SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Penilaian untuk Pembelajaran Abad 21
Belajar dari berbagai hasil penilaian
Nizam
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Information Age
….creator…knowledge-worker
knowledge society…
21st Century
Learning
Technology
Society
Knowledge
Neuroscience
The future
70% urban dweller
Mega cities
Urban farming
Genomic medicine
Core
subjects
21st
Century
Context
Learning
and
Innovation
Skills
Digital
literacy
Life and
career skills
Critical thinking
Creativity
Communication
Collaboration
Information
Media, and
ICT literacy
Flexibility
Initiative
Leadership
Social-skills
Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning:
• To know
• To do
• To be
• To live together
Ke-Bhinnekaan
Pancasila
Demokrasi
HAM
SDG
NKRI
PendAgama–BudiPekerti
PPKN
BahasaIndonesia
BahasaInggris
IlmuPengetahuanAlam
IlmuPengetahuanSosial
Matematika
Seni–Budaya
PJOK
KONTEKS - SOCIAL CONSTRUCT
MATA PELAJARAN – KNOWLEDGE
CONTENT
Kerangka Kurikulum 2013
Pengayaan Konteks & Kompetensi
Climate change
Bahaya Narkoba
Anti Kekerasan
Kesehatan
Reproduksi
Gender
mainstreaming
Kemaritiman
Ketahanan
Bencana
Bela Negara
R T
Q PProblem/Project-based
learning
Query-based learning
Critical thinking
Creativity
S Communication
Collaboration
Collaborative
learning
Student-centerd
learning
Science Technology
Pengembangan Kecakapan Abad 21
Questions: about nature/human
being
Inquiry & discovery
Proposed Explanations
Problems: in adapting to the
environment
Design & invention strategies
Proposed solution
Reasoning
WHAT HOW
WHY
Nizam, 2016
Prior
knowledge
Course
Climate
Self directed
Learners
Knowing
&
organizing
Motivation
factors
Develop
Mastery
Assessment
How learning works – membangun kompetensi abad 21
7 Research-based principles for smart teaching
Adapted from: Ambrose, et.al, 2010
Values
expectation
Pre-test
Mind-mapping
Authentic assessment
Comprehensive
assessment
Evaluasi diri
& refleksi
Sekolah
aman
menyenangkan
menantang
Tahapan mastery
1 2 3 4
UNCONSCIOUS
Incompetence
CONSCIOUS
Incompetence
CONSCIOUS
Competence
UNCONSCIOUS
Competence
Pre-test
Prior knowledge
Summative Assessments
Acquired competency
ACQUIRE
PRACTICE
KNOW
MASTERY
Component
skills
integrating
skills
When to
apply
skills
Formative Assessments
Assessment for & as learning
Adapted from: Ambrose et.al, 2010
siswa
SK
L
21st cs
Penilaian
Kelas
Penilaian
Sekolah
Penilaian
eksternal
AKSI/INAP
Ujian
Terstandar
Nasional
Benchmark
Internasional
• Formatif
• Summative
• Semua kelas
• Semesteran
• Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Oleh sekolah
• PTK 4,8,11
• Progress monitoring & evaluasi
• Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
• Sumatif
• Kelas 9, 12
• Sensus
• Oleh pemerintah
• Kompetensi dasar
• Kelas 4, 9
• Survei
• PISA, TIMSS
• Formatif – diagnostik
• Harian oleh guru
• Penekanan qualitative feedback
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
PISA Framework
The Content
The PISA 2015 survey focused on science, with
reading, mathematics and collaborative problem
solving as minor areas of assessment. PISA 2015 also
included an assessment of young people’s financial
literacy, which was optional for countries and
economies.
PISA assesses not only whether students can
reproduce knowledge, but also whether they can
extrapolate from what they have learned and apply
their knowledge in new situations. It emphasizes the
mastery of processes, the understanding of
concepts, and the ability to function in various types
of situations.
PISA 2015:
Terjadi Kenaikan Capaian Rerata
371
402
383
375
396
382
386
397
403
350
360
370
380
390
400
410
Matematika Membaca Sains
2009 2012 2015
Kenaikan mean pada matematika dan sains cukup menggembirakan, laju peningkatan
urutan ke-4. Bila terus dipertahankan pada 2030 capaian akan = negara-negara OECD
PISA 2015:
Terjadi Kenaikan Capaian Median
263
295
275
318
337
327
335
350
359
250
270
290
310
330
350
370
Matematika Membaca Sains
2009 2012 2015
Untuk sistem yang sedang mengalami ekspansi (perluasan wajar 9 tahun, 12 tahun)
kenaikan median secara konsisten yang lebih cepat dari mean menunjukkan perbaikan
mutu pada sekolah-sekolah dengan kualitas rendah
3.65
1.65
0.81
0.18
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
%SekolahdenganrerataUN
Rerata Nilai UN
Hanya 236 sekolah
dari 90.000
SMP/MTs/SMA/MA/S
MK Indonesia yang
disurvei.
Sekolah Indonesia
dengan capaian PISA
terbaik berada di
percentile 93
berdasarkan hasil UN,
artinya terdapat 1397
SMA/SMK/MA yang
setara atau LEBIH
baik.
Note: jumlah
secondary school di
singapore hanya 163
300 400 500 600 700
Indonesia
Singapura
Thailand
Internasional
Sebaran Rerata Sekolah
5th
10th
25th
50th
75th
90th
95th
Bias Sampel
Sampel % Sains Matematika Membaca
SMP 2282 35% 384 362 375
MTs 834 13% 368 348 373
SMA 1581 24% 429 423 434
MA 521 8% 410 400 416
SMK 1295 20% 403 393 404
61
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang
inklusif
Kesimpulan
• Meski peningkatan capaian Indonesia cukup
signifikan, namun capaian secara umum masih di
bawah rerata OECD
• Bila peningkatan ini terus kita pertahankan, maka
pada tahun 2030 capaian kita akan menyamai
OECD
• Hal yang terpenting adalah bagaimana kita
melakukan tindak lanjut berdasar diagnosa yang
dihasilkan dari survei diagnostik PISA
• Siswa harus dibiasakan dengan soal-soal
kecakapan berpikir orde tinggi (HOTS)
TIMSS Framework
• Indonesia mengikuti grade-4 TIMSS
Content Domain Percentage
Life Science 45%
Physical Science 35%
Earth Science 20%
Cognitive Domain Percentage
Knowing 40%
Applying 40%
Reasoning 20%
Content Domain Percentage
Number 50%
Geometric Shapes &
Measures
35%
Data Display 20%
Cognitive Domain Percentage
Knowing 40%
Applying 40%
Reasoning 20%
Science Math
397
300 400 500 600 700
Kuwait
South Africa (5)
Morocco
Saudi Arabia
Jordan
Indonesia
Oman
Iran, Islamic Rep. of
Qatar
Bahrain
United Arab Emirates
Chile
Georgia
Turkey
France
New Zealand
Slovak Republic
TIMSS Scale Centerpoint
Croatia
Spain
Italy
Canada
Australia
Serbia
Sweden
Slovenia
Germany
Cyprus
Bulgaria
Czech Republic
Hungary
Netherlands
Lithuania
Finland
Poland
United States
Denmark
Portugal
Kazakhstan
England
Belgium (Flemish)
Ireland
Norway (5)
Russian Federation
Northern Ireland
Japan
Chinese Taipei
Korea, Rep. of
Hong Kong SAR
Singapore
Skor Matematika
397
300400500600700
Kuwait
Morocco
Saudi Arabia
Indonesia
Iran, Islamic Rep. of
Oman
Qatar
Georgia
United Arab Emirates
Bahrain
Chile
Cyprus
Turkey
France
TIMSS Scale Centerpoint
New Zealand
Portugal
Belgium (Flemish)
Italy
Netherlands
Spain
Slovak Republic
Northern Ireland
Australia
Canada
Serbia
Denmark
Germany
Lithuania
Ireland
Croatia
Czech Republic
England
Bulgaria
Norway (5)
Sweden
Hungary
Slovenia
United States
Poland
Kazakhstan
Finland
Chinese Taipei
Hong Kong SAR
Russian Federation
Japan
Korea, Rep. of
Singapore
Skor IPA
TIMSS 2015: IPA & Matematika kelas IV SD
Tahun 2015
Indonesia
mengikuti
TIMSS untuk
kelas 4 SD
(sebelumnya
ikut TIMSS kelas
8)
4 dari bawah
6 dari bawah
Terdapat 6% SD/MI
yang mutunya setara
atau lebih baik dari
best performers
Indonesia dlm TIMSS,
yang setara dengan
lebih dari 9000 SD/MI
Yang mempengaruhi capaian: peran orang tua
Yang mempengaruhi capaian: latar belakang
sosek
Yang mempengaruhi capaian: attitude siswa & kualitas
pembelajaran
Yang mempengaruhi capaian: kondisi sekolah dan sarpras
K
Soal ini sederhana
dan masuk kategori
low benchmark
Siswa diminta untuk
menuliskan
lambang bilangan
dari angka
terbilang.
Hanya (59% ) siswa
Indonesia mampu
menjawab benar.
Terendah ke -3 dan
di bawah rerata
internasional (87%)
Siswa Indonesia
Unggul dalam
mengerjakan
soal matematika
yang bersifat
eksplisit/langsu
ng.
Disajikan
persamaan
matematika,
siswa diminta
mencari hasil
hitung dari
persamaan
tersebut.
Hanya 19% siswa
Indonesia yang
mampu menjawab
benar soal ini.
Soal ini mengukur
kompetensi tentang
bangun datar,
mengetahui panjang
sisi jika diketahui
keliling bangun. Tidak
adanya ilustrasi
gambar tampaknya
menjadi faktor siswa
Indonesia kesulitan
menyelesaikan soal
tersebut.
250
300
350
400
450
500
550
600
chinesetaipei
japan
korea
singapore
thailand
malaysia
australia
USA
finlandia
Turkey
Iran
southafrica
morocco
internasional
Indonesia
Skor Biologi TIMSS 1999-2011
1999 2003 2007 2011
Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun dari
siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh thailand
dan malaysia
Kompetensi Biologi yang diukur melalui TIMSS
Hal yang diukur oleh TIMSS
dalam Biologi
250
300
350
400
450
500
550
600
chinesetaipei
japan
korea
singapore
thailand
malaysia
australia
USA
finlandia
Turkey
Iran
southafrica
morocco
internasional
Indonesia
Skor Biologi TIMSS 1999-2011
1999 2003 2007 2011
Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun
dari siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh
Thailand dan Malaysia
Level knowing tentang
kesehatan
36% benar,
Peringkat 2
terendah
Dalam jangka panjang, mana dari hal-hal berikut yang
dapat meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap
penyakit?
A. Antibiotika
B. Vitamin
C. Vaksin
D. Sel darah merah
John menderita diabetes.
Mana dari makanan berikut yang harus dihindari John?
A. Daging sapi
B. Telor
C. Susu
D. Jus buah
Sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari,
namun siswa kesulitan
menjelaskan/menalar alasan
mencabut belukar
Seorang petani menanam jagung di ladang. Gulma
mulai tumbuh di antara benih-benih jagung. Jelaskan
mengapa gulma perlu disiangi?
Level applying,
mengenai keragaman makhluk
hidup, adaptasi dan seleksi alam.
Beberapa jenis burung makan keong. Suatu
spesies keong yang hidup di hutan memiliki
cangkang warna gelap . Spesies keong yang
sama yang hidup di ladang memiliki warna
cangkang terang. Jelaskan bagaimana
perbedaan tersebut membantu keong untuk
bertahan (survive).
Kategori Low Benchmark
Pada soal
kategori low
benchmark seperti
disamping, 81%
siswa Indonesia
menjawab dengan
benar;
diatas rerata
Internasional (69%)
Kategori Low Benchmark
Pada soal kategori
low benchmark
seperti di
samping, 61%
siswa Indonesia
mampu
menjawab benar,
jumlah ini
dibawah rerata
Internasional
(86%)
Kategori Advance Benchmark
Pada soal kategori
Advance
benchmark
yang mengukur
kemampuan
reasoning, sedikit
sekali siswa
Indonesia yang
mampu menjawab
dengan benar
(11%), terendah
dibandingkan
negara-negara
lainnya
Kesimpulan
• Hasil TIMSS tahun 2015 untuk siswa kelas IV SD masih
belum menggembirakan (meski posisi Indonesia tak lagi
juru kunci)
• Faktor yang berpengaruh pada capaian: kurikulum,
pembelajaran, guru, orang tua/keluarga, sikap siswa,
latar belakang sosek, sarpras
• Dari sisi lama pembelajaran siswa SD dan jam
pelajaran matematika Indonesia termasuk paling lama
di antara negara lainnya, tetapi kualitas pembelajaran
perlu ditingkatkan
• Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah
diajarkan di kelas IV SD (lebih tinggi dibanding Korea
Selatan yang hanya 68%), namun kedalaman
pemahaman masih kurang
Ujian Nasional
• Merupakan ujian terstandar nasional untuk mengukur
capaian pembelajaran siswa pada beberapa mata pelajaran
tertentu
• Penggunaan: beragam, mulai dari laporan capaian
siswa/kredensial (SHUN), pemetaan, pembinaan, dsb. Mulai
2015 tidak lagi dipakai untuk kelulusan
• Laporan tidak hanya capaian tapi juga tingkat
anomali/kemungkinan tidak obyektifnya pelaksanaan ujian,
melalui pengukuran Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)
1.708.367
(19,962 sekolah)
Ringkasan Hasil UN - SMA/MA Tahun 2015/2016
Peserta UN SMA/MA
IPA: 793.938
IPS: 844.910
Lainnya: 55.886
NR >85: 0.91%
70< NR < 85: 19.06%
55< NR < 70: 37.82%
NR < 55:42.20 %
NR >85: 0.04 %
70< NR < 85: 10.61%
55< NR < 70: 35.40%
NR < 55: 53.95%
Persentase yang belum
mencapai standar
masih tinggi
NA, 12%
<=50,
23%
>50-70,
31%
>70-80,
19%
>80, 15%
UNBK,
1%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK
NA, 1%
<=50,
10%
>50-70,
28%
>70-80,
40%
>80, 11%
UNBK,
10%
NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK
0%
10%
20%
30%
40%
50%
2015
2016
61%
35%
• Tahun lalu jenjang SMA dengan
IIUN>70 hanya 35%, tahun ini
meningkat menjadi 61%
• IIUN mendorong sekolah
makin berintegritas dalam
menyelenggarakan UN
Catatan: IIUN mengukur kejujuran
dalam penyelenggaraan UN, TIDAK
MENGUKUR KEJUJURAN SEKOLAH!!
Meski hasil kajian lapangan diperoleh
fakta: sekolah dengan IIUN tinggi
memiliki budaya kejujuran yang tinggi
pula [UAD, 2016]
Terjadi Peningkatan IIUN
Direleasenya IIUN pada tahun 2015
mendorong sekolah makin jujur dalam ujian
07
Dampak direleasenya IIUN th 2015
• Kelompok IPA:
• 36% SMA dengan IIUN 2015 >80
• 52% SMA dengan IIUN 2015 <80
• 12% SMA yang tahun lalu sudah
UNBK
• Kelompok IPS:
• 30% SMA dengan IIUN 2015>80
• 58% SMA dengan IIUN 2015 <80
• 12% SMA yang tahun lalu sudah
UNBK
Siapa yang ikut UNBK 2016?
>80,
36%
>70-
80,
25%
>50-
70,
22%
<=50,
11%
NA,
6%
UNBK
2015,
12%
>80,
30%
>70-80,
24%
>50-70,
28%
<=50,
12%
NA, 6%
UNBK
2015,
12%
IPA
IPS
08
75.09
67.85
62.53
70.27
69.02
49.24
50.96
54.75
62.93
64.4
40
45
50
55
60
65
70
75
80
<=50 <=70 <=80 >80 UNBK
NilaiUNRerataSekolah(2015&2016)
Perubahan Capaian 2015-2016 SMA/MA
jurusan IPA dari PBT-CBT berdasar IIUN
Nilai 2015
nilai 2016
IIUN tahun 2015
• Sekolah UNKP dengan IIUN rendah
di tahun 2015 yang mengikuti UNBK
tahun 2016 cenderung “terkoreksi”
nilainya.
• Semakin rendah IIUN tahun 2015
semakin besar penurunan nilai
setelah menggunakan UNBK
• Terbukti IIUN mengukur tingkat
integritas dalam pelaksanaan UN
• UNBK meningkatkan kejujuran ujian
Validasi IIUN
Dengan UNBK dihasilkan pengukuran capaian
yang lebih benar
-25,8
-16,9 -7,8
-7,3 -4.6
09
61
Keragaman capaian SKL
tak terdeteksi kalau hanya berdasar Nilai Sekolah
Keterangan
Pemekaran
6.00 - 7.00
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
9.00 - 10.00
Peta rerata nilai Ujian Sekolah
62
Peta Keragaman capaian SKL
berdasar Nilai Rerata UN (murni) SMA
Keterangan
Pemekaran
< 4.00
4.00 - 5.00
5.00 - 6.00
6.00 - 7.00
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
Peta rerata nilai Ujian Nasional
63
Peta Indeks Integritas Ujian Nasioal
SMA – IPA
IIUN rendah mengindikasi besar kemungkinan terjadi kecurangan dalam
pelaksanaan UN
8.3
8.5
9.1
11.1
12.3
49.7
51.8
69.6
75.7
74.6
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Singapore
Hongkong China
Korea
Jepang
Finlandia
Thailand
Malaysia
Qatar
Indonesia
Peru
share low performer share middle performer share high performer
Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
Hasil PISA 2012
27 38 32 3Indonesia (UN) Hasil UN 2015
kurang cukup baik Sangat baik
Hasil PISA 2012
Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
27 38 32 3Indonesia (UN) Hasil UN 2015
kurang cukup baik Sangat baik
Hasil PISA 2015
9.4
9.6
9.6
11.5
14.4
33.7
46.7
49.8
56
58.8
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Hongkong China
Jepang
Singapura
Finlandia
Korea
Malaysia
Thailand
Qatar
Indonesia
Peru
share low performer share midde performer share high performer
Korelasi PISA dan UN
Strata PISA Math Read Science UN IIUN
Good 470.05 477.29 455.88 71.95 72.61
Moderate 377.15 403.06 398.32 62.30 64.34
Poor 367.62 383.66 390.47 52.05 73.34
Hasil PISA 2015 menunjukkan capaian sekolah dengan rerata UN tinggi dan
IIUN baik secara signifikan lebih tinggi dibanding yang rerata UN rendah
Perubahan Kisi-kisi UN 2015 dan 2016
Aspek Kisi-kisi 2015 Kisi-kisi 2016
Masa
berlaku
2011-2015 Mulai 2016
Komponen Terdiri dari 2 komponen:
kompetensi & indikator soal
(apa yang akan ditanyakan)
Dua dimensi: cakupan materi
dan level kognitif yang diukur
Bentuk Indikator spesifik merujuk soal
yang akan diujikan
Tidak ada indikator soal
Leveling Belum secara eksplisit
mencerminkan leveling kognitif,
yang ada tingkat kesukaran:
40% mudah, 40% sedang, 20%
sulit. Ada 10% soal HOTS
Dengan leveling yang lebih
eksplisit:
40% memahami
40% mengaplikasikan
20% menalar (reasoning)
13
Mengapa Kisi-kisi Diubah?
13
• Tujuan perubahan adalah agar guru-guru mengajar berdasar kurikulum,
siswa belajar berdasar kurikulum, bukan berdasar indikator soal UN
• Orientasi pembelajaran pada ketuntasan belajar (mastery learning)
• Mendorong kompetensi abad 21 seperti kemampuan menyelesaikan
masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking)
• Mengembalikan dari belajar merujuk pada “kurikulum Ujian Nasional”
menjadi kurikulum nasional jenjang SMA/MA/SMK
UN 2015 UN 2016
Proporsi soal High Order of Thinking
pada Ujian Nasional 2016 ditingkatkan...
Contoh Matematika – Materi Kesebangunan
Perhatikan gambar sketsa kebun berikut!
Sebidang kebun berbentuk jajaran genjang. Bagian
dalam kebun dibuat taman dengan panjang AB = 20
m, dan panjang DE = 15 m.
Di sekeliling taman akan dibuat jalan. Jika kebun dan
taman sebangun, luas jalan adalah …
Panjang bayangan sebuah
menara 15 m dan pada
saat yang sama sebuah
tiang pancang memiliki
panjang bayangan 3 m.
Jika tinggi tiang pancang 7
m, maka tinggi menara
adalah ....
A. 19 meter
B. 22 meter
C. 25 meter
D. 35 meter
A B
CD
2m 2m
E
A. 66 m2
B. 132 m2
C. 300 m2
D. 360 m2
Kesimpulan
• Pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata
selaras dengan capaian PISA maupun TIMSS
• Siswa-siswa masih lemah dalam kecakapan kognitif
order tinggi (seperti
menalar/menganalisa/mengevaluasi)
• Penilaian kelas sehari-hari harus dibiasakan dengan
soal-soal HOTS agar anak terdorong kemampuan
berpikir kritisnya
• Peningkatan mutu pendidikan dapat didorong
melalui asesmen yang baik
Kebijakan tentang Ujian Nasional dan
Ujian Sekolah
• Tahun 2017 Ujian Nasional tetap dilaksanakan seperti tahun 2016,
sesuai PP 19/2005, PP 32/2013, dan PP 13/2015.
• Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu, pertimbangan seleksi
masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan satuan
pendidikan.
• UN tahun 2017 dilaksanakan dengan UNBK sebagai moda
utamanya.
• Pada tahun 2017 Ujian Sekolah ditingkatkan mutunya menjadi Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata
pelajaran.
• Soal USBN dibuat oleh guru melalui KKG/MGMP dengan
mengacu pada kisi-kisi yang dikeluarkan oleh BSNP.
• Pemerintah memberikan pelatihan bagi guru agar dapat membuat
ujian sekolah yang semakin berkualitas.
Persiapan Pelaksanaan UN 2017
• Untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan
UN dilaksanakan dengan moda UNBK
• Jadwal UN jenjang SMK, SMA, dan SMP tidak bersamaan sehingga
komputer dapat digunakan bersama (resource sharing)
• Sekolah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server
dapat ditetapkan menjadi penyelenggara USBN
• Siswa SMA dari sekolah yang belum memiliki infrastruktur UNBK mengikuti
ujian di SMK atau SMP penyelenggara UNBK, demikian pula sebaliknya
• Dinas Provinsi menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang
belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah
• Sudah terdata 12.058 sekolah/madrasah siap menjadi penyelenggara
UNBK
Pelaksanaan USBN
• Mata pelajaran USBN:
– SMP: Agama, PPKN, IPS
– SMA: Agama, PPKN, Sejarah Umum
– SMK: Agama, PPKN, Keterampilan Komputer
• Pelaksanaan USBN:
– Guru inti diberikan pelatihan penulisan kisi-kisi/indikator soal,
penulisan soal, dan penskoran soal baik pilihan ganda maupun yang
bukan pilihan ganda
– Penulisan soal oleh guru yang tergabung dalam KKG/MGMP di
Kabupaten/Kota/Gugus dengan mengacu pada kisi-kisi USBN
– Master soal disimpan Kepala Sekolah
– Buku soal ujian dicetak dan disimpan di sekolah masing-masing
– Pelaksanaan USBN sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak
Kepala Sekolah
– Penskoran hasil USBN dilakukan oleh guru secara silang antar
sekolah dalam gugus
Menyu
sun
soal
bersam
a
1
3
Digunakan untuk
ujian sekolah
berstandar nasional
25%
soal standar
Paket soal
BSNP
Standar &
Kisi-kisi
KKG/MGMP
Puspendik
4
1
1
2
ALUR PENYUSUNAN SOAL USBN
Catatan:
• SMA/K dilaksanakan MGMP level Kabupaten/Kota ((bila terlalu besar dibagi dalam beberapa
gugus))
Kemendik
bud
BSNPBalitbang
&
Dikdasm
en
Kebijakan
• Standar UN
• POS UN
• Kisi-kisi UN
• Penyelengg
ara UN
• Monev UN
• Pelaksana UN
• Bank Soal UN
• Instrumen UN
• Manajemen UN
• Olah hasil UN
• Pelaksan
a UN di
Daerah
• Koordina
si
Pelaksan
aan UN
Kab/Kota
• Pengaw
asan UN
Sekolah
• Pelaksana UN
• Pengawas ujian secara
silang
• Pelaksana US
• Penyusunan soal US
LPMP
Pengawasan UN
Skema Proses Ujian
Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah
Dinas
Provinsi
Dinas
Kab/Kota
Dewan
Pend.
Provinsi
Pengawasan UN
Pergurua
n Tinggi
• Memindai LJUN
Sumber:
• Peraturan BSNP No. 0034/P/BSNP/XII/2015
• Peraturan Kabalitbang Kemendikbud No.
045/H/HK/2015
Kemendikbu
d
BSN
P
Balitbang,
GTK,
Dikdasmen,
PAUD
Dikmas
Kebijakan
Standar
POS
Kisi-kisi Ujian/
Kompetensi Dasar
Monev
• Bank Soal  20-25%
soal sebagai anchor
• Fasilitasi
instrumen/sistem
• Pembinaan
• Konsolidasi hasil
• Koordinasi USBN
• Pengawasan
Sekola
h
• Pelaksana USBN
• Pengawas USBN
secara silang
LPM
P
Dewan
Pend.
Provinsi
KKG/
MGM
P
Pengawasan
Pembinaan
• Mengembangkan soal
• Pengolahan hasil
P4
TK
Pengawasan
Dewan
Pend.
Kab/Kota
Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
PELAKU UTAMA
UN
PELAKU UTAMA
USBN
Menetapkansoal
Dinas
Kab/Kota
Dinas
Provinsi
AKSIAsesmen Kompetensi Siswa Indonesia
77
APAKAH AKSI/INAP?
Kompetensi yang
diukur:
 Literasi
 Numerasi
 Sains
Diikuti oleh
siswa seluruh
Provinsi
(sampling)
Dilakukan
pada kelas
4, 8, 11
Tidak ada
Lulus/Gagal
Mengukur
kompetensi
kognitif
Dilengkapi survei
guru, siswa, ortu
SURVEI JENJANG SIFAT
AKSI/INAP adalah program pemetaan capaian
pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara
nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian
kemampuan siswa yang dilakukan melalui survei yang
sifatnya “longitudinal”.
Sifat:
 Sampling
 Low stake
 Diagnostik untuk
perbaikan
MANFAAT AKSI/INAP
1. NERACA
Ketercapaian, kekuatan, dan kelemahan
pendidikan sehingga dapat dilakukan
intervensi yang tepat
2. DIAGNOSA
Aspek kompetensi yang perlu
perbaikan faktor
penunjang/penghambat keberhasilan
3. KOMPETENSI
Mendorong ketercapaian kompetensi,
terutama literasi dan numerasi
4. STANDAR PENDIDIKAN
Anak tangga progresif untuk
meningkatkan capaian standar
pendidikan
Hasil AKSI – Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia
/INAP
• http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd
79
HASIL AKSI/INAP 2016 DAN PISA 2012
INDONESIA
INAP 2016
Indonesia
PISA 2012
Programme for
International
Student
Assessment
75,7%
Low
Performer
24%
Middle
performer
AKSI/INA
P 2016
Indonesia National
Assessment
Programme
73,61%
Low Performer
25,38 %
Middle
Performer
80
Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
HASIL AKSI/INAP 2016
81
NASIONAL
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
NTB
NTT
PAPUA
HASIL AKSI/INAP 2016
Contoh Perbandingan Capaian Literasi Membaca Antardaerah
Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
82
HASIL AKSI/INAP SD 2016
Meruj
uk
Interpreta
si
EvaluasiIntegrasi
Highlight:
• Dalam numerasi: Kemampuan menalar perlu
ditingkatkan
• Dalam literasi: kemampuan integrasi dan evaluasi
informasi masih lemah
83
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi
Membaca Kurang
84
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Numerasi/Literasi
Matematika Kurang
85
PETA WILAYAH
Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi IPA Kurang
86
PETA JALAN INAP
2016 2017 2018 2019 2020
INAP
SD
INAP
SMP
INAP
SMA/K
INAP
SD
INAP
SMP
 Gerakan
Literasi
Nasional
(GLN)
dicanang
kan
 Pembin
aan SD
 Pembina
an SD
dan SMP
 Tren
capaian SD
 Pembinaan
SMP
 Pembinaan
SMA
 Tren capaian
SMP
 Pembinaan
SD
 Pembinaan
SMP
 Pembinaan
SMA
Penilaian dan Umpan Balik
Seberapa efektifkah
umpan balik hasil
penilaian terhadap
peningkatan mutu?
Penilaian akan mampu
meningkatkan mutu, hanya jika
informasi hasil penilaian
dijadikan umpan balik.
Baik kepada siswa, guru,
sekolah, orang tua, maupun
pemangku kebijakan.
Penilaian Kelas
• Membentuk siswa sbg pembelajar sejati (Q & P)
• Assessment for & as learning
• Formatif dan diqgnostik
• Pengembangan panduan penilaian
• Pengembangan modul pelatihan
• Pelatihan IN, IP, guru
• Penulisan soal HOTS
• Sumber informasi penilaian (rumah penilaian)
[bersama program inovasi]
• Pengembangan model [bersama program inovasi]
• Uji coba/piloting [bersama program inovasi]
meaningful assessment &
feedback for learning
improvement
Rich & sound
assessments
Research &
evidence
based
Classroom-based
assessment
School-based
assessment
Assessment as learning
Assessment for learning
Assessment of learning
External
assessment
Penilaian kelas & umpan balik
• Penilaian kelas untuk menumbuhkembangkan
kompetensi dan daya nalar (critical thinking)
• Authentic assessment untuk menguatkan problem
solving
• Project-based assessment –lintas mapel- untuk
integrasi pengetahuan, collaboration skills
• Ilmu sosial: project dengan debat dan argumentasi
(communication skills)
• Peer tutoring: menguatkan pemahaman,
communication skills, collaboration skills
• ICT enhanced learning: ICT literasi
• Positive feedback
– Membangun attitude siswa
– Belajar dari kesalahan
– Membantu siswa menyadari kesalahan
dan menguasai pengetahuan
• Kecakapan guru
untuk merancang
dan menggunakan
berbagai
model/bentuk
penilaian
• Rubrik penilaian
• Umpan balik KI1-KI4
• Pada siswa/ortu
• Pada
pembelajaran
penilaian bermutu
kunci pendidikan
bermutu

More Related Content

Similar to PISA dan TIMSS untuk Pembelajaran Abad 21

Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxPaparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxRinaFarida3
 
ASESMEN NASIONAL.pdf
ASESMEN NASIONAL.pdfASESMEN NASIONAL.pdf
ASESMEN NASIONAL.pdfAldaWine
 
Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Farah Waheeda
 
Isu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAIsu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAikhwankmk92
 
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISAKumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISAIrma Gurlz
 
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauanNuril anwar
 
Aktif dan kreativitas
Aktif dan kreativitasAktif dan kreativitas
Aktif dan kreativitasaninendah
 
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdf
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdfMateri_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdf
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdfEkoWidodo45
 
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdf
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdfSosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdf
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdfyoga386889
 
Internasionalisasi sumber daya manusia
Internasionalisasi sumber daya manusiaInternasionalisasi sumber daya manusia
Internasionalisasi sumber daya manusiaEdison Thomas
 
01 kebijakan un
01 kebijakan un01 kebijakan un
01 kebijakan unTony Angga
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
 
programme for international student assessment
programme for international student assessmentprogramme for international student assessment
programme for international student assessmentCahaya Cita-Cita
 

Similar to PISA dan TIMSS untuk Pembelajaran Abad 21 (20)

Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxPaparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
 
ASESMEN NASIONAL.pdf
ASESMEN NASIONAL.pdfASESMEN NASIONAL.pdf
ASESMEN NASIONAL.pdf
 
Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)
 
Slide pisa
Slide pisaSlide pisa
Slide pisa
 
Isu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAIsu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISA
 
Slide pisa
Slide pisaSlide pisa
Slide pisa
 
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISAKumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
 
PISA
PISAPISA
PISA
 
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
 
AKM2021.docx
AKM2021.docxAKM2021.docx
AKM2021.docx
 
Aktif dan kreativitas
Aktif dan kreativitasAktif dan kreativitas
Aktif dan kreativitas
 
Bagian ketiga
Bagian ketigaBagian ketiga
Bagian ketiga
 
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdf
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdfMateri_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdf
Materi_Paparan MM-Rapor Pendidikan Indonesia.pdf
 
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdf
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdfSosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdf
Sosialissi-KIP-K-Karoren-PTN-POltek.pdf
 
Internasionalisasi sumber daya manusia
Internasionalisasi sumber daya manusiaInternasionalisasi sumber daya manusia
Internasionalisasi sumber daya manusia
 
01 kebijakan un
01 kebijakan un01 kebijakan un
01 kebijakan un
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
programme for international student assessment
programme for international student assessmentprogramme for international student assessment
programme for international student assessment
 
KUMPULAN 6 : PISA
KUMPULAN 6 : PISAKUMPULAN 6 : PISA
KUMPULAN 6 : PISA
 
(Group 5) pisa
(Group 5) pisa(Group 5) pisa
(Group 5) pisa
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

PISA dan TIMSS untuk Pembelajaran Abad 21

  • 1. Penilaian untuk Pembelajaran Abad 21 Belajar dari berbagai hasil penilaian Nizam Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • 2. Information Age ….creator…knowledge-worker knowledge society… 21st Century Learning Technology Society Knowledge Neuroscience
  • 3. The future 70% urban dweller Mega cities Urban farming Genomic medicine
  • 4.
  • 5. Core subjects 21st Century Context Learning and Innovation Skills Digital literacy Life and career skills Critical thinking Creativity Communication Collaboration Information Media, and ICT literacy Flexibility Initiative Leadership Social-skills Cross cultural Productivity Accountability Life-long learner Kecakapan Hidup Abad 21 21st Century learning: • To know • To do • To be • To live together
  • 7. Pengayaan Konteks & Kompetensi Climate change Bahaya Narkoba Anti Kekerasan Kesehatan Reproduksi Gender mainstreaming Kemaritiman Ketahanan Bencana Bela Negara
  • 8.
  • 9. R T Q PProblem/Project-based learning Query-based learning Critical thinking Creativity S Communication Collaboration Collaborative learning Student-centerd learning Science Technology Pengembangan Kecakapan Abad 21 Questions: about nature/human being Inquiry & discovery Proposed Explanations Problems: in adapting to the environment Design & invention strategies Proposed solution Reasoning WHAT HOW WHY Nizam, 2016
  • 10. Prior knowledge Course Climate Self directed Learners Knowing & organizing Motivation factors Develop Mastery Assessment How learning works – membangun kompetensi abad 21 7 Research-based principles for smart teaching Adapted from: Ambrose, et.al, 2010 Values expectation Pre-test Mind-mapping Authentic assessment Comprehensive assessment Evaluasi diri & refleksi Sekolah aman menyenangkan menantang
  • 11. Tahapan mastery 1 2 3 4 UNCONSCIOUS Incompetence CONSCIOUS Incompetence CONSCIOUS Competence UNCONSCIOUS Competence Pre-test Prior knowledge Summative Assessments Acquired competency ACQUIRE PRACTICE KNOW MASTERY Component skills integrating skills When to apply skills Formative Assessments Assessment for & as learning Adapted from: Ambrose et.al, 2010
  • 12. siswa SK L 21st cs Penilaian Kelas Penilaian Sekolah Penilaian eksternal AKSI/INAP Ujian Terstandar Nasional Benchmark Internasional • Formatif • Summative • Semua kelas • Semesteran • Akhir tahun • Akhir jenjang • Oleh sekolah • PTK 4,8,11 • Progress monitoring & evaluasi • Kelas 4,8,11 • Survey atau sensus • Tahunan • Oleh pemerintah • Sumatif • Kelas 9, 12 • Sensus • Oleh pemerintah • Kompetensi dasar • Kelas 4, 9 • Survei • PISA, TIMSS • Formatif – diagnostik • Harian oleh guru • Penekanan qualitative feedback Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
  • 13.
  • 14. PISA Framework The Content The PISA 2015 survey focused on science, with reading, mathematics and collaborative problem solving as minor areas of assessment. PISA 2015 also included an assessment of young people’s financial literacy, which was optional for countries and economies. PISA assesses not only whether students can reproduce knowledge, but also whether they can extrapolate from what they have learned and apply their knowledge in new situations. It emphasizes the mastery of processes, the understanding of concepts, and the ability to function in various types of situations.
  • 15. PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Rerata 371 402 383 375 396 382 386 397 403 350 360 370 380 390 400 410 Matematika Membaca Sains 2009 2012 2015 Kenaikan mean pada matematika dan sains cukup menggembirakan, laju peningkatan urutan ke-4. Bila terus dipertahankan pada 2030 capaian akan = negara-negara OECD
  • 16. PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Median 263 295 275 318 337 327 335 350 359 250 270 290 310 330 350 370 Matematika Membaca Sains 2009 2012 2015 Untuk sistem yang sedang mengalami ekspansi (perluasan wajar 9 tahun, 12 tahun) kenaikan median secara konsisten yang lebih cepat dari mean menunjukkan perbaikan mutu pada sekolah-sekolah dengan kualitas rendah
  • 17.
  • 18. 3.65 1.65 0.81 0.18 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 %SekolahdenganrerataUN Rerata Nilai UN Hanya 236 sekolah dari 90.000 SMP/MTs/SMA/MA/S MK Indonesia yang disurvei. Sekolah Indonesia dengan capaian PISA terbaik berada di percentile 93 berdasarkan hasil UN, artinya terdapat 1397 SMA/SMK/MA yang setara atau LEBIH baik. Note: jumlah secondary school di singapore hanya 163 300 400 500 600 700 Indonesia Singapura Thailand Internasional Sebaran Rerata Sekolah 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th Bias Sampel
  • 19. Sampel % Sains Matematika Membaca SMP 2282 35% 384 362 375 MTs 834 13% 368 348 373 SMA 1581 24% 429 423 434 MA 521 8% 410 400 416 SMK 1295 20% 403 393 404 61
  • 20.
  • 21. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang inklusif
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Kesimpulan • Meski peningkatan capaian Indonesia cukup signifikan, namun capaian secara umum masih di bawah rerata OECD • Bila peningkatan ini terus kita pertahankan, maka pada tahun 2030 capaian kita akan menyamai OECD • Hal yang terpenting adalah bagaimana kita melakukan tindak lanjut berdasar diagnosa yang dihasilkan dari survei diagnostik PISA • Siswa harus dibiasakan dengan soal-soal kecakapan berpikir orde tinggi (HOTS)
  • 30.
  • 31. TIMSS Framework • Indonesia mengikuti grade-4 TIMSS Content Domain Percentage Life Science 45% Physical Science 35% Earth Science 20% Cognitive Domain Percentage Knowing 40% Applying 40% Reasoning 20% Content Domain Percentage Number 50% Geometric Shapes & Measures 35% Data Display 20% Cognitive Domain Percentage Knowing 40% Applying 40% Reasoning 20% Science Math
  • 32. 397 300 400 500 600 700 Kuwait South Africa (5) Morocco Saudi Arabia Jordan Indonesia Oman Iran, Islamic Rep. of Qatar Bahrain United Arab Emirates Chile Georgia Turkey France New Zealand Slovak Republic TIMSS Scale Centerpoint Croatia Spain Italy Canada Australia Serbia Sweden Slovenia Germany Cyprus Bulgaria Czech Republic Hungary Netherlands Lithuania Finland Poland United States Denmark Portugal Kazakhstan England Belgium (Flemish) Ireland Norway (5) Russian Federation Northern Ireland Japan Chinese Taipei Korea, Rep. of Hong Kong SAR Singapore Skor Matematika 397 300400500600700 Kuwait Morocco Saudi Arabia Indonesia Iran, Islamic Rep. of Oman Qatar Georgia United Arab Emirates Bahrain Chile Cyprus Turkey France TIMSS Scale Centerpoint New Zealand Portugal Belgium (Flemish) Italy Netherlands Spain Slovak Republic Northern Ireland Australia Canada Serbia Denmark Germany Lithuania Ireland Croatia Czech Republic England Bulgaria Norway (5) Sweden Hungary Slovenia United States Poland Kazakhstan Finland Chinese Taipei Hong Kong SAR Russian Federation Japan Korea, Rep. of Singapore Skor IPA TIMSS 2015: IPA & Matematika kelas IV SD Tahun 2015 Indonesia mengikuti TIMSS untuk kelas 4 SD (sebelumnya ikut TIMSS kelas 8) 4 dari bawah 6 dari bawah
  • 33. Terdapat 6% SD/MI yang mutunya setara atau lebih baik dari best performers Indonesia dlm TIMSS, yang setara dengan lebih dari 9000 SD/MI
  • 34. Yang mempengaruhi capaian: peran orang tua
  • 35. Yang mempengaruhi capaian: latar belakang sosek
  • 36. Yang mempengaruhi capaian: attitude siswa & kualitas pembelajaran
  • 37. Yang mempengaruhi capaian: kondisi sekolah dan sarpras
  • 38. K Soal ini sederhana dan masuk kategori low benchmark Siswa diminta untuk menuliskan lambang bilangan dari angka terbilang. Hanya (59% ) siswa Indonesia mampu menjawab benar. Terendah ke -3 dan di bawah rerata internasional (87%)
  • 39. Siswa Indonesia Unggul dalam mengerjakan soal matematika yang bersifat eksplisit/langsu ng. Disajikan persamaan matematika, siswa diminta mencari hasil hitung dari persamaan tersebut.
  • 40. Hanya 19% siswa Indonesia yang mampu menjawab benar soal ini. Soal ini mengukur kompetensi tentang bangun datar, mengetahui panjang sisi jika diketahui keliling bangun. Tidak adanya ilustrasi gambar tampaknya menjadi faktor siswa Indonesia kesulitan menyelesaikan soal tersebut.
  • 41. 250 300 350 400 450 500 550 600 chinesetaipei japan korea singapore thailand malaysia australia USA finlandia Turkey Iran southafrica morocco internasional Indonesia Skor Biologi TIMSS 1999-2011 1999 2003 2007 2011 Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun dari siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh thailand dan malaysia
  • 42. Kompetensi Biologi yang diukur melalui TIMSS
  • 43. Hal yang diukur oleh TIMSS dalam Biologi
  • 44. 250 300 350 400 450 500 550 600 chinesetaipei japan korea singapore thailand malaysia australia USA finlandia Turkey Iran southafrica morocco internasional Indonesia Skor Biologi TIMSS 1999-2011 1999 2003 2007 2011 Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun dari siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh Thailand dan Malaysia
  • 45. Level knowing tentang kesehatan 36% benar, Peringkat 2 terendah Dalam jangka panjang, mana dari hal-hal berikut yang dapat meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap penyakit? A. Antibiotika B. Vitamin C. Vaksin D. Sel darah merah John menderita diabetes. Mana dari makanan berikut yang harus dihindari John? A. Daging sapi B. Telor C. Susu D. Jus buah
  • 46. Sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun siswa kesulitan menjelaskan/menalar alasan mencabut belukar Seorang petani menanam jagung di ladang. Gulma mulai tumbuh di antara benih-benih jagung. Jelaskan mengapa gulma perlu disiangi?
  • 47. Level applying, mengenai keragaman makhluk hidup, adaptasi dan seleksi alam. Beberapa jenis burung makan keong. Suatu spesies keong yang hidup di hutan memiliki cangkang warna gelap . Spesies keong yang sama yang hidup di ladang memiliki warna cangkang terang. Jelaskan bagaimana perbedaan tersebut membantu keong untuk bertahan (survive).
  • 48. Kategori Low Benchmark Pada soal kategori low benchmark seperti disamping, 81% siswa Indonesia menjawab dengan benar; diatas rerata Internasional (69%)
  • 49. Kategori Low Benchmark Pada soal kategori low benchmark seperti di samping, 61% siswa Indonesia mampu menjawab benar, jumlah ini dibawah rerata Internasional (86%)
  • 50. Kategori Advance Benchmark Pada soal kategori Advance benchmark yang mengukur kemampuan reasoning, sedikit sekali siswa Indonesia yang mampu menjawab dengan benar (11%), terendah dibandingkan negara-negara lainnya
  • 51. Kesimpulan • Hasil TIMSS tahun 2015 untuk siswa kelas IV SD masih belum menggembirakan (meski posisi Indonesia tak lagi juru kunci) • Faktor yang berpengaruh pada capaian: kurikulum, pembelajaran, guru, orang tua/keluarga, sikap siswa, latar belakang sosek, sarpras • Dari sisi lama pembelajaran siswa SD dan jam pelajaran matematika Indonesia termasuk paling lama di antara negara lainnya, tetapi kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan • Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah diajarkan di kelas IV SD (lebih tinggi dibanding Korea Selatan yang hanya 68%), namun kedalaman pemahaman masih kurang
  • 52.
  • 53. Ujian Nasional • Merupakan ujian terstandar nasional untuk mengukur capaian pembelajaran siswa pada beberapa mata pelajaran tertentu • Penggunaan: beragam, mulai dari laporan capaian siswa/kredensial (SHUN), pemetaan, pembinaan, dsb. Mulai 2015 tidak lagi dipakai untuk kelulusan • Laporan tidak hanya capaian tapi juga tingkat anomali/kemungkinan tidak obyektifnya pelaksanaan ujian, melalui pengukuran Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)
  • 54. 1.708.367 (19,962 sekolah) Ringkasan Hasil UN - SMA/MA Tahun 2015/2016 Peserta UN SMA/MA IPA: 793.938 IPS: 844.910 Lainnya: 55.886 NR >85: 0.91% 70< NR < 85: 19.06% 55< NR < 70: 37.82% NR < 55:42.20 % NR >85: 0.04 % 70< NR < 85: 10.61% 55< NR < 70: 35.40% NR < 55: 53.95% Persentase yang belum mencapai standar masih tinggi
  • 55. NA, 12% <=50, 23% >50-70, 31% >70-80, 19% >80, 15% UNBK, 1% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK NA, 1% <=50, 10% >50-70, 28% >70-80, 40% >80, 11% UNBK, 10% NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK 0% 10% 20% 30% 40% 50% 2015 2016 61% 35% • Tahun lalu jenjang SMA dengan IIUN>70 hanya 35%, tahun ini meningkat menjadi 61% • IIUN mendorong sekolah makin berintegritas dalam menyelenggarakan UN Catatan: IIUN mengukur kejujuran dalam penyelenggaraan UN, TIDAK MENGUKUR KEJUJURAN SEKOLAH!! Meski hasil kajian lapangan diperoleh fakta: sekolah dengan IIUN tinggi memiliki budaya kejujuran yang tinggi pula [UAD, 2016] Terjadi Peningkatan IIUN Direleasenya IIUN pada tahun 2015 mendorong sekolah makin jujur dalam ujian 07 Dampak direleasenya IIUN th 2015
  • 56. • Kelompok IPA: • 36% SMA dengan IIUN 2015 >80 • 52% SMA dengan IIUN 2015 <80 • 12% SMA yang tahun lalu sudah UNBK • Kelompok IPS: • 30% SMA dengan IIUN 2015>80 • 58% SMA dengan IIUN 2015 <80 • 12% SMA yang tahun lalu sudah UNBK Siapa yang ikut UNBK 2016? >80, 36% >70- 80, 25% >50- 70, 22% <=50, 11% NA, 6% UNBK 2015, 12% >80, 30% >70-80, 24% >50-70, 28% <=50, 12% NA, 6% UNBK 2015, 12% IPA IPS 08
  • 57. 75.09 67.85 62.53 70.27 69.02 49.24 50.96 54.75 62.93 64.4 40 45 50 55 60 65 70 75 80 <=50 <=70 <=80 >80 UNBK NilaiUNRerataSekolah(2015&2016) Perubahan Capaian 2015-2016 SMA/MA jurusan IPA dari PBT-CBT berdasar IIUN Nilai 2015 nilai 2016 IIUN tahun 2015 • Sekolah UNKP dengan IIUN rendah di tahun 2015 yang mengikuti UNBK tahun 2016 cenderung “terkoreksi” nilainya. • Semakin rendah IIUN tahun 2015 semakin besar penurunan nilai setelah menggunakan UNBK • Terbukti IIUN mengukur tingkat integritas dalam pelaksanaan UN • UNBK meningkatkan kejujuran ujian Validasi IIUN Dengan UNBK dihasilkan pengukuran capaian yang lebih benar -25,8 -16,9 -7,8 -7,3 -4.6 09
  • 58. 61 Keragaman capaian SKL tak terdeteksi kalau hanya berdasar Nilai Sekolah Keterangan Pemekaran 6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00 9.00 - 10.00 Peta rerata nilai Ujian Sekolah
  • 59. 62 Peta Keragaman capaian SKL berdasar Nilai Rerata UN (murni) SMA Keterangan Pemekaran < 4.00 4.00 - 5.00 5.00 - 6.00 6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00 Peta rerata nilai Ujian Nasional
  • 60. 63 Peta Indeks Integritas Ujian Nasioal SMA – IPA IIUN rendah mengindikasi besar kemungkinan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN
  • 61. 8.3 8.5 9.1 11.1 12.3 49.7 51.8 69.6 75.7 74.6 0% 20% 40% 60% 80% 100% Singapore Hongkong China Korea Jepang Finlandia Thailand Malaysia Qatar Indonesia Peru share low performer share middle performer share high performer Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia Hasil PISA 2012 27 38 32 3Indonesia (UN) Hasil UN 2015 kurang cukup baik Sangat baik Hasil PISA 2012
  • 62. Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia 27 38 32 3Indonesia (UN) Hasil UN 2015 kurang cukup baik Sangat baik Hasil PISA 2015 9.4 9.6 9.6 11.5 14.4 33.7 46.7 49.8 56 58.8 0% 20% 40% 60% 80% 100% Hongkong China Jepang Singapura Finlandia Korea Malaysia Thailand Qatar Indonesia Peru share low performer share midde performer share high performer
  • 63. Korelasi PISA dan UN Strata PISA Math Read Science UN IIUN Good 470.05 477.29 455.88 71.95 72.61 Moderate 377.15 403.06 398.32 62.30 64.34 Poor 367.62 383.66 390.47 52.05 73.34 Hasil PISA 2015 menunjukkan capaian sekolah dengan rerata UN tinggi dan IIUN baik secara signifikan lebih tinggi dibanding yang rerata UN rendah
  • 64. Perubahan Kisi-kisi UN 2015 dan 2016 Aspek Kisi-kisi 2015 Kisi-kisi 2016 Masa berlaku 2011-2015 Mulai 2016 Komponen Terdiri dari 2 komponen: kompetensi & indikator soal (apa yang akan ditanyakan) Dua dimensi: cakupan materi dan level kognitif yang diukur Bentuk Indikator spesifik merujuk soal yang akan diujikan Tidak ada indikator soal Leveling Belum secara eksplisit mencerminkan leveling kognitif, yang ada tingkat kesukaran: 40% mudah, 40% sedang, 20% sulit. Ada 10% soal HOTS Dengan leveling yang lebih eksplisit: 40% memahami 40% mengaplikasikan 20% menalar (reasoning) 13
  • 65. Mengapa Kisi-kisi Diubah? 13 • Tujuan perubahan adalah agar guru-guru mengajar berdasar kurikulum, siswa belajar berdasar kurikulum, bukan berdasar indikator soal UN • Orientasi pembelajaran pada ketuntasan belajar (mastery learning) • Mendorong kompetensi abad 21 seperti kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking) • Mengembalikan dari belajar merujuk pada “kurikulum Ujian Nasional” menjadi kurikulum nasional jenjang SMA/MA/SMK
  • 66. UN 2015 UN 2016 Proporsi soal High Order of Thinking pada Ujian Nasional 2016 ditingkatkan... Contoh Matematika – Materi Kesebangunan Perhatikan gambar sketsa kebun berikut! Sebidang kebun berbentuk jajaran genjang. Bagian dalam kebun dibuat taman dengan panjang AB = 20 m, dan panjang DE = 15 m. Di sekeliling taman akan dibuat jalan. Jika kebun dan taman sebangun, luas jalan adalah … Panjang bayangan sebuah menara 15 m dan pada saat yang sama sebuah tiang pancang memiliki panjang bayangan 3 m. Jika tinggi tiang pancang 7 m, maka tinggi menara adalah .... A. 19 meter B. 22 meter C. 25 meter D. 35 meter A B CD 2m 2m E A. 66 m2 B. 132 m2 C. 300 m2 D. 360 m2
  • 67. Kesimpulan • Pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras dengan capaian PISA maupun TIMSS • Siswa-siswa masih lemah dalam kecakapan kognitif order tinggi (seperti menalar/menganalisa/mengevaluasi) • Penilaian kelas sehari-hari harus dibiasakan dengan soal-soal HOTS agar anak terdorong kemampuan berpikir kritisnya • Peningkatan mutu pendidikan dapat didorong melalui asesmen yang baik
  • 68. Kebijakan tentang Ujian Nasional dan Ujian Sekolah • Tahun 2017 Ujian Nasional tetap dilaksanakan seperti tahun 2016, sesuai PP 19/2005, PP 32/2013, dan PP 13/2015. • Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan satuan pendidikan. • UN tahun 2017 dilaksanakan dengan UNBK sebagai moda utamanya. • Pada tahun 2017 Ujian Sekolah ditingkatkan mutunya menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. • Soal USBN dibuat oleh guru melalui KKG/MGMP dengan mengacu pada kisi-kisi yang dikeluarkan oleh BSNP. • Pemerintah memberikan pelatihan bagi guru agar dapat membuat ujian sekolah yang semakin berkualitas.
  • 69. Persiapan Pelaksanaan UN 2017 • Untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan UN dilaksanakan dengan moda UNBK • Jadwal UN jenjang SMK, SMA, dan SMP tidak bersamaan sehingga komputer dapat digunakan bersama (resource sharing) • Sekolah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi penyelenggara USBN • Siswa SMA dari sekolah yang belum memiliki infrastruktur UNBK mengikuti ujian di SMK atau SMP penyelenggara UNBK, demikian pula sebaliknya • Dinas Provinsi menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah • Sudah terdata 12.058 sekolah/madrasah siap menjadi penyelenggara UNBK
  • 70. Pelaksanaan USBN • Mata pelajaran USBN: – SMP: Agama, PPKN, IPS – SMA: Agama, PPKN, Sejarah Umum – SMK: Agama, PPKN, Keterampilan Komputer • Pelaksanaan USBN: – Guru inti diberikan pelatihan penulisan kisi-kisi/indikator soal, penulisan soal, dan penskoran soal baik pilihan ganda maupun yang bukan pilihan ganda – Penulisan soal oleh guru yang tergabung dalam KKG/MGMP di Kabupaten/Kota/Gugus dengan mengacu pada kisi-kisi USBN – Master soal disimpan Kepala Sekolah – Buku soal ujian dicetak dan disimpan di sekolah masing-masing – Pelaksanaan USBN sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak Kepala Sekolah – Penskoran hasil USBN dilakukan oleh guru secara silang antar sekolah dalam gugus
  • 71. Menyu sun soal bersam a 1 3 Digunakan untuk ujian sekolah berstandar nasional 25% soal standar Paket soal BSNP Standar & Kisi-kisi KKG/MGMP Puspendik 4 1 1 2 ALUR PENYUSUNAN SOAL USBN Catatan: • SMA/K dilaksanakan MGMP level Kabupaten/Kota ((bila terlalu besar dibagi dalam beberapa gugus))
  • 72. Kemendik bud BSNPBalitbang & Dikdasm en Kebijakan • Standar UN • POS UN • Kisi-kisi UN • Penyelengg ara UN • Monev UN • Pelaksana UN • Bank Soal UN • Instrumen UN • Manajemen UN • Olah hasil UN • Pelaksan a UN di Daerah • Koordina si Pelaksan aan UN Kab/Kota • Pengaw asan UN Sekolah • Pelaksana UN • Pengawas ujian secara silang • Pelaksana US • Penyusunan soal US LPMP Pengawasan UN Skema Proses Ujian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Dinas Provinsi Dinas Kab/Kota Dewan Pend. Provinsi Pengawasan UN Pergurua n Tinggi • Memindai LJUN Sumber: • Peraturan BSNP No. 0034/P/BSNP/XII/2015 • Peraturan Kabalitbang Kemendikbud No. 045/H/HK/2015 Kemendikbu d BSN P Balitbang, GTK, Dikdasmen, PAUD Dikmas Kebijakan Standar POS Kisi-kisi Ujian/ Kompetensi Dasar Monev • Bank Soal  20-25% soal sebagai anchor • Fasilitasi instrumen/sistem • Pembinaan • Konsolidasi hasil • Koordinasi USBN • Pengawasan Sekola h • Pelaksana USBN • Pengawas USBN secara silang LPM P Dewan Pend. Provinsi KKG/ MGM P Pengawasan Pembinaan • Mengembangkan soal • Pengolahan hasil P4 TK Pengawasan Dewan Pend. Kab/Kota Ujian Sekolah Berstandar Nasional PELAKU UTAMA UN PELAKU UTAMA USBN Menetapkansoal Dinas Kab/Kota Dinas Provinsi
  • 74. 77 APAKAH AKSI/INAP? Kompetensi yang diukur:  Literasi  Numerasi  Sains Diikuti oleh siswa seluruh Provinsi (sampling) Dilakukan pada kelas 4, 8, 11 Tidak ada Lulus/Gagal Mengukur kompetensi kognitif Dilengkapi survei guru, siswa, ortu SURVEI JENJANG SIFAT AKSI/INAP adalah program pemetaan capaian pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa yang dilakukan melalui survei yang sifatnya “longitudinal”. Sifat:  Sampling  Low stake  Diagnostik untuk perbaikan MANFAAT AKSI/INAP 1. NERACA Ketercapaian, kekuatan, dan kelemahan pendidikan sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat 2. DIAGNOSA Aspek kompetensi yang perlu perbaikan faktor penunjang/penghambat keberhasilan 3. KOMPETENSI Mendorong ketercapaian kompetensi, terutama literasi dan numerasi 4. STANDAR PENDIDIKAN Anak tangga progresif untuk meningkatkan capaian standar pendidikan
  • 75. Hasil AKSI – Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia /INAP • http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd
  • 76. 79 HASIL AKSI/INAP 2016 DAN PISA 2012 INDONESIA INAP 2016 Indonesia PISA 2012 Programme for International Student Assessment 75,7% Low Performer 24% Middle performer AKSI/INA P 2016 Indonesia National Assessment Programme 73,61% Low Performer 25,38 % Middle Performer
  • 78. 81 NASIONAL DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA NTB NTT PAPUA HASIL AKSI/INAP 2016 Contoh Perbandingan Capaian Literasi Membaca Antardaerah Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
  • 79. 82 HASIL AKSI/INAP SD 2016 Meruj uk Interpreta si EvaluasiIntegrasi Highlight: • Dalam numerasi: Kemampuan menalar perlu ditingkatkan • Dalam literasi: kemampuan integrasi dan evaluasi informasi masih lemah
  • 80. 83 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi Membaca Kurang
  • 81. 84 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Numerasi/Literasi Matematika Kurang
  • 82. 85 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi IPA Kurang
  • 83. 86 PETA JALAN INAP 2016 2017 2018 2019 2020 INAP SD INAP SMP INAP SMA/K INAP SD INAP SMP  Gerakan Literasi Nasional (GLN) dicanang kan  Pembin aan SD  Pembina an SD dan SMP  Tren capaian SD  Pembinaan SMP  Pembinaan SMA  Tren capaian SMP  Pembinaan SD  Pembinaan SMP  Pembinaan SMA
  • 85. Seberapa efektifkah umpan balik hasil penilaian terhadap peningkatan mutu? Penilaian akan mampu meningkatkan mutu, hanya jika informasi hasil penilaian dijadikan umpan balik. Baik kepada siswa, guru, sekolah, orang tua, maupun pemangku kebijakan.
  • 86. Penilaian Kelas • Membentuk siswa sbg pembelajar sejati (Q & P) • Assessment for & as learning • Formatif dan diqgnostik • Pengembangan panduan penilaian • Pengembangan modul pelatihan • Pelatihan IN, IP, guru • Penulisan soal HOTS • Sumber informasi penilaian (rumah penilaian) [bersama program inovasi] • Pengembangan model [bersama program inovasi] • Uji coba/piloting [bersama program inovasi] meaningful assessment & feedback for learning improvement Rich & sound assessments Research & evidence based Classroom-based assessment School-based assessment Assessment as learning Assessment for learning Assessment of learning External assessment
  • 87. Penilaian kelas & umpan balik • Penilaian kelas untuk menumbuhkembangkan kompetensi dan daya nalar (critical thinking) • Authentic assessment untuk menguatkan problem solving • Project-based assessment –lintas mapel- untuk integrasi pengetahuan, collaboration skills • Ilmu sosial: project dengan debat dan argumentasi (communication skills) • Peer tutoring: menguatkan pemahaman, communication skills, collaboration skills • ICT enhanced learning: ICT literasi • Positive feedback – Membangun attitude siswa – Belajar dari kesalahan – Membantu siswa menyadari kesalahan dan menguasai pengetahuan • Kecakapan guru untuk merancang dan menggunakan berbagai model/bentuk penilaian • Rubrik penilaian • Umpan balik KI1-KI4 • Pada siswa/ortu • Pada pembelajaran

Editor's Notes

  1. D B