3. Hadits Ditinjau Dari segi Kuantitas
HADIS MUTAWATIR
Hadis Mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh
sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya, yang
menurut tradisi mustahil mereka bersepakat untuk
berdusta dan karena itu diyakini kebenarannya
HADIS AHAD
Hadis Ahad ialah hadis yang para rawinya tidak sampai
pada jumlah rawi hadis Mutawatir, tidak memenuhi syarat
persyaratan Mutawatir dan tidak pula mencapai derajat
Mutawatir, 2 sampai 3 perawi saja
2022 presentation 3
4.
5. Pembagian Hadits Mutawatir
Mutawatir Lafdhy
Mutawatir Lafdhy ialah hadits Mutawatir yang lafazh dan maknanya sesuai antara riwayat
satu dengan lainnya
Mutawatir Ma’nawy
Mutawatir Ma’nawy ialah hadits Mutawatir yang lafazh dan maknanya berlainan
antara satu riwayat dengan riwayat yang lain, tetapi terdapat persesuaian makna
secara umum
Mutawatir ‘Amaly
Mutawatir Amaly ialah hadis Mutawatir yang Sesuatu yang diketahui dengan mudah, bahwa
ia dari agama dan telah mutawatir di kalangan umat Islam, bahwa Nabi s.a.w.
mengajarkannya atau menyuruhnya
6. Pembagian Hadits Ahad
Ahad Masyhur
Hadits Masyhur, ialah Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, serta belum
mencapai derajat Mutawatir
Ahad Azis
Hadis Azis ialah Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang rawi
tersebut terdapat pada satu thabaqah saja, kemudian setelah itu, orang-orang pada
meriwayatkannya
Ahad Gharib
Hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, di
mana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi
7. Syarat-Syarat Hadits Mutawatir
1. Harus diriwayatkan oleh banyak jalur perawi yakni adanya konsistensi jumlah perawi
pada setiap thabaqat
2. Menurut pertimbangan rasio, mereka mustahil melakukan konspirasi kebohongan, atau
mengadakan suatu perkumpulan untuk berdusta, atau dipaksa oleh penguasa untuk
berdusta
3. Rawi banyak yang meriwayatkan dari rawi yang banyak pula, mulai dari permulaan
sampai pada akhir sanadnya
4. Sandaran akhir (hadits yang diriwayat) dari rawi-rawi itu harus berdasarkan sesuatu yang
indrawi (diterima mulai dari indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan
perasa).
10. KESIMPULAN
Hadits dari segi kuantitas, dibagi menjadi dua, Mutawatir dan Ahad.
Hadis Mutawatir dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok: 1. Mutawatir Lafzhi dan
2. Mutawatir Ma’nawi, 3. Mutawatir ‘Amaly. Hanya sejumlah kecil hadis hadis Mutawatir
Lafzhi (artinya seluruh perawi menggunakan ungkapan yang sama dalam menuturkan
hadis tersebut) adapun Mutawatir Ma’nawi (para perawi hanya meriwayatkan hadis
tersebut dengan mengambil maknanya saja, sedangkan ungkapan kata-katanya berasal
dari perawi itu sendiri). Dan cukup banyak jumlahnya.
Hadis Ahad adalah hadis yang perawinya tidak mencapai, terkadang mendekati, jumlah
mutawatir. Hadis Ahad terbagi pada hadis Masyhur, Azis dan Gharib. Meskipun telah jelas
dalil dalil yang menunjukkan bahwa hadis (sunnah) itu merupakan salah satu sumber
hukum Islam, akan tetapi ada juga segolongan kecil dari umat Islam yang menolak
terhadap hadis sebagai sumber Syariat Islam.