3. Secara Bahasa
• Kata falsafalah atau filsafat merupakan
kata serapan dari --- diambil dari bahasa
Yunani phiosophia dari kata philia yakni
persahabatan dan sophia adalah
kebijaksanaan.
4. Secara Etimologi
Secara etimologi, filsafat adalah
berpikir secara sistematis, radikal, dan
universal untuk mengetahui hakikat
segala sesuatu yang ada.
6. Dasar dari Filsafat Islam yaitu Al- Qur’an dan
Al-Hadist. Al-Qur’an merupakan pendorong
utama lahirnya pemikiran filsafat dalam Islam.
Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang
mendorong pemeluknya agar banyak berpikir
dan mempergunakan akalnya.
7. Model kajian yang mempunyai relevansi
filosofis, antara lain :
• Penggunaan takwil.
• Pembedaan antara istilah – istilah atau
pengertian yang lebih dari satu makna
(musytarak).
• Penggunaan qiyas (analogi) atas persoalan yang
tidak ada penyelesaiannya secara langsung
dalam teks.
8. Tujuan Filsafat Islam
Tujuannya bersifat teori yaitu mengetahui
kebenaran dan bersifat amalan, mewujudkan
kebenaran tersebut dalam tindakan. Melalui 4
cirinya sebagai berikut;
• Segi sifat dan coraknya
• Segi ruang lingkup pembahasannya
• Segi datangnya
• Segi yang mengembangkannya
9. III. Latar Belakang Munculnya Filsafat
Dalam Islam
• Filsafat Islam muncul sebagai imbas dari
gerakan penerjemahan besar – besaran dari
buku – buku peradaban yunani dan peradaban
lainnya pada masa kejayaan daulah abbasiah.
• Pemikiran-pemikiran filsafat yunani yang
masuk dalam pemikiran islam.
10. IV. Filsafat Dan Bahasa Ibadah
Falsafah shalat
Falsafah Zakat
Falsafah Puasa
Falsafah Haji
11. Falsafah Shalat
Shalat dari etimologi berarti doa adalah yaitu
keinginan yang ditunjukan kepada Allah SWT.
Dalam arti umum permintaan yang di ajukan
oleh satu pihak kepada pihak yang lebih tinggi.
Dari segi terminologi agama, shalat adalah
ucapan dan perbuatan dalam bentuk tertentu
dimulai dengan takdir diakhiri dengan salam.
12. • Shalat merupakan salah satu dari tiang agama
yang merupakan kewajiban pokok, karena :
• Dari sisi kebesaran dan keagungan tuhan,
shalat merupakan kosekunesi dari keyakinan-
keyakinan tentang sifat-sifat Allah SWT.
• Dari sisi manusia, ia adalah makhluk yang
memiliki naluri antara lain; cemas dan
mengharap.
13. “yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak
memiliki apa-apa walau setipis kulit ari sekalipun,
jika kamu meminta kepada mereka, mereka tidak
mendengar permintaanmu, dan kalaupun mereka
mendengar mereka tidak dapat
memperkenankan (permintaan) kamu, dan di hari
kiamat mereka akan mengingkari
kemusyrikkanmu, tidak ada yang dapat
memberikan keterangan kepadamu sebagai yang
diberikan oleh yang maha mengetahui. Hai
manusia, kamulah orang-orang yang miskin yang
(membutuhkan) Allah dan Allah maha kaya
(dapat memenuhi kebutuhanmu, dan tidak
membutuhkan sesuatu) lagi maha terpuji.”
- (QS. Fathir, ayat 13-15)
14. • Shalat dalam pengertian etimologi dan
terminologi merupakan pengejawantahan dari
hakikat .
• Shalat kepada penguasa yang esa itu
menggambarkan pemahaman seseorang
tentang tata kerja alam raya.
15. Falsafah shalat dalam arti hikmah yang
terkandung dalam ibadah shalat adalah:
• Mengingatkan kita kepada Allah
• Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang
tenang.
• Mencegah manusia dari perbuatan
kemunkaran dan kemaksiatan.
16. Hikmah dari perbuatan-perbuatan yang kita
lakukan dalam shalat, yaitu :
1. Berdiri, untuk memuji Allah.
2. Ruku’ , untuk mengagungkan Allah.
3. I’tidal, kembali memuji Allah membesarkan dan
mengagungkan kesempurnaanNya.
4. Sujud, untuk menyatakan penghambaan diri kita
dan menumbuhkan perasaan tunduk dan takut
kepada Allah.
5. Duduk antara dua sujud, untuk
mempersembahakan segala penghormatan
kepada Allah.
17. Falsafah Zakat
Zakat dari segi etimologi berarti
pengembangan dan pensucian. Dari segi
terminologi agama, zakat adalah bagian
tertentu dari harta benda yang diwajibkan
Allah untuk sejumlah orang yang berhak
menerimanya. Falsafah zakat ada 2, yaitu;
Solidaritas sosial dan persaudaraan sosial.
18. Falsafah Puasa
Puasa merupakan terjemahan dari kata
“shiyamun” atau “shaum” dari segi etimologi
berarti menahan diri baik dari makan, minum,
perjalanan, pembicaraan, atau aktivitas
apapun. Dari segi terminologi agama, puasa
adalah menahan diri dari apa yang
membatalkannya sejak terbit fajar sampai
terbenamnya matahari demi karena Allah.
19. Puasa secara lahiriah adalah ibadah
badaniyah. Secara batiniyah, nilainya terletak
dalam jiwa pelakunya yang tentu tidak
diketahui kecuali oleh Allah.
20. Mengapa Agama islam
memerintahkan untuk menahan diri?
1. Manusia menurut pandangan Al-Qur’an
diciptakan dari tanah dan ruh ilahi
2. Kebutuhan – kebutuhan naluri manusia
bertingkat-tingkat, kebutuhan fa’ali (berbuat)
kebutuhan akan terasa aman, kebutuhan
keterikatan pada grup, dsb.
3. Potensi dan daya manusia sangat terbatas
sehingga apabila aktivitasnya telah tertuju
secara kelebihan kesatu arah tertentu.
22. Haji atau Al-hajju secara etimologi, berarti
tujuan, kedatangan, dan pencegahan. Dari
segi terminologi agama, haji adalah
berpergian (kedatangan) menuju ke mekkah
pada bulan – bulan tertentu untuk
melaksanakan bentuk-bentuk ibadah tertentu
demi karena Allah.
23. Aspek – Aspek Falsafalah Haji
Aspek Ibadah
Aspek Etika
Aspek
Kejiwaan
Aspek Sosial
Politik
Aspek
Ekonomi