SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
HUBUNGAN ANTARA DEFISIENSI VITAMIN B12 DENGAN
GANGGUAN METABOLISME ASAM NUKLEAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu: dr. Ngakan Putu D S, M.Kes
Disusun Oleh:
Nama : Alivia Salma Lihayati
NIM : 6411414164
Rombel : 06
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam
penulisan makalah ini saya tidak mengalami kendala apapun hingga
terselesaikannya makalah ini.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih
saya kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan kepada
saya.
2. Bapak dr. Ngakan Putu D S, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah
Biokimia yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dalam
rangka pembuatan makalah ini.
4. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya
dalam pembuatan makalah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu
juga dalam penulisan makalah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan
maupun kesalahan dalam makalah ini, saya selaku penulis sangat
berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga
saran.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
bahan pembelajaran kepada kita semua.
Semarang, 13 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang ..........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................
C. Tujuan Penulisan ......................................................................
BAB II : Pembahasan
A. Definisi Asam Nukleat
B. Klasifikasi Asam Nukleat
C. Definisi Vitamin ..........................................................................
D. Definisi dan Fungsi Vitamin B12 ................................................
E. Akibat Defisiensi Vitamin B12 ....................................................
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran .........................................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut
air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem
saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah
satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat
dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya
pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemak dan
produksi energi. Vitamin B12 juga berfungsi sebagai koenzim dalam
metabolisme asam nukleat.
Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya
dengan penyakit anemia pernisius yang merupakan sebuah penyakit
otoimun yang dapat menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang
mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam
absorpsi normal vitamin B12. Sehingga apabila terjadi kekurangan
faktor intrinsik, maka akan timbul penyakitcanemia pernisius yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi asam nukleat?
2. Apa saja klasifikasi asam nukleat?
3. Apa definisi vitamin?
4. Apa definisi dan fungsi vitamin B12?
5. Bagaimana bila terjadi defisiensi vitamin B12?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi asam nukleat
2. Untuk mengetahui klasifikasi asam nukleat
3. Untuk mengetahui definisi vitamin
4. Untuk mengetahui definisi dan fungsi vitamin B12
5. Untuk mengetahui akibat defisiensi vitamin B12
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Asam Nukleat
Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak
molekul nukleotida. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan-
jaringan tubuh selain nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam
nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari
jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1 M.
setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi
protei-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam
lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl
hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein yang
mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan penambahan
alkohol perlahan-lahan. Di samping itu penambahan NaCl hingga
jenuh akan mengendapkan protein.
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah
menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstraksi
terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula
memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran
dengan asam nukleat ini dapat pula menyebabkan terjadinya
denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu
mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan
terbentuk fulfural. Fulfural ini akan memberikan warna merah dengan
aniline asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA
akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna
untuk ribose dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi asam nukleat. (Anna Poedjiadi, 2009)
B. Klasifikasi Asam Nukleat
1. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain, sehingga
membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang
panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan
atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan
gugus fosfat. (Anna Poedjiadi, 2009)
Setiap nukleotida yang menyusun DNA terdiri atas gugusan
gula, asam fosfat, dan basa nitrogen. (Rohana Kusumawati, 2013)
a. Gugusan gula (gula pentose yang dikenal sebagai
deoksiribosa).
b. Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula).
c. Basa nitrogen (adenine dan guanine dari golongan purin serta
sitosin dan timin dari golongan pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin
membentuk double helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosin (C)
selalu dihubungkan dengan guanine (G) oleh tiga ikatan hidrogen.
Adenine (A) selalu dihubungkan dengan timin (T) oleh dua ikatan
atom hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia
dengan deoksiribosa menjadi suatu molekul yang disebut
nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida ini berperan
sebagai prekusor elementer untuk sintesis DNA. Nukleosida
bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu
nukleotida atau deoksiribonukleotida. Beberapa nukleotida akan
bergabung membentuk suatu molekul DNA.
DNA dapat bersifat heterokatalitik atau autokatalitik. DNA
bersifat heterokatalitik karena mampu membentuk RNA melalui
sintesis protein. DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
replikasi menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis tentang
replikasi DNA:
a. Replikasi konservatif, bentuk double helix DNA lama tetap,
kemudian menghasilkan double helix baru.
b. Replikasi semikonservatif, double helix DNA memisahkan diri
dan setiap pita tunggal mencetak pita pasangannya.
c. Replikasi dispersive, double helix DNA terputus-putus,
kemudian segmen-segmen tersebut akan membentuk segmen
baru yang akan bergabung dengan segmen lama untuk
membentuk DNA baru.
Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA adalah
sebagai berikut:
a. Enzim helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda
polinukleotida menjadi dua rantai mononukleotida.
b. Enzim polymerase berfungsi untuk merangkai rantai-rantai
mononukleotida untuk membentuk DNA baru.
c. Enzim ligase berfungsi untuk menyambung ulir DNA yang baru
terbentuk.
2. RNA (Ribonucleic Acid)
Asam ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas
molekul-molekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini
terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom
C nomor 5 pada molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat.
Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai
beberapa perbedaan dengan DNA yaitu (Anna Poedjiadi, 2009)
a. Bagian pentosa RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentosa
DNA adalah deoksiribosa.
b. Bentuk molekul DNA ialah double helix. Bentuk molekul RNA
bukan double helix tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat
sehingga menyerupai rantai ganda.
c. RNA mengandung basa adenin, guanin, dan sitosin seperti
DNA, tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA
mengandung urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin
RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
d. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan
sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan
urasil.
Ada tiga tipe RNA sebagai berikut (Rohana Kusumawati, 2013)
a. rRNA (Ribosomal RNA) atau ARN Ribosom
rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berperan dalam
sintesis protein. rRNA dapat mencapai 80 % dari jumlah RNA
sel. rRNA berfungsi untuk mempermudah perekatan yang
spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama
sintesis protein.
b. mRNA (Messenger RNA) atau ARN duta
mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. mRNA
dibentuk dalam nucleus dan berfungsi membawa kode genetic
(kodon) dari DNA ke ribosom.
c. tRNA (Transfer RNA) atau Rantai Terpendek
tRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam
amino dibawa oleh tRNA ke ribosom. Pada salah satu ujung
tRNA terdapat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon.
Suatu asam amino tertentu akan melekat pada ujung tRNA
yang bersebrangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini
merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam amino
sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
C. Definisi Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh
tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin
termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh.
Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena
penyimpanan dan pengolahan.
Istilah vitamine pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh
Cashimir Funk di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam
dedak beras yang mampu meyembuhkan penyakit beri-beri, ia
mampu menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh
kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsure nitrogen
(amine), oleh sebab itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya
membuktikan bahwa ada beberapa jenis vitamine yang ternyata tidak
merupakan amine. Oleh sebab itu, istilah “vitamine” kemudian diubah
menjadi vitamin. (Sunita Almatsier, 2010)
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan
dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan
pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun
kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang
terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya
tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi
vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat
menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali
mengemukakan adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet
esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun 1897 ia
memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh
anak ayam yang serupa dengan beri-beri pada manusia. Gejala
penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan yang terdiri
atas beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan
dengan member makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk.
Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor
lain yang penting selain karbohidrat, lemak dan protein sebagai
energi, mendorong para ahli untuk meneliti lebih kanjut tentang
vitamin, sehingga diperoleh konsep tentang vitamin yang dikenal
sekarang. Pada saat ini terdapat terdapat lebih dari 20 macam
vitamin. Polish kemudian memberi nama faktor diet esensial ini
dengan vitamin. Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang
koenzim (1932 – 1935) dan kemudian penyelidikan R Kuhn dan P
Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia vitamin
dengan koenzim.
Vitamin diberi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh
Kodicek (1971) disebut prakoenzim, dan bersifat larut dalam air, tidak
disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang
termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asam nikotinat,
piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut
golongan B) dan vitamin C. golongan kedua yang larut dalam lemak
disebut alosterin, dan dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila vitamin
ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh, dan
memberikan gejala penyakit tertentu, yang juga membahayakan.
Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi,
tetapi biasanya gejala penyakit akan hilang kembali apabila
kecukupan vitamin tersebut terpenuhi. (Anna Poedjiadi, 2009)
D. Definisi dan Fungsi Vitamin B12
Vitamin B12 adalah salah satu metabolit sekunder yang secara
eksklusif hanya diproduksi oleh beberapa jenis bakteri dan archaea
(Combs, 1998). Hewan (termasuk manusia) dan protista membutuhkan
vitamin B12 tetapi tidak dapat mensintesisnya. Sedangkan tumbuhan dan
jamur diperkirakan tidak mensintesis atau menggunakannya (Duda dkk,
1967). Dengan demikian pemenuhan kebutuhan vitamin B12 12 oleh
hewan dan manusia hanya dapat dicukupi dengan mengeksploitasi
bakteri penghasil vitamin B12 secara fermentasi.1
Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip-porfirin seperti
hem, yang mengandung kobalt serta terkait pada ribose dan asam
fosfat. Bentuk sintetik siano-kobalamin, terdapat dalam jumlah sedikit
dalam makanan dan jaringan tubuh. Bentuk utama vitamin B12 dalam
makanan adalah 5-deoksiadenosilkobalamin, metilkobalamin, dan
hidroksokobalamin.
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer,
alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada
pemasakan, kurang lebih 70 % vitamin B12 dapat dipertahankan.
Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi
secara komersial dari fermentasi bakteri. (Sunita Almatsier, 2010)
Absorpsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat-
tempat reseptor dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12,
suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang
disekresi sel-sel parietal pada mukosa lambung. Setelah diserap vitamin
B12 terikat dengan protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan
ke dalam jaringan.2
Absorpsi vitamin B12 adalah kompleks. Proses absorpsi dimulai di
lambung dimana preformed B12 terikat pada protein pembawa yang
disebut faktor intrinsik. Vitamin B12 yang disintesa flora usus juga terikat
pada protein pembawa. Absorpsi di daerah distal ileum melalui
pembawa, walaupun mekanismenya belum jelas. Absorpsi vitamin B12
dapat juga terjadi di usus besar. Di dalam darah vitamin B12 terikat pada
transport protein.
1 ProsidingSeminar Nasional RekayasaKimiadan Proses 2004 ISSN:1411 - 4216
2 Jurnal Kesehatan MasyarakatUniversitasAndalas,September 2006,Vol. 1 No. 1, e-ISSN: 2442 - 6725
Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim pada reaksi yang memerlukan
5 deoxyadenosine atau berpartisipasi sebagai substrat pada reaksi
metilasi untuk membentuk metilkobalamin. Vitamin B12 diperlukan untuk
sintesis purin dan pirimidin (asam nukleat). 3
Vitamin ini diperlukan juga untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif,
dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel
saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Vitamin B12
merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia, yaitu metionin
sintetase dan metilmalonil-KoA mutase.
Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5-
metil tetrahidrofolat (5-metil-H4 folat) dipindahkan ke kobalamin untuk
membentuk metilkobalamin yang kemudian memberikan gugus metil ke
homosistein. Produk akhir adalah metionin, kobalamin, H4 folat, yang
dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat dan 5,10-metil-H4 folat,
yang merupakan kofaktor timidilat sintetase dan akhirnya untuk sintesis
DNA. Terjadinya anemia megaloblastik pada kekurangan vitamin B12 dan
folat terletak pada peranan vitamin B12 dalam reaksi yang dipengaruhi
oleh metionin sintetase ini.
Reaksi metilmalonil-KoA mutase terjadi dalam mitokondria sel dan
menggunakan deosiadenosilkobalamin sebagai kofaktor. Reaksi ini
mengubah metilmalonil-KoA menjadi suksinil-KoA. Reaksi-reaksi ini
diperlukan untuk degradasi asam propionate dan asam lemak rantai
ganjil terutama dalam sistem saraf. Diduga gangguan saraf pada
kekurangan vitamin B12 disebabkan oleh gangguan aktivitas enzim ini.
(Sunita Almatsier, 2010)
3 ProsidingAngka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi WNPG VIII,2004
E. Akibat Defisiensi Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena kekurangan dalam
makanan, akan tetapi sebagian besar akibat penyakit saluran cerna atau
pada gangguan absorpsi dan transportasi. Karena vitamin B12
dibutuhkan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktifnya, salah satu
gejala kekurangan vitamin B12 adalah anemia karena kekurangan folat.
Anemia pernisiosa terjadi pada atrofillisut-nya lambung yang
menyebabkan berkurangnya sekresi faktor intrinsik. Separuh dari
kejadian ini bersifat keturunan dan selebihnya karena proses menua
(usia sesudah 40 tahun) dengan meningkatnya proses atrofi pada
jaringan tubuh.
Kekurangan vitamin B12 menimbulkan dua jenis sindroma. Gangguan
sintesis DNA menyebabkan gangguan perkembangbiakan sel-sel,
terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel membesar
(megaloblastosis), terutama prekusor sel-sel darah merah dalam
sumsum tulang, dan sel-sel penyerap pada permukaan usus.
Megaloblastosis menyebabkan anemia megaloblastik, glositis, serta
gangguan saluran serna berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah.
Sindroma kedua berupa gangguan saraf yang menunjukkan
degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang dan saraf perifer.
Tanda-tandanya adalah mati rasa, semutan, kaki terasa panas, kaku dan
rasa lemah pada kaki. Kekurangan vitamin B12 lebih banyak terjadi pada
orang tua karena makan yang tidak teratur. (Sunita Almatsier, 2010)
Defisiensi vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem
absorpsidi usus. Beberapa gejala defisiensi atau kekurangan vitamin B12
antar lain (Anna Poedjiadi, 2009)
a. Anemia pernisiosa, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh
mengabsorpsi B12.
b. Pucat dan menjadi kurus.
c. Anoreksia (kehilangan nafsu makan).
d. Gangguan neurologis.
e. Depresi mental.
Semua vitamin B12 alami diperoleh dari hasil sintesis bakteri, fungi
atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein
hewani yang diperoleh dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti
hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B12
dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri.
Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak
diabsorpsi karena sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B12
dalam makanan terutama sebagai 5-deoksiadenosil dan
hidroksikobalamin, sedikit sebagai metilkobalamin dan sedikit sekali
sebagai sianokobalamin. (Sunita Almatsier, 2010)
Untuk kebutuhan diet dianjurkan (Anna Poedjiadi, 2009)
a. Pria dan wanita di atas 11 tahun dianjurkan 3 mcg/hari
b. Wanita mengandung atau menyusui 4 mcg/hari
c. Anak 7 – 10 tahun 2 mcg/hari
d. Anak 1 – 3 tahun 1 mcg/hari
e. Anak sampai 1 tahun 0,3 mcg/hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari bahasan di atas bahwa:
1. Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak molekul
nukleotida yang terdapat pada jaringan-jaringan tubuh.
2. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA.
3. DNA adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain.
4. RNA adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida.
5. Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh
tubuh.
6. Vitamin B12 adalah salah satu metabolit sekunder yang secara
eksklusif hanya diproduksi oleh beberapa jenis bakteri dan archaea.
7. Vitamin B12 diperlukan untuk sintesis purin dan pirimidin (asam
nukleat).
8. Defisiensi vitamin B12 biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem
absorpsi di usus.
B. Saran
Saran kepada masyarakat agar memperhatikan Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin B12 supaya defisiensi vitamin
ini dapat menurun. Begitu halnya dengan sintesis DNA, konsumsi
vitamin B12 yang sesuai dengan AKG tersebut akan menurunkan angka
kejadian penyakit akibat defisiensi vitamin B12.
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna, dkk. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press)
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Kusumawati, Rohana, dkk. 2013. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII.
Klaten: Intan Pariwara
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2004 ISSN:
1411 – 4216
Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, September 2006,
Vol. 1 No. 1, e-ISSN: 2442 – 6725
Prosiding Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi WNPG VIII,2004

More Related Content

What's hot

Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)aminasari1995
 
10 11. materi genetik pendahuluan
10   11. materi genetik pendahuluan10   11. materi genetik pendahuluan
10 11. materi genetik pendahuluanMuhammad Luthfan
 
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)christianelsadeny
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleatUmi Dahr
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleatWarnet Raha
 
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekulKelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekulFitra Aris Munandar
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinRisa Wahyuningsih
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinDaniel Marison
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanWidya Puspitasari
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitatzipiklan
 

What's hot (20)

Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
10 11. materi genetik pendahuluan
10   11. materi genetik pendahuluan10   11. materi genetik pendahuluan
10 11. materi genetik pendahuluan
 
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
Ekstraksi dingin (Perkolasi dan Maserasi)
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekulKelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis protein
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Isolasi DNA
Isolasi DNAIsolasi DNA
Isolasi DNA
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 

Similar to Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat (20)

Makalah asa nukleat
Makalah asa nukleatMakalah asa nukleat
Makalah asa nukleat
 
Makalah asa nukleat
Makalah asa nukleatMakalah asa nukleat
Makalah asa nukleat
 
Makalah asa nukleat
Makalah asa nukleatMakalah asa nukleat
Makalah asa nukleat
 
Makalah asa nukleat
Makalah asa nukleatMakalah asa nukleat
Makalah asa nukleat
 
Gen, dna, dan kromosom
Gen, dna, dan kromosomGen, dna, dan kromosom
Gen, dna, dan kromosom
 
Gen, dna, dan kromosom
Gen, dna, dan kromosomGen, dna, dan kromosom
Gen, dna, dan kromosom
 
Makalah biokimia
Makalah biokimia Makalah biokimia
Makalah biokimia
 
Metabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleatMetabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleat
 
Metabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleatMetabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleat
 
DNA
DNADNA
DNA
 
Makalah biokimia tentang dna dan rna
Makalah  biokimia tentang dna dan rnaMakalah  biokimia tentang dna dan rna
Makalah biokimia tentang dna dan rna
 
Biokimia DNA
Biokimia DNABiokimia DNA
Biokimia DNA
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Makalah asam nukleat 2
Makalah asam nukleat  2Makalah asam nukleat  2
Makalah asam nukleat 2
 
PPT Kelompok 4 Genetika.pdf
PPT Kelompok 4 Genetika.pdfPPT Kelompok 4 Genetika.pdf
PPT Kelompok 4 Genetika.pdf
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
DNA
DNADNA
DNA
 
Makalah asam nukleat 2
Makalah asam nukleat  2Makalah asam nukleat  2
Makalah asam nukleat 2
 
Makalah asam nukleat 2
Makalah asam nukleat  2Makalah asam nukleat  2
Makalah asam nukleat 2
 
Ppt DNA
Ppt DNAPpt DNA
Ppt DNA
 

More from Alivia Salma L

Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHODeterminan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHOAlivia Salma L
 
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiKaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiAlivia Salma L
 
Hazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic WastesHazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic WastesAlivia Salma L
 
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatDefisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatAlivia Salma L
 
Kelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam AminoKelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam AminoAlivia Salma L
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoAlivia Salma L
 

More from Alivia Salma L (6)

Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHODeterminan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
 
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiKaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
 
Hazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic WastesHazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic Wastes
 
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatDefisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
 
Kelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam AminoKelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam Amino
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
 

Recently uploaded

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 

Recently uploaded (12)

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 

Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat

  • 1. HUBUNGAN ANTARA DEFISIENSI VITAMIN B12 DENGAN GANGGUAN METABOLISME ASAM NUKLEAT Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Dosen Pengampu: dr. Ngakan Putu D S, M.Kes Disusun Oleh: Nama : Alivia Salma Lihayati NIM : 6411414164 Rombel : 06 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah ini saya tidak mengalami kendala apapun hingga terselesaikannya makalah ini. Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada: 1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya. 2. Bapak dr. Ngakan Putu D S, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Biokimia yang telah memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan makalah ini. 3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dalam rangka pembuatan makalah ini. 4. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua. Semarang, 13 Mei 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul ..................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................... Daftar Isi .............................................................................................. BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang .......................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................... C. Tujuan Penulisan ...................................................................... BAB II : Pembahasan A. Definisi Asam Nukleat B. Klasifikasi Asam Nukleat C. Definisi Vitamin .......................................................................... D. Definisi dan Fungsi Vitamin B12 ................................................ E. Akibat Defisiensi Vitamin B12 .................................................... BAB III : Penutup A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran ......................................................................................... Daftar Pustaka ....................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemak dan produksi energi. Vitamin B12 juga berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme asam nukleat. Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit anemia pernisius yang merupakan sebuah penyakit otoimun yang dapat menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin B12. Sehingga apabila terjadi kekurangan faktor intrinsik, maka akan timbul penyakitcanemia pernisius yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi asam nukleat? 2. Apa saja klasifikasi asam nukleat? 3. Apa definisi vitamin? 4. Apa definisi dan fungsi vitamin B12? 5. Bagaimana bila terjadi defisiensi vitamin B12?
  • 5. C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi asam nukleat 2. Untuk mengetahui klasifikasi asam nukleat 3. Untuk mengetahui definisi vitamin 4. Untuk mengetahui definisi dan fungsi vitamin B12 5. Untuk mengetahui akibat defisiensi vitamin B12
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Asam Nukleat Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak molekul nukleotida. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan- jaringan tubuh selain nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1 M. setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protei-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein yang mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan penambahan alkohol perlahan-lahan. Di samping itu penambahan NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat ini dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk fulfural. Fulfural ini akan memberikan warna merah dengan aniline asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribose dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat. (Anna Poedjiadi, 2009)
  • 7. B. Klasifikasi Asam Nukleat 1. DNA (Deoxyribonucleic Acid) Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain, sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. (Anna Poedjiadi, 2009) Setiap nukleotida yang menyusun DNA terdiri atas gugusan gula, asam fosfat, dan basa nitrogen. (Rohana Kusumawati, 2013) a. Gugusan gula (gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa). b. Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula). c. Basa nitrogen (adenine dan guanine dari golongan purin serta sitosin dan timin dari golongan pirimidin). DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk double helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosin (C) selalu dihubungkan dengan guanine (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenine (A) selalu dihubungkan dengan timin (T) oleh dua ikatan atom hidrogen. Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan deoksiribosa menjadi suatu molekul yang disebut nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida ini berperan sebagai prekusor elementer untuk sintesis DNA. Nukleosida bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu nukleotida atau deoksiribonukleotida. Beberapa nukleotida akan bergabung membentuk suatu molekul DNA. DNA dapat bersifat heterokatalitik atau autokatalitik. DNA bersifat heterokatalitik karena mampu membentuk RNA melalui sintesis protein. DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
  • 8. replikasi menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis tentang replikasi DNA: a. Replikasi konservatif, bentuk double helix DNA lama tetap, kemudian menghasilkan double helix baru. b. Replikasi semikonservatif, double helix DNA memisahkan diri dan setiap pita tunggal mencetak pita pasangannya. c. Replikasi dispersive, double helix DNA terputus-putus, kemudian segmen-segmen tersebut akan membentuk segmen baru yang akan bergabung dengan segmen lama untuk membentuk DNA baru. Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA adalah sebagai berikut: a. Enzim helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai mononukleotida. b. Enzim polymerase berfungsi untuk merangkai rantai-rantai mononukleotida untuk membentuk DNA baru. c. Enzim ligase berfungsi untuk menyambung ulir DNA yang baru terbentuk. 2. RNA (Ribonucleic Acid) Asam ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat. Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu (Anna Poedjiadi, 2009) a. Bagian pentosa RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa. b. Bentuk molekul DNA ialah double helix. Bentuk molekul RNA bukan double helix tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda. c. RNA mengandung basa adenin, guanin, dan sitosin seperti DNA, tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA
  • 9. mengandung urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA. d. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan urasil. Ada tiga tipe RNA sebagai berikut (Rohana Kusumawati, 2013) a. rRNA (Ribosomal RNA) atau ARN Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berperan dalam sintesis protein. rRNA dapat mencapai 80 % dari jumlah RNA sel. rRNA berfungsi untuk mempermudah perekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. b. mRNA (Messenger RNA) atau ARN duta mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. mRNA dibentuk dalam nucleus dan berfungsi membawa kode genetic (kodon) dari DNA ke ribosom. c. tRNA (Transfer RNA) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom. Pada salah satu ujung tRNA terdapat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Suatu asam amino tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang bersebrangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA. C. Definisi Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin
  • 10. termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Istilah vitamine pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funk di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu meyembuhkan penyakit beri-beri, ia mampu menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsure nitrogen (amine), oleh sebab itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa jenis vitamine yang ternyata tidak merupakan amine. Oleh sebab itu, istilah “vitamine” kemudian diubah menjadi vitamin. (Sunita Almatsier, 2010) Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan. Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakan adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun 1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupa dengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan yang terdiri atas beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan
  • 11. dengan member makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain karbohidrat, lemak dan protein sebagai energi, mendorong para ahli untuk meneliti lebih kanjut tentang vitamin, sehingga diperoleh konsep tentang vitamin yang dikenal sekarang. Pada saat ini terdapat terdapat lebih dari 20 macam vitamin. Polish kemudian memberi nama faktor diet esensial ini dengan vitamin. Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932 – 1935) dan kemudian penyelidikan R Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia vitamin dengan koenzim. Vitamin diberi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim, dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan B) dan vitamin C. golongan kedua yang larut dalam lemak disebut alosterin, dan dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh, dan memberikan gejala penyakit tertentu, yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi biasanya gejala penyakit akan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi. (Anna Poedjiadi, 2009) D. Definisi dan Fungsi Vitamin B12 Vitamin B12 adalah salah satu metabolit sekunder yang secara eksklusif hanya diproduksi oleh beberapa jenis bakteri dan archaea (Combs, 1998). Hewan (termasuk manusia) dan protista membutuhkan vitamin B12 tetapi tidak dapat mensintesisnya. Sedangkan tumbuhan dan
  • 12. jamur diperkirakan tidak mensintesis atau menggunakannya (Duda dkk, 1967). Dengan demikian pemenuhan kebutuhan vitamin B12 12 oleh hewan dan manusia hanya dapat dicukupi dengan mengeksploitasi bakteri penghasil vitamin B12 secara fermentasi.1 Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip-porfirin seperti hem, yang mengandung kobalt serta terkait pada ribose dan asam fosfat. Bentuk sintetik siano-kobalamin, terdapat dalam jumlah sedikit dalam makanan dan jaringan tubuh. Bentuk utama vitamin B12 dalam makanan adalah 5-deoksiadenosilkobalamin, metilkobalamin, dan hidroksokobalamin. Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70 % vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri. (Sunita Almatsier, 2010) Absorpsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat- tempat reseptor dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosa lambung. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam jaringan.2 Absorpsi vitamin B12 adalah kompleks. Proses absorpsi dimulai di lambung dimana preformed B12 terikat pada protein pembawa yang disebut faktor intrinsik. Vitamin B12 yang disintesa flora usus juga terikat pada protein pembawa. Absorpsi di daerah distal ileum melalui pembawa, walaupun mekanismenya belum jelas. Absorpsi vitamin B12 dapat juga terjadi di usus besar. Di dalam darah vitamin B12 terikat pada transport protein. 1 ProsidingSeminar Nasional RekayasaKimiadan Proses 2004 ISSN:1411 - 4216 2 Jurnal Kesehatan MasyarakatUniversitasAndalas,September 2006,Vol. 1 No. 1, e-ISSN: 2442 - 6725
  • 13. Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim pada reaksi yang memerlukan 5 deoxyadenosine atau berpartisipasi sebagai substrat pada reaksi metilasi untuk membentuk metilkobalamin. Vitamin B12 diperlukan untuk sintesis purin dan pirimidin (asam nukleat). 3 Vitamin ini diperlukan juga untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia, yaitu metionin sintetase dan metilmalonil-KoA mutase. Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5- metil tetrahidrofolat (5-metil-H4 folat) dipindahkan ke kobalamin untuk membentuk metilkobalamin yang kemudian memberikan gugus metil ke homosistein. Produk akhir adalah metionin, kobalamin, H4 folat, yang dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat dan 5,10-metil-H4 folat, yang merupakan kofaktor timidilat sintetase dan akhirnya untuk sintesis DNA. Terjadinya anemia megaloblastik pada kekurangan vitamin B12 dan folat terletak pada peranan vitamin B12 dalam reaksi yang dipengaruhi oleh metionin sintetase ini. Reaksi metilmalonil-KoA mutase terjadi dalam mitokondria sel dan menggunakan deosiadenosilkobalamin sebagai kofaktor. Reaksi ini mengubah metilmalonil-KoA menjadi suksinil-KoA. Reaksi-reaksi ini diperlukan untuk degradasi asam propionate dan asam lemak rantai ganjil terutama dalam sistem saraf. Diduga gangguan saraf pada kekurangan vitamin B12 disebabkan oleh gangguan aktivitas enzim ini. (Sunita Almatsier, 2010) 3 ProsidingAngka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi WNPG VIII,2004
  • 14. E. Akibat Defisiensi Vitamin B12 Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena kekurangan dalam makanan, akan tetapi sebagian besar akibat penyakit saluran cerna atau pada gangguan absorpsi dan transportasi. Karena vitamin B12 dibutuhkan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktifnya, salah satu gejala kekurangan vitamin B12 adalah anemia karena kekurangan folat. Anemia pernisiosa terjadi pada atrofillisut-nya lambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi faktor intrinsik. Separuh dari kejadian ini bersifat keturunan dan selebihnya karena proses menua (usia sesudah 40 tahun) dengan meningkatnya proses atrofi pada jaringan tubuh. Kekurangan vitamin B12 menimbulkan dua jenis sindroma. Gangguan sintesis DNA menyebabkan gangguan perkembangbiakan sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel membesar (megaloblastosis), terutama prekusor sel-sel darah merah dalam sumsum tulang, dan sel-sel penyerap pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan anemia megaloblastik, glositis, serta gangguan saluran serna berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah. Sindroma kedua berupa gangguan saraf yang menunjukkan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang dan saraf perifer. Tanda-tandanya adalah mati rasa, semutan, kaki terasa panas, kaku dan rasa lemah pada kaki. Kekurangan vitamin B12 lebih banyak terjadi pada orang tua karena makan yang tidak teratur. (Sunita Almatsier, 2010) Defisiensi vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorpsidi usus. Beberapa gejala defisiensi atau kekurangan vitamin B12 antar lain (Anna Poedjiadi, 2009) a. Anemia pernisiosa, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh mengabsorpsi B12. b. Pucat dan menjadi kurus. c. Anoreksia (kehilangan nafsu makan). d. Gangguan neurologis.
  • 15. e. Depresi mental. Semua vitamin B12 alami diperoleh dari hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang diperoleh dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B12 dalam makanan terutama sebagai 5-deoksiadenosil dan hidroksikobalamin, sedikit sebagai metilkobalamin dan sedikit sekali sebagai sianokobalamin. (Sunita Almatsier, 2010) Untuk kebutuhan diet dianjurkan (Anna Poedjiadi, 2009) a. Pria dan wanita di atas 11 tahun dianjurkan 3 mcg/hari b. Wanita mengandung atau menyusui 4 mcg/hari c. Anak 7 – 10 tahun 2 mcg/hari d. Anak 1 – 3 tahun 1 mcg/hari e. Anak sampai 1 tahun 0,3 mcg/hari
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari bahasan di atas bahwa: 1. Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak molekul nukleotida yang terdapat pada jaringan-jaringan tubuh. 2. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA. 3. DNA adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain. 4. RNA adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida. 5. Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. 6. Vitamin B12 adalah salah satu metabolit sekunder yang secara eksklusif hanya diproduksi oleh beberapa jenis bakteri dan archaea. 7. Vitamin B12 diperlukan untuk sintesis purin dan pirimidin (asam nukleat). 8. Defisiensi vitamin B12 biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorpsi di usus. B. Saran Saran kepada masyarakat agar memperhatikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin B12 supaya defisiensi vitamin ini dapat menurun. Begitu halnya dengan sintesis DNA, konsumsi vitamin B12 yang sesuai dengan AKG tersebut akan menurunkan angka kejadian penyakit akibat defisiensi vitamin B12.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Poedjiadi, Anna, dkk. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kusumawati, Rohana, dkk. 2013. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2004 ISSN: 1411 – 4216 Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, September 2006, Vol. 1 No. 1, e-ISSN: 2442 – 6725 Prosiding Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi WNPG VIII,2004