SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
BEN SUSILO
KIDS DETECTIVE
Volume 1.
Penerbit :
BSA Publisher
2 |
KIDS DETECTIVE
Oleh: Ben Susilo
Copyright © 2010 by Ben Susilo
Penerbit
BSA Publisher
Bensusiloaam.blogspot.com
Ben.susilo@yahoo.co.id
Desain Sampul:
Ben Susilo
Diterbitkan melalui:
Google Play Book
3 |
CHAPTER 2
PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN
"LARI… !!!"
Episode sebelumnya. Ketika di perkemahan untuk
menghabiskan weekend panjang, Aam dan teman -
temanny bertemu dengan sekelompok anak kuliahan yang
juga sedang berlibur. Ketika Izak dan Ukkie sedang
mencari kayu bakar, mereka mendengar suara seseorang
tengah menggali. Mereka berdua pun mencari dari mana
suara tersebut berasal. Namun entah apa yang mereka lihat
tiba - tiba Izak berteriak dan mereka berdua pun menjadi
ketakutan.
Petualangan pun berlanjut…
Ben Susilo
Dedicated for my brother
M. Najib Amanullah
4 |
PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN
FILE.2
"Kyaaaaa…… !!!" Suara Izak berteriak lantang.
"Lari kie… cepaat… " Ajak Izak.
"Ada apa Zak… ?" Tanya Ukkie.
"Ceritanya nanti saja, cepat lari… " Ajak Izak sambil
berlari.
Ukkie pun seketika juga berlari mengikuti Izak yang
wajahnya berubah menjadi ketakutan.
…
Sementara itu Aam diwaktu yang sama sedang menerima
telfon kakaknya di dekat tenda yang mereka dirikan.
…
"Kakak tumben telfon, ada apa kak ?" Tanya Aam.
"Ditelfon kakaknya bukannya senang malah ekspresimu
begitu… " jawab Kak Ben.
"He he he… iya iya..." sahut Aam.
5 |
"Kamu lihat berita tadi pagi ? Tentang perampok bank
daerah yang melarikan diri dengan membawa uang
rampokan hampir satu milyar ?" Tanya kak Ben.
"Iya... jangan bilang kalau kakak salah satu anggota yang
merampok bank ?" Tanya Aam bercanda.
"Dasaaarrr… mana mungkiiiin kakak merampook… !!!"
Teriak kakak Aam.
"Ha ha ha… iya iya kak, bercanda. Lalu apa kak ?" Tanya
Aam kali ini serius.
"Dari berita terakhir yang sedang heboh diinternet, kakak
baca kalau komplotan mereka berjumlah 3 orang sedang
bersembunyi di hutan perkemahan yang sekarang kalian
gunakan berkemah.
"Apa… di hutan sini ?" Tanya Aam memastikan.
"Iya… kakak sudah kirim chat ke smartphonemu link
beritanya. Di situs itu juga ada kriteria komplotan
perampok. Kakak hanya berpesan kalian hati - hati. Jangan
berkeliaran di hutan karena banyak yang tersesat di hutan
sana. Kalau kamu menemukan sesuatu, hubungi polisi
daerah setempat." Kak Ben menyarankan.
6 |
"Iya kak… ngomong - omong tentang berkeliaran Izak dan
Ukki yang mencari kayu belum kembali dari tadi. Semoga
tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada mereka." Kata
Aam.
"Lebih baik kamu pastikan mereka. Dan, ajak orang
dewasa yang ada di perkemahan bersamamu. Kakak
merasakan hal yang buruk." Saran Kak Ben.
"Iya… "
…
Setelah selesai menerima telfon dari kakaknya, Aam
bergegas menyusul Izak dan Ukkie ke hutan. Namun di
perkemahan sedang heboh membicarakan sesuatu. Seperti
telah terjadi sesuatu yang menggemparkan. Aam pun
menghampiri kerumunan tersebut.
…
"Apa yang terjadi kak ?" Tanya Aam kepada Kak Fahru
yang berada di kerumunan tersebut.
"Anu, ada seseorang yang melihat tubuh orang di kubur di
tengah hutan." Kata Kak Fahru.
"Apa… siapa yang melihatnya ?" Tanya Aam.
7 |
"Kakek itu… " Ucap Kak Fahru sambil menunjuk ke arah
kakek yang tengah menjelaskan kepada orang - orang.
...
"Kakek melihatnya dimana ?" Tanya Aam.
"Di tengah hutan, di dekat batu besar dan dekat peringatan
"Bahaya Banyak Ular." Kakek itu menjelaskan.
"Apa kakek melihat seseorang di sekitar tempat kakek
melihat tubuh orang itu ?" Tanya Aam penasaran.
"Tidak ada… Eh, tapi sebelum kakek menemukan tubuh
yang dikubur, kakek mendengar teriakan anak
seumuranmu. Kakek segera mencari asal suara teriakan
anak itu, namun yang kakek temukan malah tubuh
seseorang yang telah dikubur. Kakek tidak melihat ada
orang lain di sana. Lalu kakek segera ke sini memberi tahu
orang - orang." Kakek itu menjelaskan panjang lebar.
"Kakek bisa menunjukkanku tempatnya dimana ? Mungkin
suara anak yang kakek dengar adalah suara temanku yang
sedang mencari kayu di sekitar sana." Kata Aam.
"Apa ? Baiklah nak kakek akan menunjukkan tempatnya."
Kata Kakek itu.
8 |
"Bagus… Paman Endo, paman tetap di sini dan panggil
polisi sampai datang ke sini lalu ajak mereka ke TKP yang
disebutkan kakek ini." Pinta Aam lalu bergegas lari
bersama kakek itu.
"Tunggu… Aku ikut. Untuk berjaga - jaga sebagian tetap
menjaga perkemahan ini." Kata Fahru.
"Oohh… Kak Fahru..." Sahut Aam heran.
"Ah ayo… kita cepat sebelum hari menjadi terlalu gelap.
Akan sangat berbahaya kalau berkeliaran di hutan dalam
keadaan gelap." Kata Fahru dan bergegas pergi bersama
Aam dan kakek yang menemukan tubuh seseorang yang
terkubur.
…
Disaat yang sama, Izak dan uki masih terus berlari
ketakutan. Entah apa yang telah ia lihat hingga membuat
mereka menjadi seperti dikejar - kejar binatang buas di
tengah hutan. Sampai ia tiba di suatu tempat, mereka
melihat sebuah pondok.
…
9 |
"Kenapa berhenti Zak ?" Tanya Ukkie.
"Bodoh… kita sudah melewati ini beberapa kali ku rasa."
Kata Izak.
"Tiga kali ku rasa… " jawab Ukkie.
"Dasar idioot… !! Itu tandanya kita tersesat tauu… !!"
Kata Izak jengkel.
"Iya sih… ngomong - omong kita sebenarnya lari dari apa
sih zak ? Apa kamu dikejar binatang buas ?" Tanya Ukkie.
"Dasar kamu… Tadi waktu aku mencari asal suara orang
menggali. Ternyata orang itu sedang mengubur tubuh
seseorang. Dan dia tahu kalau aku melihatnya. Makanya
aku pikir dia akan mengejarku yang melihatnya." Kata
Izak.
"Apa… !! Kita dalam bahaya kalau yang kamu ceritakan
itu benar." Sahut Ukkie.
"Tentu saja itu benar, aku melihatnya dengan mataku
sendiri tau..." Kata Izak menjelaskan.
"Haduuuuhhh… kita harus gimana dong… ?
Alamaaakkk… aku nggak mau kalau sampai tertangkap
orang jahat itu... hwaaaa… " Kata Ukkie berharap.
10 |
"Dari pada kamu menangis lebih baik kita ke pondok di
sana. Kita bersembunyi sambil menunggu bantuan datang.
Aku yakin pasti seseorang menyadari telah terjadi sesuatu.
Lagi pula kita juga tersesat tidak tahu jalan." Ajak Izak.
…
Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk
bersembunyi di ppndok yang mereka temukan.
Bersembunyi dari seseorang yang mengejar mereka, saksi
mata dari sebuah kasus yang terjadi di sebuah hutan
belantara.
…
Dan di tempat lain, Aam dan yang lainnya telah sampai di
tempat dimana seorang kakek melihat tubuh seseorang
dikubur.
"Di sini tempatnya. Lihat gundukan tanah baru itu ? Di
sana." Kata kakek sambil berjalan mendekat.
"Lihat, sepertinya memang baru beberapa saat gundukan
tanah ini dibuat. Dan ada bagian tubuh yang belum tertutup
tanah ini menunjukkan yang menguburnya sedang terburu
- buru karena menghindari ada yang melihat. Atau,
11 |
seseorang telah melihat pelaku penguburan ini dan si
pelaku buru - buru mengejarnya tanpa menyadari tubuh
yang dikubur ini tidak tertimbun tanah dengan sempurna."
Kata Aam.
"Hooyyyy… Aaaam... Paman sudah memanggil polisi
setempat." Teriak Paman Endo yang datang bersama
sekelompok polisi daerah itu.
…
Polisi yang datang itu pun langaung menanyai satu per satu
sakai mata kasus tersebut. Terutama kakek yang pertama
kali menemukan tubuh tersebut dikubur. Kakek terswbut
menceritakan dengan panjang lebar.
...
"Lalu apakah di antara kalian ada yang tahu identitas
korban ?" Tanya Inspektur Harry dari divisi kriminal yang
sedang menangani kasua tersebut.
"Kami tidak tahu… " jawab kakek itu.
"Saya juga tidak tahu, saya baru pertama kali datang ke
sini." Jawab Fahru.
12 |
"Paman, apa paman sudah tahu penyebab korban
meninggal ?" Tanya Aam kepada inspektur Harry.
"Oowwh… Dari laporan tim forensik kematiannya
disebabkan pukulan benda tumpul di kepala bagian
belakang." Jawab inspektur Harry.
"Untuk mengetahui identitasnya kenapa paman inspektur
tidak menanyakan kepada penduduk sekitar saja, apa ada
laporan orang hilang ?" Aam menyarankan.
"Benar juga katamu nak. Opsir… ! Segera selidiki apakah
ada laporan orang hilang dari penduduk yang tinggal di
sekitar sini ?" Imspektur Harry memberi perintah kepada
bawahannya.
"Siap pak… Segera." Jawab Opsir yang ditunjuk
menyelidiki identitas korban.
"Tapi, tetap saja kita tidak tahu pelakunya… " Kata Fahru.
"Mungkin kalau kita sudah tahu identitas korban, kita bisa
mencari orang yang kiranya berhubungan dengan korban."
Kata Paman Endo berpendapat.
"Aku rasa tidak perlu… " Sahut Aam.
"Eh… ?" Paman Endo heran.
13 |
"Kok begitu Am ?" Tanya Fahru.
"Sebelumnya aku sudah cek peta daerah perkemahan dan
juga hutan ini. Dan ternyata akses keluar masuk ke hutan
ini hanya bisa dari perkemahan." Aam menjelaskan.
"Itu artinya ?" Sahut Fahru.
"Ya, pelakunya masih berkeliaran di dalam hutan ini."
Kata Aam.
"Kalau begitu pak polisi mengumpulkan orang - orang
yang mencurigakan yang berkeliaran di dalam hutan." Kata
Fahru.
"Lalu dimana anak - anak...?" Tanya paman Endo.
"Anak - anak ?" Tanya Inspektur.
"Sebenarnya kedua temanku sedang mencari kayu bakar di
hutan ini. Dan sampai sekarang mereka belum juga
kembali. Kalau analisaku benar, mereka secara tidak
sengaja melihat pelaku sedang mengubur korban." Kata
Aam.
"Itu berarti mereka sedang dalam bahaya ?" Tanya Fahru.
"Iya… Tepatnya mereka sedang bersembunyi di suatu
tempat di dalam hutan ini." Jawab Aam.
14 |
"Baiklah… semuanya berpencar mencari anak - anak
tersebut di dalam hutan. Pastikan kalian bersama dua atau
tiga orang dalam kelompok karena pelaku mungkin , asih
berkeliaran di dalam hutan." Perintah Inspektur.
…
Di tempat lain, Izak dan Ukkie masih ketakutan
bersembunyi dari pelaku. Mereka menutup rapat pondok
tempat mereka bersembunyi.
"Zak, apa kita aman di sini ?" Tanya Ukkie.
"Dari pada kita tetap berada di luar, akan lebih aman jika
kita di dalam sini kan." Jawab Izak.
"Eh, zak sepertinya ada orang yang menempati pondok
ini… " Kata Ukkie.
"Mana ada orang yang tinggal di pondok tengah hutan
seperti ini ?" Kata Izak.
"Itu di sana ada dua ransel." Kata Ukkie sambil menunjuk
ke arah ransel.
"Apa… " Kata Izak berjalan mendekati ransel.
"Jangan - jangan itu ransel pelaku yang kamu lihat tadi… "
Kata Ukkie.
15 |
"Ngomong - omong isi ransel ini apa ya ?" Kata Izak.
"Buka saja ranselnya." Kata Ukkie membujuk karena
penasaran.
"Kamu dong, kan kamu yang pertama melihatnya Kie."
Sahut Izak.
"Kita suit yang kalah yang membuka ransel." Kata Ukkie.
"Okkeee… suit." Sahut Izak.
Akhirnya mereka berdua pun melakukan suit untuk
menentukan siapa yang membuka ransel tersebut.
…
Sementara itu, Aam masih mengumpulkan petunjuk
mengenai identitas korban.
"Kalau dilihat mengapa pelaku memilih tempat ini untuk
mengubur korban, sepertinya pelaku mengira karena
tempat ini akan jarang dilewati orang karena peringatan
bahaya ini. Lalu sebenarnya siapa identitas korban ?" Ucap
Aam dalam hati semakin penasaran
"Paman Inspektur, apa waktu paman memeriksa korban
tadi sama sekali tidak ada barang yang dibawa ? Dompet
atau semacamnya ?" Tanya Aam
16 |
"Tidak ada barang apa pun… selain rokok dan pemantik di
saku celana sebelah kiri korban." Jawab Inspektur.
"Sayang sekali, terlalu sedikit petunjuk." Pikir Aam dalam
hati.
"Eh tunggu dulu, sepertinya hasil pemeriksaan tim forensik
menunjukkan bahwa korban bertangan kidal. Karena di
telapak tangan kirinya sedikit lebih kasar, jadi
kemungkinan dia bertangan dominan kiri. Ditambah rokok
yang ditemukan letaknya di aebelah saku kiri, itu
menandakan dia kidal." Inspektur menambahkan.
…
"Benar juga, korban bertangan kidal, jadi akan lebih
mudah jika mengambik sesuatu di bagian sebelah kiri
tubuhnya. Eh… tunggu. Kalau tidak salah di berita yang
dikirim kakak tadi ada ciri - ciri pelaku perampokan yang
melarikan diri ke hutan ini. Jangan - jangan..." Pikir Aam
dalam hati seperti sudah mendapat sebuah petunjuk.
Aam pun segera membuka berita yang di kirim kakaknya
melalui chat. Ia meneliti dengan seksama sekecil apa pun
detil ciri - ciri yang disebutkan di berita itu.
17 |
"Mungkin pelaku dan korban juga sedang berkemah di
sini, dan mereka terlibat pekelahian sehingga salah satu
tidak sengaja memukul dengan sesuatu di sini hingga
tewas." Kata Fahru berpendapat.
"Sepertinya bukan, kalau aku tidak salah korban ini dan si
pelaku adalah komplotan perampok bank daerah yang ada
di berita pagi tadi. Dan kakakku bilang bahwa mereka
kabur dan bersembunyi di hutan ini. Di berita juga
disebutkan ciri - ciri pelaku yang terekam dari kamera
pengawas bank. Salah satu ciri - cirinya adalah bertangan
kidal. Tidak salah lagi, yang sedang kita cari sekarang
adalah perampok tersebut. Jadi aku asumsikan dua orang
masih di hutan ini." Kata Aam menjelaskan.
…
Polisi yang ditugaskan mencari informasi dari penduduk
sekitar melapor bahwa tidak ada laporan orang hilang atau
warga sekitar yang kehilangan anggota keluarga mereka.
"Lapor Inspektur, kami sudah membawa orang - orang
yang mencurigakan sedang berkeliaran di hutan." Opsir
yang ditugaskan mengumpulkan orang yang mencurigakan
18 |
di hutan melapor. Ada tiga orang yang mencurigakan
sedang berkeliaran di hutan seorang diri.
Tersangka yang pertama Deri, seorang fotografer satwa.
Kebetulan hari itu sedang mencari inspirasi di dalam hutan.
Yang kedua, Handi seorang pelukis yang juga sedang
mencari inspirasi dari hutan yang dikenal memiliki
pemandangan indah ini. Lalu yang ketiga, Albert seorang
warga asing. Dia kebetulan sedang tersesat di hutan saat
melihat alam sekitar. Dia adalah anggota pecinta
lingkungan.
"Heyy… Ada apa pak polisi membawa saya ke sini ?"
Tanya Deri, salah satu tersangka.
"Iya… apa yang terjadi sehingga kami harus dikumpulkan
di sini ?" Tanya salah satu tersangka lainnya Handi.
"Tidak ada alasan bagi kami dikumpulkan di sini kan ?"
Tambahnya lagi.
"Kalian jangan banyak bertanya, mohon kerjasamanya
dengan polisi. Kami menemukan ada tubuh seseorang yanh
dikubur di sini. Dan sepertinya pelakunya masih ada di
sini." Inspektur Harry menjelaskan.
19 |
"Lalu apa hubungannya dengan kami ?" Tanya Albert yang
cukup baik berbahasa Indonesia.
"Kalian dijadikan tersangka karena kalian berkeliaran di
hutan ini dan tidak mempunyai alibi. Itu sangat
mencurigakan. Sekarang coba tunjukkan barang - barang
yang kalian bawa apakah sesuai dengan profesi yang
kalian miliki." Perintah inspektur Harry.
"Ah… kenapa aku harus terlibat kasus bodoh seperti ini
sih ?" Ucap Handi.
…
Mereka pun mengeluarkan barang - barang yang mereka
miliki. Orang pertama, Deri membawa kamera analog
beserta perlengkapannya, film, rokok dan korek api gas.
Sementara Handi, membawa kuas dan cat lukis, kertas
kanvas, kamera saku, beberapa kaleng makanan kosong
dan pisau. Sedangkan Albert membawa tongkat
berdiameter 10 cm, teropong, kompas dan peta.
…
"Tidak ada benda yang kalian bawa yang bisa digunakan
untuk senjata dan memukul korban hingga pingsan bahkan
20 |
meninggal. Deri, kamera analog itu sepertinya cukup berat
dan bisa digunakan, namun tidak ada bekas goresan
ataupun kerusakan jika digunakan memukul korban. Dari
reaksi luminol pun tidak ditemukan ada bekas darah di
sana." Inspektur Harry menjelaskan.
"Paman, kenapa jaman sekarang paman masih
menggunakan kamera analog ? Tidakkah lebih praktis dan
tidak perlu membawa benda berat seperti ini jika paman
menggunakan kamera yang sudah digital ?" Tanya Aam.
"Owwh… itu... itu karena paman orangnya gaptek dik.
Jadi paman lebih suka memakai kamera analog." Jawab
Deri si fotografer.
"Paman ini bilang gaptek, tapi mempunyai smartphone
keluaran terbaru. Sepertinya tidak mungkin kalau paman
ini gaptek seperti yang ia katakan." Pikir Aam.
"Lalu yang kedua, Handi si pelukis. Hanya peralatan lukis,
kaleng makanan kosong dan pisau. Sepertinya kamu
banyak makan ya ? Kaleng makananmu ada 3 yang
ukurannya cukup besar yang terbuat dari bahan plastik.
Lalu pisau itu untuk apa ?" Tanya inspektur Harry.
21 |
"Owwh… iya. Saya selalu kelaparan jika berjalan sensiri si
hutan. Makanya saya menghabiskan tiga kaleng sekaligus.
Dan pisau ini saya pikir wajar jika di hutan membawa
pisau untuk berjaga - jaga. Lagi pula ini pisau buah."
Jawab Handi tersangka kedua.
"Memang tidak aneh jika membawa pisau ke hutan untuk
berjaga - jaga. Dan tiga makan kaleng itu, dia sendiri yang
menghabiskannya. Dari postur tubuhnya dia bukan orang
yang bisa makan sebanyak itu sendirian. Apa mungkin dia
sudah lama di dalam hutan untuk mencari inspirasi lukisan
seperti yang ia bilang kepada polisi tadi ?" Kata Aam
dalam hati.
"Dan yang terakhir, orang bule yang lancar berbahasa
indonesia. Barang yang kamu bawa adalah tongkat kayu
dengan diameter sekitar 10 cm dan panjang kira - kira 30
cm. Memang tongkat ini sangat mencurigakan dan bisa
saja menjadi senjata. Namun di tongkat ini tidak ditemukan
ada reaksi luminol. Lalu ada sebuah teropong dan peralatan
penunjuk arah kompas dan peta. Seperti halnya tongkat
tadi tidak ditemukan reaksi luminol pada teropong yang
22 |
cukup keras. Dan tak mungkin kompas serta peta menjadi
senjata. Untuk apa kamu membawa tongkat ke hutan yang
akan banyak kamu temukan kayu untuk tongkat...?" Tanya
inspektur Harry yang curiga. Berpikir bahwa ada trik yang
digunakan sehingga tongkat itu tidak ditemukan adanya
reaksi luminol.
"Kebetulan saya selalu membawanya ketika saya pergi
keluar. Apa itu salah ?" Tanya Albert mengelak.
"Tidak juga sih." Sahut inspektur Harry.
"O iya… apa paman sering ke hutan ini ?" Tany Aam.
"Tidak dik. Ini baru pertama kalinya pman ke sini." Jawab
Albert.
…
"Kasus ini sudah mulai jelas, aku tahu siapa pelakunya di
antara ketiga orang ini dan dimana senjata yang digunakn.
Hanya orang itu yang bisa meakukan trik untuk
mengelabuhi Polisi. Pelakunya adalah orang itu yang juga
salah satu dari tiga perampok bank yang melarikan diri ke
hutan ini. Jika ketiganya terlibat perselisihan dan salah
seorangnya adalah korban ini, dan pelaku pembunuhan
23 |
adalah salah satu di antara ketiga tersngka yang
dikumpulkan polisi, berarti msih ada satu lagi perampok
yang berkeliaran di dalam hutan." Kata Aam dalam hati.
…
Sementara itu di tempat lain, Izak dan Ukkie masih
berusaha sembunyi dari penjahat yang mengejarnya.
Mereka sedang terkurung di dalam sebuah pondok di
hutan.
...
"Doookk doookk… !" Suara seseorang menggedor pintu
pondok tempat Izak dan Ukkie bersembunyi.
“Keluar kalian bocah nakal…!!!” Teriak orang tersebut.
Namun Izak dan Ukkie tak menghiraukan teriakan orang
itu, mereka tetap mengunci pintu pondok itu dari dalam
sehingga orang yang mengejarnya tak dapat masuk ke
dalamnya.
Hingga beberapa lama orang itu masih terus mencoba
untuk menggedor pintu. Namun pintu itu terkunci sangat
rapat.
24 |
“Bagaimana ini zak, kalau orang itu berhasil membuka
pintu tamatlah kita.” Ucap Ukkie.
“Dasar penakut kamu… kita bukan anak kecil biasa. Kalau
dia berhasil masuk akan aku hajar dia.” Kata Izak.
“Dasar sok kamu… apa rencanamu…?” Tanya Ukkie.
“Tenaang… serahkan padaku.” Jawab Izak sambil mencari
sesuatu yang dapat ia gunakan untuk rencananya.
“Naah… sekarang kita tunggu apakah orang itu bisa masuk
atau tidak.” Izak menambahkan.
…
Beberapa lama kemudian…
…
“Zak… sepertinya orang yang mengejar kita sudah
menyerah.” Kata Ukkie sambil berjalan mendekat ke arah
pintu.
“Kie…!! Apa yang kamu lakukan ? Kalau itu jebakan
gimana ?!” Kata Izak.
25 |
“Ahh.. tidak apa – apa kan kalau Cuma menengok sekilas
saja.” Jawab Ukkie sambil meletakkan tangannya ke
gagang pintu untuk membuka.
…
“Apaa… Sial !!” Ucap Ukkie.
“Kenapa kie ?” Tanya Izak.
“Sepertinya sekarang kita yang dikunci orang tadi di dalam
sini. Pintu ini dikunci dari luar.” Kata Ukkie.
“Haaaaa…!!! Sial, itu jalan satu – satunya.” Sahut Izak.
“Tamatlah kita sekarang… semoga Aam menyadari kalau
kita dalam masalah dan segera membawa bantuan ke
sini.” Ukkie berharap.
“Sekarang benar – benar tamatlah kita.” Izak putus asa.
…
Mereka berdua pun tertunduk lesu dan putus asa. Harapan
mereka sekarang hanyalah ada di tangan Aam untuk
menyelamatkan mereka. Izak dan Ukkie benar – benar
terjebak dan tak bisa berbuat apa – apa.
…
26 |
“Kie… kamu merasa udara di dalam sini semakin panas
tidak ?” Tanya Izak.
“Kan memang sudah mulai musim kemarau, jadi udara
memang panas kan ?” Jawab Ukkie bercanda.
“Dasar Ukkiieeee….!!!!! Aku seriuuusss !!! Tidak saatnya
bercanda di situasi seperti ini tauuu !!!” Teriak Izak.
“Iya habis gimana lagi… memang semakin panas sih. Izak,
lihat di pojokan belakang pondok ini, ada asap yang
masuk.” Kata Ukkie.
“Haahh… Asap ? jangan – jangan…” Ucap Izak sambil
menoleh ke arah belakang pojok pondok.
“Tamatlah kita… kita akan menjadi manusia bakar…
Hwaaahhhhaaaa… aku tidak mau mati terbakar…!” Teriak
Ukkie.
“Dasaaaarrrrr ceengeeennggg….!!! Hwaaaa… Aku juga
tidak mauuuu… Aku belum bisa memanggakan ayah
ibukku.” Teriak izak yang juga mulai takut.
“Ibuuuk… maafkan aku, kemarin uang untuk bayar buku
aku pakai jajan sampai habis sama Izak… hiks hiks..” Kata
Ukkie.
27 |
“Hweeehhh… Apa ? Jadi jajan yang aku makan dari kamu
kemarin haram dong ?” Tanya Izak heran sambil tersedu –
sedu.
“Iyaaa… maafkan aku…” Jawab Ukkie.
“Hwaaaaa…..” Mereka berdua pun menangis semakin
lantang.
…
“Heiiiii… jangan nangis saja. Sekarang kita tengkurap
mendekat ke lantai agar tidak terlalu banyak menghirup
gas karbon monoksida dari api ini. Semoga Aam dan
paman Harry segera menyadari kalau kita dalam masalah.”
Ajak Izak sambil tiarap agar mereka tidak menghirup gas
Karbon Monoksida dan keracunan olehnya.
…
“Izak… sampai kapan kita harus begini ? Aku sudah mulai
sesak nafas.” Kata Ukkie.
Namun Izak tak lagi bersuara. Tak ada jawaban darinya.
“Zak… Zak…” Ucap Ukkie sambil menggoyangkan tubuh
Izak.
“Zaak… Jangan bercanda dong…!!” Teriak Ukkie.
28 |
Namun Izak sudah benar benar tak bisa lagi bersuara.
Tubuhnya pun sangat lemah. Ukkie pun mencoba
menolong Izak dari gas beracun Karbon Monoksida dari
asap yang membakar pondok tempat mereka sembunyi dan
terjebak.
To Be Continued

More Related Content

Similar to Kids detective chapter 2

The kids detective 4
The kids detective 4The kids detective 4
The kids detective 4Ben Susilo
 
The kids detective2
The kids detective2The kids detective2
The kids detective2Ben Susilo
 
The kids detective
The kids detectiveThe kids detective
The kids detectiveBen Susilo
 
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )Ben Susilo
 
036. dewi dalam pasungan
036. dewi dalam pasungan036. dewi dalam pasungan
036. dewi dalam pasunganAlen Pepa
 
The werewolf [The Immortal Three]
The werewolf [The Immortal Three]The werewolf [The Immortal Three]
The werewolf [The Immortal Three]Miki Putra
 
The kids detective3
The kids detective3The kids detective3
The kids detective3Ben Susilo
 
Anak gajah terjatuh ke dalam lubang
Anak gajah terjatuh ke dalam lubangAnak gajah terjatuh ke dalam lubang
Anak gajah terjatuh ke dalam lubangNor Zura
 
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga Kelinci
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga KelinciBuku Cerita Anak Serigala dan Keluarga Kelinci
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga KelinciArifaTusolihah
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Arvinoor Siregar SH MH
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Arvinoor Siregar SH MH
 
Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Fikri Azwari Hyt
 

Similar to Kids detective chapter 2 (13)

The kids detective 4
The kids detective 4The kids detective 4
The kids detective 4
 
The kids detective2
The kids detective2The kids detective2
The kids detective2
 
The kids detective
The kids detectiveThe kids detective
The kids detective
 
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )
The kids detective reborn file 2 ( 3 detik terakhir file 1 )
 
036. dewi dalam pasungan
036. dewi dalam pasungan036. dewi dalam pasungan
036. dewi dalam pasungan
 
The werewolf [The Immortal Three]
The werewolf [The Immortal Three]The werewolf [The Immortal Three]
The werewolf [The Immortal Three]
 
The kids detective3
The kids detective3The kids detective3
The kids detective3
 
Anak gajah terjatuh ke dalam lubang
Anak gajah terjatuh ke dalam lubangAnak gajah terjatuh ke dalam lubang
Anak gajah terjatuh ke dalam lubang
 
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga Kelinci
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga KelinciBuku Cerita Anak Serigala dan Keluarga Kelinci
Buku Cerita Anak Serigala dan Keluarga Kelinci
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
 
Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2
 

Kids detective chapter 2

  • 1. BEN SUSILO KIDS DETECTIVE Volume 1. Penerbit : BSA Publisher
  • 2. 2 | KIDS DETECTIVE Oleh: Ben Susilo Copyright © 2010 by Ben Susilo Penerbit BSA Publisher Bensusiloaam.blogspot.com Ben.susilo@yahoo.co.id Desain Sampul: Ben Susilo Diterbitkan melalui: Google Play Book
  • 3. 3 | CHAPTER 2 PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN "LARI… !!!" Episode sebelumnya. Ketika di perkemahan untuk menghabiskan weekend panjang, Aam dan teman - temanny bertemu dengan sekelompok anak kuliahan yang juga sedang berlibur. Ketika Izak dan Ukkie sedang mencari kayu bakar, mereka mendengar suara seseorang tengah menggali. Mereka berdua pun mencari dari mana suara tersebut berasal. Namun entah apa yang mereka lihat tiba - tiba Izak berteriak dan mereka berdua pun menjadi ketakutan. Petualangan pun berlanjut… Ben Susilo Dedicated for my brother M. Najib Amanullah
  • 4. 4 | PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN FILE.2 "Kyaaaaa…… !!!" Suara Izak berteriak lantang. "Lari kie… cepaat… " Ajak Izak. "Ada apa Zak… ?" Tanya Ukkie. "Ceritanya nanti saja, cepat lari… " Ajak Izak sambil berlari. Ukkie pun seketika juga berlari mengikuti Izak yang wajahnya berubah menjadi ketakutan. … Sementara itu Aam diwaktu yang sama sedang menerima telfon kakaknya di dekat tenda yang mereka dirikan. … "Kakak tumben telfon, ada apa kak ?" Tanya Aam. "Ditelfon kakaknya bukannya senang malah ekspresimu begitu… " jawab Kak Ben. "He he he… iya iya..." sahut Aam.
  • 5. 5 | "Kamu lihat berita tadi pagi ? Tentang perampok bank daerah yang melarikan diri dengan membawa uang rampokan hampir satu milyar ?" Tanya kak Ben. "Iya... jangan bilang kalau kakak salah satu anggota yang merampok bank ?" Tanya Aam bercanda. "Dasaaarrr… mana mungkiiiin kakak merampook… !!!" Teriak kakak Aam. "Ha ha ha… iya iya kak, bercanda. Lalu apa kak ?" Tanya Aam kali ini serius. "Dari berita terakhir yang sedang heboh diinternet, kakak baca kalau komplotan mereka berjumlah 3 orang sedang bersembunyi di hutan perkemahan yang sekarang kalian gunakan berkemah. "Apa… di hutan sini ?" Tanya Aam memastikan. "Iya… kakak sudah kirim chat ke smartphonemu link beritanya. Di situs itu juga ada kriteria komplotan perampok. Kakak hanya berpesan kalian hati - hati. Jangan berkeliaran di hutan karena banyak yang tersesat di hutan sana. Kalau kamu menemukan sesuatu, hubungi polisi daerah setempat." Kak Ben menyarankan.
  • 6. 6 | "Iya kak… ngomong - omong tentang berkeliaran Izak dan Ukki yang mencari kayu belum kembali dari tadi. Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada mereka." Kata Aam. "Lebih baik kamu pastikan mereka. Dan, ajak orang dewasa yang ada di perkemahan bersamamu. Kakak merasakan hal yang buruk." Saran Kak Ben. "Iya… " … Setelah selesai menerima telfon dari kakaknya, Aam bergegas menyusul Izak dan Ukkie ke hutan. Namun di perkemahan sedang heboh membicarakan sesuatu. Seperti telah terjadi sesuatu yang menggemparkan. Aam pun menghampiri kerumunan tersebut. … "Apa yang terjadi kak ?" Tanya Aam kepada Kak Fahru yang berada di kerumunan tersebut. "Anu, ada seseorang yang melihat tubuh orang di kubur di tengah hutan." Kata Kak Fahru. "Apa… siapa yang melihatnya ?" Tanya Aam.
  • 7. 7 | "Kakek itu… " Ucap Kak Fahru sambil menunjuk ke arah kakek yang tengah menjelaskan kepada orang - orang. ... "Kakek melihatnya dimana ?" Tanya Aam. "Di tengah hutan, di dekat batu besar dan dekat peringatan "Bahaya Banyak Ular." Kakek itu menjelaskan. "Apa kakek melihat seseorang di sekitar tempat kakek melihat tubuh orang itu ?" Tanya Aam penasaran. "Tidak ada… Eh, tapi sebelum kakek menemukan tubuh yang dikubur, kakek mendengar teriakan anak seumuranmu. Kakek segera mencari asal suara teriakan anak itu, namun yang kakek temukan malah tubuh seseorang yang telah dikubur. Kakek tidak melihat ada orang lain di sana. Lalu kakek segera ke sini memberi tahu orang - orang." Kakek itu menjelaskan panjang lebar. "Kakek bisa menunjukkanku tempatnya dimana ? Mungkin suara anak yang kakek dengar adalah suara temanku yang sedang mencari kayu di sekitar sana." Kata Aam. "Apa ? Baiklah nak kakek akan menunjukkan tempatnya." Kata Kakek itu.
  • 8. 8 | "Bagus… Paman Endo, paman tetap di sini dan panggil polisi sampai datang ke sini lalu ajak mereka ke TKP yang disebutkan kakek ini." Pinta Aam lalu bergegas lari bersama kakek itu. "Tunggu… Aku ikut. Untuk berjaga - jaga sebagian tetap menjaga perkemahan ini." Kata Fahru. "Oohh… Kak Fahru..." Sahut Aam heran. "Ah ayo… kita cepat sebelum hari menjadi terlalu gelap. Akan sangat berbahaya kalau berkeliaran di hutan dalam keadaan gelap." Kata Fahru dan bergegas pergi bersama Aam dan kakek yang menemukan tubuh seseorang yang terkubur. … Disaat yang sama, Izak dan uki masih terus berlari ketakutan. Entah apa yang telah ia lihat hingga membuat mereka menjadi seperti dikejar - kejar binatang buas di tengah hutan. Sampai ia tiba di suatu tempat, mereka melihat sebuah pondok. …
  • 9. 9 | "Kenapa berhenti Zak ?" Tanya Ukkie. "Bodoh… kita sudah melewati ini beberapa kali ku rasa." Kata Izak. "Tiga kali ku rasa… " jawab Ukkie. "Dasar idioot… !! Itu tandanya kita tersesat tauu… !!" Kata Izak jengkel. "Iya sih… ngomong - omong kita sebenarnya lari dari apa sih zak ? Apa kamu dikejar binatang buas ?" Tanya Ukkie. "Dasar kamu… Tadi waktu aku mencari asal suara orang menggali. Ternyata orang itu sedang mengubur tubuh seseorang. Dan dia tahu kalau aku melihatnya. Makanya aku pikir dia akan mengejarku yang melihatnya." Kata Izak. "Apa… !! Kita dalam bahaya kalau yang kamu ceritakan itu benar." Sahut Ukkie. "Tentu saja itu benar, aku melihatnya dengan mataku sendiri tau..." Kata Izak menjelaskan. "Haduuuuhhh… kita harus gimana dong… ? Alamaaakkk… aku nggak mau kalau sampai tertangkap orang jahat itu... hwaaaa… " Kata Ukkie berharap.
  • 10. 10 | "Dari pada kamu menangis lebih baik kita ke pondok di sana. Kita bersembunyi sambil menunggu bantuan datang. Aku yakin pasti seseorang menyadari telah terjadi sesuatu. Lagi pula kita juga tersesat tidak tahu jalan." Ajak Izak. … Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk bersembunyi di ppndok yang mereka temukan. Bersembunyi dari seseorang yang mengejar mereka, saksi mata dari sebuah kasus yang terjadi di sebuah hutan belantara. … Dan di tempat lain, Aam dan yang lainnya telah sampai di tempat dimana seorang kakek melihat tubuh seseorang dikubur. "Di sini tempatnya. Lihat gundukan tanah baru itu ? Di sana." Kata kakek sambil berjalan mendekat. "Lihat, sepertinya memang baru beberapa saat gundukan tanah ini dibuat. Dan ada bagian tubuh yang belum tertutup tanah ini menunjukkan yang menguburnya sedang terburu - buru karena menghindari ada yang melihat. Atau,
  • 11. 11 | seseorang telah melihat pelaku penguburan ini dan si pelaku buru - buru mengejarnya tanpa menyadari tubuh yang dikubur ini tidak tertimbun tanah dengan sempurna." Kata Aam. "Hooyyyy… Aaaam... Paman sudah memanggil polisi setempat." Teriak Paman Endo yang datang bersama sekelompok polisi daerah itu. … Polisi yang datang itu pun langaung menanyai satu per satu sakai mata kasus tersebut. Terutama kakek yang pertama kali menemukan tubuh tersebut dikubur. Kakek terswbut menceritakan dengan panjang lebar. ... "Lalu apakah di antara kalian ada yang tahu identitas korban ?" Tanya Inspektur Harry dari divisi kriminal yang sedang menangani kasua tersebut. "Kami tidak tahu… " jawab kakek itu. "Saya juga tidak tahu, saya baru pertama kali datang ke sini." Jawab Fahru.
  • 12. 12 | "Paman, apa paman sudah tahu penyebab korban meninggal ?" Tanya Aam kepada inspektur Harry. "Oowwh… Dari laporan tim forensik kematiannya disebabkan pukulan benda tumpul di kepala bagian belakang." Jawab inspektur Harry. "Untuk mengetahui identitasnya kenapa paman inspektur tidak menanyakan kepada penduduk sekitar saja, apa ada laporan orang hilang ?" Aam menyarankan. "Benar juga katamu nak. Opsir… ! Segera selidiki apakah ada laporan orang hilang dari penduduk yang tinggal di sekitar sini ?" Imspektur Harry memberi perintah kepada bawahannya. "Siap pak… Segera." Jawab Opsir yang ditunjuk menyelidiki identitas korban. "Tapi, tetap saja kita tidak tahu pelakunya… " Kata Fahru. "Mungkin kalau kita sudah tahu identitas korban, kita bisa mencari orang yang kiranya berhubungan dengan korban." Kata Paman Endo berpendapat. "Aku rasa tidak perlu… " Sahut Aam. "Eh… ?" Paman Endo heran.
  • 13. 13 | "Kok begitu Am ?" Tanya Fahru. "Sebelumnya aku sudah cek peta daerah perkemahan dan juga hutan ini. Dan ternyata akses keluar masuk ke hutan ini hanya bisa dari perkemahan." Aam menjelaskan. "Itu artinya ?" Sahut Fahru. "Ya, pelakunya masih berkeliaran di dalam hutan ini." Kata Aam. "Kalau begitu pak polisi mengumpulkan orang - orang yang mencurigakan yang berkeliaran di dalam hutan." Kata Fahru. "Lalu dimana anak - anak...?" Tanya paman Endo. "Anak - anak ?" Tanya Inspektur. "Sebenarnya kedua temanku sedang mencari kayu bakar di hutan ini. Dan sampai sekarang mereka belum juga kembali. Kalau analisaku benar, mereka secara tidak sengaja melihat pelaku sedang mengubur korban." Kata Aam. "Itu berarti mereka sedang dalam bahaya ?" Tanya Fahru. "Iya… Tepatnya mereka sedang bersembunyi di suatu tempat di dalam hutan ini." Jawab Aam.
  • 14. 14 | "Baiklah… semuanya berpencar mencari anak - anak tersebut di dalam hutan. Pastikan kalian bersama dua atau tiga orang dalam kelompok karena pelaku mungkin , asih berkeliaran di dalam hutan." Perintah Inspektur. … Di tempat lain, Izak dan Ukkie masih ketakutan bersembunyi dari pelaku. Mereka menutup rapat pondok tempat mereka bersembunyi. "Zak, apa kita aman di sini ?" Tanya Ukkie. "Dari pada kita tetap berada di luar, akan lebih aman jika kita di dalam sini kan." Jawab Izak. "Eh, zak sepertinya ada orang yang menempati pondok ini… " Kata Ukkie. "Mana ada orang yang tinggal di pondok tengah hutan seperti ini ?" Kata Izak. "Itu di sana ada dua ransel." Kata Ukkie sambil menunjuk ke arah ransel. "Apa… " Kata Izak berjalan mendekati ransel. "Jangan - jangan itu ransel pelaku yang kamu lihat tadi… " Kata Ukkie.
  • 15. 15 | "Ngomong - omong isi ransel ini apa ya ?" Kata Izak. "Buka saja ranselnya." Kata Ukkie membujuk karena penasaran. "Kamu dong, kan kamu yang pertama melihatnya Kie." Sahut Izak. "Kita suit yang kalah yang membuka ransel." Kata Ukkie. "Okkeee… suit." Sahut Izak. Akhirnya mereka berdua pun melakukan suit untuk menentukan siapa yang membuka ransel tersebut. … Sementara itu, Aam masih mengumpulkan petunjuk mengenai identitas korban. "Kalau dilihat mengapa pelaku memilih tempat ini untuk mengubur korban, sepertinya pelaku mengira karena tempat ini akan jarang dilewati orang karena peringatan bahaya ini. Lalu sebenarnya siapa identitas korban ?" Ucap Aam dalam hati semakin penasaran "Paman Inspektur, apa waktu paman memeriksa korban tadi sama sekali tidak ada barang yang dibawa ? Dompet atau semacamnya ?" Tanya Aam
  • 16. 16 | "Tidak ada barang apa pun… selain rokok dan pemantik di saku celana sebelah kiri korban." Jawab Inspektur. "Sayang sekali, terlalu sedikit petunjuk." Pikir Aam dalam hati. "Eh tunggu dulu, sepertinya hasil pemeriksaan tim forensik menunjukkan bahwa korban bertangan kidal. Karena di telapak tangan kirinya sedikit lebih kasar, jadi kemungkinan dia bertangan dominan kiri. Ditambah rokok yang ditemukan letaknya di aebelah saku kiri, itu menandakan dia kidal." Inspektur menambahkan. … "Benar juga, korban bertangan kidal, jadi akan lebih mudah jika mengambik sesuatu di bagian sebelah kiri tubuhnya. Eh… tunggu. Kalau tidak salah di berita yang dikirim kakak tadi ada ciri - ciri pelaku perampokan yang melarikan diri ke hutan ini. Jangan - jangan..." Pikir Aam dalam hati seperti sudah mendapat sebuah petunjuk. Aam pun segera membuka berita yang di kirim kakaknya melalui chat. Ia meneliti dengan seksama sekecil apa pun detil ciri - ciri yang disebutkan di berita itu.
  • 17. 17 | "Mungkin pelaku dan korban juga sedang berkemah di sini, dan mereka terlibat pekelahian sehingga salah satu tidak sengaja memukul dengan sesuatu di sini hingga tewas." Kata Fahru berpendapat. "Sepertinya bukan, kalau aku tidak salah korban ini dan si pelaku adalah komplotan perampok bank daerah yang ada di berita pagi tadi. Dan kakakku bilang bahwa mereka kabur dan bersembunyi di hutan ini. Di berita juga disebutkan ciri - ciri pelaku yang terekam dari kamera pengawas bank. Salah satu ciri - cirinya adalah bertangan kidal. Tidak salah lagi, yang sedang kita cari sekarang adalah perampok tersebut. Jadi aku asumsikan dua orang masih di hutan ini." Kata Aam menjelaskan. … Polisi yang ditugaskan mencari informasi dari penduduk sekitar melapor bahwa tidak ada laporan orang hilang atau warga sekitar yang kehilangan anggota keluarga mereka. "Lapor Inspektur, kami sudah membawa orang - orang yang mencurigakan sedang berkeliaran di hutan." Opsir yang ditugaskan mengumpulkan orang yang mencurigakan
  • 18. 18 | di hutan melapor. Ada tiga orang yang mencurigakan sedang berkeliaran di hutan seorang diri. Tersangka yang pertama Deri, seorang fotografer satwa. Kebetulan hari itu sedang mencari inspirasi di dalam hutan. Yang kedua, Handi seorang pelukis yang juga sedang mencari inspirasi dari hutan yang dikenal memiliki pemandangan indah ini. Lalu yang ketiga, Albert seorang warga asing. Dia kebetulan sedang tersesat di hutan saat melihat alam sekitar. Dia adalah anggota pecinta lingkungan. "Heyy… Ada apa pak polisi membawa saya ke sini ?" Tanya Deri, salah satu tersangka. "Iya… apa yang terjadi sehingga kami harus dikumpulkan di sini ?" Tanya salah satu tersangka lainnya Handi. "Tidak ada alasan bagi kami dikumpulkan di sini kan ?" Tambahnya lagi. "Kalian jangan banyak bertanya, mohon kerjasamanya dengan polisi. Kami menemukan ada tubuh seseorang yanh dikubur di sini. Dan sepertinya pelakunya masih ada di sini." Inspektur Harry menjelaskan.
  • 19. 19 | "Lalu apa hubungannya dengan kami ?" Tanya Albert yang cukup baik berbahasa Indonesia. "Kalian dijadikan tersangka karena kalian berkeliaran di hutan ini dan tidak mempunyai alibi. Itu sangat mencurigakan. Sekarang coba tunjukkan barang - barang yang kalian bawa apakah sesuai dengan profesi yang kalian miliki." Perintah inspektur Harry. "Ah… kenapa aku harus terlibat kasus bodoh seperti ini sih ?" Ucap Handi. … Mereka pun mengeluarkan barang - barang yang mereka miliki. Orang pertama, Deri membawa kamera analog beserta perlengkapannya, film, rokok dan korek api gas. Sementara Handi, membawa kuas dan cat lukis, kertas kanvas, kamera saku, beberapa kaleng makanan kosong dan pisau. Sedangkan Albert membawa tongkat berdiameter 10 cm, teropong, kompas dan peta. … "Tidak ada benda yang kalian bawa yang bisa digunakan untuk senjata dan memukul korban hingga pingsan bahkan
  • 20. 20 | meninggal. Deri, kamera analog itu sepertinya cukup berat dan bisa digunakan, namun tidak ada bekas goresan ataupun kerusakan jika digunakan memukul korban. Dari reaksi luminol pun tidak ditemukan ada bekas darah di sana." Inspektur Harry menjelaskan. "Paman, kenapa jaman sekarang paman masih menggunakan kamera analog ? Tidakkah lebih praktis dan tidak perlu membawa benda berat seperti ini jika paman menggunakan kamera yang sudah digital ?" Tanya Aam. "Owwh… itu... itu karena paman orangnya gaptek dik. Jadi paman lebih suka memakai kamera analog." Jawab Deri si fotografer. "Paman ini bilang gaptek, tapi mempunyai smartphone keluaran terbaru. Sepertinya tidak mungkin kalau paman ini gaptek seperti yang ia katakan." Pikir Aam. "Lalu yang kedua, Handi si pelukis. Hanya peralatan lukis, kaleng makanan kosong dan pisau. Sepertinya kamu banyak makan ya ? Kaleng makananmu ada 3 yang ukurannya cukup besar yang terbuat dari bahan plastik. Lalu pisau itu untuk apa ?" Tanya inspektur Harry.
  • 21. 21 | "Owwh… iya. Saya selalu kelaparan jika berjalan sensiri si hutan. Makanya saya menghabiskan tiga kaleng sekaligus. Dan pisau ini saya pikir wajar jika di hutan membawa pisau untuk berjaga - jaga. Lagi pula ini pisau buah." Jawab Handi tersangka kedua. "Memang tidak aneh jika membawa pisau ke hutan untuk berjaga - jaga. Dan tiga makan kaleng itu, dia sendiri yang menghabiskannya. Dari postur tubuhnya dia bukan orang yang bisa makan sebanyak itu sendirian. Apa mungkin dia sudah lama di dalam hutan untuk mencari inspirasi lukisan seperti yang ia bilang kepada polisi tadi ?" Kata Aam dalam hati. "Dan yang terakhir, orang bule yang lancar berbahasa indonesia. Barang yang kamu bawa adalah tongkat kayu dengan diameter sekitar 10 cm dan panjang kira - kira 30 cm. Memang tongkat ini sangat mencurigakan dan bisa saja menjadi senjata. Namun di tongkat ini tidak ditemukan ada reaksi luminol. Lalu ada sebuah teropong dan peralatan penunjuk arah kompas dan peta. Seperti halnya tongkat tadi tidak ditemukan reaksi luminol pada teropong yang
  • 22. 22 | cukup keras. Dan tak mungkin kompas serta peta menjadi senjata. Untuk apa kamu membawa tongkat ke hutan yang akan banyak kamu temukan kayu untuk tongkat...?" Tanya inspektur Harry yang curiga. Berpikir bahwa ada trik yang digunakan sehingga tongkat itu tidak ditemukan adanya reaksi luminol. "Kebetulan saya selalu membawanya ketika saya pergi keluar. Apa itu salah ?" Tanya Albert mengelak. "Tidak juga sih." Sahut inspektur Harry. "O iya… apa paman sering ke hutan ini ?" Tany Aam. "Tidak dik. Ini baru pertama kalinya pman ke sini." Jawab Albert. … "Kasus ini sudah mulai jelas, aku tahu siapa pelakunya di antara ketiga orang ini dan dimana senjata yang digunakn. Hanya orang itu yang bisa meakukan trik untuk mengelabuhi Polisi. Pelakunya adalah orang itu yang juga salah satu dari tiga perampok bank yang melarikan diri ke hutan ini. Jika ketiganya terlibat perselisihan dan salah seorangnya adalah korban ini, dan pelaku pembunuhan
  • 23. 23 | adalah salah satu di antara ketiga tersngka yang dikumpulkan polisi, berarti msih ada satu lagi perampok yang berkeliaran di dalam hutan." Kata Aam dalam hati. … Sementara itu di tempat lain, Izak dan Ukkie masih berusaha sembunyi dari penjahat yang mengejarnya. Mereka sedang terkurung di dalam sebuah pondok di hutan. ... "Doookk doookk… !" Suara seseorang menggedor pintu pondok tempat Izak dan Ukkie bersembunyi. “Keluar kalian bocah nakal…!!!” Teriak orang tersebut. Namun Izak dan Ukkie tak menghiraukan teriakan orang itu, mereka tetap mengunci pintu pondok itu dari dalam sehingga orang yang mengejarnya tak dapat masuk ke dalamnya. Hingga beberapa lama orang itu masih terus mencoba untuk menggedor pintu. Namun pintu itu terkunci sangat rapat.
  • 24. 24 | “Bagaimana ini zak, kalau orang itu berhasil membuka pintu tamatlah kita.” Ucap Ukkie. “Dasar penakut kamu… kita bukan anak kecil biasa. Kalau dia berhasil masuk akan aku hajar dia.” Kata Izak. “Dasar sok kamu… apa rencanamu…?” Tanya Ukkie. “Tenaang… serahkan padaku.” Jawab Izak sambil mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk rencananya. “Naah… sekarang kita tunggu apakah orang itu bisa masuk atau tidak.” Izak menambahkan. … Beberapa lama kemudian… … “Zak… sepertinya orang yang mengejar kita sudah menyerah.” Kata Ukkie sambil berjalan mendekat ke arah pintu. “Kie…!! Apa yang kamu lakukan ? Kalau itu jebakan gimana ?!” Kata Izak.
  • 25. 25 | “Ahh.. tidak apa – apa kan kalau Cuma menengok sekilas saja.” Jawab Ukkie sambil meletakkan tangannya ke gagang pintu untuk membuka. … “Apaa… Sial !!” Ucap Ukkie. “Kenapa kie ?” Tanya Izak. “Sepertinya sekarang kita yang dikunci orang tadi di dalam sini. Pintu ini dikunci dari luar.” Kata Ukkie. “Haaaaa…!!! Sial, itu jalan satu – satunya.” Sahut Izak. “Tamatlah kita sekarang… semoga Aam menyadari kalau kita dalam masalah dan segera membawa bantuan ke sini.” Ukkie berharap. “Sekarang benar – benar tamatlah kita.” Izak putus asa. … Mereka berdua pun tertunduk lesu dan putus asa. Harapan mereka sekarang hanyalah ada di tangan Aam untuk menyelamatkan mereka. Izak dan Ukkie benar – benar terjebak dan tak bisa berbuat apa – apa. …
  • 26. 26 | “Kie… kamu merasa udara di dalam sini semakin panas tidak ?” Tanya Izak. “Kan memang sudah mulai musim kemarau, jadi udara memang panas kan ?” Jawab Ukkie bercanda. “Dasar Ukkiieeee….!!!!! Aku seriuuusss !!! Tidak saatnya bercanda di situasi seperti ini tauuu !!!” Teriak Izak. “Iya habis gimana lagi… memang semakin panas sih. Izak, lihat di pojokan belakang pondok ini, ada asap yang masuk.” Kata Ukkie. “Haahh… Asap ? jangan – jangan…” Ucap Izak sambil menoleh ke arah belakang pojok pondok. “Tamatlah kita… kita akan menjadi manusia bakar… Hwaaahhhhaaaa… aku tidak mau mati terbakar…!” Teriak Ukkie. “Dasaaaarrrrr ceengeeennggg….!!! Hwaaaa… Aku juga tidak mauuuu… Aku belum bisa memanggakan ayah ibukku.” Teriak izak yang juga mulai takut. “Ibuuuk… maafkan aku, kemarin uang untuk bayar buku aku pakai jajan sampai habis sama Izak… hiks hiks..” Kata Ukkie.
  • 27. 27 | “Hweeehhh… Apa ? Jadi jajan yang aku makan dari kamu kemarin haram dong ?” Tanya Izak heran sambil tersedu – sedu. “Iyaaa… maafkan aku…” Jawab Ukkie. “Hwaaaaa…..” Mereka berdua pun menangis semakin lantang. … “Heiiiii… jangan nangis saja. Sekarang kita tengkurap mendekat ke lantai agar tidak terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida dari api ini. Semoga Aam dan paman Harry segera menyadari kalau kita dalam masalah.” Ajak Izak sambil tiarap agar mereka tidak menghirup gas Karbon Monoksida dan keracunan olehnya. … “Izak… sampai kapan kita harus begini ? Aku sudah mulai sesak nafas.” Kata Ukkie. Namun Izak tak lagi bersuara. Tak ada jawaban darinya. “Zak… Zak…” Ucap Ukkie sambil menggoyangkan tubuh Izak. “Zaak… Jangan bercanda dong…!!” Teriak Ukkie.
  • 28. 28 | Namun Izak sudah benar benar tak bisa lagi bersuara. Tubuhnya pun sangat lemah. Ukkie pun mencoba menolong Izak dari gas beracun Karbon Monoksida dari asap yang membakar pondok tempat mereka sembunyi dan terjebak. To Be Continued