Dokumen tersebut membahas penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajarannya berbasis masalah dan proyek. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang penyusunan identitas RPP, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator, materi pembelajaran, pendekatan/model/metode pembelajaran, media/sumber belajar, dan langkah-langkah pembelajaran.
2. Pengembangan RPP dan Perangkat Lainnyaa- PPG Unisma 2022 (1).pdf
1. PENYUSUNAN RPP (MODUL AJAR)
DAN PERANGKATNYA BERBASIS
MASALAH DAN PROYEK
PPG FKIP Unisma
DIKLAT PPG DALJAB - PPG UNIVERSITAS ISLAM MALANG - TAHUN
2022
2. Perangkat yang disusun meliputi: (1) RPP, (2)
Bahan Ajar, (3) Media Pembelajaran (Berbasis
AI, AR, VR), (4) LKPD, dan (5) Kisi-kisi,
Instrumen, dan Rubrik Penilaian.
Setiap Mahasiswa menyusun dua perangkat,
yang masing-masing perangkat meliputi satu
pasang KD
Penyusunan RPP dan
Perangkatnya Berbasis Masalah
dan Proyek dalam bentuk
Lokakarya Hari ke 19-24 (42 JP)
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas
A. Tujuan Pembelajaran
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Materi Pembelajaran
D. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
E. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran
F. Langkah-langkah Pembelajaran
G. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Lampiran
6. A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki,
atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
➢ Harus jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.
➢ Ada internalisasi dan aktualisasi sikap (karakter)
➢ Disusun dalam bentuk paragraf atau rincian.
➢ Dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
➢ Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik.
➢ Berorientasi HOTS (ditandai dengan penggunaan kata kerja operasional
sesuai perkembangan berpikir tingkat tinggi), mengimplementasikan Literasi, dan
4C.
➢ Tujuan pembelajaran dinyatakan dengan menyebut Audience, mencantumkan
Behavior dan Condition, serta Degree.
➢ Mengintegrasikan ICT
7. Contoh Rumusan Tujuan MP Bahasa Indonesia
Melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan diskusi,
penugasan, dan presentasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
(permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks
laporan hasil observasi yang ditonton melalui video dan dapat
mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks laporan hasil observasi secara tertulis, sehingga
peserta didik dapat mengembangkan berpikir yang lebih tinggi,
dapat mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab,
serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berliterasi.
8. Contoh Rumusan Tujuan MP Matematika
Melalui model pembelajaran Discovery Learning yang dipadukan
dengan metode Mind Mapping, peserta didik mampu mengidentifikasi
permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan
hasilnya di depan kelas materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak.
Selain itu, peserta didik dapat menyelesaikan masalah tentang persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung
jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun,
percaya diri dan pantang menyerah, serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomukasi, bekerjasama, dan
berliterasi dengan baik.
9. Contoh Rumusan Tujuan MP Bahasa Inggris
Melalui pendekatan Saintifik dengan model Project Based
Learning, peserta didik dapat membedakan fungsi sosial,
struktur teks, unsur kebahasaan, menangkap makna secara
kontekstual, mengidentifikasi, menganalisis, menyusun dan
menuliskan teks recount tulis sederhana terkait peristiwa
bersejarah dengan benar sesuai konteks. Peserta didik melakukan
kegiatan dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama
proses pembelajaran; bersikap jujur, santun, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsive (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan
bekerjasama dengan baik.
10. B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. IPK
dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah
dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Pengembangan IPK memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
➢ Tentukanlah proses berpikir yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi
minimal yang ada pada KD
➢ Rumusan IPK bersifat spesifik, menggunakan kata kerja operasional, mudah diamati dan diukur.
➢ Rumusan IPK berorientasi HOTS (ditandai dengan penggunaan kata kerja operasional
sesuai perkembangan berpikir tingkat tinggi)
➢ Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas, dan mudah dipahami
➢ Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
➢ Hanya mengandung satu tindakan
➢ Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi, dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
masyarakat, dan lingkungan/daerah
➢ IPK dikategorikan menjadi tiga, yaitu IPK pendukung, IPK kunci, dan IPK pengayaan.
11. Contoh Rumusan IPK MP Bahasa Indonesia
KD:
4.4. Menulis teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan
kebahasaan
IPK:
4.4.1. Menyusun hasil observasi menjadi kerangka teks laporan hasil
observasi (IPK Pendukung)
4.4.2. Mengembangkan kerangka menjadi tulisan teks hasil observasi
yang utuh dengan memerhatikan unsur kebahasaan (IPK Kunci)
4.4.3. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks laporan
hasil observasi yang telah ditulis (IPK Pengayaan)
12. Contoh Rumusan IPK MP Matematika
KD:
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik dan garis dan bidang
melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya
IPK:
3.13.1 Menemukan konsep jarak antara titik dengan titik, titik dengan garis, titik
dengan bidang, garis dengan garis (IPK Pendukung)
3.13.2 Menemukan konsep sudut antaragaris dengan garis dan garis dengan
bidang melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya
(IPK Kunci)
3.13.3 Mengomentari dan mengevaluasi demonstrasi dalam menemukan konsep
sudut antargaris dengan garis dan garis dengan bidang menggunakan alat
peraga (IPK Pengayaan)
13. Contoh Rumusan IPK MP Bahasa Inggris
KD:
4.1 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek dan sederhana
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri,
dengan memerhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
IPK:
4.1.1 Menyusun kerangka teks interaksi transaksional tulis pendek dan sederhana
tentang jati diri (IPK Pendukung)
4.1.1 Membuat teks interaksi transaksional tulis pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri,
dengan memerhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks (IPK Kunci)
4.1.2 Mengomunikasikan teks interaksi transaksional tulis pendek dan sederhana
tentang jati diri yang telah dibuat (IPK Pengayaan)
14. C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat:
1. fakta,
2. konsep,
3. prinsip, dan
4. prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
Materi lengkap dilampirkan dari hasil pengembangan
materi/bahan ajar.
15. D. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
• Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai.
• Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran yang dipilih sesuai dengan
Tujuan Pembelajaran yang menumbuhkembangkan HOTS/literasi
• Jenis Pendekatan Pembelajaran:
1. Saintifik
2. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics)
3. TPACT (Technological and Pedagogical Content Knowledge)
4. Dsb.
16. • Jenis Model Pembelajaran:
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah:
(1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning),
(2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL),
(3) model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL).
Selain 3 model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016,
guru juga diperbolehkan untuk mengembangkan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan model pembelajaran yang lain, seperti, Contextual Learning,
Digital Learning, Blended Learning, atau Cooperative Learning yang
mempunyai berbagai jenis seperti: Jigsaw, Numbered Head Together
(NHT), Make a Match, Think-Pair- Share (TPS), Example not Example,
Picture and Picture, dan lainnya.
17. • Jenis Metode/Teknik Pembelajaran:
Metode Pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan kekhasan bidang studi.
Sedangkan Teknik Pembelajaran yang dapat dipilih antara lain:
1.Diskusi (Diskusi kelas, Diskusi kelompok)
2.Resitasi (Penugasan)
3.Tanya-Jawab
4.Simulasi
5.Demonstrasi
6.Karya Wisata
7.Sumbang Saran
8.Bertanya
9.Menceritakan Kembali
10.Bermain Peran
11.Percakapan
12.Reka Cerita Gambar, dsb.
18. E. Media/Alat dan Sumber Belajar
➢ Media/Alat Pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media/Alat dipilih sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan dan sangat optimal menunjang tercapainya
Tujuan Pembelajaran.
➢ Sumber belajar adalah segala sumber baik itu berupa daya, data, orang,
lingkungan, dan wujud tertentu yang digunakan untuk mendukung proses
terjadinya pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan tujuan
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang
dicapainya. Sumber belajar bersifat inovatif dan memanfaatkan hasil
penelitian tekini. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, orang, atau sumber belajar lain yang relevan.
➢ Tuliskan media/alat dan sumber belajar yang digunakan. Lampirkan media
yang digunakan.
19. F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan Pendahuluan, Inti, dan
Penutup. Kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas peserta didik, dan sebaiknya
mengintegrasikan ICT.
➢ Pada kegiatan pendahuluan diharapkan terdapat kegiatan sebagai berikut.
1. Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan.
2. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang
akan dibelajarkan.
3. Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
4. Pemberian Acuan: berupa penjelasan tujuan, materi pokok, dan uraian materi
pelajaran secara garis besar.
5. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar (jika guru menggunakan model pembelajaran kooperatif).
20. ➢ Kegiatan Inti
1. Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik, namun tetap efektif.
2. Pada kegiatan inti dijelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dimungkinkan
disusun dalam bentuk rangkaian kegiatan, yang sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya.
➢ Kegiatan Penutup
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan.
2. Pemberian tes atau tugas.
3. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran (dapat berupa kegiatan di luar
kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan).
21. Pada penulisan langkah-langkah pembelajaran memperhatikan muatan Pendidikan
Karakter (PPK), Integrasi Literasi, Higher Order Thinking Skills (HOTS),
Kecakapan Abad 21 (4C: Communication, Collaboration, Critical Thinking and
Problem Solving, Creativity and Innovation).
• Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2017, mengidentifkasi lima nilai utama karakter yang
saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai
prioritas, yaitu nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
• Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dibagi menjadi dua bagian. Pertama
adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran,
yaitu: mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan
(applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir
tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analyzing), mengevaluasi
(evaluating), dan mencipta (creating).
22. Komponen Keterampilan 4C meliputi: Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation.
• Communication:
Peserta didik dapat mengomunikasikan ide-ide dan gagasan secara efektif
menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologi.
• Collaboration:
Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam memecahkan
permasalahan yang ditemukan.
• Critical Thinking and Problem Solving:
Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis, menginterpretasikan, dan
mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi, klaim, dan data-data yang tersaji secara
luas melalui pengkajian secara mendalam, serta merefleksikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Creativity Thinking and innovation :
Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan
ide-ide mereka secara kreatif baik secara mandiri maupun berkelompok.
23. Muatan Literasi
• Seiring dengan perkembangannya, pemaknaan terhadap literasi pun menjadi lebih luas tidak
sekedar baca tulis. Tujuan Literasi: (1) dengan literasi, tingkat pemahaman seseorang dalam
mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima menjadi lebih baik, (2) membantu orang
berpikir secara kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi, (3) membantu meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan cara membaca, (4) membantu menumbuhkan serta
mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang.
• Jenis-Jenis Literasi
1. Literasi Baca Tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital/Teknologi
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
7. Dan sebagainya
24. Contoh langkah-langkah
pembelajaran (pada langkah inti
pembelajaran) dengan
memperhatikan muatan
Pendidikan Karakter (PPK),
Integrasi Literasi, Higher
Order Thinking Skills
(HOTS), Kecakapan Abad
21 (4C: Communication,
Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving,
Creativity and Innovation).
25. 1. Tuliskan Teknik Penilaian pada ranah Sikap, Pengetahuan, dan
Keterampilan. Teknik penilaian sikap antara lain observasi, jurnal harian,
penilaian sejawat, penilaian antarteman, dan sebagainya. Teknik penilaian
pengetahuan antara lain tes, penugasan, dan sebagainya. Teknik penilaian
keterampilan antara lain unjuk kerja, proyek, produk, porotofolio, dan
sebagainya.
2. Tuliskan Bentuk Instrumen yang berupa Pengetahuan, Keterampilan, dan
Sikap. Pada ranah pengetahuan antara lain berupa intrumen soal tes, rubrik
penilaian tugas, dan sebagainya. Pada ranah keterampilan antara lain berupa
rubrik penilaian unjuk kerja, rubrik penilaian proyek, rubrik penilaian produk,
rubrik penilaian portofolio, dan sebagainya. Pada ranah sikap antara lain
berupa rubrik penilaian observasi, rubrik penilaian penilaian diri, rubrik
penilaian teman sejawat, dan sebaginya/
3. Tuliskan Kegiatan Remidi dan Kegiatan Pengayaan.
Intrumen Penilaian dilampirkan.
G. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
27. ➢ Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berisi materi pembelajaran,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
➢ Tahapan yang harus dilakukan:
1. Analisis kebutuhan bahan ajar.
Identifikasi kebutuhan bahan ajar yang digunakan sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2.Pengembangan bahan ajar
• Susunlah bahan ajar yang relevan dan sesuai dengan RPP.
• Bersifat kontekstual bagi siswa, mengandung pesan moral dan melibatkan budaya
nusantara untuk bidang studi yang relevan.
• Berorintasi pembelajaran inovatif berbasis HOTS dengan pendekatan STEAM
• Dijabarkan dari berbagai sudut pandang.
• Dikembangkan dengan urutan yang logis dari berbagai sudut pandang
• Dikembangkan secara terpadu dan keterkaitannya sangat jelas.
• Menggunakan sumber belajar inovatif dan sudah memanfaatkan hasil penelitian tekini
• Menunjukkan relevansi materi dengan kehidupan nyata di lingkungan kehidupan siswa
30. ➢ MediaPembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses pembelajaran yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
➢ Tujuan dikembangkan media pembelajaran adalah: mempermudah proses belajar-
mengajar, meningkatkan efisiensi belajar-mengajar, menjaga relevansi dengan tujuan
belajar, dan membantu konsentrasi siswa.
➢ Manfaat dikembangkan media pembelajaran:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
2. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
4. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
7. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
8. Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
9. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
31. ➢Jenis Media Pembelajaran:
•Media Grafis
•Media Audio
•Media Presentasi
•Media Audio Visual
•Media Berbasis Web
•Quiz Multimedia, dan sebagainya
32. Media Pembelajaran Berbasis AI, VR, dan AR?
➢ Teknologi AI (Artificial Intelligence (AI) merupakan
simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang
diprogram untuk berpikir dan bertindak seperti
manusia. AI juga bisa membaca pikiran manusia
berdasarkan aktivitas otak, memahami emosi serta
perasaan manusia. Kemampuan ini sudah diterapkan
oleh beberapa platform layanan berbayar seperti
Spotify.
➢ Teknologi VR (Virtual Reality) merupakan teknologi
yang dapat membawa seseorang ke dalam dunia
berbeda melalui perangkat khusus yang telah
disesuaikan.
➢ Sedangkan AR (Augmented Reality) adalah
teknologi yang dapat mewujudkan berbagai objek,
lokasi dan imajinasi buatan ke dalam dunia nyata secara
langsung, melalui audio ataupun objek 3D.
33. ➢ Kriteria Pemilihan dan Pengembangan Media:
• Kepraktisan
• Kesesuaian dengan peserta didik
• Kesesuaian dengan proses pembelajaran.
➢Langkah Pengembangan Media:
• Meninjau Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator/
tujuan pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang digunakan
(biasanya ini sudah dirumuskan dalam RPP).
• Menentukan karakteristik media yang paling baik untuk dipakai
di dalam pembelajaran.
• Menentukan format/bentuk dan isi media.
• Membuat rancangan dan prototipe media pembelajaran
34. Prinsip dalam mengembangkan Media Pembelajaran
➢ Memuat unsur-unsur inovatif berbasis HOTS dengan pendekatan STEAM.
➢ Lebih efektif menggunakan kata-kata dan gambar dibanding kata-kata saja agar mudah
dipahami.
➢ Menggunakan ilustrasi (gambar/video/audio/grafis) eksplanasi yang membuat siswa
tertarik untuk memperoleh informasi dan mengerti informasi yang disampaikan.
➢ Kesesuaian ilustrasi grafis dengan isi.
➢ Komunikasi lebih efektif dengan menyajikan kata-kata dan gambar secara simultan
dibandingkan secara berturut-turut.
➢ Agar lebih efektif kata-kata, gambar, suara yang tidak penting sebaiknya dihilangkan.
➢ Lebih efektif komunikasi ketika kata-kata disajikan sebagai narasi (bermakna) bukan
sekedar teks dicetak.
➢ Komunikasi lebih efektif jika kata-kata disajikan sebagai narasi dibandingkan keduanya
dalam teks pada layar (kata pada narasi = teks title).
37. ➢ Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang
berisi materi, tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, serta langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Tugas-tugas yang diberikan dalam
LKPD harus jelas dan sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
➢ Fungsi LKPD
1.Meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik.
2.Mempermudah untuk memahami materi yang diberikan;
3.Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
4.Memudahkan pelaksanaan pembelajaran kepada peserta didik.
➢ Tujuan Penyusunan LKPD
1.Memudahkan peserta didik dalam memahami materi-materi yang diajarkan dalam
pembelajaran.
2.Memberikan tugas-tugas yang menunjang pemahaman peserta didik terhadap materi yang
diberikan.
3.Menjadikan peserta didik lebih mandiri, dan
4.Meringankan tugas pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
38. Form Isi LKPD
➢ A. Petunjuk Belajar
Berisi tata cara/petunjuk penggunaan LKPD, termasuk petunjuk pengerjaan
tugas/latihan.
➢ B. Tujuan Pembelajaran
Berisi rumusan tujuan pembelajaran yang dicapai melalui kegiatan ini.
➢ C. Informasi Pendukung (Ringkasan Materi)
Berisi secara ringkas materi yang digunakan sebagai dasar dalam pengerjaan LKPD.
Materi diuraikan dengan mengajak peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penyajian materi bersifat interaktif, sehingga LKPD
ini bisa digunakan peserta didik tanpa dan/atau dengan pendampingan guru.
➢ D. Tugas/Soal
Berisi tugas/soal dengan jelas sehingga siswa dapat mudah memahami apa yang
dimaksud dan yang akan dilakukan dalam LKPD.
➢ E. Penyelesaian
Berisi jawaban siswa terkait tugas/soal seperti yang dimaksud dalam LKPD materi yang
diberikan.
41. • Penilaian pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
belajar dan pembelajaran.
• Sebelum proses penilaian dilakukan, terlebih dahulu dikembangakna kisi-kisi,
intrumen, dan rubrik penilaian.
• Kisi-kisi adalah peta distribusi soal berbagai topik/pokok bahasan atau bahan
pengajaran, disebut juga blue print, atau table of specification. Dalam kisi-kisi
yang lengkap sepatutnya memuat hal-hal yang akan menjadi pegangan dalam
penyusunan soal : a. Pokok bahasan atau bahan pengajaran yang akan diujikan.
b. Jenjang kemampuan yang akan diukur. c. Persentase tiap pokok
bahasan/bahan pelajaran dan jenjang kemampuan. d. Bentuk soal yang paling
patut untuk tiap soal. e. Perkiraan waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan
tes itu. f. Jumlah semua soal yang akan disusun.
42. • Intrumen penilaian adalah perangkat yang digunakan oleh guru guna menilai
tingkat ketercapai tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil belajar siswa
yang meliputi 3 ranah yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai
cakupan kompetensi tiap siswa. Intrumen penilaian dapat berupa Tes dan
Nontes. Instrumen penilaian dibutuhkan dalam sistem penilaian untuk
menentukan tingkat keberhasilan proses belajar yang mampu mengukur semua
aspek kompetensi siswa yang menuntut siswa menjadi lebih aktif.
• Rubrik penilaian merupakan panduan yang mencantumkan kriteria spesifik untuk
menilai atau menilai tugas, proyek, atau tes akademik. Rubrik merupakaan alat
bagi pengajar untuk menetapkan kriteria penilaian untuk tugas. Tidak hanya
berguna bagi para pengajar, alat ini juga bermanfaat bagi siswa. Rubrik
menjelaskan secara tertulis apa yang diharapkan dari siswa untuk mendapatkan
nilai tertentu pada suatu tugas.
43. ➢ Terdapat beberapa kriteria dalam mengembangkan alat /instumen:
1. Penilaian dilakukan baik pada proses maupun hasil.
2. Memanfaatkan teknologi informasi sebagai media dalam melakukan penilaian.
3. Instrumen penilaian hasil belajar yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
lengkap, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
4. Untuk pembelajaran daring menggunakan aplikasi Computer Based Test (CBT)
5. Memenuhi unsur-unsur HOTS.
➢ Khusus dalam mengembangkan instrumen evaluasi berbasis HOTS terdapat beberapa
karakteristik yang harus dipenuhi.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi: menganalisis, merefleksi, memberikan
argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan
2. Bersifat divergen: memungkinkan peserta didik memberikan jawaban berbeda-beda
sesuai proses berpikir dan sudut pandang yang digunakan karena mengukur proses
berpikir analitis, kritis, dan kreatif yang cenderung bersifat unik atau berbeda-beda
responsnya bagi setiap individu
44. 3.Menggunakan multirepresentasi: tidak menyajikan semua informasi secara
tersurat, tetapi memaksa peserta didik menggali sendiri informasi yang tersirat
menggunakan berbagai representasi verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar,
bagan, grafik, tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial, isyarat), dan
matematis (angka, rumus, persamaan)
4.Berbasis permasalahan konstekstual: berbasis situasi nyata dalam kehidupan
sehari-hari untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete),
menerapkan (apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam
pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
5.Menggunakan bentuk soal beragam: soal-soal HOTS yang berbentuk
pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada situasi
kontekstual dan soal uraian yang menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya
45. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Pengetahuan
Tes Tulis PG, Isian, Jawaban singkat,
menjodohkan, benar-salah, uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Lembar penugasan (PR, kliping)
46. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian
Keterampilan
Kinerja
Portofolio
Proyek
Mengukur capaian pembelajaran
berupa keterampilan proses dan/atau
hasil (produk)
Sampel karya siswa terbaik dari KD
pada KI-4 untuk mendeskripsikan
capaian kompetensi keterampilan
(dalam satu semester)
Mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya
melalui penyelesaian suatu tugas
dalam periode/waktu tertentu