SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PENERAPAN REGRESI LINIER SEDERHANA

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN GNP DENGAN
                ANGKA KELAHIRAN




                    Arsyil Hendra Saputra
       Program Sarjana Jurusan Statistika – FMIPA UNDIP
                          J2E008009




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
       UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
I.        PENDAHULUAN
          Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Sebagai upaya pembangunan bangsa,
pembangunan meliputi segala segi kehidupan bangsa: politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan keamanan serta hubungan antar bangsa.
Tujuan pembangunan nasional adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang setinggi-
tingginya. Dan pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai fungsi saving-ratio, capital output-
ratio dan strategi investasi. Peranan pemerintah dalam hal ini adalah memperbesar saving-
ratio setinggi-tingginya dan menekan capital output-ratio untuk dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi yang setinggi-tingginya. Mekanisme pasar menjadi tumpuan dalam pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan Nasional (National Income) merupakan salah satu indikator penting
untuk mengukur prestasi perekonomian suatu bangsa. Data makroekonomi ini dapat
digunakan untuk menilai prestasi kegiatan ekonomi pada suatu tahun tertentu, prospeknya di
masa depan, sektor-sektor apakah yang menjadi penggerak perekonomian tersebut, dan
perubahannya dari satu periode ke periode lainnya.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk
didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada atau bekerja
diluar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja didalam
negeri, tidak termasuk GNP.
Produk Nasional Bruto (GNP) merupakan pendapatan nasional yang dihitung dengan
mengeluarkan faktor pendapatan dari warganegara asing yang berdomisili di negara tersebut
dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang hanya dihasilkan oleh orang yang
berkewarganegaraan negara tersebut saja. Dalam perhitungan, istilah ini lebih sering
digunakan karena dapat menggambarkan dengan jelas prestasi ekonomi negara yang
bersangkutan tanpa pengaruh dari pihak asing (dalam bentuk penanaman modal asing).


II.       DASAR TEORI
          Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang
pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih (Draper dan Smith, 1992). Dalam
analisis regresi, dikenal dua jenis variabel yaitu :
      •   Variabel Respon disebut juga variabel dependent yaitu variabel yang keberadaannya
          diperngaruhi oleh variabel lainnya dan dinotasikan dengan Y.
      •   Variabel Prediktor disebut juga variabel independent yaitu variabel yang bebas (tidak
dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan dinotasikan dengan X.
       Regresi linier dengan satu variabel prediktor diistilahkan dengan regresi linier
sederhana, dengan model persamaan:
       y = β0+ β1x + ε
Karena β0+ β1 merupakan parameter dari populasi yang tidak nilainya, maka seringkali
didekati dengan b0 dan b1 sebagai penduga parameternya. Sehingga model regresi selanjutnya
dinyatakan:
       ŷ= b0+ b1x
Nilai b0 dan b1 dicari melalui metode kuadrat terkecil (least square) dengan meminimumkan
jumlah kuadrat simpangan (s).

                                                                  (         β0 −β1 xi )
                                    n                       n
                                                        =∑ Y i−
                                                                                          2
           S =∑                             ε
                                                2
                                                i
                                    i=1                     i=1

Selanjutnya didiferensiasikan terhadap β0 dan β1 dan disama dengankan nol :
                 δS
                                                             (                        )
                                                        n
                = −2∑ Y i − β − β X 1
           δδβ
                                                                        (                 )
                      n       0    1
             S0
                = −2∑ X i Y i − β − β X 1
                    i =1

           δβ       i =1
                                 0   1
                                    1

Selanjutnya b0 dan b1 disubtitusikan ke β0 dan β1 pada dan dan menyamadengankan dengan
nol.
       ∑1 (Y i − b0 − b1 X 1) = 0
       n


       i=




             n                 n
                                    
        ∑
        i =1
             Y i − n b0 − b1 ∑ X i  = 0
                              i =1  
           ∑X (Y                                        −b0 −b1 X 1) = 0
               n

                                        i           i
           i=1
            n                                                     n

           ∑X i Y i −b0 ∑X i −b1 X i = 0
                                                                                  2

           i=1                                                    i=1


Menghasilkan nilai b1 dan b0:

                        n      n
                                       n

            ∑ X i Y i  i=1 i =1  n
            i =1
                      − ∑ X i ∑Y i 
       b1 =        n
                          n      
                 ∑ X i − ∑ X i 2n
                      2

                 i =1     i =1   


       b           0
                           = Y − b1 X
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah:
   •   Normalitas
       Untuk mengecek kenormalan dari data, dapat dilakukan dengan membuat histogram
       dan nilai-nilai residual data. Asumsi normal dari populasi akan di penuhi jika residual
       data sampel berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data juga dapat dilakukan
       dengan membuat plot probabilitas normal P-P. sedangkan untuk melakukan uji
       normalitas juga tersedia prosedur explore pada menu utama SPSS yaitu dengan uji
       kolmogorov-smirnov atau Shapiro-wilk.
   •   Homogenitas Varians
       Untuk membuktikan kesamaan varians yaitu dengan melihat penyebaran nilai-nilai
       residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola
       tertentu seperti meningkat atau menurun, maka keadaan homokedastisitas terpenuhi;
       bila tidak, maka harus mempertanyakan asumsi varians konstan dari Y terhadap nilai-
       nilai X.
   •   Linieritas
       Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan
       linieritas dalam parameter. Yang pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata-
       rata kondisional variabel tergantung yang merupakan fungsi linier dari variabel
       (variabel) bebas. Sedang yang kedua, linier dalam parameter merupakan fungsi linier
       parameter dan dapat tidak linier dalam variabel.
       Untuk menguji linieritas hubungan 2 variabel maka kita harus membuat diagram
       pencar ( Scatter Plot ) antara 2 variabel tersebut. Dari sini bisa terlihat apakah titk-titik
       data membentuk pola linier atau tidak.
       Ada satu metode lagi yang dapat menguji kelinieran model yang terbentuk, yaitu
       membuat plot residual terhadapa harga-harga prediksi. Jika grafik antara harga-harga
       prediksi dan harga-harga residual tidak membentuk suatu pola tertentu (parabola,
       kubik dan sebagainya) maka asumsi linieritas terpenuhi. Jika asumsi linieritas
       terpenuhi, maka residual-residual akan didistribusikan secara random dan akan
       terkumpul di sekitar garis lurus melalui titik 0.
   • Non Autokorelasi
       Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-
       Watson (DW). Harga yang mungkin untuk statistik d ini adalah antara 0 dan 4. Untuk
       mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan ketentuan sebagai berikut:
       a.                          du < d < 4-du  tidak ada autokorelasi. Jika nilai Durbin
            Watson mendekati 2 maka residualnya tidak berkorelasi satu sama lain.
b.                           d < dL atau 4-du < d < 4-dL tidak dapat disimpulkan.
        c.                           d < dL atau d > du  terjadi autokorelasi.


Uji Kecocokan Model ( Uji F )
Hipotesis Uji
        H0 = model tidak cocok
        H1 = model cocok
Taraf signifikansi
        α
Statistik Uji

                  JKR
        F0 =    JKS / n − 2
Kriteria Penolakan
        H0 ditolak jika F0=Fhitung > Ftabel
        atau jika signifikan < α
Kesimpulan
        Penolakan H0 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel tak bebas Y
        dengan variabel bebas X dan juga menjelaskan bahwa ada (sedikitnya satu) variabel
        bebas memberikan sumbangan nyata pada model tersebut. Sedangkan apabila diterima
        menunjukkan bahwa variabel bebas tidak memberikan pengaruh nyata kepada variabel
        respon.


Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
        Koefisien korelasi (R) adalah suatu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya derajat
antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi besarnya sudah tertentu, yaitu variasi antara
-1 dan +1.
    •   R<0 : derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang berlawanan
        (koefisien korelasi negatif).
    •   R>0 : derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang sejajar atau paralel
        (koefisien korelasi positif).
    •   R=0 : tidak ada hbungan sama sekali antara dua variabel.

                    JKR
            R=
                    JKT
Sedangkan koefisien determinasi (R2) menyatakan besar sumbangan variabel bebas X
terhadap variabel tak bebas Y. Sifat-sifat koefisien determinasi :
       •    Merupakan besaran non negatif
       •    Batasannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1
              R2 = 1      : menyatakan kecocokan sempurna.
              R2 = 0      : menyatakan tidak ada hubungan antara variabel tak bebas Y dengan
              variabel bebas X.


III.       DATA DAN METODE
           Berikut adalah data angka kelahiran dan pertumbuhan GNP tahun 1981 dari 12 negara
sampel yang dianggap mewakili negara-negara di dunia diambil dari buku Economic
Development in he Third World, karangan Michael Todaro.

                       Negara             Angka Kelahiran            Pertumbuhan GNP
             Brazil                             30                          5.1

             Colombia                           29                         3.2

             Costa Rica                         30                         3.0

             India                              35                         1.4

             Mexico                             36                         3.8

             Peru                               36                         1.0

             Philipina                          34                         2.8

             Senegal                            48                         -.3

             Korea Selatan                      24                         6.9

             Sri Lanka                          27                         2.5

             Taiwan                             21                         6.2

             Thailand                           30                         4.6


Digunakan Pertumbuhan GNP sebagai variabel Prediktor (X) yaitu laju pertumbuhan GNP
per kapita per tahun, 1961-1981. Dan Angka Kelahiran sebagai variabel respon (Y), yaitu
banyaknya kelahiran tiap 1000 populasi pada tahun 1981.
IV.   HASIL OUTPUT DAN PEMBAHASAN
      Langkah pertama adalah menguji asumsi-asumsi yang harus dipenuhi
      1. Normalitas
         Untuk mengetahui apakah asumsi homogenitas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat
         pada Diagram Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

                                                      Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual



                                                                              Dependent Variable: Angka Kelahiran
                                                                              1.0




                                                                              0.8
                                                          Expected Cum Prob




                                                                              0.6




                                                                              0.4




                                                                              0.2




                                                                              0.0
                                                                                    0.0        0.2       0.4       0.6   0.8       1.0

                                                                                                     Observed Cum Prob


         Dari gambar diagram di atas nampak bahwa titik-titik (plot) menyebar mengikuti
         garis. Hal ini berarti normalitas data terpenuhi.
      2. Homogenitas Varians
         Untuk mengetahui apakah asumsi homogenitas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat
         pada scatterplot SResid by ZPred.

                                                                                                     Scatterplot



                                                                                    Dependent Variable: Angka Kelahiran

                                                2
              Regression Studentized Residual




                                                 1




                                                0




                                                -1




                                                -2

                                                     -2                                   -1                   0               1         2

                                                                                      Regression Standardized Predicted Value
Pada grafik di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak
   membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti bahwa asumsi homogenitas
   terpenuhi.
3. Linieritas
   Untuk mengetahui apakah asumsi linieritas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat pada
   grafik scatterplot ZResid by ZPred.

                                                                           Scatterplot



                                                              Dependent Variable: Angka Kelahiran

                                           2
        Regression Standardized Residual




                                            1




                                           0




                                           -1




                                           -2

                                                -2                -1               0                1         2

                                                                Regression Standardized Predicted Value



   Pada grafik di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak
   membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti bahwa asumsi linieritas terpenuhi.
4. Non Autokorelasi
   Untuk mengetahui apakah ada autokorelasi atau tidak, dapat dilihat dari nilai
   Durbin-Watson yang ada pada tabel Model Summary.

                                                                       Model Summary
                                                                                   b
                                                                       Model Summary

                                                                            Adjusted       Std. Error of   Durbin-
    Model                                            R        R Square      R Square       the Estimate    Watson
    1                                                 .824a       .678           .646             4.132         1.925
       a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP
       b. Dependent Variable: Angka Kelahiran



   Didapatkan bahwa nilai Durbin Watson 1,925, nilai ini dekat dengan angka 2,
   maka tidak tejadi autokorelasi. Hal ini berarti bahwa asumsi non autokorelasi
   terpenuhi.
Uji Kecocokan Model ( Uji F )
Untuk melakukan uji ini dapat dilihat dari nilai Fhitung yang ada pada tabel ANOVA:

                                                  ANOVAb

                                   Sum of
        Model                      Squares        df           Mean Square        F          Sig.
        1             Regression    359.913             1          359.913       21.078         .001a
                      Residual      170.754            10           17.075
                      Total         530.667            11
             a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP
             b. Dependent Variable: Angka Kelahiran



Hipotesis Uji
        H0 : β1 = 0 (Model tidak cocok)
        H1 : β1 ≠ 0 (Model cocok)
Taraf signifikansi
        α = 5%= 0,05
Statistik Uji
                       JKR         33,484      33,484
        F    0
                 =              =
                     JKS / n − 2 15,886 / 10
                                             =
                                               1,589
                                                      = 21,078


        Sig. = 0,001
Kriteria Penolakan
        H0 ditolak jika F0=Fhitung > Ftabel atau jika sig < α
Keputusan
        Karena sig=0.001 < α = 0,05 maka H0 ditolak
Kesimpulan Uji
        Model Cocok.
        Terdapat hubungan antara variabel tak bebas variabel bebas X (Pertumbuhan GNP)
        dengan variabel tak bebas Y (Angka Kelahiran). Bahwa Pertumbuhan GNP
        memberikan pengaruh nyata terhadap Angka Kelahiran.


Koefisien b0 dan b1
Untuk mengetahui koefisien b0 dan b1 dapat dilihat dari tabel Coefficients.
                                               Coefficientsa


                                       Unstandardized            Standardized
                                          Coefficients            Coefficients
     Model                              B         Std. Error         Beta            t          Sig.
     1           (Constant)            40.712          2.303                        17.677         .000
                 Pertumbuhan GNP       -2.700           .588             -.824      -4.591         .001
       a. Dependent Variable: Angka Kelahiran
Dengan bantuan software SPSS diperoleh model regresinya:
          Ŷ = 40,712 – 2,7X


Korelasi Antar Variabel
Untuk mengetahui korelasi antara variabel X dan Y dapat dilihat dari nilai R dan R2 yang ada
pada tabel Model Summary.
                                                       b
                                           Model Summary

                                                Adjusted      Std. Error of   Durbin-
               Model      R        R Square     R Square      the Estimate    Watson
               1           .824a       .678          .646            4.132         1.925
                 a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP
                 b. Dependent Variable: Angka Kelahiran


      •   Nilai R=0,824; ini berarti korelasi variable positif, atau dengan kata lain hubungan
          antara pertumbuhan GNP berjalan paralel dengan angka kelahiran. Jadi, semakin
          tinggi pertumbuhan GNP suatu negara semakin besar pula angka kelahiran.
      •   Nilai R2=0,678; artinya variabel pertumbuhan GNP mempengaruhi angka kelahiran
          sebesar 67,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


V.        KESIMPULAN
      •   Dari uji masing-masing asumsi normalitas, homogenitas varians, linieritas, dan non
          autokorelasi, disimpulkan bahwa kesemuaan asumsi terpenuhi. Sehingga dapat
          dilanjutkan untuk mencari model regresi linier sederhana.
      •   Dari uji kecocokan model (uji F), disimpulkan bahwa model cocok, ada hubungan
          antara Pertumbuhan GNP dengan Angka Kelahiran.
      •   Dengan bantuan software SPSS diperoleh model regresinya:
                 Ŷ = 40,712 – 2,7X
      •   Nilai R=0,824; ini berarti korelasi variable positif, semakin tinggi pertumbuhan GNP
          semakin besar pula angka kelahiran.
          R2=0,678; artinya variabel pertumbuhan GNP mempengaruhi angka kelahiran sebesar
          67,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


VI.       DAFTAR PUSTAKA
      •   Barrow, Michael.1996. Statistics for Economics Accounting and Business Studies.
          New York: Addison Wesley Longman Publishing
      •   http://turindraatp.blogspot.com/2009/11/gross-national-product-gnp.html

More Related Content

What's hot (19)

2. fungsi-linier
2. fungsi-linier2. fungsi-linier
2. fungsi-linier
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Chap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasiChap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasi
 
K3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi gandaK3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi ganda
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
9. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev19. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev1
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel Dummy
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi
 
Regresi linier
Regresi linierRegresi linier
Regresi linier
 
Pertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsiPertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsi
 

Similar to Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana

Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanasholikhankanjuruhan
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsسو نن ازهار
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxAlfan46
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasiAkmal
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptSetrireski
 
Praktikum rev 3
Praktikum rev 3Praktikum rev 3
Praktikum rev 3iccaiccut
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxAkmalRijLdi
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiChimel2
 
8. Regresi Linear-cat (1).pptx
8. Regresi Linear-cat (1).pptx8. Regresi Linear-cat (1).pptx
8. Regresi Linear-cat (1).pptxNicole682394
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptWan Na
 

Similar to Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana (20)

Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhana
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Analisis regresi-korelasi
Analisis regresi-korelasiAnalisis regresi-korelasi
Analisis regresi-korelasi
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasi
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
 
Praktikum rev 3
Praktikum rev 3Praktikum rev 3
Praktikum rev 3
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
 
Product moment
Product momentProduct moment
Product moment
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
8. Regresi Linear-cat (1).pptx
8. Regresi Linear-cat (1).pptx8. Regresi Linear-cat (1).pptx
8. Regresi Linear-cat (1).pptx
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
 

Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana

  • 1. PENERAPAN REGRESI LINIER SEDERHANA ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN GNP DENGAN ANGKA KELAHIRAN Arsyil Hendra Saputra Program Sarjana Jurusan Statistika – FMIPA UNDIP J2E008009 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
  • 2. I. PENDAHULUAN Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Sebagai upaya pembangunan bangsa, pembangunan meliputi segala segi kehidupan bangsa: politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan serta hubungan antar bangsa. Tujuan pembangunan nasional adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang setinggi- tingginya. Dan pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai fungsi saving-ratio, capital output- ratio dan strategi investasi. Peranan pemerintah dalam hal ini adalah memperbesar saving- ratio setinggi-tingginya dan menekan capital output-ratio untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya. Mekanisme pasar menjadi tumpuan dalam pertumbuhan ekonomi. Pendapatan Nasional (National Income) merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur prestasi perekonomian suatu bangsa. Data makroekonomi ini dapat digunakan untuk menilai prestasi kegiatan ekonomi pada suatu tahun tertentu, prospeknya di masa depan, sektor-sektor apakah yang menjadi penggerak perekonomian tersebut, dan perubahannya dari satu periode ke periode lainnya. Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada atau bekerja diluar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja didalam negeri, tidak termasuk GNP. Produk Nasional Bruto (GNP) merupakan pendapatan nasional yang dihitung dengan mengeluarkan faktor pendapatan dari warganegara asing yang berdomisili di negara tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang hanya dihasilkan oleh orang yang berkewarganegaraan negara tersebut saja. Dalam perhitungan, istilah ini lebih sering digunakan karena dapat menggambarkan dengan jelas prestasi ekonomi negara yang bersangkutan tanpa pengaruh dari pihak asing (dalam bentuk penanaman modal asing). II. DASAR TEORI Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih (Draper dan Smith, 1992). Dalam analisis regresi, dikenal dua jenis variabel yaitu : • Variabel Respon disebut juga variabel dependent yaitu variabel yang keberadaannya diperngaruhi oleh variabel lainnya dan dinotasikan dengan Y. • Variabel Prediktor disebut juga variabel independent yaitu variabel yang bebas (tidak
  • 3. dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan dinotasikan dengan X. Regresi linier dengan satu variabel prediktor diistilahkan dengan regresi linier sederhana, dengan model persamaan: y = β0+ β1x + ε Karena β0+ β1 merupakan parameter dari populasi yang tidak nilainya, maka seringkali didekati dengan b0 dan b1 sebagai penduga parameternya. Sehingga model regresi selanjutnya dinyatakan: ŷ= b0+ b1x Nilai b0 dan b1 dicari melalui metode kuadrat terkecil (least square) dengan meminimumkan jumlah kuadrat simpangan (s). ( β0 −β1 xi ) n n =∑ Y i− 2 S =∑ ε 2 i i=1 i=1 Selanjutnya didiferensiasikan terhadap β0 dan β1 dan disama dengankan nol : δS ( ) n = −2∑ Y i − β − β X 1 δδβ ( ) n 0 1 S0 = −2∑ X i Y i − β − β X 1 i =1 δβ i =1 0 1 1 Selanjutnya b0 dan b1 disubtitusikan ke β0 dan β1 pada dan dan menyamadengankan dengan nol. ∑1 (Y i − b0 − b1 X 1) = 0 n i= n n  ∑ i =1 Y i − n b0 − b1 ∑ X i  = 0 i =1  ∑X (Y −b0 −b1 X 1) = 0 n i i i=1 n n ∑X i Y i −b0 ∑X i −b1 X i = 0 2 i=1 i=1 Menghasilkan nilai b1 dan b0: n n  n ∑ X i Y i  i=1 i =1  n i =1 − ∑ X i ∑Y i  b1 = n  n  ∑ X i − ∑ X i 2n 2 i =1  i =1  b 0 = Y − b1 X
  • 4. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah: • Normalitas Untuk mengecek kenormalan dari data, dapat dilakukan dengan membuat histogram dan nilai-nilai residual data. Asumsi normal dari populasi akan di penuhi jika residual data sampel berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data juga dapat dilakukan dengan membuat plot probabilitas normal P-P. sedangkan untuk melakukan uji normalitas juga tersedia prosedur explore pada menu utama SPSS yaitu dengan uji kolmogorov-smirnov atau Shapiro-wilk. • Homogenitas Varians Untuk membuktikan kesamaan varians yaitu dengan melihat penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun, maka keadaan homokedastisitas terpenuhi; bila tidak, maka harus mempertanyakan asumsi varians konstan dari Y terhadap nilai- nilai X. • Linieritas Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan linieritas dalam parameter. Yang pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata- rata kondisional variabel tergantung yang merupakan fungsi linier dari variabel (variabel) bebas. Sedang yang kedua, linier dalam parameter merupakan fungsi linier parameter dan dapat tidak linier dalam variabel. Untuk menguji linieritas hubungan 2 variabel maka kita harus membuat diagram pencar ( Scatter Plot ) antara 2 variabel tersebut. Dari sini bisa terlihat apakah titk-titik data membentuk pola linier atau tidak. Ada satu metode lagi yang dapat menguji kelinieran model yang terbentuk, yaitu membuat plot residual terhadapa harga-harga prediksi. Jika grafik antara harga-harga prediksi dan harga-harga residual tidak membentuk suatu pola tertentu (parabola, kubik dan sebagainya) maka asumsi linieritas terpenuhi. Jika asumsi linieritas terpenuhi, maka residual-residual akan didistribusikan secara random dan akan terkumpul di sekitar garis lurus melalui titik 0. • Non Autokorelasi Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin- Watson (DW). Harga yang mungkin untuk statistik d ini adalah antara 0 dan 4. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan ketentuan sebagai berikut: a. du < d < 4-du  tidak ada autokorelasi. Jika nilai Durbin Watson mendekati 2 maka residualnya tidak berkorelasi satu sama lain.
  • 5. b. d < dL atau 4-du < d < 4-dL tidak dapat disimpulkan. c. d < dL atau d > du  terjadi autokorelasi. Uji Kecocokan Model ( Uji F ) Hipotesis Uji H0 = model tidak cocok H1 = model cocok Taraf signifikansi α Statistik Uji JKR F0 = JKS / n − 2 Kriteria Penolakan H0 ditolak jika F0=Fhitung > Ftabel atau jika signifikan < α Kesimpulan Penolakan H0 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X dan juga menjelaskan bahwa ada (sedikitnya satu) variabel bebas memberikan sumbangan nyata pada model tersebut. Sedangkan apabila diterima menunjukkan bahwa variabel bebas tidak memberikan pengaruh nyata kepada variabel respon. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Koefisien korelasi (R) adalah suatu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya derajat antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi besarnya sudah tertentu, yaitu variasi antara -1 dan +1. • R<0 : derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang berlawanan (koefisien korelasi negatif). • R>0 : derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang sejajar atau paralel (koefisien korelasi positif). • R=0 : tidak ada hbungan sama sekali antara dua variabel. JKR R= JKT
  • 6. Sedangkan koefisien determinasi (R2) menyatakan besar sumbangan variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y. Sifat-sifat koefisien determinasi : • Merupakan besaran non negatif • Batasannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1 R2 = 1 : menyatakan kecocokan sempurna. R2 = 0 : menyatakan tidak ada hubungan antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X. III. DATA DAN METODE Berikut adalah data angka kelahiran dan pertumbuhan GNP tahun 1981 dari 12 negara sampel yang dianggap mewakili negara-negara di dunia diambil dari buku Economic Development in he Third World, karangan Michael Todaro. Negara Angka Kelahiran Pertumbuhan GNP Brazil 30 5.1 Colombia 29 3.2 Costa Rica 30 3.0 India 35 1.4 Mexico 36 3.8 Peru 36 1.0 Philipina 34 2.8 Senegal 48 -.3 Korea Selatan 24 6.9 Sri Lanka 27 2.5 Taiwan 21 6.2 Thailand 30 4.6 Digunakan Pertumbuhan GNP sebagai variabel Prediktor (X) yaitu laju pertumbuhan GNP per kapita per tahun, 1961-1981. Dan Angka Kelahiran sebagai variabel respon (Y), yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 populasi pada tahun 1981.
  • 7. IV. HASIL OUTPUT DAN PEMBAHASAN Langkah pertama adalah menguji asumsi-asumsi yang harus dipenuhi 1. Normalitas Untuk mengetahui apakah asumsi homogenitas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat pada Diagram Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Angka Kelahiran 1.0 0.8 Expected Cum Prob 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Dari gambar diagram di atas nampak bahwa titik-titik (plot) menyebar mengikuti garis. Hal ini berarti normalitas data terpenuhi. 2. Homogenitas Varians Untuk mengetahui apakah asumsi homogenitas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat pada scatterplot SResid by ZPred. Scatterplot Dependent Variable: Angka Kelahiran 2 Regression Studentized Residual 1 0 -1 -2 -2 -1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value
  • 8. Pada grafik di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti bahwa asumsi homogenitas terpenuhi. 3. Linieritas Untuk mengetahui apakah asumsi linieritas terpenuhi atau tidak, dapat dilihat pada grafik scatterplot ZResid by ZPred. Scatterplot Dependent Variable: Angka Kelahiran 2 Regression Standardized Residual 1 0 -1 -2 -2 -1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value Pada grafik di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti bahwa asumsi linieritas terpenuhi. 4. Non Autokorelasi Untuk mengetahui apakah ada autokorelasi atau tidak, dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson yang ada pada tabel Model Summary. Model Summary b Model Summary Adjusted Std. Error of Durbin- Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .824a .678 .646 4.132 1.925 a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP b. Dependent Variable: Angka Kelahiran Didapatkan bahwa nilai Durbin Watson 1,925, nilai ini dekat dengan angka 2, maka tidak tejadi autokorelasi. Hal ini berarti bahwa asumsi non autokorelasi terpenuhi.
  • 9. Uji Kecocokan Model ( Uji F ) Untuk melakukan uji ini dapat dilihat dari nilai Fhitung yang ada pada tabel ANOVA: ANOVAb Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 359.913 1 359.913 21.078 .001a Residual 170.754 10 17.075 Total 530.667 11 a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP b. Dependent Variable: Angka Kelahiran Hipotesis Uji H0 : β1 = 0 (Model tidak cocok) H1 : β1 ≠ 0 (Model cocok) Taraf signifikansi α = 5%= 0,05 Statistik Uji JKR 33,484 33,484 F 0 = = JKS / n − 2 15,886 / 10 = 1,589 = 21,078 Sig. = 0,001 Kriteria Penolakan H0 ditolak jika F0=Fhitung > Ftabel atau jika sig < α Keputusan Karena sig=0.001 < α = 0,05 maka H0 ditolak Kesimpulan Uji Model Cocok. Terdapat hubungan antara variabel tak bebas variabel bebas X (Pertumbuhan GNP) dengan variabel tak bebas Y (Angka Kelahiran). Bahwa Pertumbuhan GNP memberikan pengaruh nyata terhadap Angka Kelahiran. Koefisien b0 dan b1 Untuk mengetahui koefisien b0 dan b1 dapat dilihat dari tabel Coefficients. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 40.712 2.303 17.677 .000 Pertumbuhan GNP -2.700 .588 -.824 -4.591 .001 a. Dependent Variable: Angka Kelahiran
  • 10. Dengan bantuan software SPSS diperoleh model regresinya: Ŷ = 40,712 – 2,7X Korelasi Antar Variabel Untuk mengetahui korelasi antara variabel X dan Y dapat dilihat dari nilai R dan R2 yang ada pada tabel Model Summary. b Model Summary Adjusted Std. Error of Durbin- Model R R Square R Square the Estimate Watson 1 .824a .678 .646 4.132 1.925 a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan GNP b. Dependent Variable: Angka Kelahiran • Nilai R=0,824; ini berarti korelasi variable positif, atau dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan GNP berjalan paralel dengan angka kelahiran. Jadi, semakin tinggi pertumbuhan GNP suatu negara semakin besar pula angka kelahiran. • Nilai R2=0,678; artinya variabel pertumbuhan GNP mempengaruhi angka kelahiran sebesar 67,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. V. KESIMPULAN • Dari uji masing-masing asumsi normalitas, homogenitas varians, linieritas, dan non autokorelasi, disimpulkan bahwa kesemuaan asumsi terpenuhi. Sehingga dapat dilanjutkan untuk mencari model regresi linier sederhana. • Dari uji kecocokan model (uji F), disimpulkan bahwa model cocok, ada hubungan antara Pertumbuhan GNP dengan Angka Kelahiran. • Dengan bantuan software SPSS diperoleh model regresinya: Ŷ = 40,712 – 2,7X • Nilai R=0,824; ini berarti korelasi variable positif, semakin tinggi pertumbuhan GNP semakin besar pula angka kelahiran. R2=0,678; artinya variabel pertumbuhan GNP mempengaruhi angka kelahiran sebesar 67,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. VI. DAFTAR PUSTAKA • Barrow, Michael.1996. Statistics for Economics Accounting and Business Studies. New York: Addison Wesley Longman Publishing • http://turindraatp.blogspot.com/2009/11/gross-national-product-gnp.html