SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMRIO
3-6 hr setelah
konsepsi
3 hari
PEMBELAHAN ZYGOT SETELAH FERTILISASI
AWAL IMPLANTASI
 PERKEMBANGAN ZYGOT SAMPAI BLASTOKIS
 HARI KE-4,5 SETELAH OVULASI
 SEL-SEL BLASTOKIS BERDIFERENSIASI MENJADI 2
KELOMPOK:
• INNER CELL MASS (KELOMPOK SEL PADA SATU KUTUB) YANG
AKAN MENJADI EMBRIO
• SEL TROPHOBLAS: TERLIBAT DALAM PERLEKATAN PADA
ENDOMETRIUM YANG TUMBUH MENJADI PLASENTA
 PERLEKATAN PADA ENDOMETRIUM (IMPLANTASI)
 KONTAK ANTARA TROPHOBLAS DENGAN ENDOMETRIUM
 SEL-SEL TROPHOBLAS PROLIFERASI
 TERBENTUK SYNCYTIO TROPHOBLAST: BERSIFAT EROSIF
 KERUSAKAN JARINGAN ENDOMETRIUM
 TERBENTUK GENANGAN DARAH MATERNAL
• MENYELESAIKAN MEIOSIS II
• MELAKUKAN PEMBELAHAN DALAM TUBA UTERINA
HARI KE-2 SETELAH OVULASI:
TAHAP 2 SEL
HARI KE-4 SETELAH OVULASI:
TAHAP BLASTOKIS: 58 SEL
• MASUK DALAM CAVUM UTERI
PEMBELAHAN ZYGOT SETELAH FERTILISASI
• Sebelum implantasi,
blastokist juga mensekresi
zat-zat spesifik yg
meningkatkan penerimaan
endometrium
• Berhasilnya implantasi
memerlukan sinkronisasi
yg bagus antara
perkembangan blastokis
dan pematangan
endometrium
A
W
A
L
I
M
P
L
A
N
T
A
S
I
RUANG BLASTOKIS SITOTROFOBLAS SINSITIOTROFOBLAS
EPITEL ENDOMETRIUM
Placental Human Chorionic Gonadotropin
(hCG)
 Dapat dideteksi dlm blastomer dr embrio 6-8 sel
embrio
 Setelah implantasi dimulai, hCG dpt dideteksi dlm
serum ibu paling cepat hari ke-8 setelah ovulasi
 Peranan utama utk memperlama aktifitas
biosintesa produksi progesteron dr korpus luteum
dan mempertahankan endometrium hamil
Kemungkinan sel trofoblas berasal dari korona radiata yang
dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hCG yang
mempertahankan korpus luteum graviditatum
 Setelah implantasi, hCG ditemukan pd lapisan
sinsitiotrofoblas.
 Selama trimester II kadar hCG meningkat secara
bertahap, mulai pd mgg ke22.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN EMRIO
FUNGSI DAN STRUKTURAMNION
Fungsi :
Turut dalam Pembentukkan air ketuban
Pertahanan terhadap kuman penyakit yang dapat masuk dari luar ke rongga
rahim
Ruangan yang dilapiri amnion dan khorion berisi liquor amnii
Struktur :
Vol  1000-1500 cc
Warna putih keruh, bau khas, amis
BJ 1,008
Komposisi 90% air dab sisanya albumin, asam urik, rambut lanugo, verniks
kaseosa, dll
Fungsi air ketuban : Proteksi bayi dari benturan, mencegah terjepit t/p,
Menjaga pergerakan janin, dll
Insersi Tali Pusat
1. Insersio Sentralis
Penanaman tali pusat ditengah – tengah plasenta
2. Insersio lateralis / Parasentralis
Penanaman tali pusat agak ke pinggir plasenta
3. Insersio Marginalis
Penanaman tali pusat di pinggir plasenta
4. Insersio Velamentosa
Penanaman tali pusat di luar plasenta dan berhubungan dengan
plasenta melalui selaput janin.
STRUKTURDANFUNGSITALI PUSAT
Struktur :
Menghubungkan pusat janin dengan permukaan plasenta  Fungsi
Tebal ± 1-1,5 cm
Panjang ± 50 cm
Terdapat 3 Pembuluh darah : 1 Vena umbilikalis, 2 arteri umbilikalis
AWAL PEMBENTUKAN PLASENTA
 PADA HARI KE-9 SAMPAI KE-11:
 SELURUH BLASTOKIS TELAH TERPENDAM DALAM
ENDOMETRIUM (NIDASI)
 SEL-SEL TROPHOBLAS MELANJUTKAN PROLIFERASI YANG
MELUAS DALAM ENDOMETRIUM
 SEL-SEL ENDOMETRIUM MEMPERBAIKI KERUSAKANNYA
 EMBRIO BERSAMA MEMBRAN TROPHOBLAS DIKELILINGI OLEH
ENDOMETRIUM
 PROSES INPLANTASI INTERSTITIAL TELAH SELESAI
 KERUSAKAN ENDOMETRIUM MEYEBABKAN:
 KERUSAKAN PEMBULUH DARAH
 DARAH MENGGENANGI RUANGAN-RUANGAN YANG TERISI OLEH
TONJOLAN TROPHOBLAS (VILLI PLACENTAE):
• LAPISAN SYNCYTIOTROPHOBLAS (DILUAR)
• LAPISAN CYTOTROPHOBLAS (DIDALAM)
 TAHAP SESUDAH HARI KE-11
 EMBRIO TERDIRI ATAS 2 LEMBAR DERETAN SEL
 ECTODERM
 ENTODERM
SUBOWO
AWAL PEMBENTUKAN PLASENTA
BEKUAN FIBRIN
CAVUM AMNII
ENTODERM
EKTODERM
PEMBENTUKAN CHORION PLACENTAE
 TAHAP HARI KE- 11:
 TROPHOBLAS PROLIFERASI SECARA CEPAT
 INVASI SYNCYTIOTROPHOBLAS KE DALAM SISTEM PEMBULUH DARAH
ENDOMETRIUM MAKIN LUAS
 DAERAH LUAS TROPHOBLAS MEMBENTUK LEMPENG CHORION
 ENDOMETRIUM
 RONGGA INPLANTASI MAKIN MEMBESAR
 GENANGAN DARAH BERHUBUNGAN DENGAN SINUS VENOSUS
ENDOMETRIUM
 TAHAP HARI KE-15 :
 PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES PRIMER
 TUMBUH TONJOLAN-TONJOLAN TROPHOBLAS DARI CHORION
 PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES SECUNDER
 SEL-SEL MESENKHIM MASUK KE DALAM VILLI PRIMER
 TAHAP HARI KE- 21- 23
 PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES TERTIER
 PEREDARAN DARAH FETUS MULAI MASUK KEDALAM VILLI SEKUNDER
SUBOWO
PEMBENTUKAN CHORION PLACENTAE
CHORION
MESODERM
EXTRAEMBRIONIK
PEMBENTUKAN CHORION PLACENTAE
SUBOWO
SINSITIOTROFOBLAS VILUS SEKUNDERSITOTROFOBLAS
PEMBULUH DARAH
MATERRNAL
EKTODERM
ENTODERM
PEMBENTUKAN VILLI CHORIALIS
EMBRIO 40 HARI
PERTUMBUHAN CHORION
 HARI KE-23 DAN SELANJUTNYA:
 VILLI CHORIALES TERTIER MENJADI VILLI PLACENTAE
 MELUAS KE SELURUH PERMUKAAN CHORION (8 MG.)
 VILLI PLACENTAE BERCABANG-CABANG DALAM GENANGAN DARAH
MATERNAL
 JENIS VILLI PLACENTAE (TERTIER):
 STEM VILLI (VILI BATANG)
• VILLI YANG TUMBUH DARI LEMPENG CHORION
• BERCABANG SAMPAI GENERASI KE-15
 TERMINAL VILLI (VILI TERMINAL)
• PERCABANGAN VILLI YANG BERAKHIR BEBAS DALAM GENANGAN DARAH
DALAM CELAH ANTAR VILLI
 ANCHORING VILLI (VILI PENGAIT)
• PERCABANGAN VILLI YANG TERTANAM DALAM DECIDUA BASALIS
SUBOWO
PERLUASAN LEMPENG CHORION
 PERTUMBUHAN FETOES DIIKUTI PERLUASAN CHORION
 PERTUMBUAN CHORION:
 CHORION LAEVE
 PERMUKAAN CHORION LICIN TANPA PERTUMBUHAN VILLI PLACENTAE,
YANG BERHADAPAN DENGAN DECIDUA CAPSULARIS
 CHORION FRONDUSUM
 CHORION DENGAN VILLI PLACENTAE, YANG BERHADAPAN DENGAN
DECIDUA BASALE
 PERKEMBANGAN ENDOMETRIUM:
 SEL-SEL ENDOMETRIUM MEMBESAR MENJADI SEL DECIDUA
 DECIDUA BASALE:
 ENDOMETRIUM TEMPAT INPLANTASI PLACENTA
 DECIDUA CAPSULARE:
 ENDOMETRIUM TIPIS DI ANTARA LUMEN DAN TEMPAT INPLANTASI
 DECIDUA VERA:
 ENDOMETRIUM YANG TIDAK TERMASUK KEDUA ENDOMETRIUM DI ATAS
SUBOWO
PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI
SUBOWO
PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI
PLASENTA
Plasenta
Plasenta merupakan hasil kehamilan yang berfungsi
menghubungkan janin dengan ibu
Bentuk dan Ukuran
Plasenta berbentuk bundar atau oval, dengan diameter
15-20 cm, tebal ± 2,5 cm dengan berat ± 500 gram.
Pembagian Plasenta
Plasenta dibagi atas 3 bagian : bagian Janin (Fetal
Portion), bagian maternal (Maternal Portion) dan tali
Pusat.
Bagian Janin (fetal Portion)
Terdiri atas korion frondosun dan vili. Vili dari plasenta yang matang terdiri atas;
a. Vili Korealis
b. Ruang interviler
c. Permukaan diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Dibawah lapisan amnion
berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi
pada uri bagian permukaan fetal portion.
Bagian Maternal (Maternal Portion)
Terdiri atas Desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus kotiledon (15-20
buah).
Tali Pusat
Merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Diameter ± 1 –
2.5 cm. tali pusat terpendek 2.5 cm dan terpanjang 200 cm. strukturnya terdiri dari
1 vena umbilikalis dan 2 arteri umbilikalis.
Plasenta, Chorion, Amnion & Janin
Letak Plasenta dalam Rahim
Normal terletak pada korpus bagian depan atau belakang agak kearah
fundus uteri.
Permukaan bagian atas korpus lebih luas, shg lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.
Tipe- tipe Plasenta
1. Berdasarkan Bentuk
Plasenta normal
Plasenta Membranasea : plasenta tipis dan lebar
Plasenta Suksenturiata : ada satu plasenta kecil di samping satu
plasenta biasa, di hubungkan oleh pembuluh darah
Plasenta Spuria :jika kedua plasenta tidak dihubungkan oleh pembuluh
darah
Plasenta bilobus: plasenta yang terdiri dari 2 lobus
Plasenta trilobus: plasenta yang terdiri dari 3 lobus.
2. Berdasarkan Penanaman dalam Rahim
Plasenta Adhesiva : penanaman plasenta sampai ke stratum spongiosum
(normal)
Plasenta Akreta : penanaman plasenta lebih dalam, menerobos desidua
sampai berhubungan dnegan myometrium
Plasenta Inkreta:penanaman plasenta sampai ke myometrium
Plasenta perkreta ;penanaman sampai ke perimetrium.
Perkembangan Plasenta
Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan ± 16 minggu dengan ruang amnion
telah mengisi seluruh kavum uteri.
Plasenta terbentuk dari sebagian besar dari bagian janin,yaitu Vili Chorealis yang
berasal dari korion. Dan sebagain kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua.
Pada kehamilan 24 mg, lapisan sitotrofoblas berkurang, jonjot menjadi lebih padat
dan pembuluh darah menjadi lebih besar dan lebih mendekati lapisan trofoblast.
Pada kehamilan 36 mg, tidak terdapat sel sitotrofoblast, tetapi lapisan trofoblas masih
ada
Terjadi kalsifikasi pembuluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di
permukaan beberapa jonjot. Hal ini mengakibatkan pertukaran zat asam dan
makanan mulai terganggu.
Fungsi Plasenta
1. Memberi makanan pada janin (nutritif)
Penyaluran makanan dengan jalan:
a. Difusi : dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah
b. Sistem enzimatik: bahan di pecah kedalam bentuk yang lebih
sederhana. ( ex: protein  asam amino
2. Alat Eksresi
Ginjal, Hati dan Usus belum berfungsi dengan baik sebagai alat
pembuangan. Sisa metabolisme dibuang melalui plasenta.
3. Alat Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat Fetal Hemoglobin (F), yang mempunyai
afinitas tinggi thd O2 dan mudah melepaskan CO2 melalui sistem difusi
kedalam plasenta.
4. Penghasil Hormon
Menghasilkan hormon : Korionik Gonadotropin, Korionik Somato-
mammotropin (plsenta lactogen), estrogen dan progesteron, eorionik
tirotropin dan relaksin.
5. Alat penyalur Antobodi
6. Sebagai Barrier
Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta menyebabkan kekebalan terhadap
bayi.
Sel trofoblast berfungsi sebagai barrier thd bakteria atau virus serta Obat –
obatan yang membahayakan pertumbuhan janin
Insersio Marginalis
Plasenta Bagian Maternal
Kotiledon
Plasenta mengusahakan janin
tumbuh dengan baik.
Untuk pertumbuhan
dibutuhkan zat asam, asam
amino, vitamin dan mineral
dari ibu ke janin dan
pembuangan CO2 serta
sampah metabolisme kedalam
peredaran darah ibu.
Bagian Plasenta
 FIHAK DARAH FOETUS:
 DARAH DARI FOETUS MENGANDUNG SEDIKIT O2 DIANGKUT
MELALUI A. UMBILICALIS DALAM FUNICULUS UMBILICALIS
MENUJU PLACENTA
 PADA BATAS ANTARA FUNICULUS UMBILICALIS DAN PLACENTA, A.
UMBILICALIS BERCABANG-CABANG BEBAS DALAM LEMPENG
CHORION
 CABANG DALAM CHORION MEMBERIKAN PERCABANGAN DALAM STEM
VILLI DAN PERCABANGANNYA DALAM BENTUK KAPILER DALAM
TERMINAL VILLI
 VENA YANG KAYA AKAN O2 DITAMPUNG OLEH VENA DALAM CHORION,
YANG SELANJUTNYA DITAMPUNG DALAM V. UMBILI-CALIS
MENINGGALKAN PLACENTA
 V. UMBILICALIS DITAMPUNG DALAM DUCTUS VENOSUS YANG
MENGALIR KE JANTUNG MELALUI V. CAVA INFERIOR
 FIHAK DARAH IBU:
 PADA DECIDUA BASALE:
 DARAH DALAM A. SPIRALIS ENDOMETRIUM TUMPAH DALAM CELAH
INTERVILLI, TANPA KONTAK DENGAN DARAH FOETUS
PEREDARAN DARAH PLACENTA
SUBOWO
SUBOWO
PEREDARAN DARAH PLACENTA
VENA UMBILIKALIS
DUCTUS VENOSUS ARANTII
VENA CAVA INFERIOR
ATRIUM SINISTRA
FORAMEN OVALE ATRIUM DEKSTRA
PLASENTA
VENTRIKEL SINISTRA
AORTA
SELURUH TUBUH
VENTRIKEL DEKSTRA
A. PULMONALIS
PARU - PARU V. PULMONALIS
ATRIUM SINISTRA
D. ARTERIOSUS BOTALII
ARTERI UMBILIKALIS PLASENTA
PERKEMBANGAN EMBRIO

More Related Content

What's hot

Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiMuhammad Kurniawan
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)stikesby kebidanan
 
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa NifasPenyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifaspjj_kemenkes
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalharry christama
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyaKb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyapjj_kemenkes
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iudOperator Warnet Vast Raha
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaAsih Astuti
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 

What's hot (20)

Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2
 
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
 
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa NifasPenyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
Penyulit Dan Komplikasi Masa Nifas
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Air ketuban ppt
Air ketuban pptAir ketuban ppt
Air ketuban ppt
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Managemen laktasi
Managemen laktasiManagemen laktasi
Managemen laktasi
 
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyaKb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 

Similar to PERKEMBANGAN EMBRIO

Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptnice foresa
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahArumpuspa Azizah
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilanagungwahyudi709
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasentaSun Rise
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasentaSun Rise
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasentaSun Rise
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Akamarushi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaDeybi Wasida
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Dani Ibrahim
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilandianaputri80
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PERKEMBANGAN EMBRIO (20)

Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizah
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santikuFisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 

More from UFDK

Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakKajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakUFDK
 
Atlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitAtlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitUFDK
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganUFDK
 
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitPMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitUFDK
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasUFDK
 
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriPMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriUFDK
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorUFDK
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianUFDK
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaUFDK
 
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumUFDK
 
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorPMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorUFDK
 
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumPmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumUFDK
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasUFDK
 
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirPer menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirUFDK
 
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianPermenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianUFDK
 
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaPenyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaUFDK
 
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitPenanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitUFDK
 
Teknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataTeknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataUFDK
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 

More from UFDK (20)

Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap AbstrakKajian Lethal Ovitrap Abstrak
Kajian Lethal Ovitrap Abstrak
 
Atlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor PenyakitAtlas Vektor Penyakit
Atlas Vektor Penyakit
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
 
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitPMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
 
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja IndustriPMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PMK no. 70_Tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK no. 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian VektorPMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
PMK no. 374 Tentang Pengendalian Vektor
 
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air MinumPmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Pmk no. 43 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
 
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirPer menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
 
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan SanitarianPermenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
Permenkes 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Sanitarian
 
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaPenyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
 
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakitPenanggulangan kejadian luar biasa penyakit
Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit
 
Teknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian dataTeknik pengolahan dan penyajian data
Teknik pengolahan dan penyajian data
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

PERKEMBANGAN EMBRIO

  • 1.
  • 2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMRIO 3-6 hr setelah konsepsi 3 hari
  • 4. AWAL IMPLANTASI  PERKEMBANGAN ZYGOT SAMPAI BLASTOKIS  HARI KE-4,5 SETELAH OVULASI  SEL-SEL BLASTOKIS BERDIFERENSIASI MENJADI 2 KELOMPOK: • INNER CELL MASS (KELOMPOK SEL PADA SATU KUTUB) YANG AKAN MENJADI EMBRIO • SEL TROPHOBLAS: TERLIBAT DALAM PERLEKATAN PADA ENDOMETRIUM YANG TUMBUH MENJADI PLASENTA  PERLEKATAN PADA ENDOMETRIUM (IMPLANTASI)  KONTAK ANTARA TROPHOBLAS DENGAN ENDOMETRIUM  SEL-SEL TROPHOBLAS PROLIFERASI  TERBENTUK SYNCYTIO TROPHOBLAST: BERSIFAT EROSIF  KERUSAKAN JARINGAN ENDOMETRIUM  TERBENTUK GENANGAN DARAH MATERNAL • MENYELESAIKAN MEIOSIS II • MELAKUKAN PEMBELAHAN DALAM TUBA UTERINA HARI KE-2 SETELAH OVULASI: TAHAP 2 SEL HARI KE-4 SETELAH OVULASI: TAHAP BLASTOKIS: 58 SEL • MASUK DALAM CAVUM UTERI PEMBELAHAN ZYGOT SETELAH FERTILISASI
  • 5. • Sebelum implantasi, blastokist juga mensekresi zat-zat spesifik yg meningkatkan penerimaan endometrium • Berhasilnya implantasi memerlukan sinkronisasi yg bagus antara perkembangan blastokis dan pematangan endometrium
  • 6. A W A L I M P L A N T A S I RUANG BLASTOKIS SITOTROFOBLAS SINSITIOTROFOBLAS EPITEL ENDOMETRIUM
  • 7. Placental Human Chorionic Gonadotropin (hCG)  Dapat dideteksi dlm blastomer dr embrio 6-8 sel embrio  Setelah implantasi dimulai, hCG dpt dideteksi dlm serum ibu paling cepat hari ke-8 setelah ovulasi  Peranan utama utk memperlama aktifitas biosintesa produksi progesteron dr korpus luteum dan mempertahankan endometrium hamil Kemungkinan sel trofoblas berasal dari korona radiata yang dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hCG yang mempertahankan korpus luteum graviditatum  Setelah implantasi, hCG ditemukan pd lapisan sinsitiotrofoblas.  Selama trimester II kadar hCG meningkat secara bertahap, mulai pd mgg ke22.
  • 8.
  • 10. FUNGSI DAN STRUKTURAMNION Fungsi : Turut dalam Pembentukkan air ketuban Pertahanan terhadap kuman penyakit yang dapat masuk dari luar ke rongga rahim Ruangan yang dilapiri amnion dan khorion berisi liquor amnii Struktur : Vol  1000-1500 cc Warna putih keruh, bau khas, amis BJ 1,008 Komposisi 90% air dab sisanya albumin, asam urik, rambut lanugo, verniks kaseosa, dll Fungsi air ketuban : Proteksi bayi dari benturan, mencegah terjepit t/p, Menjaga pergerakan janin, dll
  • 11. Insersi Tali Pusat 1. Insersio Sentralis Penanaman tali pusat ditengah – tengah plasenta 2. Insersio lateralis / Parasentralis Penanaman tali pusat agak ke pinggir plasenta 3. Insersio Marginalis Penanaman tali pusat di pinggir plasenta 4. Insersio Velamentosa Penanaman tali pusat di luar plasenta dan berhubungan dengan plasenta melalui selaput janin. STRUKTURDANFUNGSITALI PUSAT Struktur : Menghubungkan pusat janin dengan permukaan plasenta  Fungsi Tebal ± 1-1,5 cm Panjang ± 50 cm Terdapat 3 Pembuluh darah : 1 Vena umbilikalis, 2 arteri umbilikalis
  • 12. AWAL PEMBENTUKAN PLASENTA  PADA HARI KE-9 SAMPAI KE-11:  SELURUH BLASTOKIS TELAH TERPENDAM DALAM ENDOMETRIUM (NIDASI)  SEL-SEL TROPHOBLAS MELANJUTKAN PROLIFERASI YANG MELUAS DALAM ENDOMETRIUM  SEL-SEL ENDOMETRIUM MEMPERBAIKI KERUSAKANNYA  EMBRIO BERSAMA MEMBRAN TROPHOBLAS DIKELILINGI OLEH ENDOMETRIUM  PROSES INPLANTASI INTERSTITIAL TELAH SELESAI  KERUSAKAN ENDOMETRIUM MEYEBABKAN:  KERUSAKAN PEMBULUH DARAH  DARAH MENGGENANGI RUANGAN-RUANGAN YANG TERISI OLEH TONJOLAN TROPHOBLAS (VILLI PLACENTAE): • LAPISAN SYNCYTIOTROPHOBLAS (DILUAR) • LAPISAN CYTOTROPHOBLAS (DIDALAM)  TAHAP SESUDAH HARI KE-11  EMBRIO TERDIRI ATAS 2 LEMBAR DERETAN SEL  ECTODERM  ENTODERM SUBOWO
  • 13. AWAL PEMBENTUKAN PLASENTA BEKUAN FIBRIN CAVUM AMNII ENTODERM EKTODERM
  • 14. PEMBENTUKAN CHORION PLACENTAE  TAHAP HARI KE- 11:  TROPHOBLAS PROLIFERASI SECARA CEPAT  INVASI SYNCYTIOTROPHOBLAS KE DALAM SISTEM PEMBULUH DARAH ENDOMETRIUM MAKIN LUAS  DAERAH LUAS TROPHOBLAS MEMBENTUK LEMPENG CHORION  ENDOMETRIUM  RONGGA INPLANTASI MAKIN MEMBESAR  GENANGAN DARAH BERHUBUNGAN DENGAN SINUS VENOSUS ENDOMETRIUM  TAHAP HARI KE-15 :  PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES PRIMER  TUMBUH TONJOLAN-TONJOLAN TROPHOBLAS DARI CHORION  PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES SECUNDER  SEL-SEL MESENKHIM MASUK KE DALAM VILLI PRIMER  TAHAP HARI KE- 21- 23  PEMBENTUKAN VILLI CHORIALES TERTIER  PEREDARAN DARAH FETUS MULAI MASUK KEDALAM VILLI SEKUNDER
  • 16. PEMBENTUKAN CHORION PLACENTAE SUBOWO SINSITIOTROFOBLAS VILUS SEKUNDERSITOTROFOBLAS PEMBULUH DARAH MATERRNAL EKTODERM ENTODERM
  • 18. PERTUMBUHAN CHORION  HARI KE-23 DAN SELANJUTNYA:  VILLI CHORIALES TERTIER MENJADI VILLI PLACENTAE  MELUAS KE SELURUH PERMUKAAN CHORION (8 MG.)  VILLI PLACENTAE BERCABANG-CABANG DALAM GENANGAN DARAH MATERNAL  JENIS VILLI PLACENTAE (TERTIER):  STEM VILLI (VILI BATANG) • VILLI YANG TUMBUH DARI LEMPENG CHORION • BERCABANG SAMPAI GENERASI KE-15  TERMINAL VILLI (VILI TERMINAL) • PERCABANGAN VILLI YANG BERAKHIR BEBAS DALAM GENANGAN DARAH DALAM CELAH ANTAR VILLI  ANCHORING VILLI (VILI PENGAIT) • PERCABANGAN VILLI YANG TERTANAM DALAM DECIDUA BASALIS SUBOWO
  • 19. PERLUASAN LEMPENG CHORION  PERTUMBUHAN FETOES DIIKUTI PERLUASAN CHORION  PERTUMBUAN CHORION:  CHORION LAEVE  PERMUKAAN CHORION LICIN TANPA PERTUMBUHAN VILLI PLACENTAE, YANG BERHADAPAN DENGAN DECIDUA CAPSULARIS  CHORION FRONDUSUM  CHORION DENGAN VILLI PLACENTAE, YANG BERHADAPAN DENGAN DECIDUA BASALE  PERKEMBANGAN ENDOMETRIUM:  SEL-SEL ENDOMETRIUM MEMBESAR MENJADI SEL DECIDUA  DECIDUA BASALE:  ENDOMETRIUM TEMPAT INPLANTASI PLACENTA  DECIDUA CAPSULARE:  ENDOMETRIUM TIPIS DI ANTARA LUMEN DAN TEMPAT INPLANTASI  DECIDUA VERA:  ENDOMETRIUM YANG TIDAK TERMASUK KEDUA ENDOMETRIUM DI ATAS
  • 20. SUBOWO PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI
  • 21. SUBOWO PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI PLASENTA
  • 22. Plasenta Plasenta merupakan hasil kehamilan yang berfungsi menghubungkan janin dengan ibu Bentuk dan Ukuran Plasenta berbentuk bundar atau oval, dengan diameter 15-20 cm, tebal ± 2,5 cm dengan berat ± 500 gram. Pembagian Plasenta Plasenta dibagi atas 3 bagian : bagian Janin (Fetal Portion), bagian maternal (Maternal Portion) dan tali Pusat.
  • 23. Bagian Janin (fetal Portion) Terdiri atas korion frondosun dan vili. Vili dari plasenta yang matang terdiri atas; a. Vili Korealis b. Ruang interviler c. Permukaan diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Dibawah lapisan amnion berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan fetal portion. Bagian Maternal (Maternal Portion) Terdiri atas Desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus kotiledon (15-20 buah). Tali Pusat Merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Diameter ± 1 – 2.5 cm. tali pusat terpendek 2.5 cm dan terpanjang 200 cm. strukturnya terdiri dari 1 vena umbilikalis dan 2 arteri umbilikalis.
  • 25. Letak Plasenta dalam Rahim Normal terletak pada korpus bagian depan atau belakang agak kearah fundus uteri. Permukaan bagian atas korpus lebih luas, shg lebih banyak tempat untuk berimplantasi.
  • 26. Tipe- tipe Plasenta 1. Berdasarkan Bentuk Plasenta normal Plasenta Membranasea : plasenta tipis dan lebar Plasenta Suksenturiata : ada satu plasenta kecil di samping satu plasenta biasa, di hubungkan oleh pembuluh darah Plasenta Spuria :jika kedua plasenta tidak dihubungkan oleh pembuluh darah Plasenta bilobus: plasenta yang terdiri dari 2 lobus Plasenta trilobus: plasenta yang terdiri dari 3 lobus. 2. Berdasarkan Penanaman dalam Rahim Plasenta Adhesiva : penanaman plasenta sampai ke stratum spongiosum (normal) Plasenta Akreta : penanaman plasenta lebih dalam, menerobos desidua sampai berhubungan dnegan myometrium Plasenta Inkreta:penanaman plasenta sampai ke myometrium Plasenta perkreta ;penanaman sampai ke perimetrium.
  • 27. Perkembangan Plasenta Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan ± 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Plasenta terbentuk dari sebagian besar dari bagian janin,yaitu Vili Chorealis yang berasal dari korion. Dan sebagain kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua. Pada kehamilan 24 mg, lapisan sitotrofoblas berkurang, jonjot menjadi lebih padat dan pembuluh darah menjadi lebih besar dan lebih mendekati lapisan trofoblast. Pada kehamilan 36 mg, tidak terdapat sel sitotrofoblast, tetapi lapisan trofoblas masih ada Terjadi kalsifikasi pembuluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di permukaan beberapa jonjot. Hal ini mengakibatkan pertukaran zat asam dan makanan mulai terganggu.
  • 28.
  • 29. Fungsi Plasenta 1. Memberi makanan pada janin (nutritif) Penyaluran makanan dengan jalan: a. Difusi : dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah b. Sistem enzimatik: bahan di pecah kedalam bentuk yang lebih sederhana. ( ex: protein  asam amino 2. Alat Eksresi Ginjal, Hati dan Usus belum berfungsi dengan baik sebagai alat pembuangan. Sisa metabolisme dibuang melalui plasenta. 3. Alat Respirasi Dalam sirkulasi janin terdapat Fetal Hemoglobin (F), yang mempunyai afinitas tinggi thd O2 dan mudah melepaskan CO2 melalui sistem difusi kedalam plasenta. 4. Penghasil Hormon Menghasilkan hormon : Korionik Gonadotropin, Korionik Somato- mammotropin (plsenta lactogen), estrogen dan progesteron, eorionik tirotropin dan relaksin.
  • 30. 5. Alat penyalur Antobodi 6. Sebagai Barrier Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta menyebabkan kekebalan terhadap bayi. Sel trofoblast berfungsi sebagai barrier thd bakteria atau virus serta Obat – obatan yang membahayakan pertumbuhan janin
  • 34. Plasenta mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan dibutuhkan zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme kedalam peredaran darah ibu.
  • 36.  FIHAK DARAH FOETUS:  DARAH DARI FOETUS MENGANDUNG SEDIKIT O2 DIANGKUT MELALUI A. UMBILICALIS DALAM FUNICULUS UMBILICALIS MENUJU PLACENTA  PADA BATAS ANTARA FUNICULUS UMBILICALIS DAN PLACENTA, A. UMBILICALIS BERCABANG-CABANG BEBAS DALAM LEMPENG CHORION  CABANG DALAM CHORION MEMBERIKAN PERCABANGAN DALAM STEM VILLI DAN PERCABANGANNYA DALAM BENTUK KAPILER DALAM TERMINAL VILLI  VENA YANG KAYA AKAN O2 DITAMPUNG OLEH VENA DALAM CHORION, YANG SELANJUTNYA DITAMPUNG DALAM V. UMBILI-CALIS MENINGGALKAN PLACENTA  V. UMBILICALIS DITAMPUNG DALAM DUCTUS VENOSUS YANG MENGALIR KE JANTUNG MELALUI V. CAVA INFERIOR  FIHAK DARAH IBU:  PADA DECIDUA BASALE:  DARAH DALAM A. SPIRALIS ENDOMETRIUM TUMPAH DALAM CELAH INTERVILLI, TANPA KONTAK DENGAN DARAH FOETUS PEREDARAN DARAH PLACENTA SUBOWO
  • 38. VENA UMBILIKALIS DUCTUS VENOSUS ARANTII VENA CAVA INFERIOR ATRIUM SINISTRA FORAMEN OVALE ATRIUM DEKSTRA PLASENTA VENTRIKEL SINISTRA AORTA SELURUH TUBUH VENTRIKEL DEKSTRA A. PULMONALIS PARU - PARU V. PULMONALIS ATRIUM SINISTRA D. ARTERIOSUS BOTALII ARTERI UMBILIKALIS PLASENTA