SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Jawa Pos 
Minggu, 29 April 2007 
Burung di Atas Kuburan 
Cerpen: Nugroho Sukmanto 
BANGUN tidur, kudengar kepak-kepak sayap. Kulongok lewat jendela, istriku dari 
kejauhan sedang mengawasi tukang kebun menghalau burung-burung. Semua diusir ke 
luar kandang. Walaupun hanya burung puter dan parkit, tetap saja aku merasa 
kehilangan. Pasti tak ada lagi lonceng hidup yang berkukgeruk setiap subuh. Dan takkan 
kudengar lagi ramai kikit mengiringi saat sarapan, pagi-pagi. 
Bila tidak diperintahkan gubernur, tentu tak ada yang akan merelakan binatang-binatang 
piaraannya, begitu saja melenggang pergi. Tetapi, demi menghindari dari kemungkinan 
terjangkit flu burung, tanpa diminta, para tetangga melakukannya dengan suka rela. 
Ternyata kematian selalu saja menghantui. Memandangi burung-burung melesat keluar 
sangkar, lalu bertengger di dahan seakan menggoda, aku teringat waktu kecil saat sering 
diajak berburu paman. Selain pemain anggar dan bola basket yang andal, paman seorang 
penembak jitu. Dia biasa menggunakan senapan angin untuk memetik mangga. Tentu 
yang dikenai bukan buahnya, tetapi tangkai yang hanya seulir sapu lidi. Karena itu, tidak 
mengherankan bila burung-burung tak pernah lepas dari bidikannya. 
Paling senang bila aku diajak berburu di payau-payau yang mengelilingi tambak di daerah 
Krapyak atau Mangkang, kawasan barat Semarang. Selain burung ayam-ayaman dan 
bangau thonthong yang lezat dagingnya, sering kubawa pulang juga ikan bandeng yang 
kena tembak ketika muncul di permukaan. 
Setiap kali tampak burung berkelebat menampakkan diri, paman langsung menempelkan 
gagang senapan di pipi, memejamkan sebelah mata, dan mengarahkan laras ke sasaran. 
Lalu cezzz, dan terdengarlah teriak paman, "Lari, lari..." Aku pun kemudian menelusuri 
galengan tambak dan menapaki genangan payau untuk memungut burung yang jatuh 
terkena tembakan. 
Bila sasaran berjarak sangat dekat, paman kadang memberiku kesempatan 
melaksanakan eksekusi. Pertama-tama tubuhku seperti akan terpental dihentak getar 
senapan. Tetapi, lama-lama aku terbiasa dan mulai menikmati perasaan sebagai jagoan. 
Tak jarang kami hanya menunggu sasaran di pelataran kuburan Bergota, atau mendaki 
makam keramat di Gunung Brintik yang berada di belakang Gereja Sukasari. Di sana 
burung-burungnya lebih kecil dan kurang enak dimakan. Tetapi, paman merasa senang 
karena seakan dia sedang menjalankan sebuah misi rahasia. 
Menurut kepercayaan yang diceritakan dalam komik dan buku pewayangan, burung-burung 
di kompleks pemakaman merupakan penjelmaan ksatria yang sedang menjalani 
kutukan karena kesalahan atau kekhilafan yang diperbuat. Dengan membunuhnya kita 
akan membebaskan arwahnya menuju nirwana. 
Sewaktu kutanyakan apa benar yang dikemukakan paman itu, nenek menjawab berang, 
"Jangan percaya pamanmu. Membunuh ya membunuh. Dosa. Mudahmudahan dia tidak 
kena karma. Ih, amit-amit..."? "Tetapi, binatang kan harus dibunuh sebelum dimakan, 
Nek?!" Aku membela paman. 
"Ya, kalau langsung mati. Kalau hanya terluka?!" 
Nenek selalu memarahi paman kalau tahu dia akan berburu. Apalagi bila membayangkan 
korbannya masih hidup karena tembakan paman hanya mengakibatkan luka, tak cukup 
mematikannya.
"Bilang pamanmu, apa dia nggak kasihan melihat burung-burung itu terluka?! Coba kalau 
yang luka kaki atau tangannya," nenek sering ngomel kepadaku. 
Setelah paman menikah dan memiliki beberapa anak, kemarahan nenek kepada paman 
tidak lagi tentang berburu, karena sudah tidak dilakukan paman lagi. Tetapi masih tentang 
burung, yang menurut nenek, terlalu banyak dipelihara paman di rumahnya. Perkututnya 
saja ada 52 ekor. Padahal untuk memeliharanya paman masih sering meminta uang 
kepada nenek. 
Belum berhenti marah-marah soal burung, semua dikejutkan karena tibatiba nenek naik 
pitam menyuruh paman menceraikan istrinya. 
"Kalau perempuan sudah pergi sama laki-laki lain tanpa sepengetahuan suaminya, itu 
sudah cukup sebagai bukti pengkhianatan. Tidak hanya sekali, kakakmu sudah 
memergoki beberapa kali. Tak perlu lagi mempertahankan mahligai perkawinan yang 
dinodai istri yang tidak setia dan tak dapat menjaga kehormatan rumah tangga. Aku tidak 
takut cerai, sedang kamu, laki-laki pengecut!" 
"Kasihan anak-anak," paman menyahut. Terpikir olehku, mungkin paman merasa bersalah 
karena lebih sering mengurusi burung daripada istrinya. 
"Setelah cerai, kamu tetap bisa dan harus mencintai anak-anakmu," nenek langsung 
menyahut dan kemudian menambahkan, "Kamu tidak perlu membenci istrimu.?Itu lebih 
baik daripada kamu memendam perasaan yang menganggu kehidupanmu. Tanpa 
bercerai, anak-anakmu kasihan, hidup dalam suasana kebimbangan. Mereka menghadapi 
keadaan yang tidak lumrah. Seorang perempuan dalam dekapan dua laki-laki."? 
Nenek memang galak, tetapi orang kampung hormat dan sayang kepadanya.? Dia tak 
segan-segan menolong bila ada tetangga memerlukan bantuan. Kepadaku dia juga 
sangat sayang namun tetap saja perangainya kasar. Tetapi, aku tidak pernah mendendam 
dan tetap sayang kepada nenek. Karena itu sifatnya dan kutahu yang dilakukan adalah 
memberi peringatan agar aku kuat dan tegar, serta menghindari perbuatan yang dapat 
mencelakakan diri sendiri maupun orang lain. 
Suatu ketika, di tengah malam, anak paman datang diantar tukang becak mengabarkan 
musibah. Buru-buru semua berangkat ke rumah paman. 
Nenek hanya sedikit meneteskan air mata saat menjumpai anaknya sudah tidak 
bernyawa. Paman meninggal dunia dengan mulut berbusa dan belum sempat dibawa ke 
rumah sakit. Menurut keterangan istrinya, paman minum limun bersoda setelah 
sebelumnya menelan obat demam dan sakit kepala. Campuran bahan kimianya 
mengakibatkan paman keracunan. Melihat tanda-tanda itu, sepertinya memang demikian. 
Namun, nenek curiga, kematian itu karena kelakuan paman sendiri. Meski begitu, nenek 
tidak ingin melaporkannya ke polisi. Beberapa hari setelah penguburan paman, nenek 
mengatakan, "Coba lihat,?pasti sebentar lagi istrinya kawin dengan laki-laki yang selalu 
mengajaknya pergi itu." 
Bapakku hanya mendengarkan, tetapi kutahu pasti, dalam hati?bapak juga mencurigai 
begitu. Ternyata benar. Tiga bulan kemudian istri paman kawin dengan laki-laki itu. 
Sebelum menikah lagi, istri paman menyerahkan seluruh burung peninggalan paman 
kepadaku. Untuk sementara burung-burung itu kusimpan di gudang pabrik lilin milik 
bapak, sebelum sebagian kujual dan sebagian lainnya kupelihara. 
Tapi, begitu nenek tahu burung-burung itu ada di gudang, dia langsung memintaku untuk 
melepaskan semuanya di atas makam paman. Dia juga menyerahkan senapan angin milik 
paman yang terlihat masih terawat dengan baik. Nenek meminta senapan itu ditanam di 
sebelah kuburan paman.
"Biar arwah pamanmu ditemani burung-burung dan senapan itu. Siapa tahu, dengan 
senapan itu dia ingin melakukan kesenangannya."? 
Aku merasakan keharuan dan penyesalan nenek, ketika kemudian dia mengatakan, 
"Mestinya aku tak menyebut-nyebut kata karma. Tetapi kalau memang itu yang menjadi 
suratan, mudah-mudahan menghapus semua dosa-dosanya."? 
Setelah burung-burung kulepas dan menghilang dari pandangan, tiba-tiba muncul anak-anak 
kecil berlarian. Mereka ternyata sedang mengejar burung serupa elang yang terluka 
sayapnya, sambil berteriak-teriak, "Alap-alap, alap-alap...!" 
Burung itu sudah tak mampu lagi terbang jauh. Setiap menghindari bidikan, dia hanya bisa 
singgah dari satu pohon ke pohon lain. Aku dapat merasakan kebencian anak-anak itu, 
karena aku pernah melihat alap-alap menerkam burung merpati kesayanganku di udara. 
Baberapa kali juga kudapati burung-burung merpati yang kugabur di Simpang Lima tidak 
pernah pulang lagi. Mungkin, dalam perjalanan, sebagian berakhir jadi mangsa alap-alap. 
Alap-alap yang terluka sayapnya itu kini hinggap di dahan sebuah pohon di atas kuburan. 
Anehnya, tiba-tiba aku curiga dan bertanya-tanya, jangan-jangan alap-alap yang terluka 
sayapnya itu penjelmaan roh paman yang bergentayangan. Seketika aku pun berharap, 
bila benar, ketapel anak-anak yang mengejar itu segera dapat membunuhnya. 
Tetapi, ketapel-ketapel itu ternyata tidak ada yang mengenai sasaran. Maka, lalu kuambil 
senapan, kukokang, dan kuisi peluru. Gagangnya kutempelkan di pipi, kupejamkan 
sebelah mata, kemudian kuarahkan larasnya ke sasaran. Cezzz! Terdengar teriak anak-anak 
kegirangan, "Kena... kena...!"? 
Saat itu, terbayang arwah paman terbang ke surga. *** 
Bintaro Jaya, 3 Februari 2007

More Related Content

What's hot

Dongeng sikancil kena batunya
Dongeng sikancil kena batunyaDongeng sikancil kena batunya
Dongeng sikancil kena batunyaHerawati93
 
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanak
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanakPemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanak
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanakell lina
 
Dongeng Anak Singkat
Dongeng Anak SingkatDongeng Anak Singkat
Dongeng Anak SingkatNurul Shufa
 
Malay Fairy Tale Story for Yonger Kids
Malay Fairy Tale Story for Yonger KidsMalay Fairy Tale Story for Yonger Kids
Malay Fairy Tale Story for Yonger Kidspierre rudy
 
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuh
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuhDongeng kancil, gajah dan langit runtuh
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuhsmustika
 
Kumpulan cerita dongeng_anak
Kumpulan cerita dongeng_anakKumpulan cerita dongeng_anak
Kumpulan cerita dongeng_anakAnang Febrianto
 
Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Wibowo Kusuma
 
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangi
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangiCerita rakyat Asal usul kota banyuwangi
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangiDek Libra
 
Kumpulan ceritadongenganak2
Kumpulan ceritadongenganak2Kumpulan ceritadongenganak2
Kumpulan ceritadongenganak2Azahra2010
 
Asal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangiAsal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangiDwi Saputra
 
Cerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraCerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraEffiyaldi Yaldi
 

What's hot (18)

Teks bercerita bm
Teks bercerita bmTeks bercerita bm
Teks bercerita bm
 
Bercerita
BerceritaBercerita
Bercerita
 
Dongeng sikancil kena batunya
Dongeng sikancil kena batunyaDongeng sikancil kena batunya
Dongeng sikancil kena batunya
 
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanak
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanakPemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanak
Pemuda miskin dengan singa- contoh cerita kanak-kanak
 
Dongeng Anak Singkat
Dongeng Anak SingkatDongeng Anak Singkat
Dongeng Anak Singkat
 
fabel
fabel fabel
fabel
 
Malay Fairy Tale Story for Yonger Kids
Malay Fairy Tale Story for Yonger KidsMalay Fairy Tale Story for Yonger Kids
Malay Fairy Tale Story for Yonger Kids
 
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuh
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuhDongeng kancil, gajah dan langit runtuh
Dongeng kancil, gajah dan langit runtuh
 
Kumpulan cerita dongeng_anak
Kumpulan cerita dongeng_anakKumpulan cerita dongeng_anak
Kumpulan cerita dongeng_anak
 
Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20
 
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangi
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangiCerita rakyat Asal usul kota banyuwangi
Cerita rakyat Asal usul kota banyuwangi
 
Likaliku hati
Likaliku hatiLikaliku hati
Likaliku hati
 
Kumpulan ceritadongenganak2
Kumpulan ceritadongenganak2Kumpulan ceritadongenganak2
Kumpulan ceritadongenganak2
 
Sang raja jin
Sang raja jinSang raja jin
Sang raja jin
 
Asal usul kota
Asal usul kotaAsal usul kota
Asal usul kota
 
Asal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangiAsal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangi
 
Cerita pendek kanak
Cerita pendek kanakCerita pendek kanak
Cerita pendek kanak
 
Cerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraCerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kura
 

Similar to Burung Kuburan

Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)
Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)
Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)Andri Goodwood
 
Ahmad hizqil tugasan
Ahmad hizqil   tugasanAhmad hizqil   tugasan
Ahmad hizqil tugasanDAINURI Net
 
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)Arvinoor Siregar SH MH
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakSabrina Eyna
 
Kisah sang tikus
Kisah sang tikusKisah sang tikus
Kisah sang tikusezan7122
 
Copy paste cerita kanak kanak
Copy paste cerita kanak kanakCopy paste cerita kanak kanak
Copy paste cerita kanak kanakMohammad Yaqin
 
Ketika si kancil makan singa
Ketika si kancil makan singaKetika si kancil makan singa
Ketika si kancil makan singaramon harmoni
 
Burung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBurung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBakri Taba
 
Cerita satu perangkap tikus
Cerita  satu perangkap tikusCerita  satu perangkap tikus
Cerita satu perangkap tikusAzmil As
 
Serigala dan kambing kecil
Serigala dan kambing kecilSerigala dan kambing kecil
Serigala dan kambing kecilnadif89
 
Cerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraCerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraEffiyaldi Yaldi
 

Similar to Burung Kuburan (18)

Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)
Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)
Di kampung, tak ada kunang kunang (indrian koto)
 
Ahmad hizqil tugasan
Ahmad hizqil   tugasanAhmad hizqil   tugasan
Ahmad hizqil tugasan
 
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)
Paku di kepala istri sanusi (gita nuari)
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanak
 
crita kanak-kanak
crita kanak-kanakcrita kanak-kanak
crita kanak-kanak
 
Baca 1
Baca 1Baca 1
Baca 1
 
Kisah sang tikus
Kisah sang tikusKisah sang tikus
Kisah sang tikus
 
Copy paste cerita kanak kanak
Copy paste cerita kanak kanakCopy paste cerita kanak kanak
Copy paste cerita kanak kanak
 
Ketika si kancil makan singa
Ketika si kancil makan singaKetika si kancil makan singa
Ketika si kancil makan singa
 
Perkataan bm 4
Perkataan bm 4Perkataan bm 4
Perkataan bm 4
 
Fabel 1
Fabel 1Fabel 1
Fabel 1
 
Timbunan sampah (edi supardi emon)
Timbunan sampah (edi supardi emon)Timbunan sampah (edi supardi emon)
Timbunan sampah (edi supardi emon)
 
Burung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBurung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelai
 
Cerita satu perangkap tikus
Cerita  satu perangkap tikusCerita  satu perangkap tikus
Cerita satu perangkap tikus
 
Cerita tahap 1
Cerita tahap 1Cerita tahap 1
Cerita tahap 1
 
Prosa tradisional anak laut cerita bayan
Prosa tradisional anak laut   cerita bayanProsa tradisional anak laut   cerita bayan
Prosa tradisional anak laut cerita bayan
 
Serigala dan kambing kecil
Serigala dan kambing kecilSerigala dan kambing kecil
Serigala dan kambing kecil
 
Cerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kuraCerita pendek kelinci dan kura
Cerita pendek kelinci dan kura
 

More from arvin2014

Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)arvin2014
 
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)arvin2014
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)arvin2014
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)arvin2014
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)arvin2014
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)arvin2014
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)arvin2014
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)arvin2014
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)arvin2014
 
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)arvin2014
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)arvin2014
 
Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)arvin2014
 
Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)arvin2014
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)arvin2014
 
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)arvin2014
 
Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)arvin2014
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)arvin2014
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)arvin2014
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )arvin2014
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)arvin2014
 

More from arvin2014 (20)

Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)
 
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
 
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)
 
Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
 
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
 
Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 

Recently uploaded

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024ADYSULISTIYO2
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTNeta
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 

Recently uploaded (9)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 

Burung Kuburan

  • 1. Jawa Pos Minggu, 29 April 2007 Burung di Atas Kuburan Cerpen: Nugroho Sukmanto BANGUN tidur, kudengar kepak-kepak sayap. Kulongok lewat jendela, istriku dari kejauhan sedang mengawasi tukang kebun menghalau burung-burung. Semua diusir ke luar kandang. Walaupun hanya burung puter dan parkit, tetap saja aku merasa kehilangan. Pasti tak ada lagi lonceng hidup yang berkukgeruk setiap subuh. Dan takkan kudengar lagi ramai kikit mengiringi saat sarapan, pagi-pagi. Bila tidak diperintahkan gubernur, tentu tak ada yang akan merelakan binatang-binatang piaraannya, begitu saja melenggang pergi. Tetapi, demi menghindari dari kemungkinan terjangkit flu burung, tanpa diminta, para tetangga melakukannya dengan suka rela. Ternyata kematian selalu saja menghantui. Memandangi burung-burung melesat keluar sangkar, lalu bertengger di dahan seakan menggoda, aku teringat waktu kecil saat sering diajak berburu paman. Selain pemain anggar dan bola basket yang andal, paman seorang penembak jitu. Dia biasa menggunakan senapan angin untuk memetik mangga. Tentu yang dikenai bukan buahnya, tetapi tangkai yang hanya seulir sapu lidi. Karena itu, tidak mengherankan bila burung-burung tak pernah lepas dari bidikannya. Paling senang bila aku diajak berburu di payau-payau yang mengelilingi tambak di daerah Krapyak atau Mangkang, kawasan barat Semarang. Selain burung ayam-ayaman dan bangau thonthong yang lezat dagingnya, sering kubawa pulang juga ikan bandeng yang kena tembak ketika muncul di permukaan. Setiap kali tampak burung berkelebat menampakkan diri, paman langsung menempelkan gagang senapan di pipi, memejamkan sebelah mata, dan mengarahkan laras ke sasaran. Lalu cezzz, dan terdengarlah teriak paman, "Lari, lari..." Aku pun kemudian menelusuri galengan tambak dan menapaki genangan payau untuk memungut burung yang jatuh terkena tembakan. Bila sasaran berjarak sangat dekat, paman kadang memberiku kesempatan melaksanakan eksekusi. Pertama-tama tubuhku seperti akan terpental dihentak getar senapan. Tetapi, lama-lama aku terbiasa dan mulai menikmati perasaan sebagai jagoan. Tak jarang kami hanya menunggu sasaran di pelataran kuburan Bergota, atau mendaki makam keramat di Gunung Brintik yang berada di belakang Gereja Sukasari. Di sana burung-burungnya lebih kecil dan kurang enak dimakan. Tetapi, paman merasa senang karena seakan dia sedang menjalankan sebuah misi rahasia. Menurut kepercayaan yang diceritakan dalam komik dan buku pewayangan, burung-burung di kompleks pemakaman merupakan penjelmaan ksatria yang sedang menjalani kutukan karena kesalahan atau kekhilafan yang diperbuat. Dengan membunuhnya kita akan membebaskan arwahnya menuju nirwana. Sewaktu kutanyakan apa benar yang dikemukakan paman itu, nenek menjawab berang, "Jangan percaya pamanmu. Membunuh ya membunuh. Dosa. Mudahmudahan dia tidak kena karma. Ih, amit-amit..."? "Tetapi, binatang kan harus dibunuh sebelum dimakan, Nek?!" Aku membela paman. "Ya, kalau langsung mati. Kalau hanya terluka?!" Nenek selalu memarahi paman kalau tahu dia akan berburu. Apalagi bila membayangkan korbannya masih hidup karena tembakan paman hanya mengakibatkan luka, tak cukup mematikannya.
  • 2. "Bilang pamanmu, apa dia nggak kasihan melihat burung-burung itu terluka?! Coba kalau yang luka kaki atau tangannya," nenek sering ngomel kepadaku. Setelah paman menikah dan memiliki beberapa anak, kemarahan nenek kepada paman tidak lagi tentang berburu, karena sudah tidak dilakukan paman lagi. Tetapi masih tentang burung, yang menurut nenek, terlalu banyak dipelihara paman di rumahnya. Perkututnya saja ada 52 ekor. Padahal untuk memeliharanya paman masih sering meminta uang kepada nenek. Belum berhenti marah-marah soal burung, semua dikejutkan karena tibatiba nenek naik pitam menyuruh paman menceraikan istrinya. "Kalau perempuan sudah pergi sama laki-laki lain tanpa sepengetahuan suaminya, itu sudah cukup sebagai bukti pengkhianatan. Tidak hanya sekali, kakakmu sudah memergoki beberapa kali. Tak perlu lagi mempertahankan mahligai perkawinan yang dinodai istri yang tidak setia dan tak dapat menjaga kehormatan rumah tangga. Aku tidak takut cerai, sedang kamu, laki-laki pengecut!" "Kasihan anak-anak," paman menyahut. Terpikir olehku, mungkin paman merasa bersalah karena lebih sering mengurusi burung daripada istrinya. "Setelah cerai, kamu tetap bisa dan harus mencintai anak-anakmu," nenek langsung menyahut dan kemudian menambahkan, "Kamu tidak perlu membenci istrimu.?Itu lebih baik daripada kamu memendam perasaan yang menganggu kehidupanmu. Tanpa bercerai, anak-anakmu kasihan, hidup dalam suasana kebimbangan. Mereka menghadapi keadaan yang tidak lumrah. Seorang perempuan dalam dekapan dua laki-laki."? Nenek memang galak, tetapi orang kampung hormat dan sayang kepadanya.? Dia tak segan-segan menolong bila ada tetangga memerlukan bantuan. Kepadaku dia juga sangat sayang namun tetap saja perangainya kasar. Tetapi, aku tidak pernah mendendam dan tetap sayang kepada nenek. Karena itu sifatnya dan kutahu yang dilakukan adalah memberi peringatan agar aku kuat dan tegar, serta menghindari perbuatan yang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang lain. Suatu ketika, di tengah malam, anak paman datang diantar tukang becak mengabarkan musibah. Buru-buru semua berangkat ke rumah paman. Nenek hanya sedikit meneteskan air mata saat menjumpai anaknya sudah tidak bernyawa. Paman meninggal dunia dengan mulut berbusa dan belum sempat dibawa ke rumah sakit. Menurut keterangan istrinya, paman minum limun bersoda setelah sebelumnya menelan obat demam dan sakit kepala. Campuran bahan kimianya mengakibatkan paman keracunan. Melihat tanda-tanda itu, sepertinya memang demikian. Namun, nenek curiga, kematian itu karena kelakuan paman sendiri. Meski begitu, nenek tidak ingin melaporkannya ke polisi. Beberapa hari setelah penguburan paman, nenek mengatakan, "Coba lihat,?pasti sebentar lagi istrinya kawin dengan laki-laki yang selalu mengajaknya pergi itu." Bapakku hanya mendengarkan, tetapi kutahu pasti, dalam hati?bapak juga mencurigai begitu. Ternyata benar. Tiga bulan kemudian istri paman kawin dengan laki-laki itu. Sebelum menikah lagi, istri paman menyerahkan seluruh burung peninggalan paman kepadaku. Untuk sementara burung-burung itu kusimpan di gudang pabrik lilin milik bapak, sebelum sebagian kujual dan sebagian lainnya kupelihara. Tapi, begitu nenek tahu burung-burung itu ada di gudang, dia langsung memintaku untuk melepaskan semuanya di atas makam paman. Dia juga menyerahkan senapan angin milik paman yang terlihat masih terawat dengan baik. Nenek meminta senapan itu ditanam di sebelah kuburan paman.
  • 3. "Biar arwah pamanmu ditemani burung-burung dan senapan itu. Siapa tahu, dengan senapan itu dia ingin melakukan kesenangannya."? Aku merasakan keharuan dan penyesalan nenek, ketika kemudian dia mengatakan, "Mestinya aku tak menyebut-nyebut kata karma. Tetapi kalau memang itu yang menjadi suratan, mudah-mudahan menghapus semua dosa-dosanya."? Setelah burung-burung kulepas dan menghilang dari pandangan, tiba-tiba muncul anak-anak kecil berlarian. Mereka ternyata sedang mengejar burung serupa elang yang terluka sayapnya, sambil berteriak-teriak, "Alap-alap, alap-alap...!" Burung itu sudah tak mampu lagi terbang jauh. Setiap menghindari bidikan, dia hanya bisa singgah dari satu pohon ke pohon lain. Aku dapat merasakan kebencian anak-anak itu, karena aku pernah melihat alap-alap menerkam burung merpati kesayanganku di udara. Baberapa kali juga kudapati burung-burung merpati yang kugabur di Simpang Lima tidak pernah pulang lagi. Mungkin, dalam perjalanan, sebagian berakhir jadi mangsa alap-alap. Alap-alap yang terluka sayapnya itu kini hinggap di dahan sebuah pohon di atas kuburan. Anehnya, tiba-tiba aku curiga dan bertanya-tanya, jangan-jangan alap-alap yang terluka sayapnya itu penjelmaan roh paman yang bergentayangan. Seketika aku pun berharap, bila benar, ketapel anak-anak yang mengejar itu segera dapat membunuhnya. Tetapi, ketapel-ketapel itu ternyata tidak ada yang mengenai sasaran. Maka, lalu kuambil senapan, kukokang, dan kuisi peluru. Gagangnya kutempelkan di pipi, kupejamkan sebelah mata, kemudian kuarahkan larasnya ke sasaran. Cezzz! Terdengar teriak anak-anak kegirangan, "Kena... kena...!"? Saat itu, terbayang arwah paman terbang ke surga. *** Bintaro Jaya, 3 Februari 2007