SlideShare a Scribd company logo
1 of 34






Proses Implantasi membutuhkan perkembangan
yang sinkron antara hasil konsepsi, uterus,
transformasi endometrium menjadi desidua dan
akhirnya pembentukan plasenta yang definitif.
Blastosis berada dalam kavum uteri selama lebih
kurang 2 hari sebelum terjadi implantasi.
Selama waktu ini makanan diambil dari hasil
sekresi kelenjar endometrium.



Proses  Penghancuran zona pelusida, aposisi dengan
endometrium dan perkembangan dini tropoblas.
Zona pelusida mengalami kehancuran sebelum
mulainya implantasi akibat adanya factor litik yang
terdapat dalam kavum uteri. Faktor litik ini (diduga
adalah plasmin) berasal dari prekursor yang berada
pada reseptor di uterus, menjadi aktif akibat pengaruh
dari sejenis zat yang dihasilkan oleh blastosis.
Hancurnya zona pelusida menyebabkan terjadinya
reduksi muatan elektrostatik. Kondisi ini memudahkan
perlengketan blatosis (lapisan tropektoderm) dengan
epitel endometrium, yang terjadi pada kripti
endometrium.




Penyatuan ini adalah seperti “ligandreceptor binding”.
 ligand adalah heparin/heparin sulfate
proteoglycan yang terdapat pada permukaan
blastosis,
 reseptor terdapat pada sur face glycoprotein
epitel endometrium.
Interaksi ligand-receptor ini mengakibatkan
terganggunya fungsi sitoskeleton dari sel epitel berupa
terangkat/terlepasnya sel-sel epitel dari lamina basalis
dan memudahkan akses sel-sel trophoblast ke lamina
basalis guna terjadinya penetrasi. Aposisi blastosis
dengan endometrium terjadi pada hari ke 6 setelah
fertilisasi.
Sel-sel bagian luar blastosis berproliferasi
membentuk trophoblast primer .
 Trophoblast berproliferasi dan berdifferensiasi
menjadi 2 bentuk yaitu
 sitotrophoblas di bagian dalam
 sinsitiotrophoblas di bagian luar. Proses yang
terjadi pada sinsitiotrophoblas meluas
melewati epitel endometrium, untuk kemudian
menginvasi stroma endometrium.









Sel stroma di sekitar ‘implantation site’ , berisi
dengan lemak dan glikogen, bentuknya berubah
menjadi polihedral dan dikenal dengan sel desidua.
Sel desidua berdegenerasi pada daerah invasi dan
memenuhi nutrisi untuk embrio yang sedang
berkembang,
Sinsitiotrophoblas mengandung zat yang dapat
menghancurkan jaringan maternal dan memudahkan
invasi ke endometrium dan miometrium, sehingga
akhirnya 82 blastosis menancap (embedded) secara
sempurna dalam desidua.
Proses implantasi sempurna pada hari ke 10 – 11
pasca ovulasi.




Selama aposisi dan invasi epitel endometrium,
sel trophoblas berproliferasi menghasilkan 2
lapis trophoblas.
Lapisan dalam disebut sitotrophoblas,
merupakan sel mononuclear dengan
batas sel yang tegas , disebut juga dengan
sel Langhan.





Lapisan luar disebut sinsitiotrophoblas, berupa sel
multinuklear dengan batas sel yang tidak
tegas, berasal dari lapisan sitotrophoblas.
Lapisan sinsititophoblas berproliferasi dengan cepat,
membentuk massa yang solid dan menebal.
Periode perkembangan ini disebut prelacunar stage
Wiskocki dan Streeter. Pada hari ke 10-13 pasca ovulasi
vakuola kecil muncul dalam lapisan sinsitiotrophoblas,
dan merupakan awal lacunar stage. Vakuola tumbuh
dengan cepat dan bergabung membentuk satu lakuna,
yang merupakan prekursor pembentukan ruang
intervillosa.




Lakuna dipisahkan oleh pita trabekula, dimana
dari trabekula inilah nantinya villi berkembang.
Pembentukan lakuna membagi trophoblas
kedalam 3 lapisan yaitu primar y chorionic
plate (sebelah dalam), sistim lakuna
bersama trabekula dan trophoblastic shell
(sebelah luar).
Aktifitas invasif lapisan sinsitiotrophoblas
menyebabkan disintegrasi pembuluh darah
endometrium (kapiler, arteriole dan arteria
spiralis).


Kalau invasi terus berlanjut maka pembuluh
darah – pembuluh darah ini dilubangi,
sehingga lakuna segera dipenuhi oleh darah
ibu. Pada perkembangan selanjutnya lakuna
yang baru terbentuk bergabung dengan lakuna
yang telah ada dan dengan demikian terjadi
sirkulasi intervillosa primitif. Peristiwa ini
menandai terbentuknya “hemochorial”
placenta, dimana darah ibu secara langsung
meliputi trophoblas.




Peningkatan proliferasi sinsitiotrophoblas diikuti
dengan fusi sinsitium, akibatnya trabekula yang
tumbuh dan cabang-cabang sinsitium menonjol ke
dalam lacuna membentuk villi primer.
Selain terjadi peningkatan dalam hal panjang dan
diameter, primary villi juga diinvasi oleh
sitotrophoblas. Kedua proses ini menandai
mulainya villous stage dari perkembangan
plasenta.


Dengan proliferasi lebih lanjut terbentuk percabangan
primar y villi, yang merupakan awal pembentukan
villous tree primitif ; dan pada saat yang bersamaan
sistim lakuna berubah menjadi ruang intervillus.
Sementara itu perkembangan jaringan mesenkim
ekstraembrional meluas sampai kedalam villi sehingga
terbentuk villi sekunder. Setelah angiogenesis terjadi
dari inti mesenkim in situ, villi yang terjadi dinamakan
villi ter tier. Bila pembuluh darah pada villi ini telah
berhubungan dengan pembuluh darah embrio, maka
akan terciptalah sirkulasi fetoplasenta yang
komplit




Pada minggu-minggu selanjutnya terjadi
maturasi dan pertumbuhan lebih lanjut
cabang-cabang villi dengan penanaman
mesenkim pada cabang-cabang baru yang
diikuti oleh angiogenesis.
Pada perkembangan plasenta yang telah
sempurna terdapat 2 sistim sirkulasi darah
yaitu sirkulasi uteroplasental (sirkulasi
maternal) dan sirkulasi fetoplasental .


Kedua sirkulasi ini dipisahkan oleh membrana
plasenta (placental barrier) yang terdiri dari
lapisan 83 sinsitiotrophoblas, sitotrophoblas,
membrana basalis, stroma villi dan endotel
kapiler.






Sirkulasi utero plasental yaitu sirkulasi darah ibu di
ruang intervilus. Diperkirakan aliran darah ini sebesar
500- 600 ml permenit pada plasenta yang matur.
Sirkulasi fetoplasental adalah sirkulasi darah janin
dalam villi-villi. Diperkirakan aliran darah ini sekitar 400
ml per menit.
Aliran darah ibu dan janin ini bersisian, tapi dalam arah
yang berlawanan. Aliran darah yang berlawanan ini
(counter current flow) ini memudahkan pertukaran
material antara ibu dan janin


Setelah mencapai batas usia tertentu, plasenta
mengalami penuaan, ditandai dengan
terjadinya proses degeneratif pada
plasenta. Proses ini meliputi komponen ibu
maupun janin.
Perubahan pada villi meliputi :
1),. Pengurangan ketebalan sinsitium dan
munculnya simpul sinsitium (agregasi sinsitium
pada daerah kecil pada sisi villi,
2). Hilangnya sebagian sel-sel Langhan’s,
3). Berkurangnya jaringan stroma termasuk sel
Hofbauer,
4) obliterasi beberapa pembuluh darah dan dilatasi
kapiler,
5). Penebalan membrana basalis endotel janin dan
sitotrophoblas, dan
6) deposit fibrin pada permukaan villi




Perubahan pada desidua berupa deposit fibrinoid yang
disebut lapisan Nitabuch pada bagian luar
sinsitiotrophoblas, sehingga menghalangi invasi desidua
selanjutnya oleh trophoblas.
Degenerasi fibrinoid pada ruang intervillus dan
membentuk suatu massa yang melibatkan sejumlah villi
disebut dengan white infarct, berukuran dari
beberapa milimeter sampai satu sentimeter atau
lebih. Dapat juga terjadi deposit fibrin yang tidak
menetap yang disebut Rohr’s stria pada dasar ruang
intervillus dan disekitar villi.




Fungsi utama plasenta adalah transfer nutrien dan
zat sisa antara ibu dan janin (meliputi fungsi
respirasi, ekskresi dan nutritif), menghasilkan hormon
dan enzim yang dibutuhkan untuk memelihara
kehamilan, sebagai barier dan imunologis.
Mekanisme transfer zat melalui plasenta meliputi :
dif fusi sederhana , facilitated dif fusion
(akselerasi), transfer aktif (melawan
concentration gradient), pinositosis dan
leakage (merusak membrana plasenta). Zat
dengan berat molekul rendah dan yang mudah larut
dalam lemak mudah ditransfer melalui plasenta.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL,
estrogen,progesteron
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke
janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin
diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat
toksik






Fetal membran pada plasenta dianggap
sebagai protective barrier bagi janin
terhadap zat-zat berbahaya yang beredar
dalam darah ibu.
Berat molekul lebih 84 dari 500 dalton dicegah
memasuki darah janin.
Sebaliknya antibodi dan antigen dapat
melewati plasenta dari kedua arah.




Infeksi dalam kehamilan karena virus (rubella,
chicken pox, measles, mump, poliomielitis),
bakteri (treponema pallidum, tbc) atau
protozoa (toksoplasma, malaria) dapat
melewati plasenta dan mengenai janin.
Sebagian besar obat-obatan yang dipakai
dalam kehamilan dapat melewati barrier
plasenta dan mungkin mempunyai efek yang
tidak baik terhadap janin.


Janin dan plasenta mengandung penentu
antigen yang diturunkan dari bapak dan
merupakan sesuatu yang asing bagi ibu.
Namun tidak terjadi reaksi penolakan dari ibu.
Teori yang dikemukakan adalah bahwa :
a). fibrinoid dan sialomusin yang menutupi trophoblas
menekan antigen trophoblas,
b). hormon-hormon plasenta, protein, steroid dan korionik
gonadotropin mungkin berperan dalam produksi sialomusin
c). lapisan Nitabuch kemungkinan menginaktifkan antigen
jaringan,
d). hanya sedikit sekali human leucpcyte antigen (HLA) pada
permukaan trophoblas, sehingga reaksinya kecil sekali,
e). umumnya terdapat maternal- paternal immunoincompatibility pada derajad tertentu, sehingga ada
blocking antibody yang dihasilkan ibu dan melindungi
janin dari reaksi penolakan.

Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
Plasenta "dewasa" / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di
tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)
meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm).
Kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran
plasenta dan selaput janin
Perkembangan plasenta

More Related Content

What's hot

Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilRahayu Pratiwi
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumErlina Wati
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyTriana Septianti
 
Fisiologi kehamilan
Fisiologi   kehamilanFisiologi   kehamilan
Fisiologi kehamilanEgas Xavier
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan ukharry christama
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahiratikaindri
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologiJoko Wiwied
 

What's hot (20)

Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
Fisiologi kehamilan
Fisiologi   kehamilanFisiologi   kehamilan
Fisiologi kehamilan
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi
 
Implantasi
ImplantasiImplantasi
Implantasi
 

Viewers also liked

KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 
Development of placenta
Development of placentaDevelopment of placenta
Development of placentaFarhan Ali
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasentaSun Rise
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasifikri asyura
 
Placenta
PlacentaPlacenta
PlacentaMayra
 
Pregnancy-Fetal development.ppt
Pregnancy-Fetal development.pptPregnancy-Fetal development.ppt
Pregnancy-Fetal development.pptShama
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Nurul Wulandari
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 

Viewers also liked (17)

Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminartyPertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Development of placenta
Development of placentaDevelopment of placenta
Development of placenta
 
Perkembangan plasenta
Perkembangan plasentaPerkembangan plasenta
Perkembangan plasenta
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Ruang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidananRuang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidanan
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
 
Placenta
PlacentaPlacenta
Placenta
 
Pregnancy-Fetal development.ppt
Pregnancy-Fetal development.pptPregnancy-Fetal development.ppt
Pregnancy-Fetal development.ppt
 
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
Placenta development
Placenta developmentPlacenta development
Placenta development
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
PLACENTA
PLACENTAPLACENTA
PLACENTA
 

Similar to Perkembangan plasenta

94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilanagungwahyudi709
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahArumpuspa Azizah
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiUFDK
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiMuhammad Amin
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptnice foresa
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxalhikmah13
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Dani Ibrahim
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbMJM Networks
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilandianaputri80
 

Similar to Perkembangan plasenta (20)

94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizah
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
 
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santikuFisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
 
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilanproses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
proses terbentuk nya plasenta pada saat kehamilan
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
 

Perkembangan plasenta

  • 1.
  • 2.
  • 3.    Proses Implantasi membutuhkan perkembangan yang sinkron antara hasil konsepsi, uterus, transformasi endometrium menjadi desidua dan akhirnya pembentukan plasenta yang definitif. Blastosis berada dalam kavum uteri selama lebih kurang 2 hari sebelum terjadi implantasi. Selama waktu ini makanan diambil dari hasil sekresi kelenjar endometrium.
  • 4.   Proses  Penghancuran zona pelusida, aposisi dengan endometrium dan perkembangan dini tropoblas. Zona pelusida mengalami kehancuran sebelum mulainya implantasi akibat adanya factor litik yang terdapat dalam kavum uteri. Faktor litik ini (diduga adalah plasmin) berasal dari prekursor yang berada pada reseptor di uterus, menjadi aktif akibat pengaruh dari sejenis zat yang dihasilkan oleh blastosis. Hancurnya zona pelusida menyebabkan terjadinya reduksi muatan elektrostatik. Kondisi ini memudahkan perlengketan blatosis (lapisan tropektoderm) dengan epitel endometrium, yang terjadi pada kripti endometrium.
  • 5.   Penyatuan ini adalah seperti “ligandreceptor binding”.  ligand adalah heparin/heparin sulfate proteoglycan yang terdapat pada permukaan blastosis,  reseptor terdapat pada sur face glycoprotein epitel endometrium. Interaksi ligand-receptor ini mengakibatkan terganggunya fungsi sitoskeleton dari sel epitel berupa terangkat/terlepasnya sel-sel epitel dari lamina basalis dan memudahkan akses sel-sel trophoblast ke lamina basalis guna terjadinya penetrasi. Aposisi blastosis dengan endometrium terjadi pada hari ke 6 setelah fertilisasi.
  • 6. Sel-sel bagian luar blastosis berproliferasi membentuk trophoblast primer .  Trophoblast berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi 2 bentuk yaitu  sitotrophoblas di bagian dalam  sinsitiotrophoblas di bagian luar. Proses yang terjadi pada sinsitiotrophoblas meluas melewati epitel endometrium, untuk kemudian menginvasi stroma endometrium. 
  • 7.     Sel stroma di sekitar ‘implantation site’ , berisi dengan lemak dan glikogen, bentuknya berubah menjadi polihedral dan dikenal dengan sel desidua. Sel desidua berdegenerasi pada daerah invasi dan memenuhi nutrisi untuk embrio yang sedang berkembang, Sinsitiotrophoblas mengandung zat yang dapat menghancurkan jaringan maternal dan memudahkan invasi ke endometrium dan miometrium, sehingga akhirnya 82 blastosis menancap (embedded) secara sempurna dalam desidua. Proses implantasi sempurna pada hari ke 10 – 11 pasca ovulasi.
  • 8.
  • 9.   Selama aposisi dan invasi epitel endometrium, sel trophoblas berproliferasi menghasilkan 2 lapis trophoblas. Lapisan dalam disebut sitotrophoblas, merupakan sel mononuclear dengan batas sel yang tegas , disebut juga dengan sel Langhan.
  • 10.    Lapisan luar disebut sinsitiotrophoblas, berupa sel multinuklear dengan batas sel yang tidak tegas, berasal dari lapisan sitotrophoblas. Lapisan sinsititophoblas berproliferasi dengan cepat, membentuk massa yang solid dan menebal. Periode perkembangan ini disebut prelacunar stage Wiskocki dan Streeter. Pada hari ke 10-13 pasca ovulasi vakuola kecil muncul dalam lapisan sinsitiotrophoblas, dan merupakan awal lacunar stage. Vakuola tumbuh dengan cepat dan bergabung membentuk satu lakuna, yang merupakan prekursor pembentukan ruang intervillosa.
  • 11.   Lakuna dipisahkan oleh pita trabekula, dimana dari trabekula inilah nantinya villi berkembang. Pembentukan lakuna membagi trophoblas kedalam 3 lapisan yaitu primar y chorionic plate (sebelah dalam), sistim lakuna bersama trabekula dan trophoblastic shell (sebelah luar). Aktifitas invasif lapisan sinsitiotrophoblas menyebabkan disintegrasi pembuluh darah endometrium (kapiler, arteriole dan arteria spiralis).
  • 12.  Kalau invasi terus berlanjut maka pembuluh darah – pembuluh darah ini dilubangi, sehingga lakuna segera dipenuhi oleh darah ibu. Pada perkembangan selanjutnya lakuna yang baru terbentuk bergabung dengan lakuna yang telah ada dan dengan demikian terjadi sirkulasi intervillosa primitif. Peristiwa ini menandai terbentuknya “hemochorial” placenta, dimana darah ibu secara langsung meliputi trophoblas.
  • 13.   Peningkatan proliferasi sinsitiotrophoblas diikuti dengan fusi sinsitium, akibatnya trabekula yang tumbuh dan cabang-cabang sinsitium menonjol ke dalam lacuna membentuk villi primer. Selain terjadi peningkatan dalam hal panjang dan diameter, primary villi juga diinvasi oleh sitotrophoblas. Kedua proses ini menandai mulainya villous stage dari perkembangan plasenta.
  • 14.
  • 15.  Dengan proliferasi lebih lanjut terbentuk percabangan primar y villi, yang merupakan awal pembentukan villous tree primitif ; dan pada saat yang bersamaan sistim lakuna berubah menjadi ruang intervillus. Sementara itu perkembangan jaringan mesenkim ekstraembrional meluas sampai kedalam villi sehingga terbentuk villi sekunder. Setelah angiogenesis terjadi dari inti mesenkim in situ, villi yang terjadi dinamakan villi ter tier. Bila pembuluh darah pada villi ini telah berhubungan dengan pembuluh darah embrio, maka akan terciptalah sirkulasi fetoplasenta yang komplit
  • 16.
  • 17.   Pada minggu-minggu selanjutnya terjadi maturasi dan pertumbuhan lebih lanjut cabang-cabang villi dengan penanaman mesenkim pada cabang-cabang baru yang diikuti oleh angiogenesis. Pada perkembangan plasenta yang telah sempurna terdapat 2 sistim sirkulasi darah yaitu sirkulasi uteroplasental (sirkulasi maternal) dan sirkulasi fetoplasental .
  • 18.  Kedua sirkulasi ini dipisahkan oleh membrana plasenta (placental barrier) yang terdiri dari lapisan 83 sinsitiotrophoblas, sitotrophoblas, membrana basalis, stroma villi dan endotel kapiler.
  • 19.    Sirkulasi utero plasental yaitu sirkulasi darah ibu di ruang intervilus. Diperkirakan aliran darah ini sebesar 500- 600 ml permenit pada plasenta yang matur. Sirkulasi fetoplasental adalah sirkulasi darah janin dalam villi-villi. Diperkirakan aliran darah ini sekitar 400 ml per menit. Aliran darah ibu dan janin ini bersisian, tapi dalam arah yang berlawanan. Aliran darah yang berlawanan ini (counter current flow) ini memudahkan pertukaran material antara ibu dan janin
  • 20.
  • 21.  Setelah mencapai batas usia tertentu, plasenta mengalami penuaan, ditandai dengan terjadinya proses degeneratif pada plasenta. Proses ini meliputi komponen ibu maupun janin.
  • 22. Perubahan pada villi meliputi : 1),. Pengurangan ketebalan sinsitium dan munculnya simpul sinsitium (agregasi sinsitium pada daerah kecil pada sisi villi, 2). Hilangnya sebagian sel-sel Langhan’s, 3). Berkurangnya jaringan stroma termasuk sel Hofbauer, 4) obliterasi beberapa pembuluh darah dan dilatasi kapiler, 5). Penebalan membrana basalis endotel janin dan sitotrophoblas, dan 6) deposit fibrin pada permukaan villi
  • 23.   Perubahan pada desidua berupa deposit fibrinoid yang disebut lapisan Nitabuch pada bagian luar sinsitiotrophoblas, sehingga menghalangi invasi desidua selanjutnya oleh trophoblas. Degenerasi fibrinoid pada ruang intervillus dan membentuk suatu massa yang melibatkan sejumlah villi disebut dengan white infarct, berukuran dari beberapa milimeter sampai satu sentimeter atau lebih. Dapat juga terjadi deposit fibrin yang tidak menetap yang disebut Rohr’s stria pada dasar ruang intervillus dan disekitar villi.
  • 24.   Fungsi utama plasenta adalah transfer nutrien dan zat sisa antara ibu dan janin (meliputi fungsi respirasi, ekskresi dan nutritif), menghasilkan hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan, sebagai barier dan imunologis. Mekanisme transfer zat melalui plasenta meliputi : dif fusi sederhana , facilitated dif fusion (akselerasi), transfer aktif (melawan concentration gradient), pinositosis dan leakage (merusak membrana plasenta). Zat dengan berat molekul rendah dan yang mudah larut dalam lemak mudah ditransfer melalui plasenta.
  • 25. 1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin 3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu. 7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik
  • 26.    Fetal membran pada plasenta dianggap sebagai protective barrier bagi janin terhadap zat-zat berbahaya yang beredar dalam darah ibu. Berat molekul lebih 84 dari 500 dalton dicegah memasuki darah janin. Sebaliknya antibodi dan antigen dapat melewati plasenta dari kedua arah.
  • 27.   Infeksi dalam kehamilan karena virus (rubella, chicken pox, measles, mump, poliomielitis), bakteri (treponema pallidum, tbc) atau protozoa (toksoplasma, malaria) dapat melewati plasenta dan mengenai janin. Sebagian besar obat-obatan yang dipakai dalam kehamilan dapat melewati barrier plasenta dan mungkin mempunyai efek yang tidak baik terhadap janin.
  • 28.  Janin dan plasenta mengandung penentu antigen yang diturunkan dari bapak dan merupakan sesuatu yang asing bagi ibu. Namun tidak terjadi reaksi penolakan dari ibu.
  • 29. Teori yang dikemukakan adalah bahwa : a). fibrinoid dan sialomusin yang menutupi trophoblas menekan antigen trophoblas, b). hormon-hormon plasenta, protein, steroid dan korionik gonadotropin mungkin berperan dalam produksi sialomusin c). lapisan Nitabuch kemungkinan menginaktifkan antigen jaringan, d). hanya sedikit sekali human leucpcyte antigen (HLA) pada permukaan trophoblas, sehingga reaksinya kecil sekali, e). umumnya terdapat maternal- paternal immunoincompatibility pada derajad tertentu, sehingga ada blocking antibody yang dihasilkan ibu dan melindungi janin dari reaksi penolakan. 
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta "dewasa" / lengkap yang normal : 1. bentuk bundar / oval 2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm. 3. berat rata-rata 500-600 g 4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis. 5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis. 6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion. 7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm). Kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta dan selaput janin