Dokumen tersebut membahas berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia, mulai dari pembunuhan massal, penyiksaan, penculikan hingga konflik berdarah di Poso. Beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang diuraikan adalah tragedi Tanjung Priok 1984, Trisakti dan Semanggi 1998, bom Bali 2002, serta pembunuhan Marsinah 1994.
2. • Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang
dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan
benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.
3. • a. Kasus pelanggaran HAM
yang bersifat berat,
meliputi :
• Pembunuhan masal
(genisida)
• Pembunuhan sewenang-
wenang atau di luar putusan
pengadilan
• Penyiksaan
• Penghilangan orang secara
paksa
• Perbudakan atau
diskriminasi yang dilakukan
secara sistematis
• b. Kasus pelanggaran HAM
yang biasa, meliputi :
• Pemukulan
• Penganiayaan
• Pencemaran nama baik
• Menghalangi orang untuk
mengekspresikan
pendapatnya
• Menghilangkan nyawa
orang lain
4. Contoh - contoh pelanggaran HAM
• Kasus tanjung Priok terjadi
tahun 1984 antara aparat
dengan warga sekitar yang
berawal dari masalah SARA
dan unsur politis. Dalam
peristiwa ini diduga terjadi
pelanggaran HAM dimana
terdapat ratusan korban
meninggal dunia akibat
kekerasan dan penembakan.
5. • Peristiwa Trisakti dan
Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada
12 Mei 1998 (4 mahasiswa
meninggal dan puluhan
lainnya luka-luka). Tragedi
Semanggi I terjadi pada 11-
13 November 1998 (17 orang
warga sipil meninggal) dan
tragedi Semanggi II pada 24
September 1999 (1 orang
mahasiswa meninggal dan
217 orang luka-luka).
6. • Bom Bali I ( 12 Oktober 2002 )
Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di kota
kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang
dan mencederakan 209 yang lain, kebanyakan merupakan
wisatawan asing. Peristiwa ini sering dianggap sebagai peristiwa
terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.Beberapa orang
Indonesia telah dijatuhi hukuman mati karena peranan mereka
dalam pengeboman tersebut. Abu Bakar Baashir, yang diduga
sebagai salah satu yang terlibat dalam memimpin pengeboman ini,
dinyatakan tidak bersalah pada Maret 2005 atas konspirasi
serangan bom ini, dan hanya divonis atas pelanggaran
keimigrasian.
7. • e. Peristiwa penculikan para
aktivis politik (1998)
• Telah terjadi peristiwa
penghilangan orang secara
paksa (penculikan)
terhadap para aktivis yang
menurut catatan Kontras
ada 23 orang (1 orang
meninggal, 9 orang
dilepaskan, dan 13 orang
lainnya masih hilang).
• i. Kasus Poso (1998 – 2000)
• Telah terjadi bentrokan di
Poso yang memakan
banyak korban yang diakhiri
dengan bentuknya Forum
Komunikasi Umat
Beragama (FKAUB) di
kabupaten Dati II Poso.
8. • b. Kasus terbunuhnya
Marsinah, seorang pekerja
wanita PT Catur Putera
Surya Porong, Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu
korban pekerja dan aktivitas
yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong
Jawa Timur. Dia meninggal
secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban
pelanggaran HAM berupa
penculikan, penganiayaan
dan pembunuhan.