SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KIMIA ORGANIK
SENYAWA HIDROKARBON
NAMA : AHMAD RAIHANSYAH
KELAS : 2 EGD
DOSEN PENGAMPU : Ir. K.A. Ridwan, MT
1. PENGERTIAN SENYAWA HIDROKARBON
Hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan unsur
hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik.
2. DEFINISI SENYAWA ALKANA,ALKENA,DAN ALKUNA
a. Senyawa alkana
Alkana merupakan hidrokarbon yang bersifat jenuh dan semua ikatannya
merupakan ikatan kovalen sempurna. Sehingga, hidrokarbon menjadi senyawa yang
kurang reaktif dan disebut dengan parafin. Sifat itu memiliki makna yang berarti data
gabung dan daya reaksinya rendah. Alkana adalah rantai karbon yang paling
sederhana, dengan rumus umum:
CnH2n+2
Alkana merupakan sebuah senyawa hidrokarbon jenuh, karena memiliki ikatan
tunggal. Salah satu contoh senyawa paling sederhana dari alkana adalah metana.
Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H.
Alkana yang memiliki 3 atom karbon atau lebih, dapat disusun dengan banyak cara,
membentuk isomer struktur yang berbeda. Isomer paling sederhana adalah ketika
atom karbonnya terpasang pada rantai tunggal tanpa ada cabang. Isomer ini bernama
n-isomer (n = “normal”).
b. Senyawa alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan rangkap
dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena adalah:
C2H2n
Nama lain dari Alkena adalah Olefin. Bentuk Alkena yang paling sederhana yaitu
Etena, yang memiliki rumus C2H4. Alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan
Alkana. Namun, relatif lebih stabil dibandingkan dengan Alkuna.
Alkena juga memiliki kegunaan di berbagai bidang, seperti :
- Bisa menjadi obat bius bila dicampurkan dengan kandungan O2.
- Mematangkan buah-buahan.
- Bahan baku dari industri plastik, karet sintetis, dan juga alkohol
c. Senyawa alkuna
Alkuna juga termasuk dalam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Namun Alkuna
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkuna memiliki
rumus umum:
CnH2n-2
Alkuna juga disebut sebagai Asetilena. Alkuna adalah senyawa yang lebih reaktif
dibandingkan dengan Alkana dan juga Alkena. Alkena memiliki sifat semikonduktor,
karena adanya pembentukan polimer yang bernama Polyethylene yang memiliki sifat
tersebut.
Alkuna juga memiliki banyak kegunaan, seperti:
- Bisa digunakan dalam proses mengelas besi dan juga baja.
- Dapat digunakan sebagai penerangan.
- Merupakan sebuah Sintesis dari senyawa lain nya.
3. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKANA
a. Sifat senyawa alkana
sifat fisik senyawa alkana :
1. Tidak larut dalam air
2. Senyawa non polar (gaya tarik antar molekul lemah sehingga titik didih rendah)
3 .Pada suhu kamar : C1-C4 : gas
C5-C17 : cairan
C17 : padat
4. Titik didih naik dgn bertambahnya rantai (naik 30°C setiap penambahan satu gugus CH2)
5. Lebih ringan dari air.
Sifat kimia senyawa Alkana
1. Relatif tidak reaktif
2. Tidak bereaksi dengan asam, basa, oksidator dan reduktor.
3. Dapat digunakan sebagai pelarut
4. Bereaksi dengan oksigen (pembakaran) dan halogen (halogenasi).
Jika senyawa alkana mengalami reaksi pembakaran sempurna dengan oksigen
maka akan dihasilkan gas CO2 dan uap air H2O
Pembakaran sempurna
CH4(g) + O2(g) –> CO2(g) + H2O(l)
Pembakaran tidak sempurna
CH4(g) + O2(g) –> CO(g) + H2O(l)
CH4(g) + O2(g) –> C(s) + H2O(l)
b. Pembuatan senyawa alkana
a. Sintesis Dumas
Pemanasan garam-garam KNaCa dengan basa.
Contoh: RCOONa + NaOH R-H + Na2CO3
b. Sintesis Wurtz
Dengan mereaksikan haloalkana dengan logam Na dalam meter.
Contoh: R-X + 2Na-Cl R-R + 2NaX
c.Sintesis Grignard
Dengan menambahkan air.
Contoh:
RCl + Mg RMgCl
RMgCl + HOH  RH + MgOHCl
c. Reaksi senyawa alkana
a. Reaksi halogenasi
Reaksi alkana dengan Klor (Cl2) dan Brom (Br2) disebut reaksi halogenasi. Istilah
Lebih spesifik yaitu Khloinasi dan Brominasi untuk menggambarkan reaksi halogen
tertentu. Halogen lain, Fluor bereaksi secara eksplosit dengan senyawa organik,
sedangkan yodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Contoh: CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl
b. Oksidasi
Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi
sempurna) membentuk CO2 dan disertai pembebasan panas.
Contoh: CH4+20₂ CO₂ + 2H₂O + panas
Pembakaran Sempurna
CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O + 211 kkal/mol
Pembakaran Tidak Sempurna
CH4(g) + O2(g) –> CO(g) + H2O(l)
CH4(g) + O2(g) –> C(s) + H2O(l)
4. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKENA
a. Sifat senyawa alkena
Alkena adalah senyawa nonpolar. Gaya tarik antar molekul terjadi oleh gaya
dispersi. Secara umum sifat-sifat fisika alkena mirip dengan sifat-sifat fisika alkana.
Alkena yang terdiri dari dua, tiga, atau empat atom karbon berwujud gas pada
temperatur kamar. Alkena yang terdiri dari lima atau lebih atom karbon berupa cairan
tidak berwarna dengan massa jenis lebih kecil daripada air. Alkena tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut organik nonpolar, dan etanol.
b. Pembuatan senyawa alkena
1. Dehidrasi alkohol: jika alkohol dipanaskan dengan asam kuat,
Misalnya asam sulfat atau asam fosfat air akan hilang dan membentuk alkena.
Reaksi ini disebut reaksi dehidrasi atau menghilangkan air.
H2SO4
CH3CH2CH2OH == CH3-CH=CH2 + HOH
2. Dehidro halogenisasi: adalah reaksi hilangnya hydrogen dan halogen dari pereaksi
halo alkana adalah reaksi lainnya yang dapat menghasilkan alkena. Dalam dehidro
halogenasi senyawa halogen dipanaskan dengan basa kuat misalnya kalium
hidroksida dala metanol. Ion hidroksida menarik proton dari halo alkana
menghasilakan air. Ion halide juga hilang dari halo alkana semula dan akhirnya
membentuk alkena
Contoh:
| | | |
— C — C — + KOH(alc.)  — C = C — + KX + H2O
| |
H X
KOH
CH3-CHBr -CH3 = CH3-CH=CH2+HOH+Br
ETANOL
c. Reaksi senyawa alkena
1. Reaksi adisi hidrogen halida (hidrohalogenasi)
Asam-asam halogen jika mengadisi alkena akan membentuk senyawa haloalkana.
Reaksi ini dapat berlangsung tanpa pelarut atau dengan pelarut polar seperti asam
asetat. Contoh:
| | | |
— C = C — + HX  — C — C —
| |
H X
2. Reaksi adisi air (hidrasi)
Dengan pengaruh katalis asam (H2SO4), air dapat mengadisi alkena dan
menghasilkan alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi alkena. Adisi alkena ini juga mengikuti
kaedah Markonikov.
Contoh:
| | | |
— C = C — + H2O, H+  — C — C —
| |
H OH
CH3CH2CH=CH2 + H2O, H+  CH3CH2CHCH3
OH
3. Reaksi adisi hidrogen (hidrogenasi)
Alkena dapat diadisi oleh hidrogen dengan bantuan katalis logam-logam transisi (Pt,
Pd, dan Ni).
Contoh:
| | | |
— C = C — + H2 + Ni, Pt, or Pd  — C — C —
| |
H H
CH3CH=CHCH3 + H2, Ni  CH3CH2CH2CH3
2-butene n-butane
4. Reaksi adisi diborana (hidroborasi)
Senyawa diborana (BH3)2 adalah bentuk dimer dari borana (BH3). Diborana dapat
mengadisi alkena dengan cepat dalam pelarut eter pada suhu kamar. Adisi diborana
pada alkena terminal (alkena dengan ikatan rangkap pada ujung rantai) menghasilkan
tri alkil boran
5. Reaksi Oksidasi
Alkena dapat dioksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan glikol, yaitu
senyawa yang mempunyai dua gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon
yang berdampingan.
Untuk memperoleh glikol dengan rendemen tinggi maka kondisi reaksi harus
dikendalikan. Biasanya reaksi dilakukan dalam suasana basa dan temperatur rendah
(dingin).
5. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKUNA
a. Sifat senyawa alkuna
Sifat – sifat senyawa alkuna ada 2 yaitu :
Sifat fisis alkuna
Sifat fisis senyawa alkuna yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin tinggi suku alkuna, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku
pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang
tinggi berwujud padat. Semakin panjang rantai karbonya, semakin tinggi titik didih
dan titik lelehnya
alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh, sehingga mudah mengalami reaksi adisi
(penambahan).
Sifat kimia
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi
adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
b. Pembuatan senyawa alkuna
Reaksi Eliminasi Dihalida
Alkuna dapat diperoleh melalui reaksi aliminasi HX dari alkil halida dengan cara yang
sama dengan pembuatan alkena. Perlakuan 1,2-dihaloalkana (vicinal dihalida) dengan
basa kuat seperti KOH atau NaNH2 menghasilkan dua kali reaksi eliminasi HX dan
membentuk alkuna.
X X
| | | |
— C — C — + KOH(alc.)  — C Ξ C — + KX + H2O
| |
X X
c. Reaksi senyawa alkuna
1. Reaksi Adisi Hidrogen Halida
Reaksi Adisi Hidrogen Halida (HX) pada senyawa alkuna berlangsung sama dengan
yang terjadi pada senyawa alkena. Hidrogen halida (HX) dapat mengadisi pada ikatan
rankap 3 senyawa alkuna seperti yang terjadi pada adisi pada ikatan rangkap 2
senyawa alkena, dengan produk awal adalah vinyl halida. Reaksi di atas mengikuti
aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida
maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
R - C ΞC - H + HX  R – CH2 = CH2
2. Reaksi Halogenisasi
Reaksi halogenisasi alkuna adalah reaksi alkuna dengan halogen. Bromin and klorin
dapat mengadisi pada alkuna seperti yang terjadi pada alkena. Jika 1 mol halogen
mengadisi pada 1 mol alkuna, maka akan dihasilkan dihaloalkena.
Contoh : R - C ΞC - R' + X2  R – CHX = CHX - R'  R – CX2 – CX2 - R'
3. Hidrasi alkuna
Seperti alkena, alkuna dapat juga mengalami reaksi hidrasi dengan dua cara. Adisi air
secara langsung dengan katalis ion merkuri (II) menghasilkan produk Markovnikov,
adisi air secara tak langsung melalui reaksi hidroborasi/oksidasi menghasilkan produk
non-Markovnikov
CH3 ΞC- C H + H2SO4 / HgSO4  CH3COCH3
4. Reaksi Hidrogenasi
R - C ΞC - R' + H2 /Pt ===== R – CH2 - CH2 - R'
RANGKUMAN
Alkana merupakan hidrokarbon yang bersifat jenuh dan semua ikatannya
merupakan ikatan kovalen sempurna. Sehingga, hidrokarbon menjadi senyawa yang
kurang reaktif dan disebut dengan parafin. Sifat itu memiliki makna yang berarti data
gabung dan daya reaksinya rendah. Alkana adalah rantai karbon yang paling
sederhana, dengan rumus umum:
CnH2n+2
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan rangkap
dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena adalah:
C2H2n
Nama lain dari Alkena adalah Olefin. Bentuk Alkena yang paling sederhana yaitu
Etena, yang memiliki rumus C2H4. Alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan
Alkana. Namun, relatif lebih stabil dibandingkan dengan Alkuna.
Alkuna juga termasuk dalam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Namun Alkuna
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkuna memiliki
rumus umum: CnH2n-2
THANK YOU

More Related Content

Similar to SENYAWA HIDROKARBON

kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdfkriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdfisnaaarh
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaEdi Haryanta
 
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkena
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkenaalkana, alkil, alkuna, alkohol, alkena
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkenaPatria Hamargyo
 
alkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptalkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptDeasyraArief1
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaHensen Tobing
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATRADONA97
 
20130911130900 unit 3 ikatan tunggal
20130911130900 unit 3 ikatan tunggal20130911130900 unit 3 ikatan tunggal
20130911130900 unit 3 ikatan tunggalAminah Rahmat
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonkimyuki444
 
Alkil Halida
Alkil HalidaAlkil Halida
Alkil HalidaFara Dila
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Avivah Nasution
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumimfebri26
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiwafiqasfari
 

Similar to SENYAWA HIDROKARBON (20)

kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdfkriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkuna
 
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkena
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkenaalkana, alkil, alkuna, alkohol, alkena
alkana, alkil, alkuna, alkohol, alkena
 
alkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptalkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.ppt
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkuna
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
 
20130911130900 unit 3 ikatan tunggal
20130911130900 unit 3 ikatan tunggal20130911130900 unit 3 ikatan tunggal
20130911130900 unit 3 ikatan tunggal
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
Alkil Halida
Alkil HalidaAlkil Halida
Alkil Halida
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Alkena-Alkuna
Alkena-AlkunaAlkena-Alkuna
Alkena-Alkuna
 
Alkena-alkuna
Alkena-alkunaAlkena-alkuna
Alkena-alkuna
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Alkil halida oleh dr
Alkil halida  oleh  drAlkil halida  oleh  dr
Alkil halida oleh dr
 
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
Makalah kimia alkana
Makalah kimia alkanaMakalah kimia alkana
Makalah kimia alkana
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
 

SENYAWA HIDROKARBON

  • 1. KIMIA ORGANIK SENYAWA HIDROKARBON NAMA : AHMAD RAIHANSYAH KELAS : 2 EGD DOSEN PENGAMPU : Ir. K.A. Ridwan, MT
  • 2. 1. PENGERTIAN SENYAWA HIDROKARBON Hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. 2. DEFINISI SENYAWA ALKANA,ALKENA,DAN ALKUNA a. Senyawa alkana Alkana merupakan hidrokarbon yang bersifat jenuh dan semua ikatannya merupakan ikatan kovalen sempurna. Sehingga, hidrokarbon menjadi senyawa yang kurang reaktif dan disebut dengan parafin. Sifat itu memiliki makna yang berarti data gabung dan daya reaksinya rendah. Alkana adalah rantai karbon yang paling sederhana, dengan rumus umum: CnH2n+2
  • 3. Alkana merupakan sebuah senyawa hidrokarbon jenuh, karena memiliki ikatan tunggal. Salah satu contoh senyawa paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H. Alkana yang memiliki 3 atom karbon atau lebih, dapat disusun dengan banyak cara, membentuk isomer struktur yang berbeda. Isomer paling sederhana adalah ketika atom karbonnya terpasang pada rantai tunggal tanpa ada cabang. Isomer ini bernama n-isomer (n = “normal”). b. Senyawa alkena Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan rangkap dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena adalah: C2H2n Nama lain dari Alkena adalah Olefin. Bentuk Alkena yang paling sederhana yaitu Etena, yang memiliki rumus C2H4. Alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan Alkana. Namun, relatif lebih stabil dibandingkan dengan Alkuna.
  • 4. Alkena juga memiliki kegunaan di berbagai bidang, seperti : - Bisa menjadi obat bius bila dicampurkan dengan kandungan O2. - Mematangkan buah-buahan. - Bahan baku dari industri plastik, karet sintetis, dan juga alkohol c. Senyawa alkuna Alkuna juga termasuk dalam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Namun Alkuna memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkuna memiliki rumus umum: CnH2n-2 Alkuna juga disebut sebagai Asetilena. Alkuna adalah senyawa yang lebih reaktif dibandingkan dengan Alkana dan juga Alkena. Alkena memiliki sifat semikonduktor, karena adanya pembentukan polimer yang bernama Polyethylene yang memiliki sifat tersebut.
  • 5. Alkuna juga memiliki banyak kegunaan, seperti: - Bisa digunakan dalam proses mengelas besi dan juga baja. - Dapat digunakan sebagai penerangan. - Merupakan sebuah Sintesis dari senyawa lain nya. 3. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKANA a. Sifat senyawa alkana sifat fisik senyawa alkana : 1. Tidak larut dalam air 2. Senyawa non polar (gaya tarik antar molekul lemah sehingga titik didih rendah) 3 .Pada suhu kamar : C1-C4 : gas C5-C17 : cairan C17 : padat 4. Titik didih naik dgn bertambahnya rantai (naik 30°C setiap penambahan satu gugus CH2) 5. Lebih ringan dari air.
  • 6. Sifat kimia senyawa Alkana 1. Relatif tidak reaktif 2. Tidak bereaksi dengan asam, basa, oksidator dan reduktor. 3. Dapat digunakan sebagai pelarut 4. Bereaksi dengan oksigen (pembakaran) dan halogen (halogenasi). Jika senyawa alkana mengalami reaksi pembakaran sempurna dengan oksigen maka akan dihasilkan gas CO2 dan uap air H2O Pembakaran sempurna CH4(g) + O2(g) –> CO2(g) + H2O(l) Pembakaran tidak sempurna CH4(g) + O2(g) –> CO(g) + H2O(l) CH4(g) + O2(g) –> C(s) + H2O(l)
  • 7. b. Pembuatan senyawa alkana a. Sintesis Dumas Pemanasan garam-garam KNaCa dengan basa. Contoh: RCOONa + NaOH R-H + Na2CO3 b. Sintesis Wurtz Dengan mereaksikan haloalkana dengan logam Na dalam meter. Contoh: R-X + 2Na-Cl R-R + 2NaX c.Sintesis Grignard Dengan menambahkan air. Contoh: RCl + Mg RMgCl RMgCl + HOH  RH + MgOHCl
  • 8. c. Reaksi senyawa alkana a. Reaksi halogenasi Reaksi alkana dengan Klor (Cl2) dan Brom (Br2) disebut reaksi halogenasi. Istilah Lebih spesifik yaitu Khloinasi dan Brominasi untuk menggambarkan reaksi halogen tertentu. Halogen lain, Fluor bereaksi secara eksplosit dengan senyawa organik, sedangkan yodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana. Contoh: CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl b. Oksidasi Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi sempurna) membentuk CO2 dan disertai pembebasan panas. Contoh: CH4+20₂ CO₂ + 2H₂O + panas Pembakaran Sempurna CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O + 211 kkal/mol
  • 9. Pembakaran Tidak Sempurna CH4(g) + O2(g) –> CO(g) + H2O(l) CH4(g) + O2(g) –> C(s) + H2O(l) 4. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKENA a. Sifat senyawa alkena Alkena adalah senyawa nonpolar. Gaya tarik antar molekul terjadi oleh gaya dispersi. Secara umum sifat-sifat fisika alkena mirip dengan sifat-sifat fisika alkana. Alkena yang terdiri dari dua, tiga, atau empat atom karbon berwujud gas pada temperatur kamar. Alkena yang terdiri dari lima atau lebih atom karbon berupa cairan tidak berwarna dengan massa jenis lebih kecil daripada air. Alkena tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut organik nonpolar, dan etanol.
  • 10. b. Pembuatan senyawa alkena 1. Dehidrasi alkohol: jika alkohol dipanaskan dengan asam kuat, Misalnya asam sulfat atau asam fosfat air akan hilang dan membentuk alkena. Reaksi ini disebut reaksi dehidrasi atau menghilangkan air. H2SO4 CH3CH2CH2OH == CH3-CH=CH2 + HOH 2. Dehidro halogenisasi: adalah reaksi hilangnya hydrogen dan halogen dari pereaksi halo alkana adalah reaksi lainnya yang dapat menghasilkan alkena. Dalam dehidro halogenasi senyawa halogen dipanaskan dengan basa kuat misalnya kalium hidroksida dala metanol. Ion hidroksida menarik proton dari halo alkana menghasilakan air. Ion halide juga hilang dari halo alkana semula dan akhirnya membentuk alkena
  • 11. Contoh: | | | | — C — C — + KOH(alc.)  — C = C — + KX + H2O | | H X KOH CH3-CHBr -CH3 = CH3-CH=CH2+HOH+Br ETANOL c. Reaksi senyawa alkena 1. Reaksi adisi hidrogen halida (hidrohalogenasi) Asam-asam halogen jika mengadisi alkena akan membentuk senyawa haloalkana. Reaksi ini dapat berlangsung tanpa pelarut atau dengan pelarut polar seperti asam asetat. Contoh: | | | | — C = C — + HX  — C — C — | | H X
  • 12. 2. Reaksi adisi air (hidrasi) Dengan pengaruh katalis asam (H2SO4), air dapat mengadisi alkena dan menghasilkan alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi alkena. Adisi alkena ini juga mengikuti kaedah Markonikov. Contoh: | | | | — C = C — + H2O, H+  — C — C — | | H OH CH3CH2CH=CH2 + H2O, H+  CH3CH2CHCH3 OH 3. Reaksi adisi hidrogen (hidrogenasi) Alkena dapat diadisi oleh hidrogen dengan bantuan katalis logam-logam transisi (Pt, Pd, dan Ni). Contoh:
  • 13. | | | | — C = C — + H2 + Ni, Pt, or Pd  — C — C — | | H H CH3CH=CHCH3 + H2, Ni  CH3CH2CH2CH3 2-butene n-butane 4. Reaksi adisi diborana (hidroborasi) Senyawa diborana (BH3)2 adalah bentuk dimer dari borana (BH3). Diborana dapat mengadisi alkena dengan cepat dalam pelarut eter pada suhu kamar. Adisi diborana pada alkena terminal (alkena dengan ikatan rangkap pada ujung rantai) menghasilkan tri alkil boran 5. Reaksi Oksidasi Alkena dapat dioksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan glikol, yaitu senyawa yang mempunyai dua gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon yang berdampingan.
  • 14. Untuk memperoleh glikol dengan rendemen tinggi maka kondisi reaksi harus dikendalikan. Biasanya reaksi dilakukan dalam suasana basa dan temperatur rendah (dingin). 5. SIFAT, PEMBUATAN, REAKSI SENYAWA ALKUNA a. Sifat senyawa alkuna Sifat – sifat senyawa alkuna ada 2 yaitu : Sifat fisis alkuna Sifat fisis senyawa alkuna yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkuna, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat. Semakin panjang rantai karbonya, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh, sehingga mudah mengalami reaksi adisi (penambahan).
  • 15. Sifat kimia Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran b. Pembuatan senyawa alkuna Reaksi Eliminasi Dihalida Alkuna dapat diperoleh melalui reaksi aliminasi HX dari alkil halida dengan cara yang sama dengan pembuatan alkena. Perlakuan 1,2-dihaloalkana (vicinal dihalida) dengan basa kuat seperti KOH atau NaNH2 menghasilkan dua kali reaksi eliminasi HX dan membentuk alkuna. X X | | | | — C — C — + KOH(alc.)  — C Ξ C — + KX + H2O | | X X
  • 16. c. Reaksi senyawa alkuna 1. Reaksi Adisi Hidrogen Halida Reaksi Adisi Hidrogen Halida (HX) pada senyawa alkuna berlangsung sama dengan yang terjadi pada senyawa alkena. Hidrogen halida (HX) dapat mengadisi pada ikatan rankap 3 senyawa alkuna seperti yang terjadi pada adisi pada ikatan rangkap 2 senyawa alkena, dengan produk awal adalah vinyl halida. Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut: R - C ΞC - H + HX  R – CH2 = CH2 2. Reaksi Halogenisasi Reaksi halogenisasi alkuna adalah reaksi alkuna dengan halogen. Bromin and klorin dapat mengadisi pada alkuna seperti yang terjadi pada alkena. Jika 1 mol halogen mengadisi pada 1 mol alkuna, maka akan dihasilkan dihaloalkena. Contoh : R - C ΞC - R' + X2  R – CHX = CHX - R'  R – CX2 – CX2 - R'
  • 17. 3. Hidrasi alkuna Seperti alkena, alkuna dapat juga mengalami reaksi hidrasi dengan dua cara. Adisi air secara langsung dengan katalis ion merkuri (II) menghasilkan produk Markovnikov, adisi air secara tak langsung melalui reaksi hidroborasi/oksidasi menghasilkan produk non-Markovnikov CH3 ΞC- C H + H2SO4 / HgSO4  CH3COCH3 4. Reaksi Hidrogenasi R - C ΞC - R' + H2 /Pt ===== R – CH2 - CH2 - R'
  • 18. RANGKUMAN Alkana merupakan hidrokarbon yang bersifat jenuh dan semua ikatannya merupakan ikatan kovalen sempurna. Sehingga, hidrokarbon menjadi senyawa yang kurang reaktif dan disebut dengan parafin. Sifat itu memiliki makna yang berarti data gabung dan daya reaksinya rendah. Alkana adalah rantai karbon yang paling sederhana, dengan rumus umum: CnH2n+2 Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan rangkap dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena adalah: C2H2n Nama lain dari Alkena adalah Olefin. Bentuk Alkena yang paling sederhana yaitu Etena, yang memiliki rumus C2H4. Alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan Alkana. Namun, relatif lebih stabil dibandingkan dengan Alkuna. Alkuna juga termasuk dalam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Namun Alkuna memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkuna memiliki rumus umum: CnH2n-2