SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KRONOLOGI METODE DESAIN LAYOUT (TATA LETAK )
MAKALAH MANAJENMEN OPRASIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Oprasional 1 Semester 3
Dosen Pembimbing : Jamaludin Harahap, H. SE. MSi.

Disusun oleh kelompok III :

Bisowarno Sejati
NPM :
41183402120045
Yusup Ridha Makroza
NPM : 41183402120031
Andi Dede Kurnianto
NPM : 41183402120068
Fakultas Ekonomi
Jurusan Management S1
Class 3C
UNIVERSITAS ISLAM "45" BEKASI

Jl.Cut Meutia No.83 Bekasi 17113 Tlp (021) 8802015, 8808851-52
Fax. (021) 8801192, Homepage : www.unismabekasi.ac.id
Tahun Ajaran 2012/2013

KATA PENGANTAR
Lingkaran indah terukir dalam puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunianya, penulis dapat menyusun paper sebagai tugas untuk memenuhi mata
kuliah Manajemen Oprasional 1 semester 3 yang membahas dengan judul
" KRONOLOGI METODE DESAIN LAYOUT ( TATA LETAK )"
selesai tepat pada waktunya.
Penulis ingin memetik nasehat Lipsei dan Cristal dalam bukunya :
An Introduction to Positive Economics ( Edisi ke lima, 1995, halaman xxiiii ) :
" You need to study a book on economics in a different way from how you wold study a book
on say, history or English Literature Economics Theory has a logical structure that builds on
itself from stage to stage. This if you inperfectly understand some concept or theory, you will run
into increasing difficulty when, in subsequen chapters, this theory or concept is taken for granted
and built upon "
Ringkasannya :
Mempelajari ilmu ekonomi tidak bisa dilakukan dengan tergesa gesa. Harus selangkah demi
selangkah dan pada setiap langkah tersebut aspek aspek yang diterangkan perlulah dipahami
dengan baik. Untuk membantu anda dalam memahami hal hal yang diterangkan, pada setiap bab
disediakan ringkasan yang meliputi aspek yang diterangkan, dan konsep penting yang digunakan.
Tujuannya adalah untuk membantu anda mengingat dan memahami uraian dalam setiap bab,
Penyusun makalah ini berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini
mendekati kesempurnaan, mudah dimengerti , menarik dan mungkin menjadikan suatu inspirasi
kepda pembaca serta memberi kontribusi pada pemahaman yang lebih baik di teori ekonomi.
Selamat membaca dan semoga anda sukses.

Bekasi, 31 Desember 2013

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Metode Desain Layout
1.1.1. Pengertian Metode Desain Layout menurut Apple................................................................ 1
1.1.2. Metode Desain Layout menurut Reed ...................................................................................
2
1.1.3. Metode Desain Fasiltas menurut Tompkins, et.al. ......................................................... 3 1 .1.4.
Metode Engineering Design Approach .................................................................... 4
1.1.5. Metode oleh Richard Muther Prosedur Systematic Layout Planning (SLP)5 .......... 5
1.1.6. Metode Konvensional .............................................................................................. 5
1.2. Prinsip-prinsip Layout
1.2.1. Ensiklopedi Perancangan Tata Letak yang penulis kutip dari Ensiklopedi Eka
Marissa (2010), berikut prinsip-prinsip dasar penyusunan tata letak (layout): ........ 6
1.2.2. Nu’man A. Haris, Ir. tujuan Penataan Ruang di Indonesia adalah sebagai

berikut : .....................................................................................................................
1.2.3. Menurut Sritomo dalam bukunya Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,
Layout yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut: ............................ 6
1.2.4. Efektifitas dari pengaturan tata letak tata letak suatu kegiatan produksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : ..................................................
1.3. Jenis-jenis Tata Letak
1.3.1. Tata Letak Berdasarkan Posisi Tetap ................................................................................. 7
1.3.2. Tata Letak Berorientasi Pada Proses Produksi ...................................................................... 7
1.3.3. Tata Letak Kantor .................................................................................................................. 8
1.3.4. Tata Letak Ritel ..................................................................................................................... 9
1.3.5. Tata Letak gudang ............................................................................................................... 10
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Alat Presentasi Desain Layout ................................................................................................ 11
2.1.1 Drawings .................................................................................................................. 12
2.1.2 Template ................................................................................................................... 13
2.1.3 Tree-dimensional physical models ........................................................................... 14
2.1.4 CAD models...................................................................................................................... 15
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan ............................................................................................................................. 15
3.1.2. Literatur ................................................................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. METODE DESAIN LAYOUT
Dalam membuat sebuah tata letak pabrik, ada langkah-langkah yang berurutan sebagai
prosedur perencanaan tata letak pabrik. Berikut adalah uraian beberapa metode yang telah
dikembangkan dari beberapa sumber antara lain: Apple, Reed, Tompkins, Engineering
Approach, Richard Muther dan Metode Konvensional.
1.1.1. Metode Desain Layout menurut Apple
perancangan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponenkomponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien
antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai
ke bagian pengiriman produk jadi. Apple telah mengusulkan urutan langkah-langkah
yang cukup rinci dalam membuat tata letak pabrik sebagai berikut:
1. Prosedur data dasar
2. Mengganalisis data dasar
Yang terdiri dari data: ramalan penjualan, persedian barang jadi, persedianbarang
baku, jadwal produksi, gambar dan spesikasinya, dokumen barang.
3. Desain proses yang produktif.
Yang terdiri dari: analisis nilai, keputusan membeli atau membuat, proses
4. Merencanakan bentuk aliran material
5. Mempertimbangkan rencana pemindahan material secara umum
6. Menghitung kebutuhan mesin dan peralatan
7. Merencanakan stasiun kerja mandiri
8. Memilih peralatan pemindahan material yang spesifik
9. Mengoordinasikan kelompok-kelompok operasi yang terkait
10. Desain interrelationship aktivitas
11. Menentukan kebutuhan penyimpanan
12. Merencanakan aktivitas pelayanan dan tambahan (auxiliary)
13. Menentukan kebutuhan ruang
14. Mengalokasikan aktivitas-aktivitas pada ruang yang telah direncanakan
15. Mempertimbangkan tipe-tipe bangunan
16. Mengonstruksi tata letak induk
17. Mengevaluasi, Menyesuaikan, dan memeriksa tata letak dengan pihak-pihak terkait
18. Mengajukan persetujuan
19. Mengistal layout
20. Menindaklanjuti implementasi layout

1
1.1.2. Metode Desain Layout Reed2
Reed telah merekomendasikan istilah systematic plan of attack sebagai langkah langkah yang
diperlukan dalam perencanaan dan persiapan tata letak dengan urutan sebagai berikut:
1. Menganalisis produk-produk yang akan dibuat
2. Menentukan proses yang dibutuhkan
3. Mempersiapkan chart rencana layout
4. Menentukan workstations
5. Menganalisis kebutuhan area penyimpanan
6. Menetapkan lebar gang minimum
7. Menetapkan kantor yang dibutuhkan.
8. Mempertimbangkan fasilitas dan pelayanan bagi para pekerja.
9. Melakukan survey pelayanan pabrik
10.Menyiapkan untuk kemungkinan ekspansi
Menurut Reed, chart rencana layout sangat penting agar proses membuatan layout sepenuhnya
berhasil dengan baik. Adapun yang diperlukan adalah:
1. Proses aliran (flow process) termasuk operasi, transformasi, penyimpanan, dan inspeksi.
2. Waktu standar untuk setiap operasi
3. Pemilihan mesin dan balancing
4. Pemilihan operator dan balancing
5. Kebutuhan pemindahan material.

2
1.1.3. Metode Desain Fasiltas menurut Tompkins, et.al.
Adapun metodenya adalah dengan langkah pertama menentukan aktivitas-aktivitas yang terkait untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Kedua tentukan kebutuhan ruang untuk semua aktivitas.
Ketiga apakah kondisi yang ada telah dapat terpenuhi?. Bila belum terpenuhi tentukan lokasi fasilitas
yang lebih tepat. Bila ya lakukan langkah selanjutnya, yakni menggambarkan rencana alternatifalternatif yang dapat dilakukan sekaligus melakukan evaluasi. fasilitas dari rencana alternatif-alternatif
dan hasil evaluasi yang dilakukan. Langkah terakhir melakukan implementasi rencana yang
ditetapkan. Setelah rencana terimplementasi, perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan
berkelanjutan.
Siklus Perencanaan Fasilitas
1.1.4. Metode Engineering Design Approach
Engineering Approach sebagai pendekatan untuk merancang tata letak pabrik.
Pendekatan ini terdiri dari tujuh langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasikan masalah
2. Mengumpulkan data
3. Memformulasikan model dari masalah
4. Mengembangkan algorima penyelesaian model
5. Membangun alternatif, mengevaluasi, dan memilih.
6. Mengimplementasikan solusi
7. Tinjauan terus-menerus setelah implementasi

4

1.1.5. Metode oleh Richard Muther Prosedur Systematic Layout Planning (SLP)5
1. Input Data (Pengumpulan Data Masukan danAktivitas)
2. Flow of Material (Aliran Material)
3. Activity Relationship (Analisa Hubungan AktivitasKerja) - ARC
4. Relationship Diagram (Menyusun Diagram Hubungan)– ARD
5. Space Requiremant (Luas Ruang yang Dibutuhkan)
6. Space Available ( Pertimbangan Terhadap Luas Ruang Yang Tersedia)
7. Space Relationship Diagram (Pembuatan Diagram Hubungan Ruangan)
8. Modifying Constraints & Practical Limitations (Modifikasi Layout Berdasarkan
Pertimbangan Praktis)
9. Develop Layout Alternatives ( Membuat Alternatif Tata Letak)
10. Evaluation (Evaluasi)
1.1.6. Metode Konvensional
Tahapan yang perlu dilalui dalam teknik konvensional6 terdiri atas tiga bagian, yaitu tahap analisis
tingkat hubungan, perencanaan kebutuhan luas lantai, dan tata letak akhir. Teknik konvensional tidak
menggunakan formulasi matematis yang rumit, sehingga mudah memahaminya. Namun, pada sisi lain
persyaratan utama dalam menerapkan teknik konvensional adalah pengalaman perancang.Berdasarkan
tiga bagian utama teknik konvensional perancanaan tata letak pabrik yang dirinci sebagai berikut
1. Menidentifikasi aktivitas-aktivitas yang telah didefinisikan sebagai fasilitasfasilitas pabrik
2. Menyiapkan lembaran Activity Relationship Chart (ARC) dan mengisinya dengan nama-nama
fasilitas yang telah ditetapkan.
3. Merumuskan alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar bahwa fasilitas-fasilitas dapat
didekatkan atau harus dijauhkan.
4. Memberikan penilaian berdasarkan system penilaian yang telah disepakati.
5. Merangkum hasil penilaian ARC ke dalam Work Sheet.
6. Menyiapkan Block Template sejumlah fasilitas yang akan didesain tata letaknya.
7. Menyusun Activity Relationship Diagram (ARD) berdasarkan tingkat hubungan
8. Meyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas lantai setiap fasilitas.
9. Membuat Area Allocation Diagram (AAD) sebagai tata letak akhir rancangan.

5

1.2. Prinsip-prinsip layout
1.2.1. Ensiklopedi Perancangan Tata Letak yang penulis kutip dari Ensiklopedi Eka
Marissa (2010), berikut prinsip-prinsip dasar penyusunan tata letak (layout):
. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi.
. Jarak pemindahan bahan paling minimum.
. Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja
(menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan
gerak macet (congestion)).
. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhan
konsumen.
1.2.2. Nu’man A. Haris, Ir. tujuan Penataan Ruang di Indonesia adalah sebagai
berikut :
. Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang berlandaskan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruangkawasan lindung dan kawasan budi
daya.
. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas suatu usaha untuk menilai antara
pelaksanaan rencana tata ruang pada kurun waktu tertentu setelah disahkan dengan
perkembangan menurut kenyataan yang terjadi (antara keinginan dengan kenyataan).
. Untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana
tata ruang.
1.2.3. Menurut Sritomo dalam bukunya Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,
Layout yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:
. Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif
. Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
. Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
. Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
. Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan
perencanaan layout yang fleksibel.

6
1.2.4. Efektifitas dari pengaturan tata letak tata letak suatu kegiatan produksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
. Penanganan Material
. Utilisasi Ruang
. Mempermudah Pemeliharaan
. Kelonggaran Gerak
. Orientsi Produk
. Perubahan Produk atau Desain Produk
2.1. Jenis-jenis Tata Letak
2.1.1. Tata Letak Berdasarkan Posisi Tetap
^. Tata letak dengan posisi tetap
Tata letak dimana proyek/kegiatan berada dalam satu tempat
sementara pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut
^. Permasalahan pokok dalam tata letak posisi tetap
. Tempat terbatas pada lokasi produksi/proyek
. Diperlukan volume bahan yang dibutuhkan diatur secara dinamis
. Setiap tahapan berbeda memerlukan bahan berbeda.
^. Kelemahan dan Kelebihan
. Kelebihan utama pada tata letak ini adalah adanya fleksibilitas
peralatan dan penugasan tenaga kerja
. Kelemahan utama dalan tata letak ini adalah terletak pada peralatan
yang biasanya di gunakan secara umum sehingga apabila ada
kerusakan atas alat tersebut akan mempengaruhi siklus produksi.
2.1.2. Tata Letak Berorientasi Pada Proses Produksi.
Pengaturan penempatan fasilitas usaha pada lokasi tempat perusahaan akan melakukan
operasi. Beberapa keuntungan yg dapat dicapai :
. Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
. Penggunaan ruangan yang efisien.
. Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
. Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
. Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani
konsumen

7
2.1.3.Tata Letak Kantor
yaitu menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruang kantor yang melancarkan
aliran informasi. Perbedaan utama tata letak kantor dan pabrik adalah pada kepentingan
informasi namun demikian ada beberapa lingkungan kantor di bidang manufaktur
produksi sangat bergantung pada aliran bahan.
5 facings

Shampoo

Shampoo

Shampoo

Shampoo

Shampoo

8
2.1.4. Tata Letak Ritel
yaitu menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atau respons atas perilaku pelanggan atau
berasumsi bahwa penjualan tergantung pada daya tarik produk
. Ada korelasi antara tingkat display dengan penjualan dan pengembalian investasi.

Shampoo

Conditioner

Shampoo

Shampoo

Shampoo

Conditioner

Conditioner

2 ft.
Shampoo

Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

2 ft.

2 ft.

9

2.1.5. Tata Letak Gudang

Tata Letak Gudang yaitu melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan system
penanganan bahan.Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan
titik optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang bekaitan dengan luas
ruang dalam gudang.

Conditioner

Shampoo
Shampoo
Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Conditioner
Conditioner Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo

Shampoo
Shampoo
Shampoo

Shampoo
Conditioner
Conditioner
Shampoo
Conditioner
Conditioner
Conditioner Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner
Conditioner

2 2 2 ft.
ft.
ft.
22 ft.
ft.

5 facings
55facings 5 facings
facingsfacings
5 facings
5
10
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. ALAT PRESENTASI DESAIN LAYOUT
Setelah mengetahui tentang perencanaan tata letak pabrik, terutama tentang metode
desain layout. Posisi dari masing-masing departemen dan letak masing-masing
peralatan dengan tepat telah mampu ditentukan dengan baik, langkah berikutnya
adalah mempresentasikan desain layout atau tata letak. Sejumlah alat yang dapat
digunakan untuk mempresentasikan atau menyajikan desain tata letak. Berikut alat
presentasi desain tata letak atau layout:
1. Drawings
2. Template
3. Tree-dimensional physical models
4. CAD models

11
1. Drawings
Drawing atau gambar bisa dihasilkan secara manual atau CAD pada plotter atau
printer. Gambar 10.5 adalah contoh gambar manual assemling dengan CAD. Saat
ini, dengan meningkatnya penggunaan komputer dan software CAD, gambar
manual menjadi usang karena terlalu memakan waktu untuk membuat dan harus digambar ulang
setiap kali ada perubahan tata letak. Biasanya, banyak perubahan yang dibuat sebelum desain akhir
tercapai, hingga gambar manual untuk desain layout tidak begitu disukai.
Layout lantai pabrik
12

2. Template
Template dapat dibuat secara manual (dari kardus, bahan plastik kaku, lembaran logam,
kayu, dan kertas) atau melalui komputer. Template biasanya ditempatkan pada papan
dasar (juga terbuat dari karton atau bahan ringan lainnya) untuk menunjukkan posisi
mesin, workstation, dan peralatan lainnya. Jadi template merupakan suatu gambar jadi
dari bangunan atau pabrik yang ingin kita desain, yang dituangkan keatas media,
misalnya kertas. Ukuran kertas yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung
seberapa besar skala yang kita inginkan dalam gambar yang kita buat nantinya. Tentunya
ukuran skala yang digunakan tidak boleh terlalu kecil. Ukuran yang biasanya digunakan
dalam penggambaran template adalah 1:100 yang berarti 1cm didalam template sama
dengan 100 cm pada kenyataannya.Template bisa juga kita sebut sebagai peta dari suatu
bangunan, karena dalam template berisi semua yang terdapat pada bangunan yang
dirancang, mulai dari ukuran jarak antara satu tempat dengan tempat lain, ukuran luas
lahan, luas ruangan, seberapa panjang tembok yang digunakan, ketebalan tembok, tata
letak barang-barang, peletakan mesin-mesin, dan juga berbagai hal-hal kecil lainnya yang
biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk suatu ruangan, seperti halnya pot bunga,
televisi, bangku, meja, tempat sampah, lemari, dan berbagai hal lainnya yang tardapat
pada suatu tempat.
Tampilan yang digunakan dalam template bersifat 2 Dimensi, yang berarti hanya bisa
dilihat dari arah atas saja, sehingga semua benda yang kita lihat hanya bisa dari arah atas
saja.

Ilustrasi Template Mesin
13

3. Tree-dimensional physical models
Model Tree-dimensional adalah versi tiga dimensi dari template. Model fisik
Treedimensional memberikan informasi visual tambahan yang sangat membantu dalam
keadaan tertentu. Sebagai contoh Model Tiga Dimensi Dari Opel mobil manufactur,
Jerman.
Tree-Dimensional
14

4. CAD models
CAD alat yang paling efektif untuk penyusunan dan penyajian desain tata letak. Sistem
CAD adalah sistem komputer yang terdiri dari suatu sistem operasi (termasuk perangkat
lunak aplikasi, utilitas grafis, dan driver perangkat), Pengguna berinteraksi dengan sistem
CAD secara langsung untuk mengembangkan gambar komputer atau model berbagai
objek, baik besar dan kecil.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1. LAYOUT
Layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang
tersedia. Layout dipandang sebagai proses penentuan kebutuhan akan ruang dan tentang
penggunaan ruangan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari faktorfaktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang
layak.
3.1.2. Literatur :
Tompkins, White dan Bozer (2010). Facilities Planning, 4thEdition, New York: John
Wiley & Sons.
Aiello, S., O’Hara, A. dan Saing, S. (2007). Systematic Layout Plan for Baystate Benefit Services,
Northeastern University Spring, www.baystatebenefits.com
Perencanaan Tata Letak Pabrik Ir. Hendri, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu
Buana‘11
Hadiguna, R. A. dan Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik, Yogyakarta, Andi. Heragu, Sunderesh
(2006). Facilities Design 2nd, USA
Hiregoudar C. & Reddy B. R. (2007). Facility Planning & Layout Design, India, Technical
Publication Pune.
Muther Richard & Associates (2005), Overview of Systematic Layout Planning,
Marietta: Division of High Performance Concepts, Inc, www.RichardMuther.com
Apple, James M. ( 1990) Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan . Edisi Ketiga. Bandung: ITB.

More Related Content

What's hot

Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlfSi Pink
 
Analsis kerja Sememster 7
Analsis kerja Sememster 7Analsis kerja Sememster 7
Analsis kerja Sememster 7Dorothy Amon
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptIema Shofia
 
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUDunia Pendidikan
 

What's hot (7)

Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
 
analisis jabatan
analisis  jabatananalisis  jabatan
analisis jabatan
 
Analisa Jabatan
Analisa JabatanAnalisa Jabatan
Analisa Jabatan
 
Analsis kerja Sememster 7
Analsis kerja Sememster 7Analsis kerja Sememster 7
Analsis kerja Sememster 7
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.ppt
 
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
 

Similar to Tata letak

RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...eddy sanusi silitonga
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
Contoh Kkp MI
Contoh Kkp MIContoh Kkp MI
Contoh Kkp MIAhmad M
 
Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Bucek MyName
 
Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2wiizza
 
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikan
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi PendidikanPedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikan
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikanrinaagustina43
 
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxLaporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxdhaninformatika
 
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdf
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdfPedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdf
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdfBachtiar Yanuari
 
Buku Pedoman TA D3
Buku Pedoman TA D3Buku Pedoman TA D3
Buku Pedoman TA D3agung83
 
Buku pedoman-ta-d3-9798
Buku pedoman-ta-d3-9798Buku pedoman-ta-d3-9798
Buku pedoman-ta-d3-9798Shuriken Power
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advancedcutzurnali
 
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013Heri Afrizal
 
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdf
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdfAST LAPORAN KP FIX ACC.pdf
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdfvanbastenropa
 
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015Marlyne Ayu Suryanto
 
Buku panduan skripsi_universitas_paramadina
Buku panduan skripsi_universitas_paramadinaBuku panduan skripsi_universitas_paramadina
Buku panduan skripsi_universitas_paramadinaAchmad Junaidi
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Tata letak (20)

RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
Contoh Kkp MI
Contoh Kkp MIContoh Kkp MI
Contoh Kkp MI
 
Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02
 
Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2
 
040 Model P Diri
040 Model P Diri040 Model P Diri
040 Model P Diri
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikan
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi PendidikanPedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikan
Pedoman penyelesaian studi S1 Teknologi Pendidikan
 
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxLaporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
 
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdf
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdfPedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdf
Pedoman Lap Skripsi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Periode I 2021.pdf
 
Buku Pedoman TA D3
Buku Pedoman TA D3Buku Pedoman TA D3
Buku Pedoman TA D3
 
Buku pedoman-ta-d3-9798
Buku pedoman-ta-d3-9798Buku pedoman-ta-d3-9798
Buku pedoman-ta-d3-9798
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
 
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013
Panduan PKL Manajemen Informatika tahun 2013
 
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdf
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdfAST LAPORAN KP FIX ACC.pdf
AST LAPORAN KP FIX ACC.pdf
 
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015
BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH TAHUN 2015
 
Buku panduan skripsi_universitas_paramadina
Buku panduan skripsi_universitas_paramadinaBuku panduan skripsi_universitas_paramadina
Buku panduan skripsi_universitas_paramadina
 
Kkp revisi
Kkp revisiKkp revisi
Kkp revisi
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
 
Shi mesra iepedeer
Shi mesra iepedeerShi mesra iepedeer
Shi mesra iepedeer
 

More from bisow enow

Transfer ilmu perilaku organisasi
Transfer ilmu perilaku organisasiTransfer ilmu perilaku organisasi
Transfer ilmu perilaku organisasibisow enow
 
martabak mini (keuangan)
martabak mini (keuangan)martabak mini (keuangan)
martabak mini (keuangan)bisow enow
 
Gula darah kelompok
Gula darah kelompokGula darah kelompok
Gula darah kelompokbisow enow
 
Paper manajemen strategi
Paper manajemen strategiPaper manajemen strategi
Paper manajemen strategibisow enow
 
weekend effect
weekend effectweekend effect
weekend effectbisow enow
 
Perjanjian bisnis
Perjanjian bisnisPerjanjian bisnis
Perjanjian bisnisbisow enow
 
Risk management
Risk managementRisk management
Risk managementbisow enow
 
Relative strength index 
Relative strength index Relative strength index 
Relative strength index bisow enow
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialbisow enow
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianbisow enow
 

More from bisow enow (20)

transfer ilmu
transfer ilmutransfer ilmu
transfer ilmu
 
warga negara
warga negarawarga negara
warga negara
 
Transfer ilmu perilaku organisasi
Transfer ilmu perilaku organisasiTransfer ilmu perilaku organisasi
Transfer ilmu perilaku organisasi
 
Sim 6
Sim   6Sim   6
Sim 6
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Global Leader
Global LeaderGlobal Leader
Global Leader
 
Kode etik
Kode etikKode etik
Kode etik
 
martabak mini (keuangan)
martabak mini (keuangan)martabak mini (keuangan)
martabak mini (keuangan)
 
Gula darah kelompok
Gula darah kelompokGula darah kelompok
Gula darah kelompok
 
Paper manajemen strategi
Paper manajemen strategiPaper manajemen strategi
Paper manajemen strategi
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
weekend effect
weekend effectweekend effect
weekend effect
 
Perjanjian bisnis
Perjanjian bisnisPerjanjian bisnis
Perjanjian bisnis
 
Risk management
Risk managementRisk management
Risk management
 
Syari'aH
Syari'aHSyari'aH
Syari'aH
 
Likuiditas
LikuiditasLikuiditas
Likuiditas
 
Relative strength index 
Relative strength index Relative strength index 
Relative strength index 
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Mnc
MncMnc
Mnc
 

Tata letak

  • 1. KRONOLOGI METODE DESAIN LAYOUT (TATA LETAK ) MAKALAH MANAJENMEN OPRASIONAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Oprasional 1 Semester 3 Dosen Pembimbing : Jamaludin Harahap, H. SE. MSi. Disusun oleh kelompok III : Bisowarno Sejati NPM : 41183402120045 Yusup Ridha Makroza NPM : 41183402120031 Andi Dede Kurnianto NPM : 41183402120068 Fakultas Ekonomi Jurusan Management S1 Class 3C UNIVERSITAS ISLAM "45" BEKASI Jl.Cut Meutia No.83 Bekasi 17113 Tlp (021) 8802015, 8808851-52 Fax. (021) 8801192, Homepage : www.unismabekasi.ac.id Tahun Ajaran 2012/2013 KATA PENGANTAR Lingkaran indah terukir dalam puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya, penulis dapat menyusun paper sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Oprasional 1 semester 3 yang membahas dengan judul " KRONOLOGI METODE DESAIN LAYOUT ( TATA LETAK )" selesai tepat pada waktunya. Penulis ingin memetik nasehat Lipsei dan Cristal dalam bukunya : An Introduction to Positive Economics ( Edisi ke lima, 1995, halaman xxiiii ) :
  • 2. " You need to study a book on economics in a different way from how you wold study a book on say, history or English Literature Economics Theory has a logical structure that builds on itself from stage to stage. This if you inperfectly understand some concept or theory, you will run into increasing difficulty when, in subsequen chapters, this theory or concept is taken for granted and built upon " Ringkasannya : Mempelajari ilmu ekonomi tidak bisa dilakukan dengan tergesa gesa. Harus selangkah demi selangkah dan pada setiap langkah tersebut aspek aspek yang diterangkan perlulah dipahami dengan baik. Untuk membantu anda dalam memahami hal hal yang diterangkan, pada setiap bab disediakan ringkasan yang meliputi aspek yang diterangkan, dan konsep penting yang digunakan. Tujuannya adalah untuk membantu anda mengingat dan memahami uraian dalam setiap bab, Penyusun makalah ini berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini mendekati kesempurnaan, mudah dimengerti , menarik dan mungkin menjadikan suatu inspirasi kepda pembaca serta memberi kontribusi pada pemahaman yang lebih baik di teori ekonomi. Selamat membaca dan semoga anda sukses. Bekasi, 31 Desember 2013 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Metode Desain Layout 1.1.1. Pengertian Metode Desain Layout menurut Apple................................................................ 1 1.1.2. Metode Desain Layout menurut Reed ................................................................................... 2 1.1.3. Metode Desain Fasiltas menurut Tompkins, et.al. ......................................................... 3 1 .1.4.
  • 3. Metode Engineering Design Approach .................................................................... 4 1.1.5. Metode oleh Richard Muther Prosedur Systematic Layout Planning (SLP)5 .......... 5 1.1.6. Metode Konvensional .............................................................................................. 5 1.2. Prinsip-prinsip Layout 1.2.1. Ensiklopedi Perancangan Tata Letak yang penulis kutip dari Ensiklopedi Eka Marissa (2010), berikut prinsip-prinsip dasar penyusunan tata letak (layout): ........ 6 1.2.2. Nu’man A. Haris, Ir. tujuan Penataan Ruang di Indonesia adalah sebagai berikut : ..................................................................................................................... 1.2.3. Menurut Sritomo dalam bukunya Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Layout yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut: ............................ 6 1.2.4. Efektifitas dari pengaturan tata letak tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : .................................................. 1.3. Jenis-jenis Tata Letak 1.3.1. Tata Letak Berdasarkan Posisi Tetap ................................................................................. 7 1.3.2. Tata Letak Berorientasi Pada Proses Produksi ...................................................................... 7 1.3.3. Tata Letak Kantor .................................................................................................................. 8 1.3.4. Tata Letak Ritel ..................................................................................................................... 9 1.3.5. Tata Letak gudang ............................................................................................................... 10 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Alat Presentasi Desain Layout ................................................................................................ 11 2.1.1 Drawings .................................................................................................................. 12 2.1.2 Template ................................................................................................................... 13 2.1.3 Tree-dimensional physical models ........................................................................... 14 2.1.4 CAD models...................................................................................................................... 15 BAB 3 PENUTUP 3.1.Kesimpulan ............................................................................................................................. 15 3.1.2. Literatur ................................................................................................................................15 ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. METODE DESAIN LAYOUT Dalam membuat sebuah tata letak pabrik, ada langkah-langkah yang berurutan sebagai prosedur perencanaan tata letak pabrik. Berikut adalah uraian beberapa metode yang telah dikembangkan dari beberapa sumber antara lain: Apple, Reed, Tompkins, Engineering Approach, Richard Muther dan Metode Konvensional. 1.1.1. Metode Desain Layout menurut Apple
  • 4. perancangan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponenkomponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Apple telah mengusulkan urutan langkah-langkah yang cukup rinci dalam membuat tata letak pabrik sebagai berikut: 1. Prosedur data dasar 2. Mengganalisis data dasar Yang terdiri dari data: ramalan penjualan, persedian barang jadi, persedianbarang baku, jadwal produksi, gambar dan spesikasinya, dokumen barang. 3. Desain proses yang produktif. Yang terdiri dari: analisis nilai, keputusan membeli atau membuat, proses 4. Merencanakan bentuk aliran material 5. Mempertimbangkan rencana pemindahan material secara umum 6. Menghitung kebutuhan mesin dan peralatan 7. Merencanakan stasiun kerja mandiri 8. Memilih peralatan pemindahan material yang spesifik 9. Mengoordinasikan kelompok-kelompok operasi yang terkait 10. Desain interrelationship aktivitas 11. Menentukan kebutuhan penyimpanan 12. Merencanakan aktivitas pelayanan dan tambahan (auxiliary) 13. Menentukan kebutuhan ruang 14. Mengalokasikan aktivitas-aktivitas pada ruang yang telah direncanakan 15. Mempertimbangkan tipe-tipe bangunan 16. Mengonstruksi tata letak induk 17. Mengevaluasi, Menyesuaikan, dan memeriksa tata letak dengan pihak-pihak terkait 18. Mengajukan persetujuan 19. Mengistal layout 20. Menindaklanjuti implementasi layout 1 1.1.2. Metode Desain Layout Reed2 Reed telah merekomendasikan istilah systematic plan of attack sebagai langkah langkah yang diperlukan dalam perencanaan dan persiapan tata letak dengan urutan sebagai berikut: 1. Menganalisis produk-produk yang akan dibuat 2. Menentukan proses yang dibutuhkan 3. Mempersiapkan chart rencana layout 4. Menentukan workstations 5. Menganalisis kebutuhan area penyimpanan 6. Menetapkan lebar gang minimum 7. Menetapkan kantor yang dibutuhkan. 8. Mempertimbangkan fasilitas dan pelayanan bagi para pekerja. 9. Melakukan survey pelayanan pabrik
  • 5. 10.Menyiapkan untuk kemungkinan ekspansi Menurut Reed, chart rencana layout sangat penting agar proses membuatan layout sepenuhnya berhasil dengan baik. Adapun yang diperlukan adalah: 1. Proses aliran (flow process) termasuk operasi, transformasi, penyimpanan, dan inspeksi. 2. Waktu standar untuk setiap operasi 3. Pemilihan mesin dan balancing 4. Pemilihan operator dan balancing 5. Kebutuhan pemindahan material. 2 1.1.3. Metode Desain Fasiltas menurut Tompkins, et.al. Adapun metodenya adalah dengan langkah pertama menentukan aktivitas-aktivitas yang terkait untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Kedua tentukan kebutuhan ruang untuk semua aktivitas. Ketiga apakah kondisi yang ada telah dapat terpenuhi?. Bila belum terpenuhi tentukan lokasi fasilitas yang lebih tepat. Bila ya lakukan langkah selanjutnya, yakni menggambarkan rencana alternatifalternatif yang dapat dilakukan sekaligus melakukan evaluasi. fasilitas dari rencana alternatif-alternatif dan hasil evaluasi yang dilakukan. Langkah terakhir melakukan implementasi rencana yang ditetapkan. Setelah rencana terimplementasi, perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan berkelanjutan.
  • 6. Siklus Perencanaan Fasilitas 1.1.4. Metode Engineering Design Approach
  • 7. Engineering Approach sebagai pendekatan untuk merancang tata letak pabrik. Pendekatan ini terdiri dari tujuh langkah, yaitu: 1. Mengidentifikasikan masalah 2. Mengumpulkan data 3. Memformulasikan model dari masalah 4. Mengembangkan algorima penyelesaian model 5. Membangun alternatif, mengevaluasi, dan memilih. 6. Mengimplementasikan solusi 7. Tinjauan terus-menerus setelah implementasi 4 1.1.5. Metode oleh Richard Muther Prosedur Systematic Layout Planning (SLP)5 1. Input Data (Pengumpulan Data Masukan danAktivitas) 2. Flow of Material (Aliran Material) 3. Activity Relationship (Analisa Hubungan AktivitasKerja) - ARC 4. Relationship Diagram (Menyusun Diagram Hubungan)– ARD 5. Space Requiremant (Luas Ruang yang Dibutuhkan) 6. Space Available ( Pertimbangan Terhadap Luas Ruang Yang Tersedia) 7. Space Relationship Diagram (Pembuatan Diagram Hubungan Ruangan) 8. Modifying Constraints & Practical Limitations (Modifikasi Layout Berdasarkan Pertimbangan Praktis) 9. Develop Layout Alternatives ( Membuat Alternatif Tata Letak) 10. Evaluation (Evaluasi) 1.1.6. Metode Konvensional Tahapan yang perlu dilalui dalam teknik konvensional6 terdiri atas tiga bagian, yaitu tahap analisis tingkat hubungan, perencanaan kebutuhan luas lantai, dan tata letak akhir. Teknik konvensional tidak menggunakan formulasi matematis yang rumit, sehingga mudah memahaminya. Namun, pada sisi lain persyaratan utama dalam menerapkan teknik konvensional adalah pengalaman perancang.Berdasarkan tiga bagian utama teknik konvensional perancanaan tata letak pabrik yang dirinci sebagai berikut 1. Menidentifikasi aktivitas-aktivitas yang telah didefinisikan sebagai fasilitasfasilitas pabrik 2. Menyiapkan lembaran Activity Relationship Chart (ARC) dan mengisinya dengan nama-nama fasilitas yang telah ditetapkan. 3. Merumuskan alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar bahwa fasilitas-fasilitas dapat didekatkan atau harus dijauhkan. 4. Memberikan penilaian berdasarkan system penilaian yang telah disepakati.
  • 8. 5. Merangkum hasil penilaian ARC ke dalam Work Sheet. 6. Menyiapkan Block Template sejumlah fasilitas yang akan didesain tata letaknya. 7. Menyusun Activity Relationship Diagram (ARD) berdasarkan tingkat hubungan 8. Meyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas lantai setiap fasilitas. 9. Membuat Area Allocation Diagram (AAD) sebagai tata letak akhir rancangan. 5 1.2. Prinsip-prinsip layout 1.2.1. Ensiklopedi Perancangan Tata Letak yang penulis kutip dari Ensiklopedi Eka Marissa (2010), berikut prinsip-prinsip dasar penyusunan tata letak (layout): . Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. . Jarak pemindahan bahan paling minimum. . Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja (menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion)). . Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan. . Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhan konsumen. 1.2.2. Nu’man A. Haris, Ir. tujuan Penataan Ruang di Indonesia adalah sebagai berikut : . Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional. . Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruangkawasan lindung dan kawasan budi daya. . Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas suatu usaha untuk menilai antara pelaksanaan rencana tata ruang pada kurun waktu tertentu setelah disahkan dengan perkembangan menurut kenyataan yang terjadi (antara keinginan dengan kenyataan). . Untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang. 1.2.3. Menurut Sritomo dalam bukunya Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Layout yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:
  • 9. . Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif . Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai . Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan . Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada . Meningkatkan produktivitas kerja pegawai . Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel. 6 1.2.4. Efektifitas dari pengaturan tata letak tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : . Penanganan Material . Utilisasi Ruang . Mempermudah Pemeliharaan . Kelonggaran Gerak . Orientsi Produk . Perubahan Produk atau Desain Produk 2.1. Jenis-jenis Tata Letak 2.1.1. Tata Letak Berdasarkan Posisi Tetap ^. Tata letak dengan posisi tetap Tata letak dimana proyek/kegiatan berada dalam satu tempat sementara pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut ^. Permasalahan pokok dalam tata letak posisi tetap . Tempat terbatas pada lokasi produksi/proyek . Diperlukan volume bahan yang dibutuhkan diatur secara dinamis . Setiap tahapan berbeda memerlukan bahan berbeda. ^. Kelemahan dan Kelebihan . Kelebihan utama pada tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja . Kelemahan utama dalan tata letak ini adalah terletak pada peralatan yang biasanya di gunakan secara umum sehingga apabila ada kerusakan atas alat tersebut akan mempengaruhi siklus produksi. 2.1.2. Tata Letak Berorientasi Pada Proses Produksi. Pengaturan penempatan fasilitas usaha pada lokasi tempat perusahaan akan melakukan
  • 10. operasi. Beberapa keuntungan yg dapat dicapai : . Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal. . Penggunaan ruangan yang efisien. . Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan. . Penggunaan tenaga kerja yang efisien. . Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani konsumen 7 2.1.3.Tata Letak Kantor yaitu menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruang kantor yang melancarkan aliran informasi. Perbedaan utama tata letak kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi namun demikian ada beberapa lingkungan kantor di bidang manufaktur produksi sangat bergantung pada aliran bahan.
  • 11. 5 facings Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo 8 2.1.4. Tata Letak Ritel yaitu menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atau respons atas perilaku pelanggan atau berasumsi bahwa penjualan tergantung pada daya tarik produk . Ada korelasi antara tingkat display dengan penjualan dan pengembalian investasi. Shampoo Conditioner Shampoo Shampoo Shampoo Conditioner Conditioner 2 ft.
  • 12. Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo 2 ft. 2 ft. 9 2.1.5. Tata Letak Gudang Tata Letak Gudang yaitu melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan system penanganan bahan.Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang bekaitan dengan luas ruang dalam gudang. Conditioner Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Shampoo Conditioner Conditioner Shampoo Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner Conditioner 2 2 2 ft. ft. ft. 22 ft. ft. 5 facings 55facings 5 facings facingsfacings 5 facings 5
  • 13. 10 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. ALAT PRESENTASI DESAIN LAYOUT
  • 14. Setelah mengetahui tentang perencanaan tata letak pabrik, terutama tentang metode desain layout. Posisi dari masing-masing departemen dan letak masing-masing peralatan dengan tepat telah mampu ditentukan dengan baik, langkah berikutnya adalah mempresentasikan desain layout atau tata letak. Sejumlah alat yang dapat digunakan untuk mempresentasikan atau menyajikan desain tata letak. Berikut alat presentasi desain tata letak atau layout: 1. Drawings 2. Template 3. Tree-dimensional physical models 4. CAD models 11 1. Drawings Drawing atau gambar bisa dihasilkan secara manual atau CAD pada plotter atau printer. Gambar 10.5 adalah contoh gambar manual assemling dengan CAD. Saat ini, dengan meningkatnya penggunaan komputer dan software CAD, gambar manual menjadi usang karena terlalu memakan waktu untuk membuat dan harus digambar ulang setiap kali ada perubahan tata letak. Biasanya, banyak perubahan yang dibuat sebelum desain akhir tercapai, hingga gambar manual untuk desain layout tidak begitu disukai.
  • 15. Layout lantai pabrik 12 2. Template Template dapat dibuat secara manual (dari kardus, bahan plastik kaku, lembaran logam, kayu, dan kertas) atau melalui komputer. Template biasanya ditempatkan pada papan dasar (juga terbuat dari karton atau bahan ringan lainnya) untuk menunjukkan posisi mesin, workstation, dan peralatan lainnya. Jadi template merupakan suatu gambar jadi dari bangunan atau pabrik yang ingin kita desain, yang dituangkan keatas media, misalnya kertas. Ukuran kertas yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung seberapa besar skala yang kita inginkan dalam gambar yang kita buat nantinya. Tentunya ukuran skala yang digunakan tidak boleh terlalu kecil. Ukuran yang biasanya digunakan dalam penggambaran template adalah 1:100 yang berarti 1cm didalam template sama dengan 100 cm pada kenyataannya.Template bisa juga kita sebut sebagai peta dari suatu bangunan, karena dalam template berisi semua yang terdapat pada bangunan yang dirancang, mulai dari ukuran jarak antara satu tempat dengan tempat lain, ukuran luas lahan, luas ruangan, seberapa panjang tembok yang digunakan, ketebalan tembok, tata letak barang-barang, peletakan mesin-mesin, dan juga berbagai hal-hal kecil lainnya yang biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk suatu ruangan, seperti halnya pot bunga, televisi, bangku, meja, tempat sampah, lemari, dan berbagai hal lainnya yang tardapat pada suatu tempat.
  • 16. Tampilan yang digunakan dalam template bersifat 2 Dimensi, yang berarti hanya bisa dilihat dari arah atas saja, sehingga semua benda yang kita lihat hanya bisa dari arah atas saja. Ilustrasi Template Mesin 13 3. Tree-dimensional physical models Model Tree-dimensional adalah versi tiga dimensi dari template. Model fisik Treedimensional memberikan informasi visual tambahan yang sangat membantu dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh Model Tiga Dimensi Dari Opel mobil manufactur, Jerman.
  • 17. Tree-Dimensional 14 4. CAD models CAD alat yang paling efektif untuk penyusunan dan penyajian desain tata letak. Sistem CAD adalah sistem komputer yang terdiri dari suatu sistem operasi (termasuk perangkat lunak aplikasi, utilitas grafis, dan driver perangkat), Pengguna berinteraksi dengan sistem CAD secara langsung untuk mengembangkan gambar komputer atau model berbagai objek, baik besar dan kecil. BAB 3 PENUTUP 3.1. Kesimpulan 3.1.1. LAYOUT
  • 18. Layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia. Layout dipandang sebagai proses penentuan kebutuhan akan ruang dan tentang penggunaan ruangan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari faktorfaktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. 3.1.2. Literatur : Tompkins, White dan Bozer (2010). Facilities Planning, 4thEdition, New York: John Wiley & Sons. Aiello, S., O’Hara, A. dan Saing, S. (2007). Systematic Layout Plan for Baystate Benefit Services, Northeastern University Spring, www.baystatebenefits.com Perencanaan Tata Letak Pabrik Ir. Hendri, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 Hadiguna, R. A. dan Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik, Yogyakarta, Andi. Heragu, Sunderesh (2006). Facilities Design 2nd, USA Hiregoudar C. & Reddy B. R. (2007). Facility Planning & Layout Design, India, Technical Publication Pune. Muther Richard & Associates (2005), Overview of Systematic Layout Planning, Marietta: Division of High Performance Concepts, Inc, www.RichardMuther.com Apple, James M. ( 1990) Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan . Edisi Ketiga. Bandung: ITB.