SlideShare a Scribd company logo
Proses Keperawatan Klien Selama
Periode Hamil dan Penyakit yang
Menyertai Kehamilan
Kelompok 1
Anatomi dan fisiologi Genitalia
Wanita
1. Genitalia Eksterna
• Mons Pubis
• Labia Mayora
• Labia Minora
• Klitoris
• Vestibulum
• Perineum
2. Genitalia Interna
• Uterus
• Serviks uteri
• Korpus uteri
• Tuba fallopii
• Ovarium
3. Tulang Panggul
Proses Kehamilan
1. Tahap Germinal (1 Sampai 10 Hari)
• Konsepsi
Konsepsi adalah penyatuan spermatozoa dari laki-laki
dengan ovum dari perempuan. Namun demikian, untuk
terjadinya suatu konsepsi, dua kejadian lain harus terjadi
terlebih dahulu; ovulasi dan inseminasi.
Spermatozoa bertemu dengan ovum di dekat ujung tuba
yang memiliki fimbriae. Hanya satu spermatozoa yang akan
membuahi ovum.
Spermatozoa menembus ovum dengan membenamkan
kepalanya lewat dinding ovum tersebut yang dengan segera
menjadi tidak permeable lagi bagi semua sperma lainnya.
Kedua sel ini menyatu dan membentuk sel tunggal
• Pembentukan Zygot
Begitu spermatozoa memasuki ovum, ekornya dilepaskan
dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki-
laki. Nucleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua
nucleus, dengan masing-masing 23 kromosomnya, bersatu dan
membentuk sel pertama, yang kemudian membelah menjadi
jutaan. Setiap sel ini mengandung 46 kromosom. Seluruhnya sel
ini membentuk individu baru. Sel baru yang pertama disebut
ZYGOT.
• Pembelahan Sel (Kleavage)
Sekitar 24 jam setelah konsepsi, zygot mengalami
pembelahan atau cleavage, menjadi blastomer dengan proses
menarik yang disebut mitosis. Nucleus zygot mengandung 46
kromosom. Kromosom ini memanjang berpasangan; masing-
masing terpisah memanjang kemudian terbagi menjadi dua,
membentuk dua bentuk identik dari 46 kromosom untuk dua sel
baru yang terbentuk dari sel pertama. Pembelahan mitotic
pertama yang khas pada nucleus dari zigot yang mengalami
segmentasi menghasilkan pembentukan dua buah blastomer.
Pembelahan terjadi sampai 12-16 blastomer.
• Morula Menjadi Blastula
Ovum yang dibuahi (zygot) memerlukan waktu 6-8 hari
untuk berjalan ke dalam uterus. Perjalanan di sepanjang tuba
fallopii dibantu oleh kerja peristaltic tuba, gerakan
mendorong zygot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba
dan cairan yang dihasilkan oleh epithelium bersilia.
Selama perjalanannya ke dalam uterus, zygot
berkembang melalui pembelahan blastomer yang sederhana
setiap 12-15 jam sehari mengikuti gerakan perlahan menuju
tuba fallopii. Seiring dengan berlanjutnya pembelahan
blastomer, terbentuk bola sel-sel padat berbentuk seperti
buah murbey yang disebut sebagai morulla. Sekitar 6 hari
kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi
perubahan besar didalamnya. Sel-sel membentuk dirinya
sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian
dalam yang menonjol ke dalam rongga. Akumulasi cairan
bertahap diantara blastomer dalam morulla menyebabkan
terbentuknya blastokista. Struktur ini (blastokista) sekarang
disebut blastula/blastoderm.
• Implantasi
Implantasi terjadi pada hari ke 10 setelah fertilisasi.
Implantasi biasanya terjadi pada pars superior korpus
uteri. Sebagaimana Blastula bergulir ke dalam rongga
uterus, ia kehilangan membrane luarnya yang disebut
zona pellusida. Kemudian bersiap untuk menjalani nidasi
/ implantasi dalam endometrium. Setelah zona pellusida
menghilang , lapisan luar sel, trofoblast akan melekat
pada endometrium dan berkembang menjadi plasenta
serta membrane luar (korion). Dinding massa sel-sel
dalam akan berkembang menjadi embrio, tali pusat dan
membrane (amnion) dalam. Selain itu, trofoblast
mengeluarkan enzim proteolitik, yang melarutkan
sebagian endometrium. Sel-sel trofoblast kemudian
mengabsorbsi enzim tersebut. Selanjutnya trofoblast
terbenam dalam endometrium, dan blastokist
seluruhnya berada dalam endometrium.
Begitu implantasi terjadi, lapisan uterus akan
menyelimuti blastokista dan kehamilan terbentuk. Dari
saat ini dan seterusnya sampai akhir kehamilan, lapisan
uterus disebut desidua. Sel-sel trofoblast kemudian dapat
menyerap nutrient dari desidua dan mensekresikan
hormonnya sendiri, yaitu human chrionic gonadotrophin
(HCG) kedalam aliran darah ibu yang hamil. HCG ini
mempertahankan korpus luteum dan dengan demikian
mempertahankan desidua. Sekresi HCG meningkat
dengan cepat dan mencapai puncaknya pada sekitar 70
hari setelah konsepsi. Kemudian sekresi hormone ini
menurun karena plasenta mengambil alih produksi
estrogen dan progesterone dari korpus luteum.
Pengurangan HCG dalam urin, biasanya merupakan
pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk menegakkan
kehalmilan.
2. Tahap Embrionik (Hari Ke-10 Sampai Minggu Ke-8)
• Villi korion
Pada hari ke 14, berkembang jonjot –jonjot seperti
jari yang disebut villi korion primitif, dari tropoblas dan
mengalami proliferasi sampai villi korion tersebut menutup
seluruh permukaan korion pada akhir minggu ke 3. secara
serentak pembuluh darah embrional mulai terbentuk dalam
mesoderem masa sel dalam.
Masing –masing filus terdiri atas satu lapis sel yang
disebut sitotropoblas atau lamina langhans,yang di kelilingi
oleh sel- sel sinsitiotropoblast atau sinsitium. Villi akan
menyebabkan pecahnya pembuluh darah materna saat
struktur tersebut mengerosi jaringan endometrium,dan
ruang-ruang tersebut akan terisi dengan darah maternal.
Bahan kimia dari darah materna terdifusi melintasi dinding
villi dan memberi nutrien jarinagan yang sedang
berkembang di dalam masa sel dalam.
Selama minggu ketiga terjadi percabangan villi korion
primitif. Cabang ini di sebut villi korion I primitif sekunder, dan
didalamnya mulai terbetuk pembuluh darah. Di sebut villi korio
tersier bila pembuluh darah telah terbentuk dan berhubungan
dengan pembuluh darah embrional di dalam bidy stalk
(pedunculus allantoicus). Pembuluh didalam tangkai ini
berkembang untuk membentu 2 arteri unbilikmalis dan satu
vena umbilikalis untuk fetus. Sejumlah villi korion terus terkubur
lebih dalam di dalam desidual dan disebut villi anchorales
(angchoring villi). Villi yang lain di percabangkan dari sini, dan
ruang-ruang antara villi ini disebut spatia intervillosos.
Di dalam uterus, endomentrium hamil mengalami
diferensiasi menjadi 3 daerah :
a. Desidua basalis terletk didaerah tempat villi korion mula –
mula terkubur
b. Desidual kapsularis terletak diatas sakus embrionalis.
c. Desidua vera (parietalis) menutupi sisa kapitas uteris.
• Chorion
Sampai minggu kedelapan kehamilan, villi korion
mengelilingi seluruh sakus embrionalis. Karena
masa sel dlam terus bertambah besar , maka
desidua kapsularis terus terdorong keluar ke dalam
cavitas uteris sampai desidua tersebut terletak
berdekatan dengan desidua vera. Saat chorion leave
terletak pada permukaan dalam desidua
kapsularis,maka chorion ini melapisi cavitas uteri
dan berkembang membentuk membran plasenta
Yang di sebut korion.
Pada desidua basalis, villi terus menerus
memperbanyak diri dan berkembang dengan cepat.
Villi yang tertanam dalam desidua basalis akan
terikat erat pada kehamilan 12 minggu sehingga
menstabilkan plasenta yang sedang berkembang.
• Minggu ke 14-20
Dari akhir minggu ke 8 kehamilan, placenta primitif
telah mensekresi estrogen , progesteron, dan
relaksin.dari kehamilan minggu ke 9, pada saat villi korion
tertamam dalam dinding uterus, maka menghasilkan
hormonyang di sebut gonado trofinkorion (hCG). Fungsi
hormon HCG adalah mrangsang pertumbuhan kortus
luteum dan sekresi hormon korpus luteum,dan demikian
memelihara kehamilan sampai plasenta dapat berfungsi
sempurna. Gonadotropin korion disekresi dalam jumlah
yang makin meningkat sampai akhir kehamilan kehamilan
trimester pertama pertama,dan setelah itu sekresinya
menurun. Pada minggu ke 14 kehamilan, struktur
placenta berkembang penuh dan plasenta tersebut
menempati kira-kira 1/3 dinding uterus.
Dari minggu ke 16 dan seterusnya dan
seterusnya jumlah dan ukuran pembuluh darah
fetal meningkat, sedangkan dinding villinya
menjadi lebih tipis sehingga selama trimester
tengah permeabilitas plasenta meningkat. Namun
selama 4 minggu terakhir kehamilan, vasa tersebut
berkurang lagi karena terdapat defosit (timbunan)
vibrin dalam jaringan ini .
Setelah minggu ke 20, placenta terus
bertambah luas, tetapi tidak bertambah tebal,
dampai pada kehamilan cukup umur (aterm)
diameternya kira- kira 23 cm, merupakan organ
yang bulat,datar,dengan ketebalan 2cm di bagian
tengahnya tapi lebih tepis ditepinya.
Selaput
Ada 2 helai selaput terpisah terdapat pada placenta
• Amnion
Amnion (selaput ketuban) merupakan membran internal
yang membungkus janin dan cairan ketuban. selaput ini
licin, tipis, Ulet dan transparan. Selaput amnion melekat
erat pada amnion selaput ini menutupi permukaan vetal
placenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian
berlanjut sebagai pembiungkus tali pusat yang tegak
lurus hingga umbilikus janin
• Korion
Korion merupakan membran eksternal yang berwarna
putih (opaque) dan terbentu dari villi –villi sel telur yang
berhubungan dengan desidua kapsularis selaput ini
melekat pada lapisan uterus.
• Cairan
Cairan amnion (cairan ketuban liquar amnii)
merupakan cairan yang berwarna mirip jerami,
pucat, jernih dan mengelilingi janin di dalam
kantong ketuban (sakus amnion). Cairan ini terdiri
atas 99 % air di tambah garam-garam mineral yang
berasal dari sel- sel selaput amnion. Sebagian dari
cairan amnioon berasal dari urin janin.
Fungsi cairan amnion :
• Mempertahankan suhu yang merata dalam uterus
• Memungkinkan gerakan bagian – bagian janin
secara bebas
• Melindungi janin terhadap cidera
• Membilas saluran genitelia bawah ketika terjadi
ruptura membran amnion
• Tali Pusat
Tali pusat (vunikulus umbilikalis) merentang
dari umbilikus janin ke permukaan fetal placenta
dan mempunyai panjang antara 50- 55 cm. tali
pusat membungkus 2 buah pembuluh arteri
umbilikus yang mengangkut darah yang sudah
diambil oksigennya dari dalam tubuh janin. Vena
umbilikus yang tunggal membawa darah yang
sudah dibersihkan dari placenta ke dalam janin .
kekuatan aliran darah lewat tali pusat
membantu mempertahankan tali pusat dalam
posisi rtelatif lurus dan ,encegah terbelitnya tali
pusat tersebut ketika janin bergerak – gerak.
Proses kehamilan adalah proses dimana
bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga
terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi)
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia
kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung
mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya
sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu
setelahnya.
Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan
dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan
fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut
trimester.
• Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada
minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur
yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan
menempel ke dinding uterus (endometrium).
b. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama
dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata,
mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai
memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari
blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan
kepala yang besar
c. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh
dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak
sangat tinggi.
2. Trimester kedua (Minggu 12 – 24)
Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan
janin. Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan
dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan
janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan
kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu
ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai
berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup.
Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan
panjang 30 cm.
3. Trimester ketiga (24 -40)
Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan
sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang
terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah
memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih
lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat
menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi
kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir
berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.
Hormon – Hormon Pada Masa Kehamilan
• Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin)
• Hormon Kehamilan HPL (Human Placental
Lactogen)
• Hormon Kehamilan Relaxin
• Hormon Kehamilan Estrogen
• Hormon Kehamilan Progesteron
• Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte
Stimulating Hormone)
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PERTRIMESTER
YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN
Trimester I
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a) Morning Sickness, mual dan muntah
b) Pembesaran Payudara
c) Sering buang air kecil
e) Sakit Kepala/Pusing
f) Kram Perut
g) Meludah
h) Peningkatan Berat Badan
2. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode
Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci
dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-
benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan
dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
Trimester II
1. Perubahan Fisik pada Trimester II
a) Perut semakin membesar
b) Sendawa dan buang angin
c) Rasa panas di perut
d) Pertumbuhan rambut dan kuku
e) Sakit perut bagian bawah
f) Pusing
g) Hidung dan Gusi berdarah
h) Perubahan kulit
i) Payudara
j) Sedikit Pembengkakan
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan
Yang Baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
Trimester III
1. Perubahan Fisik pada Trimester III
a) Sakit bagian tubuh belakang
b) Konstipasi
c) Pernafasan
d) Sering buang air kecil
e) Varises
f) Kontraksi perut
g) Bengkak
h) Kram pada kaki
2. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
• Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek,
aneh, dan tidak menarik
• Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat
waktu
• Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada
saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
• Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak
normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan
kekhawatirannya
• Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
• Merasa kehilangan perhatian
• Perasaan mudah terluka (sensitif)
• Libido menurun
KEHAMILAN RESIKO TINGGI
Kehamilan risiko tinggi dibagi dalam 4 golongan:
1. Penyakit yang menyertai kehamilan
• Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal
misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan
tingginya kadar protein dalam urin.
• Inkompatibilitas darah atau ketiksesuaian golongan darah misalnya
pada janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin
maupun ibu seperti ketidaksesuaian resus.
• Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula
• Kardiopati atau kelainan jantung pada ibu yang tidak memungkinkan
atau membahayakan bagi ibu jika hamil dan melahirkan.
• Haematopati atau kelainan darah, misalnya adanya gangguan
pembekuan darah yang memungkinkan terjadinya perdarahan yang
lama yang dapat mengancam jiwa.
• Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegalo
virus dan Herpes simpleks), dapat membahayakan ibu dan janin.
2. Penyulit kehamilan
• Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu
kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Hal ini merupakan
sebab kematian neonatal yang terpenting.
• Perdarahan dalam kehamilan, baik perdarahan pada hamil
muda yang disebabkan oleh abortus atau keguguran,
kehamilan ektopik atau kehamilan diluar kandungan dan
hamil mola, maupun perdarahan pada triwulan terakhir
kehamilan yang disebabkan oleh plasenta previa atau
plasenta (ari-ari) yang berimplantasi atau melekat tidak
normal dalam kandungan dan solutio plasenta atau pelepasan
plasenta sebelum waktunya.
• Ketidaksesuaian antara besarnya rahim dan tuanya
kehamilan, misalnya hidramnion atau cairan ketuban yang
banyak, gemelli atau kehamilan kembar dan gangguan
pertumbuhan janin dalam kandungan.
• Kehamilan serotin atau kehamilan lewat waktu yaitu usia
kehamilan lebih dari 42 minggu.
• Kelainan uterus atau kandungan, misalnya bekas
seksio sesarea dan lain-lain
• Riwayat obstetris yang buruk
• Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak
lahir dengan kelainan congenital (cacat bawaan)
• Satu atau beberapa kali mengalami partus
prematurus atau melahirkan belum pada waktunya.
• Abortus habitualis atau keguguran yang terjadi
berulang kali dan berturut-turut terjadi, sekurang-
kurangnya 3 kali berturut-turut.
• Infertilitas tidak disengaja lebih dari 5 tahun yaitu
tidak merencanakan untuk menunda kehamilan
dengan cara apapun, tapi selama 5 tahun tidak
hamil.
3. Keadaan ibu secara umum
• Umur ibu, kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
• Paritas atau banyaknya melahirkan, berisiko tinggi pada
ibu yang sudah melahirkan lebih dari 4 orang anak.
• Berat badan ibu, yaitu ibu yang terlalu kurus atau ibu
yang terlalu gemuk.
• Tinggi badan ibu, yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm.
• Bentuk panggul ibu yang tidak normal.
• Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu
kurang dari 2 tahun.
• Ibu yang tidak menikah, berhubungan dengan kondisi
psikologis
• Keadaan sosio ekonomi yang rendah
• Ketagihan alkohol, tembakau dan morfin.
Pencegahan Pada Kehamilan Resiko
Tinggi
• Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya
ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikinya. Diantaranya, yaitu :
• Dengan memeriksakan kehamilan sedini mung kin
dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit,
paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
• Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
• Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus
lebih sering dan lebih intensif.
• Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat
5 sempurna.

More Related Content

Similar to Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt

GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
Baiqadeliadwisavitri
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
Septyana Ekaa
 
BAB II
BAB IIBAB II
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
PitriMirawati
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
Salsabila Tasyari
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahArumpuspa Azizah
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
miftahul ch
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
Septi Purnamasari
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
UFDK
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 
Sistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanitaSistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanita
Happy Daitra Manurung
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyRahmah Fitria
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Paarief Udin
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
Baiqadeliadwisavitri
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya1
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
Muhammad Amin
 

Similar to Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt (20)

GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3
 
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Biologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizahBiologi sel arumpuspa azizah
Biologi sel arumpuspa azizah
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Embriologi.ppt
Embriologi.pptEmbriologi.ppt
Embriologi.ppt
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanitaSistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanita
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
Fertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasiFertilisasi dan nidasi
Fertilisasi dan nidasi
 

Recently uploaded

Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 

Recently uploaded (13)

Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 

Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt

  • 1. Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit yang Menyertai Kehamilan Kelompok 1
  • 2. Anatomi dan fisiologi Genitalia Wanita 1. Genitalia Eksterna • Mons Pubis • Labia Mayora • Labia Minora • Klitoris • Vestibulum • Perineum 2. Genitalia Interna • Uterus • Serviks uteri • Korpus uteri • Tuba fallopii • Ovarium
  • 4. Proses Kehamilan 1. Tahap Germinal (1 Sampai 10 Hari) • Konsepsi Konsepsi adalah penyatuan spermatozoa dari laki-laki dengan ovum dari perempuan. Namun demikian, untuk terjadinya suatu konsepsi, dua kejadian lain harus terjadi terlebih dahulu; ovulasi dan inseminasi. Spermatozoa bertemu dengan ovum di dekat ujung tuba yang memiliki fimbriae. Hanya satu spermatozoa yang akan membuahi ovum. Spermatozoa menembus ovum dengan membenamkan kepalanya lewat dinding ovum tersebut yang dengan segera menjadi tidak permeable lagi bagi semua sperma lainnya. Kedua sel ini menyatu dan membentuk sel tunggal
  • 5. • Pembentukan Zygot Begitu spermatozoa memasuki ovum, ekornya dilepaskan dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki- laki. Nucleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua nucleus, dengan masing-masing 23 kromosomnya, bersatu dan membentuk sel pertama, yang kemudian membelah menjadi jutaan. Setiap sel ini mengandung 46 kromosom. Seluruhnya sel ini membentuk individu baru. Sel baru yang pertama disebut ZYGOT. • Pembelahan Sel (Kleavage) Sekitar 24 jam setelah konsepsi, zygot mengalami pembelahan atau cleavage, menjadi blastomer dengan proses menarik yang disebut mitosis. Nucleus zygot mengandung 46 kromosom. Kromosom ini memanjang berpasangan; masing- masing terpisah memanjang kemudian terbagi menjadi dua, membentuk dua bentuk identik dari 46 kromosom untuk dua sel baru yang terbentuk dari sel pertama. Pembelahan mitotic pertama yang khas pada nucleus dari zigot yang mengalami segmentasi menghasilkan pembentukan dua buah blastomer. Pembelahan terjadi sampai 12-16 blastomer.
  • 6. • Morula Menjadi Blastula Ovum yang dibuahi (zygot) memerlukan waktu 6-8 hari untuk berjalan ke dalam uterus. Perjalanan di sepanjang tuba fallopii dibantu oleh kerja peristaltic tuba, gerakan mendorong zygot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang dihasilkan oleh epithelium bersilia. Selama perjalanannya ke dalam uterus, zygot berkembang melalui pembelahan blastomer yang sederhana setiap 12-15 jam sehari mengikuti gerakan perlahan menuju tuba fallopii. Seiring dengan berlanjutnya pembelahan blastomer, terbentuk bola sel-sel padat berbentuk seperti buah murbey yang disebut sebagai morulla. Sekitar 6 hari kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi perubahan besar didalamnya. Sel-sel membentuk dirinya sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian dalam yang menonjol ke dalam rongga. Akumulasi cairan bertahap diantara blastomer dalam morulla menyebabkan terbentuknya blastokista. Struktur ini (blastokista) sekarang disebut blastula/blastoderm.
  • 7. • Implantasi Implantasi terjadi pada hari ke 10 setelah fertilisasi. Implantasi biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri. Sebagaimana Blastula bergulir ke dalam rongga uterus, ia kehilangan membrane luarnya yang disebut zona pellusida. Kemudian bersiap untuk menjalani nidasi / implantasi dalam endometrium. Setelah zona pellusida menghilang , lapisan luar sel, trofoblast akan melekat pada endometrium dan berkembang menjadi plasenta serta membrane luar (korion). Dinding massa sel-sel dalam akan berkembang menjadi embrio, tali pusat dan membrane (amnion) dalam. Selain itu, trofoblast mengeluarkan enzim proteolitik, yang melarutkan sebagian endometrium. Sel-sel trofoblast kemudian mengabsorbsi enzim tersebut. Selanjutnya trofoblast terbenam dalam endometrium, dan blastokist seluruhnya berada dalam endometrium.
  • 8. Begitu implantasi terjadi, lapisan uterus akan menyelimuti blastokista dan kehamilan terbentuk. Dari saat ini dan seterusnya sampai akhir kehamilan, lapisan uterus disebut desidua. Sel-sel trofoblast kemudian dapat menyerap nutrient dari desidua dan mensekresikan hormonnya sendiri, yaitu human chrionic gonadotrophin (HCG) kedalam aliran darah ibu yang hamil. HCG ini mempertahankan korpus luteum dan dengan demikian mempertahankan desidua. Sekresi HCG meningkat dengan cepat dan mencapai puncaknya pada sekitar 70 hari setelah konsepsi. Kemudian sekresi hormone ini menurun karena plasenta mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari korpus luteum. Pengurangan HCG dalam urin, biasanya merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk menegakkan kehalmilan.
  • 9. 2. Tahap Embrionik (Hari Ke-10 Sampai Minggu Ke-8) • Villi korion Pada hari ke 14, berkembang jonjot –jonjot seperti jari yang disebut villi korion primitif, dari tropoblas dan mengalami proliferasi sampai villi korion tersebut menutup seluruh permukaan korion pada akhir minggu ke 3. secara serentak pembuluh darah embrional mulai terbentuk dalam mesoderem masa sel dalam. Masing –masing filus terdiri atas satu lapis sel yang disebut sitotropoblas atau lamina langhans,yang di kelilingi oleh sel- sel sinsitiotropoblast atau sinsitium. Villi akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah materna saat struktur tersebut mengerosi jaringan endometrium,dan ruang-ruang tersebut akan terisi dengan darah maternal. Bahan kimia dari darah materna terdifusi melintasi dinding villi dan memberi nutrien jarinagan yang sedang berkembang di dalam masa sel dalam.
  • 10. Selama minggu ketiga terjadi percabangan villi korion primitif. Cabang ini di sebut villi korion I primitif sekunder, dan didalamnya mulai terbetuk pembuluh darah. Di sebut villi korio tersier bila pembuluh darah telah terbentuk dan berhubungan dengan pembuluh darah embrional di dalam bidy stalk (pedunculus allantoicus). Pembuluh didalam tangkai ini berkembang untuk membentu 2 arteri unbilikmalis dan satu vena umbilikalis untuk fetus. Sejumlah villi korion terus terkubur lebih dalam di dalam desidual dan disebut villi anchorales (angchoring villi). Villi yang lain di percabangkan dari sini, dan ruang-ruang antara villi ini disebut spatia intervillosos. Di dalam uterus, endomentrium hamil mengalami diferensiasi menjadi 3 daerah : a. Desidua basalis terletk didaerah tempat villi korion mula – mula terkubur b. Desidual kapsularis terletak diatas sakus embrionalis. c. Desidua vera (parietalis) menutupi sisa kapitas uteris.
  • 11. • Chorion Sampai minggu kedelapan kehamilan, villi korion mengelilingi seluruh sakus embrionalis. Karena masa sel dlam terus bertambah besar , maka desidua kapsularis terus terdorong keluar ke dalam cavitas uteris sampai desidua tersebut terletak berdekatan dengan desidua vera. Saat chorion leave terletak pada permukaan dalam desidua kapsularis,maka chorion ini melapisi cavitas uteri dan berkembang membentuk membran plasenta Yang di sebut korion. Pada desidua basalis, villi terus menerus memperbanyak diri dan berkembang dengan cepat. Villi yang tertanam dalam desidua basalis akan terikat erat pada kehamilan 12 minggu sehingga menstabilkan plasenta yang sedang berkembang.
  • 12. • Minggu ke 14-20 Dari akhir minggu ke 8 kehamilan, placenta primitif telah mensekresi estrogen , progesteron, dan relaksin.dari kehamilan minggu ke 9, pada saat villi korion tertamam dalam dinding uterus, maka menghasilkan hormonyang di sebut gonado trofinkorion (hCG). Fungsi hormon HCG adalah mrangsang pertumbuhan kortus luteum dan sekresi hormon korpus luteum,dan demikian memelihara kehamilan sampai plasenta dapat berfungsi sempurna. Gonadotropin korion disekresi dalam jumlah yang makin meningkat sampai akhir kehamilan kehamilan trimester pertama pertama,dan setelah itu sekresinya menurun. Pada minggu ke 14 kehamilan, struktur placenta berkembang penuh dan plasenta tersebut menempati kira-kira 1/3 dinding uterus.
  • 13. Dari minggu ke 16 dan seterusnya dan seterusnya jumlah dan ukuran pembuluh darah fetal meningkat, sedangkan dinding villinya menjadi lebih tipis sehingga selama trimester tengah permeabilitas plasenta meningkat. Namun selama 4 minggu terakhir kehamilan, vasa tersebut berkurang lagi karena terdapat defosit (timbunan) vibrin dalam jaringan ini . Setelah minggu ke 20, placenta terus bertambah luas, tetapi tidak bertambah tebal, dampai pada kehamilan cukup umur (aterm) diameternya kira- kira 23 cm, merupakan organ yang bulat,datar,dengan ketebalan 2cm di bagian tengahnya tapi lebih tepis ditepinya.
  • 14. Selaput Ada 2 helai selaput terpisah terdapat pada placenta • Amnion Amnion (selaput ketuban) merupakan membran internal yang membungkus janin dan cairan ketuban. selaput ini licin, tipis, Ulet dan transparan. Selaput amnion melekat erat pada amnion selaput ini menutupi permukaan vetal placenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembiungkus tali pusat yang tegak lurus hingga umbilikus janin • Korion Korion merupakan membran eksternal yang berwarna putih (opaque) dan terbentu dari villi –villi sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis selaput ini melekat pada lapisan uterus.
  • 15. • Cairan Cairan amnion (cairan ketuban liquar amnii) merupakan cairan yang berwarna mirip jerami, pucat, jernih dan mengelilingi janin di dalam kantong ketuban (sakus amnion). Cairan ini terdiri atas 99 % air di tambah garam-garam mineral yang berasal dari sel- sel selaput amnion. Sebagian dari cairan amnioon berasal dari urin janin. Fungsi cairan amnion : • Mempertahankan suhu yang merata dalam uterus • Memungkinkan gerakan bagian – bagian janin secara bebas • Melindungi janin terhadap cidera • Membilas saluran genitelia bawah ketika terjadi ruptura membran amnion
  • 16. • Tali Pusat Tali pusat (vunikulus umbilikalis) merentang dari umbilikus janin ke permukaan fetal placenta dan mempunyai panjang antara 50- 55 cm. tali pusat membungkus 2 buah pembuluh arteri umbilikus yang mengangkut darah yang sudah diambil oksigennya dari dalam tubuh janin. Vena umbilikus yang tunggal membawa darah yang sudah dibersihkan dari placenta ke dalam janin . kekuatan aliran darah lewat tali pusat membantu mempertahankan tali pusat dalam posisi rtelatif lurus dan ,encegah terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak – gerak.
  • 17. Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester. • Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
  • 18. a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3) Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium). b. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 ) Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar c. Periode Fetus (Minggu 9 – 12) Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
  • 19. 2. Trimester kedua (Minggu 12 – 24) Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin. Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm. 3. Trimester ketiga (24 -40) Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.
  • 20. Hormon – Hormon Pada Masa Kehamilan • Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) • Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen) • Hormon Kehamilan Relaxin • Hormon Kehamilan Estrogen • Hormon Kehamilan Progesteron • Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
  • 21. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PERTRIMESTER YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN Trimester I 1. Perubahan Fisik pada Trimester I a) Morning Sickness, mual dan muntah b) Pembesaran Payudara c) Sering buang air kecil e) Sakit Kepala/Pusing f) Kram Perut g) Meludah h) Peningkatan Berat Badan
  • 22. 2. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian) a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar- benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
  • 23. Trimester II 1. Perubahan Fisik pada Trimester II a) Perut semakin membesar b) Sendawa dan buang angin c) Rasa panas di perut d) Pertumbuhan rambut dan kuku e) Sakit perut bagian bawah f) Pusing g) Hidung dan Gusi berdarah h) Perubahan kulit i) Payudara j) Sedikit Pembengkakan
  • 24. 2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik) a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya c) Merasakan gerakan anak d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran e) Libido meningkat f) Menuntut perhatian dan cinta g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
  • 25. Trimester III 1. Perubahan Fisik pada Trimester III a) Sakit bagian tubuh belakang b) Konstipasi c) Pernafasan d) Sering buang air kecil e) Varises f) Kontraksi perut g) Bengkak h) Kram pada kaki
  • 26. 2. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII • Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik • Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu • Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya • Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya • Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya • Merasa kehilangan perhatian • Perasaan mudah terluka (sensitif) • Libido menurun
  • 27. KEHAMILAN RESIKO TINGGI Kehamilan risiko tinggi dibagi dalam 4 golongan: 1. Penyakit yang menyertai kehamilan • Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan tingginya kadar protein dalam urin. • Inkompatibilitas darah atau ketiksesuaian golongan darah misalnya pada janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin maupun ibu seperti ketidaksesuaian resus. • Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula • Kardiopati atau kelainan jantung pada ibu yang tidak memungkinkan atau membahayakan bagi ibu jika hamil dan melahirkan. • Haematopati atau kelainan darah, misalnya adanya gangguan pembekuan darah yang memungkinkan terjadinya perdarahan yang lama yang dapat mengancam jiwa. • Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegalo virus dan Herpes simpleks), dapat membahayakan ibu dan janin.
  • 28. 2. Penyulit kehamilan • Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Hal ini merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting. • Perdarahan dalam kehamilan, baik perdarahan pada hamil muda yang disebabkan oleh abortus atau keguguran, kehamilan ektopik atau kehamilan diluar kandungan dan hamil mola, maupun perdarahan pada triwulan terakhir kehamilan yang disebabkan oleh plasenta previa atau plasenta (ari-ari) yang berimplantasi atau melekat tidak normal dalam kandungan dan solutio plasenta atau pelepasan plasenta sebelum waktunya. • Ketidaksesuaian antara besarnya rahim dan tuanya kehamilan, misalnya hidramnion atau cairan ketuban yang banyak, gemelli atau kehamilan kembar dan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan. • Kehamilan serotin atau kehamilan lewat waktu yaitu usia kehamilan lebih dari 42 minggu.
  • 29. • Kelainan uterus atau kandungan, misalnya bekas seksio sesarea dan lain-lain • Riwayat obstetris yang buruk • Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak lahir dengan kelainan congenital (cacat bawaan) • Satu atau beberapa kali mengalami partus prematurus atau melahirkan belum pada waktunya. • Abortus habitualis atau keguguran yang terjadi berulang kali dan berturut-turut terjadi, sekurang- kurangnya 3 kali berturut-turut. • Infertilitas tidak disengaja lebih dari 5 tahun yaitu tidak merencanakan untuk menunda kehamilan dengan cara apapun, tapi selama 5 tahun tidak hamil.
  • 30. 3. Keadaan ibu secara umum • Umur ibu, kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun • Paritas atau banyaknya melahirkan, berisiko tinggi pada ibu yang sudah melahirkan lebih dari 4 orang anak. • Berat badan ibu, yaitu ibu yang terlalu kurus atau ibu yang terlalu gemuk. • Tinggi badan ibu, yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm. • Bentuk panggul ibu yang tidak normal. • Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu kurang dari 2 tahun. • Ibu yang tidak menikah, berhubungan dengan kondisi psikologis • Keadaan sosio ekonomi yang rendah • Ketagihan alkohol, tembakau dan morfin.
  • 31. Pencegahan Pada Kehamilan Resiko Tinggi • Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya. Diantaranya, yaitu : • Dengan memeriksakan kehamilan sedini mung kin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. • Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X. • Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. • Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.