SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Sosialisasi Billing Perbendaharaan
Jakarta, Desember 2021
2
LATAR BELAKANG
1. Terdapat 3 (tiga) biller Penerimaan Negara:
a. DJP mengelola penerimaan Pajak (e-Billing)
b. DJBC mengelola penerimaan cukai dan pajak (CEISA)
c. DJA mengelola PNBP & Penerimaan Negara
Lainnya (SIMPONI).
2. DJA mengalami kesulitan dalam menangani
pertanyaan dan dalam mengidentifikasi setoran
penerimaan negara lainnya.
3. Dalam kurun waktu 2018-2020:
SIMPONI menatausahakan 26,2 juta transaksi
penerimaan negara per tahun dengan nilai Rp318,8
triliun dengan transaksi penerimaan negara lainnya
sebanyak 589 ribu (2,74%) dengan nominal Rp.
73,996 triliun (23,21%)
PENUNJUKAN DITJEN PERBENDAHARAAN SELAKU BILLER
PENERIMAAN NEGARA LAINNYA (PMK 225/PMK.05/2020)
TUJUAN PENYESUAIAN BILLER PENERIMAAN
NEGARA LAINNYA
a. DJPb mengelola penerimaan negara lainya yang timbul
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perbendaharaan.
b. Mewujudkan pengelolaan penerimaan negara lainnya
yang akuntabel dan efisien.
KONDISI EXISTING
Tugas Biller
 Menyediakan & mengelola
sarana perekaman
 Menyampaikan kode billing ke
sistem setelmen.
 Melakukan rekonsiliasi
Definisi Biller
merupakan unit eselon I
Kemenkeu yang diberi tugas dan
kewenangan untuk menerbitkan
dan mengelola kode billing.
adalah kode identifikasi yang
diterbitkan oleh Portal Biller atas
jenis pembayaran atau setoran
yang dilakukan oleh Wajib
Pajak/ Wajib Bayar/ Wajib Setor
Kode Billing
Biller menerbitkan Kode Billing
melalui Portal Biller atau Portal
Penerimaan Negara.
Penerbitan Kode Billing
1. Ditjen Perbendaharaan menyediakan
dan mengelola sarana perekaman
data transaksi Penerimaan Negara
(Pasal 24 ayat (3)
2. Penerimaan Negara Lainnya meliputi:
a. Dana PFK
b. Pengembalian Belanja
c. Setoran sisa UP/TUP dan
d. Penerimaan lainnya
(Pasal 2 ayat 2)
3. Tata cara perekaman data transaksi
Penerimaan Negara dalam rangka
penerbitan Kode Billing diatur lebih
lanjut oleh masing-masing Biller
(Pasal 23 ayat (4))
BILLING PERBENDAHARAAN
3
Pengelolaan Penerimaan Negara
Mewujudkan pengelolaan
penerimaan negara lebih akurat
dan efisien serta meningkatkan
layanan kepada pengguna
1 Penyusunan Database PNS
Sarana untuk pengumpulan
data PNS aktif Pemda sebagai
data dukung dalam
perhitungan pembayaran PFK
3
Optimalisasi Portal
Penerimaan Negara/ SSO
Meningkatkan akses dan
penggunaan pada portal SSO
2 Validitas data PFK
Mendukung verifikasi
ketepatan jumlah dan
ketepatan waktu pembayaran
iuran pensiun Pemda
4
MANFAAT
Billing Perbendaharaan merupakan sarana perekaman dan pengelolaan data transaksi Penerimaan Negara lainnya yang disediakan
oleh DJPb
OUTPUT
AKSES DAN PENGGUNA
Billing
Perbendaharaan
diakses melalui
Portal
Penerimaan
Negara (Single
Sign On/ SSO
MPN G3)
Pengguna Billing Perbendaharaan adalah
Wajib Bayar atau Wajib Setor atas
Penerimaan Negara lainnya yang meliputi:
• Bendahara Pengeluaran satker
• BUD/ bendahara SKPD
• Satker penerima hibah
• Bendahara penerimaan KPKNL
• Pihak lain yang ditentukan.
• Output Billing Perbendaharaan
adalah kode billing yang
merupakan sarana untuk
pembayaran penerimaan
negara.
• Pembuatan kode billing
dilakukan secara mandiri oleh
pengguna Biliing
Perbendaharaan.
PENGELOLA
• Pengelola Billing
Perbendaharaan adalah DJPb
selaku biller penerimaan negara
lainnya.
• Pengelola ditunjuk dalam
penugasan pengelola Billing
Perbendaharaan.
• Pengelola meliputi seluruh
Direktorat pada DJPb
Tata Cara Pembuatan Kode Billing melalui Sitem Billing Perbendaharaan
4
Pengguna:
1. Bendahara Pengeluaran K/L
2. BUD/bendahara SKPD.
3. Satker penerima hibah;
4. Bendahara penerimaan KPKNL
5. Pihak yang ditentukan
Pengelolaan data:
- Penerimaan Negara lainnya
- Data detail penerimaan Dana PFK
- Pemanfaatan data
Operasional:
- Rekonsiliasi
- Tindak lanjut pembatalan transaksi
- Koreksi
Sistem:
- Pengelolaan sistem
- Perbaikan sistem
- Update referensi
- Gangguan sistem
Laporan:
- Pengelolaan penerimaan
negara lainnya
- Pengelolaan sistem billing
Pokja koordinasi dan regulasi Pokja pengelola sistem Pokja proses bisnis Pokja operasional
Pembuatan kode billing:
berupa upload data atau perekaman elemen
data penerimaan
Penerbitan
Kode Billing
Sistem Billing Perbendaharaan Pembayaran Kode Billing
Collecting Agent
Sistem
Settlement
3. Penerimaan setoran sisa UP/TUP
4. Penerimaan setoran sisa hibah langsung
Penerimaan Negara lainnya yang dikelola Sistem billing Perbendaharaan:
1. Penerimaan Dana PFK
2. Penerimaan Pengembalian Belanja
Pengelolaan
data
Portal Penerimaan Negara (SSO)
Pengelola
Ruang Lingkup
1. Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya melalui Billing Perbendaharaan;
2. Penatausahaan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya pada Billing Perbendaharaan.
1. Penerimaan Dana PFK;
2. Penerimaan Pengembalian Belanja;
3. Setoran sisa UP/ TUP; dan
4. Setoran Sisa Hibah Langsung.
Penerimaan Negara lainnya dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
Penerimaan Negara lainnya
Mata Uang yang Digunakan
Tata cara penerbitan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya
BILLING PERBENDAHARAAN
6
Penerimaan Negara lainnya
DJPb
Biller
Penerimaan
Negara lainnya
menyediakan
dan mengelola
sarana
perekaman data
Diakses melalui:
a. modul Billing Perbendaharaan
pada Portal Penerimaan
Negara;
b. sistem elektronik yang
mempunyai interkoneksi
dengan Billing
Perbendaharaan.
Perekaman data dilakukan secara
mandiri oleh Wajib Bayar/Wajib
Setor.
Masa aktif
selama 7
hari
Pengguna: Wajib Bayar atau Wajib
Setor atas Penerimaan Negara lainnya:
a. Bendahara Pengeluaran satuan kerja
Kementerian Negara/Lembaga
b. Bendahara Umum Daerah/bendahara
satuan kerja perangkat daerah
c. Satuan kerja penerima hibah
d. Bendahara penerimaan Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang
e. Pihak yang ditentukan untuk
melakukan pembayaran/penyetoran
Penerimaan Negara lainnya.
Menggunakan
akun sesuai
BAS
Kode
Billing
Unit Pengelola Billing Perbendaharaan
7
Ditjen
Perbendaharaan
a. Direktorat PKN selaku regulator dan koordinator
penyelenggaraan Billing Perbendaharaan;
b. Direktorat SITP selaku pengelola dan
pengembang Billing Perbendaharaan;
c. Unit eselon II lain pada Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharan selaku penanggung
jawab proses bisnis atas Penerimaan Negara
lainnya yang direkam dan disetor/dibayarkan
menggunakan Billing Perbendaharaan;
d. KPPN KP selaku operator Billing Perbendaharaan
Kepdirjen Perbendaharaan
tentang Pengelola Billing Perbendaharaan
Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya
8
Pendaftaran pengguna Portal Penerimaan Negara
WB/WS melakukan perekaman
data tipe pengguna, email,
password, jenis NPWP, nomor
NPWP, nama, alamat, kode
provinsi, kode kabupaten/kota,
dan nomor telepon/telepon
seluler.
Tautan aktivasi
WB/WS
melakukan
aktivasi
Pendaftaran
melalui perekaman
data
Migrasi user Simponi
a. Pengguna Simponi mengakses
Portal Penerimaan Negara dan
memilih menu Migrasi Pengguna
Simponi.
b. Pengguna Simponi melakukan
perekaman alamat e-mail dan
username yang digunakan pada
Simponi.
Migrasi user Simponi
Portal Penerimaan
Negara
menyampaikan
tautan reset
password ke alamat
e-mail pengguna.
Terdaftar
sebagai pengguna
1
2
WB/WS reset
password
Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya
9
a. Dana PFK pegawai
• berupa iuran jamkes, dana pensiun, THT
dan simpanan Tepera.
• Dicatat pada satker Pengembalian
Penerimaan PFK (999.99.440780)
b. Dana PFK lainnya
• berupa hasil penjualan/penyelesaian aset
bekas milik eks bank dalam likuidasi
• Dicatat pada satker Pengelola Aset yang
Timbul dari pemberian Bantuan Likuiditas
Bank Indonesia Ditjen Kekayaan Negara
(999.99.978706
1.Otomatis
Proses unggah
ADK data detail
penerimaan
Dana PFK
2.Langsung
Perekaman
data
penerimaan
Dana PFK
Nama, nomor induk pegawai, nomor induk kependudukan, kode
organisasi perangkat daerah, kode golongan, kode bulan
pembayaran, tahun pembayaran, pendapatan bruto, nominal iuran
jaminan kesehatan, nominal iuran dana pensiun dan iuran
tabungan hari tua, nominal simpanan peserta tabungan
perumahan rakyat bagian pekerja.
Kode Kementerian/Lembaga, kode unit Eselon 1, kode
satuan kerja, kode KPPN, mata uang, detail/keterangan
pembayaran, nama Wajib Bayar/Wajib Setor, kode akun
peneriman Dana PFK, kode provinsi, kode kota/kabupaten,
periode bulan pembayaran, dan nominal.
Kode
Billing
Bukti
Pembuatan
Tagihan
Notifikasi
tautan
Kode
Billing ke
pengguna
Pembuatan Billing Perbendaharaan Penerimaan Dana PFK
Penerimaan Dana PFK terdiri dari:
Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing secara otomatis Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing secara
langsung
Pembuatan
Kode
Billing
Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya
10
Perekaman
data
penerimaan
Billing
Perbendaharaan
menerbitkan
Kode Billing
Billing
Perbendaharaan
menerbitkan Bukti
Pembuatan Tagihan
Billing Perbendaharaan
menyampaikan
notifikasi tautan Kode
Billing ke pengguna
Pembuatan Billing Perbendaharaan untuk:
- Penerimaan Pengembalian Belanja
- Setoran Sisa UP/TUP
- Setoran Sisa Hibah Langsung
kode Kementerian/Lembaga, kode unit Eselon 1, kode
satuan kerja, kode KPPN, kode program, kode sumber dana,
cara penarikan, kode kewenangan, mata uang, detail
pembayaran/ keterangan pembayaran, nama Wajib
Bayar/Wajib Setor, kode kegiatan dan kode output, kode
akun pengembalian belanja, kode provinsi, kode
kota/kabupaten, periode bulan pembayaran pada tahun
anggaran berjalan, dan nominal.
kode Kementerian/Lembaga, kode
unit eselon 1, kode satuan kerja,
kode KPPN, jenis mata uang, detail
pembayaran/ keterangan
pembayaran, nama Wajib
Bayar/Wajib Setor, kode akun
setoran sisa UP/TUP, nominal.
kode Kementerian/Lembaga, kode unit
eselon 1, kode satuan kerja, kode
sumber dana, cara penarikan, nomor
register, jenis mata uang, detail
pembayaran/keterangan pembayaran,
nama Wajib Bayar/Wajib Setor,
kode akun setoran sisa hibah langsung,
nominal.
Pembuatan
Kode
Billing
Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing
Penerimaan Pengembalian Belanja
Data yang diperlukan untuk
membuat Kode Billing setoran sisa
UP/TUP
Data yang diperlukan untuk membuat
Kode Billing setoran sisa hibah langsung
11
Pembayaran Penerimaan Negara Lainnya
 Pembayaran Penerimaan Negara lainnya dengan menggunakan Kode Billing dilakukan melalui layanan atau
kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent.
 Layanan atau kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent dalam bentuk:
a. tautan pembayaran yang tersedia pada Portal Penerimaan Negara
b. layanan atau kanal pembayaran pada loket atau teller (over the counter)
c. layanan atau kanal pembayaran dengan menggunakan sistem elektronik, antara lain Anjungan Tunai Mandiri
(ATM), internet banking, mobile banking, overbooking, Electronic Data Capture (EDC), dompet elektronik,
transfer bank, virtual account, kartu debit, dan kartu kredit.
 Billing Perbendaharaan menerbitkan Bukti Pembayaran Kode Billing sebagai bukti pembayaran Kode Billing
Penerimaan Negara lainnya.
 Billing Perbendaharaan menyampaikan notifikasi atas NTPN yang diterbitkan oleh Sistem Settlement kepada:
a. pengguna; dan
b. sistem elektronik yang mempunyai interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan.
12
Pembayaran Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya
1. Pembayaran Penerimaan Negara
lainnya dengan menggunakan Kode
Billing dilakukan melalui layanan
atau kanal pembayaran yang
disediakan Collecting Agent.
2. Layanan atau kanal pembayaran yang
disediakan Collecting Agent dalam
bentuk:
a. tautan pembayaran yang tersedia
pada Portal Penerimaan Negara
b. layanan atau kanal pembayaran
pada loket atau teller (over the
counter)
c. layanan atau kanal pembayaran
dengan menggunakan sistem
elektronik, antara lain Anjungan
Tunai Mandiri (ATM), internet
banking, mobile banking,
overbooking, Electronic Data
Capture (EDC), dompet
elektronik, transfer bank, virtual
account, kartu debit, dan kartu
kredit.
4. Billing Perbendaharaan menerbitkan Bukti Pembayaran Kode
Billing sebagai bukti pembayaran Kode Billing Penerimaan
Negara lainnya.
3. Billing Perbendaharaan menyampaikan notifikasi atas NTPN yang
diterbitkan oleh Sistem Settlement kepada pengguna dan sistem
elektronik yang mempunyai interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan.
54 Bank Umum, 27 BPD. 1 Pos
Persepsi
Dompet Elektronik (e-wallet), Bank Transfer,
Virtual Account, Direct Debit, Kartu Kredit
Pembatalan Transaksi, Monitoring dan Rekonsiliasi Data Transaksi
13
 Monitoring data transaksi Penerimaan Negara lainnya
dilakukan melalui aplikasi yang disediakan oleh
Direktorat SITP.
 Tata cara monitoring data transaksi Penerimaan Negara
lainnya dilaksanakan sesuai ketentuan mengenai
monitoring data transaksi penerimaan negara.
 Data transaksi Penerimaan Negara lainnya hasil
monitoring dapat digunakan sebagai data untuk
rekonsiliasi data transaksi Penerimaan Negara.
1. Billing Perbendaharaan melakukan rekonsiliasi data dengan Sistem Settlement.
2. Rekonsiliasi data dilakukan atas Kode Billing Penerimaan Negara lainnya dengan Kode Billing yang telah memperoleh NTPN pada Sistem
Settlement.
3. Rekonsiliasi data dilakukan secara sistem.
4. Pelaksanaan rekonsiliasi dilaksanakan melalui sistem yang disediakan pada Sistem Settlement.
5. Pelaksanaan rekonsiliasi menghasilkan data:
a. Kode Billing yang telah terbayar;
b. Kode Billing yang belum terbayar/kedaluwarsa; dan
c. Kode Billing yang dilakukan pembatalan/ koreksi/pengembalian.
6. Hasil rekonsiliasi antara Billing Perbendaharaan dengan Sistem Settlement dituangkan ke dalam berita acara rekonsiliasi yang ditandangani
oleh penanggung jawab rekonsilasi pada Billing Perbendaharaan dan KPPN Khusus Penerimaan.
7. Hasil rekonsiliasi data atas Kode Billing Penerimaan Negara lainnya dapat ditindaklanjuti dengan melakukan penyesuaian data pada
database Billing Perbendaharaan.
Rekonsiliasi
Monitoring
 Billing Perbendaharaan melakukan pemblokiran secara sistem atas
data Penerimaan Negara yang dibatalkan pada Billing
Perbendaharaan berdasarkan surat persetujuan pembatalan transaksi
Penerimaan Negara lainnya yang disampaikan oleh KPPN Khusus
Penerimaan.
 Billing Perbendaharaan tidak dapat menayangkan/mencetak Bukti
Pembayaran Kode Billing data transaksi Penerimaan Negara lainnya
yang telah dibatalkan.
 Bukti Pembayaran Kode Billing atas transaksi yang sudah dibatalkan
tidak dapat digunakan sebagai bukti pembayaran yang sah.
Pembatalan Transaksi
Koreksi Atas Kesalahan Penginputan Elemen Data
Penerimaan Negara Lainnya Pada Billing Perbendaharaan
14
Koreksi
Tata cara
1. Koreksi kesalahan penginputan elemen data transaksi Penerimaan Negara lainnya pada database Billing Perbendaharaan.
2. Ketentuan:
a. Berdasarkan permohonan koreksi data yang diajukan oleh Wajib Bayar/Wajib Setor;
b. Permohonan dilampiri rekomendasi dari Badan penyelenggara Dana PFK untuk koreksi terkait penerimaan Dana PFK;
atauSatuan kerja untuk koreksi terkait penerimaan negara lainnya selain penerimaan Dana PFK.
a. Wajib Bayar/Wajib Setor menyampaikan surat permohonan kepada unit operasional Billing Perbendaharaan dilampiri:
1) Fotokopi BPN;
2) Surat pernyataan tanggung jawab mutlak; dan
3) Surat rekomendasi dari pengelola Dana PFK dan/atau surat rekomendasi dari satuan kerja.
b. Unit operasional Billing Perbendaharaan melakukan penelitian dan pengujian.
c. Hasil koreksi data dituangkan dalam nota perbaikan Penerimaan Negara lainnya pada Billing Perbendaharaan.
d. Hasil koreksi data merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen BPN atau Bukti Pembayaran Kode Billing.
Syarat
1. tidak merubah total nilai penerimaan
2. dilakukan terbatas atas elemen data Kode Billing:
a. detail/keterangan pembayaran;
b. nama Wajib Bayar/Wajib Setor; atau
c. periode bulan pembayaran pada tahun anggaran berjalan.
Gangguan Sistem/Jaringan
15
Gangguan sistem/jaringan pada Billing Perbendaharaan terdiri atas:
1. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerbitkan Kode Billing;
2. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat mengirimkan informasi data Kode Billing ke Sistem Settlement dan/atau
Sistem Settlement tidak dapat menerima informasi data Kode Billing dari Billing Perbendaharaan.
3. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerima notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem
Settlement.
4. gangguan yang mengakibatkan terganggunya proses penerbitan Kode Billing pada sistem layanan yang terhubung secara
interkoneksi dengan Sistem Billing Perbendaharaan dan
5. gangguan yang mengakibatkan Sistem Billing Perbendaharaan tidak dapat menyampaikan notifikasi penerbitan kode Billing
Penerimaan Negara lainnya dan/atau pembayaran Penerimaan Negara lainnya kepada pengguna.
1. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerbitkan Kode Billing
a. Pengguna Billing Perbendaharaan dapat memberitahukan terjadinya gangguan kepada Biller melalui HAI DJPb pada hari
kerja berkenaan;
b. Direktorat SITP selaku pengelola dan pengembang Billing Perbendaharaan melakukan identifikasi, koordinasi, dan
penyelesaian gangguan;
c. Apabila gangguan sistem/jaringan tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit, Direktorat SITP menyampaikan
pengumuman gangguan pada Billing Perbendaharaan melalui HAI-DJPb kepada pengguna, Direktorat PKN, KPPN dan KPPN
Khusus Penerimaan;
d. Apabila gangguan sistem/jaringan dapat diselesaikan, Direktorat SITP menyampaikan hasil penanganan gangguan kepada
pengguna melalui HAI-DJPb.
e. Pengguna melakukan pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya setelah adanya pengumuman penyelesaian
gangguan sistem/jaringan.
16
2. Gangguan sistem /jaringan yang mengakibatkan Biller tidak dapat mengirimkan informasi data
Kode Billing ke Sistem Settlement dan/atau Sistem Settlement tidak menerima informasi data
Kode Billing dari Billing Perbendaharaan
Biller mengirim ulang informasi data Kode Billing ke Sistem Settlement.
3. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan Biller tidak menerima notifikasi
pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem Settlement
a. Biller menyampaikan pemberitahuan atas Kode Billing yang sudah dibayarkan namun belum memperoleh
notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing kepada KPPN Khusus Penerimaan.
b. KPPN Khusus Penenerimaan melakukan koordinasi dengan Sistem Settlement dalam rangka pengiriman
ulang notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing.
c. Billing Perbendaharaan melakukan penyesuaian data secara otomatis pada database Billing Perbendaharaan.
d. Mekanisme penyampaian notifikasi ulang pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem Settlement
kepada Billing Perbendaharaan dilakukan melalui sistem yang disediakan oleh Direktorat SITP.
Gangguan Sistem/Jaringan (2)
Gangguan Sistem/Jaringan (3)
17
5. Gangguan sistem/jaringan mengakibatkan Sistem Billing Perbendaharaan tidak dapat
menyampaikan notifikasi penerbitan kode Billing Penerimaan Negara lainnya dan/atau
pembayaran Penerimaan Negara lainnya kepada pengguna
Yang mengakibatkan perbedaan data, maka data yang sah adalah data Penerimaan Negara lainnya pada database Billing
Perbendaharaan.
4. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan terganggunya proses penerbitan Kode
Billing pada sistem layanan yang terhubung secara interkoneksi dengan Billing BUN
a. Penanggungjawab/pengelola sistem layanan harus melakukan identifikasi gangguan pada sistem layanan
perlebih dahulu.
b. Apabila hasil identifikasi menyatakan adanya gangguan, pengelola sistem layanan melakukan penanganan
gangguan.
c. Apabila penanganan gangguan tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit, pengelola sistem layanan
menyampaikan pengumuman adanya gangguan pada sistem layanan kepada pengguna layanan dan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
d. Apabila hasil identifikasi pada sistem layanan menyatakan tidak terjadi gangguan pada sistem layanan,
penanggungjawab/pengelola sistem layanan memberitahukan terjadinya gangguan sistem kepada DJPb.
e. Berdasarkan laporan pemberitahuan gangguan, DJPb segera melakukan identifikasi, koordinasi, dan
penanganan gangguan pada Billing Perbendaharaan dan menyampaikan hasil identifikasi kepada
penanggungjawab/pengelola sistem layanan.
Keadaan Kahar (Force Majeure)
18
1. Apabila terdapat gangguan yang menyebabkan Portal Penerimaan Negara dan/atau Billing
Perbendaharaan tidak berfungsi, diberlakukan Keadaan Kahar (Force Majeure).
2. Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) dilakukan segera dan paling lambat pada hari kerja
berikutnya setelah terjadinya kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure).
3. Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan
atau dapat didelegasikan kepada pejabat eselon II pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
4. Atas Keadaan Kahar (Force Majeure) tersebut dilaksanakan BCP sesuai dengan ketentuan yang
mengatur mengenai BCP di Direktorat Jenderal Perbendaharan.
 Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) dapat menjadi dasar pembebasan Wajib Bayar/Wajib
Setor dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam melaksanakan ketentuan.
Pusat Layanan
19
1. Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyediakan pusat layanan pengguna dalam rangka
memberikan bantuan, informasi, dan petunjuk teknis terkait Billing Perbendaharaan.
2. Layanan pengguna dilaksanakan melalui saluran resmi HAI-DJPb.
3. Saluran resmi HAI-DJPb antara lain:
a. saluran call center 14090 ext 1
b. saluran surat elektronik melalui hai.djpb@kemenkeu.go.id
c. saluran portal HAI-DJPb melalui https://hai.kemenkeu.go.id
d. saluran HAI CSO pada KPPN
4. Tata cara dan waktu penerimaan layanan HAI-DJPb mengikuti ketentuan mengenai pedoman layanan
help, answer, improve Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Keamanan Data dan Pemanfaatan Data Detail Penerimaan
Dana PFK
20
1. Semua data detail penerimaan Dana PFK yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah melalui Billing
Perbendaharaan dianggap sebagai informasi yang bersifat khusus dan menjadi hak milik Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan wajib menjaga keamanan dan kerahasiaan data detail penerimaan Dana
PFK.
3. Data detail penerimaan Dana PFK pegawai digunakan:
a. sebagai alat verifikasi ketepatan jumlah dan ketepatan waktu pembayaran iuran Dana PFK atau sebagai
data dukung pembayaran Dana PFK pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan; atau
b. sebagai data dukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan.
4. Penggunaan data detail penerimaan Dana PFK sebagaimana oleh instansi atau badan di luar lingkup
Kementerian Keuangan, wajib melakukan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Interkoneksi Billing Perbendaharaan
21
1. Dalam rangka interkoneksi Billing Perbendaharaan dengan sistem elektronik lain, diatur sebagai berikut:
a. Sistem elektronik yang akan membangun interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan harus memenuhi
persyaratan:
1) memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk membangun dan mengoperasikan sistem layanan
yang terinterkoneksi dengan Billing Perbendaharaan; dan
2) memiliki sistem pendukung yang mampu terinterkoneksi dengan Billing Perbendaharaan.
b. Pemilik layanan yang akan melakukan interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan yang telah memenuhi
persyaratan tersebut dapat mengajukan permintaan interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan melalui
surat kepada Direktorat PKN.
2. Terhadap permintaan interkoneksi Direktorat PKN melakukan verifikasi dan koordinasi dengan Direktorat SITP
untuk melaksanakan Unit Testing, System Integration Testing, dan User Acceptance Test terhadap sistem layanan.
3. Apabila Unit Testing, System Integration Testing dan User Acceptance Test atas layanan lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dinyatakan berhasil, Direktur Jenderal Perbendaharaan dan pimpinan tertinggi unit pemilik sistem
layanan melakukan perjanjian kerja sama.
4. Mekanisme interkoneksi Billing Perbendaharaan dengan sistem layanan diatur lebih lanjut dengan Surat Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
Lain-lain (1)
22
1. Untuk mewujudkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan penggunaan Billing Perbendaharaan,
pengguna Simponi dapat mengakses Billing Perbendaharaan pada Portal Penerimaan Negara melalui migrasi
user.
2. Migrasi user Simponi diatur sebagai berikut:
a. Pengguna Simponi mengakses Portal Penerimaan Negara dan memilih menu Migrasi Pengguna
Simponi.
b. Pengguna Simponi melakukan perekaman alamat e-mail dan username yang digunakan pada Simponi.
c. Portal Penerimaan Negara menyampaikan tautan reset password ke alamat e-mail pengguna.
1. Migrasi User Simponi
Lain-lain (2)
23
1. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan Billing Perbendaharaan yang akurat dapat dilakukan pemutakhiran referensi akun
Penerimaan Negara lainnya.
2. Pemutakhiran referensi akun dilakukan dengan:
a. set up untuk menambahkan akun Penerimaan Negara lainnya; atau
b. menonaktifkan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan.
3. Pemutahiran akun dengan mempertimbangkan kesesuaian tugas dan fungsi serta proses bisnis Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
4. Set up untuk menambahkan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan diajukan oleh unit
pemohon kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan melalui surat permohonan set up/penambahan akun
Penerimaan Negara Lainnya yang ditandatangani oleh pejabat eselon II unit pemohon dilampiri surat keterangan yang berisi
informasi dasar hokum, deskripsi,penyetor, dan penanggung jawab proses bisnis penerimaan tersebut.
5. Dalam rangka penonaktifan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan unit pemohon
menyampaikan surat permohonan penonaktifan kepada Direktorat APK yang disertai dengan alasan penonaktifan dan
ditandatangani oleh pejabat eselon II unit pemohon.
6. Direktorat APK meneruskan kepada Direktorat SITP dan ditembuskan kepada Direktorat PKN dan/atau KPPN Khusus
Penerimaan.
7. Direktorat SITP melakukan pemutahiran akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan.
8. Akun Penerimaan Negara lainnya berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bagan Akun Standar.
2. Pemutakhiran Referensi Akun
3. Batas waktu pelaksanaan pembuatan Kode Billing secara otomatis
Pembuatan Kode billing Penerimaan Dana PFK secara otomatis dilaksanakan oleh Pemda paling lambat bulan Februari 2023.
Ketentuan Lain-lain (3)
24
 Pengaturan lebih lanjut:
a. perubahan kebijakan yang mempengaruhi proses bisnis Billing Perbendaharaan dan masa aktif
Kode Billing;
b. penambahan jenis penerimaan Dana PFK lainnya yang direkam menggunakan Billing
Perbendaharaan; atau
c. penambahan Penerimaan Negara lainnya yang pembuatan Kode Billing menggunakan Billing
Perbendaharaan
diatur lebih lanjut dengan Surat Edaran dan/atau Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
4. Pengaturan lebih lanjut
Penutup
25
 Peraturan Direktur Jenderal mulai berlaku pada BULAN JANUARI 2022.
www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan DJPb.KemenkeuRI
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
- DJPb Kemenkeu RI
@DJPbKemenkeu_RI
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx

Tata usaha keuangan
Tata usaha keuanganTata usaha keuangan
Tata usaha keuanganrajapusbar
 
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdfssuser1a627b
 
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/20162017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016Ahmad Abdul Haq
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiHerman Bagindo
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDFox Broadcasting
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
 
Akuntansi_Pemerintahan.ppsx
Akuntansi_Pemerintahan.ppsxAkuntansi_Pemerintahan.ppsx
Akuntansi_Pemerintahan.ppsxNurulXAKL4
 
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfBAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfUlfi Oktaviana
 
Bendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptxBendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptxHeriAfriansah
 
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptxMateri Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptxasefkerja
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNAhmad Abdul Haq
 
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxPAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxSantiSantideswita
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 

Similar to Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx (20)

183~PMK.05~2019Per.pdf
183~PMK.05~2019Per.pdf183~PMK.05~2019Per.pdf
183~PMK.05~2019Per.pdf
 
Proses bisnis mpn g 2 -firs
Proses bisnis mpn g 2 -firsProses bisnis mpn g 2 -firs
Proses bisnis mpn g 2 -firs
 
Tata usaha keuangan
Tata usaha keuanganTata usaha keuangan
Tata usaha keuangan
 
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf
3 Sistem Akuntansi Hibah.pdf
 
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/20162017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016
2017-02-22 Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp vii
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Kartu Kredit Pemerintah.pptx
Kartu Kredit Pemerintah.pptxKartu Kredit Pemerintah.pptx
Kartu Kredit Pemerintah.pptx
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
Akuntansi_Pemerintahan.ppsx
Akuntansi_Pemerintahan.ppsxAkuntansi_Pemerintahan.ppsx
Akuntansi_Pemerintahan.ppsx
 
Strategi AKD
Strategi AKDStrategi AKD
Strategi AKD
 
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfBAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
 
Bendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptxBendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptx
 
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptxMateri Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
 
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxPAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan
 

Recently uploaded

"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 

Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx

  • 2. 2 LATAR BELAKANG 1. Terdapat 3 (tiga) biller Penerimaan Negara: a. DJP mengelola penerimaan Pajak (e-Billing) b. DJBC mengelola penerimaan cukai dan pajak (CEISA) c. DJA mengelola PNBP & Penerimaan Negara Lainnya (SIMPONI). 2. DJA mengalami kesulitan dalam menangani pertanyaan dan dalam mengidentifikasi setoran penerimaan negara lainnya. 3. Dalam kurun waktu 2018-2020: SIMPONI menatausahakan 26,2 juta transaksi penerimaan negara per tahun dengan nilai Rp318,8 triliun dengan transaksi penerimaan negara lainnya sebanyak 589 ribu (2,74%) dengan nominal Rp. 73,996 triliun (23,21%) PENUNJUKAN DITJEN PERBENDAHARAAN SELAKU BILLER PENERIMAAN NEGARA LAINNYA (PMK 225/PMK.05/2020) TUJUAN PENYESUAIAN BILLER PENERIMAAN NEGARA LAINNYA a. DJPb mengelola penerimaan negara lainya yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perbendaharaan. b. Mewujudkan pengelolaan penerimaan negara lainnya yang akuntabel dan efisien. KONDISI EXISTING Tugas Biller  Menyediakan & mengelola sarana perekaman  Menyampaikan kode billing ke sistem setelmen.  Melakukan rekonsiliasi Definisi Biller merupakan unit eselon I Kemenkeu yang diberi tugas dan kewenangan untuk menerbitkan dan mengelola kode billing. adalah kode identifikasi yang diterbitkan oleh Portal Biller atas jenis pembayaran atau setoran yang dilakukan oleh Wajib Pajak/ Wajib Bayar/ Wajib Setor Kode Billing Biller menerbitkan Kode Billing melalui Portal Biller atau Portal Penerimaan Negara. Penerbitan Kode Billing 1. Ditjen Perbendaharaan menyediakan dan mengelola sarana perekaman data transaksi Penerimaan Negara (Pasal 24 ayat (3) 2. Penerimaan Negara Lainnya meliputi: a. Dana PFK b. Pengembalian Belanja c. Setoran sisa UP/TUP dan d. Penerimaan lainnya (Pasal 2 ayat 2) 3. Tata cara perekaman data transaksi Penerimaan Negara dalam rangka penerbitan Kode Billing diatur lebih lanjut oleh masing-masing Biller (Pasal 23 ayat (4))
  • 3. BILLING PERBENDAHARAAN 3 Pengelolaan Penerimaan Negara Mewujudkan pengelolaan penerimaan negara lebih akurat dan efisien serta meningkatkan layanan kepada pengguna 1 Penyusunan Database PNS Sarana untuk pengumpulan data PNS aktif Pemda sebagai data dukung dalam perhitungan pembayaran PFK 3 Optimalisasi Portal Penerimaan Negara/ SSO Meningkatkan akses dan penggunaan pada portal SSO 2 Validitas data PFK Mendukung verifikasi ketepatan jumlah dan ketepatan waktu pembayaran iuran pensiun Pemda 4 MANFAAT Billing Perbendaharaan merupakan sarana perekaman dan pengelolaan data transaksi Penerimaan Negara lainnya yang disediakan oleh DJPb OUTPUT AKSES DAN PENGGUNA Billing Perbendaharaan diakses melalui Portal Penerimaan Negara (Single Sign On/ SSO MPN G3) Pengguna Billing Perbendaharaan adalah Wajib Bayar atau Wajib Setor atas Penerimaan Negara lainnya yang meliputi: • Bendahara Pengeluaran satker • BUD/ bendahara SKPD • Satker penerima hibah • Bendahara penerimaan KPKNL • Pihak lain yang ditentukan. • Output Billing Perbendaharaan adalah kode billing yang merupakan sarana untuk pembayaran penerimaan negara. • Pembuatan kode billing dilakukan secara mandiri oleh pengguna Biliing Perbendaharaan. PENGELOLA • Pengelola Billing Perbendaharaan adalah DJPb selaku biller penerimaan negara lainnya. • Pengelola ditunjuk dalam penugasan pengelola Billing Perbendaharaan. • Pengelola meliputi seluruh Direktorat pada DJPb
  • 4. Tata Cara Pembuatan Kode Billing melalui Sitem Billing Perbendaharaan 4 Pengguna: 1. Bendahara Pengeluaran K/L 2. BUD/bendahara SKPD. 3. Satker penerima hibah; 4. Bendahara penerimaan KPKNL 5. Pihak yang ditentukan Pengelolaan data: - Penerimaan Negara lainnya - Data detail penerimaan Dana PFK - Pemanfaatan data Operasional: - Rekonsiliasi - Tindak lanjut pembatalan transaksi - Koreksi Sistem: - Pengelolaan sistem - Perbaikan sistem - Update referensi - Gangguan sistem Laporan: - Pengelolaan penerimaan negara lainnya - Pengelolaan sistem billing Pokja koordinasi dan regulasi Pokja pengelola sistem Pokja proses bisnis Pokja operasional Pembuatan kode billing: berupa upload data atau perekaman elemen data penerimaan Penerbitan Kode Billing Sistem Billing Perbendaharaan Pembayaran Kode Billing Collecting Agent Sistem Settlement 3. Penerimaan setoran sisa UP/TUP 4. Penerimaan setoran sisa hibah langsung Penerimaan Negara lainnya yang dikelola Sistem billing Perbendaharaan: 1. Penerimaan Dana PFK 2. Penerimaan Pengembalian Belanja Pengelolaan data Portal Penerimaan Negara (SSO) Pengelola
  • 5. Ruang Lingkup 1. Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya melalui Billing Perbendaharaan; 2. Penatausahaan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya pada Billing Perbendaharaan. 1. Penerimaan Dana PFK; 2. Penerimaan Pengembalian Belanja; 3. Setoran sisa UP/ TUP; dan 4. Setoran Sisa Hibah Langsung. Penerimaan Negara lainnya dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Penerimaan Negara lainnya Mata Uang yang Digunakan Tata cara penerbitan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya
  • 6. BILLING PERBENDAHARAAN 6 Penerimaan Negara lainnya DJPb Biller Penerimaan Negara lainnya menyediakan dan mengelola sarana perekaman data Diakses melalui: a. modul Billing Perbendaharaan pada Portal Penerimaan Negara; b. sistem elektronik yang mempunyai interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan. Perekaman data dilakukan secara mandiri oleh Wajib Bayar/Wajib Setor. Masa aktif selama 7 hari Pengguna: Wajib Bayar atau Wajib Setor atas Penerimaan Negara lainnya: a. Bendahara Pengeluaran satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga b. Bendahara Umum Daerah/bendahara satuan kerja perangkat daerah c. Satuan kerja penerima hibah d. Bendahara penerimaan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang e. Pihak yang ditentukan untuk melakukan pembayaran/penyetoran Penerimaan Negara lainnya. Menggunakan akun sesuai BAS Kode Billing
  • 7. Unit Pengelola Billing Perbendaharaan 7 Ditjen Perbendaharaan a. Direktorat PKN selaku regulator dan koordinator penyelenggaraan Billing Perbendaharaan; b. Direktorat SITP selaku pengelola dan pengembang Billing Perbendaharaan; c. Unit eselon II lain pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharan selaku penanggung jawab proses bisnis atas Penerimaan Negara lainnya yang direkam dan disetor/dibayarkan menggunakan Billing Perbendaharaan; d. KPPN KP selaku operator Billing Perbendaharaan Kepdirjen Perbendaharaan tentang Pengelola Billing Perbendaharaan
  • 8. Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya 8 Pendaftaran pengguna Portal Penerimaan Negara WB/WS melakukan perekaman data tipe pengguna, email, password, jenis NPWP, nomor NPWP, nama, alamat, kode provinsi, kode kabupaten/kota, dan nomor telepon/telepon seluler. Tautan aktivasi WB/WS melakukan aktivasi Pendaftaran melalui perekaman data Migrasi user Simponi a. Pengguna Simponi mengakses Portal Penerimaan Negara dan memilih menu Migrasi Pengguna Simponi. b. Pengguna Simponi melakukan perekaman alamat e-mail dan username yang digunakan pada Simponi. Migrasi user Simponi Portal Penerimaan Negara menyampaikan tautan reset password ke alamat e-mail pengguna. Terdaftar sebagai pengguna 1 2 WB/WS reset password
  • 9. Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya 9 a. Dana PFK pegawai • berupa iuran jamkes, dana pensiun, THT dan simpanan Tepera. • Dicatat pada satker Pengembalian Penerimaan PFK (999.99.440780) b. Dana PFK lainnya • berupa hasil penjualan/penyelesaian aset bekas milik eks bank dalam likuidasi • Dicatat pada satker Pengelola Aset yang Timbul dari pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Ditjen Kekayaan Negara (999.99.978706 1.Otomatis Proses unggah ADK data detail penerimaan Dana PFK 2.Langsung Perekaman data penerimaan Dana PFK Nama, nomor induk pegawai, nomor induk kependudukan, kode organisasi perangkat daerah, kode golongan, kode bulan pembayaran, tahun pembayaran, pendapatan bruto, nominal iuran jaminan kesehatan, nominal iuran dana pensiun dan iuran tabungan hari tua, nominal simpanan peserta tabungan perumahan rakyat bagian pekerja. Kode Kementerian/Lembaga, kode unit Eselon 1, kode satuan kerja, kode KPPN, mata uang, detail/keterangan pembayaran, nama Wajib Bayar/Wajib Setor, kode akun peneriman Dana PFK, kode provinsi, kode kota/kabupaten, periode bulan pembayaran, dan nominal. Kode Billing Bukti Pembuatan Tagihan Notifikasi tautan Kode Billing ke pengguna Pembuatan Billing Perbendaharaan Penerimaan Dana PFK Penerimaan Dana PFK terdiri dari: Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing secara otomatis Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing secara langsung Pembuatan Kode Billing
  • 10. Pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya 10 Perekaman data penerimaan Billing Perbendaharaan menerbitkan Kode Billing Billing Perbendaharaan menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan Billing Perbendaharaan menyampaikan notifikasi tautan Kode Billing ke pengguna Pembuatan Billing Perbendaharaan untuk: - Penerimaan Pengembalian Belanja - Setoran Sisa UP/TUP - Setoran Sisa Hibah Langsung kode Kementerian/Lembaga, kode unit Eselon 1, kode satuan kerja, kode KPPN, kode program, kode sumber dana, cara penarikan, kode kewenangan, mata uang, detail pembayaran/ keterangan pembayaran, nama Wajib Bayar/Wajib Setor, kode kegiatan dan kode output, kode akun pengembalian belanja, kode provinsi, kode kota/kabupaten, periode bulan pembayaran pada tahun anggaran berjalan, dan nominal. kode Kementerian/Lembaga, kode unit eselon 1, kode satuan kerja, kode KPPN, jenis mata uang, detail pembayaran/ keterangan pembayaran, nama Wajib Bayar/Wajib Setor, kode akun setoran sisa UP/TUP, nominal. kode Kementerian/Lembaga, kode unit eselon 1, kode satuan kerja, kode sumber dana, cara penarikan, nomor register, jenis mata uang, detail pembayaran/keterangan pembayaran, nama Wajib Bayar/Wajib Setor, kode akun setoran sisa hibah langsung, nominal. Pembuatan Kode Billing Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing Penerimaan Pengembalian Belanja Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing setoran sisa UP/TUP Data yang diperlukan untuk membuat Kode Billing setoran sisa hibah langsung
  • 11. 11 Pembayaran Penerimaan Negara Lainnya  Pembayaran Penerimaan Negara lainnya dengan menggunakan Kode Billing dilakukan melalui layanan atau kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent.  Layanan atau kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent dalam bentuk: a. tautan pembayaran yang tersedia pada Portal Penerimaan Negara b. layanan atau kanal pembayaran pada loket atau teller (over the counter) c. layanan atau kanal pembayaran dengan menggunakan sistem elektronik, antara lain Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking, mobile banking, overbooking, Electronic Data Capture (EDC), dompet elektronik, transfer bank, virtual account, kartu debit, dan kartu kredit.  Billing Perbendaharaan menerbitkan Bukti Pembayaran Kode Billing sebagai bukti pembayaran Kode Billing Penerimaan Negara lainnya.  Billing Perbendaharaan menyampaikan notifikasi atas NTPN yang diterbitkan oleh Sistem Settlement kepada: a. pengguna; dan b. sistem elektronik yang mempunyai interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan.
  • 12. 12 Pembayaran Kode Billing Penerimaan Negara Lainnya 1. Pembayaran Penerimaan Negara lainnya dengan menggunakan Kode Billing dilakukan melalui layanan atau kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent. 2. Layanan atau kanal pembayaran yang disediakan Collecting Agent dalam bentuk: a. tautan pembayaran yang tersedia pada Portal Penerimaan Negara b. layanan atau kanal pembayaran pada loket atau teller (over the counter) c. layanan atau kanal pembayaran dengan menggunakan sistem elektronik, antara lain Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking, mobile banking, overbooking, Electronic Data Capture (EDC), dompet elektronik, transfer bank, virtual account, kartu debit, dan kartu kredit. 4. Billing Perbendaharaan menerbitkan Bukti Pembayaran Kode Billing sebagai bukti pembayaran Kode Billing Penerimaan Negara lainnya. 3. Billing Perbendaharaan menyampaikan notifikasi atas NTPN yang diterbitkan oleh Sistem Settlement kepada pengguna dan sistem elektronik yang mempunyai interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan. 54 Bank Umum, 27 BPD. 1 Pos Persepsi Dompet Elektronik (e-wallet), Bank Transfer, Virtual Account, Direct Debit, Kartu Kredit
  • 13. Pembatalan Transaksi, Monitoring dan Rekonsiliasi Data Transaksi 13  Monitoring data transaksi Penerimaan Negara lainnya dilakukan melalui aplikasi yang disediakan oleh Direktorat SITP.  Tata cara monitoring data transaksi Penerimaan Negara lainnya dilaksanakan sesuai ketentuan mengenai monitoring data transaksi penerimaan negara.  Data transaksi Penerimaan Negara lainnya hasil monitoring dapat digunakan sebagai data untuk rekonsiliasi data transaksi Penerimaan Negara. 1. Billing Perbendaharaan melakukan rekonsiliasi data dengan Sistem Settlement. 2. Rekonsiliasi data dilakukan atas Kode Billing Penerimaan Negara lainnya dengan Kode Billing yang telah memperoleh NTPN pada Sistem Settlement. 3. Rekonsiliasi data dilakukan secara sistem. 4. Pelaksanaan rekonsiliasi dilaksanakan melalui sistem yang disediakan pada Sistem Settlement. 5. Pelaksanaan rekonsiliasi menghasilkan data: a. Kode Billing yang telah terbayar; b. Kode Billing yang belum terbayar/kedaluwarsa; dan c. Kode Billing yang dilakukan pembatalan/ koreksi/pengembalian. 6. Hasil rekonsiliasi antara Billing Perbendaharaan dengan Sistem Settlement dituangkan ke dalam berita acara rekonsiliasi yang ditandangani oleh penanggung jawab rekonsilasi pada Billing Perbendaharaan dan KPPN Khusus Penerimaan. 7. Hasil rekonsiliasi data atas Kode Billing Penerimaan Negara lainnya dapat ditindaklanjuti dengan melakukan penyesuaian data pada database Billing Perbendaharaan. Rekonsiliasi Monitoring  Billing Perbendaharaan melakukan pemblokiran secara sistem atas data Penerimaan Negara yang dibatalkan pada Billing Perbendaharaan berdasarkan surat persetujuan pembatalan transaksi Penerimaan Negara lainnya yang disampaikan oleh KPPN Khusus Penerimaan.  Billing Perbendaharaan tidak dapat menayangkan/mencetak Bukti Pembayaran Kode Billing data transaksi Penerimaan Negara lainnya yang telah dibatalkan.  Bukti Pembayaran Kode Billing atas transaksi yang sudah dibatalkan tidak dapat digunakan sebagai bukti pembayaran yang sah. Pembatalan Transaksi
  • 14. Koreksi Atas Kesalahan Penginputan Elemen Data Penerimaan Negara Lainnya Pada Billing Perbendaharaan 14 Koreksi Tata cara 1. Koreksi kesalahan penginputan elemen data transaksi Penerimaan Negara lainnya pada database Billing Perbendaharaan. 2. Ketentuan: a. Berdasarkan permohonan koreksi data yang diajukan oleh Wajib Bayar/Wajib Setor; b. Permohonan dilampiri rekomendasi dari Badan penyelenggara Dana PFK untuk koreksi terkait penerimaan Dana PFK; atauSatuan kerja untuk koreksi terkait penerimaan negara lainnya selain penerimaan Dana PFK. a. Wajib Bayar/Wajib Setor menyampaikan surat permohonan kepada unit operasional Billing Perbendaharaan dilampiri: 1) Fotokopi BPN; 2) Surat pernyataan tanggung jawab mutlak; dan 3) Surat rekomendasi dari pengelola Dana PFK dan/atau surat rekomendasi dari satuan kerja. b. Unit operasional Billing Perbendaharaan melakukan penelitian dan pengujian. c. Hasil koreksi data dituangkan dalam nota perbaikan Penerimaan Negara lainnya pada Billing Perbendaharaan. d. Hasil koreksi data merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen BPN atau Bukti Pembayaran Kode Billing. Syarat 1. tidak merubah total nilai penerimaan 2. dilakukan terbatas atas elemen data Kode Billing: a. detail/keterangan pembayaran; b. nama Wajib Bayar/Wajib Setor; atau c. periode bulan pembayaran pada tahun anggaran berjalan.
  • 15. Gangguan Sistem/Jaringan 15 Gangguan sistem/jaringan pada Billing Perbendaharaan terdiri atas: 1. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerbitkan Kode Billing; 2. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat mengirimkan informasi data Kode Billing ke Sistem Settlement dan/atau Sistem Settlement tidak dapat menerima informasi data Kode Billing dari Billing Perbendaharaan. 3. gangguan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerima notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem Settlement. 4. gangguan yang mengakibatkan terganggunya proses penerbitan Kode Billing pada sistem layanan yang terhubung secara interkoneksi dengan Sistem Billing Perbendaharaan dan 5. gangguan yang mengakibatkan Sistem Billing Perbendaharaan tidak dapat menyampaikan notifikasi penerbitan kode Billing Penerimaan Negara lainnya dan/atau pembayaran Penerimaan Negara lainnya kepada pengguna. 1. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan Biller tidak dapat menerbitkan Kode Billing a. Pengguna Billing Perbendaharaan dapat memberitahukan terjadinya gangguan kepada Biller melalui HAI DJPb pada hari kerja berkenaan; b. Direktorat SITP selaku pengelola dan pengembang Billing Perbendaharaan melakukan identifikasi, koordinasi, dan penyelesaian gangguan; c. Apabila gangguan sistem/jaringan tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit, Direktorat SITP menyampaikan pengumuman gangguan pada Billing Perbendaharaan melalui HAI-DJPb kepada pengguna, Direktorat PKN, KPPN dan KPPN Khusus Penerimaan; d. Apabila gangguan sistem/jaringan dapat diselesaikan, Direktorat SITP menyampaikan hasil penanganan gangguan kepada pengguna melalui HAI-DJPb. e. Pengguna melakukan pembuatan Kode Billing Penerimaan Negara lainnya setelah adanya pengumuman penyelesaian gangguan sistem/jaringan.
  • 16. 16 2. Gangguan sistem /jaringan yang mengakibatkan Biller tidak dapat mengirimkan informasi data Kode Billing ke Sistem Settlement dan/atau Sistem Settlement tidak menerima informasi data Kode Billing dari Billing Perbendaharaan Biller mengirim ulang informasi data Kode Billing ke Sistem Settlement. 3. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan Biller tidak menerima notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem Settlement a. Biller menyampaikan pemberitahuan atas Kode Billing yang sudah dibayarkan namun belum memperoleh notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing kepada KPPN Khusus Penerimaan. b. KPPN Khusus Penenerimaan melakukan koordinasi dengan Sistem Settlement dalam rangka pengiriman ulang notifikasi pembayaran/penyetoran atas Kode Billing. c. Billing Perbendaharaan melakukan penyesuaian data secara otomatis pada database Billing Perbendaharaan. d. Mekanisme penyampaian notifikasi ulang pembayaran/penyetoran atas Kode Billing dari Sistem Settlement kepada Billing Perbendaharaan dilakukan melalui sistem yang disediakan oleh Direktorat SITP. Gangguan Sistem/Jaringan (2)
  • 17. Gangguan Sistem/Jaringan (3) 17 5. Gangguan sistem/jaringan mengakibatkan Sistem Billing Perbendaharaan tidak dapat menyampaikan notifikasi penerbitan kode Billing Penerimaan Negara lainnya dan/atau pembayaran Penerimaan Negara lainnya kepada pengguna Yang mengakibatkan perbedaan data, maka data yang sah adalah data Penerimaan Negara lainnya pada database Billing Perbendaharaan. 4. Gangguan sistem/jaringan yang mengakibatkan terganggunya proses penerbitan Kode Billing pada sistem layanan yang terhubung secara interkoneksi dengan Billing BUN a. Penanggungjawab/pengelola sistem layanan harus melakukan identifikasi gangguan pada sistem layanan perlebih dahulu. b. Apabila hasil identifikasi menyatakan adanya gangguan, pengelola sistem layanan melakukan penanganan gangguan. c. Apabila penanganan gangguan tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit, pengelola sistem layanan menyampaikan pengumuman adanya gangguan pada sistem layanan kepada pengguna layanan dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. d. Apabila hasil identifikasi pada sistem layanan menyatakan tidak terjadi gangguan pada sistem layanan, penanggungjawab/pengelola sistem layanan memberitahukan terjadinya gangguan sistem kepada DJPb. e. Berdasarkan laporan pemberitahuan gangguan, DJPb segera melakukan identifikasi, koordinasi, dan penanganan gangguan pada Billing Perbendaharaan dan menyampaikan hasil identifikasi kepada penanggungjawab/pengelola sistem layanan.
  • 18. Keadaan Kahar (Force Majeure) 18 1. Apabila terdapat gangguan yang menyebabkan Portal Penerimaan Negara dan/atau Billing Perbendaharaan tidak berfungsi, diberlakukan Keadaan Kahar (Force Majeure). 2. Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) dilakukan segera dan paling lambat pada hari kerja berikutnya setelah terjadinya kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure). 3. Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau dapat didelegasikan kepada pejabat eselon II pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 4. Atas Keadaan Kahar (Force Majeure) tersebut dilaksanakan BCP sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai BCP di Direktorat Jenderal Perbendaharan.  Deklarasi kondisi Keadaan Kahar (Force Majeure) dapat menjadi dasar pembebasan Wajib Bayar/Wajib Setor dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam melaksanakan ketentuan.
  • 19. Pusat Layanan 19 1. Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyediakan pusat layanan pengguna dalam rangka memberikan bantuan, informasi, dan petunjuk teknis terkait Billing Perbendaharaan. 2. Layanan pengguna dilaksanakan melalui saluran resmi HAI-DJPb. 3. Saluran resmi HAI-DJPb antara lain: a. saluran call center 14090 ext 1 b. saluran surat elektronik melalui hai.djpb@kemenkeu.go.id c. saluran portal HAI-DJPb melalui https://hai.kemenkeu.go.id d. saluran HAI CSO pada KPPN 4. Tata cara dan waktu penerimaan layanan HAI-DJPb mengikuti ketentuan mengenai pedoman layanan help, answer, improve Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
  • 20. Keamanan Data dan Pemanfaatan Data Detail Penerimaan Dana PFK 20 1. Semua data detail penerimaan Dana PFK yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah melalui Billing Perbendaharaan dianggap sebagai informasi yang bersifat khusus dan menjadi hak milik Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan wajib menjaga keamanan dan kerahasiaan data detail penerimaan Dana PFK. 3. Data detail penerimaan Dana PFK pegawai digunakan: a. sebagai alat verifikasi ketepatan jumlah dan ketepatan waktu pembayaran iuran Dana PFK atau sebagai data dukung pembayaran Dana PFK pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan; atau b. sebagai data dukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan. 4. Penggunaan data detail penerimaan Dana PFK sebagaimana oleh instansi atau badan di luar lingkup Kementerian Keuangan, wajib melakukan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
  • 21. Interkoneksi Billing Perbendaharaan 21 1. Dalam rangka interkoneksi Billing Perbendaharaan dengan sistem elektronik lain, diatur sebagai berikut: a. Sistem elektronik yang akan membangun interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan harus memenuhi persyaratan: 1) memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk membangun dan mengoperasikan sistem layanan yang terinterkoneksi dengan Billing Perbendaharaan; dan 2) memiliki sistem pendukung yang mampu terinterkoneksi dengan Billing Perbendaharaan. b. Pemilik layanan yang akan melakukan interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan yang telah memenuhi persyaratan tersebut dapat mengajukan permintaan interkoneksi dengan Billing Perbendaharaan melalui surat kepada Direktorat PKN. 2. Terhadap permintaan interkoneksi Direktorat PKN melakukan verifikasi dan koordinasi dengan Direktorat SITP untuk melaksanakan Unit Testing, System Integration Testing, dan User Acceptance Test terhadap sistem layanan. 3. Apabila Unit Testing, System Integration Testing dan User Acceptance Test atas layanan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan berhasil, Direktur Jenderal Perbendaharaan dan pimpinan tertinggi unit pemilik sistem layanan melakukan perjanjian kerja sama. 4. Mekanisme interkoneksi Billing Perbendaharaan dengan sistem layanan diatur lebih lanjut dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan.
  • 22. Lain-lain (1) 22 1. Untuk mewujudkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan penggunaan Billing Perbendaharaan, pengguna Simponi dapat mengakses Billing Perbendaharaan pada Portal Penerimaan Negara melalui migrasi user. 2. Migrasi user Simponi diatur sebagai berikut: a. Pengguna Simponi mengakses Portal Penerimaan Negara dan memilih menu Migrasi Pengguna Simponi. b. Pengguna Simponi melakukan perekaman alamat e-mail dan username yang digunakan pada Simponi. c. Portal Penerimaan Negara menyampaikan tautan reset password ke alamat e-mail pengguna. 1. Migrasi User Simponi
  • 23. Lain-lain (2) 23 1. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan Billing Perbendaharaan yang akurat dapat dilakukan pemutakhiran referensi akun Penerimaan Negara lainnya. 2. Pemutakhiran referensi akun dilakukan dengan: a. set up untuk menambahkan akun Penerimaan Negara lainnya; atau b. menonaktifkan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan. 3. Pemutahiran akun dengan mempertimbangkan kesesuaian tugas dan fungsi serta proses bisnis Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 4. Set up untuk menambahkan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan diajukan oleh unit pemohon kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan melalui surat permohonan set up/penambahan akun Penerimaan Negara Lainnya yang ditandatangani oleh pejabat eselon II unit pemohon dilampiri surat keterangan yang berisi informasi dasar hokum, deskripsi,penyetor, dan penanggung jawab proses bisnis penerimaan tersebut. 5. Dalam rangka penonaktifan akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan unit pemohon menyampaikan surat permohonan penonaktifan kepada Direktorat APK yang disertai dengan alasan penonaktifan dan ditandatangani oleh pejabat eselon II unit pemohon. 6. Direktorat APK meneruskan kepada Direktorat SITP dan ditembuskan kepada Direktorat PKN dan/atau KPPN Khusus Penerimaan. 7. Direktorat SITP melakukan pemutahiran akun Penerimaan Negara lainnya pada referensi akun Billing Perbendaharaan. 8. Akun Penerimaan Negara lainnya berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bagan Akun Standar. 2. Pemutakhiran Referensi Akun 3. Batas waktu pelaksanaan pembuatan Kode Billing secara otomatis Pembuatan Kode billing Penerimaan Dana PFK secara otomatis dilaksanakan oleh Pemda paling lambat bulan Februari 2023.
  • 24. Ketentuan Lain-lain (3) 24  Pengaturan lebih lanjut: a. perubahan kebijakan yang mempengaruhi proses bisnis Billing Perbendaharaan dan masa aktif Kode Billing; b. penambahan jenis penerimaan Dana PFK lainnya yang direkam menggunakan Billing Perbendaharaan; atau c. penambahan Penerimaan Negara lainnya yang pembuatan Kode Billing menggunakan Billing Perbendaharaan diatur lebih lanjut dengan Surat Edaran dan/atau Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan 4. Pengaturan lebih lanjut
  • 25. Penutup 25  Peraturan Direktur Jenderal mulai berlaku pada BULAN JANUARI 2022.
  • 26. www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan DJPb.KemenkeuRI Direktorat Jenderal Perbendaharaan - DJPb Kemenkeu RI @DJPbKemenkeu_RI TERIMA KASIH