SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Catatan pengupload (Anta Samsara): Highlight kuning pada huruf adalah asli dari
Kriti Sharma, penulis laporan Human Rights Watch tentang isu ini, dalam email
yang dikirimkan pada tanggal 21 Maret 2016.
*** Untuk mengunduh video, rekaman mentah, dan foto:
http://www.hrw.org/id/video-photos/video/2016/03/18/287839
Indonesia: Menangani Kesehatan Jiwa dengan Cara Dipasung
Penyandang Disabilitas Psikososial Menerima Pengekangan dan Kekerasan
(Jakarta, 21 Maret 2016) – Penyandang disabilitas psikososial di Indonesia seringkali
dipasung atau dipaksa menjalani pengobatan di institusi tempat mereka
mengalami kekerasan, demikian Human Rights Watch dalam laporan yang dirilis hari
ini.
Laporan 74 halaman, “Hidup di Neraka: Kekerasan terhadap Penyandang Disabilitas
Psikososial di Indonesia” menguraikanbagaimana orang dengan kondisi
kesehatan jiwa seringkali berakhir dengan dirantai atau dikurung di institusi yang penuh
sesak dan sangat tidak sehat, tanpa persetujuan mereka, karena stigma dan minimnya
perawatan kesehatan jiwa dan dukungan pelayanan berbasis masyarakat. Di
institusi itu mereka menghadapi kekerasan fisik dan seksual, menjalani pengobatan
paksa termasuk terapi elektro-syok, diisolasi, dibelenggu, dan dipaksa
menerima kontrasepsi.
“Pemasungan orang dengan kondisi kesehatan jiwa adalah tindakan ilegal di
Indonesia, tapi ini masih jadi praktik brutal danberkembang luas,” kata Kriti Sharma,
peneliti hak disabilitas dari Human Rights Watch dan penulis laporan ini.
“Orangmenjalani hidupnya selama bertahun-tahun dengan dirantai, diikat di balok kayu,
atau dikurung di kandang kambing karena keluarga tak tahu lagi yang harus dilakukan.
Sementara pemerintah tidak melakukan pekerjaan dengan baik untuk menawarkan
alternatif yang manusiawi.”
Human Rights Watch mewawancarai 72 orang penyandang disabilitas psikososial,
termasuk anak-anak, serta 10 anggota keluarga, pengasuh, pekerja profesional
kesehatan jiwa, kepala institusi, pejabat pemerintah, dan pembela hak-hak disabilitas.
Human Rights Watch mengunjungi 16 institusi di Jawa dan Sumatra termasuk rumah
sakit jiwa, panti sosial, dan pusat pengobatan keagamaan, dan mendokumentasikan
175 kasus di lima provinsi di mana mereka saat ini masih dipasung atau dikurung atau
baru saja dibebaskan.
Lebih dari 57.000 orang di Indonesia dengan kondisi kesehata jiwa pernah dipasung—
dibelenggu atau dikurung di ruang tertutup—setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Dan berdasarkan data pemerintah terbaru yang tersedia, sekitar 18.800orang
masih dipasung. Meski pemerintah melarang pasung sejak tahun 1977, dalam
praktiknya, keluarga, paranormal, danpetugas institusi terus
membelenggu penyandang disabilitas psikososial, terkadang selama bertahun-tahun.
Dalam satu kasus, ayah dari perempuan penyandang disabilitas psikososial mengatakan kepada Human
Rights Watch bahwa dia mengunci putrinya di sebuah kamar setelah berkonsultasi dengan paranormal karena
anaknya merusak tanaman tetangga. Ketika dia mencoba menggali jalan keluar dari ruangan itu, orang tuanya
mengikat tangannya di belakang punggung. Dia telanjang di atas serakan kotoran, makan, tidur, kencing
dan buang hajat di ruangan tersebut selama 15 tahun sebelum akhirnya dilepaskan.
Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan praktik ini. Kementerian
Kesehatan dan Kementerian Sosial telah memulai kampanye anti-pasung. Undang-
undang Kesehatan Jiwa tahun 2014 mengharuskan pelayanan kesehatan jiwa terintegrasi ke dalam
pelayanan kesehatan umum. Tim dari pejabat pemerintah, tenaga medis, dan petugas di institusi
pemerintah betugas membebaskan orang dari pasung. Namun, sebagian pula karena faktor negara yang
begitu terdesentralisasi, pelaksanaan bebas pasung di tingkat daerahsangatlah lamban.
Dengan penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 600 hingga 800
psikiater—satu orang menangani 300.000 hingga 400.000 orang—dan 48 rumah sakit
jiwa, lebih dari separuhnya di 4 dari 34 provinsi. Data pemerintah menunjukkan,
anggaran kesehatan 2015 adalah 1,5 persen dari total anggaran pendapatan dan
belanja negara, serta 90 persen orang yang menginginkan akses pelayanan
kesehatan jiwa tak bisa mendapatkannya karena minimya pelayanan.
Pemerintahmencanangkan sistem jaminan kesehatan nasional, termasuk pelayanan
kesehatan jiwa, berlaku sepenuhnya pada 2019.
Langkanya fasilitas dan pelayanan seringkali mengabaikan hak-hak dasar para
penyandang disabilitas psikososial dan sangat berperan memicu
kekerasan terhadap mereka, menurut Human Rights Watch. “Bayangkan hidup di
neraka, seperti itulah sayadi sini,” kata Asmirah, perempuan 22
tahun penyandang disabilitas psikososial tentang pusat pengobatan keagamaan di
Brebes tempat dia dipaksa tinggal di sana.
Menurut undang-undang Indonesia, relatif gampang memaksa orang
penyandang disabilitas psikososial dimasukkan kesebuah institusi. Human Rights
Watch menemukan 65 kasus penahanan sewenang-wenang di institusi—
tak seorang pun yang diwawancarai di institusi-institusi ini sukarela tinggal di sana.
Kasus paling lama yang didokumentasikan Human Rights Watch adalah tujuh tahun
di sebuah panti sosial dan 30 tahun di sebuah rumah sakit jiwa.
Di beberapa fasilitas, kondisi penghuni yang berdesak-desakan dan kurangnya
kebersihan adalah masalah serius, memicu penyebaran kutu dan kudis. Di Panti Laras
2, institusi pelayanan sosial di pinggiran ibukota Jakarta, Human Rights Watch
mengamati hampir 90 perempuan tinggal dalam sebuah ruangan yang selayaknya
hanya bisa menampung tak lebih dari 30 orang.
“Di banyak institusi ini, tingkat kebersihan pribadi berkembang mengerikan sebab
orang tak dibolehkan keluar atau mandi,”ujar Sharma. “Orang dipaksa rutin untuk tidur,
makan, kencing dan buang hajat di ruang yang sama.”
Di 13 dari 16 institusi yang dikunjungi Human Rights Watch, orang dipaksa rutin minum
obat atau menerima “penyembuhan” alternatif seperti diberi ramuan herbal yang
dianggap “mujarab”, dipijat secara kasar, dibacakan ayat-ayat Alquran di dekat
telinga. Di tiga dari enam rumah sakit jiwa yang didatangi, Human Rights Watch
mendokumentasikan penggunaan terapi elektrokonvulsif tanpa anestesi dan tanpa
persetujuan pasien. Dalam satu kasus, perawatan itu dilakukan terhadap anak-anak.
Human Rights Watch menemukan isolasi paksa diterapkan secara rutin, termasuk
sebagai hukuman karena pasien menolakperintah, berkelahi, atau ketahuan melakukan
aktivitas seksual.
Human Rights Watch mendokumentasikan kasus kekerasan fisik dan seksual. Di tujuh
institusi yang dikunjungi, petugas laki-laki bisa masuk semaunya
ke bagian penampungan atau bangsal perempuan, atau diberi tanggung jawab
menangani bangsalperempuan—menempatkan perempuan dan gadis
menghadapi risiko tinggi kekerasan seksual. Di pusat pengobatan, pria dan perempuan
dirantai berdekatan satu sama lain, mendorong perempuan tak punya pilihan melarikan
diri jika dilecehkan. Di tiga institusi, Human Rights Watch menemukan
bukti petugas memberikan suntikan kontrasepsi kepada perempuan tanpa persetujuan
atau sepengetahuan mereka.
Pemerintah Indonesia harus segera memerintahkan inspeksi dan pengawasan
rutin ke semua institusi pemerintah danswasta, serta mengambil tindakan terhadap
fasilitas yang mempraktikan pasung atau melakukan
kekerasan terhadappenyandang disabilitas psikososial. Indonesia harus
mengambil langkah-langkah atau kebijakan untuk menjamin penyandangdisabilitas
psikososial dapat membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka dan
mewajibkan persetujuan secara bebasuntuk tindakan pengobatan.
Pemerintah harus mengamandemen Undang-undang Kesehatan Jiwa 2014, guna
memastikan penyandang disabilitas psikososial memiliki hak setara dengan orang
Indonesia lain. Pemerintah juga harus merevisi dan mengesahkan Rancangan
Undang-Undang Penyandang Disabilitas, meninjau pasal-pasalnya selaras dengan
Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas yang diratifikasi Indonesia
pada 2011.
Pemerintah harus mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan dukungan berbasis
masyarakat secara sukarela danterjangkau yang berkonsultasi dengan penyandang
disabilitas psikososial itu sendiri, serta melatih pekerja kesehatan jiwadari perawat
hingga psikiater, menurut Human Rights Watch.
“Memikirkan seseorang hidup bersama kotoran dan air kencing selama 15 tahun dalam
ruang terkunci, terisolasi, dan tak diberi perawatan apapun merupakan
hal mengerikan,” ujar Sharma. “Banyak orang mengatakan kepada saya
‘Ini bagai hidup di neraka.’ Begitulah yang terjadi.”
Informasi lengkap laporan ini, sila lihat:
“Hidup di
Neraka”: https://www.hrw.org/embargo/287537/e2df81d8a0a628c6f2d882530e6d16cc
Tersedia sesudah embargo: https://www.hrw.org/node/287537/
Laporan lain tentang hak-hak disabilitas: https://www.hrw.org/topic/disability-rights
Laporan lain Human Rights
Watch tentang Indonesia: https://www.hrw.org/asia/indonesia
Informasi lebih lanjut, sila kontak:
Di Jakarta, Kriti Sharma (Inggris, Hindi, Prancis): +62-897-
2743468 or sharmak@hrw.org. Twitter @ks7s
Di Jakarta, Andreas Harsono (Inggris, Indonesia): +62-815-950-9000 (mobile)/;
or harsona@hrw.org. Twitter: @andreasharsono
Di New York, Shantha Rau Barriga (Inggris, Jerman, Kanada): +1 917-361-5245;
or shantha.barriga@hrw.org. Twitter @ShanthaHRW
Kutipan:
Kamu bisa melempar batu sesuka kamu di Jawa dan kamu bisa melemparnya
ke orang yang dipasung. Seperti itulah gambaran umumnya di sini.
— Yeni Rosa Damayanti, ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Jakarta.
Bahkan ketika seorang menderita diare, mereka tak mengizinkannya ke toilet;
mereka melakukannya di saluran dalam penampungan. Bau. Mereka pernah
memberi kami obat kudis tapi sudah kehabisan.
— Sinta, 36, perempuan penyandang disabilitas psikososial, pusat rehabilitasi
Galuh, Bekasi.
Mereka memijat saya secara paksa. Mereka memegang saya kuat-kuat.
Seorang memegang kaki dan yang lain memegang tangan. Rasanya seperti ada
orang yang mencambuk saya. Mereka menggosok badan saya sampai seluruh
badan saya memar-memar. Itu bukanlah pijat. Itu penyiksaan. Saya tidak tahu
apa yang mereka lakukan, tapi rasanya sakit sekali. Saya tak bisa berjalan
setelahnya.
— Kasmirah, 43, perempuan penyandang disabilitas
psikososial, menggambarkan pengalamannya diobati seorang kiai danasistennya,
Kebon Pedes.
Banyak orang berusaha kabur, dan jika tertangkap, ditaruh di ruang isolasi
selama tiga hari. Ada banyak yang berusaha kabur.
— Endra, 42, pria penyandang disabilits psikososial, tinggal di sebuah
panti sosial di Sukabumi.
Saat saya mandi, petugas pria melihat saya. Anggota petugas pria bahkan
mengganti pakaian perempuan jika diperlukan. Seorang petugas laki-laki
meraba vagina saya tadi pagi. Mereka melakukannya untuk bersenang-senang.”
— Tasya, 25, perempuan penyandang disabilitas psikososial, tinggal di sebuah pusat
pengobatan di Brebes.
Mereka menaruh listrik pada pelipis dan dahi; rasanya sakit sekali. Saya sadar
saat mereka melakukan ini. Saya bisa melihat semua. Mereka mengikat tangan
saya di tempat tidur…. Dokter memberi saya efek kejut. Mereka tidak
memberikan suntikan. Itu berlangsung setengah jam. Saya tidak paham apa
yang mereka lakukan; tak ada seorang pun yang peduli untuk menjelaskan
kepada saya apa yang terjadi. Tidak juga keluarga saya. Saya tidak sanggup
berkata apa-apa, tapi hati saya menolak. Jika saya menolak, keluarga saya
akan memukul saya. Mereka telah melakukan sebelumnya. Mereka
menganggap saya gila.
— Carika, 29, perempuan penyandang disabilitas psikososial, Jawa Tengah.

More Related Content

Similar to Kesehatan Jiwa Indonesia oleh Human Rights Watch (2.0, dengan highlight)

Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2tarmizitaher
 
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)hanunropi
 
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes Carlo Prawira
 
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era DigitalMateri seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era DigitalNamin AB Ibnu Solihin
 
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrIsyaFaruqi
 
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGAN
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGANKESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGAN
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGANSahira Suhad
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxlinamairita
 
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdfTrianRamadhan
 
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptx
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptxLGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptx
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptxRatriShintya
 
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...Bagus Utomo
 
Cara Menghindari Seks Bebas
Cara Menghindari Seks BebasCara Menghindari Seks Bebas
Cara Menghindari Seks BebasAdinda Dwi
 
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_isla
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_islaEuthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_isla
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_islahanunropi
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...wiwin syafii
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauRiniHidayati8
 
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - Psikoedukasi
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - PsikoedukasiPresentation7 pemberdayaan dan advokasi - Psikoedukasi
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - PsikoedukasiBagus Utomo
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
 
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017Lautan Jiwa
 

Similar to Kesehatan Jiwa Indonesia oleh Human Rights Watch (2.0, dengan highlight) (20)

Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)
Euthanasia dalam islam (analisis fiqh dan hukum positif di indonesia)
 
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes KP 1.1.3.5 Ham dan kes
KP 1.1.3.5 Ham dan kes
 
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era DigitalMateri seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
 
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ppt ulumul quran.pptxewrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
 
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGAN
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGANKESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGAN
KESAN DAN LANGKAH PENDERMAAN ORGAN
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptx
 
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
 
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptx
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptxLGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptx
LGBT_ditinjau_dari_segi_agama_and_keseha (1).pptx
 
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
 
Cara Menghindari Seks Bebas
Cara Menghindari Seks BebasCara Menghindari Seks Bebas
Cara Menghindari Seks Bebas
 
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_isla
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_islaEuthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_isla
Euthanasia dalam pandangan_etika_secara_agama_isla
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Kespro remaja
Kespro remaja  Kespro remaja
Kespro remaja
 
Sosiologi. kesehatan
Sosiologi. kesehatanSosiologi. kesehatan
Sosiologi. kesehatan
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
 
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - Psikoedukasi
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - PsikoedukasiPresentation7 pemberdayaan dan advokasi - Psikoedukasi
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - Psikoedukasi
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
 
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017
Laporan Kegiatan Yayasan Cahaya Jiwa Periode 2012-2017
 

More from Lautan Jiwa

Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)
Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)
Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)Lautan Jiwa
 
Mengenal Depresi (23.1)
Mengenal Depresi (23.1)Mengenal Depresi (23.1)
Mengenal Depresi (23.1)Lautan Jiwa
 
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)Lautan Jiwa
 
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)Lautan Jiwa
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Lautan Jiwa
 
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Lautan Jiwa
 
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)Lautan Jiwa
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Lautan Jiwa
 
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Lautan Jiwa
 
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)Lautan Jiwa
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasLautan Jiwa
 
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan Jiwa
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan JiwaMengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan Jiwa
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan JiwaLautan Jiwa
 
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)Lautan Jiwa
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
 
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...Lautan Jiwa
 
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)Lautan Jiwa
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
 
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)Lautan Jiwa
 
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Lautan Jiwa
 
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009Newsmail Jiwa Sehat: April 2009
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009Lautan Jiwa
 

More from Lautan Jiwa (20)

Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)
Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)
Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar (v2, 29.8)
 
Mengenal Depresi (23.1)
Mengenal Depresi (23.1)Mengenal Depresi (23.1)
Mengenal Depresi (23.1)
 
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
 
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)
Surat Pernyataan PDSKJI Pusat (22 Februari 2018)
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
 
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
 
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
 
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
 
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
 
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan Jiwa
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan JiwaMengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan Jiwa
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan Jiwa
 
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...
Jarak antara Hati Kita (4.2), Kumpulan Cerpen oleh Tiga Orang dengan Masalah ...
 
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)
Laporan 5 Tahunan Cahaya Jiwa (5.0)
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)
Sejarah Kesehatan Jiwa (10.0)
 
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)
 
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009Newsmail Jiwa Sehat: April 2009
Newsmail Jiwa Sehat: April 2009
 

Recently uploaded

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

Kesehatan Jiwa Indonesia oleh Human Rights Watch (2.0, dengan highlight)

  • 1. Catatan pengupload (Anta Samsara): Highlight kuning pada huruf adalah asli dari Kriti Sharma, penulis laporan Human Rights Watch tentang isu ini, dalam email yang dikirimkan pada tanggal 21 Maret 2016. *** Untuk mengunduh video, rekaman mentah, dan foto: http://www.hrw.org/id/video-photos/video/2016/03/18/287839 Indonesia: Menangani Kesehatan Jiwa dengan Cara Dipasung Penyandang Disabilitas Psikososial Menerima Pengekangan dan Kekerasan (Jakarta, 21 Maret 2016) – Penyandang disabilitas psikososial di Indonesia seringkali dipasung atau dipaksa menjalani pengobatan di institusi tempat mereka mengalami kekerasan, demikian Human Rights Watch dalam laporan yang dirilis hari ini. Laporan 74 halaman, “Hidup di Neraka: Kekerasan terhadap Penyandang Disabilitas Psikososial di Indonesia” menguraikanbagaimana orang dengan kondisi kesehatan jiwa seringkali berakhir dengan dirantai atau dikurung di institusi yang penuh sesak dan sangat tidak sehat, tanpa persetujuan mereka, karena stigma dan minimnya perawatan kesehatan jiwa dan dukungan pelayanan berbasis masyarakat. Di institusi itu mereka menghadapi kekerasan fisik dan seksual, menjalani pengobatan paksa termasuk terapi elektro-syok, diisolasi, dibelenggu, dan dipaksa menerima kontrasepsi. “Pemasungan orang dengan kondisi kesehatan jiwa adalah tindakan ilegal di Indonesia, tapi ini masih jadi praktik brutal danberkembang luas,” kata Kriti Sharma, peneliti hak disabilitas dari Human Rights Watch dan penulis laporan ini. “Orangmenjalani hidupnya selama bertahun-tahun dengan dirantai, diikat di balok kayu, atau dikurung di kandang kambing karena keluarga tak tahu lagi yang harus dilakukan. Sementara pemerintah tidak melakukan pekerjaan dengan baik untuk menawarkan alternatif yang manusiawi.” Human Rights Watch mewawancarai 72 orang penyandang disabilitas psikososial, termasuk anak-anak, serta 10 anggota keluarga, pengasuh, pekerja profesional kesehatan jiwa, kepala institusi, pejabat pemerintah, dan pembela hak-hak disabilitas. Human Rights Watch mengunjungi 16 institusi di Jawa dan Sumatra termasuk rumah sakit jiwa, panti sosial, dan pusat pengobatan keagamaan, dan mendokumentasikan 175 kasus di lima provinsi di mana mereka saat ini masih dipasung atau dikurung atau baru saja dibebaskan. Lebih dari 57.000 orang di Indonesia dengan kondisi kesehata jiwa pernah dipasung— dibelenggu atau dikurung di ruang tertutup—setidaknya sekali dalam hidup mereka. Dan berdasarkan data pemerintah terbaru yang tersedia, sekitar 18.800orang masih dipasung. Meski pemerintah melarang pasung sejak tahun 1977, dalam praktiknya, keluarga, paranormal, danpetugas institusi terus membelenggu penyandang disabilitas psikososial, terkadang selama bertahun-tahun. Dalam satu kasus, ayah dari perempuan penyandang disabilitas psikososial mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa dia mengunci putrinya di sebuah kamar setelah berkonsultasi dengan paranormal karena anaknya merusak tanaman tetangga. Ketika dia mencoba menggali jalan keluar dari ruangan itu, orang tuanya mengikat tangannya di belakang punggung. Dia telanjang di atas serakan kotoran, makan, tidur, kencing dan buang hajat di ruangan tersebut selama 15 tahun sebelum akhirnya dilepaskan. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan praktik ini. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial telah memulai kampanye anti-pasung. Undang- undang Kesehatan Jiwa tahun 2014 mengharuskan pelayanan kesehatan jiwa terintegrasi ke dalam pelayanan kesehatan umum. Tim dari pejabat pemerintah, tenaga medis, dan petugas di institusi pemerintah betugas membebaskan orang dari pasung. Namun, sebagian pula karena faktor negara yang begitu terdesentralisasi, pelaksanaan bebas pasung di tingkat daerahsangatlah lamban.
  • 2. Dengan penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 600 hingga 800 psikiater—satu orang menangani 300.000 hingga 400.000 orang—dan 48 rumah sakit jiwa, lebih dari separuhnya di 4 dari 34 provinsi. Data pemerintah menunjukkan, anggaran kesehatan 2015 adalah 1,5 persen dari total anggaran pendapatan dan belanja negara, serta 90 persen orang yang menginginkan akses pelayanan kesehatan jiwa tak bisa mendapatkannya karena minimya pelayanan. Pemerintahmencanangkan sistem jaminan kesehatan nasional, termasuk pelayanan kesehatan jiwa, berlaku sepenuhnya pada 2019. Langkanya fasilitas dan pelayanan seringkali mengabaikan hak-hak dasar para penyandang disabilitas psikososial dan sangat berperan memicu kekerasan terhadap mereka, menurut Human Rights Watch. “Bayangkan hidup di neraka, seperti itulah sayadi sini,” kata Asmirah, perempuan 22 tahun penyandang disabilitas psikososial tentang pusat pengobatan keagamaan di Brebes tempat dia dipaksa tinggal di sana. Menurut undang-undang Indonesia, relatif gampang memaksa orang penyandang disabilitas psikososial dimasukkan kesebuah institusi. Human Rights Watch menemukan 65 kasus penahanan sewenang-wenang di institusi— tak seorang pun yang diwawancarai di institusi-institusi ini sukarela tinggal di sana. Kasus paling lama yang didokumentasikan Human Rights Watch adalah tujuh tahun di sebuah panti sosial dan 30 tahun di sebuah rumah sakit jiwa. Di beberapa fasilitas, kondisi penghuni yang berdesak-desakan dan kurangnya kebersihan adalah masalah serius, memicu penyebaran kutu dan kudis. Di Panti Laras 2, institusi pelayanan sosial di pinggiran ibukota Jakarta, Human Rights Watch mengamati hampir 90 perempuan tinggal dalam sebuah ruangan yang selayaknya hanya bisa menampung tak lebih dari 30 orang. “Di banyak institusi ini, tingkat kebersihan pribadi berkembang mengerikan sebab orang tak dibolehkan keluar atau mandi,”ujar Sharma. “Orang dipaksa rutin untuk tidur, makan, kencing dan buang hajat di ruang yang sama.” Di 13 dari 16 institusi yang dikunjungi Human Rights Watch, orang dipaksa rutin minum obat atau menerima “penyembuhan” alternatif seperti diberi ramuan herbal yang dianggap “mujarab”, dipijat secara kasar, dibacakan ayat-ayat Alquran di dekat telinga. Di tiga dari enam rumah sakit jiwa yang didatangi, Human Rights Watch mendokumentasikan penggunaan terapi elektrokonvulsif tanpa anestesi dan tanpa persetujuan pasien. Dalam satu kasus, perawatan itu dilakukan terhadap anak-anak. Human Rights Watch menemukan isolasi paksa diterapkan secara rutin, termasuk sebagai hukuman karena pasien menolakperintah, berkelahi, atau ketahuan melakukan aktivitas seksual. Human Rights Watch mendokumentasikan kasus kekerasan fisik dan seksual. Di tujuh institusi yang dikunjungi, petugas laki-laki bisa masuk semaunya ke bagian penampungan atau bangsal perempuan, atau diberi tanggung jawab menangani bangsalperempuan—menempatkan perempuan dan gadis menghadapi risiko tinggi kekerasan seksual. Di pusat pengobatan, pria dan perempuan dirantai berdekatan satu sama lain, mendorong perempuan tak punya pilihan melarikan diri jika dilecehkan. Di tiga institusi, Human Rights Watch menemukan bukti petugas memberikan suntikan kontrasepsi kepada perempuan tanpa persetujuan atau sepengetahuan mereka. Pemerintah Indonesia harus segera memerintahkan inspeksi dan pengawasan rutin ke semua institusi pemerintah danswasta, serta mengambil tindakan terhadap fasilitas yang mempraktikan pasung atau melakukan kekerasan terhadappenyandang disabilitas psikososial. Indonesia harus mengambil langkah-langkah atau kebijakan untuk menjamin penyandangdisabilitas psikososial dapat membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka dan mewajibkan persetujuan secara bebasuntuk tindakan pengobatan.
  • 3. Pemerintah harus mengamandemen Undang-undang Kesehatan Jiwa 2014, guna memastikan penyandang disabilitas psikososial memiliki hak setara dengan orang Indonesia lain. Pemerintah juga harus merevisi dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penyandang Disabilitas, meninjau pasal-pasalnya selaras dengan Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas yang diratifikasi Indonesia pada 2011. Pemerintah harus mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan dukungan berbasis masyarakat secara sukarela danterjangkau yang berkonsultasi dengan penyandang disabilitas psikososial itu sendiri, serta melatih pekerja kesehatan jiwadari perawat hingga psikiater, menurut Human Rights Watch. “Memikirkan seseorang hidup bersama kotoran dan air kencing selama 15 tahun dalam ruang terkunci, terisolasi, dan tak diberi perawatan apapun merupakan hal mengerikan,” ujar Sharma. “Banyak orang mengatakan kepada saya ‘Ini bagai hidup di neraka.’ Begitulah yang terjadi.” Informasi lengkap laporan ini, sila lihat: “Hidup di Neraka”: https://www.hrw.org/embargo/287537/e2df81d8a0a628c6f2d882530e6d16cc Tersedia sesudah embargo: https://www.hrw.org/node/287537/ Laporan lain tentang hak-hak disabilitas: https://www.hrw.org/topic/disability-rights Laporan lain Human Rights Watch tentang Indonesia: https://www.hrw.org/asia/indonesia Informasi lebih lanjut, sila kontak: Di Jakarta, Kriti Sharma (Inggris, Hindi, Prancis): +62-897- 2743468 or sharmak@hrw.org. Twitter @ks7s Di Jakarta, Andreas Harsono (Inggris, Indonesia): +62-815-950-9000 (mobile)/; or harsona@hrw.org. Twitter: @andreasharsono Di New York, Shantha Rau Barriga (Inggris, Jerman, Kanada): +1 917-361-5245; or shantha.barriga@hrw.org. Twitter @ShanthaHRW Kutipan: Kamu bisa melempar batu sesuka kamu di Jawa dan kamu bisa melemparnya ke orang yang dipasung. Seperti itulah gambaran umumnya di sini. — Yeni Rosa Damayanti, ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Jakarta. Bahkan ketika seorang menderita diare, mereka tak mengizinkannya ke toilet; mereka melakukannya di saluran dalam penampungan. Bau. Mereka pernah memberi kami obat kudis tapi sudah kehabisan. — Sinta, 36, perempuan penyandang disabilitas psikososial, pusat rehabilitasi Galuh, Bekasi. Mereka memijat saya secara paksa. Mereka memegang saya kuat-kuat. Seorang memegang kaki dan yang lain memegang tangan. Rasanya seperti ada
  • 4. orang yang mencambuk saya. Mereka menggosok badan saya sampai seluruh badan saya memar-memar. Itu bukanlah pijat. Itu penyiksaan. Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi rasanya sakit sekali. Saya tak bisa berjalan setelahnya. — Kasmirah, 43, perempuan penyandang disabilitas psikososial, menggambarkan pengalamannya diobati seorang kiai danasistennya, Kebon Pedes. Banyak orang berusaha kabur, dan jika tertangkap, ditaruh di ruang isolasi selama tiga hari. Ada banyak yang berusaha kabur. — Endra, 42, pria penyandang disabilits psikososial, tinggal di sebuah panti sosial di Sukabumi. Saat saya mandi, petugas pria melihat saya. Anggota petugas pria bahkan mengganti pakaian perempuan jika diperlukan. Seorang petugas laki-laki meraba vagina saya tadi pagi. Mereka melakukannya untuk bersenang-senang.” — Tasya, 25, perempuan penyandang disabilitas psikososial, tinggal di sebuah pusat pengobatan di Brebes. Mereka menaruh listrik pada pelipis dan dahi; rasanya sakit sekali. Saya sadar saat mereka melakukan ini. Saya bisa melihat semua. Mereka mengikat tangan saya di tempat tidur…. Dokter memberi saya efek kejut. Mereka tidak memberikan suntikan. Itu berlangsung setengah jam. Saya tidak paham apa yang mereka lakukan; tak ada seorang pun yang peduli untuk menjelaskan kepada saya apa yang terjadi. Tidak juga keluarga saya. Saya tidak sanggup berkata apa-apa, tapi hati saya menolak. Jika saya menolak, keluarga saya akan memukul saya. Mereka telah melakukan sebelumnya. Mereka menganggap saya gila. — Carika, 29, perempuan penyandang disabilitas psikososial, Jawa Tengah.