SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ELASTISITAS
FULL
SELAMAT BELAJAR
PENGERTIAN
ELASTISITAS
Pengertian Elastisitas
 Pada kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor,
dipasang sistem alat yang berfungsi untuk meredam kejutan.
Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan
orang menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen
shocksabsorber adalah pegas (pir spiral). Coba Anda bayangkan
apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber.
Pasti Anda akan cepat leiah dan tidak menyenangkan ketika
berkendara. Pada saat berkendaraan meiewati jalan berlubang,
berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas
sehingga termampatkan. Pegas akan kembali ke bentuk semula
pada jalan rata. Dengan demikian, pengendara hanya
merasakan sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat
kembali ke bentuk semula? Apa manfaat pegas pada produk
teknologi lainnya?
ELASTIS
 Elastisitas adalah si
fat suatu benda
untuk kembali ke
bentuk awal segera
setelah gaya yang
mengenai benda
tersebut dihilangkan.
PLASTIS
 Sebaliknya, benda
yang tidak dapat
kembali ke bentuk
semula setelah gaya
yang mengenainya
dihilangkan disebut
benda plastis. Contoh
benda plastis antara
lain plastisin, lumpur,
dan tanah liat.
BESARAN PADA
ELASTISITAS
a. Tegangan (δ)
 Tegangan adalah
besamya gaya yang
bekerja pada suatu
benda pada luas
penampang tertentu.
Secara matematis,
tegangan dirumuskan
sebagai berikut.
b. Regangan (e)
 Regangan adalah
perubahan relatif ukuran
benda yang mengalami
tegangan. Regangan
dihitung dengan cara
membanding- kan
pertambahan panjang
suatu benda terhadap
panjang awalnya. Secara
matematis, regangan
dirumuskan sebagai
berikut.
c. Modulus Elastisits (Modulus
Young)
 Modulus Young adalah besamya
gaya yang bekerja pada luas
penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Dengan
kata lain, mddulus Young
merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan pada
benda. Nilai modulus Young
menunjukkan tingkat elastisitas
suatu benda. Semakin besar nilai
modulus Young, semakin besar
pula tegangan yang diperlukan
untuk meregangkan benda.
Modulus Young dirumuskan
sebagai berikut.
d. Batas Elastis
 Sifat elastisitas benda
memiliki batas sampai pada
suatu besar gaya tertentu.
Apabila gaya yang diberikan
lebih kecil daripada batas
elastisitas, benda akan
kembali ke bentuk semula
ketika gayp tersebut
dihilangkan. Akan tetapi,
apabila gaya yang diberikan
lebih besar daripada batas
elastisitas benda, benda tidak
dapat kembali ke bentuk
sem,ula. Benda secara
permanen berubah bentuk.
HUKUM
HOOKE
HUKUM HOOKE
 Tanda negatif pada hukum
Hooke bermakna bahwa
gaya pemulih pada pegas
selalu berlawanan dengan
arah simpangan
pegas. Tetapan pegas (k)
menyatakan ukuran
kekakuan pegas. Pegas
yang kaku memiliki nilai k
yang besar, sedangkan
pegas lunak memiliki k
kecil.
SUSUNAN
PEGAS
SERI
PARALEL
𝐾 = 𝐾1 + 𝐾2
CAMPURAN
 Silakan hitung
terlebih dahulu mana
yang paling atas seri
atau parallel.
ENERGI
POTENSIAL
PEGAS
Pengertian Energi Potensial
Pegas
 Energi potensial pegas
merupakan kemampuan
pegas untuk kembali ke
bentuksemula.
Berdasarkan hukum
Hooke, besarnya gaya
pemulih sebanding
dengan simpangan
benda. Hukum Hooke
dapat dinyatakan dengan
grafik seperti di samping.
Rumus Energi Petensial Pegas
 Grafik F-∆x tersebut
menunjukkan bahwa
daerah yang diarsir
merupakan usaha yang
dilakukan untuk menarik
pegas atau besarnya
energi potensial pegas
untuk kembali ke bentuk
semula. Besarnya energi
potensial pegas dihitung
dengan langkah sebagai
berikut.
SELESAI
Barokallahufikum
Alhamdulillahirobbilalamin

More Related Content

What's hot

Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
Alfi Tranggono
 
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
M Abdul
 
Hubungan antar gaya dan gerak
Hubungan antar gaya dan gerakHubungan antar gaya dan gerak
Hubungan antar gaya dan gerak
jatisari3
 
Konsep inertia
Konsep inertiaKonsep inertia
Konsep inertia
MOHD AZLEE
 

What's hot (20)

Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
Pelatihan asisten fisika dasar i (g2)
 
GERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUHGERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUH
 
Gaya pada pegas
Gaya pada pegasGaya pada pegas
Gaya pada pegas
 
Inersia
Inersia Inersia
Inersia
 
Putri okta diana tumbukan.ppt
Putri okta diana tumbukan.pptPutri okta diana tumbukan.ppt
Putri okta diana tumbukan.ppt
 
Pp fisika2
Pp fisika2Pp fisika2
Pp fisika2
 
Memahami Konsep Momentum
Memahami Konsep MomentumMemahami Konsep Momentum
Memahami Konsep Momentum
 
Analisis sistem tali pada panjat dinding/Tebing (Presentasi Akhir)
Analisis sistem tali pada panjat dinding/Tebing (Presentasi Akhir)Analisis sistem tali pada panjat dinding/Tebing (Presentasi Akhir)
Analisis sistem tali pada panjat dinding/Tebing (Presentasi Akhir)
 
Bahan ajar lenting sempurna
Bahan ajar lenting sempurnaBahan ajar lenting sempurna
Bahan ajar lenting sempurna
 
Dinamik
DinamikDinamik
Dinamik
 
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan aku...
 
Hubungan antar gaya dan gerak
Hubungan antar gaya dan gerakHubungan antar gaya dan gerak
Hubungan antar gaya dan gerak
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Dinamik f2 daya
Dinamik f2 dayaDinamik f2 daya
Dinamik f2 daya
 
Tumbukan
TumbukanTumbukan
Tumbukan
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Konsep inertia
Konsep inertiaKonsep inertia
Konsep inertia
 
Kesetimbangan Benda Tegar dan Titik Berat
Kesetimbangan Benda Tegar dan Titik BeratKesetimbangan Benda Tegar dan Titik Berat
Kesetimbangan Benda Tegar dan Titik Berat
 
elastisitas
elastisitaselastisitas
elastisitas
 
Bab 1 momentum Sains Tambahan Ting 5
Bab 1 momentum Sains Tambahan Ting 5Bab 1 momentum Sains Tambahan Ting 5
Bab 1 momentum Sains Tambahan Ting 5
 

Similar to Elastisitas full

BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
Fani Diamanti
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
Saffanahpertiwi
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
abua2
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
trokefluent
 
Elastisitas.pptx
Elastisitas.pptxElastisitas.pptx
Elastisitas.pptx
linn53
 

Similar to Elastisitas full (20)

Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Elastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat PadatElastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat Padat
 
Hukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitasHukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitas
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
Laporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batangLaporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batang
 
11. PPT ELASTISITAS.pptx
11. PPT ELASTISITAS.pptx11. PPT ELASTISITAS.pptx
11. PPT ELASTISITAS.pptx
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
 
Fisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdfFisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdf
 
Gaya Pegas
Gaya PegasGaya Pegas
Gaya Pegas
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahanMateri RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
Materi RIngkas Fisika - Elastisitas bahan
 
Sifat zat mekanik
Sifat zat mekanikSifat zat mekanik
Sifat zat mekanik
 
Elastisitas.pptx
Elastisitas.pptxElastisitas.pptx
Elastisitas.pptx
 
Gerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginantaGerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginanta
 
Elastisitas.pdf
Elastisitas.pdfElastisitas.pdf
Elastisitas.pdf
 

More from aviyalisana

More from aviyalisana (18)

Gelombang stasioner
Gelombang stasionerGelombang stasioner
Gelombang stasioner
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1
 
Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3
 
Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1
 
Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.
 
Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2 Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2
 
Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Hukum archimides
Hukum archimidesHukum archimides
Hukum archimides
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Cabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisikaCabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisika
 
Energi potensial pegas
Energi potensial pegasEnergi potensial pegas
Energi potensial pegas
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 

Recently uploaded

Recently uploaded (9)

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

Elastisitas full

  • 3. Pengertian Elastisitas  Pada kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor, dipasang sistem alat yang berfungsi untuk meredam kejutan. Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan orang menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen shocksabsorber adalah pegas (pir spiral). Coba Anda bayangkan apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber. Pasti Anda akan cepat leiah dan tidak menyenangkan ketika berkendara. Pada saat berkendaraan meiewati jalan berlubang, berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas sehingga termampatkan. Pegas akan kembali ke bentuk semula pada jalan rata. Dengan demikian, pengendara hanya merasakan sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat kembali ke bentuk semula? Apa manfaat pegas pada produk teknologi lainnya?
  • 4. ELASTIS  Elastisitas adalah si fat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang mengenai benda tersebut dihilangkan.
  • 5. PLASTIS  Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis. Contoh benda plastis antara lain plastisin, lumpur, dan tanah liat.
  • 7. a. Tegangan (δ)  Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas penampang tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.
  • 8. b. Regangan (e)  Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan. Regangan dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.
  • 9. c. Modulus Elastisits (Modulus Young)  Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas suatu benda. Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang diperlukan untuk meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai berikut.
  • 10. d. Batas Elastis  Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya tertentu. Apabila gaya yang diberikan lebih kecil daripada batas elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula ketika gayp tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk sem,ula. Benda secara permanen berubah bentuk.
  • 12. HUKUM HOOKE  Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu berlawanan dengan arah simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran kekakuan pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan pegas lunak memiliki k kecil.
  • 14. SERI
  • 16. CAMPURAN  Silakan hitung terlebih dahulu mana yang paling atas seri atau parallel.
  • 18. Pengertian Energi Potensial Pegas  Energi potensial pegas merupakan kemampuan pegas untuk kembali ke bentuksemula. Berdasarkan hukum Hooke, besarnya gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda. Hukum Hooke dapat dinyatakan dengan grafik seperti di samping.
  • 19. Rumus Energi Petensial Pegas  Grafik F-∆x tersebut menunjukkan bahwa daerah yang diarsir merupakan usaha yang dilakukan untuk menarik pegas atau besarnya energi potensial pegas untuk kembali ke bentuk semula. Besarnya energi potensial pegas dihitung dengan langkah sebagai berikut.