SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Tentang Mimba
2.1.1 Pengertian mimba
Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah daun-daun yang
tergolong dalam tanaman perdu yang pertama kali ditemukan didaerah
Hindustani, di Madhya Pradesh, India. Mimba datang atau tersebar ke Indonesia
diperkirakan sejak tahun 1.500 dengan daerah penanaman utama adalah di Pulau
Jawa. Mimba merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dengan baik di dataran
rendah pada tanah miskin, dangkal, berpasir, berbatu dan kering dengan suhu
udara yang panas. Daun mimba dapat tumbuh pada daerah yang memiliki curah
hujan di bawah 500 mm per tahun. Pada saat pohon mimba tumbuh di daerah
yang memiliki curah hujan yang tinggi, tanaman akan menghasilkan daun lebih
banyak (vegetatif), namun ketika tumbuh di dataran rendah yang panas dengan
curah hujan di bawah 500 mm/tahun, tanaman akan menghasilkan biji (generatif).
Pemakaian obat tradisional yang berasal dari tumbuhan selain murah dan mudah
didapat, juga memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan
kimia. Tubuh manusia pun relatif lebih mudah menerima obat dari bahan tumbuh-
tumbuhan dibandingkan dengan obat kimiawi (Muhlisah, 2001).
6
2.1.2 Klasifikasi mimba
Gambar 2.1 Daun mimba (http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-
morfologi-mimba/)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Dialypetaleae
Bangsa : Rutales
Suku : Meliaceae
Marga : Azadirachta
Jenis : Azadirachta indica A.Juss
2.1.3 Morfologi
Mimba merupakan pohon yang tinggi batangnya dapat mencapai 20 m.
Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong
dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu
dengan panjang satu cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali
setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji
ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna
7
putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak
terdapat dalam ukuran besar. (Heyne, 1987).
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur
memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung,
panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing,
pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang
cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya. (Brink Van der,
1965).
2.1.4 Kandungan
Daun mimba mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β-
sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan
nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker. Daun
mimba di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes,
anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri
danantiviral (Duke, 1967).
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan
kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh
pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar.
Daunnya yang sangat pahit, di desa Kalibuntu digunakan sebagai rebusan obat
pembangkit selera dan obat malaria. Tidak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering
digunakan dan dipercaya masyarakat sebagai obat tradisional yang mampu
menyembuhkan segala jenis penyakit pada manusia. (Taryono, 2003).
2.1.5 Proses Pengolahan Mimba
Bagian utama dari pohon mimba yang dimanfaatkan adalah daun dan biji.
Berikut dijelaskan mengenai proses daun dan biji agar dapat dimanfaatkan, baik
sebagai obat, pestisida, kosmetik, toilet teries, pupuk dan lainnya.
8
1.) Biji
Biji mimba mengandung minyak sekitar 40%. Untuk memperoleh
minyaknya dapat diperoleh dengan dua cara ; Pengepresan, yaitu dengan jalan
mengepres biji mimba dengan suatu alat pengepres sehingga yang tersisa adalah
bungkilnya yang biasanya masih mengandung minyak. Dengan cara ini minyak
yang terambil antara 15-20 %, sehingga kandungan minyak pada bungkil masih
tinggi, oleh karena itu banyak orang yang menggunakan bungkil mimba ini
sebagai bahan pestisida dengan cara mengekstraknya dengan ethanol atau denan
air dengan sedikit penambahan deterjen atau sabun colek, agar antara minyak dan
air terjadi emulsi.
Ekstraksi dengan heksan : yaitu dengan cara mengaduk dan maserasi
adukan tersebut, sehingga minyak yang terkandung dalam biji mimba tertarik dan
bercampur dengan heksan. Selanjutnya heksan tersebut di rotavapor untuk
memisahkan pelarut heksan dengan minyak mimba. Dengan cara ini minyak yang
terambil lebih tinggi, yaitu dapat mencapai antara 20 – 25%. Namun demikian,
bungkil mimbanya masih mengandung minyak dan masih dapat digunakan
sebagai bahan pestisida nabati, yaitu dengan cara mengekstraknya dengan ethanol,
atau ada juga yang mengekstraknya dengan air yang ditambah sedikit emulsifier,
biasanya deterjen atau sabun cair Teepol. Selanjutnya minyak yang diperoleh
digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya pembuatan sabun mandi,
shampo, pestisida, sabun pencuci tangan, pasta gigi dan lainnya. (Karindah.
2004).
2.) Daun
Daun dapat digunakan langsung dalam keadaan segar, ataupun
dikeringkan, sehingga di peroleh simplisia kering, namun ada juga yang dibuat
tepung, sehingga lebih praktis pengemasannya. Dalam keadaan segar tidak
memerlukan perlakuan khusus, hanya perlu dibersihkan dari kotoran yang
menempel dengan cara dicuci, selanjutnya apabila akan digunakan sebagai obat,
cukup menyeduh tujuh lembar daun dalam dua gelas air sampai menjadi satu
9
gelas air. Simplisia kering daun diperoleh dengan cara mengering-anginkan daun
sampai daun bisa diremas menjadi serpihan. Bisa juga dilakukan pemanasan
dengan oven. (Dadan, 2008).
2.1.6 Manfaat mimba
Biji tanaman mimba berfungsi sebagai anti hama, berbahan dasar pestisida
nabati, sebagai obat, pemeliharaan hewan, produksi minyak. Minyak pada
tanaman mimba berfungsi sebagai anti hama, berbahan dasar pestisida nabati,
sebagai obat, pemeliharaan hewan, pembuatan sabun, kosmetika, oli mesin,
minyak lampu, pembuatan lilin. Ampas tanaman mimba berfungsi sebagai anti
hama, berbahan dasar pestisida nabati, bahan pelengkap tanah, pupuk, makanan
hewan, untuk membersihkan hewan. Daun pada tanaman mimba berfungsi
sebagai obat, pemeliharaan hewan, kosmetik, sayuran, dan bahan kunyah. Ranting
pada tanaman mimba berfungsi sebagai bahan pemeliharaan gigi. Contohnya pada
masyarakat Indonesia yang sejak dulu memanfaatkan ranting untuk menggosok
dan memutihkan gigi dimana terbukti bahwa bagian tanaman tersebut ternyata
mengandung senyawa antiseptik. Kayu pada tanaman mimba berfungsi sebagai
bahan bangunan atau meubel, bahan bakar. Kulit pada tanaman mimba berfungsi
sebagai sebagai obat, kosmetika, dan pasta gigi. Akar pada tanaman mimba
berfungsi sebagai obat-obatan. (Aryanto, 2015)

More Related Content

What's hot

flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu SofiaNofianti
 
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanIk-kH
 
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)sapri yanto
 
Makalah Cara Membuat Sabun Sendiri
Makalah Cara Membuat Sabun SendiriMakalah Cara Membuat Sabun Sendiri
Makalah Cara Membuat Sabun SendiriVina Widya Putri
 
es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamuHana Asri
 

What's hot (8)

Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Herbal
HerbalHerbal
Herbal
 
flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu
 
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang MenyehatkanKarya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
 
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
 
Makalah Cara Membuat Sabun Sendiri
Makalah Cara Membuat Sabun SendiriMakalah Cara Membuat Sabun Sendiri
Makalah Cara Membuat Sabun Sendiri
 
es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamu
 
Makalah kapulaga
Makalah kapulagaMakalah kapulaga
Makalah kapulaga
 

Similar to Manfaat daun mimba sebagai obat tradisional

Similar to Manfaat daun mimba sebagai obat tradisional (20)

Daun sirih
Daun sirihDaun sirih
Daun sirih
 
Tanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat HortikulturaTanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat Hortikultura
 
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Kawalan serangga organik   minyak neem semambuKawalan serangga organik   minyak neem semambu
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
 
Daun katuk,temulawak nifas.pdf
Daun katuk,temulawak nifas.pdfDaun katuk,temulawak nifas.pdf
Daun katuk,temulawak nifas.pdf
 
52326079 kemoning
52326079 kemoning52326079 kemoning
52326079 kemoning
 
Bab 3 budidaya tanaman obat
Bab 3 budidaya tanaman obatBab 3 budidaya tanaman obat
Bab 3 budidaya tanaman obat
 
Manfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsakManfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsak
 
The True Power of Moringa
The True Power of MoringaThe True Power of Moringa
The True Power of Moringa
 
Macam apotik hidup
Macam apotik hidupMacam apotik hidup
Macam apotik hidup
 
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
 
Tanaman Obat dan Usaha Kesehatan Sekolah
Tanaman Obat dan Usaha Kesehatan SekolahTanaman Obat dan Usaha Kesehatan Sekolah
Tanaman Obat dan Usaha Kesehatan Sekolah
 
Makalah Materia Medika dan Terapi
Makalah Materia Medika dan TerapiMakalah Materia Medika dan Terapi
Makalah Materia Medika dan Terapi
 
PKM Penelitian Rayap
PKM Penelitian Rayap PKM Penelitian Rayap
PKM Penelitian Rayap
 
Paper Keci Beling tanaman obat
Paper Keci Beling tanaman obatPaper Keci Beling tanaman obat
Paper Keci Beling tanaman obat
 
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 
Kliping keanekaragaman hayati 7
Kliping keanekaragaman hayati 7Kliping keanekaragaman hayati 7
Kliping keanekaragaman hayati 7
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
 
Resume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosaResume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosa
 
Peranan Plantae
Peranan PlantaePeranan Plantae
Peranan Plantae
 
Tempuyung
TempuyungTempuyung
Tempuyung
 

More from alfanrizqi

Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologiBab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologialfanrizqi
 
Xiii abstrak alfan
Xiii abstrak alfanXiii abstrak alfan
Xiii abstrak alfanalfanrizqi
 
Xii daftar lampiran alfan 2x
Xii daftar lampiran alfan 2xXii daftar lampiran alfan 2x
Xii daftar lampiran alfan 2xalfanrizqi
 
Xi daftar gambar alfan
Xi daftar gambar alfanXi daftar gambar alfan
Xi daftar gambar alfanalfanrizqi
 
X daftar lampiran 3
X daftar lampiran 3X daftar lampiran 3
X daftar lampiran 3alfanrizqi
 
Vii daftar isi
Vii daftar isiVii daftar isi
Vii daftar isialfanrizqi
 
Vi kata pengantar
Vi kata pengantarVi kata pengantar
Vi kata pengantaralfanrizqi
 
Lampiran 3 alfan
Lampiran 3 alfanLampiran 3 alfan
Lampiran 3 alfanalfanrizqi
 
Iv surat pernyataan
Iv surat pernyataanIv surat pernyataan
Iv surat pernyataanalfanrizqi
 
Iii lembar pengesahan
Iii lembar pengesahanIii lembar pengesahan
Iii lembar pengesahanalfanrizqi
 
Ii lembar persetujuan
Ii lembar persetujuanIi lembar persetujuan
Ii lembar persetujuanalfanrizqi
 
I halaman judul
I halaman judulI halaman judul
I halaman judulalfanrizqi
 

More from alfanrizqi (20)

Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologiBab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
Bab iii metode penilitian kelas 2 sma biologi
 
Z lampiran 2
Z lampiran 2Z lampiran 2
Z lampiran 2
 
Z lampiran 1
Z lampiran 1Z lampiran 1
Z lampiran 1
 
Xiii abstrak alfan
Xiii abstrak alfanXiii abstrak alfan
Xiii abstrak alfan
 
Xii daftar lampiran alfan 2x
Xii daftar lampiran alfan 2xXii daftar lampiran alfan 2x
Xii daftar lampiran alfan 2x
 
Xi daftar gambar alfan
Xi daftar gambar alfanXi daftar gambar alfan
Xi daftar gambar alfan
 
X daftar lampiran 3
X daftar lampiran 3X daftar lampiran 3
X daftar lampiran 3
 
Vii daftar isi
Vii daftar isiVii daftar isi
Vii daftar isi
 
Vi kata pengantar
Vi kata pengantarVi kata pengantar
Vi kata pengantar
 
V persembahan
V persembahanV persembahan
V persembahan
 
Lampiran 3 alfan
Lampiran 3 alfanLampiran 3 alfan
Lampiran 3 alfan
 
Iv surat pernyataan
Iv surat pernyataanIv surat pernyataan
Iv surat pernyataan
 
Iii lembar pengesahan
Iii lembar pengesahanIii lembar pengesahan
Iii lembar pengesahan
 
Ii lembar persetujuan
Ii lembar persetujuanIi lembar persetujuan
Ii lembar persetujuan
 
I halaman judul
I halaman judulI halaman judul
I halaman judul
 
Daftar tabel
Daftar tabelDaftar tabel
Daftar tabel
 
Bab v alfan
Bab v alfanBab v alfan
Bab v alfan
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Manfaat daun mimba sebagai obat tradisional

  • 1. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Tentang Mimba 2.1.1 Pengertian mimba Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah daun-daun yang tergolong dalam tanaman perdu yang pertama kali ditemukan didaerah Hindustani, di Madhya Pradesh, India. Mimba datang atau tersebar ke Indonesia diperkirakan sejak tahun 1.500 dengan daerah penanaman utama adalah di Pulau Jawa. Mimba merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dengan baik di dataran rendah pada tanah miskin, dangkal, berpasir, berbatu dan kering dengan suhu udara yang panas. Daun mimba dapat tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan di bawah 500 mm per tahun. Pada saat pohon mimba tumbuh di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, tanaman akan menghasilkan daun lebih banyak (vegetatif), namun ketika tumbuh di dataran rendah yang panas dengan curah hujan di bawah 500 mm/tahun, tanaman akan menghasilkan biji (generatif). Pemakaian obat tradisional yang berasal dari tumbuhan selain murah dan mudah didapat, juga memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia. Tubuh manusia pun relatif lebih mudah menerima obat dari bahan tumbuh- tumbuhan dibandingkan dengan obat kimiawi (Muhlisah, 2001).
  • 2. 6 2.1.2 Klasifikasi mimba Gambar 2.1 Daun mimba (http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan- morfologi-mimba/) Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Subkelas : Dialypetaleae Bangsa : Rutales Suku : Meliaceae Marga : Azadirachta Jenis : Azadirachta indica A.Juss 2.1.3 Morfologi Mimba merupakan pohon yang tinggi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang satu cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna
  • 3. 7 putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar. (Heyne, 1987). Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya. (Brink Van der, 1965). 2.1.4 Kandungan Daun mimba mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β- sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker. Daun mimba di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri danantiviral (Duke, 1967). Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Daunnya yang sangat pahit, di desa Kalibuntu digunakan sebagai rebusan obat pembangkit selera dan obat malaria. Tidak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering digunakan dan dipercaya masyarakat sebagai obat tradisional yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit pada manusia. (Taryono, 2003). 2.1.5 Proses Pengolahan Mimba Bagian utama dari pohon mimba yang dimanfaatkan adalah daun dan biji. Berikut dijelaskan mengenai proses daun dan biji agar dapat dimanfaatkan, baik sebagai obat, pestisida, kosmetik, toilet teries, pupuk dan lainnya.
  • 4. 8 1.) Biji Biji mimba mengandung minyak sekitar 40%. Untuk memperoleh minyaknya dapat diperoleh dengan dua cara ; Pengepresan, yaitu dengan jalan mengepres biji mimba dengan suatu alat pengepres sehingga yang tersisa adalah bungkilnya yang biasanya masih mengandung minyak. Dengan cara ini minyak yang terambil antara 15-20 %, sehingga kandungan minyak pada bungkil masih tinggi, oleh karena itu banyak orang yang menggunakan bungkil mimba ini sebagai bahan pestisida dengan cara mengekstraknya dengan ethanol atau denan air dengan sedikit penambahan deterjen atau sabun colek, agar antara minyak dan air terjadi emulsi. Ekstraksi dengan heksan : yaitu dengan cara mengaduk dan maserasi adukan tersebut, sehingga minyak yang terkandung dalam biji mimba tertarik dan bercampur dengan heksan. Selanjutnya heksan tersebut di rotavapor untuk memisahkan pelarut heksan dengan minyak mimba. Dengan cara ini minyak yang terambil lebih tinggi, yaitu dapat mencapai antara 20 – 25%. Namun demikian, bungkil mimbanya masih mengandung minyak dan masih dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati, yaitu dengan cara mengekstraknya dengan ethanol, atau ada juga yang mengekstraknya dengan air yang ditambah sedikit emulsifier, biasanya deterjen atau sabun cair Teepol. Selanjutnya minyak yang diperoleh digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya pembuatan sabun mandi, shampo, pestisida, sabun pencuci tangan, pasta gigi dan lainnya. (Karindah. 2004). 2.) Daun Daun dapat digunakan langsung dalam keadaan segar, ataupun dikeringkan, sehingga di peroleh simplisia kering, namun ada juga yang dibuat tepung, sehingga lebih praktis pengemasannya. Dalam keadaan segar tidak memerlukan perlakuan khusus, hanya perlu dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan cara dicuci, selanjutnya apabila akan digunakan sebagai obat, cukup menyeduh tujuh lembar daun dalam dua gelas air sampai menjadi satu
  • 5. 9 gelas air. Simplisia kering daun diperoleh dengan cara mengering-anginkan daun sampai daun bisa diremas menjadi serpihan. Bisa juga dilakukan pemanasan dengan oven. (Dadan, 2008). 2.1.6 Manfaat mimba Biji tanaman mimba berfungsi sebagai anti hama, berbahan dasar pestisida nabati, sebagai obat, pemeliharaan hewan, produksi minyak. Minyak pada tanaman mimba berfungsi sebagai anti hama, berbahan dasar pestisida nabati, sebagai obat, pemeliharaan hewan, pembuatan sabun, kosmetika, oli mesin, minyak lampu, pembuatan lilin. Ampas tanaman mimba berfungsi sebagai anti hama, berbahan dasar pestisida nabati, bahan pelengkap tanah, pupuk, makanan hewan, untuk membersihkan hewan. Daun pada tanaman mimba berfungsi sebagai obat, pemeliharaan hewan, kosmetik, sayuran, dan bahan kunyah. Ranting pada tanaman mimba berfungsi sebagai bahan pemeliharaan gigi. Contohnya pada masyarakat Indonesia yang sejak dulu memanfaatkan ranting untuk menggosok dan memutihkan gigi dimana terbukti bahwa bagian tanaman tersebut ternyata mengandung senyawa antiseptik. Kayu pada tanaman mimba berfungsi sebagai bahan bangunan atau meubel, bahan bakar. Kulit pada tanaman mimba berfungsi sebagai sebagai obat, kosmetika, dan pasta gigi. Akar pada tanaman mimba berfungsi sebagai obat-obatan. (Aryanto, 2015)