Dokumen tersebut membahas tentang perubahan sosial akibat pengerusakan lingkungan untuk meningkatkan pendapatan dari budidaya udang. Pada era 1990-an, harga udang melonjak tinggi sehingga banyak petambak yang memperluas tambak ke kawasan hutan bakau untuk meningkatkan produksi. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengakibatkan perubahan sosial seperti menurunnya pendapatan dan status sosial petambak serta berp
2. PENDAHULUAN
Perubahan Masyarakat
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Setiap masyarakat pasti
mengalmi perubahan selama hidupnya. Baik
perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan
maupun bagi orang luar yang menelaahnya. Hal itu
terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan.
3. PENDAHULUAN
Ada dua macam perubahan yang terjadi dalam
masyarakat, yaitu perubahan sosial dan perubahan
budaya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai,
sikap, dan pola perilaku individu dalam kelompoknya.
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi
dalam sistem ide yang dimiliki bersama dalam
berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat yang
bersangkutan. Agar dapat bertahan, setiap budaya di
dunia selalu mengalami perubahan.
4. PENDAHULUAN
Bentuk-bentuk perubahan :
Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat
(revolusi)
Perubahan kecil dan perubahan luar
Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang
tidak dikehendaki
5. PENDAHULUAN
Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat
(revolusi)
Evolusi, suatu proses perubahan yang berlangsung sangat
lambat namun menuju suatu bentuk “kesempurnaan”
dalam masyarakat.
Revolusi, merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang
berlangsung cepat. Perubahan yang terjadi melalui revolusi
mempunyai cakupan luas dan menyentuh semua tingkat
dan dimensi masyarakat. Perubahan akibat revolusi
bersifat radikal, fundamental dan menyentuh pada inti dan
fungsi dari struktur sosial.
6. PENDAHULUAN
Perubahan kecil dan perubahan luar
Perubahan kecil adalah perubahan yang baru
mencakup bidang norma-norma, ide, dan gagasan
serta kelembagaan dalam masyarakat
Perubahan besar telah mencapai tahapan perubahan
tingkah laku.
7. PENDAHULUAN
Perubahan yang dikehendaki dan perubahan
yang tidak dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan
umumnya mengarah pada keadaan yang lebih baik
dari sebelumnya
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan biasanya terjadi secara tiba-tiba /
spontan dan berdampak buruk bagi kehidupan
masyarakat. Namun suatu saat bisa saja memberikan
pengaruh yang baik dari sebelumnya.
9. PENDAHULUAN
Sebab yang bersumber dalam masyarakat itu
sendiri:
Bertambah atau berkurangnya penduduk
Penemuan-penemuan baru
Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
10. PENDAHULUAN
Sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat:
berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar
masyarakat, seperti bencana alam dan perubahan
iklim.
Perperangan dengan kelompok masyarakat atau
negara lain.
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
11. PENDAHULUAN
faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial
adalah:
Kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain
Perkembangan IPTEK yang lambat
Sifat masyarakat yang sangat tradisional
Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat dalam
masyarakat
Prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru
Rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi
perubahan
Hambatan ideologis
Pengaruh adat istiadat atau kebiasaan
12. MASA KEEMASAN UDANG WINDU
Komoditi udang pada era awal 90-an terjadi
booming permintaan dan harga petambak udang
windu/bego. Hal ini membuat masyarakata
berupaya meningkatkan produksinya semaksimal
mungkin dengan berbagai cara dan berupaya alih
kegiatan menjadi petambak udang. Era tersebut
banyak petambak udang menjadi jutawan di
daerah pesisir.
13. PERUBAHAN SOSIAL AKIBAT
MENINGKATNYA PENDAPATAN
Sifat konsumtif masyarakat meningkat. Karena
pendapatan besar.
Perubahan-perubahan juga terjadi terhadap
pandangan-pandangan masalah sosial seperti
pendidikan, struktursosial, kelembagaan, keagamaan,
kesehatan, pranata sosial, nilai, norma dan lain-lain
14. PENGERUSAKAN ALAM UNTUK
MENDAPAT PENGHASILAN TINGGI
Perluasan tambak udang untuk menambah
pendapatan lebih banyak terjadi pada perambahan
pantai yaitu kawasan hutan bakau atau mangrove
Hilangnya kawasan mangrove sebagai penahan
gelombang dan angin serta aliran air laut
menimbulkan abrasi serta rob yang lebih cepat ke
daratan. Akibatnya sebagian tambak hilang, salinitas
tambak meningkat, tegalan dan sawah menjadi salin
serta hilangnya sebagian pemukiman Tambak-tambak
udang yang terkikis menjadi hilang dan berubah
kondisinya menjadi laut
15. DAMPAK PENGERUSAKAN ALAM
Hilangnya tambak akibat terkikis, menghilangkan
pendapatan sebagian petani tambak yang dahulunya
termasuk golongan petani ‘kaya” menjadi tidak “kaya”.
Para petani tambak yang dahulunya dapat menikmati
hasilnya dengan baik kini sudah tidak dapat
melakukan aktifitas yang memadai, karena disamping
terganggu jiwanya (stres karena bangkrut) juga tidak
memiliki keahlian lain. Beberapa orang melakukan
kegiatan apa adanya agar mendapatkan penghasilan.
16. DAMPAK PENGERUSAKAN ALAM
petani tambak yang dahulunya merupakan “juragan”,
artinya segala aktifitas tambak menggunakan tenaga
buruh dan tidak melakukan aktifitas tambak sendiri
(dikerjakan orang lain). Akibat tenggelamnya tambak
mereka dan tidak dapat memperoleh pendapatan dari
tambak, maka para “juragan” ini melakukan kegiatan
serabutan sebagai buruh untuk memperoleh
pendapatan guna menghidupi keluarga mereka.
Aktifitas tersebut dapat berupa menjadi buruh
bangunan, berdagang maupun nelayan “seser’.
17. DAMPAK PENGERUSAKAN ALAM
Kondisi “juragan” yang kehilangan mata pencaharian,
terutama yang tidak mampu bekerja karena gangguan
kejiwaan, lebih mengandalkan bantuan dari
kerabatnya, yang masih dapat bekerja lebih memilih
menjadi buruh, meskipun demikian penampakan
warga tersebut masih berusaha menunjukkan seolah-
olah dirinya adalah “juragan”.