SlideShare a Scribd company logo
1. Gejalah perubahan sosial yang terjadi dilingkungan sosial yang terjadi 
dilingkungan sekitar 
1. Pakaian 
Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat 
menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan 
masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan 
pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, 
sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari 
dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. 
2. Pertanian 
Pertanian di Indonesia semakin menurun. Banyak petani yang menjual lahan pertaniannya. 
Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari hasil panen yang tidak seberapa bahkan 
seringkali gagal panen, kebutuhan yang semakin kompleks dan mahal, hingga tergiur dengan 
upah yang didapat oleh para tenaga kerja di kota. Masyarakat juga lebih suka membeli hasil 
pertanian di swalayan sehingga petani lokal merugi. 
3. Model Rambut 
Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti 
trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar adalah model 
rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang 
dengan model rambut tersebut. 
4. Ekonomi 
Perubahan ekonomi tampak jelas pada sifat masyarakat. Pada umumnya, masyarakat lebih 
suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam negeri karena kualitasnya dianggap 
lebih bagus. Selain itu, dengan adanya Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat 
yang kaya lebih memilih berlibur ke Singapura ketimbang ke Bali. Hal ini dapat mengurangi 
devisa negara. 
5. Kesenian 
Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak 
kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian 
tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy.
6. Industri 
Revolusi industri membuat perubahan besar-besaran pada kehidupan sosial masyarakat. 
Mulai dari ketimpangan antara industri dengan agrikultur, banyaknya pengangguran, 
munculnya gerakan sosialis, rendahnya kesejahteraan buruh, dll. 
2. Membuat ulasan / deskripsi tentang gejalah perubahan sosial yang meliputi : 
a. Jenis dan cakupan wilayah terjadinya perubahan sosial 
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-perubahan 
yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara 
unsur-unsur sosial yang ada didalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola 
kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. 
Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban tertentu, berarti telah mengalami evolusi 
kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan 
unsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan 
sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak 
terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek-aspek 
demografi, ekonomi, organsisasi, politik, IPTEK dan lainnya. Menurut Nursid 
Sutmaatmadja “ perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati dan 
dirasakan oleh anggota masyarakat. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses 
tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah 
mengalami “perubahan sosial”. Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan 
sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mencangkup 
tiga hal yaitu: 
1) Perubahan struktur dalam sosial 
2) Perubahan organisasi sosial. 
3) Perubahan hubungan sosial. 
b. Bentuk Perubahan Sosial 
1. Perubahan Lambat (Evolusi) 
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan 
perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi 
dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha 
menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan 
pertumbuhan masyarakat. 
Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya 
kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara lambat,
terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih 
menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup 
mereka. 
2. Perubahan Cepat (Revolusi) 
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada 
yang tidak direncanakan. Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan 
kekerasan. Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki dan tindakan 
kekerasan sangat besar terjadi. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya 
relative karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. 
Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah sendi-sendi 
pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan 
hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu 
pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. 
Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah 
sebagai berikut. 
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Maksudnya 
adalah bahwa di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan 
harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. 
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat 
untuk mengadakan perubahan. 
c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat, untuk 
kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja. 
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat 
dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu. 
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan 
sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. 
3. Perubahan Kecil 
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial 
yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan 
mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang 
berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.
4. Perubahan Besar 
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan 
lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan 
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi. 
Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu 
memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan 
antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat akrab dan 
menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu mengalami 
perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung rugi. 
5. Perubahan yang Dikehendaki 
Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah 
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam 
masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau 
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam 
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh 
masyarakat, atau mahasiswa. 
Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa 
sosial (social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih 
dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya 
adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, 
jalan, dan lain-lain. 
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki 
Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan 
timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya 
berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak 
saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang 
tidak dikehendaki ini. 
7. Perubahan Struktural 
Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya 
reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke 
nasional.
c. Proses Terjadinya Perubahan Sosial Berlansung 
Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002), proses awal 
perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur 
kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun 
kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat 
lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong terjadinya 
akulturasi dan asimilasi. 
1. Difusi 
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang 
perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. 
Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat 
diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga 
mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi 
dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan 
manusia yang telah ada. 
Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara 
sebagai berikut. 
a. Hubungan Simbiotik 
Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari masing-masing 
kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh: pertukaran pelajar antarnegara 
b. Secara Damai (Penetration Pacifique) 
Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara 
damai. Contohnya yaitu perubahan model baju. Banyak tren-tren baju saat ini yang 
dipengaruhi oleh budaya luar. Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja 
dan tanpa paksaan. 
c. Peperangan (Kekerasan) 
Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke dalam kebudayaan 
penerimanya. Cara seperti ini dapat dilaku-kan dengan peperangan. 
2. Akulturasi 
Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara 
lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh, 
budaya selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya Jawa 
dengan budaya Islam.
3. Asimilasi 
Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur 
dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda. 
Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Proses asimilasi akan 
berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, yaitu: 
a. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda. 
b. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi. 
c. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa. 
d. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa. 
e. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama. 
f. Terjadinya perkawinan campuran. 
g. Adanya musuh bersama dari luar, 
Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat proses 
asimilasi antara lain: 
a. Letak geografis yang terisolasi. 
b. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain, 
c. Adanya ketakutan terhadap budaya lain, 
d. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri. 
e. Perasaan in-group yang kuat. 
f. Adanya perbedaan kepentingan. 
4. Akomodasi 
Akomodasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lokal. Contoh, penerimaan 
ide demokrasi dan ide tentang HAM dari kebudayaan Barat. Proses penerimaan ini 
tentunya membawa perubahan pada masyarakat yang bersangkutan. Karenanya melalui 
proses akomodasi perubahan sosial dapat terjadi. Namun, dalam hal-hal tertentu proses 
akomodasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan luar dalam rangka 
menghindari konflik. 
d. Faktor Penyebab Perubahan Sosial 
Jika ditinjau dari aspek sosiologi, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam 
masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena 
keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan. 
Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah
beberapa faktor penyebab perubahan sosial. Kami mengelompokannya menjadi dua faktor 
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Langsung saja kita simak yang pertama: 
1. Faktor Intern 
Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. 
Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, 
konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi. 
1.1. Perubahan Jumlah Penduduk 
Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah 
penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Seperti di pulau Jawa 
yang jumlah penduduknya semakin banyak. Hal ini menyebabkan berkembangnya sistem 
kepemilikan tanah sehingga tidak terjadi sengketa tanah antar penduduk. 
Berkurangnya penduduk disebabkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke 
kota. Sehingga di desa terjadi kekosongan karena tidak ada yang mengelola. Ini 
menyebabkan perubahan sosial terjadi di daerah pedesaan. 
1.2. Penemuan-Penemuan Baru 
Penemuan menambahkan atau mengembangkan suatu kebudayaan dalam masyarakat. 
Penemuan unsur kebudayaan yang baru disebut discovery. Namun, tentu saja penemuan 
tersebut belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Pengenalan, pengembangan, dan 
pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang baru tersebut diperlukan sehingga discovery 
menjadi invention. Invention adalah discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh 
masyarakat. 
Contohnya adalah penemuan mobil. Pada awal penemuannya, tentu saja belum bisa diterima 
oleh masyarakat sebagai pengganti kereta kuda. Walaupun mobil lebih mudah perawatannya. 
Namun pada saat itu harganya masih sangat mahal dan kecepatannya tidak secepat kereta 
kuda. Sehingga pengembangan pun terus dilakukan untuk menekan harga dan meningkatkan 
performa mobil. 
1.3. Konflik Dalam Masyarakat 
Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun 
konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti 
akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial. Hal ini 
terlihat ketika kita membandingkan keadaan sebelum konflik dan setelah konflik. 
1.4. Pemberontakan atau Revolusi 
Revolusi terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan 
terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat
tersebut. Revolusi menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran. Contohnya 
adalah kejadian revolusi di Rusia pada tahun 1917 yang menyebabkan perubahan Rusia yang 
dahulu merupakan kerajaan berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada 
doktrin marxis. 
2. Faktor Ekstern 
Faktor ekstern adalah penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun 
faktor-faktornya adalah dari alam, peperangan, dan pengaruh dari masyarakat lain. 
2.1. Alam 
Faktor dari alam adalah faktor yang tidak dapat dihindari karena itu merupakan kehendak 
Tuhan. Faktor dari alam bisa berupa bencana alam atau perubahan iklim. Sehingga 
masyarakat harus beradaptasi dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan tempat 
tinggalnya. 
2.2. Peperangan 
Peperangan tentu akan menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada 
pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus menerima 
ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran 
dalam masyarakatnya. 
2.3. Pengaruh dari Masyarakat Lain 
Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan 
untuk menimbulkan pengaruh timbal balik salah satunya adalah pertukaran kebudayaan. Jika 
pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. 
Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu 
kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul 
proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser. Pertemuan 
tersebut disebabkan oleh terdapat komunikasi massa antara kedua belah pihak. 
e. Faktor yang mendorong perubahan sosial 
1. Adanya kontak dengan kebudayaan masyarakat lain 
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah misalnya diffusion. Difusi adalah suatu 
proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari seseorang kepada orang lain, dan dari satu 
masyarakat ke masyarakat lain. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah 
diterima oleh masyarakat misalnya, dapat diteruskan dan disebarluaskan pada masyarakat 
lain, sampai masyarakat tersebut dapat menikmati kegunaan dari hasil-hasil peradaban bagi
kemajuan manusia. Maka proses semacam itu merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu 
kebudayaan dan memperkaya kebudayaan-kebudayaan umat manusia. 
2. Adanya sikap terbuka terhadap karya serta keinginan orang lain untuk maju 
Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju merupakan salah 
satu pendorong bagi jalannya perubahan-perubahan. Apabila sikap tersebut telah melembaga, 
maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan 
penemuan-penemuan baru. Pemberian hadiah nobel dan yang sejenisnya misalnya, 
merupakan pendorong bagi individu-individu maupun kelompok-kelompok lainnya untuk 
menciptakan karya-karya yang baru lagi. 
3. Adanya Sistem pendidikan formal yang maju 
Sistem pendidikan yang baik yang didukung oleh kurikulum adaptif maupun fleksibel 
misalnya, akan mampu mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial budaya. 
Pendidikan formal, misalnya di sekolah, mengajarkan kepada anak didik berbagai macam 
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh para siswa. Di samping itu, pendidikan 
juga memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka 
pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. 
Namun jika dikelola secara baik dan maju, pendidikan bukan hanya sekedar dapat 
mengajarkan pengetahuan, kemampuan ilmiah, skill, serta nilai-nilai tertentu yang 
dibutuhkan siswa, namun lebih dari itu juga mendidik anak agar dapat berpikir secara 
obyektif. Dengan kemampuan penalaran seperti itu, pendidikan formal akan dapat membekali 
siswa kemampuan menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi 
kebutuhan-kebutuhan jamannya atau tidak. Nah, di sinilah kira-kira peranan atau faktor 
pendorong bagi pendidikan formal yang maju untuk berlangsungnya perubahan-perubahan 
dalam masyarakat. 
4. Sikap berorientasi ke masa depan 
Adanya prinsip bahwa setiap manusia harus berorientasi ke masa depan, menjadikan manusia 
tersebut selalu berjiwa (bersikap) optimistis. Perasaan dan sikap optimistis, adalah sikap dan 
perasaan yang selalu percaya akan diperolehnya hasil yang lebih baik, atau mengharapkan 
adanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang. Sementara jika di kalangan masyarakat 
telah tertanam jiwa dan sikap optimistis semacam itu maka akan menjadikan masyarakat 
tersebut selalu bersikap ingin maju, berhasil, lebih baik, dan lain-lain. Adanya jiwa dan sikap 
optimistik, serta keinginan yang kuat untuk maju itupula sehingga proses-proses perubahan 
yang sedang terjadi dalam masyarakat itu dapat tetap berlangsung.
f. Beberapa Perspektif Teori Perubahan Sosial 
Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus dan teori perkembangan. 
Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan dalam uraian berikut. 
a. Teori Siklus 
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. 
Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau 
diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Pandangan 
teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang 
terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman 
dahulu. Didalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap 
sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas. 
Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral. 
Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno 
jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia 
pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu. 
Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar 
menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan 
sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris, 
Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran 
dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban memiliki kemampuan meminjam 
kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang 
tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi 
karena proses belajar dari kebudayaan lain. Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari 
kenyataan sosial sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan 
politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode 
pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian zaman 
dulu. 
b. Teori Perkembangan/Teori Linier 
Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik 
tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau 
diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju 
masyarakat kompleks modern. 
Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli sosial sejak abad ke-18, 
bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di Eropa yang berkeinginan masyarakat
lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori 
evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara 
sangat drastis. 
g. Dampak Perubahan Sosial terhadap kehidupan 
A. Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat 
Perubahan sosial adalah proses sosial yang berlangsung secara terus-menerus dalam 
kehidupan masyarakat, berkaitan dengan pergeseran fungsi sistem dan struktur sosial 
sehingga mengubah pola perilaku anggota masyarakat. 
1. Dampak Positif 
Menunjukkan bahwa perubahan sosial memberikan pengaruh kemajuan dalam kehidupan 
masyarakat. 
Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai berikut : 
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru yang 
mendorong berbagai inovasi yang dapat memudahkan kehidupan masyarakat menuju 
perubahan sosial kearah modernisasi . 
b. Tercipta lapangan kerja baru 
Dapat mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional. Dengan 
pengembangan perusahaan secara global dan pembukaan industri kecil, tersedia banyak 
lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal. 
c. Tercipta tenaga kerja profesional 
untuk mendukung persaingan industri diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan, 
keterampilan, keahlian, dan profesionalisme yang tinggi. 
d. Nilai dan norma baru terbentuk 
Nilai merupakan sesuatu yang baik, penting, dihargai dan norma merupakan aturan yang 
mengikat nilai. 
e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat 
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang dapat 
menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran.
2. Dampak Negatif 
Menunjukkan kerugian yang di alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa materiel 
maupun non materiel. 
Adapun dampak negatif perubahan sosial sebagai berikut : 
a. Terjadi disintegrasi sosial 
Disintegrasi terjadi karena adanya revolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang 
dapat mendorong perpecahan dalam masyarakat. 
b. Terjadi pergolakan daerah 
Pergolakan daerah dapat muncul akibat : 
- kesenjangan ekonomi 
- tidak memperhatikan tatanan hidup 
- mengabaikan nilai dan norma 
- perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik. 
c. Kenakalan remaja 
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial, nilai-nilai kebebasan budaya barat diadopsi tanpa 
menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri. 
d. Terjadi kerusakan lingkungan 
e. Eksistensi adat istiadat berkurang 
nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan 
perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan moderen. 
f. Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal 
menyalah gunakan kedudukn dan wewenang. 
g. Muncul paham duniawi 
- Konsumerisme, paham / idiologi yang menjadikan seseorang mengonsumsi / memakai 
barang-barang secara berlebihan. 
- Sekularisasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama. 
- Hedonisme, paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan 
sebanyak munkin dan menghindari perasangka-perasangka yang menyakitkan.

More Related Content

What's hot

PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
Onny Setyowati
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
Zulfira Farah Nubua
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
wisnuwms
 
Perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budayaPerubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budayaindakristya
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
Zulfira Farah Nubua
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
not angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelanginot angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelangi
giovalen andreaselnat
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
Isaka Yoga
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
University Of Cenderawasih
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
rendrafauzi
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
Nelson Maia Siqueira Amaral
 
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10 Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
putrisagut
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Syifa Sahaliya
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Ghina Salsabila
 
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialPerubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Bayu Pangestu
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosialBagus Aji
 

What's hot (20)

PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
PPT GLOBALISASI (SOSIOLOGI)
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Perubahan Sosial
Perubahan SosialPerubahan Sosial
Perubahan Sosial
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budayaPerubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budaya
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
teori Emile Durkheim
teori Emile Durkheimteori Emile Durkheim
teori Emile Durkheim
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
not angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelanginot angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelangi
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
 
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10 Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
 
Naskah drama musikal anak sma
Naskah drama musikal anak smaNaskah drama musikal anak sma
Naskah drama musikal anak sma
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialPerubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 

Similar to Soal perubaha sosial

Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
Catur Prasetyo
 
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasiperubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
martinitini12
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Septian Muna Barakati
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
lingga prasetyo
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
JerniantiagustinaMan
 
Universitas Djuanda
Universitas DjuandaUniversitas Djuanda
Universitas Djuanda
Wira Lesmana
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
DolRohman
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
MYTVDANFILM
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
EnggiPratama3
 
Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi   Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi
AjengIlla
 
Riantika nur h [recovered]
Riantika nur h [recovered]Riantika nur h [recovered]
Riantika nur h [recovered]riieantiie
 
faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budaya
Namaku Merah
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
Septian Muna Barakati
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Operator Warnet Vast Raha
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Soal perubaha sosial (20)

Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasiperubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
 
Universitas Djuanda
Universitas DjuandaUniversitas Djuanda
Universitas Djuanda
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi   Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Riantika nur h [recovered]
Riantika nur h [recovered]Riantika nur h [recovered]
Riantika nur h [recovered]
 
faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budaya
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Soal perubaha sosial

  • 1. 1. Gejalah perubahan sosial yang terjadi dilingkungan sosial yang terjadi dilingkungan sekitar 1. Pakaian Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. 2. Pertanian Pertanian di Indonesia semakin menurun. Banyak petani yang menjual lahan pertaniannya. Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari hasil panen yang tidak seberapa bahkan seringkali gagal panen, kebutuhan yang semakin kompleks dan mahal, hingga tergiur dengan upah yang didapat oleh para tenaga kerja di kota. Masyarakat juga lebih suka membeli hasil pertanian di swalayan sehingga petani lokal merugi. 3. Model Rambut Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar adalah model rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut. 4. Ekonomi Perubahan ekonomi tampak jelas pada sifat masyarakat. Pada umumnya, masyarakat lebih suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam negeri karena kualitasnya dianggap lebih bagus. Selain itu, dengan adanya Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat yang kaya lebih memilih berlibur ke Singapura ketimbang ke Bali. Hal ini dapat mengurangi devisa negara. 5. Kesenian Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy.
  • 2. 6. Industri Revolusi industri membuat perubahan besar-besaran pada kehidupan sosial masyarakat. Mulai dari ketimpangan antara industri dengan agrikultur, banyaknya pengangguran, munculnya gerakan sosialis, rendahnya kesejahteraan buruh, dll. 2. Membuat ulasan / deskripsi tentang gejalah perubahan sosial yang meliputi : a. Jenis dan cakupan wilayah terjadinya perubahan sosial Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada didalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban tertentu, berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan unsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek-aspek demografi, ekonomi, organsisasi, politik, IPTEK dan lainnya. Menurut Nursid Sutmaatmadja “ perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati dan dirasakan oleh anggota masyarakat. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah mengalami “perubahan sosial”. Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mencangkup tiga hal yaitu: 1) Perubahan struktur dalam sosial 2) Perubahan organisasi sosial. 3) Perubahan hubungan sosial. b. Bentuk Perubahan Sosial 1. Perubahan Lambat (Evolusi) Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara lambat,
  • 3. terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 2. Perubahan Cepat (Revolusi) Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada yang tidak direncanakan. Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan kekerasan. Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki dan tindakan kekerasan sangat besar terjadi. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relative karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah sebagai berikut. a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Maksudnya adalah bahwa di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja. d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu. e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. 3. Perubahan Kecil Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.
  • 4. 4. Perubahan Besar Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi. Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat akrab dan menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu mengalami perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung rugi. 5. Perubahan yang Dikehendaki Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, atau mahasiswa. Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial (social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, jalan, dan lain-lain. 6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang tidak dikehendaki ini. 7. Perubahan Struktural Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke nasional.
  • 5. c. Proses Terjadinya Perubahan Sosial Berlansung Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002), proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong terjadinya akulturasi dan asimilasi. 1. Difusi Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan manusia yang telah ada. Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara sebagai berikut. a. Hubungan Simbiotik Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari masing-masing kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh: pertukaran pelajar antarnegara b. Secara Damai (Penetration Pacifique) Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara damai. Contohnya yaitu perubahan model baju. Banyak tren-tren baju saat ini yang dipengaruhi oleh budaya luar. Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan. c. Peperangan (Kekerasan) Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke dalam kebudayaan penerimanya. Cara seperti ini dapat dilaku-kan dengan peperangan. 2. Akulturasi Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh, budaya selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya Jawa dengan budaya Islam.
  • 6. 3. Asimilasi Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda. Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Proses asimilasi akan berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, yaitu: a. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda. b. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi. c. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa. d. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa. e. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama. f. Terjadinya perkawinan campuran. g. Adanya musuh bersama dari luar, Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat proses asimilasi antara lain: a. Letak geografis yang terisolasi. b. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain, c. Adanya ketakutan terhadap budaya lain, d. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri. e. Perasaan in-group yang kuat. f. Adanya perbedaan kepentingan. 4. Akomodasi Akomodasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lokal. Contoh, penerimaan ide demokrasi dan ide tentang HAM dari kebudayaan Barat. Proses penerimaan ini tentunya membawa perubahan pada masyarakat yang bersangkutan. Karenanya melalui proses akomodasi perubahan sosial dapat terjadi. Namun, dalam hal-hal tertentu proses akomodasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan luar dalam rangka menghindari konflik. d. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Jika ditinjau dari aspek sosiologi, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan. Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah
  • 7. beberapa faktor penyebab perubahan sosial. Kami mengelompokannya menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Langsung saja kita simak yang pertama: 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi. 1.1. Perubahan Jumlah Penduduk Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Seperti di pulau Jawa yang jumlah penduduknya semakin banyak. Hal ini menyebabkan berkembangnya sistem kepemilikan tanah sehingga tidak terjadi sengketa tanah antar penduduk. Berkurangnya penduduk disebabkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sehingga di desa terjadi kekosongan karena tidak ada yang mengelola. Ini menyebabkan perubahan sosial terjadi di daerah pedesaan. 1.2. Penemuan-Penemuan Baru Penemuan menambahkan atau mengembangkan suatu kebudayaan dalam masyarakat. Penemuan unsur kebudayaan yang baru disebut discovery. Namun, tentu saja penemuan tersebut belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Pengenalan, pengembangan, dan pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang baru tersebut diperlukan sehingga discovery menjadi invention. Invention adalah discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh masyarakat. Contohnya adalah penemuan mobil. Pada awal penemuannya, tentu saja belum bisa diterima oleh masyarakat sebagai pengganti kereta kuda. Walaupun mobil lebih mudah perawatannya. Namun pada saat itu harganya masih sangat mahal dan kecepatannya tidak secepat kereta kuda. Sehingga pengembangan pun terus dilakukan untuk menekan harga dan meningkatkan performa mobil. 1.3. Konflik Dalam Masyarakat Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial. Hal ini terlihat ketika kita membandingkan keadaan sebelum konflik dan setelah konflik. 1.4. Pemberontakan atau Revolusi Revolusi terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat
  • 8. tersebut. Revolusi menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran. Contohnya adalah kejadian revolusi di Rusia pada tahun 1917 yang menyebabkan perubahan Rusia yang dahulu merupakan kerajaan berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktornya adalah dari alam, peperangan, dan pengaruh dari masyarakat lain. 2.1. Alam Faktor dari alam adalah faktor yang tidak dapat dihindari karena itu merupakan kehendak Tuhan. Faktor dari alam bisa berupa bencana alam atau perubahan iklim. Sehingga masyarakat harus beradaptasi dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan tempat tinggalnya. 2.2. Peperangan Peperangan tentu akan menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus menerima ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran dalam masyarakatnya. 2.3. Pengaruh dari Masyarakat Lain Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik salah satunya adalah pertukaran kebudayaan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser. Pertemuan tersebut disebabkan oleh terdapat komunikasi massa antara kedua belah pihak. e. Faktor yang mendorong perubahan sosial 1. Adanya kontak dengan kebudayaan masyarakat lain Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah misalnya diffusion. Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari seseorang kepada orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat misalnya, dapat diteruskan dan disebarluaskan pada masyarakat lain, sampai masyarakat tersebut dapat menikmati kegunaan dari hasil-hasil peradaban bagi
  • 9. kemajuan manusia. Maka proses semacam itu merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan-kebudayaan umat manusia. 2. Adanya sikap terbuka terhadap karya serta keinginan orang lain untuk maju Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju merupakan salah satu pendorong bagi jalannya perubahan-perubahan. Apabila sikap tersebut telah melembaga, maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan baru. Pemberian hadiah nobel dan yang sejenisnya misalnya, merupakan pendorong bagi individu-individu maupun kelompok-kelompok lainnya untuk menciptakan karya-karya yang baru lagi. 3. Adanya Sistem pendidikan formal yang maju Sistem pendidikan yang baik yang didukung oleh kurikulum adaptif maupun fleksibel misalnya, akan mampu mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial budaya. Pendidikan formal, misalnya di sekolah, mengajarkan kepada anak didik berbagai macam pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh para siswa. Di samping itu, pendidikan juga memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Namun jika dikelola secara baik dan maju, pendidikan bukan hanya sekedar dapat mengajarkan pengetahuan, kemampuan ilmiah, skill, serta nilai-nilai tertentu yang dibutuhkan siswa, namun lebih dari itu juga mendidik anak agar dapat berpikir secara obyektif. Dengan kemampuan penalaran seperti itu, pendidikan formal akan dapat membekali siswa kemampuan menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan jamannya atau tidak. Nah, di sinilah kira-kira peranan atau faktor pendorong bagi pendidikan formal yang maju untuk berlangsungnya perubahan-perubahan dalam masyarakat. 4. Sikap berorientasi ke masa depan Adanya prinsip bahwa setiap manusia harus berorientasi ke masa depan, menjadikan manusia tersebut selalu berjiwa (bersikap) optimistis. Perasaan dan sikap optimistis, adalah sikap dan perasaan yang selalu percaya akan diperolehnya hasil yang lebih baik, atau mengharapkan adanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang. Sementara jika di kalangan masyarakat telah tertanam jiwa dan sikap optimistis semacam itu maka akan menjadikan masyarakat tersebut selalu bersikap ingin maju, berhasil, lebih baik, dan lain-lain. Adanya jiwa dan sikap optimistik, serta keinginan yang kuat untuk maju itupula sehingga proses-proses perubahan yang sedang terjadi dalam masyarakat itu dapat tetap berlangsung.
  • 10. f. Beberapa Perspektif Teori Perubahan Sosial Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus dan teori perkembangan. Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan dalam uraian berikut. a. Teori Siklus Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Didalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral. Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu. Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris, Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi karena proses belajar dari kebudayaan lain. Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari kenyataan sosial sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian zaman dulu. b. Teori Perkembangan/Teori Linier Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks modern. Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli sosial sejak abad ke-18, bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di Eropa yang berkeinginan masyarakat
  • 11. lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara sangat drastis. g. Dampak Perubahan Sosial terhadap kehidupan A. Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat Perubahan sosial adalah proses sosial yang berlangsung secara terus-menerus dalam kehidupan masyarakat, berkaitan dengan pergeseran fungsi sistem dan struktur sosial sehingga mengubah pola perilaku anggota masyarakat. 1. Dampak Positif Menunjukkan bahwa perubahan sosial memberikan pengaruh kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai berikut : a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru yang mendorong berbagai inovasi yang dapat memudahkan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial kearah modernisasi . b. Tercipta lapangan kerja baru Dapat mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional. Dengan pengembangan perusahaan secara global dan pembukaan industri kecil, tersedia banyak lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal. c. Tercipta tenaga kerja profesional untuk mendukung persaingan industri diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan, keterampilan, keahlian, dan profesionalisme yang tinggi. d. Nilai dan norma baru terbentuk Nilai merupakan sesuatu yang baik, penting, dihargai dan norma merupakan aturan yang mengikat nilai. e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang dapat menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran.
  • 12. 2. Dampak Negatif Menunjukkan kerugian yang di alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa materiel maupun non materiel. Adapun dampak negatif perubahan sosial sebagai berikut : a. Terjadi disintegrasi sosial Disintegrasi terjadi karena adanya revolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang dapat mendorong perpecahan dalam masyarakat. b. Terjadi pergolakan daerah Pergolakan daerah dapat muncul akibat : - kesenjangan ekonomi - tidak memperhatikan tatanan hidup - mengabaikan nilai dan norma - perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik. c. Kenakalan remaja Muncul akibat pengaruh perubahan sosial, nilai-nilai kebebasan budaya barat diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri. d. Terjadi kerusakan lingkungan e. Eksistensi adat istiadat berkurang nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan moderen. f. Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal menyalah gunakan kedudukn dan wewenang. g. Muncul paham duniawi - Konsumerisme, paham / idiologi yang menjadikan seseorang mengonsumsi / memakai barang-barang secara berlebihan. - Sekularisasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama. - Hedonisme, paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak munkin dan menghindari perasangka-perasangka yang menyakitkan.