3. Pendidikan merupakan hal yang kompleks bagi kehidupan
manusia dan perkembangan peradabannya. Pendidikan tidak
saja memainkan peran penting dalam mencerdaskan manusia
secera intelektual, tetapi juga merupakan sarana pembentukan
sejati berkarakter baik, bermoral, berwawasan luas serta
‘penyetaraan’. Hal yang terakhir ini sangat jarang dibahas.
Penyetaraan yang maksudkan di sini adalah peran pendidikan
dalam memberikan kesamaan dan kesetaraan manusia dalam
hal martabat dan kedudukan sosial di masyarakat. Untuk
memberi pemahaman mengenai ‘penyetaraan’ yang di
maksudkan, saya mengambil sebuah contoh yang nyata,
dahulu pada masa kolonial Belanda, perempuan dilarang
bersekolah agar perempuan tidak bisa melawan pemerintah
kolonial Belanda layaknya laki-laki.
4. Namun, ketika Raden Ajeng Kartini berjuang
untuk pendidikan kaum perempuan, maka
lahirlah perjuangaan-perjuangan dari kaum
wanita untuk melawan Belanda baik secara
diplomatis maupun fisik (pertempuran). Di
antara mereka ada Christina Martha Tiahahu,
R.A Kartini dan masih banyak lagi. Di sini kita
melihat bahwa pendidikan dapat memberikan
penyetaraan antara kedudukan perempuan dan
laki-laki.
5. Namun, bagaimana jika pendidikan dianggap
sebagai sarana meninggikan diri bukan untuk
tujuan mulia untuk memajukan bangsa ini? Inilah
fenomena yang sering dihadapi dalam dunia
pendidikan akhir-akhir ini. Pelaku pendidikan
kadang saling tidak menghargai dan menganggap
dirinya tinggi karena gelar akademik yang
disandangnya atau karena jurusan/program studi
pilihannya merupakan jurusan favorit. Pendidikan
tidak lagi difungsikan sesuai dengan tujuan utama
Itu sendiri.
6. Pendidikan yang seharusnya menjadi sarana
penyetaraan umat manusia malah menjadi
sarana untuk menindas dan merendahkan
sesama. Orang yang bergelar tinggi tidak
menghargai orang lain yang mempunyai gelar
di bawahnya atau mungkin tidak bergelar
akademik. Tindakan-tindakan ini kita kenal
dengan istilah yang disebut diskriminasi.
7. Dalam membahas masalah ini lebih dalam,
maka ada baiknya saya akan melihat dari
lingkungan kehidupan kita di SMA.
Diskriminasi di SMA bukanlah hal baru, malah
telah menjadi fenomena lama yang tidak
pernah disadari oleh pelakunya. Jurusan sering
menjadi tolak ukur pandangan seorang guru
terhadap siswa. Sehingga terkesan guru itu
pilih kasih terhadap siswanya.
8. NO CONTOH / KETERANGAN
1 Jurusan yang paling sering didiskriminasi
adalah , jurusan IPS sering dipandang
memiliki masa depan suram,karena
lapangan pekerjaan yang tersedia
sedikit,kumpulan anak-anak nakal dan
tidak bisa diatur
9. Yang lebih parah lagi, kadang pernyataan
tersebut keluar dari mulut seorang guru.
Padahal pernyataan yang keluar dari mulut
orang-orang terdekat sorang siswa seperti
teman, guru dan orang tua, sangat
mempengaruhi kejiwaan dan keberhasilan
siswa, sehingga kata-kata yang keluar
harusnya kata-kata yang membangun bukan
menjatuhkan atau menghina. Itu malah akan
membentuk siswa menjadi nakal, bahkan
brutal.
10. Pembenahan pendidikan Indonesia memang selalu
perlu dilakukan dari tahun ketahun. Tidak hanya dari
pelaksanaan UN tapi juga pencapaian tujuan
pendidikan, penggunaan anggaran dana pendidikan
dalam APBN apakah sudah benar – benar digunakan
sesuai tujuan ataukah jauh dari pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang diharapkan. Selain itu
pemerataan pendidikan juga masalah yang patut
menjadi sorotan. Untuk itulah kita harus mengkaji
kembali tujuan pendidikan Indonesia sekarang ini.
11. Pendidikan padahal sebuah kebutuhan yang
diperlukan oleh seluruh elemen masyarakat. Tak
pandang kaya atau miskin seluruh anak bangsa ini
membutuhkan pendidikan yang menjadi hak
mereka sebagai anak bangsa. Pemerintah sebagai
pembawa arah kebijakan pendidikan Indonesia
harus menghapus diskriminasi dalam pendidikan
yang masih saja terjadi. Dengan demikian apa
yang menjadi tujuan pendidikan yakni
pemerataan dalam pembangunan sumber daya
manusia Indonesia akan tercapai sebagaimana
mestinya.
12. Pendidikan menjadi dasar dalam peningkatan mutu sumber
daya manusia. Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia para
pendahulu kita seperti Ki Hajar Dewantara, KH. Ahmad
Dahlan dan para tokoh pembaharu lainnya menekankan
pendidikan sebagai sebuah gerakan untuk membawa bangsa
ini ke arah yang lebih baik. Dampaknya dari perjuangan
mereka lahirlah secercah harapan untuk menjadikan negara ini
merdeka pada masa lalu. Tokoh – tokoh terdidik yang lahir
dari pendidikan yang berkualitas seperti Ir. Soekarno dan Bung
Hatta mampu menjadi tokoh yang tonggak kemerdekaan
Indonesia dari penjajahan.
13. Keadilan dalam pendidikan menjadi sebuah keharusan agar
tidak ada lagi pembedaan antara Indonesia barat dan Indonesia
bagian timur. Pemerintah sudah terlalu berfokus pembangunan
pendidikan di wilayah bagian barat khususnya di Pulau Jawa
dan sekarang sudah saatnya pemerintah lebih fokus melakukan
pembangunan di wilayah Indonesia di bagian timur seperti
Maluku dan Papua serta daerah yang tertinggal lainnya. Hanya
dengan itu pemerataan mutu sumber daya manusia Indonesia
tercapai. Tujuan pendidikan yang berkeadilan tercapai dengan
semaksimal mungkin demi mendukung pencerahan nasib anak
bangsa kedapan. Mensejajarkan anak bangsa di timur dengan
di barat sehingga tak ada lagi kesan diskriminasi khususnya
dalam hal pendidikan.
14. Anggaran pendidikan dalam APBN yang mencapai
20 % harus di gunakan dengan baik. Gunakan dana
yang bertrilyun itu secara bijak khususnya
pemerataan pendidikan Indonesia. Jangan ada
komersialisasi pendidikan yang hanya akan
mengarahkan pendidikan di Indonesia sebagai
pendidikan diskriminatif yang hanya dijangkau orang
berduit saja. Komersialisasi pendidikan hanya akan
membuka kesempatan adanya korupsi dilembaga
pendidikan karena kita tahu korupsi sudah merasuk
dalam sendi – sendi dan segala bidang kehidupan
negara ini termasuk pendidikan.
15. Kita yakinkan bersama dengan arah pendidikan Indonesia yang
berkeadilan dan menjangkau keseluruh lapisan masyarakat akan
membantu dalam memajukan manusia – manusia Indonesia menuju
yang lebih baik berdasarkan amanat Undang – Undang Dasar.
Pendidikan akan memberikan sebuah masa depan yang cerah bagi
anak bangsa ini yang akan menghadapi era globalisasi yang penuh
persaingan. Sumber daya alam kita yang kaya akan dimanfaatkan
dengan baik dengan manusia – manusia yang berpendidikan dan
terdidik dari pendidikan yang baik. Membuat anak Indonesia yang
miskin pada masa anak – anak dengan ilmu yang dimiliki dan
didapat dari pendidikan akan menjadikan mereka terbebas dari
sebuah kemiskinan yang membelenggu. Pendidikan adalah aset
penting bangsa ini maka dari itu kita harus mengawal pendidikan
nasional kita kearah pendidikan yang merata karena pendidikan
adalah hak seluruh warga negara ini dapatkan dan untuk
kemaslahatan rakyat Indonesia.