2. KASUS TENTANG PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Tragedi Trisakti 1998
• Peristiwa ini adalah peristiwa penembakan mahasiswa
Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998.
• Hal ini terjadi pada saat demonstrasi yang menuntut Soeharto
untuk mundur dari jabatannya.
• Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti
di Jakarta dan puluhan lainnya mengalami luka.
• Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.
• Mereka tewas tertembak di dalam kampus karena terkena
peluru di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada.
3. Tinjauan Regulasi (1)
Menurut UU No. 39 Tahun 1999:
• Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
• Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak sengaja, atau kelalaian
yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku.
• Jenis pelanggaran HAM sendiri ada 2 yaitu pelanggaran HAM Berat dan
pelanggaran HAM Ringan.
4. Tinjauan Regulasi (2)
Menurut UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
• Pelanggaran HAM Berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
• Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok agama.
• Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil. Bentuknya berupa
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan
penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan masih banyak
lagi.
5. Analisis
•Salah satu hak yang dilanggar dalam peristiwa tersebut
adalah hak dalam kebebasan menyampaikan pendapat.
•Hak menyampaikan pendapat adalah kebebasan bagi setiap
warga negara dan salah satu bentuk dari pelaksanaan
sistem Demokrasi Pancasila di Indonesia dan dijamin oleh
UUD 1945.
•Peristiwa ini menggoreskan sebuah catatan kelam di
sejarah bangsa Indonesia dalam hal pelanggaran
pelaksanaan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.
•Peristiwa ini masuk dalam kategori pelanggaran
HAM yang Berat.
6. Kesimpulan
•Bentuk peran mahasiswa tak dapat dipungkiri akan
semakin besar karena di pundak mereka ada sebuah
beban tanggung jawab.
•Mahasiswa dituntut harus membentuk pemimpin-
pemimpin yang cakap untuk mengelola Indonesia yang
lebih baik di masa depan.
•Agar peristiwa ini tidak terjadi kembali, maka Hak
kebebasan berpendapat setiap warga negara benar-benar
harus ditegakan dan dilindungi oleh negara.