SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PBSI 8 (1) (2019)
Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi
PENGEMBANGAN MODEL EKLEKTIK BERBASIS NILAI LUHUR
PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI RAKYAT
KELAS VII SMP
Panca Dewi Purwati

SMP Negeri 33 Semarang, Jawa Tengah,
Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitiannya sebagai berikut: 1) mendeskripsi wujud model pancanovebia yang
di-
gunakan memfasilitasi pembelajaran; 2) mengidentifikasi peningkatan proses pembelajaran
kompetensi tersebut melalui pengamatan sikap spiritual dan sikap sosial; dan 3) mengidenti
-
fikasi peningkatan hasil pembelajaran berdasarkan penerapan model pancanovebia. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (me-
tode deskripsi, validasi, dan eksperimen). Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.
Perta-
ma, wujud model pancanovebia berupa teori konseptual pemaduan materi sastra dan bahasa
(fokus kosakata novebia:nomina, verba, adverbial/adjetiva/dll) dengan unsur-unsur model
yang khas yang berdampak peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa menulis
puisi rakyat bertema Pancasila. Kedua, peningkatan proses pembelajaran berdasarkan penga-
matan proses pembelajaran rataan nilai sikap spiritual 96.58%, dan rataan nilai sikap sosial
93.30%, kualitas proses belajar berpredikat A. Ketiga, hasil pembelajaran menulis puisi rakyat
mengalami peningkatan sebesar 35.01. Pembelajaran kesastraan sangat efektif sebagai sarana
penanaman nilai karakter. Maka perlu memberi kesempatan siswa memaksimalkan potensin
-
ya dan terlibat pada upaya konservasi budaya berbasis nilai-nilai luhur Pancasila.
Abstract
There are researchment goals that should be done: 1) describe conseptual theory of pancano-
vebia that used in facilitating the learning of folk poetry competency; 2) identify improvement
of learning process that competency through observation of spiritual attitudes and social at-
titudes; 3) identify improvement learning result according to activity of implementing panca-
novebia model in writing folk poetry. As for approachment that used in this study is research
and development (descriptive, evaluative and experimental). Result of these researchment are:
First, this pancanovebia model form that implemented in learning folk poetry have the shape
of conceptual theory integration of literature and language material (novebia focusing on vo-
cabulary: noun, verb, adverb/adjective/etc) that own orientation, syntagmatic, social system,
reaction principle, and a typical support system, also having positive impact on
improving
attitudes, and students’ skill in writing folk poetry in Pancasila themed. Second, improve-
ment learning process according to observation of learning process average spiritual attitude
96.58%, average social attitude 93.30% (learning process went maximum, grade A.) Third,
writing folk poetry learning result increases 35.01. So the learning needs to be facilitated in
learning process that give student chance to maximize their potential and got involve to culture
conservation effort based on Pancasila’s noble values.
© 2019 Universitas Negeri Semarang
Info Artikel
Sejarah Artikel:
Diterima Februari2019
Disetujui Maret 2019
Dipublikasikan Mei 2019
Keywords:
writing folk poetry learn-
ing, theory of pancanovebia,
Pancasila’s noble values
.

Alamat korespondensi:
SMP Negeri 33 Semarang,
Semarang, 50272
E-mail: pan.dartono@gmail.com
p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
19
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28
PENDAHULUAN
Puisi rakyat Indonesia banyak jenisnya.
Puisi tersebut adalah aset budaya lama Indonesia
yang bernilai luhur. Jenis puisi tersebut hampir
dilupakan. Karena ketidaktahuan hampir semua
jenis puisi rakyat yang didengar/dibaca umum-
nya disebut pantun. Kurikulum 2013 jenjang
SMP kelas VII berpihak pada upaya konservasi
budaya asli Indonesia karena ada kompetensi
dasar menulis puisi rakyat (3.14 dan 4.14). Sudah
selayaknya bila guru, khususnya guru bahasa In-
donesia, bersepakat bersungguh-sungguh memfa-
silitasi pembelajarankompetensi tersebut. Semua
siswa diharapkan mampu mencapai tujuan pem-
belajaran kompetensi menulis puisi dengan baik
agar mampu berperan aktif turut melestarikan
puisi rakyat sebagai salah satu budaya asli bangsa
Indonesia.
Namun berdasarkan hasil wawancara,
pengamatan, dan pengalaman di lapangan, siswa
kelas VII umumnya belum semuanya memeroleh
nilai tuntas pada kompetensi tersebut. Hasil ana-
lisis melalui angket kebutuhan diketahui bahwa
umumnya siswa kelas VII masih menghadapi
tiga masalah utama pada pembelajaran menulis
puisi rakyat. (1) Siswa sulit menentukan tema
dan amanat (unsur batin) puisi rakyat. (2) Siswa
membutuhkan waktu yang panjang untuk me-
nyusn rangkaian kata konkret (unsur lahir) seba-
gai bentuk nyata struktur puisi rakyat. (3) Minat
siswa rendah untuk membaca artikel/buku/sum
-
ber belajar tentang puisi rakyat. Di sisi guru dike
-
tahui bahwa model pembelajaran saintifik yang
digunakan sebelumnya ternyata masih kurang
efektif pada pembelajaran menulis puisi rakyat.
Salah satu kewajiban guru guru adalah
mengatasi permasalahan tersebut agar terjadi
peningkatan proses dan hasil belajar siswa. Per-
lu upaya inovasi desain pembelajaran agar siswa
mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran
menulis puisi rakyat. Sangat penting untuk me-
milih model belajar yang memadukan beberapa
unsur terbaik agar siswa mampu mencapai tuju
-
an secaraefektif (model eklektik). Tiga masalah
siswa dan satu masalah guru tersebut di atas per-
lu untuk dicarikan jalan keluar.
Untuk menjawab masalah pertama maka
guru perlu menyediakan beberapa pilihan tema
yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indone-
sia. Tema sebagai unsur batin puisi akan men-
dorong munculnya kreativitas dalam menulis
puisi rakyat. Hal ini menandakan bahwa aliran
stilistika penting dilibatkan agar siswa mampu
mengembangkan style puisi rakyat yang berkepri-
badian bangsa. Pancasiladirekomendasi sebagai
pilihan tema terbaik dalam membangun struktur
batin puisi.
Inti unsur batin adalah tema, sedangkan
unsur fisik puisi rakyat berupa kata konkret se-
bagai bentuk riel puisi rakyat. Puisi rakyat tak le-
pas dari unsur bahasa sebagai wujud fisiksastra.
Puisi rakyat berupa gurindam, karmina, pantun,
syair, pantun, dll. Alisjahbana (2004:75) meny-
atakan gurindam terjadi dari sebuah kalimat ma-
jemuk, yang dibagi dua larikbersajak. Menyusun
gurindam membutuhkan kalimat majemuk, yang
minimal terdiri dua klausa. Klausa membutuh
-
kan minimal dua fungsi, subjek dan predikat. De-
mikian pula jenis puisi rakyat lainnya. Bila siswa
akann menentukan fungsi dalam kalimat yang
disusun dalam betuk puisi rakyat, maka mereka
membutuhkan ilmu pengetahuan tentang kelas
kata, konjungsi, frasa, klausa, dan kalimat. Puisi
rakyat memiliki struktur yang sudah distandar
-
kan.
Maka, aliran strukturalisme perlu dija-
dikan kerangka berpikir yang penting untuk
menetapkan inovasi pembelajaran kompetensi
tersebut. Yang selanjutnya harus dipikirkan ada-
lah bagaimanakah menyusun larik/baris puisi
rakyat yang terdiri atas minimal dua atau tiga
jenis kelas kata. Ketersediaan tema nilai-nilai
luhur Pancasila perlu dilengkapi dengan keping
gambar pemacu agar siswa dalam waktu relative
singkat mampu melahirkan kata-kata bermakna
dan berstruktur tepat sebagai bentuk puisi raky-
at. Siswa minimal menguasai kelas kata nomina,
verba, adjektiva/adverbial/dll dapat dijalin seba-
gai baris/larikdalam puisi rakyat. Perpaduan an-
tara tema nilai-nilai Pancasiladengan kelas kata
nomina, verba, adjektiva/adverbial/dll selanjut
-
nya disebut pancanovebia.
Masalah ketiga adalah rendahnya nilai
literasi siswa. Untuk mengatasi hal itu ada pe-
luang melalui pemanfaatan alokasi waktu Gera-
kan Literasi Sekolah (GLS) di luar tatap muka
pembelajaran kurikuler. Jadwal GLS umumnya
dilakukan pada jam ke-nol selama15 menit. Un
-
tuk mengatasi kurang minatnya siswa memba-
ca tentang puisi rakyat, maka ada baiknya guru
menyiapkan bahan literasi berupa modul untuk
siswa. Maka saat GLS, sebelum tatap muka pem-
belajaran kompetensi tersebut, secara mandiri
siswa membaca modul kompetensi menulis puisi
rakyat tersebut. Sumber belajar disiapkan jauh
hari sebelum tatap muka agar siswa meningkat
-
kan nilai literasinya, khususnya di bidang materi
puisi rakyat saat GLS. Hal ini berarti guru telah
melakukan tiga jenjang literasi sekaligus: literasi
pembiasaan, pengembangan, dan literasi pembe-
lajaran, khususnya materi ajar puisi rakyat.
Masalah rendahnya nilai literasi siswa di
Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran...
20
kualitas hidup.
Model pembelajaran yang diprediksi efek-
tif dalam pembelajaran kompetensi menulis pui
-
si rakyat tersebut adalah upaya model eklektik,
pemaduan beberapa unsur. Kerangkanya berupa
pemaduan model sinektik yang dipadukan den-
gan aliran stilistika (unsur batin berbasis nilai-
nilai Pancasila) dan aliran strukturalis (unsur la-
hir berupa kelas kata novebia) sertaketersediaan
sumber belajar mandiri, yang selanjutnya disebut
model pancanovebia. Model tersebut diprediksi
efektif untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran menulis puisi rakyat.
Keefektifan model pancanovebia perlu
dibuktikan melalui kegiatan penelitian dan pen-
gembangan. Ada tiga rumusan masalah dalam
penelitian dan pengembangan yang dilakukan
pada siswa kelas VII SMP. 1) Bagaimanakah wu
-
jud model pancanovebia yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi pembelajaran menulis pui
-
si rakyat? (2) Bagaimanakah peningkatan proses
pembelajaran yang dilakukan dengan menerap-
kan model pancanovebia pada pembelajaran me-
nulis puisi rakyat? (3) Bagaimanakah peningka
-
tan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan
menerapkan model pancanovebia pada pembela-
jaran menulis puisi rakyat?
Tujuan penelitian pengembangan ini se-
bagai berikut. 1) Mendeskripsi wujud model
pancanovebia yang digunakan pada pembelaja-
ran kompetensi menulis puisi rakyat sesuai hasil
analisis kebutuhan. 2) Mendeskripsi peningkatan
proses pembelajaran kompetensi dasar menulis
puii rakyat siswa kelas VII dengan menerapkan
model pancanovebia. 3) Mendeskripsi hasil pem-
belajaran menulis puisi rakyat pada siswa kelas
VII dengan menerapkan model pancanovebia.
Bangsa yang besar adalah yang meng-
hargai sejarahnya. Puisi rakyat adalah sejarah
budaya lama Indonesia yang menjadi ciri jati
diri bangsa. Di sisi lain, Pancasila adalah dasar
negara Indonesia yang menjadi landasan berpi-
kir, berperilaku, dan menilai kualitas sikap dan
perilaku anak bangsa terhadap bangsanya. Puisi
rakyat adalah salah satu bentuk budaya Indone-
sia bernilai tinggi. Satu peluang yang sangat baik
bila kompetensi ini dibelajarkan dengan menyer-
takan nilai karakter melalui tema nilai-nilai luhur
Pancasila. Alangkah baiknya bila budaya berupa
puisi rakyat terselamatkan, dan nilai luhur dasar
negara juga dapat ditegakkan. Padahal seni sastra
sangat efektif dipakai sebagai alat “perjuangan”
menanamkan nilai-nilai kebangsaan daripada ak-
tivitas konfrontasi fisik (
www.balaibahasa.org/
ind
). Lebih dari itu, sastrasangat efektif sebagai
sarana pembangun karakter anak bangsa.
sekolahtampaknya berkaitan dengan rendahnya
literasi bangsa Indonesia secaraumum. Hasil sur
-
vey dari studi Most LitteredNationinThe Word
2016 bahwa minat baca masyarakat Indonesia
masih rendah, menduduki peringkat ke-60 dari
61 negara (
http://tirto.id/najwa-papa
). Padahal
bangsa Indonesia pada abad ke-21 ini nilai litera-
sinya dituntut sampai pada jenjang keterampilan
membaca yang berujung kemampuan memaha
-
mi informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.
Sungguh dua sisi yang ironis. Faktanya bangsa
Indonesia rendah nilai literasinya, namun tun
-
tutannya begitu melambung. Perlu upaya agar
kenyataan dan harapan tersambung dengan lebih
baik. Maka perlu pembiasaan berliterasi melalui
puisi rakyat.
Terlebih lagi KementerianPendidikandan
Kebudayaan pun telahmembantu memacunilai
literasi bangsa Indonesia melalui GLS (Permen-
dikbud Nomor 23 Tahun 2015). Literasi wajib
bagi seluruhbangsa Indonesia, utamanya adalah
generasi muda Indonesia, karena peningkatan ni
-
lai literasi bangsa mengangkat martabat bangsa
kita. Martabat yang baik akan muncul pada ma-
nusia yang berkualitas sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya. Undang-Undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio-
nal, bahwa pendidikan harus berimbang antara
pengembangan kemampuan otak, hati, sertapen
-
gembangan kekuatan otot (Supriyono, 2002: 1).
Demikian juga dengan satu ciri kurikulum 2013,
kompetensi pengetahuan harus diimbangi den-
gan keterampilanproduksi puisi rakyat.
Penyajian struktur batin dan struktur lahir
puisi rakyat tidak asal dibelajarkan tanpa berlan-
daskan konsep tahapan pembelajaran. Penting
untuk memilih kemasan sintagmatik pembela-
jaran yang membangun munculnya kreativitas
dan motivasi belajar siswa terhadap materi yang
sedang dipelajari. Model pembelajaranyang me-
rangsang munculnya sikap kreatif, motivasi, dan
terjalinnya kerja sama sangat baik untuk dipilih
guru untuk memfasilitasi pembelajaran. Dipre-
diksi baik apabila guru merekomendasi model
sinektik, karena secara umum model tersebut
berpotensi memacunilai kreativitas siswa. Model
sinektiktermasukrumpun model pribadi (perso-
nal) yang memberikan kebebasan siswa berlatih
menulis puisi rakyat yang diprediksi tepat. Sinek
-
tik digagas olehGordon(dalam Joyce 2009: 252)
yang menyatakan bahwa penemuan karya inovasi
atau kreatif dapat dilakukan dalam pembelajaran
klasikal maupun mandiri. Siswa memiliki kesem-
patan berusaha memahami diri sendiri dengan
baik, memikul tanggung jawab mencapai tujuan
pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai
21
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28
digunakan untuk mengimplementasikan model
pembelajaran sampai tahap penilaian. Ada tiga
instrumen penilaian pembelajaran menulis puisi
rakyat, yaitu penilaian nilai sikap, penilaian pro-
ses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelaja-
ran.
Teknik analisis data dalam penelitianpen
-
gembangan ini dilakukan dalam tiga tahap. (1)
Teknik menganalisis angket kebutuhan pembela-
jaran menulis puisi rakyat. (2) Teknik analisis
hasil validasi prototipe model pancanovebia. (3)
Teknik analisis hasil eksperimenmodel pancano-
vebia. Teknik analisis hasil eksperimendilakukan
dalam dua jenis, yaitu analisis proses pembelaja-
ran (sikap spiritual dan sosial) dan analisis hasil
pembelajaran kompetensi menulis puisi rakyat
dengan instrumentes dan nontes.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Wujud Model Pancanovebia
Desainmodel inovasi disesuaikan dengan
teori konseptual, hasil kebutuhan, dan empiris.
Berdasarkan isian angket kebutuhan (materi,
model interaksi, dan sumber belajar) umumnya
guru dan siswa menyatakan bahwa model yang
diharapkan membuat siswa tumbuh rasa memi-
liki, tumbuh kebanggaan saat membaca, menu-
lis, dan dengan bahagia melisankan puisi raky-
at. Siswa diharapkan tidak kesulitan merangkai
kata-kata. Aspek bahasa diharapkan mudah un
-
tuk dipacu sehingga langsung bersinergi dengan
tema. Hal itu dapat terwujud apabila model yang
digunakan efektif. Siswa mengonstruksi kedua
struktur secara cepat dan serempak, bahkan sis
-
wa langsung masuk pada tema yang akan dibuat.
Berdasarkan hasil kebutuhan dan kerangka teore-
tis, maka model yang dibutuhkan dideskripsikan
pada gambar 1.
Mengenal, memahami, menulis, dan meli-
sankan puisi rakyat menjunjung tinggi nilai-nilai
Maka kompetensi dasar menulis puisi ra-
kyat sangat urgen untuk diberi perlakuan khusus
pembelajarannya agar berjalan secara efektif.
Model pancanovebia sebagai salah satu inovasi
pembelajaran diprediksi tepat untuk memfasili-
tasi pembelajaran secara efektif. Model tersebut
dikembangkan berdasarkan analisis hasil kebu
-
tuhan yang diprediksi efektif, bukan sekadar pe-
lengkap untuk memfasilitasi pembelajaranmenu-
lis puisi rakyat. Kedudukan model pancanovebia
ini sangat penting berkenaan dengan upaya pe-
mertahanan budaya bangsa yang bernilai luhur.
METODE PENELITIAN
Pengembangan model pembelajaran me-
nulis puisi rakyat ini dilakukan melalui pende-
katan penelitian dan pengembangan. Pendeka-
tan tersebut mengacu pada teori Borg dan Gall
(2003:571) yang melibatkan penelitian deskrip
-
tif, evaluatif, dan eksperimental (Sukmadinata
2008:167). Tahap penelitian deskriptif berupa
upaya meneliti sejumlah kerangka teoretis dan
mengasalisis kebutuhan guru dan siswa tentang
pembelajaran menulis puisi rakyat.
Tahap penelitian evaluatif melibatkan
sumber data tim ahli (ahli materi ajar puisi, ahli
model belajar, dan ahli nilai-nilai Pancasila) dari
Universitas Negeri Semarang dan dua praktisi
(guru senior di Kota Semarang dan Kabupaten
Demak). Instrumen validasi berupa angket peni
-
laian perangkat pembelajaran model. Perangkat
yang divalidasi berupa silabus, RPP, instrumen
system penilaian, dan sumber belajar. Tahap eks
-
perimendilakukan dalam bentuk uji coba model
pembelajaran.
Uji coba skala kecil dilakukan di SMP
Negeri 33 Semarang. Uji coba skala luas dilaku-
kan di SMP Negeri 1 Semarang, SMP Negeri 3
Semarang, SMP Ksatrian2 Semarang, dan SM-
PIT Bina Amal Gunungpati Semarang. Uji coba
Unsur Batin
Puisi
Tema Pancasila
Unsur Fisik Puisi
Aspek
Kebahasaan
Sintakmatik Sinektik
Pemaksimalan
GLS
Prototipe
Pancanovebia:
Silabus
, RPP,
Penilaian,
Mo
dul, Buku
Literasi
Validasi Tim
Revisi
--
Sikap
--
Penget
ahuan
--
Gambar 1 Kerangka Model PembelajaranMenulis Puisi Rakyat
Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran...
22
luhur sebagai jati diri bangsa. Menghargai dan
berusaha melestarikan puisi rakyat, merupakan
salah satu kegiatan yang menunjukkan sikap cin-
ta tanah air dan bangsa. Awal kegiatan berlatih
menulis, dibutuhkan tema pemicuyang penting,
mendasar, dan mudah diidentifikasi oleh semua
siswa. Maka tema umum yaitu: ketuhanan, ke-
manusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
direkomendasi sebagai temadan amanat puisi.
Selanjutnya dua bahan ajar utama ter-
sebut dipadukan (aspek bahasa dan nilai-nilai
Pancasila) dan dikemas dalam langkah-langkah
pembelajaran model sinektik. Bahan ajar inovasi
tersebut dinamai Pancanovebia. Model tersebut
diprediksi mampu untuk memacu proses dan ha-
sil pembelajaran menulis puisi rakyat dengan le-
bih efektif dengan mengutamakan nilai spiritual,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli (Permendik
-
bud No. 87 Th. 2017:4). Langkah pembelajaran-
nya menggunakan rumpun model pribadi jenis
sinektik (Gordon dalam Joyce 2009) diprediksi
secaraefektif dapat mendorongkreativitas siswa
secara lebih maksimal. Langkah menulis puisi
rakyat dijalin berdasarkan model sinektik, mem-
bantu pembelajar untuk mengonseptualisasikan
proses mental, siswa memiliki kebebasan berdis
-
kusi, mengutamakan tumbuhnya kemampuan
idividu.
Agar proses pembelajaran dengan alokasi
waktu yang relatif singkat siswa dapat menca-
pai tujuan, maka perlu buku pendamping atau
referensi lain untuk memperkuat pemahaman
tentang materi puisi rakyat. Penting disiapkan
modul untuk belajar secaramandiri. Program ke-
giatan pembelajaran menulis puisi rakyat secara
mandiri yang diberikan pada saat GLS, gerakan
literasi sekolah.
Kesulitan siswa menemukan tema diban
-
tu dengan ketersediaan sumber tema yang san-
gat penting sebagai tuntunan dasar kehidupan
bangsa Indonesia. Guru dibantu sarana pemacu
tema, misalnya dengan tabel tema Pancasila, be-
rupa butir nilai-nilai luhur Pancasila. Tabel tema
tersebut akan lebihmudah lagi digunakan bila di-
sertai alat peraga berupa keping gambar pemacu
munculnya kosakata. Adanya tabel temadan ke-
ping gambar maka kesulitan siswa menentukan
kata-kata konkret sebagai fisik larik-larik puisi
rakyat dapat diatasi dengan lebih efektif. Peran
guru dalam penerapan model pancanovebia, se-
jalan dengan model sinektik, sebagai pengambil
inisiatif dalam menetapkan urutan dan pembim-
bingan mekanisme interaksi belajar.
Guru juga membantu siswa untuk men-
gonseptualisasikanproses mental dalam mencip-
ta puisi rakyat. Model pancanovebia yang akan
digunakan untuk memfasilitasi pembelajaranme-
nulis puisi rakyat perlu ditetapkan karakteristik
-
nya berdasarkan penjabaran enam unsur model
pembelajaran seperti pada tabel 1.
Selanjutnya karakteristik model pancano-
vebia dituangkan dalam prototipe model. Proto-
tipe model Pancanovebia pada hakikatnya adalah
prototipe perangkat pembelajaran. Teori konsep-
tual model telah direalisasi dalam bentuk riel
berupa perangkat pembelajaaran. Prototipe pe-
rangkat tersebut berupa prototipe silabus, RPP,
sistem penilaian, modul, buku yang digunakan
Unsur/Uraian
Orientasi
Memadukan model sinektikdengan aliran strukturalisme, aliranstil
-
istika, nilai luhur Pancasila, dan aspek kebahasaan.
Sintagmatik
(1) Penetapan tema. (2) Pembatasan tema. (3) Rumusan amanat
kerangka puisi rakyat. (4) Pengembangan kerangka dengan kontradi
-
si amanat. (5) Produkpuisi rakyat bernuansa nilai luhur Pancasila.
(6) Penyuntingan.
Sistem Sosial
Siswa mendapat teman diskusi.
Prinsip Reaksi
Siswa aktif secarakreatif.
Sistem Penunjang
Tema Pancasila, keping gambar pemacu struktur fisik, dan sarana
melisankan puisi rakyat.
Dampak
Dampak instruksional: produktivitas tim/individu, menulis,
melisankan puisi.
Dampak pengiring: harga diri, berpikir analogi, dan pencapaian ket
-
erampilan.
Tabel1 KarakteristikPancanovebia
23
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28
untuk memfasilitasi pembelajaran menulis pui
-
si rakyat. Sebelum digunakan dalam penelitian
prototipe perangkat pembelajaran masuk tahap
validasi.
Keberterimaan perangkat pembelajaran
pancanovebia didasarkan hasil validasi tim va-
lidator sebagai sumber data terhadap prototipe
perangkat pembelajaran pancanovebia. Tim va-
lidator terdiri atas tiga ahli (materi ajar, model
pembelajaran, dan ahli nilai-nilai Pancasila, dan
praktisi (guru bahasa Indonesia jenjang SMP dari
Demak dan di Semarang). Seluruh instrumenva-
lidasi prototipe pancanovebia berupa blangko
angket beri sejumlahindikator dengan lima pili
-
han jawaban (√). Hasil validasi prototipe model
pancanovebia dapat dilihat pada tabel 2.
Prototipe model pancanovebia secara ke-
seluruhan dapat diterima dan dapat digunakan
untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran me-
nuis puisi rakyat yang inovatif. Diharapkan siswa
mengalami proses pembelajaranyang meyenang-
kan dan mencapai hasil pembelajaran yang baik
pula.Prototipe model pancanovebia mengalami
perbaikan, bukan mengubah desain model. Sa-
lah satu perbaikan yang sangat berharga adalah
melengkapi tema nilai Pancasila dengan keping
gambar. Keping gambar tersebut berguna sebagai
perangsang/pemicu munculnya pilihan kosakata
nomina, verba, adjektiva, adverbial, atau jenis ke-
las kata lainnya. Hasil validasi dapat disimpulkan
bahwa prototipe model pancanovebia masuk ka-
tegori baik (rataan skor 4.309). Langkah selanjut
-
nya model pancanovebia digunakan dalam tahap
eksperimen. Ujicoba dilakukan secara terbatas
dan luas untuk mengerahui dampak model terha-
dap proses dan hasil pembelajaran.
Peningkatan ProsesBelajar
Pada proses pengimplementasian model
pancanovebia, sudah menetapkan dua nilai: spi
-
ritual dan sosial (bertanggung jawab, disiplin, dan
peduli). Model pancanovebia melibatkan pembe-
lajaran secara tim maupun individu. Aktivitas
pembelajaran dalam setiap fase kegiatan menu-
lis puisi rakyat dapat dideskripsi sebagai berikut.
Fase satu. Mendeskripsi kondisi saat ini. Kelas/
komunitas dibagi menjadi lima tim dan diberi
label sila-sila Pancasila (Tim Ketuhanan, Tim
Kemanusiaan, Tim Persatuan, Tim Kerakyatan,
dan Tim Keadilan). Setiap tim menetapkan jenis
puisi yang akan dibuat, tema, dan pembatasan
lingkup tema dibantu tabel deret pancanovebia.
Fase dua kegiatan analogi langsung. Setiap tim
mulai membuat analogi langsung dengan cara
merumuskan kerangka puisi rakyat dalam TDP
tahap 1 (dengan amanat positif) minimal satu
bait. Fase tiga analogi personal. Memperbaiki
kerangka puisi rakyat dalam tahap 1 berdasarkan
aspek sruktur, rima, dan keunikan gaya bahasa
pribadi. Fase empat merespons pertanyaan kon-
flik. Pengembangan kerangka puisi dalam tahap
2 (dengan amanat negatif), minimal satu bait. Ke-
rangka yang sudah siap minimal dua bait berupa
kerangka pro-kontra (berbalas pantun/syair/gu-
rindam/ lainnya). Fase lima merespons pertany
-
aan konflik. Mengembangkan kerangka lengkap
(pro-kontra) tersebut menjadi produk puisi rakyat
sesuai dengan jenisnya berdasarkan tahap 1 dan
2, minimal dua bait. Fase enam langkah meview
hasil analogi. Melakukan penyuntingan berdasar
struktur, rima, dan gaya bahasa pribadi. Produk
puisi rakyat siap masuk tahap publikasi (tertulis
dan lisan).
Proses pembelajaran yang dinamis dan
Prototipe
Rataan
Skor
Kategori
Silabus
4.375
Baik
RPP
4.500
Baik
Sistem Penilaian
4.333
Baik
Buku
4.240
Baik
Modul
4.100
Baik
Rataan
4.309
Baik
Tabel 2 KeberterimanModel Pancanovebia
Sekolah
Rataan Nilai Sikap A (%)
Spiritual
Sosial
Rataan
SMP33
93.63
91.67
92.65
SMP1
100
92.71
96.36
SMP3
100
96.84
98.42
Ksatrian2
93.1
94.25
93.68
Bina Amal
96.15
91.03
93.59
Rataan
96.576
93.3
94.938
Tabel 3 Hasil Pengamatan Sikap
Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran...
24
komunikatif diperdiksi akan memunculkan nilai-
nilai karakter spiritual dan sosial (sikap tang-
gung jawab, percaya diri, dan peduli). Keempat
nilai karakter tersebut diamati karena nilai-nilai
itu sangat penting untuk membangun kehidupan
yang lebih baik di kehidupan mendatang. Pene-
rapan model pertama kali (skala kecil) dilakukan
di SMPN 33 Semarang. Prosespembelajaranuji
coba skala luas di SMPN 1 Semarang, SMPN 3
Semarang, SMP Ksatrian 2 Semarang, dan SM-
PIT Bina Amal Semarang). Model pancanovebia
telah diimplementasikan dalam pembelajaran.
Hasil pengamatan sikap spiritual dan sosial dapat
dideskripsikandalam tabel 3.
Uji coba skala kecil di SMP Negeri 33 Se-
marang umumnya lancar. Pemaduan nilai-nilai
Pancasila dengan keping gambar pemacu kosa-
kata awalanya masih belum fokus. Siswa masih
belum terpusat idenya pada satu tema saja. Bait
pertama satu tema, bait berikutnya tema yang
lain, sehingga puisi rakyatnya belum utuh. Se-
lanjutnya setelahmendapat pendampingan guru
umumnya siswa berproses lebih baik dalam be-
kerja dalam tim dan mandiri. Berdasarkan pen
-
gamatan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pancanovebia memengaruhi sikap spiritu
-
al dan sosial (percayadiri, tanggung jawab, pedu-
li) siswa ke arah yang lebihbaik. Secara keseluru-
han dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pancanovebia mampu memengaruhi proses pem-
belajaran yang mengembangkan elegius, memili-
ki rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan nilai
spiritual, percaya diri, bertanggung jawab, dan
peduli dengan teman dan lingkungannya.
Peningkatan Hasil Belajar
Sebelum berlangsung proses pembelaja-
ran ada kegiatan pretes pengetahuan yang kisi-
kisinya sesuai dengan postes pengetahuan kom-
petensi menulis puisi rakyat. Langkah berikutnya
adalah proses pembelajaran yang berlangsung
dalam tiga tatap muka. Sesuai desain yang telah
tertuang dalam RPP, maka kegiatan pembelaja-
ran diakhiri dengan penilaian kompetensi pen
-
getahuan (postes) dan kompetensi keterampilan.
Hasil penilaian pretes, postes pengetahuan dan
keterampilandapat digunakan sebagai cara men-
gidentifikasi hasil pembelajaran.
Peningkatan hasil pembelajaran yang di-
laporkan adalah dari hasil uji coba skala kecil
maupun uji coba luas. Pada saat uji coba skala
kecil di SMP Negeri 33 Semarang, semuasesuai
dengan perencanaan. Tidak ada perubahan lang-
kah pembelajaran yang berarti. Buku siswa yang
sudah ada yang didampingi dengan modul terny
-
ata membantu siswa memiliki pengetahuan yang
baik tentang puisi rakyat. Uji coba skala luas di-
lakukan di empat sekolah. Keseluruhan hasil pre-
tes di semua sekolahuntuk uji cobadapat dilihat
pada tabel 4.
Pengetahuan puisi rakyat bukan materi
yang baru sama sekali bagi siswa. Pada saat SD
kelas V mereka sudah pernah menerima, khu
-
susnya materi pantun. Umumnya siswa sudah
berada di titiktengah, perolehannilai pretes ber-
kisar antara nilai 40 hingga 55. Masih tergolong
rendah, maka perlu dibelajarkan dengan model
pancanovebia agar pembelajaran berjalan efektif.
Setelah pretes dan sebelum tatap muka
siswa sudah mulai melakukan kegiatan litera-
si pembelajaran dengan menggunakan modul
“Berpantun dengan Santun” pada jadwal GLS
di sekolah. Umumnya kegiatan membaca modul
tersebut dilakukan pada jam ke-0, sebelum pem-
belajaran. Namun ternyata beberapa siswa senga-
ja membawa pulang modul tersebut dan dijadi
-
kan bahan bacaan di rumah.
Tahap berikutnya adalah tiga kali tatap
muka guru dan siswa memelajari kompetensi
puisi rakyat dengan tahapan model sinektikdipa-
dukan aliran stilistika dan strukturalisme. Tabel
tema Pancasila dan keping gambar digunakan
Sekolah
Jumlah Siswa
Rataan Pretes
SMP N 33
32
53.97
SMP N 1
32
49.84
SMP N 3
32
51.06
KSATRIAN 2
29
57.62
BINA AMAL
26
46.96
Rataan
Tabel 4 Hasil Pretes PengetahuanSiswa
Sekolah
Rataan Postes
Rataan Pretes
Peningkatan
SMP N 33
82.69
53.97
28.75
SMP N 1
84.59
49.84
34.75
SMP N 3
82.07
51.06
31.01
KSATRIAN 2
78.07
57.62
20.45
BINA AMAL
81.97
46.96
35.01
Rataan
Tabel 5 Perbandingan Pretes danPostes
Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran...
26
kompetensi puisi rakyat telah diperdalam dan
diperluas agar keterampilansiswa semakinluas.
Pretes adalah kegiatan menguji tingkat
pengetahuan siswa terhadap kompetensi yang
akan disampaikan. Dengan demikian guru men-
getahui kemampuan awal siswa mengenai kom-
petensi tersebut. Berdasarkanpengetahuan terse-
but guru selanjutnya memfasilitasi pembelajaran
dengan memberikan seluruh materi yang wajib
disampaikan, namun memfokuskan pada materi
yang secara umum belum dikenal siswa. Model
pancanovebia telahditentukan agar proses pem-
belajaran yang direncanakan efektif.
Puncak dari proses pembelajaran adalah
pelaksanaan penilaian. Penilaian tahap pertama
pascapembelajaran adalah penilaian postes kom-
petensi pengetahuan menulis puisi rakyat. Hasil
secara keseluruhan pelaksanaan uji
coba dapat
dideskripsikandalam bentuk grafik 3.
Terbutkti bahwa model pancanovebia
mampu memacu peningkatan pengetahuan siswa
SMP dalam pembelajaran menulis puisi rakyat.
Selisihantara silai pretes dengan nilai postes (pe-
ningkatan hasil belajar siswa) ditunjukkan pada
batang terakhir.
Peningkatan paling tajam terjadi pada sis
-
wa SMPIT Bina Amal, mencapai 35.01. Pening
-
katan berturut-turut adalah SMP Negeri 1 Se-
marang, SMP Negeri 3 Semarang, SMP Negeri
33 Semarang, dan yang paling kecil adalah SMP
Ksatrian 2 Semarang. Namun capaian pening
-
katan di atas nilai 20 adalah sungguh luar biasa.
Rataan peningkatan seluruhsekolahuji coba se-
besar 29.99.
Selanjutnya hasil pembelajaran dapat dii-
dentifikasi peningkatannya dari capaian nila ke-
terampilan menulis puisi rakyat. Capaian hasil
penilaian produk keterampilan menulis puisi ra-
kyat digambarkan pada tabel 4.
Ada kalanya siswa memiliki pengetahuan
tetapi tidak bisa menggunakan pengetahuan ter-
sebut dalam kompetensi keterampilan. Namun
model pancanovebia ini telah menunjukkan hasil
bahwa siswa tidak hanya memiliki pengetahua,
tetapi juga memiliki skill/keterampilan menulis
puisi rakyat. Hal itu dapat terjadi karena siswa
setelah memiliki pengetahuan masih diberikan
tuntunan menentukan tema, amanat, dan deret
kosakata yang mendukung tema dengan bebera-
pa sarana belajar, salah satunya keping gambar
pemacu imajinasi siswa.
Lebih nyata tabel tersebut dapat ditunjuk
-
kan dalam bentuk grafik yang dengan mudah da-
pat diidentifikasi adanya peningkatan hasil bela-
jar siswa.
Tabel peningkatan tdapat dilihat pada
grafik 4.
Semua kelas yang digunakan uji coba mo-
Grafik 3 Peningkatan Pengetahuan Siswa
Grafik 4 Perbandingan Hasil Belajar
SMP di Semarang
Rataan Pretes
Rataan Pengeth.
Rataan Ketermp.
SMP N 33
53.97
82.69
83.97
SMP N 1
49.84
84.59
87.28
SMP N 3
51.06
82.07
82.34
Ksatrian 2
57.62
78.07
80.59
BinaAmal
46.96
81.97
81.5
Tabel 4 Perbandingan Nilai Pretes, Pengetahuan, dan Keterampilan
27
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28
del pancanovebia telah menunjukkan peningka
-
tan hasil pembelajarannya. Kompetensi penge-
tahuan dan kompetensi keterampilan tampak
berimbang. Model pancanovebia tidak mengha-
silkan siswa hanya sekadar mengetahui, namun
siswa juga direkomdasi mampu untuk menggu-
nakan pengetahuannya untuk menghasilkan pro-
duk menulis puisi rakyat.
Model pancanovebia telah memberikan
strategi pembelajaran yang memberikan pen
-
galaman belajar siswa dalam mengembangkan
potensinya. Potensi puisi rakyat berkaitan den-
gan budaya bangsa yang bernilai luhur. Maka
model pancanovebia dapat dikatakan memiliki
kontribusi positif terhadap pelestarian buda-
ya sastra bangsa Indonesia yang bernilai luhur.
Pembelajaranmateri kebahasaan dan kesastraan
diharapkan berjalan seimbang. Model pancano-
vebia menjangkau kedua materi tersebut. Materi
kesastraan melekat pada kompetensinya yaitu
menulis puisi rakyat. Cara memicu tema dan
amanat untuk memroduk teks sastra diimbangi
dengan materi kebahasaan.
Model pancanovebia memberikan tun
-
tunan siswa untuk mengenal, memelajari, dan
memroduk puisi rakyat secara fisik dan batin.
Penyiapan bahan ajar berbagai jenis kata, jenis
kalimat, bahkan jenis konjungsi adalah aspek
kebahasaan modal dasar siswa menghasilkan
struktur/fisikpuisi rakyat. Sedangkan Tabel tema
Pancasiladisiapkan agar siswa mampu memper-
siapkan unsur batin puisi.
Pembelajaran sastra tak lepas dari nilai
karakter bangsa. Penerapan model pancanovebia
tak lepas dari upaya penanaman nilai karakter.
Undur batin puisi yang telah disiapkan bersum
-
ber dari nilai-nilai luhur Pancasila. Ini adalah
uapaya membangun karakter anak Indonesia
berlandaskan dasar negara. Artinya secara sen
-
gaja guru telah mengarahkan siswa untuk men-
gamalkan nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan bangsa, nilai kerakyatan, dan
nilai keadilan sosial. Lebih dari itu, model pan-
canovebia dalam proses pembelajarannya telah
menyiapkan angket pengamatan sikap spiritual,
sikap tanggung jawab, percaya diri, dan peduli
(nilai sosial). Maka dapat disimpulkan bahwa
model pancanovebia berkontribusi positif turut
menanamkan nilai karakter bangsa.
PENUTUP
Simpulan
Pertama, wujud model pancanovebia yang
diimplementasikandalam pembelajaran menulis
puisi rakyat berupa teori konseptual yang memi-
liki orientasi, sintagmatik, sistem sosial, prinsip
reaksi, dan sistem penunjang yang khas, serta
berdampak positif pada peningkatan sikap, pen
-
getahuan, dan keterampilan siswa menulis puisi
rakyat. Wujudnya berupa pemaduan model si
-
nektik dengan aliran strukturalisme, aliranstilis
-
tika, nilai luhur Pancasila, dan aspek kebahasaan
(nomina, verba, adjektiva, adverbial, dll). Kedua,
model pembelajaran secara efektif mampu pe-
ningkatan proses pembelajaran. Hal ini dapat
diidentifikasi berdasarkan hasil pengamatan si
-
kap spiritual dan sikap sosial yang berdasarkan
pengamatan proses pembelajaran rataan nilai
sikap spiritual 96.58%, dan rataan nilai sikap so-
sial 93.30% (berpredikat A). Secara umum nilai
sikap spiritual, tanggung jawab, percaya diri, dan
peduli berkembang dengan baik dalam proses
pembelajaran menulis puisi rakyat. Ketiga, hasil
pembelajaran menulis puisi rakyat mengalami
peningkatan sebesar 35.01.
Saran
Ada tiga saran berdasarkan penelitian
ini. Pertama. Pembelajaran puisi rakyat sangat
efektif sebagai sarana penanaman nilai karakter.
Guru dalam perencanaan pembelajaran sangat
baik apabila telah menentukan nilai-nilai karakter
yang akan ditingkatkan dalam proses pembelaja-
ran. Kedua. Kompetensi dasar menulis puisi ra-
kyat adalah materi pembelajaranyang berkaitan
dengan upaya konservasi budaya luhur bangsa
Indonesia. Hal itu sangat penting untuk dilaku
-
kan para guru dan masyarakat umum. Ketiga.
Ide dan wujud karya sastra dan nonsastra siswa
tidak muncul dengan tiba-tiba. Maka semua pi
-
hak (orang tua, guru, masyarakat, pemerintah)
penting untuk menyiapkan arena siswa berproses
dalam pembelajaran hingga menghasilkan pro-
duk budaya bangsa yang bernilai luhur.
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004 (Cetakan ke-11). Puisi
Lama. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Aminudin.1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Bangka.tribunnews.com/2018 diunduh tanggal 29
April 2018.
Bangkapos.com 28 April 2018 diunduh tanggal 30
April 2018.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2002. Quantum
Learning. Bandung: Kaifa.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016.
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMP. Ja-
Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran...
28
karta: Kemendikbud RI.
Direktorat Pembinaan SMP. 2017. Panduan Penilaian
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan SMP. Ja-
karta: Kemendikbud RI.
Fauziah, Nina Rizki. 2011. Peningkatan Kosakata
Siswa Melalui Model Induktif Kata Bergam
-
bar Kecamatan Turen Kab. Malang.
http://
library.um.ac.id/
Diakses pada tanggal 25
April 2018.
Fitriani, Pipit. 2017. Peningkatan Keterampilan Men-
ulis Puisi Rakyat dengan Model Quantum
Teaching. Jurnal Diksatrasia. Volume 1/No
-
mor 2/Agustus 2017.
Fontana, Avanti. 2011. Innovative We Can. Jakarta:
Cipta Inovasi Sejahtera.
Fradita, Erlin. 2016. Peningkatan Keterampilan Men-
ulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Uot
-
door. Surakarta: eprints.ums.ac.id. diunduh
tanggal 24 April 2018.
Harsiati, Titik, Agus Trianto, dan E. Kosasih. 2016.
Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII.
Jakarta:Kemendikbud RI.
http://www.liputan6.com/ne diunduh 29-4-2018
)
http://tirto.id/najwa-papadiunduh
tanggal 28
April 2018
Joyce, Bruce dkk. 2009. Models of Teaching. Model-
model Pengajaran. Edisi kedelapan. Yogyakar-
ta: Pustaka Pelajar.
Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak: dalam Kajian
Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingga
Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: sebuah Pengantar Ke-
mahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar
Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pen-
umbuhan Budi Pekerti.
Permendikbud RI Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pen-
guatan Pendidikan Karakter.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Beberapa teori Sastra.,
Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakar-
ta: Pustaka Pelajar.
Sari dkk. 2014. Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Menulis Puisi dengan Metode Field Trip” pada
Siswa SMP dilaksanakan dalam dua siklus di
kelas VIIID SMP Negeri 3Jatisrono. Jurnal.
Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indo-
nesia dan Pengajarannya Volume I Nomor 3,
April 2014, ISSN 12302-6405.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Ja-
karta: PT Gramedia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Penerbit CV Alfabeta.
Supriyono. 2002. Sistem Pengendalian Managemen.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam
Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
www.balaibahasa.org/ind
www.litera.co.id/2016/09/17
www.litera.co.id/2016/09/17
gerbang sastra kon
-
temporer Indonesia diunduh tanggal 28 April
2018.
Zamroni, Akhmad. 2013. Pendidikan Kewarganega
-
raan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Surakarta:
PT Masmedia
Zulaeha, Ida. 2016. Pembelajaran Menulis Kreatif.
Semarang:

More Related Content

What's hot

Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajar
Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajarTindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajar
Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajarIguh Prasetyo
 
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10SMA Negeri 9 KERINCI
 
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)Eryansyah SPd
 
11 pengembangan bahan_ajar
11 pengembangan bahan_ajar11 pengembangan bahan_ajar
11 pengembangan bahan_ajardearma
 
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi visiuniversal
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi   visiuniversalTeknik dan langkah langkah pengajaran puisi   visiuniversal
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi visiuniversalManusia Tertindas
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajarsisvvanto
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIAEndang Pristiawaty
 
Rpp teks kehidupan nyata
Rpp teks kehidupan nyataRpp teks kehidupan nyata
Rpp teks kehidupan nyataPaku Galih
 
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)Asef Thea
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgSlamet Adiwibowo
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10SMA Negeri 9 KERINCI
 
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013Sandi Milzam
 

What's hot (20)

Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajar
Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajarTindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajar
Tindak tutur direktif pendidik dalam interaksi belajar mengajar
 
Kd 3.16 4.16
Kd  3.16   4.16Kd  3.16   4.16
Kd 3.16 4.16
 
Nota bmm-3116
Nota bmm-3116Nota bmm-3116
Nota bmm-3116
 
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
 
Anekdot 2
Anekdot 2Anekdot 2
Anekdot 2
 
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
 
11 pengembangan bahan_ajar
11 pengembangan bahan_ajar11 pengembangan bahan_ajar
11 pengembangan bahan_ajar
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi visiuniversal
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi   visiuniversalTeknik dan langkah langkah pengajaran puisi   visiuniversal
Teknik dan langkah langkah pengajaran puisi visiuniversal
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
 
Rpp teks kehidupan nyata
Rpp teks kehidupan nyataRpp teks kehidupan nyata
Rpp teks kehidupan nyata
 
Ctl 1
Ctl 1Ctl 1
Ctl 1
 
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)
Pendalaman materi kurikulum 2013 (1)
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bg
 
Anekdot 1
Anekdot 1Anekdot 1
Anekdot 1
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10
Silabus bhs. indonesia peminatan kls 10
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013
Analisis Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013
 

Similar to Annisa

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Bagus Kurnianto
 
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Bagus Kurnianto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Guruku
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxPPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxfaisal56018
 
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxPeng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxRachelAzizaRukmantar
 
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptxSusriInarti1
 
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALModel Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALSofyan Verink
 
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptxSusriInarti1
 
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptxPENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptxjanemaramis56
 
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdfmad ros
 
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase D
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase DModul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase D
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase DModul Guruku
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaIRMA HERDIANTI
 

Similar to Annisa (20)

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
 
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
Rpkps pancasila kelas d 2011(2)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxPPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
 
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxPeng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
 
landasan filosofi
landasan filosofilandasan filosofi
landasan filosofi
 
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
 
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALModel Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN TUJUAN MKWU BAHASA INDONESIA.pptx
 
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptxPENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
 
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf
01. MA Bhs Indo X - Narasi Cerpenku [www.ilmuguru.org].pdf
 
Rpp puisi
Rpp puisiRpp puisi
Rpp puisi
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase D
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase DModul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase D
Modul Ajar Kelas 7 Seni Teater - Unit 3 Fase D
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
 
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docx
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docxSilabus Sejarah SMA Peminatan.docx
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docx
 

Recently uploaded

PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 

Recently uploaded (20)

PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 

Annisa

  • 1. PBSI 8 (1) (2019) Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi PENGEMBANGAN MODEL EKLEKTIK BERBASIS NILAI LUHUR PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI RAKYAT KELAS VII SMP Panca Dewi Purwati  SMP Negeri 33 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak Tujuan penelitiannya sebagai berikut: 1) mendeskripsi wujud model pancanovebia yang di- gunakan memfasilitasi pembelajaran; 2) mengidentifikasi peningkatan proses pembelajaran kompetensi tersebut melalui pengamatan sikap spiritual dan sikap sosial; dan 3) mengidenti - fikasi peningkatan hasil pembelajaran berdasarkan penerapan model pancanovebia. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (me- tode deskripsi, validasi, dan eksperimen). Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut. Perta- ma, wujud model pancanovebia berupa teori konseptual pemaduan materi sastra dan bahasa (fokus kosakata novebia:nomina, verba, adverbial/adjetiva/dll) dengan unsur-unsur model yang khas yang berdampak peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa menulis puisi rakyat bertema Pancasila. Kedua, peningkatan proses pembelajaran berdasarkan penga- matan proses pembelajaran rataan nilai sikap spiritual 96.58%, dan rataan nilai sikap sosial 93.30%, kualitas proses belajar berpredikat A. Ketiga, hasil pembelajaran menulis puisi rakyat mengalami peningkatan sebesar 35.01. Pembelajaran kesastraan sangat efektif sebagai sarana penanaman nilai karakter. Maka perlu memberi kesempatan siswa memaksimalkan potensin - ya dan terlibat pada upaya konservasi budaya berbasis nilai-nilai luhur Pancasila. Abstract There are researchment goals that should be done: 1) describe conseptual theory of pancano- vebia that used in facilitating the learning of folk poetry competency; 2) identify improvement of learning process that competency through observation of spiritual attitudes and social at-
  • 2. titudes; 3) identify improvement learning result according to activity of implementing panca- novebia model in writing folk poetry. As for approachment that used in this study is research and development (descriptive, evaluative and experimental). Result of these researchment are: First, this pancanovebia model form that implemented in learning folk poetry have the shape of conceptual theory integration of literature and language material (novebia focusing on vo- cabulary: noun, verb, adverb/adjective/etc) that own orientation, syntagmatic, social system, reaction principle, and a typical support system, also having positive impact on improving attitudes, and students’ skill in writing folk poetry in Pancasila themed. Second, improve- ment learning process according to observation of learning process average spiritual attitude 96.58%, average social attitude 93.30% (learning process went maximum, grade A.) Third, writing folk poetry learning result increases 35.01. So the learning needs to be facilitated in learning process that give student chance to maximize their potential and got involve to culture conservation effort based on Pancasila’s noble values. © 2019 Universitas Negeri Semarang Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari2019 Disetujui Maret 2019 Dipublikasikan Mei 2019 Keywords: writing folk poetry learn- ing, theory of pancanovebia, Pancasila’s noble values .  Alamat korespondensi: SMP Negeri 33 Semarang, Semarang, 50272 E-mail: pan.dartono@gmail.com p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
  • 3. 19 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28 PENDAHULUAN Puisi rakyat Indonesia banyak jenisnya. Puisi tersebut adalah aset budaya lama Indonesia yang bernilai luhur. Jenis puisi tersebut hampir dilupakan. Karena ketidaktahuan hampir semua jenis puisi rakyat yang didengar/dibaca umum- nya disebut pantun. Kurikulum 2013 jenjang SMP kelas VII berpihak pada upaya konservasi budaya asli Indonesia karena ada kompetensi dasar menulis puisi rakyat (3.14 dan 4.14). Sudah selayaknya bila guru, khususnya guru bahasa In- donesia, bersepakat bersungguh-sungguh memfa- silitasi pembelajarankompetensi tersebut. Semua siswa diharapkan mampu mencapai tujuan pem- belajaran kompetensi menulis puisi dengan baik agar mampu berperan aktif turut melestarikan puisi rakyat sebagai salah satu budaya asli bangsa Indonesia. Namun berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan pengalaman di lapangan, siswa kelas VII umumnya belum semuanya memeroleh nilai tuntas pada kompetensi tersebut. Hasil ana- lisis melalui angket kebutuhan diketahui bahwa umumnya siswa kelas VII masih menghadapi tiga masalah utama pada pembelajaran menulis puisi rakyat. (1) Siswa sulit menentukan tema dan amanat (unsur batin) puisi rakyat. (2) Siswa membutuhkan waktu yang panjang untuk me-
  • 4. nyusn rangkaian kata konkret (unsur lahir) seba- gai bentuk nyata struktur puisi rakyat. (3) Minat siswa rendah untuk membaca artikel/buku/sum - ber belajar tentang puisi rakyat. Di sisi guru dike - tahui bahwa model pembelajaran saintifik yang digunakan sebelumnya ternyata masih kurang efektif pada pembelajaran menulis puisi rakyat. Salah satu kewajiban guru guru adalah mengatasi permasalahan tersebut agar terjadi peningkatan proses dan hasil belajar siswa. Per- lu upaya inovasi desain pembelajaran agar siswa mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran menulis puisi rakyat. Sangat penting untuk me- milih model belajar yang memadukan beberapa unsur terbaik agar siswa mampu mencapai tuju - an secaraefektif (model eklektik). Tiga masalah siswa dan satu masalah guru tersebut di atas per- lu untuk dicarikan jalan keluar. Untuk menjawab masalah pertama maka guru perlu menyediakan beberapa pilihan tema yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indone- sia. Tema sebagai unsur batin puisi akan men- dorong munculnya kreativitas dalam menulis puisi rakyat. Hal ini menandakan bahwa aliran stilistika penting dilibatkan agar siswa mampu mengembangkan style puisi rakyat yang berkepri- badian bangsa. Pancasiladirekomendasi sebagai
  • 5. pilihan tema terbaik dalam membangun struktur batin puisi. Inti unsur batin adalah tema, sedangkan unsur fisik puisi rakyat berupa kata konkret se- bagai bentuk riel puisi rakyat. Puisi rakyat tak le- pas dari unsur bahasa sebagai wujud fisiksastra. Puisi rakyat berupa gurindam, karmina, pantun, syair, pantun, dll. Alisjahbana (2004:75) meny- atakan gurindam terjadi dari sebuah kalimat ma- jemuk, yang dibagi dua larikbersajak. Menyusun gurindam membutuhkan kalimat majemuk, yang minimal terdiri dua klausa. Klausa membutuh - kan minimal dua fungsi, subjek dan predikat. De- mikian pula jenis puisi rakyat lainnya. Bila siswa akann menentukan fungsi dalam kalimat yang disusun dalam betuk puisi rakyat, maka mereka membutuhkan ilmu pengetahuan tentang kelas kata, konjungsi, frasa, klausa, dan kalimat. Puisi rakyat memiliki struktur yang sudah distandar - kan. Maka, aliran strukturalisme perlu dija- dikan kerangka berpikir yang penting untuk menetapkan inovasi pembelajaran kompetensi tersebut. Yang selanjutnya harus dipikirkan ada- lah bagaimanakah menyusun larik/baris puisi rakyat yang terdiri atas minimal dua atau tiga jenis kelas kata. Ketersediaan tema nilai-nilai luhur Pancasila perlu dilengkapi dengan keping
  • 6. gambar pemacu agar siswa dalam waktu relative singkat mampu melahirkan kata-kata bermakna dan berstruktur tepat sebagai bentuk puisi raky- at. Siswa minimal menguasai kelas kata nomina, verba, adjektiva/adverbial/dll dapat dijalin seba- gai baris/larikdalam puisi rakyat. Perpaduan an- tara tema nilai-nilai Pancasiladengan kelas kata nomina, verba, adjektiva/adverbial/dll selanjut - nya disebut pancanovebia. Masalah ketiga adalah rendahnya nilai literasi siswa. Untuk mengatasi hal itu ada pe- luang melalui pemanfaatan alokasi waktu Gera- kan Literasi Sekolah (GLS) di luar tatap muka pembelajaran kurikuler. Jadwal GLS umumnya dilakukan pada jam ke-nol selama15 menit. Un - tuk mengatasi kurang minatnya siswa memba- ca tentang puisi rakyat, maka ada baiknya guru menyiapkan bahan literasi berupa modul untuk siswa. Maka saat GLS, sebelum tatap muka pem- belajaran kompetensi tersebut, secara mandiri siswa membaca modul kompetensi menulis puisi rakyat tersebut. Sumber belajar disiapkan jauh hari sebelum tatap muka agar siswa meningkat - kan nilai literasinya, khususnya di bidang materi puisi rakyat saat GLS. Hal ini berarti guru telah melakukan tiga jenjang literasi sekaligus: literasi pembiasaan, pengembangan, dan literasi pembe-
  • 7. lajaran, khususnya materi ajar puisi rakyat. Masalah rendahnya nilai literasi siswa di Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran... 20 kualitas hidup. Model pembelajaran yang diprediksi efek- tif dalam pembelajaran kompetensi menulis pui - si rakyat tersebut adalah upaya model eklektik, pemaduan beberapa unsur. Kerangkanya berupa pemaduan model sinektik yang dipadukan den- gan aliran stilistika (unsur batin berbasis nilai- nilai Pancasila) dan aliran strukturalis (unsur la- hir berupa kelas kata novebia) sertaketersediaan sumber belajar mandiri, yang selanjutnya disebut model pancanovebia. Model tersebut diprediksi efektif untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran menulis puisi rakyat. Keefektifan model pancanovebia perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian dan pen- gembangan. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP. 1) Bagaimanakah wu - jud model pancanovebia yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran menulis pui - si rakyat? (2) Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerap- kan model pancanovebia pada pembelajaran me-
  • 8. nulis puisi rakyat? (3) Bagaimanakah peningka - tan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pancanovebia pada pembela- jaran menulis puisi rakyat? Tujuan penelitian pengembangan ini se- bagai berikut. 1) Mendeskripsi wujud model pancanovebia yang digunakan pada pembelaja- ran kompetensi menulis puisi rakyat sesuai hasil analisis kebutuhan. 2) Mendeskripsi peningkatan proses pembelajaran kompetensi dasar menulis puii rakyat siswa kelas VII dengan menerapkan model pancanovebia. 3) Mendeskripsi hasil pem- belajaran menulis puisi rakyat pada siswa kelas VII dengan menerapkan model pancanovebia. Bangsa yang besar adalah yang meng- hargai sejarahnya. Puisi rakyat adalah sejarah budaya lama Indonesia yang menjadi ciri jati diri bangsa. Di sisi lain, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi landasan berpi- kir, berperilaku, dan menilai kualitas sikap dan perilaku anak bangsa terhadap bangsanya. Puisi rakyat adalah salah satu bentuk budaya Indone- sia bernilai tinggi. Satu peluang yang sangat baik bila kompetensi ini dibelajarkan dengan menyer- takan nilai karakter melalui tema nilai-nilai luhur Pancasila. Alangkah baiknya bila budaya berupa puisi rakyat terselamatkan, dan nilai luhur dasar negara juga dapat ditegakkan. Padahal seni sastra sangat efektif dipakai sebagai alat “perjuangan”
  • 9. menanamkan nilai-nilai kebangsaan daripada ak- tivitas konfrontasi fisik ( www.balaibahasa.org/ ind ). Lebih dari itu, sastrasangat efektif sebagai sarana pembangun karakter anak bangsa. sekolahtampaknya berkaitan dengan rendahnya literasi bangsa Indonesia secaraumum. Hasil sur - vey dari studi Most LitteredNationinThe Word 2016 bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah, menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara ( http://tirto.id/najwa-papa ). Padahal bangsa Indonesia pada abad ke-21 ini nilai litera- sinya dituntut sampai pada jenjang keterampilan membaca yang berujung kemampuan memaha - mi informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Sungguh dua sisi yang ironis. Faktanya bangsa Indonesia rendah nilai literasinya, namun tun - tutannya begitu melambung. Perlu upaya agar kenyataan dan harapan tersambung dengan lebih baik. Maka perlu pembiasaan berliterasi melalui puisi rakyat. Terlebih lagi KementerianPendidikandan Kebudayaan pun telahmembantu memacunilai literasi bangsa Indonesia melalui GLS (Permen-
  • 10. dikbud Nomor 23 Tahun 2015). Literasi wajib bagi seluruhbangsa Indonesia, utamanya adalah generasi muda Indonesia, karena peningkatan ni - lai literasi bangsa mengangkat martabat bangsa kita. Martabat yang baik akan muncul pada ma- nusia yang berkualitas sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio- nal, bahwa pendidikan harus berimbang antara pengembangan kemampuan otak, hati, sertapen - gembangan kekuatan otot (Supriyono, 2002: 1). Demikian juga dengan satu ciri kurikulum 2013, kompetensi pengetahuan harus diimbangi den- gan keterampilanproduksi puisi rakyat. Penyajian struktur batin dan struktur lahir puisi rakyat tidak asal dibelajarkan tanpa berlan- daskan konsep tahapan pembelajaran. Penting untuk memilih kemasan sintagmatik pembela- jaran yang membangun munculnya kreativitas dan motivasi belajar siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Model pembelajaranyang me- rangsang munculnya sikap kreatif, motivasi, dan terjalinnya kerja sama sangat baik untuk dipilih guru untuk memfasilitasi pembelajaran. Dipre- diksi baik apabila guru merekomendasi model sinektik, karena secara umum model tersebut berpotensi memacunilai kreativitas siswa. Model sinektiktermasukrumpun model pribadi (perso-
  • 11. nal) yang memberikan kebebasan siswa berlatih menulis puisi rakyat yang diprediksi tepat. Sinek - tik digagas olehGordon(dalam Joyce 2009: 252) yang menyatakan bahwa penemuan karya inovasi atau kreatif dapat dilakukan dalam pembelajaran klasikal maupun mandiri. Siswa memiliki kesem- patan berusaha memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab mencapai tujuan pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai 21 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28 digunakan untuk mengimplementasikan model pembelajaran sampai tahap penilaian. Ada tiga instrumen penilaian pembelajaran menulis puisi rakyat, yaitu penilaian nilai sikap, penilaian pro- ses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelaja- ran. Teknik analisis data dalam penelitianpen - gembangan ini dilakukan dalam tiga tahap. (1) Teknik menganalisis angket kebutuhan pembela- jaran menulis puisi rakyat. (2) Teknik analisis hasil validasi prototipe model pancanovebia. (3) Teknik analisis hasil eksperimenmodel pancano- vebia. Teknik analisis hasil eksperimendilakukan dalam dua jenis, yaitu analisis proses pembelaja- ran (sikap spiritual dan sosial) dan analisis hasil pembelajaran kompetensi menulis puisi rakyat dengan instrumentes dan nontes.
  • 12. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Wujud Model Pancanovebia Desainmodel inovasi disesuaikan dengan teori konseptual, hasil kebutuhan, dan empiris. Berdasarkan isian angket kebutuhan (materi, model interaksi, dan sumber belajar) umumnya guru dan siswa menyatakan bahwa model yang diharapkan membuat siswa tumbuh rasa memi- liki, tumbuh kebanggaan saat membaca, menu- lis, dan dengan bahagia melisankan puisi raky- at. Siswa diharapkan tidak kesulitan merangkai kata-kata. Aspek bahasa diharapkan mudah un - tuk dipacu sehingga langsung bersinergi dengan tema. Hal itu dapat terwujud apabila model yang digunakan efektif. Siswa mengonstruksi kedua struktur secara cepat dan serempak, bahkan sis - wa langsung masuk pada tema yang akan dibuat. Berdasarkan hasil kebutuhan dan kerangka teore- tis, maka model yang dibutuhkan dideskripsikan pada gambar 1. Mengenal, memahami, menulis, dan meli- sankan puisi rakyat menjunjung tinggi nilai-nilai Maka kompetensi dasar menulis puisi ra- kyat sangat urgen untuk diberi perlakuan khusus pembelajarannya agar berjalan secara efektif. Model pancanovebia sebagai salah satu inovasi pembelajaran diprediksi tepat untuk memfasili- tasi pembelajaran secara efektif. Model tersebut
  • 13. dikembangkan berdasarkan analisis hasil kebu - tuhan yang diprediksi efektif, bukan sekadar pe- lengkap untuk memfasilitasi pembelajaranmenu- lis puisi rakyat. Kedudukan model pancanovebia ini sangat penting berkenaan dengan upaya pe- mertahanan budaya bangsa yang bernilai luhur. METODE PENELITIAN Pengembangan model pembelajaran me- nulis puisi rakyat ini dilakukan melalui pende- katan penelitian dan pengembangan. Pendeka- tan tersebut mengacu pada teori Borg dan Gall (2003:571) yang melibatkan penelitian deskrip - tif, evaluatif, dan eksperimental (Sukmadinata 2008:167). Tahap penelitian deskriptif berupa upaya meneliti sejumlah kerangka teoretis dan mengasalisis kebutuhan guru dan siswa tentang pembelajaran menulis puisi rakyat. Tahap penelitian evaluatif melibatkan sumber data tim ahli (ahli materi ajar puisi, ahli model belajar, dan ahli nilai-nilai Pancasila) dari Universitas Negeri Semarang dan dua praktisi (guru senior di Kota Semarang dan Kabupaten Demak). Instrumen validasi berupa angket peni - laian perangkat pembelajaran model. Perangkat yang divalidasi berupa silabus, RPP, instrumen system penilaian, dan sumber belajar. Tahap eks -
  • 14. perimendilakukan dalam bentuk uji coba model pembelajaran. Uji coba skala kecil dilakukan di SMP Negeri 33 Semarang. Uji coba skala luas dilaku- kan di SMP Negeri 1 Semarang, SMP Negeri 3 Semarang, SMP Ksatrian2 Semarang, dan SM- PIT Bina Amal Gunungpati Semarang. Uji coba Unsur Batin Puisi Tema Pancasila Unsur Fisik Puisi Aspek Kebahasaan Sintakmatik Sinektik Pemaksimalan GLS Prototipe Pancanovebia: Silabus , RPP, Penilaian, Mo dul, Buku Literasi Validasi Tim Revisi --
  • 15. Sikap -- Penget ahuan -- Gambar 1 Kerangka Model PembelajaranMenulis Puisi Rakyat Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran... 22 luhur sebagai jati diri bangsa. Menghargai dan berusaha melestarikan puisi rakyat, merupakan salah satu kegiatan yang menunjukkan sikap cin- ta tanah air dan bangsa. Awal kegiatan berlatih menulis, dibutuhkan tema pemicuyang penting, mendasar, dan mudah diidentifikasi oleh semua siswa. Maka tema umum yaitu: ketuhanan, ke- manusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan direkomendasi sebagai temadan amanat puisi. Selanjutnya dua bahan ajar utama ter- sebut dipadukan (aspek bahasa dan nilai-nilai Pancasila) dan dikemas dalam langkah-langkah pembelajaran model sinektik. Bahan ajar inovasi tersebut dinamai Pancanovebia. Model tersebut diprediksi mampu untuk memacu proses dan ha- sil pembelajaran menulis puisi rakyat dengan le- bih efektif dengan mengutamakan nilai spiritual, disiplin, tanggung jawab, dan peduli (Permendik - bud No. 87 Th. 2017:4). Langkah pembelajaran- nya menggunakan rumpun model pribadi jenis
  • 16. sinektik (Gordon dalam Joyce 2009) diprediksi secaraefektif dapat mendorongkreativitas siswa secara lebih maksimal. Langkah menulis puisi rakyat dijalin berdasarkan model sinektik, mem- bantu pembelajar untuk mengonseptualisasikan proses mental, siswa memiliki kebebasan berdis - kusi, mengutamakan tumbuhnya kemampuan idividu. Agar proses pembelajaran dengan alokasi waktu yang relatif singkat siswa dapat menca- pai tujuan, maka perlu buku pendamping atau referensi lain untuk memperkuat pemahaman tentang materi puisi rakyat. Penting disiapkan modul untuk belajar secaramandiri. Program ke- giatan pembelajaran menulis puisi rakyat secara mandiri yang diberikan pada saat GLS, gerakan literasi sekolah. Kesulitan siswa menemukan tema diban - tu dengan ketersediaan sumber tema yang san- gat penting sebagai tuntunan dasar kehidupan bangsa Indonesia. Guru dibantu sarana pemacu tema, misalnya dengan tabel tema Pancasila, be- rupa butir nilai-nilai luhur Pancasila. Tabel tema tersebut akan lebihmudah lagi digunakan bila di- sertai alat peraga berupa keping gambar pemacu munculnya kosakata. Adanya tabel temadan ke- ping gambar maka kesulitan siswa menentukan kata-kata konkret sebagai fisik larik-larik puisi
  • 17. rakyat dapat diatasi dengan lebih efektif. Peran guru dalam penerapan model pancanovebia, se- jalan dengan model sinektik, sebagai pengambil inisiatif dalam menetapkan urutan dan pembim- bingan mekanisme interaksi belajar. Guru juga membantu siswa untuk men- gonseptualisasikanproses mental dalam mencip- ta puisi rakyat. Model pancanovebia yang akan digunakan untuk memfasilitasi pembelajaranme- nulis puisi rakyat perlu ditetapkan karakteristik - nya berdasarkan penjabaran enam unsur model pembelajaran seperti pada tabel 1. Selanjutnya karakteristik model pancano- vebia dituangkan dalam prototipe model. Proto- tipe model Pancanovebia pada hakikatnya adalah prototipe perangkat pembelajaran. Teori konsep- tual model telah direalisasi dalam bentuk riel berupa perangkat pembelajaaran. Prototipe pe- rangkat tersebut berupa prototipe silabus, RPP, sistem penilaian, modul, buku yang digunakan Unsur/Uraian Orientasi Memadukan model sinektikdengan aliran strukturalisme, aliranstil - istika, nilai luhur Pancasila, dan aspek kebahasaan. Sintagmatik (1) Penetapan tema. (2) Pembatasan tema. (3) Rumusan amanat kerangka puisi rakyat. (4) Pengembangan kerangka dengan kontradi -
  • 18. si amanat. (5) Produkpuisi rakyat bernuansa nilai luhur Pancasila. (6) Penyuntingan. Sistem Sosial Siswa mendapat teman diskusi. Prinsip Reaksi Siswa aktif secarakreatif. Sistem Penunjang Tema Pancasila, keping gambar pemacu struktur fisik, dan sarana melisankan puisi rakyat. Dampak Dampak instruksional: produktivitas tim/individu, menulis, melisankan puisi. Dampak pengiring: harga diri, berpikir analogi, dan pencapaian ket - erampilan. Tabel1 KarakteristikPancanovebia 23 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28 untuk memfasilitasi pembelajaran menulis pui - si rakyat. Sebelum digunakan dalam penelitian prototipe perangkat pembelajaran masuk tahap validasi. Keberterimaan perangkat pembelajaran pancanovebia didasarkan hasil validasi tim va- lidator sebagai sumber data terhadap prototipe perangkat pembelajaran pancanovebia. Tim va- lidator terdiri atas tiga ahli (materi ajar, model pembelajaran, dan ahli nilai-nilai Pancasila, dan praktisi (guru bahasa Indonesia jenjang SMP dari
  • 19. Demak dan di Semarang). Seluruh instrumenva- lidasi prototipe pancanovebia berupa blangko angket beri sejumlahindikator dengan lima pili - han jawaban (√). Hasil validasi prototipe model pancanovebia dapat dilihat pada tabel 2. Prototipe model pancanovebia secara ke- seluruhan dapat diterima dan dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran me- nuis puisi rakyat yang inovatif. Diharapkan siswa mengalami proses pembelajaranyang meyenang- kan dan mencapai hasil pembelajaran yang baik pula.Prototipe model pancanovebia mengalami perbaikan, bukan mengubah desain model. Sa- lah satu perbaikan yang sangat berharga adalah melengkapi tema nilai Pancasila dengan keping gambar. Keping gambar tersebut berguna sebagai perangsang/pemicu munculnya pilihan kosakata nomina, verba, adjektiva, adverbial, atau jenis ke- las kata lainnya. Hasil validasi dapat disimpulkan bahwa prototipe model pancanovebia masuk ka- tegori baik (rataan skor 4.309). Langkah selanjut - nya model pancanovebia digunakan dalam tahap eksperimen. Ujicoba dilakukan secara terbatas dan luas untuk mengerahui dampak model terha- dap proses dan hasil pembelajaran. Peningkatan ProsesBelajar Pada proses pengimplementasian model pancanovebia, sudah menetapkan dua nilai: spi
  • 20. - ritual dan sosial (bertanggung jawab, disiplin, dan peduli). Model pancanovebia melibatkan pembe- lajaran secara tim maupun individu. Aktivitas pembelajaran dalam setiap fase kegiatan menu- lis puisi rakyat dapat dideskripsi sebagai berikut. Fase satu. Mendeskripsi kondisi saat ini. Kelas/ komunitas dibagi menjadi lima tim dan diberi label sila-sila Pancasila (Tim Ketuhanan, Tim Kemanusiaan, Tim Persatuan, Tim Kerakyatan, dan Tim Keadilan). Setiap tim menetapkan jenis puisi yang akan dibuat, tema, dan pembatasan lingkup tema dibantu tabel deret pancanovebia. Fase dua kegiatan analogi langsung. Setiap tim mulai membuat analogi langsung dengan cara merumuskan kerangka puisi rakyat dalam TDP tahap 1 (dengan amanat positif) minimal satu bait. Fase tiga analogi personal. Memperbaiki kerangka puisi rakyat dalam tahap 1 berdasarkan aspek sruktur, rima, dan keunikan gaya bahasa pribadi. Fase empat merespons pertanyaan kon- flik. Pengembangan kerangka puisi dalam tahap 2 (dengan amanat negatif), minimal satu bait. Ke- rangka yang sudah siap minimal dua bait berupa kerangka pro-kontra (berbalas pantun/syair/gu- rindam/ lainnya). Fase lima merespons pertany - aan konflik. Mengembangkan kerangka lengkap (pro-kontra) tersebut menjadi produk puisi rakyat sesuai dengan jenisnya berdasarkan tahap 1 dan
  • 21. 2, minimal dua bait. Fase enam langkah meview hasil analogi. Melakukan penyuntingan berdasar struktur, rima, dan gaya bahasa pribadi. Produk puisi rakyat siap masuk tahap publikasi (tertulis dan lisan). Proses pembelajaran yang dinamis dan Prototipe Rataan Skor Kategori Silabus 4.375 Baik RPP 4.500 Baik Sistem Penilaian 4.333 Baik Buku 4.240 Baik Modul 4.100 Baik Rataan 4.309 Baik
  • 22. Tabel 2 KeberterimanModel Pancanovebia Sekolah Rataan Nilai Sikap A (%) Spiritual Sosial Rataan SMP33 93.63 91.67 92.65 SMP1 100 92.71 96.36 SMP3 100 96.84 98.42 Ksatrian2 93.1 94.25 93.68 Bina Amal 96.15 91.03 93.59 Rataan 96.576 93.3 94.938
  • 23. Tabel 3 Hasil Pengamatan Sikap Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran... 24 komunikatif diperdiksi akan memunculkan nilai- nilai karakter spiritual dan sosial (sikap tang- gung jawab, percaya diri, dan peduli). Keempat nilai karakter tersebut diamati karena nilai-nilai itu sangat penting untuk membangun kehidupan yang lebih baik di kehidupan mendatang. Pene- rapan model pertama kali (skala kecil) dilakukan di SMPN 33 Semarang. Prosespembelajaranuji coba skala luas di SMPN 1 Semarang, SMPN 3 Semarang, SMP Ksatrian 2 Semarang, dan SM- PIT Bina Amal Semarang). Model pancanovebia telah diimplementasikan dalam pembelajaran. Hasil pengamatan sikap spiritual dan sosial dapat dideskripsikandalam tabel 3. Uji coba skala kecil di SMP Negeri 33 Se- marang umumnya lancar. Pemaduan nilai-nilai Pancasila dengan keping gambar pemacu kosa- kata awalanya masih belum fokus. Siswa masih belum terpusat idenya pada satu tema saja. Bait pertama satu tema, bait berikutnya tema yang lain, sehingga puisi rakyatnya belum utuh. Se- lanjutnya setelahmendapat pendampingan guru umumnya siswa berproses lebih baik dalam be- kerja dalam tim dan mandiri. Berdasarkan pen - gamatan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pancanovebia memengaruhi sikap spiritu
  • 24. - al dan sosial (percayadiri, tanggung jawab, pedu- li) siswa ke arah yang lebihbaik. Secara keseluru- han dapat disimpulkan bahwa penerapan model pancanovebia mampu memengaruhi proses pem- belajaran yang mengembangkan elegius, memili- ki rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan nilai spiritual, percaya diri, bertanggung jawab, dan peduli dengan teman dan lingkungannya. Peningkatan Hasil Belajar Sebelum berlangsung proses pembelaja- ran ada kegiatan pretes pengetahuan yang kisi- kisinya sesuai dengan postes pengetahuan kom- petensi menulis puisi rakyat. Langkah berikutnya adalah proses pembelajaran yang berlangsung dalam tiga tatap muka. Sesuai desain yang telah tertuang dalam RPP, maka kegiatan pembelaja- ran diakhiri dengan penilaian kompetensi pen - getahuan (postes) dan kompetensi keterampilan. Hasil penilaian pretes, postes pengetahuan dan keterampilandapat digunakan sebagai cara men- gidentifikasi hasil pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran yang di- laporkan adalah dari hasil uji coba skala kecil maupun uji coba luas. Pada saat uji coba skala kecil di SMP Negeri 33 Semarang, semuasesuai dengan perencanaan. Tidak ada perubahan lang- kah pembelajaran yang berarti. Buku siswa yang sudah ada yang didampingi dengan modul terny
  • 25. - ata membantu siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang puisi rakyat. Uji coba skala luas di- lakukan di empat sekolah. Keseluruhan hasil pre- tes di semua sekolahuntuk uji cobadapat dilihat pada tabel 4. Pengetahuan puisi rakyat bukan materi yang baru sama sekali bagi siswa. Pada saat SD kelas V mereka sudah pernah menerima, khu - susnya materi pantun. Umumnya siswa sudah berada di titiktengah, perolehannilai pretes ber- kisar antara nilai 40 hingga 55. Masih tergolong rendah, maka perlu dibelajarkan dengan model pancanovebia agar pembelajaran berjalan efektif. Setelah pretes dan sebelum tatap muka siswa sudah mulai melakukan kegiatan litera- si pembelajaran dengan menggunakan modul “Berpantun dengan Santun” pada jadwal GLS di sekolah. Umumnya kegiatan membaca modul tersebut dilakukan pada jam ke-0, sebelum pem- belajaran. Namun ternyata beberapa siswa senga- ja membawa pulang modul tersebut dan dijadi - kan bahan bacaan di rumah. Tahap berikutnya adalah tiga kali tatap muka guru dan siswa memelajari kompetensi puisi rakyat dengan tahapan model sinektikdipa- dukan aliran stilistika dan strukturalisme. Tabel tema Pancasila dan keping gambar digunakan
  • 26. Sekolah Jumlah Siswa Rataan Pretes SMP N 33 32 53.97 SMP N 1 32 49.84 SMP N 3 32 51.06 KSATRIAN 2 29 57.62 BINA AMAL 26 46.96 Rataan Tabel 4 Hasil Pretes PengetahuanSiswa Sekolah Rataan Postes Rataan Pretes Peningkatan SMP N 33 82.69 53.97 28.75 SMP N 1
  • 27. 84.59 49.84 34.75 SMP N 3 82.07 51.06 31.01 KSATRIAN 2 78.07 57.62 20.45 BINA AMAL 81.97 46.96 35.01 Rataan Tabel 5 Perbandingan Pretes danPostes Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran... 26 kompetensi puisi rakyat telah diperdalam dan diperluas agar keterampilansiswa semakinluas. Pretes adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan siswa terhadap kompetensi yang akan disampaikan. Dengan demikian guru men- getahui kemampuan awal siswa mengenai kom- petensi tersebut. Berdasarkanpengetahuan terse- but guru selanjutnya memfasilitasi pembelajaran dengan memberikan seluruh materi yang wajib disampaikan, namun memfokuskan pada materi
  • 28. yang secara umum belum dikenal siswa. Model pancanovebia telahditentukan agar proses pem- belajaran yang direncanakan efektif. Puncak dari proses pembelajaran adalah pelaksanaan penilaian. Penilaian tahap pertama pascapembelajaran adalah penilaian postes kom- petensi pengetahuan menulis puisi rakyat. Hasil secara keseluruhan pelaksanaan uji coba dapat dideskripsikandalam bentuk grafik 3. Terbutkti bahwa model pancanovebia mampu memacu peningkatan pengetahuan siswa SMP dalam pembelajaran menulis puisi rakyat. Selisihantara silai pretes dengan nilai postes (pe- ningkatan hasil belajar siswa) ditunjukkan pada batang terakhir. Peningkatan paling tajam terjadi pada sis - wa SMPIT Bina Amal, mencapai 35.01. Pening - katan berturut-turut adalah SMP Negeri 1 Se- marang, SMP Negeri 3 Semarang, SMP Negeri 33 Semarang, dan yang paling kecil adalah SMP Ksatrian 2 Semarang. Namun capaian pening - katan di atas nilai 20 adalah sungguh luar biasa. Rataan peningkatan seluruhsekolahuji coba se- besar 29.99. Selanjutnya hasil pembelajaran dapat dii- dentifikasi peningkatannya dari capaian nila ke-
  • 29. terampilan menulis puisi rakyat. Capaian hasil penilaian produk keterampilan menulis puisi ra- kyat digambarkan pada tabel 4. Ada kalanya siswa memiliki pengetahuan tetapi tidak bisa menggunakan pengetahuan ter- sebut dalam kompetensi keterampilan. Namun model pancanovebia ini telah menunjukkan hasil bahwa siswa tidak hanya memiliki pengetahua, tetapi juga memiliki skill/keterampilan menulis puisi rakyat. Hal itu dapat terjadi karena siswa setelah memiliki pengetahuan masih diberikan tuntunan menentukan tema, amanat, dan deret kosakata yang mendukung tema dengan bebera- pa sarana belajar, salah satunya keping gambar pemacu imajinasi siswa. Lebih nyata tabel tersebut dapat ditunjuk - kan dalam bentuk grafik yang dengan mudah da- pat diidentifikasi adanya peningkatan hasil bela- jar siswa. Tabel peningkatan tdapat dilihat pada grafik 4. Semua kelas yang digunakan uji coba mo- Grafik 3 Peningkatan Pengetahuan Siswa Grafik 4 Perbandingan Hasil Belajar SMP di Semarang Rataan Pretes Rataan Pengeth. Rataan Ketermp. SMP N 33
  • 30. 53.97 82.69 83.97 SMP N 1 49.84 84.59 87.28 SMP N 3 51.06 82.07 82.34 Ksatrian 2 57.62 78.07 80.59 BinaAmal 46.96 81.97 81.5 Tabel 4 Perbandingan Nilai Pretes, Pengetahuan, dan Keterampilan 27 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1)(2019): 18-28 del pancanovebia telah menunjukkan peningka - tan hasil pembelajarannya. Kompetensi penge- tahuan dan kompetensi keterampilan tampak berimbang. Model pancanovebia tidak mengha- silkan siswa hanya sekadar mengetahui, namun siswa juga direkomdasi mampu untuk menggu- nakan pengetahuannya untuk menghasilkan pro-
  • 31. duk menulis puisi rakyat. Model pancanovebia telah memberikan strategi pembelajaran yang memberikan pen - galaman belajar siswa dalam mengembangkan potensinya. Potensi puisi rakyat berkaitan den- gan budaya bangsa yang bernilai luhur. Maka model pancanovebia dapat dikatakan memiliki kontribusi positif terhadap pelestarian buda- ya sastra bangsa Indonesia yang bernilai luhur. Pembelajaranmateri kebahasaan dan kesastraan diharapkan berjalan seimbang. Model pancano- vebia menjangkau kedua materi tersebut. Materi kesastraan melekat pada kompetensinya yaitu menulis puisi rakyat. Cara memicu tema dan amanat untuk memroduk teks sastra diimbangi dengan materi kebahasaan. Model pancanovebia memberikan tun - tunan siswa untuk mengenal, memelajari, dan memroduk puisi rakyat secara fisik dan batin. Penyiapan bahan ajar berbagai jenis kata, jenis kalimat, bahkan jenis konjungsi adalah aspek kebahasaan modal dasar siswa menghasilkan struktur/fisikpuisi rakyat. Sedangkan Tabel tema Pancasiladisiapkan agar siswa mampu memper- siapkan unsur batin puisi. Pembelajaran sastra tak lepas dari nilai karakter bangsa. Penerapan model pancanovebia tak lepas dari upaya penanaman nilai karakter.
  • 32. Undur batin puisi yang telah disiapkan bersum - ber dari nilai-nilai luhur Pancasila. Ini adalah uapaya membangun karakter anak Indonesia berlandaskan dasar negara. Artinya secara sen - gaja guru telah mengarahkan siswa untuk men- gamalkan nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan bangsa, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial. Lebih dari itu, model pan- canovebia dalam proses pembelajarannya telah menyiapkan angket pengamatan sikap spiritual, sikap tanggung jawab, percaya diri, dan peduli (nilai sosial). Maka dapat disimpulkan bahwa model pancanovebia berkontribusi positif turut menanamkan nilai karakter bangsa. PENUTUP Simpulan Pertama, wujud model pancanovebia yang diimplementasikandalam pembelajaran menulis puisi rakyat berupa teori konseptual yang memi- liki orientasi, sintagmatik, sistem sosial, prinsip reaksi, dan sistem penunjang yang khas, serta berdampak positif pada peningkatan sikap, pen - getahuan, dan keterampilan siswa menulis puisi rakyat. Wujudnya berupa pemaduan model si - nektik dengan aliran strukturalisme, aliranstilis -
  • 33. tika, nilai luhur Pancasila, dan aspek kebahasaan (nomina, verba, adjektiva, adverbial, dll). Kedua, model pembelajaran secara efektif mampu pe- ningkatan proses pembelajaran. Hal ini dapat diidentifikasi berdasarkan hasil pengamatan si - kap spiritual dan sikap sosial yang berdasarkan pengamatan proses pembelajaran rataan nilai sikap spiritual 96.58%, dan rataan nilai sikap so- sial 93.30% (berpredikat A). Secara umum nilai sikap spiritual, tanggung jawab, percaya diri, dan peduli berkembang dengan baik dalam proses pembelajaran menulis puisi rakyat. Ketiga, hasil pembelajaran menulis puisi rakyat mengalami peningkatan sebesar 35.01. Saran Ada tiga saran berdasarkan penelitian ini. Pertama. Pembelajaran puisi rakyat sangat efektif sebagai sarana penanaman nilai karakter. Guru dalam perencanaan pembelajaran sangat baik apabila telah menentukan nilai-nilai karakter yang akan ditingkatkan dalam proses pembelaja- ran. Kedua. Kompetensi dasar menulis puisi ra- kyat adalah materi pembelajaranyang berkaitan dengan upaya konservasi budaya luhur bangsa Indonesia. Hal itu sangat penting untuk dilaku - kan para guru dan masyarakat umum. Ketiga. Ide dan wujud karya sastra dan nonsastra siswa tidak muncul dengan tiba-tiba. Maka semua pi
  • 34. - hak (orang tua, guru, masyarakat, pemerintah) penting untuk menyiapkan arena siswa berproses dalam pembelajaran hingga menghasilkan pro- duk budaya bangsa yang bernilai luhur. DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004 (Cetakan ke-11). Puisi Lama. Jakarta: PT Dian Rakyat. Aminudin.1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Bangka.tribunnews.com/2018 diunduh tanggal 29 April 2018. Bangkapos.com 28 April 2018 diunduh tanggal 30 April 2018. De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMP. Ja- Purwati, Pengembangan Model Ekletik Berbasis Nilai Luhur Pancasila dalam Pembelajaran... 28 karta: Kemendikbud RI. Direktorat Pembinaan SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan SMP. Ja- karta: Kemendikbud RI. Fauziah, Nina Rizki. 2011. Peningkatan Kosakata Siswa Melalui Model Induktif Kata Bergam - bar Kecamatan Turen Kab. Malang. http:// library.um.ac.id/ Diakses pada tanggal 25 April 2018.
  • 35. Fitriani, Pipit. 2017. Peningkatan Keterampilan Men- ulis Puisi Rakyat dengan Model Quantum Teaching. Jurnal Diksatrasia. Volume 1/No - mor 2/Agustus 2017. Fontana, Avanti. 2011. Innovative We Can. Jakarta: Cipta Inovasi Sejahtera. Fradita, Erlin. 2016. Peningkatan Keterampilan Men- ulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Uot - door. Surakarta: eprints.ums.ac.id. diunduh tanggal 24 April 2018. Harsiati, Titik, Agus Trianto, dan E. Kosasih. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Jakarta:Kemendikbud RI. http://www.liputan6.com/ne diunduh 29-4-2018 ) http://tirto.id/najwa-papadiunduh tanggal 28 April 2018 Joyce, Bruce dkk. 2009. Models of Teaching. Model- model Pengajaran. Edisi kedelapan. Yogyakar- ta: Pustaka Pelajar. Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak: dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: sebuah Pengantar Ke- mahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah. Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah
  • 36. Mada University Press. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pen- umbuhan Budi Pekerti. Permendikbud RI Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pen- guatan Pendidikan Karakter. Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Beberapa teori Sastra., Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakar- ta: Pustaka Pelajar. Sari dkk. 2014. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Puisi dengan Metode Field Trip” pada Siswa SMP dilaksanakan dalam dua siklus di kelas VIIID SMP Negeri 3Jatisrono. Jurnal. Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indo- nesia dan Pengajarannya Volume I Nomor 3, April 2014, ISSN 12302-6405. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Ja- karta: PT Gramedia. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Penerbit CV Alfabeta. Supriyono. 2002. Sistem Pengendalian Managemen. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. www.balaibahasa.org/ind www.litera.co.id/2016/09/17 www.litera.co.id/2016/09/17
  • 37. gerbang sastra kon - temporer Indonesia diunduh tanggal 28 April 2018. Zamroni, Akhmad. 2013. Pendidikan Kewarganega - raan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Surakarta: PT Masmedia Zulaeha, Ida. 2016. Pembelajaran Menulis Kreatif. Semarang: