Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
FLORA NUSA TENGGARA
1. Cendana
Akasia
Kayu putih
Asam
Kemiri
Kayu jati
Kayu keruing
Rotan
2. Cendana Cendana, atau cendana wangi,
merupakan pohon
penghasil kayu, cendana dan
minyak cendana. Kayunya
digunakan sebagai rempah-
rempah, bahan
dupa, aromaterapi,
campuran parfum, serta
sangkur keris(warangka). Kayu
yang baik bisa menyimpan
aromanya selama berabad-abad.
Kayu ini banyak ditemukan
di Nusa Tenggara Timur,
khususnya di Pulau Timor,
meskipun sekarang ditemukan
pula di Pulau Jawa dan pulau-
pulau Nusa Tenggara lainnya.
3. Akasia Akasia adalah genus
dari semak-semak dan pohon
yang termasuk dalam subfamili
Mimosoideae dari familia
Fabaceae, pertama kali
diidentifikasi di Afrika oleh ahli
botani Swedia Carl Linnaeus
tahun 1773. Akasia adalah
tumbuhan polong, dengan getah
dan daunnya biasanya
mempunyai bantalan tannin
dalam jumlah besar.
4. Kayu Putih
Gelam atau Kayu
putih merupakan pohon anggota
suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
yang dimanfaatkan sebagai
sumber minyak kayu putih
(cajuput oil). Minyak diekstrak
(biasanya disuling dengan uap)
terutama dari daun
dan rantingnya. Namanya diambil
dari warna batangnya yang
memang putih. Tumbuhan ini
terutama tumbuh baik di
Indonesia bagian timur
dan Australia bagian utara, namun
demikian dapat pula diusahakan
di daerah-daerah lain yang
memiliki musim kemarau yang
jelas.
5. Asam
Asam jawa termasuk
tumbuhan tropis. Asal-
usulnya diperkirakan
dari savana Afrika timur di
mana jenis liarnya ditemukan,
salah satunya di Sudan.
Semenjak ribuan tahun,
tanaman ini telah menjelajah
ke Asia tropis,[2] dan
kemudian juga
ke Karibia dan Amerika Latin.
Di banyak tempat yang
bersesuaian, termasuk
di Indonesia, tanaman ini
sebagian meliar seperti
di hutan-hutan luruh
daun dansavana.
6. Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana),
adalah tumbuhan yang bijinya dimanf
aatkan sebagai sumber minyak dan
rempah-rempah. Tumbuhan ini masih
sekerabat dengan singkong dan
termasuk dalam suku Euphorbiaceae.
Dalam perdagangan antarnegara
dikenal sebagai candleberry, Indian
walnut, serta candlenut. Pohonnya
disebut sebagai varnish
tree atau kukui nut tree. Minyak yang
diekstrak dari bijinya berguna dalam
industri untuk digunakan sebagai
bahan campuran cat
.
7. Kayu Jati
Jati adalah
sejenis pohon penghasil kayu ber
mutu tinggi. Pohon besar,
berbatang lurus, dapat tumbuh
mencapai tinggi 30-40 m.
Berdaun besar, yang luruh di
musim kemarau.
Jati dapat tumbuh di daerah
dengan curah hujan 1 500 – 2
000 mm/tahun dan suhu 27 –
36 °C baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Jati
memiliki daun berbentuk elips
yang lebar dan dapat mencapai
30 – 60 cm saat dewasa.[1]
8. Kayu Kruing
Keruing atau Dipterocarpus adalah m
arga pepohonan penghasil kayu
pertukangan yang berasal dari
keluarga Dipterocarpaceae.. Di
wilayah Malesia, keruing tersebar di
hutan-hutan Semenanjung
Malaya, Sumatra, Kalimantan, Filipina,
Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa.
Jadi umumnya tidak melewati garis
Wallace, kecuali yang ditemukan di
Lombok dan Sumbawa[1].
9. Rotan
Rotan adalah
sekelompok palma dari puak
(tribus) Calameae yang
memiliki habitus memanjat,
terutama Calamus, Daemonoro
ps, dan Oncocalamus..
Sebagian besar rotan berasal
dari hutan di Indonesia,
seperti Sumatra, Jawa, Borneo,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Indonesia memasok 70%
kebutuhan rotan dunia. Sisa
pasar diisi
dari Malaysia, Filipina, Sri
Lanka, dan Bangladesh.