar dengan kata dalam bahasa
Latin stipulatio, yang berarti kewajiban, kontrak, atau komitmen, atau
ikrar. Makna yang ini juga didukung oleh Moulton dan Milligan
[Moulton, James H. dan G. Milligan, The Vocabulary of Greek
Testament]. Saya kutipkan referensi tersebut bagi Anda yang sudah
terbiasa berurusan dengan masalah teknis dari hal ini dan ingin
mempelajarinya lebih jauh.
Anda tentu melihat bahwa dari kamus bahasa Yunani ini tidak
disebutkan sama sekali tentang arti 'memohon' dari kata tersebut.
Pertanyaan (question) dan permohonan(appeal) bukanlah dua hal yang
sama. Sebenarnya kedua hal itu berbeda. Permohonan (appeal)
bersifat sangat khusus. Sedangkan pertanyaan (question) maknanya
agak berbeda. Akan tetapi kata Yunani di dalam ayat ini sangat jarang
diartikan sebagai 'pertanyaan'. Biasanya kata ini diartikan sebagai
tanggapan atas pertanyaan; semacam tanggapan yang bersifat sangat
khusus. Dan dari situ, makna kata ini lalu berkembang menjadi
'persetujuan'. Dari sana, maknanya kemudian berkembang lagi
menjadi 'kontrak', 'komitmen', 'ikrar'.
Bagi Anda yang berminat untuk meneliti masalah ini secara teknis, dan
tentunya memang ada di antara Anda yang gemar melakukan ini,
terutama mereka yang ikut di dalam pelatihan, Anda bisa merujuk ke
E.G. Selwyn, salah satu penafsir terbaik untuk naskah Yunani dari 1
Petrus yang membahas secara terperinci perkara ini, sebab saya sendiri
tidak bermaksud untuk masuk ke dalam pembahasan detail tentang
masalah linguistik. Pada pokoknya, saya hanya ingin menyatakan
bahwa tidak ada bukti yang memadai untuk mengartikan kata tersebut
33 | C A H A Y A I N J I L
sebagai 'memohon'. Arndt & Gingrich [Arndt, W.F. dan F.W. Gingrich,
yang menerjemahkan karya Walter Bauer (yang berbahasa Jerman), A
Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early Christian
Literature], memang memberikan definisi 'memohon', namun mereka
gagal menyajikan bukti pemakaian kata tersebut dalam makna
'memohon' ini. Biasanya mereka menyajikan bukti pendukung untuk
definisi yang mereka ajukan. Dalam kasus ini mereka gagal menyajikan
bukti pendukung karena, seperti yang sudah saya sampaikan, memang
tidak ada bukti linguistik bagi definisi tersebut untuk
kata evperw,thma'eperōthma'.
1. Baptisan adalah Ikrar - Suatu Tanggapan Persetujuan kepada
Allah dari Hati Nurani yang Baik
Jadi makna kata tersebut diterjemahkan dengan baik di dalam Alkitab
versi NIV, sebagai ikrar. Baptisan adalah ikrar. Baptisan adalah suatu
komitmen kepada Allah. Hal ini sangat penting untuk dipahami.
Terlebih lagi, bentuk genetif dari teks Yunani diterjemahkan dengan
benar yaitu "the pledge of a good conscience (=ikrar dari hati nurani
yang baik)" - bukannya "untuk memohonkan hati nurani yang baik",
melainkan "dari hati nurani yang baik" - yaitu suatu ikrar yang dibuat
dari hati nurani yang baik. Baptisan adalah suatu ikrar kepada Allah
yang dibuat dari hati nurani yang baik. Bagaimana kita bisa memiliki
hati nurani yang baik? Kita mendapatkan hati nurani yang baik ketika
kita bertobat dari dosa-dosa kita, saat kita dengan setulus hati dan
penuh kejujuran, membuat ikrar tanpa kepalsuan, tanpa tipu daya.
Mengerjakan sesuatu dengan hati nurani yang baik. Tidak ada
kecurangan! Tidak ada kebohongan! Tak boleh ada ketidaktulusan!
Itulah hati nurani yang baik. Anda tidak akan memiliki hati nurani yang
baik jika Anda tidak tulus atau tidak jujur sepenuh hati. Baptisan
adalah ikrar kepada Allah yang dibuat dari hati nurani yang baik. Jika
saya membuat ikrar kepada Allah dengan setulus hati, dengan sikap
hati yang benar, maka itulah baptisan.
Kata yang diterjemahkan dengan 'memohon' -
yaitu evperw,thma 'eperōthma' - adalah kata yang sangat menarik
karena kata tersebut memuat makna pertanyaan dan juga tanggapan.
Suatu pertanyaan dan juga suatu tanggapan. Anda membuat ikrar,
sama seperti yang akan dilakukan oleh mereka yang akan dibaptis,
untuk menjawab suatu pertanyaan. Tanggapan tersebut menjadi suatu
komitmen, suatu ikrar. Ketika orang berkata, "Aku bersedia," maka
34 | C A H A Y A I N J I L
jadilah suatu ikrar, suatu komitmen, saat mereka menjawab
pertanyaan yang diajukan kepada mereka di dalam baptisan. Hal ini
cocok karena di zaman awal gereja, sudah merupakan praktek yang
lazim di zaman itu, sebelum acara baptisan, untuk menanyai orang
yang akan dibaptis beberapa pertanyaan khusus yang harus dijawab
dengan persetujuan. Dan seperti yang sudah kita lihat bahwa
kata evperw,thma 'eperōthma' tidak sekedar bermakna jawaban
melainkan jawaban yang berupa persetujuan. Ini adalah hal yang
sangat penting. Dengan demikian, pilihan terjemahan bagi kata ini
menjadi sangat jelas, bahwa ini adalah jawaban yang merupakan ikrar.
Baptisan adalah Sebuah Sakramen - Sebuah Kata yang Berarti
Sumpah Setia Prajurit
Penjelasan di atas juga merupakan alasan mengapa baptisan disebut
sakramen, dan sampai sekarang masih disebut sakramen. Saya ingin
tahu apakah ada di antara Anda yang mengerti apa arti 'sakramen' itu.
Pada dasarnya kita memiliki dua sakramen di gereja - sakramen
baptisan dan sakramen perjamuan, juga disebut ekaristi, atau juga
Perjamuan Tuhan. Apa arti 'sakramen' itu? Ini adalah kata yang sangat
menarik. Kata ini berasal dari bahasa Latin sacramentum. Dalam
bahasa Inggris, kata ini diambil begitu saja tanpa banyak perubahan.
Untuk melihat artinya Anda hanya perlu melihat ke dalam kamus
bahasa Latin, makna dasar dari kata ini adalah sumpah. Itulah makna
dasar dari sakramen. Suatu sumpah. Kata ini berarti suatu kewajiban,
janji. Dalam terminologi hukum, kata ini berarti jaminan. Sebagai
contoh, kata ini memiliki makna uang yang dititipkan ke pengadilan
oleh pihak-pihak yang berperkara di pengadilan. Yaitu, Anda membayar
jaminan untuk sebuah kasus hukum.
Namun makna khusus dari kata ini ada di dalam sumpah prajurit.
Sumpah setia yang diucapkan oleh seorang prajurit
disebut sacramentum, misalnya saat seorang prajurit Roma
mengucapkan sumpah setia kepada negara dan kaisar. Mereka
mengucapkan sumpah ini sambil mengangkat sebelah tangannya, sama
seperti yang Anda lihat jika presiden mengucapkan sumpah jabatan,
atau ketika seseorang mengucapkan sumpah di pengadilan, suatu
tindakan yang melambangkan bahwa, "Aku melakukan semua ini
dengan segala kejujuran, kebenaran dan hati nurani yang baik. Aku
akan mengatakan hal yang benar, kebenaran sepenuhnya dan tidak
ada yang lain selain kebenaran." Kadang kala hal ini dikerjakan sambil
35 | C A H A Y A I N J I L
mengepalkan tangan di depan dada, yang juga merupakan lambang
dari hati nurani yang baik, hati yang murni. Kadang kala, seorang
prajurit mengucapkan sumpah itu sambil menghunus pedangnya,
lambang penyerahan jiwa dan pedang kepada negara dan kaisar. Anda
tentunya tahu bahwa Jerman sangat memanfaatkan sumpah semacam
ini. Banyak dari Anda yang tentu tahu bahwa Partai Nazi menuntut
setiap tentara Jerman mengucapkan sumpah prajurit, sacramentum.
Tentunya ada banyak dari antara Anda yang pernah menonton film
dokumentasi tentang Nazi yang menggambarkan tentang tentara
Jerman yang berdiri tegak, mengangkat tangannya, dan berseru, "Ich
schwören" dan selanjutnya. "Aku bersumpah demi negara dan
pemimpin bangsa" dan selanjutnya. Pada masa itu sebutannya adalah
kepada Führer, bahasa Jerman untuk pemimpin. Jadi, di sini kita
mendapati bahwa kata sacramentum ini memiliki makna khusus yang
penting yaitu sumpah prajurit. Sangat menarik!
Mengapa baptisan disebut sakramen? Tepatnya karena ada ikrar yang
dinyatakan di sana. Kita mengangkat sumpah setia kepada Yesus
sebagai Raja kita. Kita menjadikan Dia sebagai Raja atas kehidupan
kita. Kita terikat kewajiban untuk setia kepada-Nya seumur hidup sejak
saat dibaptis. Itulah yang disebut sebagai ikrar kepada Allah dari hati
nurani yang baik. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa ikrar
tersebut harus dibuat dari hati nurani yang baik, seperti yang dibagikan
saudara Mae tadi. Ia telah membuat komitmen, namun bukan dari hati
nurani yang baik. Ia tidak melepaskan kesetiaannya kepada hidup
lamanya. Bagaimana mungkin Anda bisa melayani Allah dan dunia
dalam waktu yang bersamaan? Bagaimana mungkin Anda bisa
melayani Allah dan mamon? Hati Anda terbagi dua. Dan jika dalam
keadaan demikian Anda membuat sumpah setia, jika Anda dibaptis,
maka Anda melakukannya tidak dari hati yang tulus, tidak dari hati
nurani yang baik.
Sekilas saya tadi menyebutkan juga tentang Perjamuan Tuhan yang
juga merupakan suatu sakramen. Yang satu ini juga sangat menarik
karena dari sebuah laporan yang dibuat oleh seorang Gubernur Militer
kepada Kaisar Roma tentang beberapa orang Kristen yang telah
ditangkapnya, ia berkata bahwa di dalam interogasinya terhadap
orang-orang Kristen tersebut, mungkin dengan siksaan, ia mendapat
informasi bahwa pada saat melakukan Perjamuan Kudus, orang-orang
itu memperbaharui ikrar mereka kepada Tuhan. Mereka memperbarui
36 | C A H A Y A I N J I L
ikrar mereka kepada Allah untuk menjalani hidup yang kudus. Mereka
memperbarui ikrar mereka satu dengan yang lain, untuk saling
mengasihi, dan untuk mengasihi Allah. Sungguh menarik: Ekaristi atau
Perjamuan Kudus pada intinya juga mengandung unsur komitmen
kepada Allah, pembaruan komitmen kita, setiap kali kita mengikuti
Perjamuan Kudus. Aspek yang satu ini tampaknya sekarang sudah kita
lupakan. Itu sebabnya mengapa sekarang ini jarang dari antara kita
yang mengerti mengapa Perjamuan Kudus disebut sakramen.
Pada Saat Baptisan dibuat Pengakuan bahwa Yesus adalah
Tuhan
Sekarang kita memahami hal yang sangat penting ini dan juga arti
penting yang dilekatkan oleh gereja di zaman awal pada baptisan.
Baptisan bukanlah sesuatu hal yang bisa Anda pilih untuk diambil atau
diabaikan. Sekarang ini banyak orang yang berpikir seperti itu karena
mereka tidak tahu pengajaran yang alkitabiah tentang baptisan,
mereka juga tidak tahu bagaimana gereja di zaman awal dahulu
memahami arti baptisan. Sedemikian pentingnya arti baptisan sehingga
Anda bisa lihat bagaimana Petrus menjelaskan kata ini. Perhatikan lagi
baik-baik. Sekarang Anda diselamatkan oleh baptisan. Kata-kata yang
sangat penting. Sangat tegas! Dan memang begitu! Dari situlah asal
mula doktrin baptismal regeneration. Seperti yang kita baca dari
Yohanes pasal 3, kita dilahirkan dari air dan Roh. Air dan Roh! Bukan
hanya air, tetapi juga Roh; Bukan hanya Roh, tetapi juga air - karena
di sanalah ikrar atau komitmen dinyatakan.
Para teolog modern juga sudah mulai melihat arti penting dari baptisan
yang sesuai dengan ajaran alkitabiah, dan makna kata itu di dalam
sejarah gereja mula-mula. Baru-baru ini seorang teman saya yang
bernama Robert Banks, sekarang mengajar di University of Sydney,
Australia, menulis sebuah buku berjudul The Idea of Community in
Paul (Ide Tentang Masyarakat dalam Tulisan-tulisan Paulus). Dan di
halaman 82 dalam bukunya itu, ia berkata, "Hubungan antara baptisan
dengan iman yang dibuat oleh Paulus menunjukkan bahwa dengan
baptisan seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah." Melalui
baptisan, seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah. Ini merupakan
pemahaman yang mendekati dan cukup akurat dengan pengajaran
yang alkitabiah. Tentu saja, saya tidak bermaksud, dengan
mengajukan kutipan tersebut, untuk mengatakan bahwa saya setuju
pada semua yang ia tuliskan dalam bukunya. Namun pada poin yang
37 | C A H A Y A I N J I L
satu ini, pemahamannya sangat dekat dengan pengajaran yang
alkitabiah.
Inilah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 10:10. Paulus menyebutkan
dua hal yang penting bagi keselamatan di Roma 10:10. Dua hal, bukan
hanya satu! Dan kedua hal itu adalah, "Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan." Nah kedua hal ini sangatlah penting. Dua hal: "dengan
hati orang percaya dan dibenarkan," "dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan." Kapankah ia membuat pengakuan itu?
Pada zaman awal gereja, tentu saja, pengakuan itu dibuat pada saat
baptisan sewaktu menanggapi pertanyaan yang diajukan kepadanya,
saat ia berkata, "Aku bersedia. Aku mengakui Yesus sebagai Tuhan dan
Rajaku." Jadi, dengan mulutnya ia membuat pengakuan, dan melalui
pengakuan itu, Paulus berkata, ia diselamatkan. Harus ada iman di
dalam hati, akan tetapi harus ada pengakuan juga. Dan pengakuan ini
tentu saja bukanlah pengakuan biasa. Tepatnya, pengakuan ini adalah
ikrar pada saat dibaptis: sumpah prajurit yang menyatakan kesetiaan
kepada Yesus sebagai Raja. Ini adalah hal yang sangat penting untuk
dipahami.
Pada Baptisan Terbentuklah Aspek Legal dari Ikrar itu
Peristiwa baptisan itu sendiri tidaklah menyelamatkan. Kita harus jelas
tentang hal ini. Harus ada iman dan pengakuan yang muncul dari hati
nurani yang baik. Hati nurani berarti berbicara mengenai isi hati. Anda
tidak bisa sekedar membuat suatu pengakuan. Setiap orang bisa saja
membuat pengakuan di mulutnya, akan tetapi di dalam baptisan ini
harus terdapat hati nurani yang baik yang dilandasi oleh iman. Lalu
mungkin Anda akan berkata, "Bukankah saya sudah mengakui Yesus
sebelum baptisan itu?" Memang, namun hal itu tidak sama dengan
sumpah setia. Ada satu hal yang sangat perlu untuk dipahami. Seorang
prajurit yang mengucapkan sumpah setia kepada negara dan rajanya,
seorang prajurit Roma yang bersumpah setia kepada negara dan
Kaisar, tidakkah ia sebelumnya sudah mencintai negara dan kaisarnya?
Memang begitu. Akan tetapi aspek legal dari komitmen tersebut baru
muncul setelah ia mengucapkan sumpah prajuritnya. Sumpah itu
menjadi ikrar yang mengikat. Ia menempatkan dirinya di bawah
sumpah; yaitu sacramentum. Sebelum saat itu, ia bisa saja berkata
bahwa ia mencintai negaranya, namun ia masih belum membuat ikrar
38 | C A H A Y A I N J I L
apapun. Tidak ada komitmen yang ia buat. Juga tidak ada ikrar. Di
dalam baptisan, seorang Kristen mengucapkan sumpah setianya
kepada Raja dan Allahnya. Saya harap Anda memahami hal ini dengan
jelas.
Sama seperti dua orang yang telah saling mencintai sejak belum
menikah, mereka belum membuat komitmen apapun dalam pengertian
yang resmi sampai saat mereka mengucapkan janji perkawinannya,
ikrar perkawinannya. Tentu saja mereka sudah saling mengasihi
sebelum menikah. Mereka mungkin sudah membuat semacam
komitmen, akan tetapi komitmen tersebut baru resmi jika sudah
melaksanakan pernikahan. Sama halnya dengan itu, di dalam baptisan,
komitmen Anda menjadi legal di mata Allah, berlaku selamanya di
surga. Nah, ini adalah poin pertama yang ingin saya jelaskan kepada
Anda agar Anda mengerti apa yang sedang Anda lakukan ketika Anda
dibaptis. Setiap orang yang masih belum jelas tentang hal ini sebaiknya
menarik diri dari rencana mengikuti baptisan. Saat dibaptis Anda sudah
mengangkat sumpah setia tersebut. Anda telah menyerahkan hidup
Anda sepenuhnya kepada Allah sebagai Raja Anda. Inilah poin yang
pertama.
2. Pada Baptisan, Kita Disatukan dengan Kristus
Saya akan masuk ke poin yang kedua mengenai baptisan ini. Poin
kedua yang berkaitan dengan penyatuan dengan Kristus. Disatukan
dengan Kristus! Jadi, poin pertama adalah bahwa baptisan merupakan
suatu ikrar, dan Anda bisa katakan itu sebagai - sesungguhnya - suatu
ikrar yang mengikat secara legal; sama seperti janji perkawinan, atau
sumpah prajurit. Setiap prajurit yang melanggar sumpah setianya siap
untuk menerima hukuman dari sang kaisar atau bangsanya dan siap
untuk dianggap sebagai orang sesat atau penghianat negara dan
bangsa. Jadi si prajurit masuk ke dalam ikatan sumpah itu dengan suka
rela. Begitu dia mengangkat sumpah, ia akan bertahan dalam sumpah
itu sampai mati. Seperti yang dinyatakan dalam janji pernikahan,
"Sampai maut memisahkan kami."
Dengan demikian poin yang kedua ini adalah, singkat saja, kita
disatukan dengan Kristus. Melalui baptisan kita disatukan dengan
Kristus. Mari kita balik lagi secara sekilas ke Roma pasal 6, pasal yang
juga dirujuk oleh saudari Mae. Roma 6:4 berbunyi, "Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia" - dengan Kristus -
39 | C A H A Y A I N J I L
"oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru."
Kita ini Tidak Sekedar 'bagi Dia' Melainkan Juga di Sisi-Nya di
Medan Peperangan
Pertama-tama kita lihat dulu pernyataan ini: kita dikuburkan bersama-
sama dengan Kristus. Bersama dengan Kristus! Nah untuk pertama
kalinya Anda melihat ungkapan ini: "bersama-sama dengan Kristus".
Bukan sekedar 'bagi Kristus', tetapi 'bersama dengan Dia'! Di dalam
khotbah beberapa waktu yang lalu, saya sudah membahas tentang
ucapan Yesus, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku" (Mat
12:30). Saya sudah membahas tentang perbedaan yang menyolok
antara 'bagi Kristus' dan 'bersama Kristus'. Ada perbedaan seperti bumi
dengan langit antara kedua posisi tersebut. Banyak orang yang
mengambil posisi 'bagi Kristus'; tidak banyak orang yang mengambil
posisi 'bersama Kristus'. Posisi yang pertama - bagi Kristus - berarti
Anda menjadi penyorak. Anda menonton tim kesayangan Anda
bertanding di lapangan dan Anda bersorak untuk mereka, "Hore! Ayo!
Ayo! Kalian menang." Itulah yang disebut dengan 'bagi mereka'. Anda
bersorak-sorak 'untuk mereka'. Atau Anda sedang menonton dua orang
yang sedang bertarung di arena, dan Anda mendukung salah satu dari
mereka. "Ayo! Hajar dia! Jatuhkan dia! Itu baru pukulan! Tunjukkan
kemampuanmu!" Itulah yang disebut dengan 'bagi dia'. Anda tidak
'bersama dengan dia'. Jika Anda 'bersama dengan dia', maka Anda juga
akan berada di tengah arena, Anda mungkin tidak pernah punya waktu
untuk membuka mulut. Anda mungkin harus merunduk dan berlari
demi keselamatan diri Anda. Itu terjadi karena Anda 'bersama dengan
dia', Anda harus berada di tengah arena bersamanya. Anda harus
berada di arena. Gambarannya seperti dua kelompok yang sedang
bertarung di arena. Para penonton hanya berperan sebagai
penggembira bagi kelompok yang satu atau lawannya. Mereka
bersorak-sorak bagi kelompok yang didukungnya. Akan tetapi, tentu
saja, mereka aman di luar arena. Tak satupun kelompok yang sedang
bertarung itu bisa menyentuh mereka. Para penonton aman di luar
medan laga. Dan mereka menjadi penyorak bagi kelompok yang
didukungnya.
Oh ya! Ada banyak orang yang mengambil posisi 'bagi Kristus'
sekarang ini:
40 | C A H A Y A I N J I L
"Bagaimana pendapat Anda tentang Kristus?"
"Oh, Kristus itu baik! Sungguh baik! Ya, kita butuh sedikit kekristenan.
Kita butuh sedikit keagamaan. Dunia sekarang ini sudah semakin jahat,
bertambah rusak. Jadi kita perlu sedikit moralitas. Memang bagus
kalau ada agama. Ini sangat baik."
"Bagaimana dengan Anda?"
"Oh tidak! Jangan saya! Lebih baik Anda saja yang pergi mencari
agama. Itu hal yang sangat baik buat Anda. Sangat baik! Tapi bukan
saya. Jangan seret saya ke dalam urusan ini!"
Mereka tidak keberatan mengirim anak-anaknya ke sekolah minggu.
Mereka mendukung agama. Anak-anak mereka pergi ke sana. Hal itu
dipandang sangat baik buat anak-anak: "Raihlah beberapa pikiran yang
bersih untuk otak mungilmu."
"Bagaimana jika Anda yang pergi ke gereja?"
"Oh tidak! Anak saya saja!"
Sungguh menarik! Itu sebabnya mengapa gereja kami di Liverpool
memiliki sebuah bus. Kami berkeliling menjemput anak-anak. Orang
tuanya tidak ikut ke gereja, akan tetapi mereka dengan senang hati
mengirimkan anak-anak mereka ke gereja. Bagus! Mungkin orang tua
Anda termasuk yang jenis ini. Mereka mendukung gereja: "Kekristenan
itu baik! Dan saya? Oh tidak! Tidak untuk saya. Kekristenan baik untuk
orang lain. Tidak untuk saya!"
Akan tetapi 'bersama dengan Kristus' berarti berdampingan dengan-
Nya di medan perang. Bukan sekedar bersorak bagi Kristus, melainkan
berdiri berdampingan dengan-Nya, berperang menuju kemenangan
bersama-Nya, dan juga mengalami cedera. Ya, Anda mengalami cedera
juga. Penonton bukanlah pihak yang akan mengalami cedera, kecuali
terjadi kecelakaan. Kadang kala memang terjadi, misalnya bola bisbol
yang melayang sampai ke bangku penonton dan menghantam kepala
salah seorang penonton yang sedang lengah, mungkin sedang asyik
mengunyah rotinya. Namun itu hanya merupakan suatu kecelakaan.
Karena ia tidak termasuk orang yang sedang bertanding di lapangan.
41 | C A H A Y A I N J I L
Saat Baptisan, Kita Mengambil Langkah Pertama untuk Jadi
Bersama dengan Kristus!
Untuk pertama kalinya, di Roma pasal 6, kita mendapati bahwa kita
telah melakukan satu hal 'bersama dengan Kristus', bahwa melalui
komitmen dan ikrar kita kepada-Nya, maka kita dikuburkan 'bersama
dengan Dia'. Pada saat baptisan, kita berhenti menjadi penonton atau
penyorak bagi Yesus. Kita telah ikut ke dalam barisan-Nya pada saat
dibaptis. Secara terbuka kita telah menyatukan diri dengan Dia. Teman
Anda akan menyindir, "Hah? Alim sekali! Ada apa denganmu? Apa ada
masalah dengan hati nurani? Apa kamu mulai dikuasai oleh kebutuhan
psikologis? Kenapa tidak pergi ke psikolog saja? Mungkin mereka bisa
menyembuhkanmu. Tapi bukannya pergi ke psikolog, kamu malah jadi
alim ulama begini." Demikianlah, kawan Anda mulai sinis terhadap
Anda, dan Anda lalu mulai merasa tidak enak. Anda sudah mulai
mengalami cedera! Jika Anda memuji-muji kekristenan, tidak akan ada
orang yang menghiraukan Anda. Bersorak-sorak bagi orang lain
memang menyenangkan. Namun sekarang Anda mengambil posisi
untuk bersama-sama dengan Kristus, Anda dikuburkan bersama-Nya,
mati bersama-Nya, situasinya sekarang jauh berbeda. Anda akan
menjadi sasaran cemoohan. Mungkin mereka tidak mencemooh Anda,
namun mereka tetap saja tidak mengerti.
Dulu saya adalah orang yang sangat duniawi. Jadi ketika saya menjadi
Kristen, teman-teman saya sangat heran, "Orang seperti ini bisa
menjadi Kristen?" Sekarang ini yang Anda saksikan adalah diri saya
yang sudah tampak religius, sekalipun saya tidak memakai jubah
hitam. Saya tidak suka memakai jubah hitam dan saya juga tidak
memakai kerah yang berbentuk khusus, saya tidak suka pada hal-hal
seperti itu. Anda lihat, bahkan sampai sekarang ini saya tidak bisa
dijadikan orang yang menggemari hal-hal seremonial seperti itu.
Sampai sekarang ini saya masih tidak suka akan hal-hal seperti itu.
Saat ini mungkin Anda akan berpikir, "Ah, orang ini kan seorang
pendeta. Kelihatannya dia sudah menjadi religius. Ia sudah terkena flu
agama." Teman-teman saya pada masa itu sangat sulit untuk
membayangkan bahwa orang seperti saya dapat ditemukan di dalam
gereja. Sulit bagi mereka untuk mau percaya bahwa saya, Eric Chang,
bisa menjadi seorang Kristen. Bagi Anda sekarang, mungkin justru sulit
untuk membayangkan seperti apa kehidupan duniawi saya dahulu.
42 | C A H A Y A I N J I L
Jadi ketika saya menjadi Kristen, semua teman saya, orang-orang yang
sangat duniawi, menggaruk-garuk kepala, "Hei! Ada apa dengannya?
Bagaimana mungkin dia menjadi seorang Kristen?" Banyak dari antara
teman saya, yang menghabiskan hidupnya di lantai dansa bersama
gadis-gadis cantik dan orang-orang kaya, berkata, "Apa yang terjadi
dengannya? Bagaimana bisa ia meninggalkan kita? Bagaimana
mungkin ia menjadi Kristen?" Tak seorangpun dari antara mereka yang
mentertawai saya. Saya pikir rasa terkejut mereka lebih besar
ketimbang rasa lucu melihat saya menjadi seorang Kristen. Sangat
membingungkan! Mereka akan menatap Anda dengan kebingungan dan
berusaha untuk bisa memahami, "Apa yang terjadi denganmu?"
Saya teringat dengan sebuah percakapan panjang antara saya dengan
seorang sahabat saya. Orang ini adalah pemuda yang tampan, yang
sangat terkenal di antara para gadis, dan ia bertanya, "Apa yang sudah
terjadi kepada Anda? Apa yang terjadi? Mengapa Anda menjadi
Kristen?" Ia adalah seorang sahabat dekat saya. Saya ingat bagaimana
ia duduk tenggelam dalam sofa dengan kakinya di atas dan kepalanya
tunduk ke bawah, berusaha untuk memahami, "Mengapa orang ini, Eric
Chang, menjadi orang Kristen?" Ia tenggelam dalam pikirannya sendiri
selama sekitar dua jam. Mencoba untuk memahami. Saat itu, ia terus
saja memberondong saya dengan pertanyaan yang sebenarnya enggan
untuk saya jawab, dan saya memang tidak bisa menjawabnya karena
saat itu saya masih baru menjadi Kristen. Ia terus saja berkata,
"Katakan padaku, mengapa kamu menjadi Kristen? Sulit untuk saya
mengerti."
Nah, sekitar dua atau tiga bulan kemudian, ia sendiri menjadi seorang
Kristen. Saya pikir, akhirnya ia dapat memahami perkara itu. Kali ini
gilirannya untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman yang lain,
"Ada apa denganmu?" Pada saat ia menetapkan posisinya, ketika ia
tidak lagi sekedar 'bagi Kristus', itu menjadi saat yang sangat
membahagiakan bagi sahabat yang saya kasihi ini - pada mulanya ia
sama sekali tidak mengakui Kristus, kemudian secara berhati-hati ia
mengambil posisi 'bagi Kristus', dan secara perlahan-lahan, pada suatu
hari ia mengambil langkah besar, yaitu mengambil posisi 'bersama
dengan Kristus'. Ia mulai menetapkan posisinya 'bersama dengan
Kristus'.
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan
Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan

More Related Content

What's hot

Dampak penyembahan yang benar
Dampak penyembahan yang benarDampak penyembahan yang benar
Dampak penyembahan yang benarDebora Enny
 
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Enagic Kangen Water Indonesia
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016David Syahputra
 
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016David Syahputra
 
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang Lumpuh
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang LumpuhKhotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang Lumpuh
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang LumpuhDavid Syahputra
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016David Syahputra
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunKornelis Ruben
 

What's hot (20)

Jenis jenis ibadah
Jenis jenis ibadahJenis jenis ibadah
Jenis jenis ibadah
 
Bmf 51 tulip
Bmf 51 tulipBmf 51 tulip
Bmf 51 tulip
 
Tingkat tingkat doa
Tingkat tingkat doaTingkat tingkat doa
Tingkat tingkat doa
 
Kpar minggu, 25 oktober 2015
Kpar minggu, 25 oktober 2015Kpar minggu, 25 oktober 2015
Kpar minggu, 25 oktober 2015
 
Orang orang yang berjalan bersama dengan allah
Orang orang yang berjalan bersama dengan allahOrang orang yang berjalan bersama dengan allah
Orang orang yang berjalan bersama dengan allah
 
Apakah artinya berjalan bersama dengan allah
Apakah artinya berjalan bersama dengan allahApakah artinya berjalan bersama dengan allah
Apakah artinya berjalan bersama dengan allah
 
Dampak penyembahan yang benar
Dampak penyembahan yang benarDampak penyembahan yang benar
Dampak penyembahan yang benar
 
Jemaat adalah pengantin kristus
Jemaat adalah pengantin kristusJemaat adalah pengantin kristus
Jemaat adalah pengantin kristus
 
Merry
MerryMerry
Merry
 
Jenis doa
Jenis doaJenis doa
Jenis doa
 
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan 4 2016
 
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2016
 
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang Lumpuh
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang LumpuhKhotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang Lumpuh
Khotbah Rohani YESUS Menyembuhkan Orang Lumpuh
 
Apakah kita mengenal siapa allah
Apakah kita mengenal siapa allahApakah kita mengenal siapa allah
Apakah kita mengenal siapa allah
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan 4 2016
 
Siapakah manusia
Siapakah manusiaSiapakah manusia
Siapakah manusia
 
Lingkaran pengaruh
Lingkaran pengaruhLingkaran pengaruh
Lingkaran pengaruh
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
 
Bagaimana belajar alkitab
Bagaimana belajar alkitabBagaimana belajar alkitab
Bagaimana belajar alkitab
 

Viewers also liked

Bmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanBmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanPT Wings Surya
 
Meraih cinta Allah
Meraih cinta AllahMeraih cinta Allah
Meraih cinta AllahHerna Naping
 
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)PT Wings Surya
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipPT Wings Surya
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaPT Wings Surya
 
Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedPT Wings Surya
 
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]andri zulfikar
 
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)karangpanas
 
Bmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanBmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanPT Wings Surya
 
Bmf 18 cahaya pengharapan
Bmf 18 cahaya pengharapanBmf 18 cahaya pengharapan
Bmf 18 cahaya pengharapanPT Wings Surya
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanPT Wings Surya
 
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung AgungKHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung AgungRobert Siby
 
Petrus pada pertentangan besar
Petrus pada pertentangan besarPetrus pada pertentangan besar
Petrus pada pertentangan besargmahkjerusalem
 
Bmf 3 money wise, character
Bmf 3 money wise, characterBmf 3 money wise, character
Bmf 3 money wise, characterPT Wings Surya
 
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen 03 oktober 2015
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen   03 oktober 2015Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen   03 oktober 2015
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen 03 oktober 2015gmahkjerusalem
 

Viewers also liked (20)

Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injilBmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
 
Bmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanBmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapan
 
Meraih cinta Allah
Meraih cinta AllahMeraih cinta Allah
Meraih cinta Allah
 
Bmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injilBmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injil
 
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadership
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doa
 
Belajar dari semut
Belajar dari semutBelajar dari semut
Belajar dari semut
 
Bmf 23 cahaya injil
Bmf 23 cahaya injilBmf 23 cahaya injil
Bmf 23 cahaya injil
 
Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformed
 
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [1]
 
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)
Homili hr penampakan tuhan (5 6 jan 2013)
 
Bmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanBmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapan
 
Bmf 18 cahaya pengharapan
Bmf 18 cahaya pengharapanBmf 18 cahaya pengharapan
Bmf 18 cahaya pengharapan
 
Bmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaranBmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaran
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
 
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung AgungKHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
 
Petrus pada pertentangan besar
Petrus pada pertentangan besarPetrus pada pertentangan besar
Petrus pada pertentangan besar
 
Bmf 3 money wise, character
Bmf 3 money wise, characterBmf 3 money wise, character
Bmf 3 money wise, character
 
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen 03 oktober 2015
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen   03 oktober 2015Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen   03 oktober 2015
Khotbah hasil iman by. pdt. pardamean silaen 03 oktober 2015
 

Similar to Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan

Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!alkitabiah
 
Anda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwaAnda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwaRintujok Perrines
 
Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63alkitabiah
 
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)SABDA
 
Kebenaran rev. 18 sept 2020
Kebenaran rev. 18 sept 2020Kebenaran rev. 18 sept 2020
Kebenaran rev. 18 sept 2020BonggasLT
 
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022ssuserc8a156
 
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...MeycelinoAT
 
God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4SIB Central City
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47alkitabiah
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41alkitabiah
 
Bmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanBmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanPT Wings Surya
 
Haruskah kita khawatir
Haruskah kita khawatirHaruskah kita khawatir
Haruskah kita khawatirClarkHutabarat
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)aldimbuik
 
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptBanggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptDinarDorotea
 
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)karangpanas
 
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptx
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptxMateri Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptx
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptxGilangPradana18
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 

Similar to Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan (20)

Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
 
Anda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwaAnda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwa
 
Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63Pedang roh edisi_63
Pedang roh edisi_63
 
PENGISIAN AKKKMK FEB.pptx
PENGISIAN AKKKMK  FEB.pptxPENGISIAN AKKKMK  FEB.pptx
PENGISIAN AKKKMK FEB.pptx
 
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
 
Kebenaran rev. 18 sept 2020
Kebenaran rev. 18 sept 2020Kebenaran rev. 18 sept 2020
Kebenaran rev. 18 sept 2020
 
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022
Pengikut thn yesus memasuki kebenaran rev. 2 feb 2022
 
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...
20200102045419126695_1979087_post-meta_application-vnd.openxmlformats-officed...
 
God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41
 
1 petrus 1 by jerol
1 petrus 1 by jerol1 petrus 1 by jerol
1 petrus 1 by jerol
 
Bmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanBmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatan
 
Haruskah kita khawatir
Haruskah kita khawatirHaruskah kita khawatir
Haruskah kita khawatir
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptBanggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
 
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
 
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptx
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptxMateri Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptx
Materi Katekumen (Kebangkitan Yesus).pptx
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 

More from PT Wings Surya

More from PT Wings Surya (20)

Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada white
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatika
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancy
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadership
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidup
 
Bmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidupBmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidup
 
Bmf 39 keluarga
Bmf 39 keluargaBmf 39 keluarga
Bmf 39 keluarga
 
Bmf 38 the bible
Bmf 38 the bibleBmf 38 the bible
Bmf 38 the bible
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
 
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challengeBmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
 
Bmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadershipBmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadership
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadership
 
Bmf 33 rho
Bmf 33 rhoBmf 33 rho
Bmf 33 rho
 
Bmf 32 rho
Bmf 32 rhoBmf 32 rho
Bmf 32 rho
 
Bmf 31 rho
Bmf 31 rhoBmf 31 rho
Bmf 31 rho
 
Bmf 30 rho
Bmf 30 rhoBmf 30 rho
Bmf 30 rho
 
Bmf 29 rho
Bmf 29 rhoBmf 29 rho
Bmf 29 rho
 

Recently uploaded

PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 

Recently uploaded (6)

PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 

Melihat Allah Melalui Baptisan dan Kebangkitan

  • 2.
  • 3. i | P a g e Table of Contents PENDAHULUAN........................................................................................................ iii Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu................................................................. 1 Biarkanlah UmatKu Pergi........................................................................................ 22 Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah........................................................ 30 Karunia Roh Kudus melalui Baptisan...................................................................... 55 Penyatuan dengan Kristus...................................................................................... 76 Pencobaan sesudah Baptisan 1 .............................................................................. 84 Pencobaan sesudah Baptisan 2 ............................................................................ 114 Berbahagialah Orang Yang Miskin Di Hadapan Allah ........................................... 148 Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut .......................................................... 172 Berbahagialah Orang Yang Murah Hatinya .......................................................... 195 Berbahagialah Orang Yang Berdukacita ............................................................... 220 Berbahagialah Orang yang Lapar dan Haus Akan Kebenaran .............................. 243 Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya............................................................... 269 Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai...................................................... 289 Berbahagialah Orang Yang Dianiaya Oleh Sebab Kebenaran............................... 313 Ucapan Bahagia Dan Buah Roh ............................................................................ 338 Ucapan Bahagia Dan Doa Bapa Kami.................................................................... 358 Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu......................................................... 378 Kamu Adalah Garam Dunia................................................................................... 393 Terang Dunia (I) .................................................................................................... 418 Terang Dunia (II) ................................................................................................... 433 Melebihi Kebenaran Orang-Orang Farisi.............................................................. 452 Jangan Membunuh............................................................................................... 482 Jangan Berzinah.................................................................................................... 502 Sumpah: Ya, Ya Atau Tidak, Tidak......................................................................... 526 PENUTUP .............................................................................................................. 560
  • 4. ii | P a g e
  • 5. iii | P a g e PENDAHULUAN Apakah Injil itu? Kabar baik. Apakah artinya bagiku? Apakah itu penting bagiku? Apa maknanya bagi dunia? Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus? Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia? Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata: II Korintus 2 2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. II Korintus 10 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, Filipi 3 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, II Petrus 1 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. II Petrus 3 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
  • 6. iv | P a g e Tuhan Yesus memberkati. BMF collections - 2015
  • 7.
  • 8.
  • 9. 1 | C A H A Y A I N J I L Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu (Yohanes 14:18-23) Khotbah oleh Pendeta Eric Chang. Pesan yang saya sampaikan ini ditujukan terutama kepada mereka yang belum memiliki pengenalan akan Kekristenan, atau mereka yang hampir percaya namun belum sepenuhnya mengerti; mereka yang telah memiliki pengenalan akan Tuhan namun kurang memiliki kedewasaan iman yang benar, dan yang terakhir kepada semua yang merindukan akan pengenalan Firman Tuhan. Barangsiapa yang rindu untuk melangkah lebih dalam memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan hendaklah kita mempelajari hubungan antara baptisan dan kebangkitan. Baptisan berarti kita rela menderita bersama Kristus, meninggalkan cara hidup kita yang lama yang penuh dengan dosa kemudian bangkit menuju hidup yang baru yaitu melalui kebangkitan hidup dari Kristus; sebuah kehidupan yang memberi kebebasan dari dosa. Saat ini kita melihat begitu banyak orang Kristen yang hidupnya masih belum terbebaskan dari kekuatan dosa. Lalu kita bertanya, apakah mereka sungguh-sungguh sudah mengerti hidup Kekristenan yang benar? Jawaban ini bisa anda peroleh setelah kita selesai mempelajari hubungan antara baptisan dengan kebangkitan. Jawaban Yesus Atas Pertanyaan Filipus Kita akan mulai dengan membaca Injil Yohanes pasal 14 yang akan menjadi dasar eksposisi kita. Dalam bagian ini diceritakan tentang percakapan Yesus dengan murid-muridnya yang dimulai oleh sebuah pertanyaan yang muncul dari Filipus di Yohanes 14:8: Salah seorang murid Tuhan yaitu Filipus berkata kepadaNya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Ini merupakan pertanyaan Filipus yang begitu tulus dan dalam, yang tidak mengandung unsur dibuat-buat. Banyak orang berpendapat bahwa pertanyaan Filipus ini merupakan suatu pertanyaan yang bodoh. Namun sesungguhnya, pertanyaan ini sangat jauh dari kebodohan karena mengungkapkan kejujuran hati Filipus yang sangat mendasar dan mendalam sekali. Siapakah yang tidak ingin dapat melihat dan
  • 10. 2 | C A H A Y A I N J I L mengenal Allah? "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Yesus tidak meremehkan pertanyaan ini. Yesus berkata kepada Filipus, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata; Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami." Yesus mengungkapkan kekecewaannya karena Filipus tidak dapat melihat dengan mata rohaninya. Jawaban yang dicarinya justru sekarang ada di depan matanya sendiri, namun ia tidak melihatnya. Yesus segera memberikan pengajaran yang panjang sampai berlanjut ke pasal 15 dan 16. Inilah bukti pentingnya pertanyaan Filipus di mana Yesus menggunakan tiga pasal berturut-turut untuk menjawab seputar pertanyaan Filipus ini. "Tunjukkanlah Bapa" Saya percaya tidak ada seorangpun Kristen sejati yang berani berkata dengan pasti, "Aku telah melihat Allah" Jika kita ingat akan peristiwa Ayub di sepanjang pencobaan yang dialaminya sampai di bagian akhir dan pada puncaknya, Ayub berkata, "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5) Ayub adalah seorang yang mengasihi Allah bahkan sebelum ia mengalami pencobaan yang dahsyat. Namun pada waktu pencobaannya selesai, Ayub mempunyai suatu pola berpikir yang baru dan tingkat pengenalan yang lebih dalam akan Allah. Banyak orang Kristen pada hari ini begitu sungguh-sungguh mencintai Allah. Namun mereka tidak dapat berkata seperti Ayub, "Sekarang mataku sendiri memandang Engkau, Sebelumnya, aku telah mendengar engkau dengan telingaku dan apa yang telah kudengar cukup membuatku lebih dalam untuk mencintaimu. Tetapi sekarang, aku telah melihatnya dengan mataku sendiri. Melalui pencobaan yang dialami, segala penderitaan menjadi berarti." Sama seperti tulisan Rasul Paulus, "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari semuanya." (Filipi 3:8) Apakah yang dikatakan Yesus selanjutnya dalam pasal 14 ini? Ayat 18: "Aku tidak akan meninggalkan kamu;" - "Aku tidak akan mengecewakanmu; Aku mengetahui kebutuhanmu, Aku tidak akan
  • 11. 3 | C A H A Y A I N J I L meninggalkanmu; Aku tidak akan mengecewakanmu" - "Aku akan datang kepadamu" Ayat 19: "Tinggal sesaat lagi dan dia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku". Perhatikan baik-baik perkataan ini. Filipus bertanya "Tunjukkanlah" lalu Yesus menjawab "Kamu akan melihat aku." "Dunia tidak akan melihat aku lagi karena aku akan segera disalibkan," demikian penjelasannya di pasal selanjutnya. Dia akan segera dipanggil. Dia akan mati untuk dosa-dosa kita. Tetapi ia akan bangkit kembali. "Dunia, dari saat penyaliban, tidak akan melihatnya lagi. Tetapi kamu akan melihat aku." Jangan meremehkan pentingnya perkataan ini, "... kamu akan melihat Aku", yang dalam bahasa Yunaninya berarti 'theōreō' (qewre,w). 'Theōreō' berarti 'melihat dengan mata'. "...kamu akan melihat aku." Ini artinya adalah kita harus melihat dengan seksama. Dan selanjutnya Ia berkata,"...sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yesus hidup agar kitapun mati & bangkit bersamanya Baptisan adalah menderita bersama dengan Kristus. Sia-sia orang dibaptis jika Yesus tidak hidup dan bangkit kembali. Baptisan hanya memiliki arti jika Yesus bangkit. "Karena aku hidup," Yesus berkata, "Kamu akan hidup." Hidup kita bersandar dan dipersatukan dengannya di dalam baptisan namun jika ia sendiri tidak pernah bangkit, apakah ada jalan keluar bagi kita? Di 1 Korintus 15, Rasul Paulus berkata, jika Kristus tidak bangkit dan hidup kembali pada hari ini, maka, "kita adalah orang yang paling malang dari segala manusia."(ayat 19). Kita adalah orang yang paling bodoh sekali! Di sinilah terletak inti pertanyaan Filipus. Dia ingin mendapatkan kepastian bahwa Bapa sungguh nyata & hidup. Ia tidak mau percaya dengan mitos, cerita dongeng atau filsafat yang sia-sia karena Filipus dan semuanya akan menjadi orang yang paling malang jika Yesus tidak bangkit kembali. Yesus mengerti akan kebutuhan kita ini. Saya begitu terkesan dengan cara Yesus menjawab pertanyaan: "Tunjukkanlah Bapa. Tunjukkanlah." Dan Yesus menjawab, "Kamu akan melihat aku. Karena kamu melihat aku, kamupun akan melihat Bapaku." Kemudian Yesus meneruskan di ayat ke 20, "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa aku di dalam Bapaku dan kamu di dalam aku dan aku di dalam kamu." Aku dipersatukan dengan Bapa. Bapa
  • 12. 4 | C A H A Y A I N J I L dipersatukan dengan aku. Demikian pula, kamupun akan dipersatukan di dalam Bapa." Bagaimana hubungan Bapa dengan Kristus ini dipersatukan? Melalui baptisan! "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan dia." (1 Korintus 6:17). Baptisan merupakan wujud pernyataan terpenting yaitu kita mau menjadi satu dengan Yesus. Seperti di dalam pemberkatan nikah dikatakan dua menjadi satu. Sebelumnya, mereka harus dipersatukan hatinya terlebih dahulu. Setelah itu diikuti oleh prosesi hukum antara kedua mempelai, di mana hal ini dapat diilustrasikan seperti baptisan. Yesus menyatakan dirinya pada yang melakukan perintahnya Kemudian Yesus melanjutkan perkataannya seperti yang tertulias di pasal 21, "Barangsiapa yang memegang perintahku dan melakukannya, dialah yang mengasihi aku. Dan barangsiapa yang mengasihi aku, ia akan dikasihi oleh Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriku kepadanya." Apakah arti kata "menyatakan" itu? Dalam terjemahan bahasa Inggris dan Yunani, arti kata ini adalah memperlihatkan: " ...kamu akan melihat Aku." "Aku akan menyatakan diriku kepada orang yang memegang dan menjalankan perintahku." Kemudian di ayat 22 dituliskan, "Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepadanya: Tuhan, apakah sebabnya maka engkau hendak menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Di sini, ia berusaha menyederhanakan pertanyaan ini. Yesus tidak akan menampakkan dirinya kepada orang yang tidak percaya. Hanya melalui iman, kita dapat mengalami hidup dan memperoleh keselamatan. Lalu wujud pernyataan iman kita berikutnya adalah melalui pernyataan diri Kristus. Ia tidak akan menyatakan dirinya kepada dunia. Dunia tidak mengenalnya karena dunia telah menolaknya terlebih dahulu. Namun barangsiapa yang memegang perkataannya dan menantikannya, maka ia akan menyatakan dirinya. Sekali lagi, saya akan menekankan pentingnya arti "menyatakan" ini. Ada bagian yang tidak diterjemahkan dari bahasa asli Yunani yaitu kata "bagaimana caranya" - di dalam bahasa Yunaninya ','. "Tuhan, apakah sebabnya(bagaimana caranya atau maksudnya) maka
  • 13. 5 | C A H A Y A I N J I L engkau hendak menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Lalu Yesus menjawabnya dan berkata bahwa ia akan menyatakan dirinya hanya kepada orang yang mencintainya. Inilah jawaban Yesus seperti tertulis di dalam Yohanes 14:23, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanku dan akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." "Apakah engkau ingin melihat Bapa? Saya akan memberikan yang lebih baik dari pada itu. Bapaku akan datang dan menyediakan rumah bagimu. Hanya itukah keinginanmu yaitu melihat Bapa saja? Bagaimana jika Aku memberikan sesuatu yang lebih dari apa kamu minta? Bapaku akan datang dan tinggal bersamamu." Jawaban yang luar biasa sekali, bukan? Ini suatu jawaban yang di luar dugaan! Ini suatu hal yang luar biasa ! Lalu Yesus menjawab, "Kamu hanya ingin sekilas melihat wajah Bapaku? Cuma melihat saja? Saya akan berikan kamu yang lebih baik dari yang kamu minta. Bukan hanya Bapa saja, tetapi aku dan Bapaku. Kami akan datang dan tinggal bersamamu. Arti kata "Menyatakan" secara historis & pengalaman Ada dua cara pandangan untuk mempelajari arti kata "menyatakan" ini. Untuk memahami Alkitab dengan benar, kita harus melihatnya dari sudut historis serta pengalaman kita sehari-hari. Saya tidak takut memakai pengalaman pribadi untuk mempelajari Firman Tuhan. Bukankah iman Kristen sebenarnya didasarkan pada pengalaman pribadi seperti yang tertulis di dalam seluruh bagian kitab Injil? "Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup - itulah yang kami tuliskan kepada kamu." (1 Yohanes 1:1-3). Kehidupan rohani saya berakar dalam pengalaman rohani saya dengan Tuhan. Tidak mungkin anda dapat berkata "Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku: (1 Timotius 1:12) kalau anda sendiri tidak pernah memiliki pengalaman rohani bersama Tuhan. Paulus berkata, "Aku bersyukur kepada dia, yang menguatkan aku" karena dia pernah bertemu dengannya: "Aku tahu kepada siapa orang yang kupercaya."
  • 14. 6 | C A H A Y A I N J I L Sikap keyakinan seperti inilah yang harus dimiliki oleh kita semua karena Yesus menginginkan kita untuk mengenalnya. "Aku akan menyatakan diriku kepadamu. Aku ingin engkau bertemu denganmu sehingga engkau tidak dipersalahkan jika engkau berkata, "Aku telah bertemu dengan Allah." Sama seperti Ayub berkata, "Aku telah mendengar tentang Engkau sebelumnya. Sekarang aku telah bertemu denganMu." Saya tidak mempermasalahkan antara mendengar tentang Allah dengan memperoleh iman melalui pendengaran. Kedua-duanya dapat dibenarkan. Iman datang melalui proses pendengaran. Tetapi seseorang harus melangkah lebih jauh untuk mengenal Allah secara lebih dalam. Dan, inilah tantangan Tuhan: "Temuilah Aku. Aku akan menyatakan diriku kepadamu." Iman kita akan mulai bertumbuh dari saat kita menerima baptisan. Baptisan ini sendiri hanyalah sebuah langkah awal dan bukannya langkah akhir dari sebuah perjalanan. Inilah langkah awal perjalanan bagi mereka yang ingin bertemu dengan Tuhan karena dia akan menyatakan dirinya kepadamu. Saya memiliki keyakinan ini karena saya percaya Yesus akan menggenapkan janjinya sebagai Juruselamat yang hidup. "Aku akan menyatakan diriku kepadamu" Dalam konteks historis, pengertian utama "Kamu akan melihat aku" dan "aku akan menyatakan diriku kepadamu" berkaitan dengan konteks kebangkitan yang tertulis dalam Yohanes 16:16,17,18 dan seterusnya. Di sini tertulis, "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat aku." Mendengar itu beberapa dari murid-muridnya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" Maka kata mereka: "Apakah artinya ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksudnya." Dan Yesus menjelaskan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, air matamu akan membasahi mukamu, karena dia yang engkau percayai, dia yang engkau tetapkan untuk mengikutinya
  • 15. 7 | C A H A Y A I N J I L selama bertahun-tahun, engkau akan melihat dia tergantung di kayu salib bangsa Romawi, dihukum mati, disiksa supaya menderita di kayu salib. Dan seluruh pengharapanmu akan lenyap. Akhirnya kamu berkata kepada dirimu sendiri, "Apakah yang telah kulakukan? Aku telah menyerahkan seluruh hidupku, meninggalkan pekerjaanku untuk mengikut dia. Lihatlah! Dia tak berdaya di atas kayu salib." Dunia akan bergembira waktu aku pergi, tetapi hatimu akan hancur. Tetapi sesaat lagi, kamu akan melihat aku! Dan sukacita yang engkau alami pada saat melihatku kembali, tidak akan hilang selama-lamanya. Seluruh bagian ini merupakan peristiwa yang akan dialami Yesus pada waktu kebangkitannya. Bagian yang sangat penting sekali. Yesus berkata kepada para muridnya bahwa mereka akan melihatnya dengan mata mereka. Dengan indera penglihatan yaitu mata mereka akan melihatnya ketika dia bangkit dari kematian, sehingga pikiran mereka tidak akan ragu sedikitpun bahwa ia telah hidup kembali. Ia ingin memberikan keyakinan ini kepada mereka. Yesus tidak berkata, "Percayalah dengan iman bahwa engkau akan melihatku mati disalibkan dan dikuburkan. Namun engkau tidak akan melihatku kembali. Percayalah saja bahwa nantinya aku akan hidup kembali." Hal Kebangkitan Yesus diulang 5 kali di Matius Begitu pentingnya Yesus menjelaskan tentang hal kebangkitannya sampai dia mengulanginya sebanyak lima kali dalam kitab Matius. Lima kali Yesus mengulangi hal ini di hadapan para murid. Di Matius 6:21, dia berkata bahwa ia akan mati selama tiga hari - kemudian ia akan bangkit dari kematiannya! Hal ini diulangi sebanyak dua kali. Tiga kali di waktu yang berbeda dia berkata, "Aku akan mati. Aku akan bangkit kembali. Dan kamu akan melihat Aku." Matius 16:21, 17:9, 17:23, 20:19, 26:32 - lima kali semuanya. Kemudian ia mengulanginya kembali sebanyak tiga kali ketika memberitahu berapa lama lagi mereka akan menantinya, " .......tinggal sesaat lagi" Berapa lamakah? Tiga hari lamanya. Tidak ada keraguan sedikitpun yang tersirat dalam ucapan Yesus ini. Tidak belit-belit: "Dunia tidak akan melihat aku lagi. Dan pada hari yang ketiga aku akan dibangkitkan." "Tinggal sesaat lagi, aku akan mati. Kamu tidak akan melihatku lagi. Namun di hari yang ketiga, kamu akan melihatku kembali. Di Matius 26:32, ia bahkan
  • 16. 8 | C A H A Y A I N J I L memberitahukan murid-muridnya untuk pergi ke Galilea di mana ia akan bertemu dengan mereka di sana, "Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Proses kebangkitan ini sangat menarik untuk kita pelajari. Pada dasarnya ada tiga bagian penting dalam proses kebangkitan selama empat puluh hari Yesus berada di dunia. Bagian pertama adalah pada waktu ia berada di Yerusalem. Bagian berikutnya adalah pada waktu ia berada di Galilea. Sedangkan bagian terakhir adalah waktu Yesus kembali ke Yerusalem. Semua bagian ini telah direncanakan. Yesus berpesan pada murid-muridnya, "Tinggallah di Yerusalem. Sesudah itu pergilah ke Galilea. Lalu kembalilah ke Yerusalem." Dan ia naik ke Surga dari Bukit Zaitun dengan dihadiri dan disaksikan oleh mata mereka sendiri. Kebangkitan adalah pusat dari pengajaran Yesus. Ia mengulangi hal ini sebanyak lima kali. Seandainya saya seorang guru dan saya memproklamirkan diri saya sebagai Mesias, Juruselamat dunia. Beranikah saya berkata bahwa saya akan bangkit dalam waktu tiga hari dan anda akan melihat saya? Pernyataan ini memiliki resiko yang besar sekali karena kebenarannya dapat diuji. Yesus bahkan menjelaskan bagaimana dia akan mati Yesus berkata bahwa sesaat lagi ia akan mati. Dia juga meresponi peringatan yang diberikan untuknya, "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau!" Lalu Yesus berkata di Lukas 13:32, "Pergilah dan katakanlah kepada serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga aku akan selesai." Ia juga berkata, "Sesaat lagi, aku akan selesai. Hanya dalam hitungan hari, aku akan pergi." Dia berkata kepada para muridnya, "Segala sesuatu yang kusampaikan dan kunyatakan kepadamu, sesaat lagi akan terbukti kebenarannya. Akupun berkata kepadamu bahwa aku akan disalibkan." Dia menjelaskan dengan cara apakah ia akan mati. Dapatkah seseorang mengetahui bagaimana ia akan mati? Tentu saja, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya! Yesus juga berkata, "Pikullah salib dan ikutilah aku" sebagai implikasi akan kematiannya di kayu salib. Di Yohanes 12, Yesus mengatakannya
  • 17. 9 | C A H A Y A I N J I L dengan jelas, "apabila aku ditinggikan dari bumi" (ayat 32). Dan Yohanes menuliskan, "Ini dikatakannya untuk menyatakan bagaimana caranya ia akan mati" (ayat 33) Yesus bangkit di tempat dia dibunuh Pesan tentang kebangkitan Yesus ditulis secara berulang-ulang: Yesus bangkit! Yesus telah dibangkitkan! Di kitab Kisah Para Rasul, tidak ada satupun pesan yang disampaikan tanpa dikaitkan dengan kebangkitan Yesus. Mulai dari pasal 2:22-23 dikatakan, "Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan dia dengan melepaskan dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin ia tetap berada dalam kuasa maut itu." Dimanakah mereka berkotbah? Di Yerusalem - tempat yang sama di mana Yesus disalibkan beberapa hari sebelumnya! Di tempat inilah juga kabar baik ini disampaikan. Bukan di bagian belahan bumi lainnya! Mereka tidak menyampaikan berita ini di suatu tempat di mana para pendengarnya tidak pernah mengenal Yesus sama sekali. Tetapi justru mereka berkata-kata di hadapan orang-orang yang pernah menyaksikan Yesus disalibkan, "Yesus telah bangkit dari kematiannya." Tidak ada seorangpun yang berani menyangkalnya. Sebab jika ada yang berani menyangkal kebenaran ini, dengan mudah mereka akan berkata, "Buka saja kuburan dan keluarkan mayatnya. Lihatlah sendiri! Inilah tubuh Yesus." Penyaliban Yesus memiliki sebuah keuntungan yang besar karena, tidak seperti kepala yang dipenggal, ia mati dengan tubuh yang masih utuh. Bahkan anda dapat dengan mudah sekali mengenalinya: "Lihat, Yesus ada di sini!" Terlebih lagi, pada zaman itu mereka menggunakan proses pembalseman sehingga jenazah dapat bertahan lama. Pada waktu Yesus dikuburkan, mereka menaruh rempah-rempah di atasnya. Para wanita kemudian kembali untuk menuntaskan proses akhir pembalseman tersebut, tapi mereka mendapatkan tubuhnya sudah tidak berada di tempatnya lagi. Dia telah bangkit dari tempat kematiannya! Tidak ada yang dapat menyangkal kebangkitan Yesus
  • 18. 10 | C A H A Y A I N J I L Ada beberapa orang yang berkata, "Saya percaya akan kebangkitan Yesus tapi menurut saya arti kebangkitan di sini berarti rohnya yang dibangkitkan." Mungkin yang dimaksud dari pernyataan Yesus bahwa "Aku akan bangkit dalam waktu tiga hari," di sini adalah rohnya dan bukan tubuh jasmaninya yang dibangkitkan. Namun keragu-raguan inipun dijawab di dalam ayat Alkitab yaitu Yohanes 2:19 dimana Yesus berbicara tentang tubuhNya, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali." Alkitab sungguh memberikan kita jawaban luar biasa atas keragu-raguan ini. Tidak mungkin ia bertindak sebodoh itu dengan memberikan kesaksian palsu yang dapat diperiksa kebenarannya. Ia berkata, "Dalam waktu tiga hari, kamu dan orang banyak akan menyaksikan kematianku di kayu salib." Prosesi kematian Yesus tidak dilaksanakan di dalam sebuah penjara tertutup dimana publik tidak dapat menyaksikannya. Pada umumnya seorang penjahat menjalani hukuman matinya di penjara yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi dan tebal, terisolir dari keramaian kota. Sebaliknya, Yesus dihukum mati di luar tembok Yerusalem di mana orang banyak dapat menaiki tembok dan diizinkan untuk berdiri di sepanjang jalan untuk melihat bagaimana ia akan disalibkan. Terlebih lagi yang akan disalibkan pada hari itu bukan hanya Yesus sendiri tetapi dua penjahat lainnya. Hampir semua orang ingin menyaksikan kejadian ini karena hal ini akan menjadi suatu catatan peristiwa sejarah yang besar sekali. Masyarakat pada saat itupun diberitahu di mana ia akan dikuburkan yaitu di tanah milik Yusuf Arimatea, seorang pembesar dan figur publik yang sangat dikenal pada zaman itu. Mayat Yesus tidak disembunyikan di suatu tempat yang sangat dirahasiakan, tapi sebaliknya ia dibawa ke lokasi yang sangat dikenal oleh masyarakat pada zaman itu. Bukan hanya para muridnya yang mendengar pernyataan Yesus bahwa ia akan dibangkitkan. Ia juga menyampaikan hal itu kepada orang- orang yang tidak percaya kepadanya. Dalam dua kali peristiwa ia berbicara kepada para musuhnya, "Aku tidak akan memberi tanda, tapi ada tanda padamu dari Nabi Yunus." Siapapun yang pernah ikut Sekolah Minggu tentunya mengenal cerita nabi Yunus ditelan oleh seekor ikan paus dan ia tinggal di dalam mulut ikan paus selama tiga hari tiga malam dan lalu keluar kembali dalam keadaan hidup. Sama halnya Yesus akan dikuburkan selama tiga hari lalu hidup kembali dan keluar dari kematiannya
  • 19. 11 | C A H A Y A I N J I L Yesus memberikan penjelasan yang lengkap sekali di Matius 12:39-40. Di sini Yesus berkata, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juaga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam" Yesus tidak meninggalkan suatu pesan yang meragukan dan mengambang. Tanda Yunus di sini diartikan yaitu masa tiga hari tiga malam di dalam perut ikan paus. Kedua kalinya ia berkata kepada orang yang membencinya di dalam pasal 16:4 supaya anda dan mereka ingat apa yang pernah dikatakannya: "Tanda selain tanda Nabi Yunus! Dia akan bangkit kembali!" Pada waktu mereka yang bersekongkol untuk membunuh Yesus itu menghadap kepada Pontius Pilatus, mereka mengingatkan, "Ketahuilah, dia berkata bahwa ia akan bangkit. Marilah kita berjaga- jaga supaya para murid tidak dapat mencuri tubuhnya dan berkata, "Dia bangkit kembali." Kita harus memberikan penjagaan yang ketat untuk menjaga kuburan Yesus. Jika Yesus memberitahu para musuhnya bahwa ia akan bangkit kembali, berarti ia telah merencanakan cara menghilangkan keragu- raguan yang akan timbul nantinya. Yesus memberi kesempatan kepada pemerintah Romawi untuk mengawasi dan berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi. Di sinilah kemenangan mutlak Yesus. Ketika para muridnya memberitakan bahwa Yesus telah bangkit dari kuburnya, 50 hari setelah hari kematiannya, tidak ada seorangpun yang berani membuka mulutnya untuk menyangkal perkataan murid- murid ini. Tanpa kegentaran sedikitpun, mereka memberitakan kabar bahwa Yesus telah bangkit di Yerusalem, tempat dimana ia telah disalibkan. Dan semuanya yang mendengarkan berita luar biasa inipun menjadi bungkam. Kebangkitan Yesus membuat hidup kita berharga Apakah yang terjadi selanjutnya untuk menggenapi ucapannya bahwa ia akan menyatakan dirinya kepada kita? Setelah Yesus hidup kembali, dia telah menampakkan dirinya berulang kali. Bukan hanya satu atau dua kali saja, tapi Yohanes 21 mencatat bahwa di pagi-pagi buta, Yesus telah menyatakan dirinya sebanyak tiga kali kepada para murid yang sedang berkumpul. Selain itu, ia juga menyatakan dirinya kepada orang-orang tertentu seperti, Maria Magdalena, Simon Petrus, dua
  • 20. 12 | C A H A Y A I N J I L orang yang sedang dalam perjalanan ke Emaus dan di tempat-tempat lainnya. Semuanya ini bahkan tidak terhitung ketika Paulus menuliskan kronologi penglihatan akan kebangkitan Yesus di 1 Korintus 15. Saya akan menyimpulkan seluruh bagian ini secara lebih sederhana. Sama seperti Yesus ingin menyatakan kepada para muridnya bahwa ia telah hidup kembali, demikian pula ia ingin menyatakan hal yang sama kepada kita semua. Jika perkataan Yesus tidak menjadi suatu kebenaran, maka tiada satupun di antara kita yang perlu mempercayainya. Anda tidak perlu membuang waktu dengan hal-hal yang sia-sia dan saya akan menyelesaikan pembahasan kita sampai di sini saja. Tetapi, jika memang Yesus sungguh suatu kebenaran yang hidup, maka konsekuensinya terhadap hidup kita adalah sangat tidak terhitung sama sekali. Anda tidak dapat membayangkan betapa besar akibat yang akan terjadi di dalam hidup kita ini. Jika Yesus sungguh nyata bagimu dan ia telah menyatakan dirinya kepadamu, pada saat ini juga hidupmu akan mengalami perubahan yang dahsyat, hatimu seakan-akan terbakar oleh api yang berkobar-kobar. Dan api yang telah saya miliki ini akan saya bagikan untuk anda. Jika anda pernah membaca buku dan mendengar kesaksian saya sebelumnya, Yesus telah menyatakan dirinya berulang kali dalam pengalaman hidup saya. Saya tidak dapat menolak api yang menyala di dalam hati saya ini, api yang mampu menelan habis segalanya. Api yang sama ini jugalah yang membakar hati murid-murid Yesus pada waktu itu. Mereka tidak menahan dirinya untuk tidak memberitakan kabar bahwa Kristus yang hidup. Gereja pada masa Perjanjian Baru memiliki perbedaan dengan gereja sekarang. Apakah rahasia yang dimiliki gereja Perjanjian Baru yang tidak dimiliki oleh gereja masa kini? Mereka bahkan tidak memiliki Kitab Suci seperti yang kita miliki sekarang. Bedanya terletak di mana Yesus menyatakan dirinya kepada mereka secara langsung! Sudahkah Yesus menyatakan dirinya kepadamu? Hanya anda yang bisa menjawab pertanyaan ini. Yesus akan menyatakan dirinya bila kita taat Yesus ingin memenuhi janjinya untuk menyatakan dirinya kepadamu juga pada saat ini."Barangsiapa memegang perintahku dan melakukannya, dialah yang mengasihi aku, ia akan dikasihi oleh Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriku
  • 21. 13 | C A H A Y A I N J I L kepadanya" - apakah engkau taat? Arti kata "Barangsiapa" di sini tidak ditujukan hanya kepada para muridnya saja. Yohanes 14:21 menuliskan, "Barangsiapa" - yang mentaatinya. Penggunaan kata "Barangsiapa" adalah suatu ekspresi yang ditujukan kepada umum atau siapapun juga jika kita melihat konteks asli dan bahasa Inggrisnya. Subyek kata "barangsiapa' ini ditujukan kepada mereka yang memegang perintahnya. Apakah engkau termasuk orang yang memegang perintahnya atau tidak memperdulikan perintahnya? Apakah isi perintahnya itu? "Pikullah salib dan ikutilah aku." "Kasihilah sesamamu manusia." "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu... kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." Inilah yang menjadi esensi dari perintahnya. Di sini "Barangsiapa memegang perintahku dan melakukannya," - letak kesulitannya adalah bagaimana melakukannya - "dialah yang mengasihi aku; akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriku kepadanya" - "Aku akan menyatakan diriku kepadanya!" Satu- satunya cara untuk melakukan perintahnya adalah dengan iman, sebab tanpa iman, anda tidak akan dapat menjalankan perintahnya - hanya melalui iman, anda dapat menjalankan perintahnya. Mari kita sekarang menyelidiki apakah Yesus adalah seorang pembohong atau ia memang menyatakan dirinya. Orang yang tidak beriman akan menyebut Yesus adalah seorang pembohong besar. Rasul Yohanes berkata, "ia membuat dia menjadi pendusta" (1 Yohanes 5:10). Sekali lagi, janganlah kita berdalih mengatakan pengalaman pribadi adalah suatu yang tidak dapat dipercayai dan membahayakan hidup. Dimanakah letak bahayanya? Justru hidup anda akan lebih berbahaya karena tidak mempercayai pernyataan Kristus setelah kebangkitannya. Para rasulpun begitu gemetaran dan ketakutan pada waktu Yesus datang dan masuk ke dalam ruangan mereka? Pengalaman apakah yang mereka alami? Mereka tidak percaya dengan mata mereka sendiri, "Apakah dia Yesus? Oh ya! Saya masih ingat sedikit. Dia pernah berkata bahwa ia akan bangkit, tapi kami hanya menganggap lalu saja" Tetapi lihatlah, dia sekarang berdiri di depan kita! Bahkan tidak cukup itu saja, iapun menampakkan dirinya kembali minggu berikutnya di Galilea. Inilah arti historis dari "Aku akan menyatakan diriku." Saya harap anda sekarang dapat lebih mengerti tentang arti kata "menyatakan" ini.
  • 22. 14 | C A H A Y A I N J I L Memahami arti kata "Menyatakan" Kata "menyatakan" digunakan beberapa kali di dalam kitab Perjanjian Baru. Berdasarkan definisi yang dipakai oleh Liddel dan Scott (Liddel, H.G. dan R. Scott, A Greek-English Lexicon), di dalam kamus bahasa Yunani yang sangat diakui, kata "menyatakan" dimaksudkan adalah 'emphania'. Kata 'Emphania' yang sama dalam kitab Perjanjian Baru muncul sebagai 'emphanēs' (v,) dan 'emphanizō' (v,zw). Kata 'emphanēs' berarti "terlihat dengan kasat mata". Dan penggunaan ini juga digunakan dalam literatur bahasa Yunani, terutama menerangkan bentuk fisik Allah yang dapat terlihat oleh manusia. 'Emphanizō' berarti menunjukkan, menyatakan, memperlihatkan. Kata yang digunakan dalam pasal ini adalah menyatakan seperti yang kita pelajari di dalam bukunya Arndt and Gingrich [Arndt, W.F. and Gingrich, F.W., terjemahan dalam bahasa asli (Jerman) oleh Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature]. Di sini kita melihat arti dasar "memperlihatkan dengan mata' dalam pengertian sehari-hari dapat diartikan juga sebagai: memberitahukan, menjelaskan, meyakinkan, menerangkan. Kita harus mengalami Yesus yang hidup Inilah maksud Yesus. Dia ingin anda memiliki keyakinan yang pasti akan kehadirannya. Ini merupakan dasar yang penting karena segala sesuatunya berakar dari pengertian ini! Tanpa hal ini, kita akan dianggap orang yang bodoh karena mempercayai Kekristenan dan segala filsafatnya. Mungkin kita membangun kepercayaan kita karena melihat orang lain yang pandai dan terpandangpun percaya akan Yesus. Jika seorang hamba Tuhan yang pandai dan dihormati dapat percaya pada Yesus, maka tidak mungkin ia salah. Saya akan percaya Yesus karena saya melihat si "A" yang pandai itupun juga percaya. Namun sesungguhnya janganlah menaruh iman kepercayaan anda seperti ini. Dengan cara inikah kepercayaan anda didasarkan? Anda pasti akan mengalami jalan yang salah. Saya tidak berkata bahwa hal ini seratus persen salah. Iman datangnya dari pendengaran, dan pendengaran datang dari sebuah tempat. Namun, imanmu yang seperti ini akan selalu memiliki masalah. Bagaimana jika si "A"itu ternyata melakukan kesalahan? Bagaimanakah jika seorang hamba Tuhan itu
  • 23. 15 | C A H A Y A I N J I L salah? Bagaimana jika saudara seiman kita juga salah? Hanya melalui pernyataan Allah secara pribadi yang mampu menghilangkan segala keragu-raguan kita. Inilah maksud pokok penjelasan saya. Jangan tinggalkan sedikit keraguanpun di dalam hati anda masing-masing karena api yang menyala ini tidak akan dapat membakar hati anda jika hati anda memiliki keraguan. Anda akan terus menerus dihantui oleh pertanyaan-pertanyaan yang meragukan. Benarkah dia? Sungguh- sungguh nyatakah dia? Selama anda masih memiliki keraguan sedikitpun, anda tidak akan dapat memiliki kepenuhan dan kekuatan sama sekali. Itulah sebabnya Yesus berkata, "Aku akan menyatakan diriku kepadamu." Anda harus mengalaminya sendiri, bukan karena si "A" atau hamba Tuhan atau saudara seiman yang mengalaminya. Anda sendiri yang harus memiliki pengenalan ini. Seperti orang-orang yang datang kepada para rasul setelah kebangkitannya, seperti Maria Magdalena berkata, "Aku telah melihat Yesus." Ini baru dianggap cukup. Apakah kita rindu untuk mengalami Allah? Pemakaian kata "menyatakan" di sini sangat berperan karena anda tidak akan dapat memiliki hubungan yang tulus dan baik dengan Allah jika di dalam hatimu yang terdalam tidak memiliki kerinduan untuk melihat Allah. Inilah yang dikatakan Yesus di Matius 5:8: "Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah." Jika anda tidak ingin melihat Allah, di manakah nilai dari janji itu sendiri? Apa artinya anda memiliki "hati yang suci" jika anda tidak memiliki keinginan untuk melihat Allah? Tidak ada gunanya sama sekali. Hanya melalui kerinduan hati anda untuk melihat Allahlah, kepuasanmu akan dipenuhi. Mereka akan melihat Allah! Kita dapat belajar dari Musa, hamba Allah yang besar itu. Ada satu hal yang begitu diinginkan dalam hidup Musa di atas segala-galanya, yaitu, untuk dapat melihat Allah Yahweh. Kata yang digunakan di Keluaran 13:33 adalah kata yang sama artinya seperti yang tertulis di dalam Yohanes 14. Dikatakan di sini Musa berkata kepada Tuhan, "Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapanMu, beritahukanlah kiranya jalanMu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia dihadapanMu."
  • 24. 16 | C A H A Y A I N J I L Perhatikan kata-kata berikut, "sehingga aku mengenal Engkau." Dalam bahasa Ibrani, kata ini tidak diterjemahkan "sehingga aku mengenal Engkau", tetapi "sehingga aku melihat jalanMu" Lalu di dalam ayat 18 bahasa Ibrani menuliskannya lebih spesifik: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaanMu kepadaku" Dan Yahweh mengabulkan permintaannya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu" Di ayat 19 dan selanjutnya, Allah menampakkan diriNya kepada Musa dengan cara tidak langsung karena tidak ada seorangpun yang dapat hidup setelah melihat Allah - untuk memenuhi permintaan Musa ini. Saya berani berbicara tentang hal ini dan saya percaya Yesuspun juga berani berkata hal yang sama karena ia tidak takut anda menguji kebenaran akan Firmannya ini. Allah ingin menyatakan diriNya kepadamu. Ini adalah suatu kenyataan. Anda mungkin ragu dan berkata, "Saya telah berusaha namun Ia tidak pernah menyatakan diriNya kepadaku." Kalau demikian anda boleh mencari saya dan berkata, "Eric, anda adalah seorang pembohong besar. Aku telah memegang janji Allah dan perintahNya. Tapi Ia tidak pernah menyatakan diriNya kepadaku." Andapun boleh berkata, "Semua ini adalah sampah! Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu saya untuk hal yang tidak masuk akal ini." Anda berhak mengutarakan isi hati anda karena hanya ada dua kemungkinan yaitu perkataan saya benar atau tidak, Allah adalah nyata atau tidak. Tidak ada kemungkinan lain di luar hal ini. Yesus menampakkan dirinya kepada banyak orang Hati saya begitu bersemangat dan berkobar-kobar ketika menyampaikan hal ini. Begitu banyak hal yang ingin saya sampaikan seterusnya. Sebelumnya kita telah mempelajari pengertian historis dari perkataan "Dia menyatakan" sebenarnya ditujukan kepada para rasul yang dipilihnya: "Aku akan segera menyatakan diriku kepadamu setelah kebangkitanku. Kamu akan melihat aku." Kita juga telah membaca 1 Korintus 15 di mana di pasal ini disebutkan nama orang- orang yang melihat penampakan Yesus. Jika anda membaca di seluruh kitab Injil, di situ anda mempelajari bahwa masih banyak penampakan Yesus di depan orang-orang lainnya. 1 Korintus 15:3-9 menuliskan sebagai berikut:
  • 25. 17 | C A H A Y A I N J I L Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (lalu disebutkanlah kepada siapa sajakah Ia menampakkan diri - pertama), bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas (yaitu, Rasul Petrus), dan kemudian kepada kedua belas muridNya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya, Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Inilah sebagian dari nama-nama yang disebutkan. Dan perhatikan satu hal, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menampakkan dirinya kepada lima ratus orang sekaligus. Lima ratus orang! Yesus menampakkan diri - bayangkan di tempat yang begitu padat dan sesak - dan ia hadir di hadapan lebih dari 500 orang pada saat yang sama, bukan silih berganti, tetapi sekaligus. Mereka semua ada di dalam ruangan ini untuk melihatnya. Dan Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Korintus, "kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang. Anda boleh berbincang-bincang dengan mereka untuk mengetahui kebenaran ini. Beberapa di antaranya telah meninggal dunia sepanjang masa 20 tahun ini, tetapi kebanyakan masih hidup sampai hari ini." Paulus memberitahukan hal ini supaya mereka dapat bertanya kepada orang-orang yang masih hidup ini untuk mengecek kebenaran bahwa benarkah Yesus menampakkan dirinya di hadapan orang banyak ini. Yesus tinggal selama empat puluh hari bersama para muridnya Kisah Para Rasul 1 menjelaskan kita Yesus menampakkan dirinya selama 40 hari untuk membuktikan kebangkitannya. Di pasal 1:3 tertulis: "Kepada mereka" - misalnya para muridnya - "Ia menunjukkan dirinya setelah penderitaannya selesai" - setelah penderitaan yang dialami dan kematiannya - "dan dengan banyak tanda ia membuktikan,
  • 26. 18 | C A H A Y A I N J I L bahwa ia hidup. Sebab selama empatpuluh hari ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah." Di sini terdapat tambahan keterangan yang berhubungan dengan Yohanes 14. Kisah Para Rasul 1:4 berkata: "Pada suatu hari ketika ia makan bersama-sama dengan mereka" - perhatikan kata-kata berikutnya - "ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa" - yaitu kedatangan Roh Kudus. Suatu bagian kalimat yang menarik di sini, "ketika ia makan bersama-sama dengan mereka". Di dalam terjemahan RSV (Revised Standard Version) kata "makan" dituliskan "tinggal" Jadi pengertian kedua kata ini adalah ia tinggal dan makan bersama-sama. Kehadiran Yesus setelah kebangkitan tidak hanya dalam sekejap saja. Ia bahkan berkumpul dan bersekutu bersama-sama dengan mereka. Dia tidak hanya muncul dan sempat berkata, "Hei, aku ada di sini dan hidup!" lalu menghilang lagi seperti datangnya petir atau halilintar. Dia tidak hanya menampakkan diri saja. Ia bahkan tinggal bersama-sama dengan mereka atau arti sesungguhnya dapat dikatakan ia bermalam bersama mereka. Mereka berbicara sampai berjam-jam lamanya. Mereka duduk dan makan bersama sehingga mereka dapat sepuas- puasnya memandangi Yesus. Malahan, Ia menyuruh mereka untuk menyentuh dirinya. "Rasakan saya! Lihatlah, ini adalah aku. Lihatlah bekas luka yang ada di tanganku," katanya kepada Thomas. "Taruhlah jarimu di bekas paku di tanganku dan kamu akan mengetahui bahwa aku bukanlah hantu. Inilah aku yang kau lihat itu. Seperti yang aku pernah katakan kepadamu bahwa kamu akan melihatku kembali." Inilah pengalaman pribadi yang begitu berharga! Tidak heran para muridnya langsung pergi dan bersemangat untuk memberitakan hal ini karena mereka telah terbakar oleh api selama 40 hari! "Kami telah melihat Yesus yang dibangkitakan! Apa yang telah kami lihat, apa yang telah kami sentuh. Inilah berita yang kami sampaikan kepadamu." Hari ini juga Yesus mau menampakkan dirinya kepada kita Para Rasul, seperti yang dialami oleh dua orang dari Emaus, menikmati kesempatan selama 40 hari untuk duduk bersama dan makan bersama Yesus. Kesempatan yang begitu indah sekali! Mereka berjalan dan berbincang dengan Yesus. Lalu bagaimanakah dengan kita pada masa kini? Apakah kita memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang terbakar oleh api Roh Kudus? Sayang sekali kita tidak dapat menikmati
  • 27. 19 | C A H A Y A I N J I L pengalaman yang indah tersebut. Sekali lagi, Yohanes 14: "Barangsiapa yang memegang perintahku." Yesus menyampaikan hal ini kepada semua orang tanpa pengecualian. Ia menggunakan perkataan, "Barangsiapa. Siapapun juga yang memegang perintahku, aku akan menyatakan diriku kepadanya." Kalimat yang indah sekali. Oleh sebab itu, saya menantang anda untuk menerima dan memulainya. Bagaimana caranya Yesus menyatakan dirinya kepada kita pada zaman ini? Kita harus mengerti secara jasmani, tubuh Yesus sudah tidak berada di dunia ini lagi. Tidak mungkin ia bersama-sama dengan kita seperti para rasul bersamanya selama 40 hari karena ia telah diangkat naik ke Surga. Dia tidak lagi menyatakan dirinya dalam bentuk fisik karena ia sudah tidak berada di bumi lagi. Dia telah berada di sebelah kiri Bapanya. Dia masih tetap akan menyatakan dirinya kepada kita, tetapi bukan dalam bentuk jasmani. Mari kita mengambil contoh Paulus pada waktu Yesus menampakkan diri kepadanya. Apakah pada saat itu Yesus masih berada di bumi? Tentu saja tidak. Dia telah bangkit. Namun penglihatan yang dialami Paulus begitu nyata di dalam dirinya seakan-akan dia telah melihat Yesus secara jasmani dan bahkan menyentuhkan tangannya ke tubuh Yesus. Paulus sendiri menuliskan pengalamannya ini di dalam 1 Korintus 15, di mana ia sama sekali tidak membedakan antara penglihatan yang dialaminya dengan penglihatan sesungguhnya pada peristiwa kebangkitannya. Bagi Paulus, penglihatan yang dialaminya pada waktu perjalanan ke Damaskus tidak jauh berbeda dengan penglihatan yang dialami murid-murid Yesus selama ia belum terangkat naik. Demikian pula dengan pengalaman Stefanus seperti yang tertulis di dalam Kisah Para Rasul 7. Pada waktu Stefanus akan mati dirajam batu, dia menengadah ke atas dan berkata, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (ayat 58). Dan pada saat batu-batu tersebut menghunjam ke tubuhnya, dia begitu tenggelam menikmati penglihatan akan Yesus sampai ia lupa akan kesakitannya. Hanya sesaat sebelum kematian menjemputnya, ia sempat berkata, "Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Rasul Yohanes juga mengatakan hal yang sama pada saat ia berada di pulau Patmos: bagaimana ia menikmati persekutuannya
  • 28. 20 | C A H A Y A I N J I L dengan Yesus. Ia memperoleh penglihatan mengenai kebangkitannya. Penglihatan ilahi adalah sesuatu yang nyata bahkan merupakan sesuatu pengalaman yang sangat berharga dan unik untuk kita. Penglihatan seperti inilah yang Yesus ingin nyatakan kepada diri saya dan anda agar kita dapat menikmati dan mengalaminya. Yesus bahkan ingin makan bersama dengan kita Hal tentang penyataan Yesus, tidak hanya ada kitab Yohanes. Di Wahyu 3:20, ayat yang begitu dikenal dikatakan bahwa, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Bagaimanakah anda mengartikan kalimat ini? Apakah Yesus bersungguh-sungguh berkata apa adanya atau ia hanya berpuitis dengan perkataan ini? Perkataan "Aku akan makan bersama-sama dengan engkau" berarti memang makan bersama-sama denganmu. Dari sini kita menyimpulkan satu hal yang penting lagi. Perkataan "makan bersama-sama dengan dia" - barangsiapa yang membukakan pintu - perhatikan sekali lagi, bagian ini tidak hanya ditujukan untuk para rasul, tetapi siapa saja. Yesus akan datang ke dalam hidup kita dan ia akan bersekutu denganmu begitu dekatnya sehingga anda sungguh merasakan akan kehadirannya. Berapa kali Yesus makan bersama-sama dengan orang-orang yang melihatnya setelah kebangkitannya? Masih ingatkah kita pada saat perjalanan ke Emaus, orang-orang ini berjalan dan berbincang bersama-sama dengan Yesus, dan mereka berkata, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." (Lukas 24:29-31). Dan mereka mendesaknya untuk masuk ke dalam rumah. Di atas meja, ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya, dan mata mereka terbuka dan menyadari: "Dia adalah Yesus!" Mungkin orang-orang mendadak mengenal tanda paku di tangannya pada saat ia mengangkat kedua tangannya. Sekali lagi mereka mengamatinya dengan seksama: "Dia sungguh-sungguh adalah Yesus!" Di meja makan malam itulah dia menyatakan dirinya. Bukan di sepanjang perjalanan, tetapi di saat menikmati makan malam!
  • 29. 21 | C A H A Y A I N J I L Tidak berapa lama kemudian, anda ingat bahwa kedua murid ini berlari kembali ke Yerusalem dengan hampir kehabisan napas dan berkata kepada para rasul, "Kami telah melihat Yesus!" Ketika mereka masih berbicara satu dengan yang lainnya, Yesus menampakkan dirinya. Ingatkah betapa terkejutnya para rasul pada waktu itu? Dan Yesus berkata, "Adakah padamu makanan di sini?" (ayat 41). Ya, kami punya! Lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng, dan dia makan bersama-sama di depan mata mereka. Sekali lagi, "Aku akan makan malam bersama-sama denganmu." Lalu masih ingatkah apa yang terjadi di danau Galilea? Mereka sedang menangkap ikan lalu mereka mendengar suara orang memanggil mereka dari tepi pantai, "Apakah engkau mendapatkan ikan?" "Tidak, kami belum mendapatkan apapun." Lalu mereka pergi ke laut dan apa yang terjadi selanjutnya? Bacalah Yohanes 21:9-13. Di ayat 13, dia memberikan mereka roti dan ikan untuk dimakan bersama-sama. "Aku akan makan bersama-sama denganmu." Pelajaran rohani apakah yang kita dapatkan dari sini? Pesan apakah yang hendak disampaikan Yesus melalui kejadian "makan bersama- sama dengannya?" Seperti apakah suasana makan itu? Sangat santai bukan? Ada suasana persahabatan, keakraban serta kehangatan pada waktu menikmati hidangan malam bersama-sama ini. Pada umumnya orang Timur sangat menyenangi saat makan bersama. Dengan rileks, kita mulai berbincang-bincang dan sambil menikmati hidangan; sepertinya makanan membukakan pikiran kita menjadi santai dan akrab untuk mengobrol. Makan bersama dengan seseorang dapat mengubah segala sesuatunya. Persahabatan diperoleh lewat makan bersam Seringkali kita berpandangan bahwa hubungan dengan Yesus dan Allah Bapa selalu bersifat kaku dan formal. Banyak orang tidak dapat mengucapkan doa kalau mereka tidak berlutut terlebih dahulu. Mereka selalu beranggapan bahwa hubungan dengan Tuhan harus bersikap formal, tidak nyaman, tegang, untuk dapat merasakan suasana rohani yang lebih dalam. Tuhan tidak menginginkan hubungan yang selalu seperti demikian. Dia ingin datang kepada kita seperti layaknya seorang sahabat dekat sambil menikmati suasana makan bersama. Ada diantara kita yang mungkin memperlakukan waktu berdoa kita seperti
  • 30. 22 | C A H A Y A I N J I L menikmati hidangan, sehingga tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Jika kita merasakan saat doa kita seperti formal dan kaku, maka dalam waktu tiga menit saja kita akan mulai bosan dan lelah. Sebaliknya, jika kita duduk dan makan bersama maka kita tidak akan tergesa-gesa karena kita merasakan ada teman yang kita ajak untuk berbicara. Suasana seperti inilah yang diinginkan Tuhan pada waktu kita datang ke hadapanNya - rileks, bersahabat, keakraban, saling menghormati, dan hangat! Tahukah anda bahwa Allah menginginkan anda untuk memiliki hubungan yang seperti ini denganNya? Datanglah pada Allah dan taatinya semua perintah yang tertulis di Alkitab. Anda akan bertemu dengan Allah melalui Yesus! Buktikanlah sendiri! Hatimu akan terbakar seperti api yang menyala, dan pada akhirnya anda akan berkata, "Sekali aku mendengarNya melalui telingaku. Sekarang aku telah melihatNya. Aku telah menyaksikan kemuliaanNya dengan mataku." Biarkanlah UmatKu Pergi Khotbah ini disampaikan oleh Pendeta Eric Chang. Pesan Baptisan di dalam ungkapan "Biarkanlah umatku pergi!" Menyaksikan baptisan bukanlah suatu hal yang menarik jika kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Apakah sebenarnya arti baptisan? Dapatkah baptisan disimpulkan hanya dengan satu kata saja? Satu kata yang akan selalu Anda ingat setiap kali Anda menyaksikan baptisan. Apakah kiranya perkataan itu? Ketika Anda menyaksikan orang dibaptis, Anda mungkin bertanya kepada diri Anda, "Apa artinya semua ini? Buat apa mereka melakukan hal ini?" Tadi kita baru saja mendengar penjelasan arti baptisan dalam kaitan dengan memikul salib dan kematian, Anda mungkin bertanya, "Ada apa dengan orang-orang ini? Apakah mereka telah bosan hidup sehingga mereka lebih baik mati saja? Semuanya antri menuju kematian? Apakah arti baptisan itu? Suatu bagian dalam sejarah manusia yang sangat dramatis dan signifikan adalah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dua juta
  • 31. 23 | C A H A Y A I N J I L jiwa manusia, jumlah yang sangat besar sekali bahkan menurut hitungan sekarang, berpindah keluar dari Mesir. Jumlah penduduk kota Montreal pada tahun 1985 ini saja adalah berkisar dua juta jiwa. Bayangkan Anda berdiri di puncak bukit dan memandang ke seluruh perumahan yang didiami oleh 2 juta penduduk yang tersebar dari utara ke selatan, timur hingga ke barat. Dan bayangkan sebanyak 2 juta penduduk ini bersiap-siap untuk pindah keluar dari kota Montreal. Ini akan memberikan Anda satu gambaran tentang eksodus. Dua juta orang melakukan perjalanan! Tidaklah mengherankan ini merupakan peristiwa yang sangat luar biasa di dalam sejarah. Dalam sekejap kota Mesir kehilangan penduduk dengan jumlah yang sangat besar. Jika dua juta jiwa manusia hijrah, Kanada akan mengalami malapetaka yang besar. Dengan jumlah penduduk yang hanya sebesar 20 juta jiwa, 1/10 perpindahan populasi ini tentu saja akan berakibat fatal ditambah lagi dengan masalah yang timbul karena hilangnya sumber daya manusia yang produktif. Lewat peristiwa ini, muncullah ungkapan signifikan, "Biarkanlah umatku pergi" (Keluaran 5:1, dst.) Saya percaya sebelum ini Anda pernah mendengar kalimat ini meskipun Anda bukan seorang Kristen, dan tidak begitu memahami gereja atau Alkitab. "Biarkanlah umatku pergi", inilah arti Eksodus. Inilah juga sebenarnya arti baptisan - "Biarkanlah umatku pergi." Maaf, bukankah pertanyaan saya tadi adalah, "Bagaimana menggambarkan baptisan hanya dengan satu perkataan saja?" Tetapi sekarang saya memberikan satu ungkapan. Sebenarnya ungkapan ini dapat diringkaskan dengan kata "Kemerdekaan atau kebebasan." Kata inilah yang saya harap dapat Anda tanamkan di benak Anda. Hidup Bukanlah Hanya Makanan dan Pakaian Saja Tahukah Anda berapa banyak orang yang mempertaruhkan dan bahkan kehilangan nyawanya untuk meninggalkan bagian Timur Jerman saat tembok Berlin sedang dibangun? Nyawa mereka hanya satu. Tetapi mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan! Hidup menjadi tidak berarti tanpa adanya kebebasan. Apakah arti kebebasan bagi Anda? Apakah penduduk yang tinggal di Berlin Timur mati kelaparan? Tidak. Apakah mereka tidak memiliki makanan yang cukup? Mungkin mereka tidak dapat memakan daging bistik setiap hari, tetapi mereka tidak berada dalam situasi kelaparan.
  • 32. 24 | C A H A Y A I N J I L "Lalu apa keberatan mereka untuk terus tinggal di Jerman Timur? Mereka dapat makan secara berkecukupan. Memiliki pakaian yang cukup untuk dipakai. Apakah Anda kedinginan pada waktu musim dingin?" "Tidak" "Lalu, apakah yang menjadi keluhan Anda? Anda mempunyai makanan dan pakaian yang cukup, janganlah mengeluh lagi!" Tetapi mereka tidak puas. "Mengapa demikian?" Mereka menginginkan kebebasan! Anda mungkin berkata, "Ayo, bersikap rasionallah. Kamu mau melompati tembok Berlin dan menuju Berlin Barat - kamu mungkin akan kelaparan di sana nanti! Di sana siapa yang akan menjamin hidupmu? Di Berlin Timur ini, setidaknya pemerintah akan memberimu jaminan pekerjaan. Di Barat, tidak ada seorangpun yang akan menjanjikanmu pekerjaan. Mungkin kamu tidak akan mempunyai pekerjaan dan akan mengalami kelaparan." "Lebih baik kami kelaparan tetapi bebas! Itu lebih baik buat kami." "Tidak masuk akal. Kamu mau pergi ke Barat dan kelaparan di sana? Di sini kamu mungkin akan mendapat pekerjaan yang layak. Kamu pergi ke Barat, kamu tidak mempunyai apa-apa!" Mereka masih berkeras untuk pergi! Mengapa? Hal ini ada kaitannya dengan arti kehidupan. Kebebasan sangat berkaitan dengan arti kehidupan. Lihatlah orang-orang di Barat. "Baiklah, apakah kamu memiliki pakaian yang cukup?" "Ya!" "Apakah kamu memiliki makanan yang cukup?" "Ya!" "Apakah hidupmu berkecukupan?"
  • 33. 25 | C A H A Y A I N J I L "Lumayan." Saya selalu teringat ketika pertama kali saya keluar dari daratan China dan pergi ke negara Swiss, salah satu negara yang terkaya di Eropa. Saya berkata kepada orang-orang, "Anda memiliki standar hidup yang sangat tinggi di sini. Anda pasti orang-orang yang sangat berbahagia sekali." "Tidak!" Hah! Saya menjadi terkejut sekali. "Saya baru saja keluar dari Komunis China. Semua orang ingin keluar, meskipun sampai Hong Kong saja sudah cukup, mereka bahkan tidak terpikirkan untuk dapat menikmati standar hidup setinggi di negara Swiss ini. Mereka cukup berbahagia hanya dengan berada di Hong Kong, meskipun harus tinggal di dalam gua batu, atau pondok bambu di daerah pergunungan yang sewaktu-waktu akan diancam tanah longsor saat badai datang. Tetapi mereka mau menanggung resiko itu! Dan Anda tinggal di Swiss dan Anda tidak merasa bahagia? "Tidak!" Mengapa? Karena hidup itu lebih dari makanan dan pakaian. Apakah unsur yang lebih itu? Kebebasan dari Dosa & Perbudakan Jika Anda tidak begitu peduli akan kebebasan, maka tidak ada pesan di sini buat Anda. Anda hanya akan menyia-yiakan waktu mendengarkan khotbah ini. Saya harus meminta maaf. Tetapi jika Anda tertarik dengan kebebasan, maka Alkitab ada pesan bagi Anda dan baptisan juga memiliki arti yang khusus bagi Anda. Hidup itu lebih dari sekadar makanan saja! Yesus berkata, hidup itu lebih dari pakaian. Anda boleh memiliki pakaian dan makanan yang cukup; tetapi Anda belum tentu memiliki kebebasan! Anda mungkin berkata, "Saya memiliki kebebasan. Saya bisa mengikuti pemilu untuk menyatakan hak pilih saya!" Bukan kebebasan itu yang saya maksudkan di sini. Yang saya maksudkan adalah kebebasan dari dosa. Kebebasan dari perbudakan yang menyesakkan. Anda merasa cemburu dengan seseorang dan kecemburuan tersebut bisa saja membunuh Anda. Anda begitu membenci seseorang di tempat kerja, atau, di sekolah dan kebencian
  • 34. 26 | C A H A Y A I N J I L ini begitu meracuni Anda. Anda berada di bawah suatu ikatan yang sama bahayanya dengan ikatan dosa lainnya. Anda tidak memiliki kebebasan untuk menjadi orang yang Anda inginkan karena ada kekuatan lain yang mengendali Anda. Pekerjaan Anda memberi Anda tekanan. Atasan Anda menindas Anda. Sahabat-sahabat Anda sering mempermainkan Anda. Anda harus hidup sesuai dengan pengharapan mereka. Anda harus terus berusaha untuk dapat menandingi gaya hidup mereka. Anda harus hidup sesuai dengan pandangan orang-orang di sekitar Anda. Anda tidak bebas melakukan apa yang Anda ingini! Anda harus menyenangkan hati orang ini dan orang itu. Anda harus menyenangkan semua orang. Inikah yang dinamakan kebebasan? Anda hidup di bawah belenggu dan dosa yang menghancurkan diri. Kebebasan Berkaitan Dengan Arti Kehidupan Kebebasan - pikirkanlah sekali lagi! Malam ini sebelum Anda tidur, pikirkanlah apa arti hidup ini. Pikirkanlah apa sesungguhnya tujuan Anda belajar untuk mendapatkan gelar dan apa tujuan Anda berkerja keras. Jika Anda tidak mau memikirkannya hal-hal ini, pesan ini juga tidak akan memiliki arti apa-apa bagi Anda. Pesan di dalam Alkitab adalah untuk mereka yang mau berpikir dan mengerti apa arti kehidupan yang sesungguhnya. Jika Anda mau melupakan hal ini dengan bermabuk-mabukan, menonton televisi, sehingga tidak lagi memikirkan hal ini, tidak ada masalah! Tetapi pesan di dalam kitab Injil tidak akan memiliki arti sama sekali bagi Anda. Tetapi pesan Alkitab adalah bagi mereka yang bersungguh-sungguh memikirkan arti kehidupan yang bukan hanya terdiri dari makanan dan pakaian, Alkitab memiliki jawaban atas pertanyaan hidup Anda. Di China, mereka memiliki makanan dan pakaian juga. Mereka tidak sampai mati kelaparan. Kalau Anda ke China, Anda melihat orang- orang di sana memiliki makanan dan pakaian yang cukup. Tetapi bayangkan betapa banyaknya orang-orang yang berani berenang menyeberangi laut yang yang dipenuhi dengan ikan hiu untuk mencapai Hong Kong. Banyak yang tidak berhasil mencapainya karena mati tenggelam atau diserang oleh ikan hiu yang ganas. Mereka tidak pernah berhasil. Jadi, pilihan bagi mereka adalah bebas atau mati! Apakah Anda masih ingin mendengar pesan ini?
  • 35. 27 | C A H A Y A I N J I L Mengapa saya menjadi orang Kristen? Mengapa saudara kita tadi menceritakan kepada kita bahwa dia meninggalkan segala masa depan yang menjanjikan kemakmuran untuk melayani Tuhan? Mengapa? Ada apa dengan orang-orang ini? Mereka melakukan semuanya ini karena ada sesuatu yang lebih penting dari sekadar kemakmuran! Ada sesuatu yang lebih bernilai dari pakaian dan makanan. Apa yang dapat Anda perolehi dari kemakmuran? Berapa banyak pakaian yang dapat Anda beli? Berapa banyak makanan yang dapat Anda makan? Sebagian besar orang memakai waktunya untuk menikmati makanan dan sebagian lagi berupaya memakai waktunya untuk mengurangi berat badannya. Ini kenyataan yang sangat menarik di dalam masyarakat masa kini! Kebebasan adalah jawaban bagi semuanya! Kebebasan ini Berarti "Bebas" untuk Menikmati Hidup dengan Arti dan Tujuan 1 Korintus 10:1-2 menuliskan "Saudara-sauara! Saudara hendaknya mengingat apa yang terjadi kepada nenek moyang kita ketika mereka mengikuti Musa. Mereka semua dilindungi oleh awan, dan dengan selamat menyeberangi Laut Merah. 2 Untuk menjadi pengikut-pengikut Musa, mereka semuanya dibaptis di dalam awan dan di dalam laut itu." Jika Anda tidak mengerti Alkitab, perkataan ini akan sangat sulit dimengerti. Tetapi arti sesungguhnya sangatlah sederhana. Hal ini menceritakan tentang kisah Keluaran (Eksodus). Di Keluaran, umat Israel mencari kebebasan. "Biarkan umatKu pergi", kata Musa kepada Firaun, raja Mesir. Dan ketika bangsa Israel mau taat, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ketika mereka keluar dari kota perbudakan tersebut dan mengikuti Musa, mereka melihat ke depan dan terlihat tiang awan. Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa! Bukan awan yang di atas langit tetapi di depan mereka! Tiang awan yang siap memimpin perjalanan mereka ke depan. Dan pada waktu malam hari, tiang awan itu berubah menjadi tiang api. Pagi dan siang mereka mengikuti awan tersebut sampai mereka tiba di laut. Dan ketika mereka tiba di laut tersebut, Anda yang telah menyaksikan filem "The Ten Commandments' akan tahu apa yang terjadi - Allah membebaskan umatnya! Allah kita adalah Allah yang berminat dengan kebebasan. Kebebasan untuk Anda dan saya! Kebebasan untuk menikmati hidup yang berarti dan memiliki tujuan. Apakah hidup Anda memiliki tujuan? Jika Anda bukan seorang Kristen, apakah Anda merasa puas dengan
  • 36. 28 | C A H A Y A I N J I L hidup yang Anda miliki di dunia pada masa ini? Jika Anda merasa puas, kami tidak ada pesan buat Anda. Tetapi benarkah Anda puas? Pada masa saya belum menjadi seorang Kristen, saya sering memikirkan apa arti hidup ini. Saya adalah seorang yang ambisius. Sangat berambisi. Saya selalu ingin mencapai yang terbaik. Tetapi pertanyaan saya adalah: Untuk apa? Kemanakah semuanya ini akan membawa saya? Apakah gunanya ini bagi saya? Saya harus mengakui bahwa semuanya ini membawa saya pada akhir yang tidak bertujuan. Harapan yang kosong! Saya menyadari bahwa semuanya sia-sia belaka karena kita tidak bebas, di atas segala-galanya, kita tidak bebas dari kesia-siaan. Hidup tanpa Tuhan selamanya akan menjadi sia-sia, dan satu-satunya cara untuk merasa puas dalam hidup tanpa Tuhan adalah dengan tidak memikirkan hal ini. Jangan pernah memikirkan kematian yang akan terjadi! Orang Kristen selalu menakut-nakuti Anda dengan kematian! Sayang sekali, kita semua akan mati pada suatu hari, cepat atau lambat, walaupun kita tidak mau memikirkan hal ini. Apakah yang sedang menanti kita di depan? Tetapi kita tidak pernah mau memikirkan hal ini. Baptisan Membebaskan Kita dari Hidup yang Sia-sia Itulah sebabnya saya katakan bahwa Injil hanyalah bagi mereka yang mau dengan serius berpikir dan memiliki keberanian untuk berkata, "Saya akan berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi saya". Adakah orang yang bebas dari rasa takut? Yang memiliki keberanian untuk menghadapi realitas? Saya dapat berbicara panjang lebar dalam membahas topik ini. Kebebasan adalah topik yang sangat yang besar, tetapi saya mengharapkan ketika Anda melihat saudara-saudara kita yang dibaptis, Anda akan mengerti mengapa mereka dibaptis. Tujuannya adalah untuk dibebaskan dari dosa! Bebas dari kekuatan dan ketakutan akan kematian! Bebas dari hidup yang penuh kesia- siaan! Marilah kita jujur! Marilah kita dengan jujur berkata bahwa tanpa Tuhan, hidup ini hanyalah akan berakhir di kuburan dan itu saja. Sama sekali tidak akan membawa kita ke mana-mana! Namun jika Anda cukup puas dengan kenyataan tersebut, bahwa hidup ini hanya akan membawa Anda ke kuburan dan itu saja, maka Injil tidak ada pesan bagi Anda. Tetapi jika Anda tidak mau hidup Anda hanya sekadar berakhir di lubang kuburan, jika Anda tidak puas dengan kenyataan ini, dan Anda mau dibebaskan dari kematian, maka
  • 37. 29 | C A H A Y A I N J I L Injil dapat menawarkan sesuatu bagi Anda. Seperti yang telah saya katakan, kebebasan dari kepalsuan berarti komitmen yang sungguh- sungguh kepada kebenaran, Jika yang tersedia bagi kita hanya kematian, Anda harus menerimanya dengan lapang dada. Tetapi kita tahu ini bukan kenyataannya. Saudara kita yang dibaptis, mereka tidak hanya tetap di dalam air sebagimana Yesus juga tidak tetap di kuburan-Nya. Dia bangkit dari kematian, sama seperti mereka yang dibaptis juga akan bangkit dari air untuk menerima hidup yang telah diperbaharui, menuju kebebasan menjadi anak-anak Allah. Kristus Telah Melepaskan Kita! Saya sudah mengalami kebebasan tersebut dan itulah sebabnya saya menyatakan hal ini dengan keyakinan! Jika saya tidak mengalami kebebasan itu, jika Yesus berkata, "Karena itulah, kalau Anak membebaskan kamu, kamu sungguh-sungguh bebas." (Yohanes 8:36) dan saya merasa diri saya masih di bawah belenggu, maka saya akan berkata, "Yesus, engkau ngomong kosong karena aku tidak bebas." Tetapi saya mengalami kebebasan tersebut, dan saya memberitahu semuanya ini kepada Anda dengan penuh keyakinan dan kepastian. Saya mungkin dapat mengejar karir hidup yang lain. Saya tidak merasa bahwa saya akan gagal dengan karir lain selain karir saya sekarang ini. Prestasi saya tidak jelek di dunia ini. Tetapi mengapa saya, seperti teman-teman pelayanan yang lainnya, berpaling dari mengejar dunia? Karena saya tahu bahwa tidak ada kebebasan di dalam semua itu! Semuanya akan berakhir di liang kuburan. Tidak ada prospek cerah yang lain. Saya menemukan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan membawa kita kepada suatu era kebebasan yang baru, yang disebut sebagai 'kebangkitan' dan saya mengalami kekuatan yang membebaskan, kekuatan dari kebangkitan itu. Kebebasan itu terjadi sekarang bukan di waktu yang akan datang. Tanpa mengalami kekuatan-Nya sekarang, bagaimana kita dapat mengetahui kekuatan- Nya akan bekerja di masa akan datang? Tentu saja hal ini hanya satu impian kosong belaka. Saya berani bersaksi tentang hal ini dengan keyakinan karena saya tahu ini adalah benar. Saya telah mengalami kebenaran itu. Saudara-saudara kita yang sudah dibaptis ini telah mengalami kebebasan dalam kehidupan mereka. Kebebasan membutuhkan kuasa tanpa kuasa, tidak ada kebebasan. Kemiskinan adalah perbudakan.
  • 38. 30 | C A H A Y A I N J I L Kurangnya kuasalah yang membawa kita kepada kemiskinan. Kurangnya kekuatan dalam menangani situasi dan masalah membawa diri kita ke dalam belenggu. Tanpa kekuatan, tidak ada kebebasan. Jadi setiap kali Anda memikirkan kebebasan, Anda harus tahu tidak ada kebebasan tanpa kekuatan. Kita sedang berbicara tentang satu-satunya kekuatan yang penting, yaitu kekuatan rohani! Kekuatan dunia akan berlalu, kekuasaan di dunia akan lewat. Bangsa-bangsa akan berlalu dan Anda sendiri juga akan sirna karena kekuatan Anda tidak akan bertahan. Tetapi kekuatan Allah tidak hilang begitu saja. Kekuatan Allah adalah satu-satunya yang kita katakan di sini karena hanya itu yang kekal selamanya. Ingatlah akan hal itu! Setiap kali Anda melihat saudara kita masuk ke dalam air untuk dibaptis, ingatlah: " "Kristus telah memerdekakan kita" (Galatia 5:1), seperti yang dikatakan Rasul Paulus. Ingatlah bagian ini dengan baik. Dan di lain kesempatan jika Anda menyaksikan suatu baptisan, pikirkanlah, "Kristus telah memerdekakan kita, maka kita sungguh- sungguh merdeka". Kristus telah memerdekakan kita! Sebelum Anda tidur malam ini, tanyalah pada diri, "Sudah merdekakah saya?" Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah 1 Petrus 3:21 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang. Ada satu permasalahan besar sekarang ini karena banyak orang Kristen yang sudah dibaptis sering kali menjalani hal itu tanpa pengetahuan yang memadai tentang hal yang sedang mereka jalani itu. Dan saya mendapati bahwa kita juga sering menerima limpahan persoalan ini di dalam gereja kita, orang-orang yang dibaptis di tempat lain tanpa memahami arti baptisan itu. Mungkin mereka mengira bahwa ini adalah semacam cara untuk masuk ke dalam suatu klub, untuk bergabung dengan satu kelompok masyarakat tertentu dan bahwa baptisan ini adalah semacam upacara pelantikan anggota baru. Akibatnya, mereka mengalami persoalan kerohanian sampai bertahun-tahun kemudian. Sering kali saya harus mengadakan konseling bagi orang-orang ini yang mengangkut permasalahan rohani mereka dan masuk ke dalam 'kehidupan Kristen' yang menyedihkan. Gereja dipenuhi oleh orang-
  • 39. 31 | C A H A Y A I N J I L orang Kristen nominal, orang Kristen KTP, setengah Kristen, seperempat Kristen, atau apapun itu. Kehidupan mereka diisi dengan kekalahan, ketidakbahagiaan. Jelas ini bukanlah kehidupan Kristen yang dimaksudkan. Jadi hari ini saya ingin menguraikan kepada Anda, berdasarkan Alkitab, agar setiap orang dapat memahami dengan jelas arti baptisan, makna rohani dari baptisan. Uraian ini akan saya bagi ke dalam empat sub- judul, empat poin. Yang pertama, sebenarnya, adalah bagian ayat yang baru saja diacu oleh saudari Mae di 1 Petrus 3:21, yang nanti akan saya bacakan untuk Anda. Saya juga berharap bahwa makna dari ayat ini akan menjadi jelas nantinya bagi Anda. Uraian yang akan saya sampaikan nanti tentang baptisan sama sekali bukanlah pendapat pribadi saya. Sangatlah perlu bagi Anda untuk memahami apa yang dikatakan oleh Firman Allah, dan saya harap Anda teliti baik-baik Firman Allah mengenai baptisan. Kata yang Tertulis di dalam Naskah Asli Yunaninya adalah "Ikrar (=pledge)", Bukan "Memohon (=appeal)" 1 Petrus 3:21 berbunyi seperti ini, diambil dari Revised Standard Version, yang penerjemahannya untuk bagian ini masih kurang baik (dan versi LAI juga memakai makna yang sama di ayat ini, pent.), saya akan bacakan untuk Anda, "Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya (mengacu kepada air bah di dalam kitab Kejadian; air bah dikiaskan dengan baptisan), yaitu baptisan maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus". Dan ayat 22: "yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada- Nya." Jadi kata 'kiasannya' berkaitan dengan peristiwa air bah dengan acuan khusus, tentu saja, kepada bahtera yang menampung delapan orang yang diselamatkan. Hanya delapan orang yang diselamatkan dari air bah. Dari seluruh umat manusia di zaman itu, hanya delapan orang yang diselamatkan dengan bahtera, melalui iman. Disebutkan di sini bahwa baptisan itu untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah. Terjemahan ini, tentu saja, menimbulkan masalah. Jika Anda mempunyai Alkitab versi NIV (New International Version), Anda akan mendapatkan terjemahan yang benar. NIV menerjemahkan ayat ini dengan sangat baik. Di dalam versi tersebut
  • 40. 32 | C A H A Y A I N J I L dikatakan bahwa baptisan adalah, "ikrar dari hati nurani yang baik kepada Allah (the pledge of a good conscience towards God)". Inilah terjemahan yang tepat dan saya akan menjelaskan alasannya secara singkat. Kata yang diterjemahkan dengan 'memohonkan' adalah kata Yunani 'eperōthma' [evperw,qma]. Saya akan mengutipkan arti kata tersebut dari Liddell dan Scott, dari kamus lengkap karangan mereka [Liddell, H.G. dan R. Scott, A Greek - English Lexicon], yang memberikan tiga arti untuk kata ini. Arti yang pertama adalah pertanyaan. Yang kedua, jawaban atas pertanyaan, dan secara khusus merupakan jawaban yang bersifat menyetujui, atau memiliki makna persetujuan. Dan ketiga, kata ini memiliki makna yang sejajar dengan kata dalam bahasa Latin stipulatio, yang berarti kewajiban, kontrak, atau komitmen, atau ikrar. Makna yang ini juga didukung oleh Moulton dan Milligan [Moulton, James H. dan G. Milligan, The Vocabulary of Greek Testament]. Saya kutipkan referensi tersebut bagi Anda yang sudah terbiasa berurusan dengan masalah teknis dari hal ini dan ingin mempelajarinya lebih jauh. Anda tentu melihat bahwa dari kamus bahasa Yunani ini tidak disebutkan sama sekali tentang arti 'memohon' dari kata tersebut. Pertanyaan (question) dan permohonan(appeal) bukanlah dua hal yang sama. Sebenarnya kedua hal itu berbeda. Permohonan (appeal) bersifat sangat khusus. Sedangkan pertanyaan (question) maknanya agak berbeda. Akan tetapi kata Yunani di dalam ayat ini sangat jarang diartikan sebagai 'pertanyaan'. Biasanya kata ini diartikan sebagai tanggapan atas pertanyaan; semacam tanggapan yang bersifat sangat khusus. Dan dari situ, makna kata ini lalu berkembang menjadi 'persetujuan'. Dari sana, maknanya kemudian berkembang lagi menjadi 'kontrak', 'komitmen', 'ikrar'. Bagi Anda yang berminat untuk meneliti masalah ini secara teknis, dan tentunya memang ada di antara Anda yang gemar melakukan ini, terutama mereka yang ikut di dalam pelatihan, Anda bisa merujuk ke E.G. Selwyn, salah satu penafsir terbaik untuk naskah Yunani dari 1 Petrus yang membahas secara terperinci perkara ini, sebab saya sendiri tidak bermaksud untuk masuk ke dalam pembahasan detail tentang masalah linguistik. Pada pokoknya, saya hanya ingin menyatakan bahwa tidak ada bukti yang memadai untuk mengartikan kata tersebut
  • 41. 33 | C A H A Y A I N J I L sebagai 'memohon'. Arndt & Gingrich [Arndt, W.F. dan F.W. Gingrich, yang menerjemahkan karya Walter Bauer (yang berbahasa Jerman), A Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early Christian Literature], memang memberikan definisi 'memohon', namun mereka gagal menyajikan bukti pemakaian kata tersebut dalam makna 'memohon' ini. Biasanya mereka menyajikan bukti pendukung untuk definisi yang mereka ajukan. Dalam kasus ini mereka gagal menyajikan bukti pendukung karena, seperti yang sudah saya sampaikan, memang tidak ada bukti linguistik bagi definisi tersebut untuk kata evperw,thma'eperōthma'. 1. Baptisan adalah Ikrar - Suatu Tanggapan Persetujuan kepada Allah dari Hati Nurani yang Baik Jadi makna kata tersebut diterjemahkan dengan baik di dalam Alkitab versi NIV, sebagai ikrar. Baptisan adalah ikrar. Baptisan adalah suatu komitmen kepada Allah. Hal ini sangat penting untuk dipahami. Terlebih lagi, bentuk genetif dari teks Yunani diterjemahkan dengan benar yaitu "the pledge of a good conscience (=ikrar dari hati nurani yang baik)" - bukannya "untuk memohonkan hati nurani yang baik", melainkan "dari hati nurani yang baik" - yaitu suatu ikrar yang dibuat dari hati nurani yang baik. Baptisan adalah suatu ikrar kepada Allah yang dibuat dari hati nurani yang baik. Bagaimana kita bisa memiliki hati nurani yang baik? Kita mendapatkan hati nurani yang baik ketika kita bertobat dari dosa-dosa kita, saat kita dengan setulus hati dan penuh kejujuran, membuat ikrar tanpa kepalsuan, tanpa tipu daya. Mengerjakan sesuatu dengan hati nurani yang baik. Tidak ada kecurangan! Tidak ada kebohongan! Tak boleh ada ketidaktulusan! Itulah hati nurani yang baik. Anda tidak akan memiliki hati nurani yang baik jika Anda tidak tulus atau tidak jujur sepenuh hati. Baptisan adalah ikrar kepada Allah yang dibuat dari hati nurani yang baik. Jika saya membuat ikrar kepada Allah dengan setulus hati, dengan sikap hati yang benar, maka itulah baptisan. Kata yang diterjemahkan dengan 'memohon' - yaitu evperw,thma 'eperōthma' - adalah kata yang sangat menarik karena kata tersebut memuat makna pertanyaan dan juga tanggapan. Suatu pertanyaan dan juga suatu tanggapan. Anda membuat ikrar, sama seperti yang akan dilakukan oleh mereka yang akan dibaptis, untuk menjawab suatu pertanyaan. Tanggapan tersebut menjadi suatu komitmen, suatu ikrar. Ketika orang berkata, "Aku bersedia," maka
  • 42. 34 | C A H A Y A I N J I L jadilah suatu ikrar, suatu komitmen, saat mereka menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka di dalam baptisan. Hal ini cocok karena di zaman awal gereja, sudah merupakan praktek yang lazim di zaman itu, sebelum acara baptisan, untuk menanyai orang yang akan dibaptis beberapa pertanyaan khusus yang harus dijawab dengan persetujuan. Dan seperti yang sudah kita lihat bahwa kata evperw,thma 'eperōthma' tidak sekedar bermakna jawaban melainkan jawaban yang berupa persetujuan. Ini adalah hal yang sangat penting. Dengan demikian, pilihan terjemahan bagi kata ini menjadi sangat jelas, bahwa ini adalah jawaban yang merupakan ikrar. Baptisan adalah Sebuah Sakramen - Sebuah Kata yang Berarti Sumpah Setia Prajurit Penjelasan di atas juga merupakan alasan mengapa baptisan disebut sakramen, dan sampai sekarang masih disebut sakramen. Saya ingin tahu apakah ada di antara Anda yang mengerti apa arti 'sakramen' itu. Pada dasarnya kita memiliki dua sakramen di gereja - sakramen baptisan dan sakramen perjamuan, juga disebut ekaristi, atau juga Perjamuan Tuhan. Apa arti 'sakramen' itu? Ini adalah kata yang sangat menarik. Kata ini berasal dari bahasa Latin sacramentum. Dalam bahasa Inggris, kata ini diambil begitu saja tanpa banyak perubahan. Untuk melihat artinya Anda hanya perlu melihat ke dalam kamus bahasa Latin, makna dasar dari kata ini adalah sumpah. Itulah makna dasar dari sakramen. Suatu sumpah. Kata ini berarti suatu kewajiban, janji. Dalam terminologi hukum, kata ini berarti jaminan. Sebagai contoh, kata ini memiliki makna uang yang dititipkan ke pengadilan oleh pihak-pihak yang berperkara di pengadilan. Yaitu, Anda membayar jaminan untuk sebuah kasus hukum. Namun makna khusus dari kata ini ada di dalam sumpah prajurit. Sumpah setia yang diucapkan oleh seorang prajurit disebut sacramentum, misalnya saat seorang prajurit Roma mengucapkan sumpah setia kepada negara dan kaisar. Mereka mengucapkan sumpah ini sambil mengangkat sebelah tangannya, sama seperti yang Anda lihat jika presiden mengucapkan sumpah jabatan, atau ketika seseorang mengucapkan sumpah di pengadilan, suatu tindakan yang melambangkan bahwa, "Aku melakukan semua ini dengan segala kejujuran, kebenaran dan hati nurani yang baik. Aku akan mengatakan hal yang benar, kebenaran sepenuhnya dan tidak ada yang lain selain kebenaran." Kadang kala hal ini dikerjakan sambil
  • 43. 35 | C A H A Y A I N J I L mengepalkan tangan di depan dada, yang juga merupakan lambang dari hati nurani yang baik, hati yang murni. Kadang kala, seorang prajurit mengucapkan sumpah itu sambil menghunus pedangnya, lambang penyerahan jiwa dan pedang kepada negara dan kaisar. Anda tentunya tahu bahwa Jerman sangat memanfaatkan sumpah semacam ini. Banyak dari Anda yang tentu tahu bahwa Partai Nazi menuntut setiap tentara Jerman mengucapkan sumpah prajurit, sacramentum. Tentunya ada banyak dari antara Anda yang pernah menonton film dokumentasi tentang Nazi yang menggambarkan tentang tentara Jerman yang berdiri tegak, mengangkat tangannya, dan berseru, "Ich schwören" dan selanjutnya. "Aku bersumpah demi negara dan pemimpin bangsa" dan selanjutnya. Pada masa itu sebutannya adalah kepada Führer, bahasa Jerman untuk pemimpin. Jadi, di sini kita mendapati bahwa kata sacramentum ini memiliki makna khusus yang penting yaitu sumpah prajurit. Sangat menarik! Mengapa baptisan disebut sakramen? Tepatnya karena ada ikrar yang dinyatakan di sana. Kita mengangkat sumpah setia kepada Yesus sebagai Raja kita. Kita menjadikan Dia sebagai Raja atas kehidupan kita. Kita terikat kewajiban untuk setia kepada-Nya seumur hidup sejak saat dibaptis. Itulah yang disebut sebagai ikrar kepada Allah dari hati nurani yang baik. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa ikrar tersebut harus dibuat dari hati nurani yang baik, seperti yang dibagikan saudara Mae tadi. Ia telah membuat komitmen, namun bukan dari hati nurani yang baik. Ia tidak melepaskan kesetiaannya kepada hidup lamanya. Bagaimana mungkin Anda bisa melayani Allah dan dunia dalam waktu yang bersamaan? Bagaimana mungkin Anda bisa melayani Allah dan mamon? Hati Anda terbagi dua. Dan jika dalam keadaan demikian Anda membuat sumpah setia, jika Anda dibaptis, maka Anda melakukannya tidak dari hati yang tulus, tidak dari hati nurani yang baik. Sekilas saya tadi menyebutkan juga tentang Perjamuan Tuhan yang juga merupakan suatu sakramen. Yang satu ini juga sangat menarik karena dari sebuah laporan yang dibuat oleh seorang Gubernur Militer kepada Kaisar Roma tentang beberapa orang Kristen yang telah ditangkapnya, ia berkata bahwa di dalam interogasinya terhadap orang-orang Kristen tersebut, mungkin dengan siksaan, ia mendapat informasi bahwa pada saat melakukan Perjamuan Kudus, orang-orang itu memperbaharui ikrar mereka kepada Tuhan. Mereka memperbarui
  • 44. 36 | C A H A Y A I N J I L ikrar mereka kepada Allah untuk menjalani hidup yang kudus. Mereka memperbarui ikrar mereka satu dengan yang lain, untuk saling mengasihi, dan untuk mengasihi Allah. Sungguh menarik: Ekaristi atau Perjamuan Kudus pada intinya juga mengandung unsur komitmen kepada Allah, pembaruan komitmen kita, setiap kali kita mengikuti Perjamuan Kudus. Aspek yang satu ini tampaknya sekarang sudah kita lupakan. Itu sebabnya mengapa sekarang ini jarang dari antara kita yang mengerti mengapa Perjamuan Kudus disebut sakramen. Pada Saat Baptisan dibuat Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan Sekarang kita memahami hal yang sangat penting ini dan juga arti penting yang dilekatkan oleh gereja di zaman awal pada baptisan. Baptisan bukanlah sesuatu hal yang bisa Anda pilih untuk diambil atau diabaikan. Sekarang ini banyak orang yang berpikir seperti itu karena mereka tidak tahu pengajaran yang alkitabiah tentang baptisan, mereka juga tidak tahu bagaimana gereja di zaman awal dahulu memahami arti baptisan. Sedemikian pentingnya arti baptisan sehingga Anda bisa lihat bagaimana Petrus menjelaskan kata ini. Perhatikan lagi baik-baik. Sekarang Anda diselamatkan oleh baptisan. Kata-kata yang sangat penting. Sangat tegas! Dan memang begitu! Dari situlah asal mula doktrin baptismal regeneration. Seperti yang kita baca dari Yohanes pasal 3, kita dilahirkan dari air dan Roh. Air dan Roh! Bukan hanya air, tetapi juga Roh; Bukan hanya Roh, tetapi juga air - karena di sanalah ikrar atau komitmen dinyatakan. Para teolog modern juga sudah mulai melihat arti penting dari baptisan yang sesuai dengan ajaran alkitabiah, dan makna kata itu di dalam sejarah gereja mula-mula. Baru-baru ini seorang teman saya yang bernama Robert Banks, sekarang mengajar di University of Sydney, Australia, menulis sebuah buku berjudul The Idea of Community in Paul (Ide Tentang Masyarakat dalam Tulisan-tulisan Paulus). Dan di halaman 82 dalam bukunya itu, ia berkata, "Hubungan antara baptisan dengan iman yang dibuat oleh Paulus menunjukkan bahwa dengan baptisan seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah." Melalui baptisan, seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah. Ini merupakan pemahaman yang mendekati dan cukup akurat dengan pengajaran yang alkitabiah. Tentu saja, saya tidak bermaksud, dengan mengajukan kutipan tersebut, untuk mengatakan bahwa saya setuju pada semua yang ia tuliskan dalam bukunya. Namun pada poin yang
  • 45. 37 | C A H A Y A I N J I L satu ini, pemahamannya sangat dekat dengan pengajaran yang alkitabiah. Inilah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 10:10. Paulus menyebutkan dua hal yang penting bagi keselamatan di Roma 10:10. Dua hal, bukan hanya satu! Dan kedua hal itu adalah, "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Nah kedua hal ini sangatlah penting. Dua hal: "dengan hati orang percaya dan dibenarkan," "dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Kapankah ia membuat pengakuan itu? Pada zaman awal gereja, tentu saja, pengakuan itu dibuat pada saat baptisan sewaktu menanggapi pertanyaan yang diajukan kepadanya, saat ia berkata, "Aku bersedia. Aku mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Rajaku." Jadi, dengan mulutnya ia membuat pengakuan, dan melalui pengakuan itu, Paulus berkata, ia diselamatkan. Harus ada iman di dalam hati, akan tetapi harus ada pengakuan juga. Dan pengakuan ini tentu saja bukanlah pengakuan biasa. Tepatnya, pengakuan ini adalah ikrar pada saat dibaptis: sumpah prajurit yang menyatakan kesetiaan kepada Yesus sebagai Raja. Ini adalah hal yang sangat penting untuk dipahami. Pada Baptisan Terbentuklah Aspek Legal dari Ikrar itu Peristiwa baptisan itu sendiri tidaklah menyelamatkan. Kita harus jelas tentang hal ini. Harus ada iman dan pengakuan yang muncul dari hati nurani yang baik. Hati nurani berarti berbicara mengenai isi hati. Anda tidak bisa sekedar membuat suatu pengakuan. Setiap orang bisa saja membuat pengakuan di mulutnya, akan tetapi di dalam baptisan ini harus terdapat hati nurani yang baik yang dilandasi oleh iman. Lalu mungkin Anda akan berkata, "Bukankah saya sudah mengakui Yesus sebelum baptisan itu?" Memang, namun hal itu tidak sama dengan sumpah setia. Ada satu hal yang sangat perlu untuk dipahami. Seorang prajurit yang mengucapkan sumpah setia kepada negara dan rajanya, seorang prajurit Roma yang bersumpah setia kepada negara dan Kaisar, tidakkah ia sebelumnya sudah mencintai negara dan kaisarnya? Memang begitu. Akan tetapi aspek legal dari komitmen tersebut baru muncul setelah ia mengucapkan sumpah prajuritnya. Sumpah itu menjadi ikrar yang mengikat. Ia menempatkan dirinya di bawah sumpah; yaitu sacramentum. Sebelum saat itu, ia bisa saja berkata bahwa ia mencintai negaranya, namun ia masih belum membuat ikrar
  • 46. 38 | C A H A Y A I N J I L apapun. Tidak ada komitmen yang ia buat. Juga tidak ada ikrar. Di dalam baptisan, seorang Kristen mengucapkan sumpah setianya kepada Raja dan Allahnya. Saya harap Anda memahami hal ini dengan jelas. Sama seperti dua orang yang telah saling mencintai sejak belum menikah, mereka belum membuat komitmen apapun dalam pengertian yang resmi sampai saat mereka mengucapkan janji perkawinannya, ikrar perkawinannya. Tentu saja mereka sudah saling mengasihi sebelum menikah. Mereka mungkin sudah membuat semacam komitmen, akan tetapi komitmen tersebut baru resmi jika sudah melaksanakan pernikahan. Sama halnya dengan itu, di dalam baptisan, komitmen Anda menjadi legal di mata Allah, berlaku selamanya di surga. Nah, ini adalah poin pertama yang ingin saya jelaskan kepada Anda agar Anda mengerti apa yang sedang Anda lakukan ketika Anda dibaptis. Setiap orang yang masih belum jelas tentang hal ini sebaiknya menarik diri dari rencana mengikuti baptisan. Saat dibaptis Anda sudah mengangkat sumpah setia tersebut. Anda telah menyerahkan hidup Anda sepenuhnya kepada Allah sebagai Raja Anda. Inilah poin yang pertama. 2. Pada Baptisan, Kita Disatukan dengan Kristus Saya akan masuk ke poin yang kedua mengenai baptisan ini. Poin kedua yang berkaitan dengan penyatuan dengan Kristus. Disatukan dengan Kristus! Jadi, poin pertama adalah bahwa baptisan merupakan suatu ikrar, dan Anda bisa katakan itu sebagai - sesungguhnya - suatu ikrar yang mengikat secara legal; sama seperti janji perkawinan, atau sumpah prajurit. Setiap prajurit yang melanggar sumpah setianya siap untuk menerima hukuman dari sang kaisar atau bangsanya dan siap untuk dianggap sebagai orang sesat atau penghianat negara dan bangsa. Jadi si prajurit masuk ke dalam ikatan sumpah itu dengan suka rela. Begitu dia mengangkat sumpah, ia akan bertahan dalam sumpah itu sampai mati. Seperti yang dinyatakan dalam janji pernikahan, "Sampai maut memisahkan kami." Dengan demikian poin yang kedua ini adalah, singkat saja, kita disatukan dengan Kristus. Melalui baptisan kita disatukan dengan Kristus. Mari kita balik lagi secara sekilas ke Roma pasal 6, pasal yang juga dirujuk oleh saudari Mae. Roma 6:4 berbunyi, "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia" - dengan Kristus -
  • 47. 39 | C A H A Y A I N J I L "oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." Kita ini Tidak Sekedar 'bagi Dia' Melainkan Juga di Sisi-Nya di Medan Peperangan Pertama-tama kita lihat dulu pernyataan ini: kita dikuburkan bersama- sama dengan Kristus. Bersama dengan Kristus! Nah untuk pertama kalinya Anda melihat ungkapan ini: "bersama-sama dengan Kristus". Bukan sekedar 'bagi Kristus', tetapi 'bersama dengan Dia'! Di dalam khotbah beberapa waktu yang lalu, saya sudah membahas tentang ucapan Yesus, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku" (Mat 12:30). Saya sudah membahas tentang perbedaan yang menyolok antara 'bagi Kristus' dan 'bersama Kristus'. Ada perbedaan seperti bumi dengan langit antara kedua posisi tersebut. Banyak orang yang mengambil posisi 'bagi Kristus'; tidak banyak orang yang mengambil posisi 'bersama Kristus'. Posisi yang pertama - bagi Kristus - berarti Anda menjadi penyorak. Anda menonton tim kesayangan Anda bertanding di lapangan dan Anda bersorak untuk mereka, "Hore! Ayo! Ayo! Kalian menang." Itulah yang disebut dengan 'bagi mereka'. Anda bersorak-sorak 'untuk mereka'. Atau Anda sedang menonton dua orang yang sedang bertarung di arena, dan Anda mendukung salah satu dari mereka. "Ayo! Hajar dia! Jatuhkan dia! Itu baru pukulan! Tunjukkan kemampuanmu!" Itulah yang disebut dengan 'bagi dia'. Anda tidak 'bersama dengan dia'. Jika Anda 'bersama dengan dia', maka Anda juga akan berada di tengah arena, Anda mungkin tidak pernah punya waktu untuk membuka mulut. Anda mungkin harus merunduk dan berlari demi keselamatan diri Anda. Itu terjadi karena Anda 'bersama dengan dia', Anda harus berada di tengah arena bersamanya. Anda harus berada di arena. Gambarannya seperti dua kelompok yang sedang bertarung di arena. Para penonton hanya berperan sebagai penggembira bagi kelompok yang satu atau lawannya. Mereka bersorak-sorak bagi kelompok yang didukungnya. Akan tetapi, tentu saja, mereka aman di luar arena. Tak satupun kelompok yang sedang bertarung itu bisa menyentuh mereka. Para penonton aman di luar medan laga. Dan mereka menjadi penyorak bagi kelompok yang didukungnya. Oh ya! Ada banyak orang yang mengambil posisi 'bagi Kristus' sekarang ini:
  • 48. 40 | C A H A Y A I N J I L "Bagaimana pendapat Anda tentang Kristus?" "Oh, Kristus itu baik! Sungguh baik! Ya, kita butuh sedikit kekristenan. Kita butuh sedikit keagamaan. Dunia sekarang ini sudah semakin jahat, bertambah rusak. Jadi kita perlu sedikit moralitas. Memang bagus kalau ada agama. Ini sangat baik." "Bagaimana dengan Anda?" "Oh tidak! Jangan saya! Lebih baik Anda saja yang pergi mencari agama. Itu hal yang sangat baik buat Anda. Sangat baik! Tapi bukan saya. Jangan seret saya ke dalam urusan ini!" Mereka tidak keberatan mengirim anak-anaknya ke sekolah minggu. Mereka mendukung agama. Anak-anak mereka pergi ke sana. Hal itu dipandang sangat baik buat anak-anak: "Raihlah beberapa pikiran yang bersih untuk otak mungilmu." "Bagaimana jika Anda yang pergi ke gereja?" "Oh tidak! Anak saya saja!" Sungguh menarik! Itu sebabnya mengapa gereja kami di Liverpool memiliki sebuah bus. Kami berkeliling menjemput anak-anak. Orang tuanya tidak ikut ke gereja, akan tetapi mereka dengan senang hati mengirimkan anak-anak mereka ke gereja. Bagus! Mungkin orang tua Anda termasuk yang jenis ini. Mereka mendukung gereja: "Kekristenan itu baik! Dan saya? Oh tidak! Tidak untuk saya. Kekristenan baik untuk orang lain. Tidak untuk saya!" Akan tetapi 'bersama dengan Kristus' berarti berdampingan dengan- Nya di medan perang. Bukan sekedar bersorak bagi Kristus, melainkan berdiri berdampingan dengan-Nya, berperang menuju kemenangan bersama-Nya, dan juga mengalami cedera. Ya, Anda mengalami cedera juga. Penonton bukanlah pihak yang akan mengalami cedera, kecuali terjadi kecelakaan. Kadang kala memang terjadi, misalnya bola bisbol yang melayang sampai ke bangku penonton dan menghantam kepala salah seorang penonton yang sedang lengah, mungkin sedang asyik mengunyah rotinya. Namun itu hanya merupakan suatu kecelakaan. Karena ia tidak termasuk orang yang sedang bertanding di lapangan.
  • 49. 41 | C A H A Y A I N J I L Saat Baptisan, Kita Mengambil Langkah Pertama untuk Jadi Bersama dengan Kristus! Untuk pertama kalinya, di Roma pasal 6, kita mendapati bahwa kita telah melakukan satu hal 'bersama dengan Kristus', bahwa melalui komitmen dan ikrar kita kepada-Nya, maka kita dikuburkan 'bersama dengan Dia'. Pada saat baptisan, kita berhenti menjadi penonton atau penyorak bagi Yesus. Kita telah ikut ke dalam barisan-Nya pada saat dibaptis. Secara terbuka kita telah menyatukan diri dengan Dia. Teman Anda akan menyindir, "Hah? Alim sekali! Ada apa denganmu? Apa ada masalah dengan hati nurani? Apa kamu mulai dikuasai oleh kebutuhan psikologis? Kenapa tidak pergi ke psikolog saja? Mungkin mereka bisa menyembuhkanmu. Tapi bukannya pergi ke psikolog, kamu malah jadi alim ulama begini." Demikianlah, kawan Anda mulai sinis terhadap Anda, dan Anda lalu mulai merasa tidak enak. Anda sudah mulai mengalami cedera! Jika Anda memuji-muji kekristenan, tidak akan ada orang yang menghiraukan Anda. Bersorak-sorak bagi orang lain memang menyenangkan. Namun sekarang Anda mengambil posisi untuk bersama-sama dengan Kristus, Anda dikuburkan bersama-Nya, mati bersama-Nya, situasinya sekarang jauh berbeda. Anda akan menjadi sasaran cemoohan. Mungkin mereka tidak mencemooh Anda, namun mereka tetap saja tidak mengerti. Dulu saya adalah orang yang sangat duniawi. Jadi ketika saya menjadi Kristen, teman-teman saya sangat heran, "Orang seperti ini bisa menjadi Kristen?" Sekarang ini yang Anda saksikan adalah diri saya yang sudah tampak religius, sekalipun saya tidak memakai jubah hitam. Saya tidak suka memakai jubah hitam dan saya juga tidak memakai kerah yang berbentuk khusus, saya tidak suka pada hal-hal seperti itu. Anda lihat, bahkan sampai sekarang ini saya tidak bisa dijadikan orang yang menggemari hal-hal seremonial seperti itu. Sampai sekarang ini saya masih tidak suka akan hal-hal seperti itu. Saat ini mungkin Anda akan berpikir, "Ah, orang ini kan seorang pendeta. Kelihatannya dia sudah menjadi religius. Ia sudah terkena flu agama." Teman-teman saya pada masa itu sangat sulit untuk membayangkan bahwa orang seperti saya dapat ditemukan di dalam gereja. Sulit bagi mereka untuk mau percaya bahwa saya, Eric Chang, bisa menjadi seorang Kristen. Bagi Anda sekarang, mungkin justru sulit untuk membayangkan seperti apa kehidupan duniawi saya dahulu.
  • 50. 42 | C A H A Y A I N J I L Jadi ketika saya menjadi Kristen, semua teman saya, orang-orang yang sangat duniawi, menggaruk-garuk kepala, "Hei! Ada apa dengannya? Bagaimana mungkin dia menjadi seorang Kristen?" Banyak dari antara teman saya, yang menghabiskan hidupnya di lantai dansa bersama gadis-gadis cantik dan orang-orang kaya, berkata, "Apa yang terjadi dengannya? Bagaimana bisa ia meninggalkan kita? Bagaimana mungkin ia menjadi Kristen?" Tak seorangpun dari antara mereka yang mentertawai saya. Saya pikir rasa terkejut mereka lebih besar ketimbang rasa lucu melihat saya menjadi seorang Kristen. Sangat membingungkan! Mereka akan menatap Anda dengan kebingungan dan berusaha untuk bisa memahami, "Apa yang terjadi denganmu?" Saya teringat dengan sebuah percakapan panjang antara saya dengan seorang sahabat saya. Orang ini adalah pemuda yang tampan, yang sangat terkenal di antara para gadis, dan ia bertanya, "Apa yang sudah terjadi kepada Anda? Apa yang terjadi? Mengapa Anda menjadi Kristen?" Ia adalah seorang sahabat dekat saya. Saya ingat bagaimana ia duduk tenggelam dalam sofa dengan kakinya di atas dan kepalanya tunduk ke bawah, berusaha untuk memahami, "Mengapa orang ini, Eric Chang, menjadi orang Kristen?" Ia tenggelam dalam pikirannya sendiri selama sekitar dua jam. Mencoba untuk memahami. Saat itu, ia terus saja memberondong saya dengan pertanyaan yang sebenarnya enggan untuk saya jawab, dan saya memang tidak bisa menjawabnya karena saat itu saya masih baru menjadi Kristen. Ia terus saja berkata, "Katakan padaku, mengapa kamu menjadi Kristen? Sulit untuk saya mengerti." Nah, sekitar dua atau tiga bulan kemudian, ia sendiri menjadi seorang Kristen. Saya pikir, akhirnya ia dapat memahami perkara itu. Kali ini gilirannya untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman yang lain, "Ada apa denganmu?" Pada saat ia menetapkan posisinya, ketika ia tidak lagi sekedar 'bagi Kristus', itu menjadi saat yang sangat membahagiakan bagi sahabat yang saya kasihi ini - pada mulanya ia sama sekali tidak mengakui Kristus, kemudian secara berhati-hati ia mengambil posisi 'bagi Kristus', dan secara perlahan-lahan, pada suatu hari ia mengambil langkah besar, yaitu mengambil posisi 'bersama dengan Kristus'. Ia mulai menetapkan posisinya 'bersama dengan Kristus'.