SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB II

                                  KAJIAN TEORI


    A. Kerangka Dasar Kurikulum

        Kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu acuan dalam proses

pendidikan sehingga setiap proses pendidikan yang diselenggarakan akan lebih

terarah dan tepat sasaran. Dengan demikian, kurikulum pendidikan Islam

merupakan suatu alat untuk pengembangan sumber daya manusia. Di samping

itu kurikulum pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk patokan dan

pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan.

        ”Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang

artinya pelajari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum

berasal dari dunia olah raga zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung

pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis

finish.”.1 Pengertian ini kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan.

”Dalam bahasa Arab, istilah ”kurikulum” diartikan dengan manhaj, yakni jalan

yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang

kehidupannya. Dalam konteks pendidikan, kurikulum pendidikan Islam berarti

jalan terang yang dilalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai”.2

        Menurut Rusman “kurikulum adalah seperangkat rencana dan


       1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 150
       2 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2007), hal. 1.


                                           15
16


pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu”.3 Dengan demikian pengertian kurikulum dalam

pandangan modern merupakan:

      “Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya
     sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi
     segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
     pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang
     diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang
     pelaksanaannya bukan saja di sekolah tetapi juga di luar sekolah”.4

       Hery Noer Aly mengemukakan, “kurikulum pendidikan Islam

merupakan rencana pendidikan yang memberikan pedoman tentang jenis,

lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan”.5

       Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam

merupakan perencanaan dalam pendidikan, dengan adanya kurikulum

pendidikan Islam maka tujuan pendidikan akan terarah sesuai dengan hasil

yang diharapkan. Di samping itu kurikulum pendidikan Islam juga merupakan

kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan sebagai

pengalaman yang disajikan kepada dibawah pengawasan sekolah.

       Pengertian kurikulum pendidikan Islam yang dikemukakan oleh para

ahli rupanya sangat bervariasi, tetapi dari beberapa definisi itu dapat ditarik

suatu kesimpulan, bahwa di satu pihak ada yang menekankan pada isi

pelajaran atau mata kuliah, dan di lain pihak lebih menekankan pada proses


       3 Rusman, Manajemen Kurikulum,, (Jakarta: Rajawali. 2009), hal. 3.
       4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI…, hal. 152
       5 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 2000), hal. 161.
17


atau pengalaman belajar.

      Pengertian yang lama tentang kurikulum pendidikan Islam lebih

menekankan pada isi pelajaran atau mata kuliah, dalam arti sejumlah mata

pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi, yang harus ditempuh

untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang

disajikan oleh suatu lembaga pendidikan. Ada juga yang membatasi pada

pengetahuan-pengetahuan yang dikemukakan oleh “guru atau sekolah atau

institusi pendidikan lainnya dalam bentuk mata pelajaran-mata pelajaran atau

kitab-kitab karya ulama terdahulu, yang dikaji begitu lama oleh para peserta

didik dalam tiap tahap pendidikannya”.6 Definisi yang dikemukakan oleh

Kemp, Morrison dan Ross (1994) “menekankan pada isi mata pelajaran dan

keterampilan-keterampilan yang termuat dalam suatu program pendidikan.

Demikian pula definisi yang tercantum dalam UU Sisdiknas Nomor 2/1989”.7

      Berdasarkan beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa kurikulum pendidikan Islam merupakan seperangkat komponen yang

dijadikan sebagai acuan atau pedoman bagi seorang pendidik dalam

menerapkan pendidikan kepada peserta didik, sehingga diharapkan dapat

mencapai tujuan yang telah direncanakan.

      Oemar Hamalik mengemukakan, “kurikulum adalah program pendidikan

yang disediakan oleh lembaga pendidikan bagi siswa. Berdasarkan program

pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga


      6 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum …, hal. 2.
      7 Ibid., hal. 2.
18


mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan”. 8

       Kurikulum pendidikan Islam mempunyai hubungan yang erat dengan

pendidikan, karena itu dalam pelaksanaan pendidikan tentu saja tidak boleh

terlepas dari kurikulum. Dalam setiap lembaga pendidikan baik itu pendidikan

formal maupun pendidikan informal mempunyai kurikulum tersendiri dalam

upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan.

       Kurikulum pendidikan Islam sebagai salah komponen pendidikan yang

sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan,

harus mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang

mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum pendidikan Islam, susunan

dan organisasi kurikulum.

       ”Dasar kurikulum pendidikan Islam adalah kekuatan-kekuatan utama yang

mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi

kurikulum. Dasar kurikulum disebut juga sumber kurikulum atau determinan

kurikulum (penentu)”.9

       Menurut Ramayulis yang dikutip dalam Herman H. Horne memberikan

dasar bagi penyusunan kurikulum pendidikan Islam dengan tiga macam, yaitu:

            1.        Dasar Psikologi, yang digunakan untuk memenuhi dan
                      mengetahui kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan
                      kebutuhan anak didik.
            2.        Dasar sosiologi, yang digunakan untuk mengetahui

       8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.
65.
       9Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), hal. 124
19


                          tuntutan yang sah dari masyakat.
             3.           Dasar filosofis, yang digunakan untuk mengetahui
                          keadaan alam semesta tempat kita hidup.10

         Dari kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa dasar-dasar

kurikulum pendidikan Islam, di samping itu terlihat bahwa kurikulum

pendidikan Islam yang disebutkan di atas belum memadai karena kurikulum

pendidikan        Islam   merupakan      usaha-usaha      untuk     menerapkan       atau

menanamkan nilai-nilai keagamaan.

         Kurikulum pendidikan Islam yang baik dan relevan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat terpadu dan

komperensif serta menjadi Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama dalam

penyusunannya. ”Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber utama pendidikan

Islam berisi kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan operasional

penyusunan dan pengembangan kurikuluum pendidikan Islam”.11

         Dari kedua kerangka dasar tersebut penulis akan menguraikan satu

persatu sebagai berikut:

      1. Al-Qur’an

         Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh

Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok yang

dapat dikembangkan untuk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran

yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar yaitu yang

berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah dan yang

         10 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. III, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.
131
         11 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.
155
20


berhubungan dengan amal disebut syari’ah. Oleh karena itu kurikulum

pendidikan Islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam

merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dengan perubahan

dan pembaharuan.

         Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Al-Qur’an memiliki sifat

ajaran yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan

konsep ajarannya dapat diturunkan ke dalam kata kerja operasional atau

kurikulum. Kurikulum berbasis Al-Qur’an ini juga merupakan hipotesis

pengembangan kurikulum yang awal perkenalannya diasumsikan dapat

memperbaiki kondisi pendidikan yang cenderung mengalami kerendahan

moral.

   2. As-Sunnah

         As-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan Rasul. Yang

di maksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang

diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan

itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an yang

juga sama berisi pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala

aspek untuk membina umat menjadi manusia seutuh atau muslim yang

bertaqwa.

         Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa As-Sunnah juga merupakan

dasar kurikulum pendidikan Islam karena di dalamnya terkandung hal-hal yang

dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat direalisasikan ke dalam
21


pendidikan Islam


   B. Tujuan Kurikulum

       Kurikulum pendidikan Islam merupakan aspek terpenting dalam

mencapai tujuan pembelajaran, karena itu kurikulum pendidikan Islam harus

diatur sedemikian rupa sehingga arah dan tujuannya lebih jelas. Ramayulis

yang kutip dalam Hasan Langgulung mengemukakan bahwa kurikulum

mempunyai aspek utama yang menjadi ciri-cirinya, yaitu:

                      a) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu.
                         Dengan lebih tegas lagi orang yang bagaimana yang
                         ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
                      b) Pengetahuan (khowledge), informasi-informasi, data-
                         data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman-pengalaman
                         dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah
                         yang disebut mata pelajaran.
                      c) Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh
                         guru-guru untuk mengajar dan memotivisi murid
                         untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki
                         oleh kurikulum.
                      d) Metode dan cara penilaian yang digunakan dalam
                         mengukur dan menilai hasil proses pendidikan yang
                         dirancangkan dalam kurikulum tersebut.12

       Berdasarkan konteks di atas menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan

Islam mempunyai unsur-unsur tertentu. Unsur tersebut meliputi tujuan pendidikan di

suatu lembaga. Setiap lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Oleh karena itu dalam mencapainya tujuan ini tentu saja harus dibentuk melalui

kurikulum pendidikan Islam tentang apa upaya yang harus dilakukan demi

tercapainya tujuan tersebut. Pengetahuan juga merupakan unsur kurikulum

pendidikan Islam, di mana pengetahuan tersebut tertuang dalam materi ajar atau


       12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI …, hal. 153
22


pelajaran yang bersangkutan. Setiap mata pelajaran mempunyai tujuan yang hendak

dicapai, karena itu biasanya materi pembelajaran dituangkan dalam bentuk silabus.

Silabus itu menjadi pedoman guru dalam menyajikan pelajaran kepada siswa.

       Dalam proses pembelajaran guru harus dapat menggunakan metode-metode

yang efektif demi mengarahkan para siswa agar lebih bersemangat dalam

menerima pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Penggunaan metode yang

tepat merupakan salah satu hal yang dikehendaki oleh kurikulum pendidikan Islam.

Di sisi lain, metode penilaian setelah selasainya proses pembelajaran juga

merupakan salah satu aspek kurikulum pendidikan Islam. Jika dapat menggunakan

sistem penilaian yang tepat maka tujuan yang direncanakan dapat tercapai

semaksimal mungkin. Hal tersebut merupakan suatu ketentuan yang tertera dalam

kurikulum pendidikan Islam. Dengan demikian, kurikulum dan pengajaran

merupakan dua hal yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan yang

lainnya. Kurikulum pendidikan Islam pada dasarnya merupakan suatu perencanaan

menyeluruh yang mencakup kegaitaan dan pengalaman yang perlu disediakan yang

memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar. Dengan kurikulum

pendidikan Islam itu pada gilirannya tersedia kesempatan dan kemungkinan

terselenggaranya proses belajar dan mengajar.

       Oemar Hamalik mengemukakan, ada empat tujuan yang hendak dicapai

antara lain sebagai berikut:

                               1. Memberikan informasi secara menyeluruh
                                  tentang ilmu mengajar sebagai bagian yang
                                  tidak terpisakan dari ilmu endidikan.
                               2. Memberikan informasi tentang konsep belajar
                                  serta beberapa teori belajar, yang pada
                                  dasarnya turut mewarnai suatu sistem dan
23


                                   strategi pengajaran.
                                3. Memberikan informasi tentang konsep
                                   mengajar serta beberapa teori dan pendekatan
                                   mengajar dan pengajaran.
                                4. Memberikan informasi tentang dasar-dasar
                                   pengembangan kurikulum secara singkat,
                                   yang merupakan bagian yang perlu dipahami
                                   dalam kaitannya dengan pengajaran.13

         Dalam skala yang lebih luas, kurikulum pendidikan Islam merupakan

suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang

berkualitas. Kurikulum pendidikan Islam menyediakan kesempatan yang luas

bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk

mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya

manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan

umum kurikulum. Sedangkan tujuan umum pendidikan nasional merupakan

dasar dan pedoman bagi penyusunan kurikulum untuk semua lembaga

pendidikan yang ada di negara Indonesia, mulai dari jenjang Taman Kanak-

Kanak sampai Perguruan Tinggi. Maka dalam penyusunan tujuan kurikulum

setiap lembaga pendidikan harus didasarkan kepada tujuan pendidikan

nasional.


       C. Pendekatan dalam Kurikulum

         Pendekatan kurikulum pendidikan Islam merupakan pendekatan kearah

yang lebih baik, dengan menggunakan berbagai macam alat atau cara dalam

menempuh proses belajar mengajar. “Di dalam teori kurikulum pendidikan


         13 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.
1-2.
24


Islam terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan

kurikulum pendidikan Islam yaitu pendekatan subjek akademis, pendekatan

humanistis, pendekatan teknologis dan pendekatan rekonstruksi sosial”.14 Dari

keempat pendekatan tersebut, penulis coba memodifikasi dengan ulasan

sebagai berikut:

          a. Pendekatan subjek akademis

       “Model kurikulum pendidikan ini sangat mengutamakan pengetahuan,

sehingga pendidikan diarahkan lebih bersifat intelektual. Konotasi model ini

tidak hanya menerima apa yang disampaikan dalam perkembangan, tetapi juga

menerima proses belajar yang dialami peserta didik”.15

       Selanjutnya Muhaimin mengemukakan bahwa:

    pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum pendidikan
    Islam atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu
    masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu
    yang berbeda dengan sistematisasi ilmu lainnya. Pengembangan
    kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih
    dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik, yang
    diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu.16

       Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pendekatan subjek akademis

merupakan pendekatan menyusun dan menggunakan kurikulum pendidikan

Islam. Di samping itu, subjek akademis juga memberikan gambaran tentang

penyediaan kurikulum yang diperlukan sehingga tercapai tujuan pendidikan

yang diinginkan oleh semua pendidik maupun peserta didik.


       14 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Raja Grafindo Persadar, 2007), hal. 139
       15 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 144
       16 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 140
25


       Sekolah adalah tempat peserta didik untuk memperoleh ilmu

pengetahuan. Tanpa fungsi itu, eksistensi sekolah akan kehilangan pamornya

yang paling utama. Saat memuncak, model subjek akandemis ini mengalami

perkembangan menjadi tiga struktur disiplin yaitu:

                             1. Aliran yang melanjutkan struktur disiplin.

                             2. Pelajar terpadu.

                             3. Pendidikan fundamental.17

       Dari ketiga struktur di atas menunjukkan bahwa belum memadai dalam

pelaksanaan kurikulum pendidikan Islam di sekolah karena hanya akan

menghasilkan manusia yang sinis sehingga tidak mempunyai cita-cita yang

tinggi. “Secara umum, kurikulum pendidikan Islam model subjek akademis

dipandang sebagai model yang masih sepihak, dan belum mampu

mengintegrasikan antara nilai lama dan nilai baru, padahal Islam menghendaki

adanya model yang interdisipliner dan integratif terhadap semua masalah-

masalah kehidupan”.18

       Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pendekatan subjek akademis

adalah pendekatan yang belum sempurna. Dengan demikian, hendaknya

kurikulum pendidikan Islam harus digunakan sesuai dengan proses belajar

mengajar sehingga tercapai tujuan pendidikan yang menyeluruh.

          b. Pendekatan humanistis

       “Pendekatan humanistis dalam pengembangan kurikulum pendidikan


       17 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 145
       18 Ibid, hal. 145
26


Islam bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang

akan memberi peluang manusia untuk menjadi lebih human, untuk

mempertinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar

evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan”.19

      Suatu asumsi menyatakan bahwa peserta didik adalah faktor yang

pertama dan utama dalam pendidikan. Ia dapat menjadi subjek yang

menjadikan pusat kegiatan pendidikan dan mempunyai kemampuan, potensi

dan kekuatan untuk berkembang.20

      Dari kedua kutipan di atas menunjukkan bahwa pendekatan humanistis

merupakan pendekatan yang bersifat permisif sehingga dapat memberikan

dorongan kepada peserta didik dalam mencapai kesuksesan tersendiri. Di

samping itu, pendekatan model humanistis berfungsi sebagai alat pembantu

siswa dalam mencapai kepribadiannya. Dengan demikian, akan menjadikan

manusia yang dapat menciptakan unsur kreativitas, kemandirian dan aktivitas.

          c. Pendekatan teknologis

      “Dalam konteks kurikulum pendidikan Islam model teknologi,

teknologi pendidikan mempunyai dua aspek, yaitu hardware berupa alat benda

keras seperti proyektor, TV, LCD, radio dan sebagainya dan software berupa

teknik penyusunan kurikulum, baik secara mikro maupun makro”.21

      “Pendekatan teknologis dalam menyusun kurikulum pendidikan Islam

atau program pendidikan bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan

      19 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 142
      20 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 145-146
      21 Ibid, hal. 147
27


untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Materi yang diajarkan, kriteria

evaluasi sukses dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas

tersebut”.22

       Dari kedua kutipan di atas menunjukkan bahwa pendekatan teknologis

merupakan pendekatan yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar,

dengan menggunakan media atau alat pendidikan yang bersifat teknologi

makan akan meningkatkan mutu pendidikan, di samping itu seorang pendidik

juga akan memudahkan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian

pendidik harus bisa memilih alat media yang akan digunakan sehingga tercapai

tujuan kurikulum pendidikan Islam sebagai mana yang telah ditetapkan dalam

pembelajaran.

           d. Pendekatan rekonstruksi sosial

       “Kurikulum ini bertujuan mengembangkan kemampuan mental, antara

lain berpikir dan berkeyakinan bahwa kemampuan tersebut dapat ditransfer

atau diterapkan pada bidang-bidang lain. Model ini berpijak pada psikologi

kognitif, yang konsepnya berpijak pada kekuaran pikiran”.23

       “Pendekatan rekonstruksi sosial dalam menyusun kurikulum atau

program pendidikan Islam keahlian bertolak dari problem yang dihadapi dalam

masyarakat, untuk selanjutnya dengan memerankan ilmu-ilmu dan teknologi

serta bekerja secara kooperatif dan kolaboratif, akan dicarikan upaya

pemecahannya menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik”.24

       22 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 163-164
       23 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 148
       24 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 173
28


       Model pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan rekonstruksi

sosial dapat dibagikan ke dalam beberapa tahap yaitu:

                            1. Tahap analisis
                                       a. Guru        dan      peserta     didik
                                          mengindentifikasi dan menganalisis
                                          kebutuhan.
                                       b. Analisis tugas.
                                       c. Menentukan peserta atau siapa
                                          yang menjadi subjek dan apa
                                          sasaran program.
                            2. Tahap desain
                                       a. Merumuskan tujuan dan target
                                          pembelajaran pendidikan agama
                                          Islam.
                                       b. Merancang program pembelajaran
                                          pendidikan agama Islam (tema
                                          pokok, pendekatan dan metode,
                                          media dan sumber belajar serta
                                          evaluasinya).
                                       c. Menetapkan waktu dan tempat
                                          pelaksanaan.
                                       d. Mengembangkan dalam proposal
                                          atau TOR (Term of reference)
                            3. Tahap implementasi, yaitu pelaksanaan
                               program atau implementasi terhadap apa yang
                               tertuang dalam TOR. Dalam hal ini perlu
                               dibuat Skenario pembelajaran pendidikan
                               agama Islam yang berisi:
                                       a. Berapa jumlah hari yang diperlukan
                                       b. Perincian materi dari tema pokok
                                          pembelajaran pendidikan agama
                                          Islam yang dipelajari, dialami serta
                                          diinternalisasi oleh peserta dalam
                                          berapa sesi.
                                       c. Perincian        skenario     kegiatan
                                          pembelajaran.
                            4. Tahap evaluasi dan umpan balik, yaitu
                               evaluasi pelaksanaan programnya sehingga
                               ditemukan       titik-titik    kelebihan      dan
                               kelemahannya dan melalui evaluasi tersebut
                               akan diperoleh umpan balik untuk selanjutnya
                               direvisi    programnya        untuk     perbaikan
                               pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama
                               Islam rekonstruksi sosial di masa yang akan
29


                                 datang.25

       Dari beberapa kutipan di atas dapat dipahami bahwa hasil yang diharapkan

dari keempat tahap adalah konteks atau karakteristik masyarakat yang menghadapi

problem, kategorisasi permasalahan atau problem yang ada di masyarakat, tema-

tema pembelajaran pendidikan agama Islam, skala prioritas tema pembelajaran

pendidikan agama Islam, tersusunnya rencana dasar penyelenggaraan pembelajaran

pendidikan agama Islam di masyarakat yang mencakup tujuan pembelajaran

pendidikan agama Islam, pokok-pokok dan sub pokok bahasan, metode dan media

pembelajaran, kriteria dan jumlah peserta yang menjadi subjek dan sasaran

pembelajaran pendidikan agama Islam.


   D. Organisasi Kurikulum

       Organisasi   kurikulum     pendidikan     Islam   merupakan      rancangan

pembelajaran yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dengan

demikian, organisasi kurikulum sangat terpengaruh kepada hasil belajar peserta

didik di sekolah. Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir mengemukakan bahwa:

       “Organisasi kurikulum pendidikan Islam adalah pola atau bentuk bahan
       pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada peserta didik atau
       struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-
       program pendidikan atau pengajaran yang hendak disampaikan ada
       peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran yang
       ditetapkan”.26

                         1. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran terpisah-

                             pisah

       25 Ibid, hal. 175-178
       26 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 158
30


       “Jenis kurikulum pendidikan Islam ini bertujuan agar generasi muda
       mengenal hasil kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah
       dikumpulkan sejak berabad-abad. Mereka perlu mencari dan
       menemukan lagi apa yang diperoleh generasi-generasi terdahulu.
       Dengan demikian, mereka lebih mudah dan cepat membekali diri untuk
       menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya”. 27

       Dari kutipan di atas menunjukkan bahwa dengan adanya rancangan

kurikulum pendidikan Islam yang terpisah-pisah antar mata pelajaran maka

peserta didik akan memudahkan dalam memahami pelajaran yang akan

disajikan oleh pendidik. Dengan demikian, peserta didik akan mudah

memahami sehingga dapat dijadikan panutan dalam kehidupannya.

                           2. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran gabungan

       “Jenis ini merupakan modifikasi dari kurikulum pendidikan Islam mata

pelajaran yang terpisah-pisah. Agar pengetahuan peserta didik tidak terpisah-

pisah, maka disusunlah hubungan antara dua mata pelajaran atau lebih, yang

dapat dipandang sebagai kelompok yang mempunyai hubungan erat”. 28

       Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam

pada mata pelajaran gabungan akan menambah minat peserta didik, karena

peserta didik akan mendapat pandangan yang lebih luas dalam memahami

mata pelajaran dan prinsip-prinsip pengetahuan serta penguasaan fakta.

                           3. Kurikulum terpadu

       “Kurikulum pendidikan Islam terpadu dilaksanakan melalui pengajaran

unit dengan langkah-langkah yang berupa berpikir bila menghadapi masalah

melalui perumusan yang tajam, lalu memikirkan hipotesis-hipotesis yang

       27 Ibid, hal, 159
       28 Ibid, hal. 160
31


mungkin memberi jawab dan menyelesaikan masalah”.29

       Dari kutipan di atas menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan Islam

terpadu juga sangat terpengaruh kepada prestasi belajar, karena dalam

kurikulum pendidikan Islam terpadu secara rinci dapat memberikan jawaban-

jawaban dalam menyelesaikan masalah. Di samping itu, kurikulum pendidikan

Islam terdapat juga merupakan suatu kesatuan yang bulat dalam suatu mata

pelajaran karena dapat melihat lebih jauh tentang mata pelajaran yang

disajikan oleh pendidik.

       Untuk merealiasi kurikulum pendidikan Islam terpadu, menurut Abdul

Mujid dan Jusuf Mudzakkir di kutip dalam Kuntowijoyo dapat dilakukan

dengan pendekatan lima metode yaitu:

       1. Memasukkan mata pelajaran keislaman sebagai bagian integral dari
          sistem kurikulum yang ada.
       2. Menawarkan mata pelajaran pilihan dalam studi keislaman.
       3. Mengarahkan terjadinya integrasi antara ilmu-ilmu agama dengan
          ilmu-ilmu umum.
       4. Tujuan utama program ini adalah memberikan semacam keterangan
          keagamaan kepada mata pelajaran tersebut dan kemudian
          mengintegrasikan ke dalam orde dan hirarki ilmu keislaman.
       5. Terlebih dahulu mengintegrasikan semua disiplin ilmu di dalam
          kerangka kurikulum pendidikan Islam.30

       Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum

pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik maka sebagai

seorang pendidik harus menggunakan kurikulum pendidikan Islam yang baik.

Dengan demikian pendidik dalam mengajar tidak boleh melenceng dari

       29 Ibid, hal. 161
       30 Ibid, hal. 163-164
32


kuriklum pendidikan Islam agar peserta didik dapat terarah dalam proses belajar.


   E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

       Mulyana A. 263077/2027, Judul Skripsi: Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan

Agama di SD dalam Gugus I Samalanga Kabupaten Bireuen, metode yang

digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, mengemukakan bahwa

kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu

sistem pendidikan, karena ia merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan

dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis

dan tingkat pendidikan.

       Kurikulum merupakan bagian yang terpenting dalam pendidikan dan

pengajaran, karena segala kegiatan pendidikan dan pengajaran bertitik tolak

padanya. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terarah dan

terorganisir, maka kurikulum merupakan masalah yang terpenting, karena

masalahnya menyangkut inti yang mesti direncanakan, diajarkan dan dipelajari

di sekolah. Pola pendidikan dan pengajaran tertera dalam kurikulum, ke mana

dan bagaimana membantu anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangan

seluruh potensi yang ada padanya seperti minat, bakat, kemampuan dan

kebutuhannya. Karena itu, kurikulum merupakan masalah yang terpenting

dalam pendidikan dan pengajaran.

       Aminah, NIM. A. 273728/2678, judul skripsi “Kurikulum Pendidikan

Islam untuk Pendidikan Dasar”, metode yang digunakan adalah penelitian

kepustakaan (library research), mengemukakan bahwa kurikulum merupakan
33


rencana pembelajaran, karena itu kurikulum merupakan program pendidikan

yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa

melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan

pengembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa

yang memberikan kesempatan belajar itu. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus

disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat tercapai. Kurikulum tidak

terbatas pada mata ajaran saja, melainkan meliputi segala suatu yang dapat

mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran,

perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain;

yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Semua

kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa

direncanakan dalam suatu kurikulum.

      Dalam melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran bagi seorang

guru tidak terlepas dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh setiap jenjang

pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang dijadikan sebagai pegangan guru

maka tujuan yang ingin dicapai akan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan

demikian kurikulum sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Begitu pula

kurikulum tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan Islam.

      Dalam penerapan pendidikan Islam baik itu pendidikan tingkat dasar,

tingkat menengah bahkan tingkat tinggi tentu saja mempunyai kurikulum

tersendiri. Kurikulum merupakan suatu acuan dalam proses pendidikan
34


sehingga setiap proses pendidikan yang diselenggarakan akan lebih terarah dan

tepat sasaran. Dengan demikian, kurikulum merupakan suatu alat untuk

pengembangan sumber daya manusia. Adapun tujuan kurikulum adalah

sebagai patokan dan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan.

      Dari kedua penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan seperangkat komponen yang dijadikan sebagai acuan

atau pedoman bagi seorang pendidik dalam menerapkan pendidikan kepada

peserta didik, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah

direncanakan.   Dengan    demikian,   tujuan   kurikulum      hanyalah   untuk

mengarahkan peserta didik kepada arah yang lebih maju dan berkembang

dengan masa-masa sebelumnya.


   F. Kerangka Berfikir

      Kurikulum     pendidikan   Islam   merupakan    acuan     dalam    proses

pembelajaran, karena segala kegiatan pendidikan dan pengajaran bertitik tolak

padanya. Maka kurikulum pendidikan Islam merupakan masalah yang

terpenting, karena masalahnya menyangkut inti yang mesti direncanakan,

diajarkan dan dipelajari di sekolah. Pola pendidikan dan pengajaran tertera

dalam kurikulum pendidikan Islam, ke mana dan bagaimana membantu anak

didik dalam pertumbuhan dan perkembangan seluruh potensi yang ada padanya

seperti minat, bakat, kemampuan dan kebutuhannya. Karena itu, kurikulum

pendidikan Islam merupakan masalah yang terpenting dalam pendidikan dan

pengajaran.
35


      Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi yang sesuai

dengan kurikulum pendidikan Islam yang berlaku, agar siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien sehingga tujuan yang direncanakan sebelumnya akan

tercapai. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus

menguasai teknik-teknik penyajian pelajaran dalam ketentuan kurikulum

pendidikan Islam. Dalam penyajian pelajaran kepada siswa, guru harus

memperhatikan metode yang lebih efektif untuk diterapkan. Di samping itu,

dalam menerapkan suatu metode guru juga harus mencocokkan dengan materi

yang akan disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu keberhasilan

yang dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran adalah metode yang

digunakan guru.

      Kurikulum pendidikan Islam dan teknik penyajian guru mempunyai

peranan penting dalam proses pembelajaran atau belajar mengajar. Teknik

penyajian pelajaran merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

yang dipergunakan oleh guru. Atau dalam pengertian lain disebut sebagai

teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat dipahami

dan digunakan oleh siswa dengan baik.

      Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum

pendidikan Islam yang digunakan guru merupakan suatu faktor untuk

mengarahkan pengajaran kepada anak didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam

belajar. Dengan adanya kurikulum pendidikan Islam guru akan lebih terarah
36


dalam memberikan pendidikan kepada siswa dalam mengikuti pelajaran,

dengan demikian hubungan antara kurikulum pendidikan Islam dengan proses

pembelajaran tak dapat dipisahkan.

        Belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam

belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Belajar

merupakan suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan yang sampai

kepada perbuatan atau tingkah laku bukan terbatas, sehingga membekali

berbagai macam ilmu pengetahuan. Belajar akan lebih berhasil bila bahan yang

dipelajari sesuai dengan kurikulum pendidikan Islam yang berlaku. Karena itu

bahan harus dipilih yang sesuai dengan tujuan melakukan aktivitas belajar.

Untuk itu perlu diusahakan agar di dalam bahan pelajaran dapat dimasukkan

hal-hal yang sesuai dengan kurikulum sehingga ia akan memasukkan bahan

diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.

        Dalam usaha untuk mencapai tujuan belajar maka guru harus mampu

menggunakan menguasai kurikulum pendidikan Islam yang berlaku dalam

pembelajaran. Kurikulum pendidikan Islam yang digunakan guru merupakan

acuan atau patokan materi yang harus diberikan kepada siswa. Sardiman

menyebutkan: Di dalam kegiatan belajar mengajar kurikulum pendidikan

Islam   merupakan    acuan   yang    diperlukan   untuk   terarahnya   proses

pembelajaran. Dengan adanya kurikulum, pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kurikulum pendidikan Islam.
37


       Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum

pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka sebagai seorang

guru harus menggunakan kurikulum pendidikan Islam yang baik. Dengan

demikian guru dalam mengajar tidak boleh melenceng dari kurikulum

pendidikan Islam agar siswa dapat terarah dalam proses belajar.

More Related Content

What's hot

Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamWina Ariyani
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMMuhammad Wisnu D R
 
Analisis kurikulum ski ma
Analisis kurikulum ski maAnalisis kurikulum ski ma
Analisis kurikulum ski maAbdul Algafur
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
 
pengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islampengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islamEneng Susanti
 
KURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANKURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANsafyah
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamAmeilya P P
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...RoisMansur
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalNeng Pupu Rohilah
 
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islamPpt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islamIffa Dewi
 

What's hot (20)

Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Analisis kurikulum ski ma
Analisis kurikulum ski maAnalisis kurikulum ski ma
Analisis kurikulum ski ma
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
Resume Buku
Resume BukuResume Buku
Resume Buku
 
pengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islampengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islam
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
KURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKANKURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
Modul 11 kb 4
Modul 11 kb 4Modul 11 kb 4
Modul 11 kb 4
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
Modul 11 kb 3
Modul 11 kb 3Modul 11 kb 3
Modul 11 kb 3
 
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islamPpt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen kuikulum pada lembaga pendidikan islam
 
Unit 1 final
Unit 1 finalUnit 1 final
Unit 1 final
 

Viewers also liked

Are Location Services Adding Value To Incident Management
Are Location Services Adding Value To Incident ManagementAre Location Services Adding Value To Incident Management
Are Location Services Adding Value To Incident Managementpauljonk
 
La web
La webLa web
La webmogalu
 
Design Studio for Context-Aware Products
Design Studio for Context-Aware ProductsDesign Studio for Context-Aware Products
Design Studio for Context-Aware ProductsThomas Wendt
 
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems design
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems designFinding the There There: theory and praxis of location-aware systems design
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems designThomas Wendt
 
Resolweb Integrated Resource Management System
Resolweb Integrated Resource Management SystemResolweb Integrated Resource Management System
Resolweb Integrated Resource Management SystemRavi Verma
 
Presentazione Studio Cardella
Presentazione Studio CardellaPresentazione Studio Cardella
Presentazione Studio Cardellastudiocardella
 
Apuntes 7
Apuntes 7Apuntes 7
Apuntes 7I Biel
 
Restaurante
RestauranteRestaurante
RestauranteARTN
 
Aprende a utilizar Facebook para tu negocio
Aprende a utilizar Facebook para tu negocioAprende a utilizar Facebook para tu negocio
Aprende a utilizar Facebook para tu negocioArrobisima
 
Informe general
Informe generalInforme general
Informe generalkode99
 

Viewers also liked (20)

Prince2
Prince2Prince2
Prince2
 
Brand identity
Brand identityBrand identity
Brand identity
 
como construímos un texto
como construímos un textocomo construímos un texto
como construímos un texto
 
Are Location Services Adding Value To Incident Management
Are Location Services Adding Value To Incident ManagementAre Location Services Adding Value To Incident Management
Are Location Services Adding Value To Incident Management
 
como construímos un texto
como construímos un textocomo construímos un texto
como construímos un texto
 
La web
La webLa web
La web
 
Design Studio for Context-Aware Products
Design Studio for Context-Aware ProductsDesign Studio for Context-Aware Products
Design Studio for Context-Aware Products
 
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems design
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems designFinding the There There: theory and praxis of location-aware systems design
Finding the There There: theory and praxis of location-aware systems design
 
Resolweb Integrated Resource Management System
Resolweb Integrated Resource Management SystemResolweb Integrated Resource Management System
Resolweb Integrated Resource Management System
 
Presentazione Studio Cardella
Presentazione Studio CardellaPresentazione Studio Cardella
Presentazione Studio Cardella
 
Bases de datos y consultas
Bases de datos y consultasBases de datos y consultas
Bases de datos y consultas
 
Apuntes 7
Apuntes 7Apuntes 7
Apuntes 7
 
Trabajo de informatica
Trabajo de informaticaTrabajo de informatica
Trabajo de informatica
 
Sobre 1
Sobre 1Sobre 1
Sobre 1
 
Formatos prosdos
Formatos prosdosFormatos prosdos
Formatos prosdos
 
Restaurante
RestauranteRestaurante
Restaurante
 
Aprende a utilizar Facebook para tu negocio
Aprende a utilizar Facebook para tu negocioAprende a utilizar Facebook para tu negocio
Aprende a utilizar Facebook para tu negocio
 
Informe general
Informe generalInforme general
Informe general
 
Cepeda lo chupa
Cepeda lo chupaCepeda lo chupa
Cepeda lo chupa
 
Comenzar
ComenzarComenzar
Comenzar
 

Similar to Kajian Teori Kurikulum Pendidikan Islam

tugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docxtugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docxHimmatulfata
 
tugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docxtugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docxRaihanFahira2
 
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islamtugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islamShafaraFaiza
 
hakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islamhakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islamShafaraFaiza
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAMHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAMMuksal Mina
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printoutJimmy Gaeck
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNurAkmal50
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNdya2
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxssuser7e718f
 
Resume paper 5.docx
Resume paper 5.docxResume paper 5.docx
Resume paper 5.docxWildatlZuhra
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahIzzanAlbari
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docxResume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docxDhindaVadyaizmi
 
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdf
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdfRESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdf
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdfAnnisaFajri3
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxLANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxIinNurul4
 
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan IslamHakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan IslamAfazatulAbuaini
 

Similar to Kajian Teori Kurikulum Pendidikan Islam (20)

tugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docxtugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docx
 
tugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docxtugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docx
 
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islamtugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islam
 
hakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islamhakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islam
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAMHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printout
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Resume paper 5.docx
Resume paper 5.docxResume paper 5.docx
Resume paper 5.docx
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docxResume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdfresume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
 
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdf
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdfRESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdf
RESUME JURNAL hakikat kurikulum dalam pendidikan islam ..pdf
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptxLANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
LANDASAN KURIKULUM PAI.pptx
 
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan IslamHakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
 
Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 

Kajian Teori Kurikulum Pendidikan Islam

  • 1. BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Dasar Kurikulum Kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu acuan dalam proses pendidikan sehingga setiap proses pendidikan yang diselenggarakan akan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan demikian, kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu alat untuk pengembangan sumber daya manusia. Di samping itu kurikulum pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk patokan dan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. ”Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelajari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.”.1 Pengertian ini kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan. ”Dalam bahasa Arab, istilah ”kurikulum” diartikan dengan manhaj, yakni jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupannya. Dalam konteks pendidikan, kurikulum pendidikan Islam berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai”.2 Menurut Rusman “kurikulum adalah seperangkat rencana dan 1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 150 2 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 1. 15
  • 2. 16 pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.3 Dengan demikian pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan: “Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksanaannya bukan saja di sekolah tetapi juga di luar sekolah”.4 Hery Noer Aly mengemukakan, “kurikulum pendidikan Islam merupakan rencana pendidikan yang memberikan pedoman tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan”.5 Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam merupakan perencanaan dalam pendidikan, dengan adanya kurikulum pendidikan Islam maka tujuan pendidikan akan terarah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Di samping itu kurikulum pendidikan Islam juga merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan sebagai pengalaman yang disajikan kepada dibawah pengawasan sekolah. Pengertian kurikulum pendidikan Islam yang dikemukakan oleh para ahli rupanya sangat bervariasi, tetapi dari beberapa definisi itu dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa di satu pihak ada yang menekankan pada isi pelajaran atau mata kuliah, dan di lain pihak lebih menekankan pada proses 3 Rusman, Manajemen Kurikulum,, (Jakarta: Rajawali. 2009), hal. 3. 4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI…, hal. 152 5 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 2000), hal. 161.
  • 3. 17 atau pengalaman belajar. Pengertian yang lama tentang kurikulum pendidikan Islam lebih menekankan pada isi pelajaran atau mata kuliah, dalam arti sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan. Ada juga yang membatasi pada pengetahuan-pengetahuan yang dikemukakan oleh “guru atau sekolah atau institusi pendidikan lainnya dalam bentuk mata pelajaran-mata pelajaran atau kitab-kitab karya ulama terdahulu, yang dikaji begitu lama oleh para peserta didik dalam tiap tahap pendidikannya”.6 Definisi yang dikemukakan oleh Kemp, Morrison dan Ross (1994) “menekankan pada isi mata pelajaran dan keterampilan-keterampilan yang termuat dalam suatu program pendidikan. Demikian pula definisi yang tercantum dalam UU Sisdiknas Nomor 2/1989”.7 Berdasarkan beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum pendidikan Islam merupakan seperangkat komponen yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman bagi seorang pendidik dalam menerapkan pendidikan kepada peserta didik, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Oemar Hamalik mengemukakan, “kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga 6 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum …, hal. 2. 7 Ibid., hal. 2.
  • 4. 18 mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”. 8 Kurikulum pendidikan Islam mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, karena itu dalam pelaksanaan pendidikan tentu saja tidak boleh terlepas dari kurikulum. Dalam setiap lembaga pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal mempunyai kurikulum tersendiri dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kurikulum pendidikan Islam sebagai salah komponen pendidikan yang sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, harus mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum pendidikan Islam, susunan dan organisasi kurikulum. ”Dasar kurikulum pendidikan Islam adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum. Dasar kurikulum disebut juga sumber kurikulum atau determinan kurikulum (penentu)”.9 Menurut Ramayulis yang dikutip dalam Herman H. Horne memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum pendidikan Islam dengan tiga macam, yaitu: 1. Dasar Psikologi, yang digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan kebutuhan anak didik. 2. Dasar sosiologi, yang digunakan untuk mengetahui 8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 65. 9Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 124
  • 5. 19 tuntutan yang sah dari masyakat. 3. Dasar filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita hidup.10 Dari kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa dasar-dasar kurikulum pendidikan Islam, di samping itu terlihat bahwa kurikulum pendidikan Islam yang disebutkan di atas belum memadai karena kurikulum pendidikan Islam merupakan usaha-usaha untuk menerapkan atau menanamkan nilai-nilai keagamaan. Kurikulum pendidikan Islam yang baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat terpadu dan komperensif serta menjadi Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunannya. ”Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber utama pendidikan Islam berisi kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan operasional penyusunan dan pengembangan kurikuluum pendidikan Islam”.11 Dari kedua kerangka dasar tersebut penulis akan menguraikan satu persatu sebagai berikut: 1. Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah dan yang 10 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. III, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 131 11 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 155
  • 6. 20 berhubungan dengan amal disebut syari’ah. Oleh karena itu kurikulum pendidikan Islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dengan perubahan dan pembaharuan. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Al-Qur’an memiliki sifat ajaran yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan konsep ajarannya dapat diturunkan ke dalam kata kerja operasional atau kurikulum. Kurikulum berbasis Al-Qur’an ini juga merupakan hipotesis pengembangan kurikulum yang awal perkenalannya diasumsikan dapat memperbaiki kondisi pendidikan yang cenderung mengalami kerendahan moral. 2. As-Sunnah As-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan Rasul. Yang di maksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an yang juga sama berisi pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspek untuk membina umat menjadi manusia seutuh atau muslim yang bertaqwa. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa As-Sunnah juga merupakan dasar kurikulum pendidikan Islam karena di dalamnya terkandung hal-hal yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat direalisasikan ke dalam
  • 7. 21 pendidikan Islam B. Tujuan Kurikulum Kurikulum pendidikan Islam merupakan aspek terpenting dalam mencapai tujuan pembelajaran, karena itu kurikulum pendidikan Islam harus diatur sedemikian rupa sehingga arah dan tujuannya lebih jelas. Ramayulis yang kutip dalam Hasan Langgulung mengemukakan bahwa kurikulum mempunyai aspek utama yang menjadi ciri-cirinya, yaitu: a) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut. b) Pengetahuan (khowledge), informasi-informasi, data- data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah yang disebut mata pelajaran. c) Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivisi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum. d) Metode dan cara penilaian yang digunakan dalam mengukur dan menilai hasil proses pendidikan yang dirancangkan dalam kurikulum tersebut.12 Berdasarkan konteks di atas menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan Islam mempunyai unsur-unsur tertentu. Unsur tersebut meliputi tujuan pendidikan di suatu lembaga. Setiap lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu dalam mencapainya tujuan ini tentu saja harus dibentuk melalui kurikulum pendidikan Islam tentang apa upaya yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan tersebut. Pengetahuan juga merupakan unsur kurikulum pendidikan Islam, di mana pengetahuan tersebut tertuang dalam materi ajar atau 12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VI …, hal. 153
  • 8. 22 pelajaran yang bersangkutan. Setiap mata pelajaran mempunyai tujuan yang hendak dicapai, karena itu biasanya materi pembelajaran dituangkan dalam bentuk silabus. Silabus itu menjadi pedoman guru dalam menyajikan pelajaran kepada siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus dapat menggunakan metode-metode yang efektif demi mengarahkan para siswa agar lebih bersemangat dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Penggunaan metode yang tepat merupakan salah satu hal yang dikehendaki oleh kurikulum pendidikan Islam. Di sisi lain, metode penilaian setelah selasainya proses pembelajaran juga merupakan salah satu aspek kurikulum pendidikan Islam. Jika dapat menggunakan sistem penilaian yang tepat maka tujuan yang direncanakan dapat tercapai semaksimal mungkin. Hal tersebut merupakan suatu ketentuan yang tertera dalam kurikulum pendidikan Islam. Dengan demikian, kurikulum dan pengajaran merupakan dua hal yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum pendidikan Islam pada dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegaitaan dan pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar. Dengan kurikulum pendidikan Islam itu pada gilirannya tersedia kesempatan dan kemungkinan terselenggaranya proses belajar dan mengajar. Oemar Hamalik mengemukakan, ada empat tujuan yang hendak dicapai antara lain sebagai berikut: 1. Memberikan informasi secara menyeluruh tentang ilmu mengajar sebagai bagian yang tidak terpisakan dari ilmu endidikan. 2. Memberikan informasi tentang konsep belajar serta beberapa teori belajar, yang pada dasarnya turut mewarnai suatu sistem dan
  • 9. 23 strategi pengajaran. 3. Memberikan informasi tentang konsep mengajar serta beberapa teori dan pendekatan mengajar dan pengajaran. 4. Memberikan informasi tentang dasar-dasar pengembangan kurikulum secara singkat, yang merupakan bagian yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan pengajaran.13 Dalam skala yang lebih luas, kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum pendidikan Islam menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum. Sedangkan tujuan umum pendidikan nasional merupakan dasar dan pedoman bagi penyusunan kurikulum untuk semua lembaga pendidikan yang ada di negara Indonesia, mulai dari jenjang Taman Kanak- Kanak sampai Perguruan Tinggi. Maka dalam penyusunan tujuan kurikulum setiap lembaga pendidikan harus didasarkan kepada tujuan pendidikan nasional. C. Pendekatan dalam Kurikulum Pendekatan kurikulum pendidikan Islam merupakan pendekatan kearah yang lebih baik, dengan menggunakan berbagai macam alat atau cara dalam menempuh proses belajar mengajar. “Di dalam teori kurikulum pendidikan 13 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 1-2.
  • 10. 24 Islam terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam yaitu pendekatan subjek akademis, pendekatan humanistis, pendekatan teknologis dan pendekatan rekonstruksi sosial”.14 Dari keempat pendekatan tersebut, penulis coba memodifikasi dengan ulasan sebagai berikut: a. Pendekatan subjek akademis “Model kurikulum pendidikan ini sangat mengutamakan pengetahuan, sehingga pendidikan diarahkan lebih bersifat intelektual. Konotasi model ini tidak hanya menerima apa yang disampaikan dalam perkembangan, tetapi juga menerima proses belajar yang dialami peserta didik”.15 Selanjutnya Muhaimin mengemukakan bahwa: pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum pendidikan Islam atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu yang berbeda dengan sistematisasi ilmu lainnya. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu.16 Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pendekatan subjek akademis merupakan pendekatan menyusun dan menggunakan kurikulum pendidikan Islam. Di samping itu, subjek akademis juga memberikan gambaran tentang penyediaan kurikulum yang diperlukan sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan oleh semua pendidik maupun peserta didik. 14 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persadar, 2007), hal. 139 15 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 144 16 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 140
  • 11. 25 Sekolah adalah tempat peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa fungsi itu, eksistensi sekolah akan kehilangan pamornya yang paling utama. Saat memuncak, model subjek akandemis ini mengalami perkembangan menjadi tiga struktur disiplin yaitu: 1. Aliran yang melanjutkan struktur disiplin. 2. Pelajar terpadu. 3. Pendidikan fundamental.17 Dari ketiga struktur di atas menunjukkan bahwa belum memadai dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan Islam di sekolah karena hanya akan menghasilkan manusia yang sinis sehingga tidak mempunyai cita-cita yang tinggi. “Secara umum, kurikulum pendidikan Islam model subjek akademis dipandang sebagai model yang masih sepihak, dan belum mampu mengintegrasikan antara nilai lama dan nilai baru, padahal Islam menghendaki adanya model yang interdisipliner dan integratif terhadap semua masalah- masalah kehidupan”.18 Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pendekatan subjek akademis adalah pendekatan yang belum sempurna. Dengan demikian, hendaknya kurikulum pendidikan Islam harus digunakan sesuai dengan proses belajar mengajar sehingga tercapai tujuan pendidikan yang menyeluruh. b. Pendekatan humanistis “Pendekatan humanistis dalam pengembangan kurikulum pendidikan 17 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 145 18 Ibid, hal. 145
  • 12. 26 Islam bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi peluang manusia untuk menjadi lebih human, untuk mempertinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan”.19 Suatu asumsi menyatakan bahwa peserta didik adalah faktor yang pertama dan utama dalam pendidikan. Ia dapat menjadi subjek yang menjadikan pusat kegiatan pendidikan dan mempunyai kemampuan, potensi dan kekuatan untuk berkembang.20 Dari kedua kutipan di atas menunjukkan bahwa pendekatan humanistis merupakan pendekatan yang bersifat permisif sehingga dapat memberikan dorongan kepada peserta didik dalam mencapai kesuksesan tersendiri. Di samping itu, pendekatan model humanistis berfungsi sebagai alat pembantu siswa dalam mencapai kepribadiannya. Dengan demikian, akan menjadikan manusia yang dapat menciptakan unsur kreativitas, kemandirian dan aktivitas. c. Pendekatan teknologis “Dalam konteks kurikulum pendidikan Islam model teknologi, teknologi pendidikan mempunyai dua aspek, yaitu hardware berupa alat benda keras seperti proyektor, TV, LCD, radio dan sebagainya dan software berupa teknik penyusunan kurikulum, baik secara mikro maupun makro”.21 “Pendekatan teknologis dalam menyusun kurikulum pendidikan Islam atau program pendidikan bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan 19 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 142 20 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 145-146 21 Ibid, hal. 147
  • 13. 27 untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Materi yang diajarkan, kriteria evaluasi sukses dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas tersebut”.22 Dari kedua kutipan di atas menunjukkan bahwa pendekatan teknologis merupakan pendekatan yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, dengan menggunakan media atau alat pendidikan yang bersifat teknologi makan akan meningkatkan mutu pendidikan, di samping itu seorang pendidik juga akan memudahkan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian pendidik harus bisa memilih alat media yang akan digunakan sehingga tercapai tujuan kurikulum pendidikan Islam sebagai mana yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. d. Pendekatan rekonstruksi sosial “Kurikulum ini bertujuan mengembangkan kemampuan mental, antara lain berpikir dan berkeyakinan bahwa kemampuan tersebut dapat ditransfer atau diterapkan pada bidang-bidang lain. Model ini berpijak pada psikologi kognitif, yang konsepnya berpijak pada kekuaran pikiran”.23 “Pendekatan rekonstruksi sosial dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan Islam keahlian bertolak dari problem yang dihadapi dalam masyarakat, untuk selanjutnya dengan memerankan ilmu-ilmu dan teknologi serta bekerja secara kooperatif dan kolaboratif, akan dicarikan upaya pemecahannya menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik”.24 22 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 163-164 23 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 148 24 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum…, hal. 173
  • 14. 28 Model pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan rekonstruksi sosial dapat dibagikan ke dalam beberapa tahap yaitu: 1. Tahap analisis a. Guru dan peserta didik mengindentifikasi dan menganalisis kebutuhan. b. Analisis tugas. c. Menentukan peserta atau siapa yang menjadi subjek dan apa sasaran program. 2. Tahap desain a. Merumuskan tujuan dan target pembelajaran pendidikan agama Islam. b. Merancang program pembelajaran pendidikan agama Islam (tema pokok, pendekatan dan metode, media dan sumber belajar serta evaluasinya). c. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan. d. Mengembangkan dalam proposal atau TOR (Term of reference) 3. Tahap implementasi, yaitu pelaksanaan program atau implementasi terhadap apa yang tertuang dalam TOR. Dalam hal ini perlu dibuat Skenario pembelajaran pendidikan agama Islam yang berisi: a. Berapa jumlah hari yang diperlukan b. Perincian materi dari tema pokok pembelajaran pendidikan agama Islam yang dipelajari, dialami serta diinternalisasi oleh peserta dalam berapa sesi. c. Perincian skenario kegiatan pembelajaran. 4. Tahap evaluasi dan umpan balik, yaitu evaluasi pelaksanaan programnya sehingga ditemukan titik-titik kelebihan dan kelemahannya dan melalui evaluasi tersebut akan diperoleh umpan balik untuk selanjutnya direvisi programnya untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam rekonstruksi sosial di masa yang akan
  • 15. 29 datang.25 Dari beberapa kutipan di atas dapat dipahami bahwa hasil yang diharapkan dari keempat tahap adalah konteks atau karakteristik masyarakat yang menghadapi problem, kategorisasi permasalahan atau problem yang ada di masyarakat, tema- tema pembelajaran pendidikan agama Islam, skala prioritas tema pembelajaran pendidikan agama Islam, tersusunnya rencana dasar penyelenggaraan pembelajaran pendidikan agama Islam di masyarakat yang mencakup tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, pokok-pokok dan sub pokok bahasan, metode dan media pembelajaran, kriteria dan jumlah peserta yang menjadi subjek dan sasaran pembelajaran pendidikan agama Islam. D. Organisasi Kurikulum Organisasi kurikulum pendidikan Islam merupakan rancangan pembelajaran yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, organisasi kurikulum sangat terpengaruh kepada hasil belajar peserta didik di sekolah. Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir mengemukakan bahwa: “Organisasi kurikulum pendidikan Islam adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada peserta didik atau struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program- program pendidikan atau pengajaran yang hendak disampaikan ada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran yang ditetapkan”.26 1. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran terpisah- pisah 25 Ibid, hal. 175-178 26 Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan…, hal. 158
  • 16. 30 “Jenis kurikulum pendidikan Islam ini bertujuan agar generasi muda mengenal hasil kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan sejak berabad-abad. Mereka perlu mencari dan menemukan lagi apa yang diperoleh generasi-generasi terdahulu. Dengan demikian, mereka lebih mudah dan cepat membekali diri untuk menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya”. 27 Dari kutipan di atas menunjukkan bahwa dengan adanya rancangan kurikulum pendidikan Islam yang terpisah-pisah antar mata pelajaran maka peserta didik akan memudahkan dalam memahami pelajaran yang akan disajikan oleh pendidik. Dengan demikian, peserta didik akan mudah memahami sehingga dapat dijadikan panutan dalam kehidupannya. 2. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran gabungan “Jenis ini merupakan modifikasi dari kurikulum pendidikan Islam mata pelajaran yang terpisah-pisah. Agar pengetahuan peserta didik tidak terpisah- pisah, maka disusunlah hubungan antara dua mata pelajaran atau lebih, yang dapat dipandang sebagai kelompok yang mempunyai hubungan erat”. 28 Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam pada mata pelajaran gabungan akan menambah minat peserta didik, karena peserta didik akan mendapat pandangan yang lebih luas dalam memahami mata pelajaran dan prinsip-prinsip pengetahuan serta penguasaan fakta. 3. Kurikulum terpadu “Kurikulum pendidikan Islam terpadu dilaksanakan melalui pengajaran unit dengan langkah-langkah yang berupa berpikir bila menghadapi masalah melalui perumusan yang tajam, lalu memikirkan hipotesis-hipotesis yang 27 Ibid, hal, 159 28 Ibid, hal. 160
  • 17. 31 mungkin memberi jawab dan menyelesaikan masalah”.29 Dari kutipan di atas menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan Islam terpadu juga sangat terpengaruh kepada prestasi belajar, karena dalam kurikulum pendidikan Islam terpadu secara rinci dapat memberikan jawaban- jawaban dalam menyelesaikan masalah. Di samping itu, kurikulum pendidikan Islam terdapat juga merupakan suatu kesatuan yang bulat dalam suatu mata pelajaran karena dapat melihat lebih jauh tentang mata pelajaran yang disajikan oleh pendidik. Untuk merealiasi kurikulum pendidikan Islam terpadu, menurut Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir di kutip dalam Kuntowijoyo dapat dilakukan dengan pendekatan lima metode yaitu: 1. Memasukkan mata pelajaran keislaman sebagai bagian integral dari sistem kurikulum yang ada. 2. Menawarkan mata pelajaran pilihan dalam studi keislaman. 3. Mengarahkan terjadinya integrasi antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. 4. Tujuan utama program ini adalah memberikan semacam keterangan keagamaan kepada mata pelajaran tersebut dan kemudian mengintegrasikan ke dalam orde dan hirarki ilmu keislaman. 5. Terlebih dahulu mengintegrasikan semua disiplin ilmu di dalam kerangka kurikulum pendidikan Islam.30 Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik maka sebagai seorang pendidik harus menggunakan kurikulum pendidikan Islam yang baik. Dengan demikian pendidik dalam mengajar tidak boleh melenceng dari 29 Ibid, hal. 161 30 Ibid, hal. 163-164
  • 18. 32 kuriklum pendidikan Islam agar peserta didik dapat terarah dalam proses belajar. E. Penelitian Terdahulu yang Relevan Mulyana A. 263077/2027, Judul Skripsi: Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama di SD dalam Gugus I Samalanga Kabupaten Bireuen, metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, mengemukakan bahwa kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena ia merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Kurikulum merupakan bagian yang terpenting dalam pendidikan dan pengajaran, karena segala kegiatan pendidikan dan pengajaran bertitik tolak padanya. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terarah dan terorganisir, maka kurikulum merupakan masalah yang terpenting, karena masalahnya menyangkut inti yang mesti direncanakan, diajarkan dan dipelajari di sekolah. Pola pendidikan dan pengajaran tertera dalam kurikulum, ke mana dan bagaimana membantu anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangan seluruh potensi yang ada padanya seperti minat, bakat, kemampuan dan kebutuhannya. Karena itu, kurikulum merupakan masalah yang terpenting dalam pendidikan dan pengajaran. Aminah, NIM. A. 273728/2678, judul skripsi “Kurikulum Pendidikan Islam untuk Pendidikan Dasar”, metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), mengemukakan bahwa kurikulum merupakan
  • 19. 33 rencana pembelajaran, karena itu kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan pengembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar itu. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada mata ajaran saja, melainkan meliputi segala suatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain; yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum. Dalam melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran bagi seorang guru tidak terlepas dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh setiap jenjang pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang dijadikan sebagai pegangan guru maka tujuan yang ingin dicapai akan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan demikian kurikulum sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Begitu pula kurikulum tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan Islam. Dalam penerapan pendidikan Islam baik itu pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah bahkan tingkat tinggi tentu saja mempunyai kurikulum tersendiri. Kurikulum merupakan suatu acuan dalam proses pendidikan
  • 20. 34 sehingga setiap proses pendidikan yang diselenggarakan akan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan demikian, kurikulum merupakan suatu alat untuk pengembangan sumber daya manusia. Adapun tujuan kurikulum adalah sebagai patokan dan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Dari kedua penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat komponen yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman bagi seorang pendidik dalam menerapkan pendidikan kepada peserta didik, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian, tujuan kurikulum hanyalah untuk mengarahkan peserta didik kepada arah yang lebih maju dan berkembang dengan masa-masa sebelumnya. F. Kerangka Berfikir Kurikulum pendidikan Islam merupakan acuan dalam proses pembelajaran, karena segala kegiatan pendidikan dan pengajaran bertitik tolak padanya. Maka kurikulum pendidikan Islam merupakan masalah yang terpenting, karena masalahnya menyangkut inti yang mesti direncanakan, diajarkan dan dipelajari di sekolah. Pola pendidikan dan pengajaran tertera dalam kurikulum pendidikan Islam, ke mana dan bagaimana membantu anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangan seluruh potensi yang ada padanya seperti minat, bakat, kemampuan dan kebutuhannya. Karena itu, kurikulum pendidikan Islam merupakan masalah yang terpenting dalam pendidikan dan pengajaran.
  • 21. 35 Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi yang sesuai dengan kurikulum pendidikan Islam yang berlaku, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tujuan yang direncanakan sebelumnya akan tercapai. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian pelajaran dalam ketentuan kurikulum pendidikan Islam. Dalam penyajian pelajaran kepada siswa, guru harus memperhatikan metode yang lebih efektif untuk diterapkan. Di samping itu, dalam menerapkan suatu metode guru juga harus mencocokkan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran adalah metode yang digunakan guru. Kurikulum pendidikan Islam dan teknik penyajian guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran atau belajar mengajar. Teknik penyajian pelajaran merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru. Atau dalam pengertian lain disebut sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam yang digunakan guru merupakan suatu faktor untuk mengarahkan pengajaran kepada anak didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya kurikulum pendidikan Islam guru akan lebih terarah
  • 22. 36 dalam memberikan pendidikan kepada siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan demikian hubungan antara kurikulum pendidikan Islam dengan proses pembelajaran tak dapat dipisahkan. Belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Belajar merupakan suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan yang sampai kepada perbuatan atau tingkah laku bukan terbatas, sehingga membekali berbagai macam ilmu pengetahuan. Belajar akan lebih berhasil bila bahan yang dipelajari sesuai dengan kurikulum pendidikan Islam yang berlaku. Karena itu bahan harus dipilih yang sesuai dengan tujuan melakukan aktivitas belajar. Untuk itu perlu diusahakan agar di dalam bahan pelajaran dapat dimasukkan hal-hal yang sesuai dengan kurikulum sehingga ia akan memasukkan bahan diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam usaha untuk mencapai tujuan belajar maka guru harus mampu menggunakan menguasai kurikulum pendidikan Islam yang berlaku dalam pembelajaran. Kurikulum pendidikan Islam yang digunakan guru merupakan acuan atau patokan materi yang harus diberikan kepada siswa. Sardiman menyebutkan: Di dalam kegiatan belajar mengajar kurikulum pendidikan Islam merupakan acuan yang diperlukan untuk terarahnya proses pembelajaran. Dengan adanya kurikulum, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kurikulum pendidikan Islam.
  • 23. 37 Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka sebagai seorang guru harus menggunakan kurikulum pendidikan Islam yang baik. Dengan demikian guru dalam mengajar tidak boleh melenceng dari kurikulum pendidikan Islam agar siswa dapat terarah dalam proses belajar.