SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Pertolongan
Pertama Gawat
Darurat
PPGD adalah upaya pertolongan dan perawatan yang
diupayakan kepada korban yang mendapatkan musibah
kecelakaan atau sakit yang tiba tiba datang sebelum
mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Tujuan dari
tindakan PPGD ini diantaranya adalah :
● Mempertahankan korban tetap hidup sembari menunggu
bantuan medis datang
● Membuat keadaan penderita tetap stabil
● Mengurangi rasa nyeri, dan ketidaknyamanan dan rasa
cemas seorang korban
● Menghindarkan kecacatan yang lebih parah.
Pengertian
Untuk melakukan sebuah tindakan pertolongan pertama, seorang penolong wajib
memahami prinsip dasar yang harus dijalankan oleh setiap penolong. Diantaranya
adalah:
1. Pastikan anda bukan korban berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang berfikir
panjang bila kita menjumpai suatu kecelekaan. Sebelum kita menolong korban,
periksa dahulu apakah lokasi kejadian perkara sudah aman, atau masih berbahaya.
2. Gunakan metode pertolongan yang cepat, mudah, dan efisien. Gunakan sumber
daya yang ada disekitar lokasi kejadian, baik alat, manusia maupun sarana
pendukung lainnya.
3. Biasakan membuat catatatn tentang usaha – usaha pertolongan yang telah anda
lakukan, seperti identitas korban, tempat, waktu kejadian, gejala dan penanganan,
dan lain sebagainya. catatan ini berguna bila penderita mendapatkan rujukan atau
pertolongan tambahan dari pihak lain.
Prinsip Dasar
Seorang penolong dalam langkah penyelamatannya wajib menjaga
keselamatan diri, penderita dan orang orang sekitarnya. Dapat menganalisa
dan mengatasi jenis masalah yang dapat mengancam nyawa korban serta
memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban. Mengingat penolong hanya bertugas untuk mempertahankan
kondisi korban hingga tim bantuan medis datang, maka korban wajib
mencari bantuan dan rujukan secepatnya. Ikut menjaga kerahasiaan
dengan petugas lain yang terlibat, dan sebisa mungkin mempersiapkan
transportasi bagi korban bila diperlukan. Beberapa situasi gawat darurat
yang sering ditemukan di lapangan yaitu diantaranya : tenggelam, pingsan,
pendarahan, fracture (patah tulang), gigitan hewan berbisa, luka bakar, dan
lain sebagainya. untuk penjelasan lebih lanjut terhadap penanganan masing
masing situasi tersebut akan dijabarkan pada artikel selanjutnya.
Pada saat melakukan pertolongan seorang penolong wajib untuk
menguasai keadaan yang sedang terjadi. Orang yang bertindak sebagai
penolong tidak boleh panik dalam bertindak, tetap melakukan tindakan yag
cekatan namun tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban korban
yang menderita luka ringan dapat digerakkan untuk turut membantu proses
pertolongan, dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban dengan
kondisi paling parah dengan kemungkinan hidup yang masih ada. Sebagai
penolong kita harus melakukan penilaian terkait kejadian yang terjadi.
Apakah ada bahaya susulan atau ada faktor yang dapat membahayakan
keselamatan penolong. Cukuplah korban yang ada untuk diupayakan
keselematannya, jangan menambah masalah dengan menjadi penolong
yang juga harus ditolong.
Jika penolong sudah dapat memastikan keadaan sudah aman, maka tindakan selanjutnya adalah :
● Memperkenalkan diri bila ,memungkinkan, nama, organisasi, dan hal hal penting lainnya. Hal ini
sebagai langkah awal yang penting dilakukan. Perkenalan diri kepada orang orang disekitar
kejadian akan memudahkan penolong bilasanya hal hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti
nyawa korban sudah tidak tertolong. Jangan sampai kita yang berniat untuk menolong malah
dikira sebagai pelaku atau berkaitan dengan kejadian yang terjadi.
● Langkah selanjutnya dengan mengenali kondisi korban dan melakukan tindakan penyelamatan
sesuai dengan kondisi yang diderita korban. Apakah situasi penderita termaksud kasus trauma
atau kasus medis. Jika termaksud kasus truma, jika mempunyai tanda tanda yang jelas terlihat
atau teraba, misalnya luka bakar, patah tulang, dan lain sebagainya. sedangkan gejala medis
jika tidak ditemukan tanda tanda fisik, seperti sesak nafas, pingsan, dan sebagainya.
● Periksa respon dengan metode ASNT
A = Awas (penderita sadar dan mengenali keberadaan lingkungannya)
S = Suara (Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau mendengarkan suara.
N = Nyeri (Penderita hanya merespon terhadap ransangan nyeri seperti cubitan, dll.)
T = Tidak Respon (Penderita tidak respon terhadap ransangan apapun)
Setelah selesai melakukan tindakan, selanjutnya, lakukanlah pemeriksaan
berkala sesuai dengan berat ringannya situasi yang dihadapi. Pada kasus
yang berat, diperlukan pemeriksaan berkala selama 5 menit sekali untuk
memastikan keadaan korban dari waktu ke waktu hingga pertolongan medis
datang, sedangkan pada kasus yang ringan, bisa dilakukan setiap 15 menit
sekali. Hal hal yang perlu di perhatikan adalah ;
1. Keadaan respon
2. Periksa kembali jalan napas korban
3. Nilai kembali pernafasan, frekuensi, dan kualitasnya
4. Periksa kembali nadi penderita
5. Nilai kembali keadaan kulit, dengan memeriksa suhu, kelembaban dan
kondisinya
6. Pertahankan komunikasi dengan korban bila korban masih sadar.

More Related Content

What's hot

PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxAgus Tri
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaKharistya Amaru
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATatisetiawati
 
Basic life support dr. Mustajir
Basic life support  dr. MustajirBasic life support  dr. Mustajir
Basic life support dr. MustajirMustajir Nurarif
 
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan Materi
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan MateriPelatihan Dasar KSR - Kumpulan Materi
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan MateriAnahdraw Naidra
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanrickygunawan84
 
Kimia bahan makanan
Kimia bahan makananKimia bahan makanan
Kimia bahan makananmief04
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxAgus Budi Prastyo
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumYoussii Ajaahh
 
Buku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuBuku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuhendrakkp
 
Alat Pelindung Diri Petugas Klorin
Alat Pelindung Diri Petugas KlorinAlat Pelindung Diri Petugas Klorin
Alat Pelindung Diri Petugas Klorinamalia shufiana
 
PPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxPPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxItuIya
 

What's hot (20)

Transportasi pasien ns
Transportasi pasien nsTransportasi pasien ns
Transportasi pasien ns
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
Panduan ppgd
Panduan ppgdPanduan ppgd
Panduan ppgd
 
K3 and Patient Safety "K3 yang baik dan benar"
K3 and Patient Safety "K3 yang baik dan benar"K3 and Patient Safety "K3 yang baik dan benar"
K3 and Patient Safety "K3 yang baik dan benar"
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
metode pertolongan di perairan
metode pertolongan di perairanmetode pertolongan di perairan
metode pertolongan di perairan
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
 
Basic life support dr. Mustajir
Basic life support  dr. MustajirBasic life support  dr. Mustajir
Basic life support dr. Mustajir
 
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan Materi
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan MateriPelatihan Dasar KSR - Kumpulan Materi
Pelatihan Dasar KSR - Kumpulan Materi
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
Kimia bahan makanan
Kimia bahan makananKimia bahan makanan
Kimia bahan makanan
 
Sistemimun revisi
Sistemimun revisiSistemimun revisi
Sistemimun revisi
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
Buku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuBuku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiu
 
Alat Pelindung Diri Petugas Klorin
Alat Pelindung Diri Petugas KlorinAlat Pelindung Diri Petugas Klorin
Alat Pelindung Diri Petugas Klorin
 
PPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxPPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptx
 

Similar to Ppgd

Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanmayavivianti
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintasputupratama7
 
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxedipurwanto81
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxrizqialfian5
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 kKelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 kAries Kuncoro
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptVeniMelina
 
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaAndhika Pratama
 
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...otoniusgulo
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxudayaniuda
 

Similar to Ppgd (20)

Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptx
 
Basic First Aid
Basic First AidBasic First Aid
Basic First Aid
 
P3k
P3kP3k
P3k
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
K3LH
K3LHK3LH
K3LH
 
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 kKelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
 
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan Pertama
 
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Makalah p3 k 2
Makalah p3 k 2Makalah p3 k 2
Makalah p3 k 2
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Ppgd

  • 2. PPGD adalah upaya pertolongan dan perawatan yang diupayakan kepada korban yang mendapatkan musibah kecelakaan atau sakit yang tiba tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Tujuan dari tindakan PPGD ini diantaranya adalah : ● Mempertahankan korban tetap hidup sembari menunggu bantuan medis datang ● Membuat keadaan penderita tetap stabil ● Mengurangi rasa nyeri, dan ketidaknyamanan dan rasa cemas seorang korban ● Menghindarkan kecacatan yang lebih parah. Pengertian
  • 3. Untuk melakukan sebuah tindakan pertolongan pertama, seorang penolong wajib memahami prinsip dasar yang harus dijalankan oleh setiap penolong. Diantaranya adalah: 1. Pastikan anda bukan korban berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelekaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dahulu apakah lokasi kejadian perkara sudah aman, atau masih berbahaya. 2. Gunakan metode pertolongan yang cepat, mudah, dan efisien. Gunakan sumber daya yang ada disekitar lokasi kejadian, baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. 3. Biasakan membuat catatatn tentang usaha – usaha pertolongan yang telah anda lakukan, seperti identitas korban, tempat, waktu kejadian, gejala dan penanganan, dan lain sebagainya. catatan ini berguna bila penderita mendapatkan rujukan atau pertolongan tambahan dari pihak lain. Prinsip Dasar
  • 4. Seorang penolong dalam langkah penyelamatannya wajib menjaga keselamatan diri, penderita dan orang orang sekitarnya. Dapat menganalisa dan mengatasi jenis masalah yang dapat mengancam nyawa korban serta memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban. Mengingat penolong hanya bertugas untuk mempertahankan kondisi korban hingga tim bantuan medis datang, maka korban wajib mencari bantuan dan rujukan secepatnya. Ikut menjaga kerahasiaan dengan petugas lain yang terlibat, dan sebisa mungkin mempersiapkan transportasi bagi korban bila diperlukan. Beberapa situasi gawat darurat yang sering ditemukan di lapangan yaitu diantaranya : tenggelam, pingsan, pendarahan, fracture (patah tulang), gigitan hewan berbisa, luka bakar, dan lain sebagainya. untuk penjelasan lebih lanjut terhadap penanganan masing masing situasi tersebut akan dijabarkan pada artikel selanjutnya.
  • 5. Pada saat melakukan pertolongan seorang penolong wajib untuk menguasai keadaan yang sedang terjadi. Orang yang bertindak sebagai penolong tidak boleh panik dalam bertindak, tetap melakukan tindakan yag cekatan namun tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban korban yang menderita luka ringan dapat digerakkan untuk turut membantu proses pertolongan, dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban dengan kondisi paling parah dengan kemungkinan hidup yang masih ada. Sebagai penolong kita harus melakukan penilaian terkait kejadian yang terjadi. Apakah ada bahaya susulan atau ada faktor yang dapat membahayakan keselamatan penolong. Cukuplah korban yang ada untuk diupayakan keselematannya, jangan menambah masalah dengan menjadi penolong yang juga harus ditolong.
  • 6. Jika penolong sudah dapat memastikan keadaan sudah aman, maka tindakan selanjutnya adalah : ● Memperkenalkan diri bila ,memungkinkan, nama, organisasi, dan hal hal penting lainnya. Hal ini sebagai langkah awal yang penting dilakukan. Perkenalan diri kepada orang orang disekitar kejadian akan memudahkan penolong bilasanya hal hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti nyawa korban sudah tidak tertolong. Jangan sampai kita yang berniat untuk menolong malah dikira sebagai pelaku atau berkaitan dengan kejadian yang terjadi. ● Langkah selanjutnya dengan mengenali kondisi korban dan melakukan tindakan penyelamatan sesuai dengan kondisi yang diderita korban. Apakah situasi penderita termaksud kasus trauma atau kasus medis. Jika termaksud kasus truma, jika mempunyai tanda tanda yang jelas terlihat atau teraba, misalnya luka bakar, patah tulang, dan lain sebagainya. sedangkan gejala medis jika tidak ditemukan tanda tanda fisik, seperti sesak nafas, pingsan, dan sebagainya. ● Periksa respon dengan metode ASNT A = Awas (penderita sadar dan mengenali keberadaan lingkungannya) S = Suara (Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau mendengarkan suara. N = Nyeri (Penderita hanya merespon terhadap ransangan nyeri seperti cubitan, dll.) T = Tidak Respon (Penderita tidak respon terhadap ransangan apapun)
  • 7. Setelah selesai melakukan tindakan, selanjutnya, lakukanlah pemeriksaan berkala sesuai dengan berat ringannya situasi yang dihadapi. Pada kasus yang berat, diperlukan pemeriksaan berkala selama 5 menit sekali untuk memastikan keadaan korban dari waktu ke waktu hingga pertolongan medis datang, sedangkan pada kasus yang ringan, bisa dilakukan setiap 15 menit sekali. Hal hal yang perlu di perhatikan adalah ; 1. Keadaan respon 2. Periksa kembali jalan napas korban 3. Nilai kembali pernafasan, frekuensi, dan kualitasnya 4. Periksa kembali nadi penderita 5. Nilai kembali keadaan kulit, dengan memeriksa suhu, kelembaban dan kondisinya 6. Pertahankan komunikasi dengan korban bila korban masih sadar.