SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
z
LANDASAN
HUKUM
PENDIDIKAN
z
Pengertian pendidikan
 Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
 pendidikan berarti kegiatan menuntun keluar, setiap pengalaman yang memiliki efek
formatif pada cara orang berfikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
z
Pengertian landasan hukum pendidikan
 Landasan adalah titik tolak yang mendasari suatu hal, hukum adalah aturan baku yang
patut ditaati, dan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
 Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak
dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan
z
Pendidikan menurut undang-undang dasar 1945
 Undang-Undang dasar 1945 adalah hukum tertinggi di Indonesia.
 Dalam undangundang 1945 terdapat 2 pasal yang berhubungan dengan pendidikan :
1. Pasal 31 ayat 1 : tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
2. Pasal 31 ayat 2 : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya (berkaitan dengan pasal 31 ayat 4 yang intinya 20% APBN dan APBD digunakan
untuk bidang pendidikan)
3. Pasal 31 ayat 3 : pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
pendidikan nasional
4. Pasal 32 ayat 1 : memajukan budaya nasional serta memberi kebebasan kepada
masyarakat untuk mengembangkannya
5. Pasal 32 ayat 2 : negara menghormati dan memelihara Bahasa daerah sebagai bagian dari budaya
nasional
 Pasal 32 berhubungan dengan pendidikan karena pendidikan adalah bagian dari kebudayaan.
Kebudayaan dan pendidikan adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain. Bila pendidikan
maju, maka kebudayaan pun akan maju pula, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian upaya
memajukan kebudayaan berarti juga sebagai upaya memajukan pendidikan
z
Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional
 Undang-undang RI no 20 tahun 2003 adalah induk peraturan pendidikan
 Pasal 1 ayat 2 : pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai nilai
agama,kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap pada tuntutan
perubahan zaman
 Pasal 1 ayat 5 : Tenaga kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan
 Pasal 5 : setiap warga Negara berhak atas kesempatan yang sama untuk memeperoleh
pendidikan yang bermutu,baik bagi mereka yang berlainan fisik,di daerah terpencil
maupun yang cerdas atau berbakat khusus,yang bias berlangsung sepanjang hayat.
 Pasal 6 (penjelasa) memberdayakan semua komponen masyarakat berarti pendidikan
diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam suasana
kemitraan dan kerja sama yang saling melengkapi dan
memperkuat.
z
lanjutan
 Dalam pasal 13 menjelaskan bahwa jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan disekolah secara berjenjang dan bersinambungan , sedangkan jalur
pendidiakn nonformal dan informal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar
sekolah yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
 Pasal 27 ayat 2 UU Pendidikan ini mengatakan baik pendidikan nonformal maupun informal
kalau kelak bias lulus ujian keesetaraan yang sesuai dengan standart nasional,ijazahnya
diakui sama dengan ijazah pendidikan formal.
 Pada pasal 15 Jalur pendidikan formal terdiri dari pendidikan umum,pendidikan
kejuruan,pendidikan khusus,pendidikan keagamaan pendidikan akademik,dan pendidikan
profesional.
 Pendidikan kedinasan tertulis pada pasal 29 yang menyatak untuk menigkatkan kinerja
pegawai dan calon pegawai negeri yang di selenggarakan oleh departemen atau non
departemen pemerintah.Pendidikan ini bias dalama jalur formal bias juga non formal.
 Pendidikan anak usia dini tertuang pada Pasal 28,yang dapat terjadi pada jalur formal,non
formal,dan informal.
F
O
R
M
A
A
L
N
O
N
F
O
R
M
A
L
I
N
F
O
R
M
A
L
z
lanjutan
 Pasal 20 menyebutkan bahwa sekolah tinggi,institute dan universitas menyelengarakan
pendidikan akademik dan profesional.
 Pendidikan akademik adalah pendidikan yang berupaya melayani perkembangan
sikap,berpikir dan perilaku ilmiah para mahasiswa sehingga mereka dapat
mengembangkan ilmu,teknologi,dan sesuaidengan bidangnya masing-masing,
sedangkan pendidikan professional berkaitan dengan pelayanan terhadap klien /orang
yang membutuhkan secara benar
A
K
A
D
E
M
I
K
P
R
O
F
E
S
I
O
N
A
L
z
lanjutan
 Pasal 24 (kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan) :
dalam penyelenggaraan pendidiakn dan pengembangan ilmu pengetahuan pada
perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta
otonom keilmuan.
 Kebebasan akademik adalah kebebbasan yang dimiliki oleh anggota civitas akademik,
yang mencangkup dosen-dosen dan para mahasiswa. Kebebasan mimbar adalah
kebebasan berbicara didepan forum ilmiah.
 Kebebasan mimbar akadmeik berarti kebebbasan menyampaikan buah pikiran yang
sifatnya ilmiah kepada para pendengan yang pada umumnya para ilmuan dan atau
para mahasiswa
K
E
B
E
B
A
S
A
N
M
I
M
B
A
R
A
K
A
D
E
M
I
K
z
lanjutan
 Pasal 39 tentang kewajiban tenaga pendidikan. Kewajiban itu secara bertutur-turut :
1. Membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideology negara Pancasila dan
undang-undang dasar 1945
2. Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian
4. Meningkatkan kemampuan professional sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa
5. Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan, yang diberikan masyarakat, bangsa, dan
negara.
 Pasal 45 : menyangkut pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang
harus dilakukan oleh pemerintah,masyarakat,dan keluarga besar peserta didik. Sehingga
pendidikan di tingkat manapun tidak hanya diserahkan kepada sekolah saja untuk
menanganinnya
K
E
W
A
J
I
B
A
N
T
E
N
A
G
A
P
E
N
D
I
D
I
K
z
lanjutan
 Pasal 36 ayat 1 : pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
 Yang mengacu pada ayat 3 yaitu peningkatan iman dan takwa (agama), peningkatan
akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat, keragaman potensi daerah,
tuntutan pembangunana daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, dinamika perkembangan global, dan persatuan
nasional serta nilai-nilai kebudayaan nasional
 Terdapat 2 macam kurikulum , yaitu kurikulum nasional dan kurikulum lingkungan
sekitar
K
U
R
I
K
U
L
U
M
z
H
A
S
I
L
P
E
M
B
E
L
A
J
A
R
A
N
lanjutan
 Pasal 58 mengatakan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
z
Undang-undang ri nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
 Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik,
sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
 Pasal 10 : kompetensi guru mencangkup pedagogic, kepribadian, social, dan
professional
 Pasal 11 : sertifikasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah
 Pasal 15 : gaji pokok, beserta tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi,
tujangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.
 Yang dimaksud maslahat tambahan tertuang dalam pasal 19, berupa kesejahteraan
seperti tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan beasiswa, layanan kesehatan, dan
penghargaan-pengahrgaan tertentu
z
lanjutan
 Pasal 40 : guru juga diberi cuti seperti pegawai biasa dan tugas belajar
 Pasal 24 menentukan tentang pengangkatan guru.
 Pasal 42 meguraikan tentang organisasi profesi guru, yang memiliki wewenang :
1. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru
2. Memberikan bantuan hukum kepada guru
3. Memberikan perlindungan profesi guru
4. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru
5. Memajukan pendidikan nasional
z
lanjutan
 Pasal 48 disebutkan persyaratan untuk menduduki jabatan guru besar harus memiliki
ijazah doctor
 Pasal 49 menyebutkan guru besar yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental
sangat istimewa dalam bidangnya dan diakui secra internasioanal dapt diangkat
menjadi professor paripurna
z
Impaksi konsep pendidikan
perbedaan antara pendidikan akademik dengan pendidikan professional.
pendidikan akademik
tujuan menyiapkan para ahli agar mampu
mengembangan ilmu atau teknik atau seni
di bidangnya masing-masing melalui
aktualisasi diri secara utuh
menyiapkan peserta didik agar ahli
dalam menerapkan teori tertentu
jumlah jumalah peserta didiknya tidak perlu
ditentukan sesuai dengan kebutuhan,
sebab diharapkan lulusannya bisa berdiri
sendiri berbakat keahliannya
Jumlah mereka dibatasi sesuia
dengan kebutuhan, dan setelah
mereka lulus wajib di pekerjakan di
tempat tertentu
 Pendidikan profesional tidak cukup hanya menyiapkan ahli dalam menerapkan suatu
teori, tetapi juga mempelajari cara membina para tenaga pembantu, mengusahakan
alat-alat bekerja, menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang kondusif, system
penilaian,dan membiasakan diri agar memiliki komitmen untuk berupaya selalu
memuaskan orang-orang yang berkepentingan.
z
lanjutan
 Sebagai konsekuensi dari beragamnya bakat dan kemampuan para siswa serta dibutuhkan
tenaga kerja menengah yang banyak, maka perlu diciptakan berbagai ragam sekolah
kejuruan.
 Untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, seperti
yang dikemukakan sebagi tujuan pendidikan nasional,diperlukan pendidiakn yang sama
terhadap pengembangan afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Tidak menganaktirikan materi pendidikan humaniora
2. Setiap mengajarkan pendidikan bidang studi apa saja, pendidikan afeksi dimasukkan.
Artinya pada setiap kesempatan yang ada atau yang terjadi secara wajar ketika
membahas bidang studi itu, pembahasan ini dikaitkan dengan pendidikan afeksi.
3. Seperti halnya dengan aspek kognisi dan psikomotor, aspek afeksi peserta didik juga
dinilai dan diberi skor. Skor ini harus eksplisit di amping kognisi dan psikomotor,
termasuk ditulis dalam rapor dan transkip hasil studi.
z
lanjutan
 Isi kurikulum muatan lokal dapat dipilih satu atau beberapa dari hal-hal berikut:
1. Memperkenalkan dan membiasakan melaksanakan norma-norma daerah setempat
2. Memakai alat-alat peraga, alat-alat belajar atau media pendidikan yang ada diddaerah
itu
3. Mengambil contoh-conto pelajaran yang ada atau sesuai dengan keadaan dan
kegiatan wilayah tertentu.
4. Menerapkan teori-teori yang cocok dengan kebutuhan atau kegiatan wilayah itu.
5. Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi dan berproduksi pada usaha-usaha di
daerah.
6. Keterampilan anak-anak yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
kerja didaerah itu
7. Anak anak diikutsertakan dalam memecahkan masalah masyarakat setempat.
8. Bidang studi baru yang cocok dengan kebutuhan daerah itu
z
lanjutan
 Isi kurikulum muatan lokal dapat dipilih satu atau beberapa dari hal-hal berikut:
1. Memperkenalkan dan membiasakan melaksanakan norma-norma daerah setempat
2. Memakai alat-alat peraga, alat-alat belajar atau media pendidikan yang ada diddaerah
itu
3. Mengambil contoh-conto pelajaran yang ada atau sesuai dengan keadaan dan
kegiatan wilayah tertentu.
4. Menerapkan teori-teori yang cocok dengan kebutuhan atau kegiatan wilayah itu.
5. Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi dan berproduksi pada usaha-usaha di
daerah.
6. Keterampilan anak-anak yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
kerja didaerah itu
7. Anak anak diikutsertakan dalam memecahkan masalah masyarakat setempat.
8. Bidang studi baru yang cocok dengan kebutuhan daerah itu
 Dalam kaitannya dengan memajukan kerja sama antara sekolah,masyarakat, dan orang tua
dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu digalakkan kegiatan badan kerja sama
z
SEKIAN…

More Related Content

What's hot

Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggi
Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggiNomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggi
Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggiSungguh Ponten
 
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiUu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiSoleech Mowchin
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalirmasonghyekyo
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalFirlita Nurul Kharisma
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALNovi Kristanti
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalSuprijanto Rijadi
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)Harun Ar
 

What's hot (14)

Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggi
Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggiNomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggi
Nomor 12-tahun-2012-tentang-pendidikan-tinggi
 
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiUu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
 
Uu 12-2012
Uu 12-2012Uu 12-2012
Uu 12-2012
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
Bakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.pBakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.p
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 

Similar to Landasan Hukum Pendidikan di Indonesia

14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)Dewi_Sejarah
 
Landasan Pendidikan.pptx
Landasan Pendidikan.pptxLandasan Pendidikan.pptx
Landasan Pendidikan.pptxAryIsnanto2
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013LiFluor
 
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undang
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undangSistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undang
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undangOperator Warnet Vast Raha
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.kana rozi
 
ruu dikti versi 22 februari 2012
ruu dikti versi 22 februari 2012ruu dikti versi 22 februari 2012
ruu dikti versi 22 februari 2012Manchester United
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smamir_din
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepalseppriani
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepalsep priani
 
Undang-Undang 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Undang-Undang  20 tahhun 2003 ttg sisdiknasUndang-Undang  20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Undang-Undang 20 tahhun 2003 ttg sisdiknasNandang Sukmara
 
Uu no 20 tahun 2003
Uu no 20 tahun 2003Uu no 20 tahun 2003
Uu no 20 tahun 2003green_sarijo
 
uu sisdiknas
uu sisdiknasuu sisdiknas
uu sisdiknasdipa_234
 
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknasUuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknasNandang Sukmara
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalDoanks
 
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggi
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggiUu 2012 nomor 12 pendidikan tinggi
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggiMystic333
 
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan TinggiUndang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan TinggiAchmad Syafaat
 

Similar to Landasan Hukum Pendidikan di Indonesia (20)

14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)
 
Landasan Pendidikan.pptx
Landasan Pendidikan.pptxLandasan Pendidikan.pptx
Landasan Pendidikan.pptx
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undang
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undangSistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undang
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui undang
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
ruu dikti versi 22 februari 2012
ruu dikti versi 22 februari 2012ruu dikti versi 22 februari 2012
ruu dikti versi 22 februari 2012
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
Undang-Undang 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Undang-Undang  20 tahhun 2003 ttg sisdiknasUndang-Undang  20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Undang-Undang 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
 
Uu no 20 tahun 2003
Uu no 20 tahun 2003Uu no 20 tahun 2003
Uu no 20 tahun 2003
 
uu sisdiknas
uu sisdiknasuu sisdiknas
uu sisdiknas
 
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknasUuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
Uuri 20 tahhun 2003 ttg sisdiknas
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
 
12
1212
12
 
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggi
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggiUu 2012 nomor 12 pendidikan tinggi
Uu 2012 nomor 12 pendidikan tinggi
 
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan TinggiUndang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
 

More from afinnafia

Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKafinnafia
 
Mitigasi bencana gunung meletus
Mitigasi bencana gunung meletusMitigasi bencana gunung meletus
Mitigasi bencana gunung meletusafinnafia
 
Lanadasan hukum pendidikan
Lanadasan hukum  pendidikanLanadasan hukum  pendidikan
Lanadasan hukum pendidikanafinnafia
 
tenaga surya
tenaga suryatenaga surya
tenaga suryaafinnafia
 
tenaga panas bumi
tenaga panas bumitenaga panas bumi
tenaga panas bumiafinnafia
 
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyah
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyahFase fase pemerintahan daulah abbasiyah
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyahafinnafia
 
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAHPERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAHafinnafia
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)afinnafia
 
COMPLIMENTING AND SHOWING CARE
COMPLIMENTING AND SHOWING CARECOMPLIMENTING AND SHOWING CARE
COMPLIMENTING AND SHOWING CAREafinnafia
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalibafinnafia
 
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesia
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesiaDampak globalisasi bagi perfileman di indonesia
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesiaafinnafia
 
FLORA NUSA TENGGARA
FLORA NUSA TENGGARAFLORA NUSA TENGGARA
FLORA NUSA TENGGARAafinnafia
 

More from afinnafia (13)

Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
 
batuan beku
batuan bekubatuan beku
batuan beku
 
Mitigasi bencana gunung meletus
Mitigasi bencana gunung meletusMitigasi bencana gunung meletus
Mitigasi bencana gunung meletus
 
Lanadasan hukum pendidikan
Lanadasan hukum  pendidikanLanadasan hukum  pendidikan
Lanadasan hukum pendidikan
 
tenaga surya
tenaga suryatenaga surya
tenaga surya
 
tenaga panas bumi
tenaga panas bumitenaga panas bumi
tenaga panas bumi
 
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyah
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyahFase fase pemerintahan daulah abbasiyah
Fase fase pemerintahan daulah abbasiyah
 
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAHPERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
 
COMPLIMENTING AND SHOWING CARE
COMPLIMENTING AND SHOWING CARECOMPLIMENTING AND SHOWING CARE
COMPLIMENTING AND SHOWING CARE
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
 
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesia
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesiaDampak globalisasi bagi perfileman di indonesia
Dampak globalisasi bagi perfileman di indonesia
 
FLORA NUSA TENGGARA
FLORA NUSA TENGGARAFLORA NUSA TENGGARA
FLORA NUSA TENGGARA
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Landasan Hukum Pendidikan di Indonesia

  • 2. z Pengertian pendidikan  Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.  pendidikan berarti kegiatan menuntun keluar, setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berfikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
  • 3. z Pengertian landasan hukum pendidikan  Landasan adalah titik tolak yang mendasari suatu hal, hukum adalah aturan baku yang patut ditaati, dan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia  Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan
  • 4. z Pendidikan menurut undang-undang dasar 1945  Undang-Undang dasar 1945 adalah hukum tertinggi di Indonesia.  Dalam undangundang 1945 terdapat 2 pasal yang berhubungan dengan pendidikan : 1. Pasal 31 ayat 1 : tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran 2. Pasal 31 ayat 2 : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (berkaitan dengan pasal 31 ayat 4 yang intinya 20% APBN dan APBD digunakan untuk bidang pendidikan) 3. Pasal 31 ayat 3 : pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional 4. Pasal 32 ayat 1 : memajukan budaya nasional serta memberi kebebasan kepada masyarakat untuk mengembangkannya 5. Pasal 32 ayat 2 : negara menghormati dan memelihara Bahasa daerah sebagai bagian dari budaya nasional  Pasal 32 berhubungan dengan pendidikan karena pendidikan adalah bagian dari kebudayaan. Kebudayaan dan pendidikan adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain. Bila pendidikan maju, maka kebudayaan pun akan maju pula, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian upaya memajukan kebudayaan berarti juga sebagai upaya memajukan pendidikan
  • 5. z Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional  Undang-undang RI no 20 tahun 2003 adalah induk peraturan pendidikan  Pasal 1 ayat 2 : pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai nilai agama,kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap pada tuntutan perubahan zaman  Pasal 1 ayat 5 : Tenaga kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan  Pasal 5 : setiap warga Negara berhak atas kesempatan yang sama untuk memeperoleh pendidikan yang bermutu,baik bagi mereka yang berlainan fisik,di daerah terpencil maupun yang cerdas atau berbakat khusus,yang bias berlangsung sepanjang hayat.  Pasal 6 (penjelasa) memberdayakan semua komponen masyarakat berarti pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam suasana kemitraan dan kerja sama yang saling melengkapi dan memperkuat.
  • 6. z lanjutan  Dalam pasal 13 menjelaskan bahwa jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan disekolah secara berjenjang dan bersinambungan , sedangkan jalur pendidiakn nonformal dan informal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.  Pasal 27 ayat 2 UU Pendidikan ini mengatakan baik pendidikan nonformal maupun informal kalau kelak bias lulus ujian keesetaraan yang sesuai dengan standart nasional,ijazahnya diakui sama dengan ijazah pendidikan formal.  Pada pasal 15 Jalur pendidikan formal terdiri dari pendidikan umum,pendidikan kejuruan,pendidikan khusus,pendidikan keagamaan pendidikan akademik,dan pendidikan profesional.  Pendidikan kedinasan tertulis pada pasal 29 yang menyatak untuk menigkatkan kinerja pegawai dan calon pegawai negeri yang di selenggarakan oleh departemen atau non departemen pemerintah.Pendidikan ini bias dalama jalur formal bias juga non formal.  Pendidikan anak usia dini tertuang pada Pasal 28,yang dapat terjadi pada jalur formal,non formal,dan informal. F O R M A A L N O N F O R M A L I N F O R M A L
  • 7. z lanjutan  Pasal 20 menyebutkan bahwa sekolah tinggi,institute dan universitas menyelengarakan pendidikan akademik dan profesional.  Pendidikan akademik adalah pendidikan yang berupaya melayani perkembangan sikap,berpikir dan perilaku ilmiah para mahasiswa sehingga mereka dapat mengembangkan ilmu,teknologi,dan sesuaidengan bidangnya masing-masing, sedangkan pendidikan professional berkaitan dengan pelayanan terhadap klien /orang yang membutuhkan secara benar A K A D E M I K P R O F E S I O N A L
  • 8. z lanjutan  Pasal 24 (kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan) : dalam penyelenggaraan pendidiakn dan pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonom keilmuan.  Kebebasan akademik adalah kebebbasan yang dimiliki oleh anggota civitas akademik, yang mencangkup dosen-dosen dan para mahasiswa. Kebebasan mimbar adalah kebebasan berbicara didepan forum ilmiah.  Kebebasan mimbar akadmeik berarti kebebbasan menyampaikan buah pikiran yang sifatnya ilmiah kepada para pendengan yang pada umumnya para ilmuan dan atau para mahasiswa K E B E B A S A N M I M B A R A K A D E M I K
  • 9. z lanjutan  Pasal 39 tentang kewajiban tenaga pendidikan. Kewajiban itu secara bertutur-turut : 1. Membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideology negara Pancasila dan undang-undang dasar 1945 2. Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa 3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian 4. Meningkatkan kemampuan professional sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa 5. Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan, yang diberikan masyarakat, bangsa, dan negara.  Pasal 45 : menyangkut pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang harus dilakukan oleh pemerintah,masyarakat,dan keluarga besar peserta didik. Sehingga pendidikan di tingkat manapun tidak hanya diserahkan kepada sekolah saja untuk menanganinnya K E W A J I B A N T E N A G A P E N D I D I K
  • 10. z lanjutan  Pasal 36 ayat 1 : pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.  Yang mengacu pada ayat 3 yaitu peningkatan iman dan takwa (agama), peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat, keragaman potensi daerah, tuntutan pembangunana daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dinamika perkembangan global, dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebudayaan nasional  Terdapat 2 macam kurikulum , yaitu kurikulum nasional dan kurikulum lingkungan sekitar K U R I K U L U M
  • 11. z H A S I L P E M B E L A J A R A N lanjutan  Pasal 58 mengatakan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
  • 12. z Undang-undang ri nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen  Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional  Pasal 10 : kompetensi guru mencangkup pedagogic, kepribadian, social, dan professional  Pasal 11 : sertifikasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah  Pasal 15 : gaji pokok, beserta tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, tujangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.  Yang dimaksud maslahat tambahan tertuang dalam pasal 19, berupa kesejahteraan seperti tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan beasiswa, layanan kesehatan, dan penghargaan-pengahrgaan tertentu
  • 13. z lanjutan  Pasal 40 : guru juga diberi cuti seperti pegawai biasa dan tugas belajar  Pasal 24 menentukan tentang pengangkatan guru.  Pasal 42 meguraikan tentang organisasi profesi guru, yang memiliki wewenang : 1. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru 2. Memberikan bantuan hukum kepada guru 3. Memberikan perlindungan profesi guru 4. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru 5. Memajukan pendidikan nasional
  • 14. z lanjutan  Pasal 48 disebutkan persyaratan untuk menduduki jabatan guru besar harus memiliki ijazah doctor  Pasal 49 menyebutkan guru besar yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental sangat istimewa dalam bidangnya dan diakui secra internasioanal dapt diangkat menjadi professor paripurna
  • 15. z Impaksi konsep pendidikan perbedaan antara pendidikan akademik dengan pendidikan professional. pendidikan akademik tujuan menyiapkan para ahli agar mampu mengembangan ilmu atau teknik atau seni di bidangnya masing-masing melalui aktualisasi diri secara utuh menyiapkan peserta didik agar ahli dalam menerapkan teori tertentu jumlah jumalah peserta didiknya tidak perlu ditentukan sesuai dengan kebutuhan, sebab diharapkan lulusannya bisa berdiri sendiri berbakat keahliannya Jumlah mereka dibatasi sesuia dengan kebutuhan, dan setelah mereka lulus wajib di pekerjakan di tempat tertentu  Pendidikan profesional tidak cukup hanya menyiapkan ahli dalam menerapkan suatu teori, tetapi juga mempelajari cara membina para tenaga pembantu, mengusahakan alat-alat bekerja, menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang kondusif, system penilaian,dan membiasakan diri agar memiliki komitmen untuk berupaya selalu memuaskan orang-orang yang berkepentingan.
  • 16. z lanjutan  Sebagai konsekuensi dari beragamnya bakat dan kemampuan para siswa serta dibutuhkan tenaga kerja menengah yang banyak, maka perlu diciptakan berbagai ragam sekolah kejuruan.  Untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang dikemukakan sebagi tujuan pendidikan nasional,diperlukan pendidiakn yang sama terhadap pengembangan afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara berikut: 1. Tidak menganaktirikan materi pendidikan humaniora 2. Setiap mengajarkan pendidikan bidang studi apa saja, pendidikan afeksi dimasukkan. Artinya pada setiap kesempatan yang ada atau yang terjadi secara wajar ketika membahas bidang studi itu, pembahasan ini dikaitkan dengan pendidikan afeksi. 3. Seperti halnya dengan aspek kognisi dan psikomotor, aspek afeksi peserta didik juga dinilai dan diberi skor. Skor ini harus eksplisit di amping kognisi dan psikomotor, termasuk ditulis dalam rapor dan transkip hasil studi.
  • 17. z lanjutan  Isi kurikulum muatan lokal dapat dipilih satu atau beberapa dari hal-hal berikut: 1. Memperkenalkan dan membiasakan melaksanakan norma-norma daerah setempat 2. Memakai alat-alat peraga, alat-alat belajar atau media pendidikan yang ada diddaerah itu 3. Mengambil contoh-conto pelajaran yang ada atau sesuai dengan keadaan dan kegiatan wilayah tertentu. 4. Menerapkan teori-teori yang cocok dengan kebutuhan atau kegiatan wilayah itu. 5. Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi dan berproduksi pada usaha-usaha di daerah. 6. Keterampilan anak-anak yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja didaerah itu 7. Anak anak diikutsertakan dalam memecahkan masalah masyarakat setempat. 8. Bidang studi baru yang cocok dengan kebutuhan daerah itu
  • 18. z lanjutan  Isi kurikulum muatan lokal dapat dipilih satu atau beberapa dari hal-hal berikut: 1. Memperkenalkan dan membiasakan melaksanakan norma-norma daerah setempat 2. Memakai alat-alat peraga, alat-alat belajar atau media pendidikan yang ada diddaerah itu 3. Mengambil contoh-conto pelajaran yang ada atau sesuai dengan keadaan dan kegiatan wilayah tertentu. 4. Menerapkan teori-teori yang cocok dengan kebutuhan atau kegiatan wilayah itu. 5. Peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi dan berproduksi pada usaha-usaha di daerah. 6. Keterampilan anak-anak yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja didaerah itu 7. Anak anak diikutsertakan dalam memecahkan masalah masyarakat setempat. 8. Bidang studi baru yang cocok dengan kebutuhan daerah itu  Dalam kaitannya dengan memajukan kerja sama antara sekolah,masyarakat, dan orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu digalakkan kegiatan badan kerja sama