SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Lampung Post 
Minggu, 17 Juni 2007 
Bakauheni yang Merenda Rindu Penyesalan 
Cerpen: Badarudin 
Pelabuhan Bakauheni. Sepenggal kehidupan yang tidak pernah berhenti mendeburkan 
ombaknya menciptakan buih-buih bertebaran. Mungkin hingga kiamat terjadi. 
Beberapa menit kapal muncul dan menghilang, kapal-kapal yang bolak-balik dari 
Bakauheni ke Merak atau sebaliknya. Mobil-mobil angkutan mengambil jalurnya sendiri-sendiri 
diatur oleh petugas, jalur sesuai dengan kuantitas dan ukuran yang telah tertulis 
dalam peraturan. 
Jika senyap telah menyapa, ketika Tuhan telah menimbun matahari dalam dekapan-Nya di 
kaki langit barat seolah tenggelam dalam luasnya laut, kehidupan ini terus berjalan tak 
kenal henti. 
Seperti Hendra yang sedari tadi menoleh kian kemari, mengamati kehidupan Bakauheni, 
mencari sesosok bayangan wanita yang dia tunggu-tunggu. Ayahnya yang memegang 
kemudi hanya berkonsentrasi mencari celah agar mobilnya mendapatkan giliran segera 
untuk memasuki kapal yang telah melemparkan talinya, tapi antrean yang terlalu panjang di 
tengah malam akan membuatnya harus bersabar. 
Hendra turun karena dirasa mobil akan lama menunggu giliran masuk, dilihatnya wanita itu 
telah tersenyum sambil menjinjing termos dan beberapa gelas yang disusun menumpuk. 
Setitik kerinduan akan terobati dan dahaga tenggorokan akan terobati dengan meminum 
kopi sambil menghilangkan kantuk yang semakin menjalar. 
"Kita menikah saja yuk Kang!" 
Permintaan yang seolah menyedak Hendra yang sedang menghirup kopi yang mulai 
menghangat, matanya menatap sejenak mata wanita di depannya itu, mata lentik yang 
meluruhkan sifat buruknya, mata yang sekali ini membuatnya jatuh cinta. 
"Aku sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini, aku berdagang hanya untuk menunggu Akang 
datang," tatapannya selalu menimbulkan debur kegelisahan bak ombak yang mendebur, 
menggulung apapun yang berada di hadapannya. 
Mata itu masih menatap Hendra lekat, mata lentik yang telah mampu menaklukan sifat 
buruk Hendra kini memburunya untuk melepaskan segala ikatan yang menghalangi mereka 
selama ini. 
"Tapi aku masih mengumpulkan uang Nah. Setelah kurasa cukup untuk dapat hidup layak 
bersamamu aku pasti akan membahagiakanmu, kamu tahu aku tidak ingin melihatmu 
menderita lagi, tunggulah barang sejenak," pinta Hendra lirih. Matanya mencari sesuatu di 
mata wanita penjual kopi itu, akankah kekecewaan atau kesabaran yang akan terlihat. 
Wanita yang telah merubah sifat buruknya. 
*** 
Bakauheni yang tak pernah berhenti dari aktivitasnya, kapal yang bolak-balik dari Merak 
ke Bakauheni atau sebaliknya, mungkin akan berhenti jika kiamat terjadi. Hendra 
mengemudi mobilnya sedangkan ayahnya dari rumah tadi belum menggantikannya,
didekatkannya mobil berisi minyak tanah yang akan diantar bersama ayahnya ke 
perusahaan pengolah minyak di Pulo Gadung atau ke Kali Deres. 
Hendra mengedarkan pandangannya mencoba mengobati kantuk yang mulai menghinggapi 
jiwanya yang telah lelah. Seorang lelaki penjual kacang rebus melewatinya sambil 
memamerkan dagangannya, mempromosikan, tapi tak ada ketertarikan dari wajah kantuk 
Hendra. Penjual kerupuk masih menyisa berkeliling dari satu mobil ke mobil lain, penjual 
kopi melintasinya beberapa kali. 
Seorang wanita menjinjing termos dan beberapa gelas yang disusun menumpuk 
melewatinya sambil mendendangkan suara yang merdu. 
"Kopi Mbak," Hendra meminta Ayahnya untuk menggantikan posisinya. 
Wanita itu tersenyum sambil duduk dan mulai meracik kopi yang dipesan Hendra. Satu 
menit kemudian kopi manis itu telah siap. Wanita itu menyodorkan gelasnya kepada 
Hendra namun mata lelaki itu menatapnya, pandangan itu bertemu sejenak dan 
menciptakan daya tarik tersendiri hingga membuat mereka tersenyum kecil untuk 
menutupinya. 
Hendra adalah lelaki yang sering keluar membawa mobil bersama ayahnya, perjakanya 
telah hilang seiring kelelahan yang membuatnya harus melampiaskan kecapekannya 
dengan membayar para kupu-kupu malam yang mencari mangsa para sopir-sopir yang 
kesepian di kala malam menyapa. 
Rayuan mautnya telah membuat banyak wanita bertekuk lutut dalam pelukannya apalagi 
uang hasil kerjanya memang hanya dihamburkan untuk memenuhi sifat buruknya tersebut. 
Hasil kerjanya pun tak menyisa untuk kebutuhan sehari-harinya, untung sang Ayah masih 
selalu menolongnya, walau bagaimanapun kelakuan anak orangtua akan selalu 
menolongnya. 
Kali ini Hendra benar-benar tak bisa berkata banyak pada wanita penjual kopi itu, 
merayunya pun membuat lidahnya telah beku dan kelu, hidung mungil wanita itu telah 
membuat dadanya berdebar, tak pernah dilaluinya getaran seperti ini seumur hidupnya. 
"Ayo diminum Kang, nanti keburu dingin," wanita itu melaburkan angan yang 
dibangunnya, mencerna dan merekayasa imajinasi. 
"Iya," nikmatnya kopi ditambah matanya yang sebentar-sebentar melirik pandang, wanita 
itu benar-benar membuatnya tak berkutik. 
"Siapa nama Mbak?" 
"Supinah, panggil saja Inah," senyum yang santun itu sekali lagi tersungging. 
Merambat waktu, Hendra mempunyai semangat baru dalam bekerja, terutama untuk 
bertemu dengan Inah. Hubungan semula antara penjual dan pembeli kini telah menjadi 
hubungan janji untuk menikah, Hendra pun tak ingin menodai cinta pertama yang 
diakuinya, kebiasaan buruknya telah hilang tergantikan harapan pada Inah untuk 
mengumpulkan dana hingga dapat dia gunakan untuk membahagiakan wanita yang telah 
memberikan warna baru dalam hidupnya. 
***
"Nikahilah dia, kamu menunggu apa lagi?" pak Sobri menyentakkan lamunan anaknya. 
"Aku takut tidak bisa membahagiakannya Pak." 
"Kebahagiaan itu bukan pada materi anakku, tapi pada kepercayaan. Nikahilah dia sebelum 
terlambat." 
Hendra mencerna perkataan ayahnya sejenak, tanpa pikir panjang lagi dia meminta izin 
ayahnya untuk menemui Inah yang telah berkeliling kembali menjajakan kopinya. 
"Nah, aku akan melamarmu secepatnya. Walau aku belum mempunyai banyak tabungan, 
tapi akan bekerja keras untuk kita," senyum itu meyakinkan janji Hendra. 
Ada senyum kecil di wajah Inah, kekecewaan yang barusan diucapkan Hendra terobati 
sudah. Tak ada kata yang terucap kecuali anggukan mesra. Mereka berpisah dengan 
senyum yang meyakinkan hati mereka masing-masing. 
*** 
Malam ini Hendra berniat melamar Inah walau di tengah pekerjaannya, walau di tengah 
Inah yang sedang menjual kopi, demi cinta yang telah merubah pribadinya dan memberi 
warna pada kehidupannya. 
"Nah aku ingin bicara," Hendra menatap mata lentik itu sambil menyeruput kopinya, di 
samping Inah ada seorang anak kecil berusia 4 tahunan. 
"Apa Kang." 
"Malam ini aku ingin melamarmu, kebetulan kami baru pulang dari muatan dan ayah 
bersedia menemaniku untuk mempersuntingmu," ada semburat harapan yang memancar 
dari celah bibir Hendra. 
"Kang, aku ingin jujur padamu. Aku tidak mempunyai keluarga lagi, kedua orangtuaku 
telah meninggal. Ini adalah Anakku, aku seorang janda." 
Benar-benar seperti petir menyambar lenggangnya masa, tercipta dan terlihat patah-patah, 
seperti mematahkan harapan. Tapi tak sepatah katapun yang terucap dari bibir Hendra. 
"Setelah suamiku meninggal, aku diusir dari rumah keluarganya. Aku berdagang disini 
karena ingin menyambung hidup dan memberi makan pada anakku. Tapi aku juga ingin 
jujur bahwa aku mencintai Akang. Aku harap Akang menerima aku apa adanya." 
Walau mendengarkan isak lirih itu, Hendra meninggalkan begitu saja Inah yang memeluk 
anaknya mencoba menguatkan takdir yang menimpanya. Hendra benar-benar tertipu 
selama ini, keindahan warna-warni baru dalam hidupnya telah memerangkap harapannya. 
Hatinya benar-benar murka, namun tak kuasa memarahi wanita bermata lentik itu hingga 
yang dapat dilakukannya hanya berlalu dan pulang dengan segudang tumpukan amarah. 
Hari-hari berlalu, Hendra merasakan luka yang teramat perih melebihi luka atau sakit 
dikala menimpa jasad fisiknya, luka karena cinta. Sudah begitu banyak wanita yang dia 
kecewakan hanya untuk memenuhi hasrat iblisnya, kini saat hatinya terluka oleh seorang 
wanita barulah dia sadar perbuatannya selama ini memang mendapatkan ganjaran yang 
setimpal.
Hidupnya kini mulai berubah, hari-harinya selalu digunakan untuk memperbaiki diri, 
menghilangkan sifat-sifat buruknya selama ini. Satu hal yang dia lupakan, wanita itulah 
yang menjadi sarana dari Tuhan untuk mengetuk hatinya, secara jujur hatinya masih 
menginginkan wanita tegar itu mendampingi hidupnya walau sakit hati dan kesombongan 
masih menghinggapi jiwanya. 
"Carilah dia, bukankah dirimu tidaklah suci dibandingkan siapapun. Ingatlah ketika engkau 
berpaling dari satu pelukan wanita ke pelukan wanita lain. Tidakkah engkau menemukan 
ketegaran dalam wanita itu," pak Sobri memberi wejangan kepada anaknya sambil 
mengemudikan mobil. Memang selama ini Hendra banyak berubah namun lamunannya 
kini semakin menjadi. 
"Apakah dia mau memaafkanku?" pak Sobri hanya menganggukkan kepalanya, 
meyakinkan. 
Hendra mencari setiap penjual kopi di Bakauheni, senyumnya merekah menggantikan 
mendung duka yang setiap hari menyelimutinya semenjak dia memutuskan hubungan 
dengan Supinah. Wanita bermata lentik itu, wanita berhidung mungil itu, dimanakah 
engkau. Kakinya terus mencari hingga ayahnya memperingatkannya bahwa mobil hampir 
masuk dan berangkat menuju Merak. 
Senyum cerahnya mulai sirna, keputusasaan mulai memancar, didatanginya seorang 
penjual kopi di pinggir tangga menuju kapal tempat naik para penumpang, "Maaf Mbak, 
apakah mbak tahu keberadaan Supinah yang dulu sering menjual kopi disini?" 
"Maksud Mas, mbak Inah yang mempunyai anak kecil itu?" 
Anggukan kepala Hendra membuat wanita itu melanjutkan kata-katanya, "Mbak Inah udah 
berhenti dagang, dia bilang mau pergi karena harapannya disini telah hilang. Dia sendiri 
bingung mau pindah kemana hanya dia bilang ingin anaknya dididik bukan disini." 
Hendra berpamitan karena kapal telah meniup peluitnya, terompet menggema. Perasaan 
yang campur aduk hingga membuatnya semakin tersiksa. Penyesalan memang datang 
terlambat. 
*** 
Pelabuhan Bakauheni. Sepenggal kehidupan yang tidak pernah berhenti, nonstop, terus 
mengalir bagaikan aliran laut yang selalu mendeburkan ombaknya menciptakan buih-buih 
bertebaran. Kehidupan yang tidak pernah berhenti, mungkin akan berhenti jika kiamat 
terjadi. Tambang telah dilemparkan dari kapal untuk dimasukkan ke dalam cantolannya. 
Tambang itu bernafas turun naik, digoyangkan kapal, dibelai ombak. 
Hendra masih terpaku di samping ayahnya yang sedang mengemudi. Ayahnya beberapa 
kali menggelengkan kepalanya sambil membiarkan anaknya menjalani proses menuju 
dewasanya yang selama ini terabaikan. 
Hendra mengedarkan pandangannya, mencoba mengais harapan dikala penantian 
keindahan memayungi sukmanya. Keyakinannya pada Inah mengalahkan keraguan yang 
membayang-bayangi kehidupannya. Datanglah Inah, aku tidak peduli apapun dirimu asal 
engkau menerimaku sepenuhnya. Aku tidak peduli jandakah dirimu, siapapun dirimu, aku 
akan menunggumu. 
Dan penantian itu akan selalu menghiasi keindahan kehidupan. ***

More Related Content

What's hot

Drama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orangDrama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orangYadhi Muqsith
 
Fifty Shades Freed (indonesia)
Fifty Shades Freed (indonesia)Fifty Shades Freed (indonesia)
Fifty Shades Freed (indonesia)Dwie Hermanie
 
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Arvinoor Siregar SH MH
 
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboSebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboFelix Dass
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanIrfan Rosyidin
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangWarnet Raha
 
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3Aldon Samosir
 
Ali al gharem pembawa kabar dari andalusia
Ali al gharem   pembawa kabar dari andalusiaAli al gharem   pembawa kabar dari andalusia
Ali al gharem pembawa kabar dari andalusiaWalid Umar
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Andri Goodwood
 

What's hot (19)

Cupang
CupangCupang
Cupang
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Drama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orangDrama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orang
 
Fifty Shades Freed (indonesia)
Fifty Shades Freed (indonesia)Fifty Shades Freed (indonesia)
Fifty Shades Freed (indonesia)
 
Simpulan bahasa
Simpulan bahasaSimpulan bahasa
Simpulan bahasa
 
B. indo
B. indoB. indo
B. indo
 
Cerpen bahasa indonesia
Cerpen bahasa indonesiaCerpen bahasa indonesia
Cerpen bahasa indonesia
 
Cerpe
CerpeCerpe
Cerpe
 
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
 
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboSebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
 
Kamus Simpulan Bahasa
Kamus Simpulan BahasaKamus Simpulan Bahasa
Kamus Simpulan Bahasa
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
 
-
  -  -
-
 
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
 
Likaliku hati
Likaliku hatiLikaliku hati
Likaliku hati
 
Ali al gharem pembawa kabar dari andalusia
Ali al gharem   pembawa kabar dari andalusiaAli al gharem   pembawa kabar dari andalusia
Ali al gharem pembawa kabar dari andalusia
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 
Keolompok 3 xi iis 1 ppt
Keolompok 3 xi iis 1 pptKeolompok 3 xi iis 1 ppt
Keolompok 3 xi iis 1 ppt
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Serpih persahabatan (eni muslihah)
Serpih persahabatan (eni muslihah)Serpih persahabatan (eni muslihah)
Serpih persahabatan (eni muslihah)
 
Perkawinan rahasia (evi idawati)
Perkawinan rahasia (evi idawati)Perkawinan rahasia (evi idawati)
Perkawinan rahasia (evi idawati)
 
Tentang musim (lan fang)
Tentang musim (lan fang)Tentang musim (lan fang)
Tentang musim (lan fang)
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
 
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
 
Perempuan dan puisi tuhan (restoe prawironegoro ibrahim)
Perempuan dan puisi tuhan (restoe prawironegoro ibrahim)Perempuan dan puisi tuhan (restoe prawironegoro ibrahim)
Perempuan dan puisi tuhan (restoe prawironegoro ibrahim)
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )
 
Tak bisa pulang (eh kartanegara)
Tak bisa pulang (eh kartanegara)Tak bisa pulang (eh kartanegara)
Tak bisa pulang (eh kartanegara)
 
Tiga surat cinta untuk bunga (heru kurniawan)
Tiga surat cinta untuk bunga (heru kurniawan)Tiga surat cinta untuk bunga (heru kurniawan)
Tiga surat cinta untuk bunga (heru kurniawan)
 
Pintu yang terkunci (azizah hefni)
Pintu yang terkunci (azizah hefni)Pintu yang terkunci (azizah hefni)
Pintu yang terkunci (azizah hefni)
 
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
 
Sopir taksi dan sebuah kepala (naning pranoto)
Sopir taksi dan sebuah kepala (naning pranoto)Sopir taksi dan sebuah kepala (naning pranoto)
Sopir taksi dan sebuah kepala (naning pranoto)
 
Sepatu tuhan (ugoran prasad)
Sepatu tuhan (ugoran prasad)Sepatu tuhan (ugoran prasad)
Sepatu tuhan (ugoran prasad)
 

Similar to BERSAMA INAH

Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaIsmail Ahmad
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangdesmin
 
Aku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamikuAku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamikuaunyazuhry
 
Cerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxCerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxSarif Hidayat
 
Cerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxCerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxSarif Hidayat
 
Aku mencintaimu dengan bismillah
Aku mencintaimu dengan bismillahAku mencintaimu dengan bismillah
Aku mencintaimu dengan bismillahMalik Candra
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasiHendryPutrihijau
 
Cerpen akhir sebuah penantian
Cerpen akhir sebuah penantianCerpen akhir sebuah penantian
Cerpen akhir sebuah penantianNyamuk Hitam
 
Legenda aceh banta berensyah
Legenda aceh   banta berensyahLegenda aceh   banta berensyah
Legenda aceh banta berensyahChia Ie
 
Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+iburadikalzen
 

Similar to BERSAMA INAH (20)

Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Di Seberang jembatan tua
Di Seberang jembatan tuaDi Seberang jembatan tua
Di Seberang jembatan tua
 
Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surga
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembang
 
Aku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamikuAku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamiku
 
Cerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxCerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docx
 
Cerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docxCerpen Racik Kopi.docx
Cerpen Racik Kopi.docx
 
Aku mencintaimu
Aku mencintaimuAku mencintaimu
Aku mencintaimu
 
Aku mencintaimu dengan bismillah
Aku mencintaimu dengan bismillahAku mencintaimu dengan bismillah
Aku mencintaimu dengan bismillah
 
Sebuah pilihan (shelvin gunawan)
Sebuah pilihan (shelvin gunawan)Sebuah pilihan (shelvin gunawan)
Sebuah pilihan (shelvin gunawan)
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Om budi (lumaksono)
Om budi (lumaksono)Om budi (lumaksono)
Om budi (lumaksono)
 
Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)
 
Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)
 
Cerpen akhir sebuah penantian
Cerpen akhir sebuah penantianCerpen akhir sebuah penantian
Cerpen akhir sebuah penantian
 
Legenda aceh banta berensyah
Legenda aceh   banta berensyahLegenda aceh   banta berensyah
Legenda aceh banta berensyah
 
Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)
 
kuis ptm.docx
kuis ptm.docxkuis ptm.docx
kuis ptm.docx
 
Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibu
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024Popi99
 

Recently uploaded (12)

Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
 

BERSAMA INAH

  • 1. Lampung Post Minggu, 17 Juni 2007 Bakauheni yang Merenda Rindu Penyesalan Cerpen: Badarudin Pelabuhan Bakauheni. Sepenggal kehidupan yang tidak pernah berhenti mendeburkan ombaknya menciptakan buih-buih bertebaran. Mungkin hingga kiamat terjadi. Beberapa menit kapal muncul dan menghilang, kapal-kapal yang bolak-balik dari Bakauheni ke Merak atau sebaliknya. Mobil-mobil angkutan mengambil jalurnya sendiri-sendiri diatur oleh petugas, jalur sesuai dengan kuantitas dan ukuran yang telah tertulis dalam peraturan. Jika senyap telah menyapa, ketika Tuhan telah menimbun matahari dalam dekapan-Nya di kaki langit barat seolah tenggelam dalam luasnya laut, kehidupan ini terus berjalan tak kenal henti. Seperti Hendra yang sedari tadi menoleh kian kemari, mengamati kehidupan Bakauheni, mencari sesosok bayangan wanita yang dia tunggu-tunggu. Ayahnya yang memegang kemudi hanya berkonsentrasi mencari celah agar mobilnya mendapatkan giliran segera untuk memasuki kapal yang telah melemparkan talinya, tapi antrean yang terlalu panjang di tengah malam akan membuatnya harus bersabar. Hendra turun karena dirasa mobil akan lama menunggu giliran masuk, dilihatnya wanita itu telah tersenyum sambil menjinjing termos dan beberapa gelas yang disusun menumpuk. Setitik kerinduan akan terobati dan dahaga tenggorokan akan terobati dengan meminum kopi sambil menghilangkan kantuk yang semakin menjalar. "Kita menikah saja yuk Kang!" Permintaan yang seolah menyedak Hendra yang sedang menghirup kopi yang mulai menghangat, matanya menatap sejenak mata wanita di depannya itu, mata lentik yang meluruhkan sifat buruknya, mata yang sekali ini membuatnya jatuh cinta. "Aku sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini, aku berdagang hanya untuk menunggu Akang datang," tatapannya selalu menimbulkan debur kegelisahan bak ombak yang mendebur, menggulung apapun yang berada di hadapannya. Mata itu masih menatap Hendra lekat, mata lentik yang telah mampu menaklukan sifat buruk Hendra kini memburunya untuk melepaskan segala ikatan yang menghalangi mereka selama ini. "Tapi aku masih mengumpulkan uang Nah. Setelah kurasa cukup untuk dapat hidup layak bersamamu aku pasti akan membahagiakanmu, kamu tahu aku tidak ingin melihatmu menderita lagi, tunggulah barang sejenak," pinta Hendra lirih. Matanya mencari sesuatu di mata wanita penjual kopi itu, akankah kekecewaan atau kesabaran yang akan terlihat. Wanita yang telah merubah sifat buruknya. *** Bakauheni yang tak pernah berhenti dari aktivitasnya, kapal yang bolak-balik dari Merak ke Bakauheni atau sebaliknya, mungkin akan berhenti jika kiamat terjadi. Hendra mengemudi mobilnya sedangkan ayahnya dari rumah tadi belum menggantikannya,
  • 2. didekatkannya mobil berisi minyak tanah yang akan diantar bersama ayahnya ke perusahaan pengolah minyak di Pulo Gadung atau ke Kali Deres. Hendra mengedarkan pandangannya mencoba mengobati kantuk yang mulai menghinggapi jiwanya yang telah lelah. Seorang lelaki penjual kacang rebus melewatinya sambil memamerkan dagangannya, mempromosikan, tapi tak ada ketertarikan dari wajah kantuk Hendra. Penjual kerupuk masih menyisa berkeliling dari satu mobil ke mobil lain, penjual kopi melintasinya beberapa kali. Seorang wanita menjinjing termos dan beberapa gelas yang disusun menumpuk melewatinya sambil mendendangkan suara yang merdu. "Kopi Mbak," Hendra meminta Ayahnya untuk menggantikan posisinya. Wanita itu tersenyum sambil duduk dan mulai meracik kopi yang dipesan Hendra. Satu menit kemudian kopi manis itu telah siap. Wanita itu menyodorkan gelasnya kepada Hendra namun mata lelaki itu menatapnya, pandangan itu bertemu sejenak dan menciptakan daya tarik tersendiri hingga membuat mereka tersenyum kecil untuk menutupinya. Hendra adalah lelaki yang sering keluar membawa mobil bersama ayahnya, perjakanya telah hilang seiring kelelahan yang membuatnya harus melampiaskan kecapekannya dengan membayar para kupu-kupu malam yang mencari mangsa para sopir-sopir yang kesepian di kala malam menyapa. Rayuan mautnya telah membuat banyak wanita bertekuk lutut dalam pelukannya apalagi uang hasil kerjanya memang hanya dihamburkan untuk memenuhi sifat buruknya tersebut. Hasil kerjanya pun tak menyisa untuk kebutuhan sehari-harinya, untung sang Ayah masih selalu menolongnya, walau bagaimanapun kelakuan anak orangtua akan selalu menolongnya. Kali ini Hendra benar-benar tak bisa berkata banyak pada wanita penjual kopi itu, merayunya pun membuat lidahnya telah beku dan kelu, hidung mungil wanita itu telah membuat dadanya berdebar, tak pernah dilaluinya getaran seperti ini seumur hidupnya. "Ayo diminum Kang, nanti keburu dingin," wanita itu melaburkan angan yang dibangunnya, mencerna dan merekayasa imajinasi. "Iya," nikmatnya kopi ditambah matanya yang sebentar-sebentar melirik pandang, wanita itu benar-benar membuatnya tak berkutik. "Siapa nama Mbak?" "Supinah, panggil saja Inah," senyum yang santun itu sekali lagi tersungging. Merambat waktu, Hendra mempunyai semangat baru dalam bekerja, terutama untuk bertemu dengan Inah. Hubungan semula antara penjual dan pembeli kini telah menjadi hubungan janji untuk menikah, Hendra pun tak ingin menodai cinta pertama yang diakuinya, kebiasaan buruknya telah hilang tergantikan harapan pada Inah untuk mengumpulkan dana hingga dapat dia gunakan untuk membahagiakan wanita yang telah memberikan warna baru dalam hidupnya. ***
  • 3. "Nikahilah dia, kamu menunggu apa lagi?" pak Sobri menyentakkan lamunan anaknya. "Aku takut tidak bisa membahagiakannya Pak." "Kebahagiaan itu bukan pada materi anakku, tapi pada kepercayaan. Nikahilah dia sebelum terlambat." Hendra mencerna perkataan ayahnya sejenak, tanpa pikir panjang lagi dia meminta izin ayahnya untuk menemui Inah yang telah berkeliling kembali menjajakan kopinya. "Nah, aku akan melamarmu secepatnya. Walau aku belum mempunyai banyak tabungan, tapi akan bekerja keras untuk kita," senyum itu meyakinkan janji Hendra. Ada senyum kecil di wajah Inah, kekecewaan yang barusan diucapkan Hendra terobati sudah. Tak ada kata yang terucap kecuali anggukan mesra. Mereka berpisah dengan senyum yang meyakinkan hati mereka masing-masing. *** Malam ini Hendra berniat melamar Inah walau di tengah pekerjaannya, walau di tengah Inah yang sedang menjual kopi, demi cinta yang telah merubah pribadinya dan memberi warna pada kehidupannya. "Nah aku ingin bicara," Hendra menatap mata lentik itu sambil menyeruput kopinya, di samping Inah ada seorang anak kecil berusia 4 tahunan. "Apa Kang." "Malam ini aku ingin melamarmu, kebetulan kami baru pulang dari muatan dan ayah bersedia menemaniku untuk mempersuntingmu," ada semburat harapan yang memancar dari celah bibir Hendra. "Kang, aku ingin jujur padamu. Aku tidak mempunyai keluarga lagi, kedua orangtuaku telah meninggal. Ini adalah Anakku, aku seorang janda." Benar-benar seperti petir menyambar lenggangnya masa, tercipta dan terlihat patah-patah, seperti mematahkan harapan. Tapi tak sepatah katapun yang terucap dari bibir Hendra. "Setelah suamiku meninggal, aku diusir dari rumah keluarganya. Aku berdagang disini karena ingin menyambung hidup dan memberi makan pada anakku. Tapi aku juga ingin jujur bahwa aku mencintai Akang. Aku harap Akang menerima aku apa adanya." Walau mendengarkan isak lirih itu, Hendra meninggalkan begitu saja Inah yang memeluk anaknya mencoba menguatkan takdir yang menimpanya. Hendra benar-benar tertipu selama ini, keindahan warna-warni baru dalam hidupnya telah memerangkap harapannya. Hatinya benar-benar murka, namun tak kuasa memarahi wanita bermata lentik itu hingga yang dapat dilakukannya hanya berlalu dan pulang dengan segudang tumpukan amarah. Hari-hari berlalu, Hendra merasakan luka yang teramat perih melebihi luka atau sakit dikala menimpa jasad fisiknya, luka karena cinta. Sudah begitu banyak wanita yang dia kecewakan hanya untuk memenuhi hasrat iblisnya, kini saat hatinya terluka oleh seorang wanita barulah dia sadar perbuatannya selama ini memang mendapatkan ganjaran yang setimpal.
  • 4. Hidupnya kini mulai berubah, hari-harinya selalu digunakan untuk memperbaiki diri, menghilangkan sifat-sifat buruknya selama ini. Satu hal yang dia lupakan, wanita itulah yang menjadi sarana dari Tuhan untuk mengetuk hatinya, secara jujur hatinya masih menginginkan wanita tegar itu mendampingi hidupnya walau sakit hati dan kesombongan masih menghinggapi jiwanya. "Carilah dia, bukankah dirimu tidaklah suci dibandingkan siapapun. Ingatlah ketika engkau berpaling dari satu pelukan wanita ke pelukan wanita lain. Tidakkah engkau menemukan ketegaran dalam wanita itu," pak Sobri memberi wejangan kepada anaknya sambil mengemudikan mobil. Memang selama ini Hendra banyak berubah namun lamunannya kini semakin menjadi. "Apakah dia mau memaafkanku?" pak Sobri hanya menganggukkan kepalanya, meyakinkan. Hendra mencari setiap penjual kopi di Bakauheni, senyumnya merekah menggantikan mendung duka yang setiap hari menyelimutinya semenjak dia memutuskan hubungan dengan Supinah. Wanita bermata lentik itu, wanita berhidung mungil itu, dimanakah engkau. Kakinya terus mencari hingga ayahnya memperingatkannya bahwa mobil hampir masuk dan berangkat menuju Merak. Senyum cerahnya mulai sirna, keputusasaan mulai memancar, didatanginya seorang penjual kopi di pinggir tangga menuju kapal tempat naik para penumpang, "Maaf Mbak, apakah mbak tahu keberadaan Supinah yang dulu sering menjual kopi disini?" "Maksud Mas, mbak Inah yang mempunyai anak kecil itu?" Anggukan kepala Hendra membuat wanita itu melanjutkan kata-katanya, "Mbak Inah udah berhenti dagang, dia bilang mau pergi karena harapannya disini telah hilang. Dia sendiri bingung mau pindah kemana hanya dia bilang ingin anaknya dididik bukan disini." Hendra berpamitan karena kapal telah meniup peluitnya, terompet menggema. Perasaan yang campur aduk hingga membuatnya semakin tersiksa. Penyesalan memang datang terlambat. *** Pelabuhan Bakauheni. Sepenggal kehidupan yang tidak pernah berhenti, nonstop, terus mengalir bagaikan aliran laut yang selalu mendeburkan ombaknya menciptakan buih-buih bertebaran. Kehidupan yang tidak pernah berhenti, mungkin akan berhenti jika kiamat terjadi. Tambang telah dilemparkan dari kapal untuk dimasukkan ke dalam cantolannya. Tambang itu bernafas turun naik, digoyangkan kapal, dibelai ombak. Hendra masih terpaku di samping ayahnya yang sedang mengemudi. Ayahnya beberapa kali menggelengkan kepalanya sambil membiarkan anaknya menjalani proses menuju dewasanya yang selama ini terabaikan. Hendra mengedarkan pandangannya, mencoba mengais harapan dikala penantian keindahan memayungi sukmanya. Keyakinannya pada Inah mengalahkan keraguan yang membayang-bayangi kehidupannya. Datanglah Inah, aku tidak peduli apapun dirimu asal engkau menerimaku sepenuhnya. Aku tidak peduli jandakah dirimu, siapapun dirimu, aku akan menunggumu. Dan penantian itu akan selalu menghiasi keindahan kehidupan. ***