SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecelakaan tentunya merupakan suatu kata yang sudah biasa kita dengar.Bagaimana
tidak jika hampir di setiap berita baik surat kabar maupun televisi, kecelakaan merupakan
salah satu menu yang selalu disuguhkan. Sebut saja kecelakaan motor,pesawat terbang, bus
dan alat transportasi lainnya. Kecelakaan tidak hanya datang dari bidang transportasi tetapi
juga terdapat pada bidang-bidang lainnya, seperti terjadinya ledakan di laboratorium saat
penelitian. Masih banyak peristiwa-peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai kecelakaan
akan tetapi yang terpenting bukanlah seberapa banyak macam kecelakaan tetapi bagaimana
cara menanggulanginya.
Sekolah sebagai institusi yang telah dipercaya oleh orang tua tentunya juga mempunyai
tangguang jawab dalam menjawa peserta didiknya.Akan tetapi realita yang ada sering kali
terdapat kecelakaan di area sekolah baik dalam bidang transportasi atau dalam bidang yang
lainnya.Masalah kecelakaan inisering kali mengganggu aktivitas peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah membuat kebijakan-kebijakan
untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di area sekolah.
Banyaknya kecelakaan di area sekolah dan adanya tanggung jawab dari pihak sekolah
untuk menjaga peserta didiknya memberi inspirasi kepada penulis untuk membuat makalah
dengan judul “Usaha Pengendalian Sekolah dalam Kejadian Kecelakaan dan Usaha
Pertolongannya”.Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca memahami pengertian
dari kecelakaan, mengetahui macam-macam kecelakaan yang ada di sekolah, mengetahui
faktor penyebab kecelakaan dan usaha sekolah dalam penanggulangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kecelakaan ?
2. Bagaiamana usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah ?
3. Bagaimana usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dari kecelakaan.
2. Untuk mengetahui usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah.
3. Untuk mengetahui usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Mengetahui definisi dari kecelakaan.
2. Mengetahui usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah.
3. Mengetahui usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KECELAKAAN
Kecelakan menurut kamus besar Bahasa Indonesia kecelakaan adalah kemalangan,
bencana kemudian kejadian atau pristiwa celaka, mendapat celaka.
Kecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Sebagai contoh
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan tertusuk benda tajam dan sebagainya. Perkataan
kecelakaan diambil dari kata dasarcelaka. Penambahan imbuhan "ke"... dan ..."an"
menunjukkan nasib malang yang terjadi atau menimpa.
B. PERTOLONGAN KECELAKAAN DI SEKOLAH.
Seiring banyak terjadinya kecelakaan yang terjadi di sekolah,baik kecelakaan kecil
maupun kecelakaan yang mengakibatkan para korbanya harus di bawa ke Rumah Sakit,
maka sekolah mengadakan usaha-usaha pertolongan yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak
sekolah. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain :
1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
a. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak
usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja
( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat
kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
Tujuan khusus : Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan
meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup :
2
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2) Sehat fisik, mental maupun sosial.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
NAPZA.
c. Goal UKS:
Generasi muda terbebas dari;
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K)
A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan secara harfiah merupakan tindakan yang dapat
diberikan atau dilakukan oleh orang yang tahu, memahami, atau bahkan terlatih
mengenai seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar.Kemampuan dasar ini dapat diperoleh
melalui pendidikan umum formal, pelatihan atau pun pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan atau bantuan yang pertama yang
dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang
lebih baik, sehingga tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan sesungguhnya
adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan,
mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat
terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin.Ada juga korban tidak hanya
mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk
mampu memberikan pertolongan sekaligus atau sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
3
B. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk mempertahankan
korban kecelakaan atau penderita tetap hidup, membuat keadaan korban tetap stabil, dan
menghindarkan kecacatan yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan
dan rasa cemas. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilakukan dengan
benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari
kematian, tetapi bila tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dilakukan tidak baik
malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban. sangat penting
untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan
yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah
berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.
C. Prinsip Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas pertolongan pertama
pada kecelakaan apabila menghadapi kecelakaan baik di lingkungan maupun di luar
lingkungan sekolah, adalah sebagai berikut ini:
1. Bersikap tenang dan tidak bole panik. Kita diharapakan menjadi penolong bukan
pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara
dedaunan), kuatkan hati atau tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit
kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat
tanpa menambah kerusakan.
3. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban,
periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
4. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap
sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana
pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan
dipahami oleh seluruh anggota.
5. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya.
6. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang,
merasa sangat kesakitan.
7. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu
berikan pernafasan bantuan.
8. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar.
Kalau ada perdarahan massif segera hentikan.
4
9. Setelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada
fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru
menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah
dibidai.
10. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan,
identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila
penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
11. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau
rumah sakit rujukan.
D. Sistematika Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan baik di lingkungan
maupun di luar lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-
korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan
diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih
mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari
sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan
memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan
pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada
kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat
membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4. Segera amati bila terjadi pendarahan, karena jika yang keluar dari pembuluh darah besar
dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan
atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan
tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan
luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi
dari bagian tubuh.
C. Kasus-Kasus Kecelakaan dan Langkah-Langkah Pertolongannya
5
Dalam makalah ini kami akan membahas secara praktis pertolongan pertama yang
diberikan kepada korban kecelakaan atau kasus-kasus darurat yang sering kita amati baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, diantaranya:
1. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan
O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh),
hiploglikemia, animea.
a. Gejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas
tidak teratur, muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap
berlebihan, tak respon (beberapa menit), denyut nadi lambat
b. Penanganan
1) Baringkan korban dalam posisi terlentang
2) Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3) Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
4) Beri udara segar
5) Periksa kemungkinan cedera lain
6) Selimuti korban
7) Korban diistirahatkan beberapa saat
8) Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke
instansi kesehatan.
2. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini
terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya
cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan
karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu
panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
a. Gejala dan tanda dehidrasi
1) Dehidrasi ringan: Defisit cairan 5% dari berat badan, penderita merasa haus,
denyut nadi lebih dari 90x/menit.
2) Dehidrasi sedang: Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan, nadi lebih dari
90x/menit, nadi lemah, sangat haus.
3) Dehidrasi berat: Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan, hipotensi, mata
cekung, nadi sangat lemah, sampai tak terasa, kejang-kejang.
b. Penanganan
1) Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock.
2) mengganti elektrolit yang lemah.
3) Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada.
4) Memberantas penyebabnya.
5) Rutinlah minum jangan tunggu haus.
3. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
a. Gejala: sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas, terdengar suara nafas
tambahan, otot bantu nafas terlihat menonjol (dileher), irama nafas tidak teratur,
6
terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis), kesadaran
menurun (gelisah/meracau)
b. Penanganan
1) Tenangkan korban
2) Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3) Posisikan ½ duduk
4) Atur nafas
5) Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
4. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan,
kelaparan, gangguan kesehatan dll.
a. Gejala: kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan keseimbangan tubuh, lemas
b. Penanganan
1) Istirahatkan korban
2) Beri minuman hangat
3) beri obat bila perlu
4) Tangani sesuai penyebab
D. Beberapa Pengertian yang Terkait dengan Pemberian Obat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.
Obat merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
daruratan baik setelah pasien stabil maupun yang digunakan dalam menstabilkan
pasien.Sebelum membahas lebih lanjut mengenai obat-obatan yang banyak ditemukan
dalam kotak P3K, ada beberapa pengertian yang harus dipahami.
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, penyembuhan
atau pencegahan pada manusia maupun hewan.Farmakologi adalah ilmu yang
mempelajari asal mula, sifat, kimiawi, efek, dan kegunaan obat-obatan.Farmakokinetik
adalah aspek farmakologis yang mencakup nasib obat dalam tubuh, yaitu absorbsi,
distribusi, metabolisme, dan ekskresinya. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari
cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi organ dan pengaruh obat terhadap reaksi
biokimia dan struktur organ.
Indikasi adalah alasan penggunaan suatu obat agar dapat memberikan efek sesuai
kebutuhan atau keluhan atau penyebab dari si pasien. Interaksi obat adalah interaksi
antara obat yang satu dengan obat yang lain yang diberikan pada waktu yang bersamaan
yang dapat bersifat sinergistik, adisi, potensiasi atau inhibisi (antagonis).
7
G. Kompleksitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
a. Program Dokter Kecil
Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu
program kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang.
Mengapa demikian?
Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30
% dari jumlah penduduk (Depkes, 2008). Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir
dengan baik di Institusi-institusi sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan
yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak
'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah merupakan generasi penerus yang potensial
karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua dan mempunyai
anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan
banyak bergantung kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia
sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat
diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia
sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi negara.
Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri).
Apa sajakah manfaat yang diharapkan dari Program Dokcil?
Bagi Dokter Kecil:
a. meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
c. bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-
kawannya.
d. memiliki rasa kepedulian sosial.
Bagi Peserta Didik lainnya:
Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
Bagi Guru:
Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan
dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
8
Bagi Orang Tua Peserta Didik:
Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri
sendiri, keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak sekolah.
Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:
a. Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat.
b. Akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
C. Usaha Pengendalian Sekolah Dalam Kejadian Kecelakaan
Untuk area luar sekolah: PKS, ZoSS, Kantin sekolah, pintu gerbang, satpam, bus
sekolah, dan polisi tidur, Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi
1. PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis
kegiatan ekstranrikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.Patroli
Keamanan Sekolah (PKS) merupakan wadah untuk belajar para siswa/siswi dalam
mencari akar masalah keselamatan dan keamanan maupun solusinya (pemecahan) di
lingkungan sekolah dalam rangka mendukung proses belajar mengajar membangun jiwa
solidaritas maupun kepekaan sosial guna mewujudkan rasa aman dan nyaman pada
kegiatan belajar mengajar.
Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan
Sekolah.Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih
sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada
tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan
Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari
Patroli kemanan Sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.
2. Zona Aman Sekolah
Anak-anak usia sekolah merupakan kelompok yang perlu mendapatkan perhatian
khusus. Pendidikan mengenai keselamatan berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini di
kalangan anak-anak sekolah. Untuk itu Pemerintah pun memberi perhatian khusus
terhadap anak-anak usia sekolah ini yang ditandai dengan inisiatif untuk menggulirkan
program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yaitu dengan memberikan dukungan sarana dan
prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) merupakan program inovatif dalam bentuk zona
kecepatan berbasis waktu yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di
area sekolah. Penggunaan rekayasa lalu lintas seperti rambu lalu lintas dan marka jalan
serta pembatasan kecepatan bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap
penurunan batas kecepatan di zona selamat sekolah serta memberikan rasa aman kepada
para murid yang akan menyeberang di jalan.
9
3. Kantin Sekolah
Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di
sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau
personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan
bahwa: “cafetaria a room or building in which public school pupuils or college student
select prepared food and serve themselves”. Kantin adalah suatu ruang atau bangunan
yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan
pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
4. Pintu Gerbang Sekolah
Sekolah umumnya memiliki pagar yang mengelilingi gedung sekolah.Pintu gerbang
merupakan pintu keluar masuknya guru dan siswa ke sekolah.Ketika pelajaran dimulai,
pintu gerbang ditutup dan dibuka kembali ketika pelajaran berakhir.Saat istirahat,
sebaiknya sekolah menutup pintu gerbang agar siswa tidak pergi dari area sekolah. Selain
itu, apabila sekolah itu terletak dipinggir jalan raya, akan mengurangi angka kecelakaan
pada siswa.
5. Satpam Sekolah
Satpam sekolah tidak hanya bertugas menjaga keamanan seklah, tapi juga
berkewajiban menjaga keselamatan warga sekolah ketika keluar masuk sekolah misalnya
satpam membantu siswa/guru ketika menyebrang di jalan.
6. Bus Sekolah
Bus sekolah memiliki fungsi yaitu siswa tidak terlambat dan keselamatannya juga
terjamin.
7. Polisi Tidur
Guna mengurangi laju kecepatan pengendara yang lewat di depan sekolah dibutuhkan
polisi tidur. Dengan adanya polisi tidur pengendara motor atau mobil akan mengurangi
laju kecepatan dan hati-hatri ketika melewati depan sekolah.
8. Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi
Apabila sekolah belum mampu mengadakan Patroli Keamanan Sekolah atau satpam
yang dapat membantu siswa atau guru mengatasi keselamatan di jalan misalnya ketika
menyebrang, pihak sekolah dapat menjalin kerjasama dengan polisi lalu lintas setempat
untuk membantu.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://contohmakalahperawat.blogspot.com/2014/08/contoh-makalah-keperawatan-
penanganan-luka-bakar.html
2. https://www.scribd.com/doc/56475064/makalah-p3k
3. https://www.scribd.com/doc/244249106/makalah-p3k
11
MAKALAH
P3K
OLEH :
NAMA : SITI HAJAR FITRI OLGA DESYA
Kelas : IX-4
SMP NEGERI 2 RAHA
2015
12
13

More Related Content

What's hot

Komponen proses penyakit menular (3)
Komponen proses penyakit menular (3)Komponen proses penyakit menular (3)
Komponen proses penyakit menular (3)
Andhyy Ilham
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Sariana Csg
 
Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. Kartini
Angela Pris
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Zens Chaleum
 
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: BiografiMateri Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
nindyaagassi
 

What's hot (20)

Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal Pancasila
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelam7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelam
 
Teks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku Akademik Teks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku Akademik
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Komponen proses penyakit menular (3)
Komponen proses penyakit menular (3)Komponen proses penyakit menular (3)
Komponen proses penyakit menular (3)
 
Politik dan ekonomi awal kemerdekaan
Politik dan ekonomi awal kemerdekaanPolitik dan ekonomi awal kemerdekaan
Politik dan ekonomi awal kemerdekaan
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesiaKedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
 
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
 
Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. Kartini
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
 
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: BiografiMateri Bahasa Indonesia: Biografi
Materi Bahasa Indonesia: Biografi
 
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptxTEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
 
Ayo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunamiAyo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunami
 
12. pengkajian fetal -
12. pengkajian fetal -12. pengkajian fetal -
12. pengkajian fetal -
 
Kalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorialKalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorial
 
20 Resensi Novel
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
 

Similar to Makalah p3 k 2

Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
edipurwanto81
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
mayavivianti
 
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptxppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
MuhammadAfif468777
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
ssuser9fa0b7
 

Similar to Makalah p3 k 2 (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medisKb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 kKelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
 
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 
KB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep BencanaKB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep Bencana
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awal
 
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptxppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
ppt.PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (polres Smg).pptx
 
Kb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakarKb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakar
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
Kb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunanKb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunan
 
PPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxPPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah p3 k 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan tentunya merupakan suatu kata yang sudah biasa kita dengar.Bagaimana tidak jika hampir di setiap berita baik surat kabar maupun televisi, kecelakaan merupakan salah satu menu yang selalu disuguhkan. Sebut saja kecelakaan motor,pesawat terbang, bus dan alat transportasi lainnya. Kecelakaan tidak hanya datang dari bidang transportasi tetapi juga terdapat pada bidang-bidang lainnya, seperti terjadinya ledakan di laboratorium saat penelitian. Masih banyak peristiwa-peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai kecelakaan akan tetapi yang terpenting bukanlah seberapa banyak macam kecelakaan tetapi bagaimana cara menanggulanginya. Sekolah sebagai institusi yang telah dipercaya oleh orang tua tentunya juga mempunyai tangguang jawab dalam menjawa peserta didiknya.Akan tetapi realita yang ada sering kali terdapat kecelakaan di area sekolah baik dalam bidang transportasi atau dalam bidang yang lainnya.Masalah kecelakaan inisering kali mengganggu aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di area sekolah. Banyaknya kecelakaan di area sekolah dan adanya tanggung jawab dari pihak sekolah untuk menjaga peserta didiknya memberi inspirasi kepada penulis untuk membuat makalah dengan judul “Usaha Pengendalian Sekolah dalam Kejadian Kecelakaan dan Usaha Pertolongannya”.Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca memahami pengertian dari kecelakaan, mengetahui macam-macam kecelakaan yang ada di sekolah, mengetahui faktor penyebab kecelakaan dan usaha sekolah dalam penanggulangannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kecelakaan ? 2. Bagaiamana usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah ? 3. Bagaimana usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan ? C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Untuk mengetahui definisi dari kecelakaan. 2. Untuk mengetahui usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah. 3. Untuk mengetahui usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan. D. Manfaat Penulisan Makalah 1. Mengetahui definisi dari kecelakaan. 2. Mengetahui usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah. 3. Mengetahui usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KECELAKAAN Kecelakan menurut kamus besar Bahasa Indonesia kecelakaan adalah kemalangan, bencana kemudian kejadian atau pristiwa celaka, mendapat celaka. Kecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Sebagai contoh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan tertusuk benda tajam dan sebagainya. Perkataan kecelakaan diambil dari kata dasarcelaka. Penambahan imbuhan "ke"... dan ..."an" menunjukkan nasib malang yang terjadi atau menimpa. B. PERTOLONGAN KECELAKAAN DI SEKOLAH. Seiring banyak terjadinya kecelakaan yang terjadi di sekolah,baik kecelakaan kecil maupun kecelakaan yang mengakibatkan para korbanya harus di bawa ke Rumah Sakit, maka sekolah mengadakan usaha-usaha pertolongan yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak sekolah. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain : 1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) a. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ). Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah. b. Tujuan UKS Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal. Tujuan khusus : Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup : 2
  • 3. 1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat. 2) Sehat fisik, mental maupun sosial. 3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA. c. Goal UKS: Generasi muda terbebas dari; 1. Kenakalan remaja 2. Bahaya Rokok 3. Narkoba 4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas 5. Cacingan 6. Anemia 7. Hepatitis B 2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K) A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pertolongan pertama pada kecelakaan secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan atau dilakukan oleh orang yang tahu, memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar.Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan atau pun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan atau bantuan yang pertama yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin.Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus atau sesuai prioritas yang mengancam nyawa. 3
  • 4. B. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup, membuat keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban. sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan. C. Prinsip Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas pertolongan pertama pada kecelakaan apabila menghadapi kecelakaan baik di lingkungan maupun di luar lingkungan sekolah, adalah sebagai berikut ini: 1. Bersikap tenang dan tidak bole panik. Kita diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong). 2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hati atau tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. 3. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya. 4. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota. 5. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya. 6. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan. 7. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan. 8. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan. 4
  • 5. 9. Setelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai. 10. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain. 11. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan. D. Sistematika Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan baik di lingkungan maupun di luar lingkungan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban- korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban. 3. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan. 4. Segera amati bila terjadi pendarahan, karena jika yang keluar dari pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. C. Kasus-Kasus Kecelakaan dan Langkah-Langkah Pertolongannya 5
  • 6. Dalam makalah ini kami akan membahas secara praktis pertolongan pertama yang diberikan kepada korban kecelakaan atau kasus-kasus darurat yang sering kita amati baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, diantaranya: 1. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea. a. Gejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak respon (beberapa menit), denyut nadi lambat b. Penanganan 1) Baringkan korban dalam posisi terlentang 2) Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung 3) Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan 4) Beri udara segar 5) Periksa kemungkinan cedera lain 6) Selimuti korban 7) Korban diistirahatkan beberapa saat 8) Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan. 2. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan. a. Gejala dan tanda dehidrasi 1) Dehidrasi ringan: Defisit cairan 5% dari berat badan, penderita merasa haus, denyut nadi lebih dari 90x/menit. 2) Dehidrasi sedang: Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan, nadi lebih dari 90x/menit, nadi lemah, sangat haus. 3) Dehidrasi berat: Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan, hipotensi, mata cekung, nadi sangat lemah, sampai tak terasa, kejang-kejang. b. Penanganan 1) Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock. 2) mengganti elektrolit yang lemah. 3) Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada. 4) Memberantas penyebabnya. 5) Rutinlah minum jangan tunggu haus. 3. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan. a. Gejala: sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas, terdengar suara nafas tambahan, otot bantu nafas terlihat menonjol (dileher), irama nafas tidak teratur, 6
  • 7. terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis), kesadaran menurun (gelisah/meracau) b. Penanganan 1) Tenangkan korban 2) Bawa ketempat yang luas dan sejuk 3) Posisikan ½ duduk 4) Atur nafas 5) Beri oksigen (bantu) bila diperlukan 4. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll. a. Gejala: kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan keseimbangan tubuh, lemas b. Penanganan 1) Istirahatkan korban 2) Beri minuman hangat 3) beri obat bila perlu 4) Tangani sesuai penyebab D. Beberapa Pengertian yang Terkait dengan Pemberian Obat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Obat merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat daruratan baik setelah pasien stabil maupun yang digunakan dalam menstabilkan pasien.Sebelum membahas lebih lanjut mengenai obat-obatan yang banyak ditemukan dalam kotak P3K, ada beberapa pengertian yang harus dipahami. Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, penyembuhan atau pencegahan pada manusia maupun hewan.Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari asal mula, sifat, kimiawi, efek, dan kegunaan obat-obatan.Farmakokinetik adalah aspek farmakologis yang mencakup nasib obat dalam tubuh, yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Indikasi adalah alasan penggunaan suatu obat agar dapat memberikan efek sesuai kebutuhan atau keluhan atau penyebab dari si pasien. Interaksi obat adalah interaksi antara obat yang satu dengan obat yang lain yang diberikan pada waktu yang bersamaan yang dapat bersifat sinergistik, adisi, potensiasi atau inhibisi (antagonis). 7
  • 8. G. Kompleksitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan a. Program Dokter Kecil Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang. Mengapa demikian? Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30 % dari jumlah penduduk (Depkes, 2008). Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di Institusi-institusi sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah merupakan generasi penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua dan mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak bergantung kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi negara. Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri). Apa sajakah manfaat yang diharapkan dari Program Dokcil? Bagi Dokter Kecil: a. meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat. b. memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana. c. bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan- kawannya. d. memiliki rasa kepedulian sosial. Bagi Peserta Didik lainnya: Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagi Guru: Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. 8
  • 9. Bagi Orang Tua Peserta Didik: Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak sekolah. Bagi Masyarakat dan Lingkungannya: a. Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat. b. Akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. C. Usaha Pengendalian Sekolah Dalam Kejadian Kecelakaan Untuk area luar sekolah: PKS, ZoSS, Kantin sekolah, pintu gerbang, satpam, bus sekolah, dan polisi tidur, Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi 1. PKS Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstranrikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.Patroli Keamanan Sekolah (PKS) merupakan wadah untuk belajar para siswa/siswi dalam mencari akar masalah keselamatan dan keamanan maupun solusinya (pemecahan) di lingkungan sekolah dalam rangka mendukung proses belajar mengajar membangun jiwa solidaritas maupun kepekaan sosial guna mewujudkan rasa aman dan nyaman pada kegiatan belajar mengajar. Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah mengalami penyempitan dan perluasan. 2. Zona Aman Sekolah Anak-anak usia sekolah merupakan kelompok yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Pendidikan mengenai keselamatan berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini di kalangan anak-anak sekolah. Untuk itu Pemerintah pun memberi perhatian khusus terhadap anak-anak usia sekolah ini yang ditandai dengan inisiatif untuk menggulirkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yaitu dengan memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Zona Selamat Sekolah (ZoSS) merupakan program inovatif dalam bentuk zona kecepatan berbasis waktu yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di area sekolah. Penggunaan rekayasa lalu lintas seperti rambu lalu lintas dan marka jalan serta pembatasan kecepatan bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap penurunan batas kecepatan di zona selamat sekolah serta memberikan rasa aman kepada para murid yang akan menyeberang di jalan. 9
  • 10. 3. Kantin Sekolah Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which public school pupuils or college student select prepared food and serve themselves”. Kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin. 4. Pintu Gerbang Sekolah Sekolah umumnya memiliki pagar yang mengelilingi gedung sekolah.Pintu gerbang merupakan pintu keluar masuknya guru dan siswa ke sekolah.Ketika pelajaran dimulai, pintu gerbang ditutup dan dibuka kembali ketika pelajaran berakhir.Saat istirahat, sebaiknya sekolah menutup pintu gerbang agar siswa tidak pergi dari area sekolah. Selain itu, apabila sekolah itu terletak dipinggir jalan raya, akan mengurangi angka kecelakaan pada siswa. 5. Satpam Sekolah Satpam sekolah tidak hanya bertugas menjaga keamanan seklah, tapi juga berkewajiban menjaga keselamatan warga sekolah ketika keluar masuk sekolah misalnya satpam membantu siswa/guru ketika menyebrang di jalan. 6. Bus Sekolah Bus sekolah memiliki fungsi yaitu siswa tidak terlambat dan keselamatannya juga terjamin. 7. Polisi Tidur Guna mengurangi laju kecepatan pengendara yang lewat di depan sekolah dibutuhkan polisi tidur. Dengan adanya polisi tidur pengendara motor atau mobil akan mengurangi laju kecepatan dan hati-hatri ketika melewati depan sekolah. 8. Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi Apabila sekolah belum mampu mengadakan Patroli Keamanan Sekolah atau satpam yang dapat membantu siswa atau guru mengatasi keselamatan di jalan misalnya ketika menyebrang, pihak sekolah dapat menjalin kerjasama dengan polisi lalu lintas setempat untuk membantu. 10
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. http://contohmakalahperawat.blogspot.com/2014/08/contoh-makalah-keperawatan- penanganan-luka-bakar.html 2. https://www.scribd.com/doc/56475064/makalah-p3k 3. https://www.scribd.com/doc/244249106/makalah-p3k 11
  • 12. MAKALAH P3K OLEH : NAMA : SITI HAJAR FITRI OLGA DESYA Kelas : IX-4 SMP NEGERI 2 RAHA 2015 12
  • 13. 13